Anda di halaman 1dari 22

CATATAN LAPANGAN 5

Nama Informan: Sandi/Kode: /I2-1


Hari/Tanggal: Kamis, 16 Juli 2020
Tempat wawancara: Dinas Pekerjaan Umum Kota Serang
Catatan Wawancara:
Pertanyaan 1
Menurut bapak apa yang menjadi tujuan kebijakan e-procurement? Apakah
pelaksanaan e-procurement sudah sesuai dengan tujuan tersebut?

Jawaban :
Tujuannya yaitu supaya pengadaan lebih transparan dan efisien. Penggunaan
SPSE pada proses tender saat ini menurut saya sudah lebih transparan dan
akuntabel.

Pertanyaan 2
Menurut bapak apa saja manfaat dari adanya kebijakan e-procurement?

Jawaban:
Mempermudah misalnya ketika dinas akan membeli barang seperti kursi, meja,
atau mesin foto copy kita tinggal mengklik aplikasi SPSE di katalog elektronik
seperti halnya aplikasi e-commerce.

Pertanyaan 3
Apakah bapak memahami setiap fitur untuk OPD (PPK) yang ada dalam
aplikasi e-procurement?

Jawaban :
Karena sistemnya sering update jadi ada fitur dalam aplikasi tersebut yang diubah
jadinya kita harus memahami sendiri.
Pertanyaan 4
Bagaiman realisasi pelaksanaan e-procurement selama ini?

Jawaban :
Harga barang yang terdapat dalam katalog elektronik terkadang lebih mahal dari
harga yang ditawarkan di pasaran, kita pernah membuat RUP untuk pengadaan
komputer tapi di katalog elektronik ternyata harganya lebih mahal dari harga
pasaran, jadi kita buat RUP ulang dengan menyesuaikan harga yang ada katalog
elektronik.

Pertanyaan 5
Bagaimana pendapat bapak dalam melihat kemampuan sumber daya
manusia di BPPBJ dalam pelaksanaan e-procurement? Apakah sudah sesuai
dengan kompetensi dan kapabilitas pekerjaan yang diisyaratkan dalam
peraturan?

Jawaban :
Sudah kompeten karena mereka kan sudah mempunyai sertifikat artinya
kemampuannya sudah bagus.

Pertanyaan 6
Menurut bapak bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana dalam
menunjang pelaksanaan e-procurement?

Jawaban:
Untuk ruangan yang dipakai untuk rapat dilengkapi dengan peralatan yang
mendukung jadi tidak ada masalah.

Pertanyaan 7
Apakah kebijakan e-procurement sudah disosialisasikan dengan baik?
Jawaban:
Kalo sosialisasi terkait regulasi atau tata cara pelaksanaan sudah ada namun untuk
pelatihan penggunaan spse versi terbaru yaitu 4.3 belum disosialisasikan kepada
pengguna.

Pertanyaan 8
Bagaimana koordinasi antar organisasi yang terjalin dalam pelaksanaan e-
procurement?

Jawaban:
Koordinasi antar OPD, BPPBJ dan penyedia cukup lancar, jika ada permasalahan
kami sudah tau harus koordinasi kemana dan dengan siapa. Untuk proses
pengadaan barang dan jasa kami koordinasi ke BPPBJ, kalo terkait permasalahan
sistem kami koordinasi langsung ke LPSE.

Pertanyaan 9
Bagaimana pendapat bapak mengenai karakter para pelaksana kegiatan
dalam pelaksanaan e-procurement? apakah pelaksana bersifat tegas dalam
menjalankan e-procurement?

Jawaban:
Menurut saya para pelaksana sangat tegas dalam pelaksanaan e-proc.

Pertanyaan 10
Bagaimana sikap implementor dalam mengimplementasikan kebijakan e-
procurement?

Jawaban:
Para pelaksana sangat mendukung pelaksanaan e-proc, mereka melaksanakan e-
proc dengan memenuhi aturan dan ketentuan yang ada dalam peraturan.
Pertanyaan 11
Bagaimana pendapat anda mengenai adanya e-procurement?

