Jurnal
Jurnal
TUGAS AKHIR
Oleh:
Email: thiwa.samma@gmail.com
ABSTRAK
Email: thiwa.samma@gmail.com
ABSTRACT
The purpose of this study is to find out how much the cost is spent in 10
months of work using the EVM (Earned Value Management) method and to find
out how much the contractor loses or gains on the construction project of the
Kendari City Heart and Blood Vessel Hospital Building.
The cost of implementing the project based on the contract value is IDR
315,279,900,000, while the total cost of implementing the project based on the
analysis of the Budget Cost of Work Performance (BCWP) for 10 months is IDR
160,898,906,163. so that there is a profit of Rp 4,465,096,084, - on the
construction project of the Kendari City Heart and Blood Vessel Hospital
Building.
1. PEDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Sulawesi Tenggara (Sultra) akan
Ada beberapa faktor yang membuat memiliki Rumah Sakit khusus Jantung dan
taraf pelayanan kesehatan di Indonesia pembuluh darah yang berlokasi di Kota
masih belum berjalan dengan baik. Seperti, Kendari. Rumah Sakit itu juga akan menjadi
masih kurangnya tenaga medis yang yang pertama di Kawasan Timur Indonesia,
merupakan salah satu faktor yang sangat Kehadiran Rumah Sakit khusus jantung di
penting pada pelayanan kesehatan di Kendari itu akan memberi kemaslahatan
Indonesia (Adisasmito, 2007). bagi Sulawesi Tenggara dan kawasan Timur
Indonesia. Terutama, pasien dokter penyakit
Penyakit jantung (kardiovaskular) jantung, nantinya tidak lagi jauh dirujuk ke
merupakan salah satu penyakit yang Jakarta dan bahkan harus ke luar negeri
mengancam dunia, tidak terkecuali untuk berobat, cukup di Kendari untuk
Indonesia. Menurut World Heart berobat (Alridho. 2022).
Organization (WHO), penyakit jantung
iskemik merupakan penyebab kematian Suatu proyek memerlukan
tertinggi nomor satu di dunia pada tahun perencanaan yang matang, pelaksanaan yang
2017. Pada tahun 2008 diperkirakan teliti dan baik, serta pemanfaatan suatu
sebanyak 17,3 juta kematian disebabkan proyek dari awal hingga akhir proyek agar
oleh penyakit kardiovaskuler. Lebih dari 3 berjalan lancar. Sebaliknya apabila biaya
juta kematian Rumah Sakit terebut terjadi tersebut kurang maka akan terjadi banyak
sebelum usia 60 tahun dan seharusnya dapat hambatan untuk menjalankan proyek
dicegah. Kematian “dini” yang disebabkan tersebut, misalnya mutu pekerjaan akan
oleh penyakit jantung terjadi berkisar kurang dari standar yang ditentukan, waktu
sebesar 4% di negara berpenghasilan tinggi pekerjaan akan terhambat, dan sebagainya.
sampai dengan 42% terjadi di negara
berpenghasilan rendah (KKRI, No. 70 Tahun Dalam permasalahan tersebut
2019). penulis menyusun Tugas Akhir untuk
merencanakan metode yang tepat dalam
Jumlah rumah sakit jantung di pembangunan Gedung Rumah Sakit Jantung
Indonesia masih terbilang minim dan Pembuluh Darah Kota Kendari yaitu
dibandingkan dengan angka penyakit dengan menggunakan metode pengendalian
jantung di Indonesia yang cukup tinggi, analisis Nilai Hasil (Earned Value
sehingga perlu dilakukan pengadaan rumah Management) pada dasarnya merupakan
sakit khusus jantung di Indonesia secara pengembangan teknik pengendalian grafik S
merata (KKRI, No. 70 Tahun 2019). sampai mampu menganalisis varians biaya
secara stimulant sehingga dapat melihat
apakah kemajuan proyek dari jadwal sesuai
dengan anggaran yang telah dialokasikan, yang disebut dengan actual cost serta apa
maka penulis ingin melakukan penelitian yang didapatkan dari biaya yang sudah
untuk mengetahui penerapan manajemen dikeluarkan atau yang disebut earned value.
biaya yang dijalankan oleh perusahaan Dari ketiga dimensi tersebut, dengan konsep
kontraktor dengan judul penelitian “Analisis Earned Value, dapat dihubungkan antara
Biaya Pelaksanaan Pekerjaan kinerja biaya dengan waktu yang berasal
Pembangunan Gedung Rumah Sakit dari perhitungan varian biaya dan waktu
Jantung dan Pembuluh Darah Kota (Biemo W. Sumardi et al).
Kendari”.
