Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN MENGUJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

DENGAN
MENGGUNAKAN DAYA HANTAR LISTRIK

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

-FIRLY JUNESLA ROYAN


-INDRI AMELIA PUTRI
-ISMI
-LISA INDRI YANI
-M. JAKI

SMA NEGERI 25 KABUPATEN TANGERANG


Jl. Gatot subroto, Perumahan puri angkasa 1, sepatan timur.
A. TUJUAN PRAKTIKUM

”Menguji larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit dengan
menggunakan daya hantar listrik”
B. TEORI DAN SIFAT ELEKTROLIT

▶ TEORI
Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa menyalanya
lampu pada alat uji atau timbulnya gelmbung gas dalam larutan. Larutan
yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke
dalam larutan elektrolit.
Setelah semua alat (kabel, larutan elektrolit, elektroda,
lampu holder dan bola lampu) disusun, dan kemudian dihubungkan ke
sumber listrik, terlihat lampu menyala. Ini membuktikan bahwa pada
gambar listrik mengalir melalui larutan elektrolit. Beberapa macam larutan
elektrolit yaitu berupa asam, basa kuat dan garam.
Dalam keadaan murni, asam merupakan senyawa
kovalen tetapi jika dilarutkan didalam air akan terurai menjadi ion-ion.
HCl(aq) + H2O(l) → H3O+(aq) + Cl-(aq)
Umumnya, basa merupakan senyawa ionic, kecuali
NH3 adalah basa yang dalam keadaan murni berupa senyawa kovalen
dan didalam air terurai menjadi ion-ionnya.
NH3(g) + H2O(l) → NH4+(aq) + OH-(aq)
Semua garam merupakan merupakan senyawa ionic.
Jika garam dilarutkan didalam air, ion-ion garam akan melepaskan diri
dari kisi-kisi Kristal yang selanjutnya terhidrasi di dalam pelarut air.
NaCl-(s) + H2O(l) → Na+(aq) + Cl-(aq)
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan elektrolit
dapat dibedakan menjadi larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit
lemah. Elektrolit kuat dengan daya hantar yang besar. Contohnya larutan
asam
kuat, basa kuat dan garam. Dan elektrolit lemah, yaitu larutan dengan daya
hantar yang lemah.
Larutan Elektrolit Kuat
Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai
menjadi ion-ion (terionisasi sempurna). Karena banyak ion yang dapat
menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. pada persamaan
reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke
kanan, dengan harga derajat ionisasi adalah satu (α = 1).
Yang tergolong elektrolit kuat adalah :
Asam kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
Basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, antara lain :
NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, antara lain : NaCl, KCl,
KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain.

Ciri – ciri larutan elektrolit kuat :


Nyala lampu terang
Menghasilkan banyak
ion
Molekul netral pada larutan hanya sedikit/tidak ada sama sekali
Penghantar listrik yang baik
Gelembung gas banyak
α = 1 atau terionisasi dengan sempurna
Contoh : NaCl → Na+ + Cl-

Larutan Elektrolit Lemah


Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat
memberikan nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat
gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak semua terurai
menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya
ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam
persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah
(bolak-balik), dengan harga derajat ionisasi lebih dari nol tetapi kurang
dari satu (0 < α < 1).
Yang tergolong elektrolit lemah adalah:
Asam lemah, antara lain: CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S
Basa lemah, antara lain: NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.
Garam-garam yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO4, PbI2

Ciri – ciri larutan elektrolit kuat :


Nyala lampu redup
Menghasilkan sedikit ion
Molekul netral dalam larutan banyak
Terionisasi hanya sebagian kecil
Penghantar listrik yang buruk
Gelembung gas sedikit
0 < α < 1 atau terionisasi sebagian
Contoh : CH3COOH CH3COO- + H
Larutan Non Elektrolit
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa tidak ada
gelembung dalam larutan atau lampu tidak menyala pada alat uji. Larutan
yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke
dalam larutan nonelektrolit.

