Anda di halaman 1dari 18

 Tentang cnc

Permesinan CNC
Permesinan CNC adalah proses manufaktur subtraktif di mana bahan baku
dihilangkan dengan berbagai alat pemotong presisi untuk membuat bagian atau produk.
Perangkat lunak canggih digunakan untuk mengontrol peralatan sesuai dengan spesifikasi
desain 3D Anda. Tim insinyur dan ahli mesin akan memprogram peralatan untuk
mengoptimalkan waktu pemotongan, finishing permukaan, dan toleransi akhir untuk
memenuhi spesifikasi standar desain terntentu. Penggunaan mesin CNC tidak hanya untuk
memproduksi suku cadang dan prototipe tetapi juga untuk membuat alat cetakan.
Bagian Jadi (Finished Part) dapat dibuat dari berbagai jenis logam stok yang tersedia
dengan mudah termasuk baja ringan dan tahan karat, aluminium, kuningan, tembaga,
magnesium, dan titanium. Mesin CNC juga dapat mengolah plastik kaku. Mesin CNC
memiliki komponen yang sangat akurat dan waktu penyelesaian yang cepat.
Tuntutan Presisi Tinggi dengan mesin CNC bersumbu banyak. Mesin CNC
menyediakan fitur permesinan 3 dan 4 sumbu. Jika industri memerlukan prototipe atau
pekerjaan permesinan produksi, mesin CNC memiliki layanan berkualitas tinggi yang
menghasilkan toleransi yang kompleks dan ketat untuk permintaan komponen Industri.
Proses permesinan CNC untuk beberapa tipe memiliki ukuran Maxmium adalah
2100mm×800mm. Mesin-mesin CNC dapat memproses bagian dari ukuran paku hingga
2100mm, mesin CNC juga dapat mengontrol presisi toleransi mencapai +-0,02mm, toleransi
ditentukan oleh dimensi produk. Toleransi umum untuk mesin CNC logam adalah DIN-2768-
1-halus dan untuk plastik, DIN-2768-1-medium. Toleransi sangat dipengaruhi oleh geometri
bagian dan jenis material. Mesin CNC memberikan tingkat presisi setinggi mungkin.

Penggunaan jenis Mesin CNC dalam Indistri :


Banyak dari Mesin CNC industri yang menggunakan sistem Pneumatik, diantaranya:
 CNC Mills atau Frais
 Lathes atau Bubut
 Plasma Cutters
 Electric Discharge Machines (EDMs) atau Wirecut
 Water Jet Cutters
 Tapping Machine dll.

Mesin CNC sangat bagus untuk memenuhi berbagai kebutuhan pengembangan produk.
Berikut adalah beberapa manfaat dari permesinan presisi:
 Penghapusan cepat material logam dalam jumlah besar.
 Sangat akurat dan dapat diulang.
 Cocok untuk berbagai jenis media.
 Volume terukur dari satu hingga 100.000 mm.
 pemakaian peralatan dan biaya persiapan yang rendah.
 Ekonomis.
 Perputaran cepat.

Bagian-bagian Panel kontrol Mesin CNC (Lathe L2000SY)


