Anda di halaman 1dari 5

BEST PRACTICE BSPS 2022 SULTRA

ANTUSIAS DAN SEMANGAT BERGOTONG ROYONG


(Desa Suka Damai, Kabupaten Muna Barat)

Pada saat melakukan Identifikasi dan Verifikasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya di Kecamatan Tiworo Tengah, yaitu di Desa
Suka Damai terdapat 15 Rumah Calon Penerima Bantuan, salah satunya rumah Ibu Jero
Komang Astini seorang janda yang hanya tinggal bersama keponakannya. Kami bersama
dengan Perangkat Desa melakukan pengecekan kondisi rumah.

Setelah dilakukan pemeriksaan, kondisi Rumah Ibu Jero Komang Astini benar-benar
tidak layak huni dilihat dari tidak adanya fondasi, sloof, kolom dan balok yang lapuk dan rapuh,
dinding yang hampir seluruhnya lapuk, serta laintai yang hanya beralaskan tanah.

Tampak Depan Kondisi Kolom, balok dan


dinding

Kondisi Rangka atap Kondisi Lantai tanah

Hasil pemeriksaan rumah Ibu Jero Komang Astini sudah tidak layak huni dan perlu
dilakukan pembangunan baru. Permasalahan yang ada adalah diperlukan pembangunan ulang
mulai dari pondasi dan sloofnya, sehingga diperlukan swadaya untuk membangun pondasi
rumah, terlebih lagi program BSPS hanya bisa mengcover untuk perehapan bukan
pembangunan baru. Di samping itu Latar belakang Ibu Jero Komang Astini yang hanya seorang
buruh yang membersihkan sawah orang atau mencari rumput untuk pakan ternak orang, tanpa
memiliki aset lain yang bisa dijadikan swadaya. Penghasilannya pun hanya satu juta rupiah per
bulannya. Hal ini akan memberatkan kondisi Ibu Jero Komang Astini.

Melihat kondisi ini, Bapak Kepala Desa Suka Damai (Kadek Resana) beserta
perangkatnya menyanggupi untuk menyelesaikan pembangunan baru rumah Ibu Jero Komang
Astini nantinya mengajak warga desa untuk ikut bergotong royong dalam membangun, karena
di lain sisi rumah Ibu Jero Komang Astini sudah tidak layak huni dan beliau termasuk warga
berpenghasilan rendah

Setelah semua proses tahapan dilalui akhirnya SK Penetapan Penerima BSPS Desa
Suka Damai diterbitkan oleh PPK Rumah Swadaya dan RUK Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2022. Nama Ibu Jero Komang Astini menjadi salah satu di antara penerima bantuan
lainnya. Selama proses bahan bangunan tahap 1 akan didatangkan oleh Toko Bangunan,
ternyata warga di Desa Suka Damai memiliki antusias yang tinggi dalam bergotong royong,
menyumbangkan tenaga satu sama lain, dan banyak pula yang membatu menyumbangkan
batu, pasir, semen, bata merah hingga rangka atap, bukan hanya untuk rumah Ibu Jero
Komang Astini, tetapi untuk semua penerima bantuan lainnya. Saling mensuply material dan
antusian saling bergotong royong satu dan lainnya.

Selama Proses pembongkaran rumah lama hingga pembangunan rumah baru, Kepala
Desa Suka Damai dan perangkatnya ikut terlibat lansung bersama-sama warga bergotong
royong, sehingga pekerjaan Fondasi tanpa memerlukan waktu lama bisa selesai dalam waktu
kurang lebih 4,5 jam saja. Gotong royong ini juga di terapkan di semua rumah penerima
bantuan di Desa Suka Damai, sehingga semua rumah di Suka Damai menjadi Rumah yang
paling cepat mencapai progress 100% Se-Kabupaten Muna Baarat hingga Se-Sulawesi
Tenggara Tahun 2022.
Gambar. Kegiatan Gotong Royong Warga Desa Suka Damai

Ukuran rumah baru Ibu Jero Komang Astini yang direncanakan yaitu 6 m x 6 m yang
meningkat dari Rumah Tapak Kayu menjadi Rumah Batu yang pengaplikasian pembesiannya
sesuai standar Rumah dalam program BSPS yaitu menggunakan besi diameter 10 dan 8,
dengan jarang antar Sengkang 15-20 cm. Hal ini meningkat seiring dengan kolaborasi swadaya
masyarakat dengan dilengkapi dana dari program BSPS sebesar Rp 17.500.000,- sehingga
menjadikan rumah Ibu Jero Komang Astini dapat selesai dibangun dan layak huni.
Kegiatan gotong royong dilakukan warga Desa Suka Damai dari awal pembongkaran
rumah lama hingga proses pembangunan rumah, sehingga proses progres fisik rumah dapat di
lihat pada gambar berikut:

Rumah lama ( Foto 0%) Foto 10%


Foto 25% Foto 50%

Foto 80% Foto 100%

Gambar. Progres fisik rumah dari 0%-100%

Dari latar belakang kehidupan dan penghasilan Ibu Jero Komang Astini, perlahan-
lahan keinginan untuk memiliki rumah yang layak huni menjadi kenyataan, yang awalnya di
rasa mustahil kini semakin terlihat dengan progres fisik setiap harinya. Antusias dan optimism
Kepala Desa dan warga dalam berswadaya serta bergotong royong semakin membuahkan
hasil, kini rumah Ibu Jero Komang Astini menjadi layak huni dan 100% dengan type 36 m2
sudah di tempati beliau.

Tampak Depan Tampak Belakang


Tampak Kanan Tampak Kiri

Gambar. Progres Rumah 100%

Dengan adanya program BSPS Tahun 2022 di Desa Suka Damai memberikan banyak
inspirasi untuk desa-desa lainnya, tergantung bagaimana kekompakan dan optimisme Tenaga
Fasilitator Lapangan, Perangkat desa dan Warga sasaran, dimana semua Penerima Bantuan di
desa ini memiliki cerita dan latar belakang serta keunikan masing-masing, ada yang berstatus
janda tanpa keluarga dan berprofesi sebagai buruh, ada yang tinggal sebatang kara tanpa
keluarga satupun selama di desa suka damai, ada yang menghuni rumah type 16 m2 dan
mengandalkan hasil kebun sebatang kara, dan masih banyak cerita lainnya yang jika di pikir-
pikir mustahil untuk bisa menyelesaikan program BSPS tahun 2022 ini. Berkat kegigihan dan
optimisme Kepala desa untuk menghilangkan semua rumah yang berstatus Rumah Tidak
Layak Huni di Desa Suka Damai, semua penerima bantuan dapat 100% menyelesaikan
rumahnya lebih cepat dari dari desa-desa lainnya. Hal ini tidak terlepas dari tanggung jawab
dari pihak TFL yang berkomitmen dengan pemerintah setempat dan aspirasi untuk
menyelesaikan program tepat waktu dan tepat sasaran, dimana menjadi tantangan tersendiri
bagi TFL yang di tempatkan di kabupaten ini, dengan notabe belum pernah menginjakkan kaki
di kabupaten ini tanpa keluarga, tanpa kenalan satupun, murni karna penempatan tugas dari
program.

Penulis

Citra Indah Bestari

Anda mungkin juga menyukai