Setelah semua alat (kabel, larutan elektrolit,elektroda,


lampu holder dan bola lampu) disusun, dan kemudian dihubungkan ke
sumber listrik, terlihat lampu tidak menyala. Ini membuktikan bahwa pada
gambar tidak mengalir melalui larutan non elektrolit.
Larutan non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk
dari zat non elektrolit. Sedangkan zat non elektrolit itu sendiri merupakan
zat-zat yang di dalam air tidak terurai dalam bentuk ion-ionnya, tetapi
terurai dalam bentuk molekuler.
Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:
Larutan urea
Larutan sukrosa
Larutan glukosa
Larutan alkohol dan lain-lain

Sebagai tambahan, larutan non elektrolit memiliki karakteristik sebagai


berikut:
Tidak menghasilkan ion
Semua dalam bentuk molekul netral dalam larutannya
Tidak terionisasi
Jika dilakukan uji daya hantar listrik: tidak menghasilkan gelembung, dan
lampu tidak menyala
Derajat ionisasi = 0

▶ SIFAT LARUTAN ELEKTROLIT :


- Dapat menghantarkan listrik
- memiliki derajat ionisasi yang berkisar antara 0 < a ≤ 1
- jika di nyalakan uji daya hantar listrik : gelembung gas yang di hasilkan
banyak, lampu menyala
- penghantar listrik yang baik
- derajat ionisasi = 1 , atau mendekati 1
C. ALAT DAN BAHAN

▶ ALAT:

- Kabel
- lampu
- lakban/selotip
- baterai
- gelas kimia
- tisu
- gunting
-alas triplek

▶ BAHAN:

- Cuka
- gula
- garam
- deterjen
- NaHCO3
- CH3 COOH
- NH4
- KI
D. LANGKAH & CARA KERJA

▶ LANGKAH KERJA

Susun 2 buah baterai dengan posisi horizontal dengan ketentuan (


+ ) berada disebelah kanan dan ( - ) berada disebelah kiri
Pasang kabel 30 cm pada ujung baterai yang berkutub ( + )
menggunakan selotip
Pada ujung yang lain, pasang lampu LED pada kutub ( + ) lampu
Ambil kabel kedua yang panjangnya 30 cm & pasangkan pada
kutub ( - ) lampu
Pada ujung kabel kedua, hubungkan elektoda karbon ( paku )
dengan menggunakan selotip
Ambil kabel ketiga yang panjangnya 30 cm & pasangkan pada
kutub ( - ) baterai
Pada ujung kabel ketiga, hubungkan elektroda karbon ( paku )
satunya dengan menggunakan selotip

▶ LALU :

Siapkan beberapa jenis larutan yang telah disiapkan


Tempatkan larutan tersebut pada gelas kimia yang dapat dijangkau
oleh elektroda karbon ( paku )
Celupkan kedua elekroda ( paku ) pada larutan tersebut, pastikan
bahwa kedua elekroda karbon ( paku ) tidak saling bersentuhan.
E. TABEL HASIL PENGAMATAN

No Larutan Nyala Lampu Tidak nyala Gelembung Sifat


gas Larutan
Terang Redup

1. Garam ✓ - - banyak Elektrolit


kuat

2. Cuka - ✓ - sedikit Elektrolit


lemah

3. Gula - - ✓ Tidak ada Non


elektrolit

4. Deterjen - ✓ - Sedikit Elektrolit


lemah

5. NaHCO3 ✓ - - Banyak Elektrolit


kuat

6. NH4 ✓ - - Banyak Elektrolit


kuat

7. Kl ✓ - - banyak Elektrolit
kuat

8. CH3COOH - ✓ - Sedikit Elektrolit


lemah
F. KESIMPULAN

Dari kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa:


Beberapa larutan dapat menyalakan lampu dan sebagian yang lain
tidak dapat menyalakan lampu. Jika elektroda dicelupkan kedalam
larutan elektrolit, maka lampu akan menyala. Lampu yang menyala
merupakan tanda bahwa larutan tersebut dapat menghantarkan
arus listrik. Akan tetapi, jika elektroda ke dalam larutan elektrolit, maka
lampu tidak akan menyala. Ketidakmampuan elektrolit menyala
lampu merupakan tanda bahwa larutan tersebut tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Hal lain yang dapat diamati untuk
membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit adalah ada
tidaknya gelembung gas pada saat pengujiannya menggunakan
rangkaian listrik. Larutan elektrolit bergelembung, sedangkan larutan
non elektrolit tidak menghasilkan gelembung.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa:
1). Garam, NaHCO3, NA4, KI merupakan sifat larutan elektrolit kuat
2). Cuka, Deterjen, CH3COOH merupakan sifatlarutan elektrolit
lemah
3). Dan gula merupakan sifat larutan dari non elektrolit
G. FOTO DOKUMENTASI

[P=HYO

Tempat Penelitian:
“LAB. Kimia SMA NEGERI 25
KABUPATEN TANGERANG”

Tanggal Penelitian:
Selasa, 17 Januari, 2023
H. DAFTAR PUSTAKA

Nana Sutresna, Didin solehudin, Tati Herlina. 2016.

Bandung:Grafindo Media
Pratama.

Anda mungkin juga menyukai