Keterangan dari gambar diatas:
1. Layar Monitor: Layar monitor digunakan untuk menampilkan program, koordinat
pahat, dan parameter permesinan yang lain.
2. Reset: Membatalkan suatu fungsi pada mesin pada saat berjalan auto maupun manual.
3. Page Up: Tampilan layar berpindah ke atas satu halaman.
4. Page Down: Tampilan layar berpindah ke bawah satu halaman.
5. Tombol angka: 0-9
6. Tombol huruf: A-Z
7. Tombol logic: < > dll
8. Tombol simbol: +-dll
9. Cursor  atas: Cursor berpindah ke atas step.
10. Cursor  bawah: Cursor berpindah ke bawah step.
11. Cursor  kanan: Cursor berpindah ke kanan satu step.
12. Cursor  kiri: Cursor berpindah ke kiri satu step.
13. EOB: (End of Block) tanda yg digunakan untuk mengakhiri satu baris program,
biasanya digunakan pada mode edit.
14. Position: Menampilkan posisi koordinat absolute/relative axis.
15. Program: Menampilkan program yang sedang berjalan.
16. Offset: Setting tool  terhadap benda kerja.
17. Alarm: Menampilkan kesalahan yang timbul dari pengoperasian mesin, baik dari
program maupun sistem kelistrikannya.
18. Parameter: Mensetting parameter/pengaturan mesin, seperti program, backlash
untuk axis dan sistem/fungsi input dan output  komponen mesin melalui kontrol.
19. Diagnosis: Mendiagnosa keseluruhan fungsi komponen mesin melalui kontrol.
20. Input: Memasukkan data settingan, biasanya digunakan saat setting tool/ dapat juga
untuk transfer file/program dari PC ke kontrol.
21. Output: Transfer file/program dari kontrol ke PC.
22. Change: Mengkopi program/memberi nama pada sebuah program.
23. Cancel: Menghapus program pada saat edit.
24. Delete: Menghapus kode huruf/angka maupun sebuah program.
25. Insert/Alter: Mengganti kode huruf/angka diprogram tanpa menghapusnya.
26. Edit: Membuat, mengedit, menghapus sebuah program.
27. Auto: Program berjalan otomatis.
28. MDI: (Manual Data Input) menjalankan suatu fungsi dari mesin dengan menggunakan
kode program tanpa harus auto.
29. Machine Zero: Mengembalikan posisi axis X/axis Z ke posisi nol mesin.
30. MPG: (Manual Pulse Generator) menjalankan fungsi axis X/axis Z dengan
menggunakan handle, biasanya digunakan disaat setting tool.
31. Manual: Menjalankan fungsi mesin dengan cara manual, yakni dengan menekan
tombol-tombol sesuai dengan fungsinya seperti tombol axis, spindle, dll
32. Single Block: Digunakan saat mesin berjalan AUTO, yang berfungsi untuk
menjalankan program per blok/per baris.
33. Block Skip: Melewati satu blok program pada mode Auto.
34. Machine Lock: Program berjalan secara auto, tetapi fungsi axis tidak berjalan.
35. M. S. T Lock: Jika tombol ini diaktifkan, maka pada menu auto fungsi kode M, S
(spindle) dan T (tool) tidak berfungsi.
36. Dry Run: Program berjalan pada menu auto, tetapi hanya berjalan dikontrol saja, tidak
pada output perangkat mesin.
37. Program Zero: Referensi poin.
38. X1 X10 X100: (Step Width) memilih skala gerak pada saat menu MPG
39. Axis change: Tombol untuk memilih pergerakan axis pada saat menu MPG.
40. X axis: Pergerakan axis pada sumbu X/vertikal
41. Z axis: Pergerakan axis pada sumbu Z/horizontal
42. S. CW: (Spindle Clock Wise) spindle berputar searah jarum jam
43. S. CCW: (Spindle Counter Clock Wise) spindle berputar berlawanan arah jarum jam
44. Cooling: Coolant On/Off
45. Lubricant: Tombol untuk pelumasan pada slide axis X/axis Z secara manual.
46. Tool Change: Perpindahan tool  secara manual.
47. Spindle Override (+): Menambahkan kecepatan putaran spindle.
48. Spindle Override (-): Mengurangi kecepatan putaran spindle.
49. Rapid Override (+): Menambahkan kecepatan pergerakan axis X maupun axis Z pada
mode Auto/Manual.
50. Rapid Override (-): Mengurangi kecepatan pergerakan axis X maupun axis Z pada
mode Auto/Manual.
51. Feedrate Override  (+): Menambahkan kecepatan sayat pada saat mode auto/MDI.
52. Feedrate Override  (-): Mengurangi kecepatan sayat pada saat mode auto/MDI.
53. Cycle Start: Memulai menjalankan program pada mode auto ataupun mode masukkan
di menu MDI.
54. Feed Hold: Tombol pause
 Tentang mesin Milling:

Mesin milling adalah suatu mesin


perkakas yang menghasilkan sebuah bidang
datar dimana pisau berputar dan benda
bergerak melakukan langkah pemakanan.
Sedangkan proses milling adalah suatu proses
permesinan yang pada umumnya
menghasilkan bentuk bidang datar karena
pergerakan dari meja mesin, dimana proses
pengurangan material benda kerja terjadi karena adanya kontak antara alat potong (cutter)
yang berputar pada poros dengan benda kerja yang tercekam pada meja mesin.

Prinsip Kerja Mesin Milling


Poros mesin milling atau mesin frais adalah bagian dari sistem utama yang bertugas untuk
memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran yang apabila didekatkan dengan
benda logam maka akan terjadi pengikisan. Pengikisan ini membuat benda kerja menjadi
berubah bentuk dan bentuknya dapat diatur sesuai kemauan kita, hal ini dapat terjadi karena
material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.
 Menggunakan milling cutter sebagai alat pemotong lapisan pada material. Milling
Cutter ialah sejenis alat pemotong rotary yang memiliki banyak sudut pemotongan,
milling (penggilingan) dan drilling (pengeboran) memiliki kesamaan dalam mekanik.
 Pisau milling berputar pada porosnya dan maju kearah material dan kembali pada
posisi semula, ketika pisau mundur kembali ke posisi semula ini berfungsi untuk
menyisir sisa potongan agar rapi dan presisi.
 Proses milling dengan hasil memuaskan akan tercapai jika perputaran pisau dan laju
maju mundur pisau ke ujung material dipelankan maka hasil potongan akan lebih
bagus.