Jawaban:
Menurut saya semua pelaksana sudah mendukung pelaksanaan e-proc hanya saja
masih ada vendor yang sudah verifikasi ternyata vendor memalsukan data.

Pertanyaan 12
Apakah SKPD kota serang mendukung pelaksanaan e-procurement?

Jawaban:
Mendukung karena banyak manfaat yang dirasakan dengan adanya e-proc.

Pertanyaan 13
Apakah kondisi ekonomi masyarakat berpengaruh dan terpengaruh dengan
adanya kebijakan e-procurement?

Jawaban:
Menurut saya sangat berpengaruh kepada para penyedia barang/jasa.

Pertanyaan 14
Bagaimana intervensi elit politik terhadap pelaksanaan e-procurement?

Jawaban:
Menurut saya seluruh pimpinan SKPD sangat mendukung pelaksanaan e-
procurement.

Pertanyaan 15
Menurut bapak apa yang sebaiknya perlu dibenahi dalam pelaksanaan e-
procurement selama ini?
Jawaban:
Yang perlu dibenahi yaitu untuk harga barang di katalog elektronik harusnya
sama dengan harga di pasaran.

Mengetahui,

Informan Penelitian

*jika diperlukan

CATATAN LAPANGAN 6
Nama Informan: Muhrozi/Kode: /I2-2
Hari/Tanggal: Senin, 20 Juli 2020
Tempat wawancara: Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Kota Serang
Catatan Wawancara:
Pertanyaan 1
Menurut bapak apa yang menjadi tujuan kebijakan e-procurement? Apakah
pelaksanaan e-procurement sudah sesuai dengan tujuan tersebut?

Jawaban :
Tujuannya yaitu agar proses pengadaan lebih transparan, efisien serta mudah
dalam pertanggungjawaban keuangannya, dengan e-proc ini proses pengadaan
lebih transparan menurut saya kecil kemungkinan untuk rekayasa.

Pertanyaan 2
Menurut bapak apa saja manfaat dari adanya kebijakan e-procurement?
Jawaban:
Dengan menggunakan SPSE proses pengadaan menjadi lebih mudah.

Pertanyaan 3
Apakah bapak memahami setiap fitur untuk OPD (PPK) yang ada dalam
aplikasi e-procurement?

Jawaban :
Cukup memahami.

Pertanyaan 4
Bagaiman realisasi pelaksanaan e-procurement selama ini?

Jawaban :
Menurut saya hanya servernya saja, terkadang pada saat melakukan proses
pemaketan server di web SPSEnya sering down jadi sering gagal dalam meng-
upload dokumen

Pertanyaan 5
Bagaimana pendapat bapak dalam melihat kemampuan sumber daya
manusia di BPPBJ dalam pelaksanaan e-procurement? Apakah sudah sesuai
dengan kompetensi dan kapabilitas pekerjaan yang diisyaratkan dalam
peraturan? Bila tidak apa kendalanya?

Jawaban :
Kalo tim sudah pasti kompeten karena sudah memiliki sertifikasi dan memiliki
jam terbang karena dibidangnya.

Pertanyaan 6
Menurut bapak bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana dalam
menunjang pelaksanaan e-procurement?

Jawaban:
Sarana prasarana yang dimiliki BPPBJ dalam menyelenggarakan tugas dan
fungsinya sudah memadai.

Pertanyaan 7
Apakah kebijakan e-procurement sudah disosialisasikan dengan baik?

Jawaban:
Sosialisasi dilakukan setahun sekali tergantung perubahan regulasi dan untuk
penyegaran.

Pertanyaan 8
Bagaimana koordinasi antar organisasi yang terjalin dalam pelaksanaan e-
procurement?

Jawaban:
Koordinasninya pada saat kaji ulang. Dari OPD membuat usulan tender ke BPPBJ
berapa paket yang mau ditender sesuai dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi,
setelah dikaji ulang dengan tim pokja nanti di ekspos seperti masalah harga atau
syarat yang harus dipenuhi.

Pertanyaan 9
Bagaimana pendapat bapak mengenai karakter para pelaksana kegiatan
dalam pelaksanaan e-procurement? apakah pelaksana bersifat tegas dalam
menjalankan e-procurement?