Tujuan dan Fungsi Mesin Milling


Tujuan dan fungsi utama dari mesin ini adalah untuk mengikis (milling) permukaan benda
logam, menghasilkan benda kerja dengan permukaan yang rata atau bentuk lain yang sesuai
dengan tuntutan produksi, misal : Uliran, Spiral, Roda gigi, Cam, Drum Scale, Poros bintang,
Poros cacing, profil, radius, silindris, dan lain – lain dengan ukuran dan kualitas tertentu jika
dikolaborasikan dengan suatu alat bantu atau alat potong pembentuk khusus. Mesin milling.
Akan tetapi proses pengikisan (milling) pada permukaan benda ini tergantung dari jenis pisau
yang digunakan dan posisi pisau, Berikut kami membaginya menjadi 7 jenis yaitu :
1. Plain Milling 
2. Face Milling
3. Straddle Milling
4. End Milling
5. Form Milling
6. Gang Milling
7. Angular Milling
8. T Slot Milling

Cara kerja mesin frais


Pada proses milling terdapat tiga golongan utama yaitu :
1. Face Milling
Proses pemotongan terjadi pada sudut material setelah milling cutter, ini berguna untuk
memotong lapisan yang rata pada material atau media kerja dan memotong rongga yang datar
dan dalam.
2. Peripheral Milling
Pemotongan ini berlangsung dengan lingkar dari cutter, ini agar bagian silang yang terpotong
akan terpotong sesuai dengan bentuk pisau pemotongan. Peripheral milling sangat cocok
memotong slot yang dalam dan juga benang.
3. Frais Jari (End Frais)
Pisau pada proses frais jari biasanya berputar pada sumbu yang tegak lurus permukaan benda
kerja. Pisau dapat digerakkan menyudut untuk menghasilkan permukaan menyudut. Gigi
potong pada pisau terletak pada selubung pisau dan ujung badan pisau.

• Milling, thread milling, turning (contour turning, table turning, taper turning, straight
turning), drilling, tapping, highlights, knurling, chamfering, 2D shape machining, 3D
complex curved surface machining, 4-axis, 5-axis, etc.ty
Bagian Bagian Mesin Frais

1. Step Motor
Step motor adalah motor penggerak eretan, masing-masing eretan mempunyai step motor
sendiri-sendiri, yaitu penggerak sumbu X, penggerak sumbu Y, dan penggerak sumbu Z.
Jenis dan ukuran masing-masing step motor adalah sama.
2. Motor Utama
Motor utama adalah motor penggerak rumah alat potong (Milling Taper Spindle) untuk
memutar alat potong/tool.
3. Eretan (Support)
Eretan adalah gerakan persumbuan jalannya mesin, untuk mesin 3 axis mempunyai 2
fungsi gerakan kerja, yaitu posisi vertikal dan posisi horisontal.
4. Over Arm atau Lengan Mesin
Digunakan sebagai penahan atau penopang ujung poros frais dan letaknya pada bagian
paling atas dari mesin frais. Posisi dari Lengan Mesin ini dapat diatur atau digeser untuk
suatu pengerjaan tertentu dan malahan terkadang lengan ini malah tidak dipakai.
5. Spindle atau Poros Utama
Digunakan sebagai tempat kedudukan poros frais (arbour) dan memutar pisau frais
(cutter) untuk melakukan penyayatan.
6. Arbour Support atau Penahan Poros
Digunakan untuk menahan ujung poros pisau frais dan untuk menahan getaran saat proses
milling / penyayatan. Posisi Arbour ini ada pada ujung lengan mesin frais, akan
7. Rumah Alat Potong (Milling Taper Spindle)
Rumah alat potong pada mesin milling digunakan untuk menjepit penjepit alat potong
(tool holder) pada waktu proses pengerjaan benda kerja. Adapun sumber putaran
dihasilkan dari putaran motor utama yang mempunyai kecepatan putar antara 300-2000
putaran/menit. Pada CNC milling hanya memungkinkan menjepit satu alat potong.
8. Work Table / Meja Mesin
Komponen ini digunakan sebagai tatakan benda logam yang akan dilakukan proses
milling. Benda logam tersebut akan direkatkan ke meja menggunakan klem, penjepit, dan
ragum agar tidak bisa bergerak. Selain sebagai tatakan benda kerja, fungsi Work Table ini
adalah sebagai jalan mengalirnya cairan pendingin (coolant).
9. Bagian Pengendali/Kontrol
Bagian pengendali/kontrol merupakan blok kontrol mesin CNC dengan tombol-tombol
dan saklar yang dilengkapi dengan monitor. Pada bok kontrol merupakan unsur layanan
langsung berhubungan dengan operator
10. Sadle
Bagian ini digunakan sebagai penyangga dan penggerak meja mesin agar dapat bergerak
baik secara otomatis atau manual. Terlihat pada gambar bahwa Sadle ini terletak di
antara meja mesin dan lutut mesin. Pada mesin frais universal, sadel mesin terdiri dari dua
bagian yaitu bagian atas dapat digerakkan ke arah melintang sedangkan bagian bawah
dapat digerakkan ke arah memanjang.
11. Knee atau Lutut Mesin
Sesuai dengan namnya bagian ini terletak dibawah yaitu antara saddle dan base. Lutut
mesin / Knee ini memiliki fungsi untuk meletakkan Sadle atau eretan meja.
12. Column atau Badan Mesin atau Rumah Mesin
Bagian ini berfungsi untuk menyangga hampir semua komponen mesin frais, tempat
motor, susunan roda gigi, minyak pelumas maupun pendingin.
13. Base / Kaki Mesin / Alas Mesin
Bagian ini terletak paling bawah dan berfungsi untuk menyangga seluruh bagian mesin
frais yang tertumpu pada kolom dan lutut mesin. Pada bagian atas dari alas ini tersimpan
cairan pendingin untuk dipompa lagi keatas.

Parameter Pemotongan Mesin Frais


Parameter pemotongan diperlukan agar proses produksi berjalan sesuai dengan perencanaan.
Parameter pemotongan antara lain : kecepatan potong, putaran spindel, dalam pemakanan,
gerak makan pergigi, kecepatan penghasilan geram dan waktu permesinan.

Gambar 3. Parameter pemotongan.


Keterangan :
Benda kerja :
W : lebar pemotongan (mm)
lw : panjang pemotongan (mm
a : kedalaman pemotongan (mm)
Pahat Frais :
d : diameter luar (mm)
z : jumlah gigi
kr : sudut potong utama
Mesin Frais :
n : putaran poros utama (putaran/menit)
vf : kecepatan makan (mm/put)

Kecepatan Potong
untuk menentukan kecepatan potong ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain :
Ø Material benda kerja
Ø Material pisau frais
Ø Diameter pisau
Ø Kehalusan permukaan yang diinginkan
Ø Dalam pemakanan/pemotongan
Persamaan untuk cutting speed :

Keterangan :
𝑣 : cutting speed
𝑑 : diameter pisau
𝑛 : putaran spindel utama

Putaran Pisau
faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan putaran pisau mesin frais antara
lain:
Ø Material yang akan di frais
Ø Bahan pisau frais
Ø Diameter frais

Feed
feed merupakan gerak makan pisau frais terhadap benda kerja. Faktor –faktor yang perlu
diperhatikan antara lain :
Ø Dalam pemakanan
Ø Material benda kerja
Ø Tipe permukaan finishing yang diinginkan
Ø Tipe pisau frais

Dalam Pemotongan
Pemotongan pada mesin frais tergantung pada jenis pemakanan yang dilakukan. Pemakanan
dalam proses frais antara lain pemakanan kasar dan pemakanan halus (finishing). pemakanan
kasar bertujuan untuk memotong benda kerja sesuai dengan yang direncanakan, sedangkan
pemakanan halus berfungsi untuk proses finishing benda kerja.

Gerak Makan Per Gigi (fz)


Gerak makan pergigi dapat dihitung dengan persamaan berikut :
𝑓𝑧=𝑣𝑓𝑧.𝑛 ⁄(mm/gigi) ………………………………………………………………. (2.8)

Waktu Pemotongan/Pemakanan
Waktu pemotongan dapat dihitung dari persamaan berikut :
𝑡𝑐=𝑙𝑡𝑣𝑓⁄ (min)…………………………………………………………………………(2.9)
Keterangan :
𝑙𝑡=𝑙𝑣+𝑙𝑤+𝑙𝑛 (mm)
lv = 1 , untuk mengefrais datar
lv ≥ 0 untuk mengefrais tegak
lv ≥ 0 untuk mengefrais datar
ln d/2 untuk mengefrais tegak

Kecepatan Penghasil Geram


Kecepatan penghasil geram dapat dihitung dengan persamaan berikut :
𝑍=(𝑣𝑓.𝑎.𝑤)/1000 𝑐𝑚3 𝑚𝑖𝑛⁄………………………………………………….. (2.10)
 Tentang mesin bubut
Mesin bubut CNC (Computer Numerical Control) adalah sebuah mesin bubut yang
dapat bekerja secara otomatis tanpa keterlibatan tangan manusia dalam pengoperasiannya.
Mesin bubut ini dikontrol secara penuh oleh sebuah chip komputer berdasarkan perintah yang
diberikan oleh operator berdasarkan angka-angka yang telah di setting dalam sebuah
program.

Mesin bubut CNC merupakan mesin yang mampu memutar benda kerja untuk
melakukan berbagai proses operasi seperti pengeboran, pemotongan, dan penyayatan atau
mengurangi dimensi benda kerja. Sistem CNC (Computer Numerical Control) sendiri adalah
perpaduan antara servo motor dan mekanis menggantikan sistem analog menjadi sistem
komputer digital.