Jawaban:
Sejauh pelaksanaan pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik yang
diberikan cukup baik.
Pertanyaan 10
Bagaimana sikap implementor dalam mengimplementasikan kebijakan e-
procurement?

Jawaban:
Para pelaksana sudah melaksanakan e-proc sebagaimana yang diatur dalam
peraturan.

Pertanyaan 11
Bagaimana pendapat anda mengenai adanya e-procurement?

Jawaban:
Sikap kita sangat merespon kebijakan e-proc, kebijakan e-proc sangat membantu
dan memudahkan dalam proses pengadaan terutama untuk SKPD sebagai pemilik
anggaran/kegiatan

Pertanyaan 12
Apakah SKPD kota serang mendukung pelaksanaan e-procurement?

Jawaban:
Saya sangat mendukung pelaksanaan pengadaan secara elektronik karena proses
pengadaan lebih mudah, cepat, dan aman.

Pertanyaan 13
Apakah kondisi ekonomi masyarakat berpengaruh dan terpengaruh dengan
adanya kebijakan e-procurement?

Jawaban:
Pengaruhnya bagi masyarakat sebagai penyedia barang/jasa dapat mengikuti
tender dimana pun.
Pertanyaan 14
Bagaimana intervensi elit politik terhadap pelaksanaan e-procurement?

Jawaban:
Semua unsur pimpinan sangat mendukung karena terlaksananya kegiatan
pengadaan barang dan jasa lebih efisien, transparan, dan mempercepat serapan
anggaran.

Pertanyaan 15
Menurut bapak apa yang sebaiknya perlu dibenahi dalam pelaksanaan e-
procurement selama ini?

Jawaban:
Melaksanakan pengadaan langsung secara elektronik harusnya dielektronikan biar
on time.

Mengetahui,

Informan Penelitian

*jika diperlukan

CATATAN LAPANGAN 7
Nama Informan: Carmelia Ekaprasitia/Kode: /2-3
Hari/Tanggal: Kamis, 14 Agustus 2020
Tempat wawancara: Dinas Pertanian Kota Serang
Catatan Wawancara:
Pertanyaan 1
Menurut ibu apa yang menjadi tujuan kebijakan e-procurement? Apakah
pelaksanaan e-procurement sudah sesuai dengan tujuan tersebut?

Jawaban :
Sudah sesuai, tujuannya untuk mempermudah pengadaan. Semua pengadaan
didaftarkan ke BPPBJ, dengan adanya e-procurement ini kita mendapatkan harga
yang sesuai sehingga lebih efisien, dimana harga sama standar se-Indonesia.

Pertanyaan 2
Menurut ibu apa saja manfaat dari adanya kebijakan e-procurement?

Jawaban:
Manfaatnya itu lebih enak ke dinasnya karena tidak akan ada temuan baik itu
pemeriksaan internal maupun pemeriksaan eksternal karena kita sudah sesuai
dengan tahapan yang ada di e-procurement, jadi lebih mudah dan cepat.

Pertanyaan 3
Apakah bapak memahami setiap fitur untuk OPD (PPK) yang ada dalam
aplikasi e-procurement?

Jawaban :
Ya, sudah memahami.

Pertanyaan 4
Bagaiman realisasi pelaksanaan e-procurement selama ini?
Jawaban :
Kurang tenaga kerja sehingga proses pengadaan berlarut-larut, harusnya
pengadaan itu selesai satu minggu tapi melebihi waktu yang ditentukan.

Pertanyaan 5
Bagaimana pendapat ibu dalam melihat kemampuan sumber daya manusia
di BPPBJ dalam pelaksanaan e-procurement? Apakah sudah sesuai dengan
kompetensi dan kapabilitas pekerjaan yang diisyaratkan dalam peraturan?
Bila tidak apa kendalanya?

Jawaban :
Sudah, karena tim yang melaksanakan e-procurement sudah mempunyai
sertifikasi jadi mereka memiliki kemampuan sesuai di bidangnya.

Pertanyaan 6
Menurut ibu bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana dalam
menunjang pelaksanaan e-procurement?