Bagian-bagian mesin bubut CNC


1. Motor Utama
Motor utama adalah motor penggerak cekam untuk memutar benda kerja. Motor ini
adalah jenis motor arus searah/DC (Direct Current) dengan kecepatan putaran yang
variabel.
2. Eretan/support
Eretan adalah gerak persumbuan jalannya mesin. Untuk Mesin Bubut CNC dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Eretan memanjang (sumbu Z)
b. Eretan melintang (Sumbu X)
3. Motor servo
Step motor berfungsi untuk menggerakkan eretan, yaitu gerakan sumbu X dan gerakan
sumbu Z. Tiap-tiap eretan memiliki motor servo sendiri-sendiri
4. Kepala lepas (Tail Stock)
Kepala lepas berfungsi sebagai tempat pemasangan senter putar pada saat proses
pembubutan benda kerja yang relatif panjang. Pada kepala lepas ini dapat dipasang
pencekam bor.
5. Rumah alat potong (revolver/toolturret)
Rumah alat potong berfungsi sebagai penjepit alat potong pada saat proses pengerjaan
benda kerja. Adapun alat yang dipergunakan disebut revolver atau toolturet, revolver
digerakkan oleh step motor, sehingga dapat digerakkan secara manual maupun terpogram.
6. Cekam (Chuck)
Cekam pada Mesin Bubut berfungsi untuk menjepit benda kerja pada saat proses
penyayatan berlangsung. Kecepatan spindel Mesin Bubut ini diatur menggunakan
transmisi sabuk.
7. Meja mesin (Sliding bed)
Meja mesin atau sliding bed sangat mempengaruhi baik buruknya hasil pekerjaan
menggunakan mesin bubut ini, hal ini dikarenakan gerakan memanjang eretan (gerakan
sumbu Z) tertumpu pada kondisi sliding bed ini. Jika kondisi sliding bed  sudah aus atau
cacat dapat dipastikan hasil pembubutan menggunakan mesin ini tidak akan maksimal,
bahkan benda kerja juga rusak. Hal ini juga berlaku pada mesin bubut konvensional.
Untuk kelancaran pada sliding bed kebersihannya harus dijaga dari debu atau beram hasil
pembubutan. Untuk itu, setiap selesai berkerja harus dibersihkan dan diberi pelumas
8. Cover mesin
Cover mesin merupakan bagian pelindung mesin dari hal-hal yang dapat memperbarui
kerja mesin. Cover mesin biasanya dibuat dari bahan plat besi dengan bermacam
penguatan agar kokoh.
9. Pintu Mesin
Pintu mesin adalah bagian yang digunakan untuk melindungi operator dari bahaya proses
permesinan, misalnya benda kerja yang lepas, beram, dan hasil proses permesinan
lainnya. Selalu tutup pintu mesin ketika memulai proses permesinan baik manual, single
block, ataupun otomatis.
10. Lampu
Lampu digunakan untuk menerangi bagian dalam mesin.
11. Panel kontrol
Panel kontrol merupakan merupakan bagian kontrol mesin CNC yang berisikan tombol-
tombol dan saklar serta dilengkapi dengan monitor.

Parameter
Parameter pemotongan pada Mesin Bubut adalah informasi berupa dasar-dasar
perhitungan, rumus dan table-tabel yang mendasari teknologi proses pemotongan/penyayatan
pada mesin bubut.

Parameter pemotongan pada proses pembubutan meliputi :


1. Kecepatan Potong (Cutting Speed)
2. Kecepatan Putaran Mesin (Revolution Permenit - Rpm)
3. Kecepatan Pemakanan (Feed – F)

1. Kecepatan Potong (Cutting Speed Cs)


    Adalah kemampuan alat potong menyayat bahan dengan aman sehingga
menghasilkan tatal dalam satuan panjang/waktu (meter/menit atau feet/menit). Pada
gerak putar seperti mesin bubut, kecepatan potongnya (Cs) adalah keliling lingkaran
benda kerja dikalikan dengan putaran spindle utama dibagi dengan 1000,
Keterangan:
 d:Diameter Benda Kerja (mm)
n: Putaran Mesin/Benda Kerja (putaran/menit atau Rpm)
π: Nilai Konstanta (3,14)
    Kecepatan potong untuk berbagai macam bahan teknik yang umum dikerjakan pada
proses permesinan dan sudah diteliti oleh para ahli dan sudah dipatenkan bisa dilihat
pada table dibawah ini:

Tabel Cutting Speed Berbagai Bahan Kerja

Pahat Bubut HSS Pahat Bubut Karbida


Bahan
m/menit ft/menit m/menit ft/menit
Baja Lunak (Mild
18 – 21 60 - 70 30 - 250 100 – 800
Steel)
Besi Tuang (Cast
14 – 17 45 – 55 45 - 150 150 – 500
Iron)
Perunggu 21 – 24 70 – 80 90 - 200 300 – 700
Tembaga 45 - 90 150 - 300 150 - 450 500 - 1500
Kuningan 30 – 120 100 – 400 120 – 300 400 - 1000
Aluminium 90 - 150 300 - 500 90 - 180 a - 800

2. Kecepatan Putaran Mesin Bubut (Revolution Per Menit atau Rpm)


    Adalah kemampuan kecepatan putar mesin bubut untuk melakukan pemotongan
atau penyayatan dalam satuan putaran/menit.
    Rumusnya,