Jawaban:
Cukup bagus

Pertanyaan 7
Apakah kebijakan e-procurement sudah disosialisasikan dengan baik?

Jawaban:
Sudah, biasanya BPPBJ mengadakan sosialisasi satu tahun sekali.

Pertanyaan 8
Bagaimana koordinasi antar organisasi yang terjalin dalam pelaksanaan e-
procurement?
Jawaban:
Koordinasinya dengan BPPBJ hanya pada saat kaji ulang, setelah kita
menyerahkan dokumen tender dan disetujui dari pihak BPPBJ kita akan
melakukan kaji ulang yang membahas hal-hal yang kurang atu perlu diperbaiki di
dokumen tender. Misalnya harga barang harus dikurangi.

Pertanyaan 9
Bagaimana pendapat ibu mengenai karakter para pelaksana kegiatan dalam
pelaksanaan e-procurement? apakah pelaksana bersifat tegas dalam
menjalankan e-procurement?

Jawaban:
Sudah bagus, seperti ketika kita melakukan kaji ulang mereka menjelaskan
dengan baik dan kitanya jadi cepat paham.

Pertanyaan 10
Bagaimana sikap implementor dalam mengimplementasikan kebijakan e-
procurement?

Jawaban:
Menurut saya tim atau panitia pengadaan telah melaksanakan sesuai dengan
pedoman dan aturan yang berlaku

Pertanyaan 11
Bagaimana pendapat anda mengenai adanya e-procurement?

Jawaban:
Kita mendukung sekali, karena memberikan banyak manfaat mulai dari waktu,
tenaga, biaya

Pertanyaan 12
Apakah SKPD kota serang mendukung pelaksanaan e-procurement?

Jawaban:
Sangat mendukung karena kebijakan e-proc memudahkan dalam proses
pengadaan.

Pertanyaan 13
Apakah kondisi ekonomi masyarakat berpengaruh dan terpengaruh dengan
adanya kebijakan e-procurement?

Jawaban:
Pengaruhnya itu adanya akses persaingan usaha yang lebih terbuka memberikan
peluang kepada seluruh perusahaan di Indonesia untuk mengikuti tender.

Pertanyaan 14
Bagaimana intervensi elit politik terhadap pelaksanaan e-procurement?

Jawaban:
Intervensinya positif, baik kepala daerah, kepala OPD semuanya mendukung
pelaksanaan e-proc.

Pertanyaan 15
Menurut ibu apa yang sebaiknya perlu dibenahi dalam pelaksanaan e-
procurement selama ini?

Jawaban:
Menambah tenaga kerja, karena di BPPBJ kurang tenaga harusnya pengadaan itu
selesai satu minggu tapi melebihi waktu yang ditentukan.

Mengetahui,
Informan Penelitian

*jika diperlukan

CATATAN LAPANGAN 8
Nama Informan: Rizki B./Kode: /I2-4
Hari/Tanggal: Selasa, 18 Agustus 2020
Tempat wawancara: Dinas Perhubungan Kota Serang
Catatan Wawancara:
Pertanyaan 1
Menurut bapak apa yang menjadi tujuan kebijakan e-procurement? Apakah
pelaksanaan e-procurement sudah sesuai dengan tujuan tersebut?

Jawaban :
Tujuannya itu membuat proses pengadaan barang dan jasa menjadi lebih simpel,
transparan dan efisien. Proses e-proc saat ini sudah berjalan dengan baik. Setiap
proses terlihat jelas dalam aplikasi. Sudah jelas nama pekerjaannya, total nilai
pekerjaan dan penyedia barang/jasa yang berpartisipasi dalam tender tersebut
terlihat dalam aplikasi.

Pertanyaan 2
Menurut bapak apa saja manfaat dari adanya kebijakan e-procurement?

Jawaban:
lebih mudah, efisien dan cepat. Sejak menggunakan SPSE kegiatan pengadaan
barang dan jasa lebih hemat dari sisi anggaran.
Pertanyaan 3
Apakah bapak memahami setiap fitur untuk OPD (PPK) yang ada dalam
aplikasi e-procurement?