Keterangan :
    n: putaran mesin/benda kerja (putaran/menit atau Rpm)
    Cs: Kecepatan potong /Cutting Speed (meter/menit)
    π: nilai konstanta (3,14)
    d: diameter benda kerja (mm)

mengapa untuk mencari putaran mesin (n), kecepatan potong (Cs) harus dikalikan 1000?
    Karena satuan kecepatan potong dalam satuan meter/menit, sedangkan satuan diameter
benda kerja dalam satuan millimeter, maka satuannya harus disamakan terlebih dahulu. Yaitu
dengan mengalikan nilai kecepatan potongnya dengan angka 1000 mm.
 Tentang system pneumatic pada mesin mesin CNC

AIR COMPRESSORS IN CNC MACHINING


Often considered to be the fourth utility, compressed air is used across a broad range
of industries to provide power to myriad equipment ranging from heavy machinery to
handheld power tools. The metalworking industry also relies heavily on compressed air to
power a range of computer numerical-controlled (CNC) machining operations.
CNC machining is a manufacturing process which uses computer-controlled machine
tools to create predefined shapes from a variety of materials. CNC equipment pre-programs
tools using a unique machine language known as G-code. This code dictates the movement of
the machinery and controls features such as feed rate, coordination, location, and speed.
CNC machine tools may include mills, lathes, routers, grinders, and many others. The
precision and repeatability offered by CNC machining makes it these tools common in the
fabrication of precise metal and plastic parts and components.

HOW ARE AIR COMPRESSORS USED IN CNC MACHINING?


CNC machine tools often require compressed air to perform a number of functions.
During machining operations, material is usually removed from the workpiece to achieve the
desired shape. This results in chips, dust, oil, dirt, and other contaminants becoming
entrapped on the cutting tools and cutting surface. These unwanted materials can impede the
manufacturing process by reducing machining accuracy and can eventually cause damage to
the tooling. CNC machines will typically use a blast of dry compressed air to keep areas of
concern free from contaminants.
Compressed air can also be used to actuate tool changes. Digital instructions pre-
programmed into the system regulate the flow of the compressed air which controls the tool
changing process for rapid clamping, tightening, and release operations.
Air compressors for CNC machining can also be used in actuating robotic systems.
Robots help replace manual operations such as placement, lifting, and transporting. These
pneumatic systems replace servo and electric motors by instead using air pressure to power
robotic movements.
TYPES OF CNC MACHINES
There are several types of CNC machines used in manufacturing today. These
machines work by using differing operating principles that lend themselves to particular
applications and materials.
Some of the most common types of CNC machines include:
 CNC mills
CNC mills use programmable input to guide the movement of rotating tools on a
spindle to cut and shape a fixed workpiece.
 Lathes
Lathe machines are similar to CNC milling machines, except the workpiece is
mounted on a spindle and rotated at high speeds. CNC-controlled tools then advance
toward the spinning workpiece to shave it down to the desired shape. Lathe machines
are also called CNC turning machines.
 Plasma cutters
Plasma cutting involves sending an electric arc through a gas to create a high-powered
torch with the ability to cut through a variety of metals.
 Electric Discharge Machines (EDM)
EDM – also known as spark machining or spark eroding – uses electrical discharges
(sparks) to generate high temperatures and pressures to cut and shape metal
workpieces.
 Water Jet Cutters
Water jet cutters use precisely controlled high-pressure jets of water (or a mixture of
water and an abrasive substance) to cut through and shape a variety of materials.

IMPORTANCE OF USING DRY COMPRESSED AIR


During CNC machining, it is crucial that the compressed air used to clean exposed
surfaces is sufficiently dry. Air that contains undesirable amounts of moisture can condense
on colder surfaces, ultimately resulting in corrosion in the metal workpiece.
When air is compressed, heat is generated, so the air exiting the compressor is usually
higher than the dew point of water. When the warm air contacts a relatively cold surface,
such as the walls of the compressed air tank, condensation occurs and water droplets form on
the bottom of the tank. It is essential that water in the tank is periodically or automatically
drained to ensure that the air leaving the compressor nozzle is dry and the dew point is
significantly lower than the external temperature.
RECOMMENDED AIR COMPRESSOR PRODUCTS FOR CNC MACHINING
CNC machining processes require highly specialized air compressor equipment to
guarantee reliability and quality in the final product. Kaeser compressed air rotary systems,
aluminum piping, low flow CEJN air guns, and coil hoses are just some of the recommended
components for efficient CNC machining operations.
Nitrogen generators are also highly recommended when laser cutting stainless steel or
aluminum parts. The nitrogen gas acts as a shielding agent, stopping the burning process and
facilitating vaporization of the material. Nitrogen also helps remove oxygen from the cutting
zone. This improves laser cutting quality and prevents oxidation, scaling, and discoloration.
CNC milling and turning involve high rotational speeds and fast material removal
rates which can generate considerable amounts of heat. Chillers are therefore advised to
dissipate heat generated during the machining process.
At Compressed Air Systems, we provide a wide range of compressed air solutions for a wide
range of CNC machining systems. If you would to learn more about our compressed air
products or services, feel free to check out our CNC machining product line.
Industrial Air Compressor Systems for CNC Machine Shops
Computer Numerical-Controlled (CNC) Machine shops across the country rely on Q Air-
California’s industrial air compressors to provide precision services for their customers.
Compressed air provides fabrication capabilities for the metalworking industry to run
efficiently and effectively.
How CNC Machines Use Industrial Air Compressors
CNC machines use industrial air compressors for a variety of functions in the metalworking
industry.
 Clear Contaminants. During the operation, CNC machines often remove pieces of
metal to obtain the desired shape.  This process can leave behind dirt, oil, or dust,
which can delay the manufacturing process or reduce machine accuracy.  CNC
machines blast compressed air on the pieces to remove any contaminants to ensure
manufacturing continues on time, and tools are accurate.
 Activate Tool Changes. Compressed air is used to control tool functions such as
rapid clamping, tightening, and release operations during the manufacturing process.
 Initiating Robotic Systems. Pneumatic systems replace servo and electric motors by
using industrial air compressors to power robotic movements.  This capability is
beneficial during CNC machining motions such as lifting, transporting, or placing
products.
Essential for CNC Machine Shops
Compressed air cleans exposed surfaces to ensure that it is sufficiently dry during the
CNC machining process.  The dry air keeps metals free from moisture and corrosion
throughout operations.
At Q Air-California, we understand the precision that is necessary for CNC machine
shops to function at peak efficiency.  We offer a variety of industrial air compressor options
to meet the high demands of the metalworking industry.
memiliki sistem pneumatic yang menggunakan tekanan udara (air pressure) sebagai
kekuatan untuk proses kinerja pencekaman benda kerja dengan tekanan minimal penumatik 5
bar. Dalam kaji eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variasi air
pressure terhadap kinerja workpiece clamping chuck 590PN pada mesin CNC Vertical Lathe.