Jawaban :
Kurang, karena sumber daya dari operator dinasnya sendiri pun belum memadai.

Pertanyaan 4
Bagaiman realisasi pelaksanaan e-procurement selama ini?

Jawaban :
Dalam pelaksanaannya tidak mempunyai banyak hambatan, akan tetapi kembali
ke dinas sendiri yang terkadang menghambat pelaksanaan pengadaan barang dan
jasa, hambatan tersebut dikarenakan adanya pergantian jabatan pegawai pada
dinas sehingga pegawai tersebut tidak menguasai tentang e-proc. Kami harus
menjelaskan ulang membuat proses pengadaan jadi tidak efektif.

Pertanyaan 5
Bagaimana pendapat bapak dalam melihat kemampuan sumber daya
manusia di BPPBJ dalam pelaksanaan e-procurement? Apakah sudah sesuai
dengan kompetensi dan kapabilitas pekerjaan yang diisyaratkan dalam
peraturan?

Jawaban :
Seluruh panitia telah memiliki kemampuan sesuai bidangnya karena mereka
sendiri sudah mempunyai sertifikasi.

Pertanyaan 6
Menurut bapak bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana dalam
menunjang pelaksanaan e-procurement?

Jawaban:
Menurut saya sarana prasarana yang tersedia dalam kondisi baik.

Pertanyaan 7
Apakah kebijakan e-procurement sudah disosialisasikan dengan baik?

Jawaban:
Sudah.

Pertanyaan 8
Bagaimana koordinasi antar organisasi yang terjalin dalam pelaksanaan e-
procurement?

Jawaban:
Selama ini koordinasi yang terjalin cukup baik.

Pertanyaan 9
Bagaimana pendapat bapak mengenai karakter para pelaksana kegiatan
dalam pelaksanaan e-procurement? apakah pelaksana bersifat tegas dalam
menjalankan e-procurement?

Jawaban:
Sangat baik, para pelaksana memberikan perlakuan yang sama ke semua OPD.

Pertanyaan 10
Bagaimana sikap implementor dalam mengimplementasikan kebijakan e-
procurement?

Jawaban:
Menurut saya tim pelaksana telah melaksanakan e-proc dengan selalu
berpedoman pada aturan.

Pertanyaan 11
Bagaimana pendapat anda mengenai adanya e-procurement?

Jawaban:
E-procurement ini mempunyai keuntungan seperti mengurangi biaya administrasi
dan membuat pengadaan lebih kompetitif.

Pertanyaan 12
Apakah SKPD kota serang mendukung pelaksanaan e-procurement?

Jawaban:
Sangat mendukung, e-proc lebih menjamin proses pelaksanaan pengadaan
dilakukan dengan lebih transparan, efisien, dan efektif.

Pertanyaan 13
Apakah kondisi ekonomi masyarakat berpengaruh dan terpengaruh dengan
adanya kebijakan e-procurement?

Jawaban:
Tidak berpengaruh kepada perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar dalam spse

Pertanyaan 14
Bagaimana intervensi elit politik terhadap pelaksanaan e-procurement?

Jawaban:
Menurut saya elit-elit politik mendukung pelaksanaan e-proc.

Pertanyaan 15
Menurut bapak apa yang sebaiknya perlu dibenahi dalam pelaksanaan e-
procurement selama ini?

Jawaban:
Meningkatkan sosialisasi terkait kebijakan e-procurement.

Mengetahui,

Informan Penelitian

*jika diperlukan

CATATAN LAPANGAN 9
Nama Informan: Moh. Ues Alkurni /Kode: /I2-5
Hari/Tanggal: Rabu, 26 Agustus 2020
Tempat wawancara: Bappeda Kota Serang
Catatan Wawancara:
Pertanyaan 1
Menurut bapak apa yang menjadi tujuan kebijakan e-procurement? Apakah
pelaksanaan e-procurement sudah sesuai dengan tujuan tersebut?

Jawaban :
Tujuannya supaya pengadaan barang dan jasa lebih transparan dan tidak adanya
KKN. Menurut saya sendiri pelaksanaannya sudah sesuai tujuan.