Dalam melakukan penelitian ini, yang merupakan variabel bebas adalah variasi
tekanan udara pada clamp pneumatik. Karena nilai tekanan menggunakan satuan Mpa maka
nilai bar diubah menjadi Mpa. Dikarenakan jumlah rahang chuck ada 3 bagian dan sumber
tekanan terpusat maka di dapatkan tekanan pada masing-masing titik sebagai berikut 0,7 Mpa
menjadi 0,233 Mpa, 0,8 Mpa menjadi 0,266 Mpa, 0,9 menjadi 0,300 Mpa.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada tekanan tertinggi yaitu 0,9 bar di
dapatkan tegangan von mises 2,794 Mpa, 1st principal stress sebesar 2,311 Mpa, dan 3rd
principal stress – 5,601. Dari hasil simulasi variasi tekanan tertinggi di ketahui aman dan
tidak merusak benda kerja dikarenakan nilai yang di dapatkan masih di bawah nilai tegangan
ijin material yaitu sebesar 27,8 Mpa.

The Importance of Clean Compressed Air in CNC Machine Shops


For the proper functioning of machine tools, manufacturing companies must
implement a compressed air system with an air dryer. Each time an automated tool change
takes place, the tool holder shank and the spindle taper are exposed to oil, dirt, chips and
other contaminants that are produced during the cutting process. This cleaning process can
only be achieved with dry air. The importance of air in CNC Machining entails activating the
tool-change mechanism, transporting oil to the spindle bearing, and blowing away chips and
contaminants from tools and parts.
For the proper maintenance of machines, it is key that particles produced during
cutting do not stick to those exposed surfaces which can reduce machine accuracy and
stiffness, and cause permanent damage to the connection. The majority of CNC machine
tools use a blast of dry, compressed air to keep exposed surfaces free of debris. When the air
is not dry enough, water in the air will condense on the surface causing rust.
Relative Humidity in the Shop
As a result of water being present in the air of machine shops through natural
humidity, there is water in the compressed air. Many contributing factors determine the
amount of water, however, the main contributor is temperature. Warm air holds more
moisture than cold air. Generally, the amount of moisture is expressed by the relative
humidity (RH); the amount of water in the air compared to the amount of water the air can
hold. This can result in complications because the process of developing compressed air
changes its temperature.
The Compressing process
During the compressing of the air process, heat is formed resulting in releasing air
from the compressor that is generally well over 37.8 Celsius. When the air hits a cold surface,
for instance, the inside of the compressed air tank and cools, water condenses out of the air as
dew. This process can be compared to the wet droplets or “sweat,” which can be seen on the
outside of a glass containing a cold beverage, or the fog on a bathroom mirror. The
temperature at which the water begins to condense is the dew point.
When the air has been compressed to the point of saturation (e.g. 100% relative
humidity), the dew point is the same as the air temperature. When less water is found in the
air, the relative humidity is lower and the dew point is less than the air temperature. This
condensing process is important to note because the point of air drying for machine tools is to
rid enough moisture so the dew point of the air will be reduced to considerably less than any
temperature the air will encounter during manufacturing.
Ways to Remove Moisture
The first step of air drying is to address the compressed air on the inside of the storage
tank. The water that condenses during this process is collected at the bottom of the tank,
where it should be periodically or automatically drained.
Generally, the air will pass through what is called a “separator.” This cylinder-shaped
gadget causes the air exiting the tank to spin around in a chamber at high speed. The
centrifugal force pushes water droplets, oil and other unwanted particles, down the sides of
the chamber, where they gather in the bottom, for regular or automatic drainage. Typically,
these steps remove about half of the moisture from the air. For some machines, this process is
enough to prevent condensation when the air is used in the machine tool.
If necessary, an additional step that can be added to the process is to employ a
refrigeration dehumidifier. Here, a separate cooling system, such as a refrigeration system, or
chilled water, produces a surface a few degrees above the freezing point of the water. As the
air touches this surface, extra moisture condenses out and is collected. This can be compared
to the dehumidification process in a residential air conditioner.
Another option of removing water is by utilizing either a membrane air dryer,
deliquescent dryer, or desiccant dryer. Each offers a different approach to capture moisture.
With a membrane air dryer, the air goes through bundles of hollow, semipermeable tubes.
The water vapour can go through the tube walls, but the air cannot. The water is collected on
the outside of tube bundles and is released. With a deliquescent dryer, the air goes through a
bed consisting of a chemical with an affinity for water, such as salt or calcium chloride. As
the air goes through the bed, the chemical dissolves the water vapour and the resulting liquid
is released at the bottom of the tank. The chemical must be periodically replenished. Lastly, a
desiccant system uses chemicals that are not absorbed, like silica gel that absorbs water on its
surface.

Specific Solutions
The materials your machine shop is made out of will dictate the varying degree of
moisture problems. Moisture can cause an array of issues and impact the bottom line of a
machine shop. Water in metal causes rust, water in walls creates mould, and water in wood
causes rotting. Moisture in a machine can damage the compressor, air motors, valve and
could contaminate the workpiece.
The importance of air in CNC machining with an air compressor and dryer system is
the type of preventative maintenance that saves machine shops hundreds of thousands of
dollars in repairs or replacement machines. From simple problems with a finished part to a
full machine replacement, it is vital to the successful operation of a machine that preventative
measures are taken. All machine shops must include an air compressing/drying system to
avoid future complications.
Sumber :
 https://szzhendong.com/cnc_machining?
gclid=CjwKCAjw7eSZBhB8EiwA60kCW70eYyTFk7S4rrQX92bvSPZ0s5N3y62KLrxGOA
6cujvHXoh03OH-ZRoCxPUQAvD_BwE
 https://maxipro.co.id/pengertian-mesin-milling-atau-frais-maxipro/
 https://www.teknikelektro.com/2021/11/mesin-frais-adalah.html
 https://www.hestanto.web.id/teori-dasar-mesin-frais/
 https://wikielektronika.com/mesin-frais/?page=all
 https://qair.net/blog/industrial-air-compressor-systems-cnc-machine-shops/
 https://www.compressedairsystems.com/application/cnc-machine-shops/
 https://hwacheonasia.com/id/cnc-milling-machines/
 https://www.conprofetech.cn/UltasonicDrilingTappingCenter_133.html?
campaignid=search&adgroupid=cnc&gclid=Cj0KCQjwkOqZBhDNARIsAACsbfIfrN
CD7_3KrbyNtyftxJuylhz4dxrmMXWGl3VUumWNj5ykWtdNbDgaAmpXEALw_w
cB
 https://mas-alahrom.my.id/otomotif/bagian-bagian-mesin-cnc-dan-penjelasannya/
 https://www.omesin.com/2021/05/bagian-bagian-utama-mesin-cnc-milling.html
 https://www.omesin.com/2021/11/bagian-bagian-penting-pada-mesin-bubut.html
 http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/ReSEM/article/view/13230
 https://www.rapidenterprises.ca/compressed-air-in-cnc-machine-shops/
 https://www.woodweb.com/knowledge_base/
Boosting_Air_Pressure_at_the_CNC_router.html
 https://www.steckermachine.com/blog/pressure-testing-complex-cnc-parts
 https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1757-899X/740/1/012047/pdf
 https://compressors.cp.com/en-us/news-and-events/machine-shops-and-compressors
 https://www.datancnc.com/index_newsxq_id_90.html
 http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/252/jbptppolban-gdl-muhamadhid-12593-3-
bab2--5.pdf
 http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/ReSEM/article/view/13230
 https://fluidairedynamics.com/blogs/articles/industrial-air-compressors-complete-
2021-purchasing-guide
 https://plw.indianrailways.gov.in/uploads/File/dmw/Troubleshooting.pdf
 http://repository.stimart-amni.ac.id/1747/2/BAB%202.pdf
 https://sahlengineering.com/inilah-bagian-paling-penting-dari-mesin-bubut-cnc/
 https://www.youtube.com/watch?v=ajNg1b3rRR8&ab_channel=HaasAutomation
%2CInc.
 https://www.youtube.com/watch?v=7wE6zOkPbHw&ab_channel=At-
ManUnlimitedMachining
 https://www.youtube.com/watch?v=d1gc4F4aS8o

Anda mungkin juga menyukai