Pertanyaan 2
Menurut bapak apa saja manfaat dari adanya kebijakan e-procurement?

Jawaban:
Manfaatnya proses pengadaan jadi lebih mudah. kita tidak terlalu ribet
mengendalikan siapa yang menjadi pemenang karena yang mengerjakan adalah
BPPBJ.

Pertanyaan 3
Apakah bapak memahami setiap fitur untuk OPD (PPK) yang ada dalam
aplikasi e-procurement?

Jawaban :
Mudah kita tinggal masuk ke akun-akun aja dan meng-upload dokumen lelang
seperti KAK.

Pertanyaan 4
Bagaiman realisasi pelaksanaan e-procurement selama ini?

Jawaban :
Kalo faktor penghambat biasanya dalam proses lelang itu hanya sebatas misalkan
keterkaitan dengan kualifikasi tenaga ahli, umpama kita menginginkan
kualifikasinya lebih tinggi ternyata orang yang masuk lelang tidak memenuhi
kualifikasi maka ada proses perpanjangan kualifikasi jadinya kurang efektif.

Pertanyaan 5
Bagaimana pendapat bapak dalam melihat kemampuan sumber daya
manusia di BPPBJ dalam pelaksanaan e-procurement? Apakah sudah sesuai
dengan kompetensi dan kapabilitas pekerjaan yang diisyaratkan dalam
peraturan?
Jawaban :
Sudah, mereka memiliki sertifikat yang mana paham dan kompeten dalam
mengerjakan lelang.

Pertanyaan 6
Menurut bapak bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana dalam
menunjang pelaksanaan e-procurement?

Jawaban:
Sudah memadai.

Pertanyaan 7
Apakah kebijakan e-procurement sudah disosialisasikan dengan baik?

Jawaban:
Kalo sosialisasi biasanya dilakukan jika ada aturan baru.

Pertanyaan 8
Bagaimana koordinasi antar organisasi yang terjalin dalam pelaksanaan e-
procurement?

Jawaban:
Sebenarnya OPD hanya mengikuti saja karena semua proses pengadaan ada di
sana kita tidak bisa ikut campur dalam tahapannya, mungkin koordinasi pada saat
kaji ulang untuk dokumen lelang saja.

Pertanyaan 9
Bagaimana pendapat bapak mengenai karakter para pelaksana kegiatan
dalam pelaksanaan e-procurement? apakah pelaksana bersifat tegas dalam
menjalankan e-procurement?
Jawaban:
Kalo karakter mereka baik tidak memperlihatkan keegoannya.

Pertanyaan 10
Bagaimana sikap implementor dalam mengimplementasikan kebijakan e-
procurement?

Jawaban:
Sudah berpedoman pada aturan dalam pelaksanaannya.

Pertanyaan 11
Bagaimana pendapat anda mengenai adanya e-procurement?

Jawaban:
Saya menanggapi positif kebijakan e-procurement, semuanya menjadi lebih
terbuka dan transparan.

Pertanyaan 12
Apakah SKPD kota serang mendukung pelaksanaan e-procurement?

Jawaban:
Saya mendukung karena lebih baik daripada pengadaan manual.

Pertanyaan 13
Apakah kondisi ekonomi masyarakat berpengaruh dan terpengaruh dengan
adanya kebijakan e-procurement?

Jawaban:
Kalo masyarakat yang di bawah belum tau mungkin berpengaruh bagi masyarakat
tertentu saja misalkan pengusaha konsultan.
Pertanyaan 14
Bagaimana intervensi elit politik terhadap pelaksanaan e-procurement?

Jawaban:
selama ini yang saya tau tidak ada intervensi politik, kalo lelang kan semua se-
Indonesia tau karena dapat melihat dalam spse, tidak ada unsur politik apakah dari
pejabat tinggi atau panitia.

Pertanyaan 15
Menurut bapak apa yang sebaiknya perlu dibenahi dalam pelaksanaan e-
procurement selama ini?

Jawaban:
Untuk saat ini belum ada.

Mengetahui,

Informan Penelitian

*jika diperlukan

Anda mungkin juga menyukai