Earned Schedule (ES) analisis
1.2. Tujuan Penelitian adalah suatu terobosan teknis analitis yang
Berdasarkan rumusan masalah berasal dari jadwal, ukuran, kinerja dalam
diatas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu: satuan waktu, bukan biaya. Dasar yang
sama Earned Value Management (EVM)
1. Mengetahui Berapa besar biaya titik data yang digunakan. Indikator mirip
yang di keluarkan dalam 10 bulan pekerjaan dengan biaya, merupakan turunan dari
dengan menggunakan metode EVM (Earned jadwal yang diperoleh ukuran. Indikator ini,
Value Management) dalam pengerjaan memberikan status dan prediksi
proyek Pembangunan Gedung Rumah sakit kemampuan untuk jadwal, analog dengan
Jantung dan Pembuluh darah Kota. biaya. Karena metrik ini menggunakan
pekerjaan Pembangunan Gedung Rumah jadwal terpadu. Analisis kerja juga telah
merupakan salah satu alat yang di gunakan adalah suatu metode pengendalian yang
mengintegrasikan biaya dan waktu. Konsep jadwal proyek secara terpadu. Metode ini
Earned Value menyajikan tiga dimensi memberikan informasi status kinerja proyek
yaitu penyelesaian fisik dari proyek (The pada suatu periode pelaporan dan
rencana penyerapan biaya (Budgeted Cost), dibutuhkan serta waktu untuk penyelesaian
biaya aktual yang sudah dikeluarkan atau seluruh pekerjaan berdasarkan indikator
kinerja saat pelaporan Kinerja biaya dan 2.2. Manajemen Proyek
waktu membantu, seorang manajer Konstruksi
proyek dapat mengidentifikasi kinerja Manajemen adalah proses
keseluruhan proyek maupun paket-paket merencanakan, mengorganisir, memimpin
pekerjaan di dalamnya dan kemudian dan mengendalikan kegiatan anggota serta
memprediksi kinerja biaya dan waktu sumber daya yang lain untuk mencapai
penyelesaian proyek dengan asumsi bahwa sasaran organisasi (perusahaan) yang telah
kecenderungan yang terjadi pada saat ditentukan. Dimana yang dimaksudkan
pelaporan akan terus berlangsung sampai dengan proses ialah mengerjakan sesuatu
proyek tersebut selesai. Hasil dari evaluasi dengan pendekatan tenaga, keahlian,
kinerja proyek tersebut dapat digunakan peralatan, dana, dan informasi (Soeharto,
sebagai early warning jika terdapat 1999).
inefisiensi kinerja dalam penyelesaian
proyek sehingga dapat dilakukan kebijakan- Manajemen proyek bisa juga
kebijakan manajemen dan perubahan diartikan secara bebas sebagai ilmu dan seni
metode pelaksanaan agar pembengkakan berkaitan dengan memimpin dan
biaya dan keterlambatan penyelesaian mengkoordinir sumber daya yang terdiri
proyek dapat dicegah (Dewa Ketut dari manusia dan material dengan
Sudarsana, 2008). menggunakan teknik pengelolaan modern
untuk mencapai sasaran yang telah
Pelaksanaan suatu proyek sangat ditentukan, yaitu lingkup, mutu, jadwal, dan
jarang ditemui suatu proyek yang berjalan biaya, serta memenuhi keinginan para
tepat sesuai dengan yang direncanakan, stakeholder. Pada prinsipnya manajemen
umumnya mengalami keterlambatan dari proyek adalah penerapan pengetahuan,
yang direncanakan, baik waktu maupun ketrampilan, ‘tools and techniques’
kemajuan pekerjaan, tetapi ada juga proyek (perangkat/ alat bantu dan teknik-teknik)
yang mengalami percepatan dari jadwal pada aktivitas-aktivitas proyek agar
awal yang direncanakan. Untuk persyaratan dan kebutuhan proyek terpenuhi
menghindari kerugiaan dalam proyek, kita (Lesmana & Elly, 2019).
dapat meramalkan (forecasting) terhadap
biaya penyelesaian dengan konsep nilai Ada tiga garis besar yang dibahas
hasil (earned value analysis) (Hendra Galih, dalam manajemen proyek untuk
2010) menciptakan berlangsungnya sebuah
proyek, yaitu (Lesmana & Elly, 2019):
1. Perencanaan
Untuk mencapai tujuan, untuk mengelola penjadwalan
sebuah proyek perlu suatu proyek, Barchart, Penjadwalan
perencanaan yang matang. Yaitu Linear, Network Planning dan
dengan meletakkan dasar tujuan waktu dan durasi kegiatan. Bila
dan sasaran dari suatu proyek terjadi penyimpangan terhadap
sekaligus menyiapkan segala rencana semula, maka dilakukan
program teknis dan administrasi evaluasi dan tindakan koreksi agar
agar dapat diimplementasikan. proyek tetap berada dijalur yang
Tujuannya agar memenuhi diinginkan.
persyaratan spesifikasi yang
ditentukan dalam batasan waktu, 3. Pengendalian
mutu, biaya dan keselamatan kerja.
Proyek Pengendalian
Perencanaan proyek dilakukan
mempengaruhi hasil akhir suatu
dengan cara studi kelayakan,
proyek. Tujuan utamanya yaitu
rekayasa nilai, perencanaan area
meminimalisasi segala
manajemen proyek (biaya, mutu,
penyimpangan yang dapat terjadi
waktu, kesehatan dan keselamatan
selama berlangsungnya proyek dan
kerja, sumberdaya, lingkungan,
tujuan dari pengendalian proyek
resiko dan sistem informasi).
yaitu optimasi kinerja biaya,
2. Penjadwalan
waktu, mutu dan keselamatan kerja
Merupakan implementasi harus memiliki kriteria sebagai
dari perencanaan yang dapat tolak ukur. Kegiatan yang
memberikan informasi tentang dilakukan dalam proses
jadwal rencana dan kemajuan pengendalian yaitu berupa
proyek yang meliputi sumber daya pengawasan, pemeriksaan, koreksi
(biaya, tenaga kerja, peralatan, yang dilakukan selama proses
material), durasi dan progres waktu implementasi.
untuk menyelesaikan
proyek.Penjadwalan proyek 2.2.1. Fungsi Manajemen Proyek
mengikuti perkembangan proyek Fungsi manajemen menurut
dengan berbagai permasalahannya. (Soeharto, 1999) dapat diuraikan lebih
Proses monitoring dan updating lanjut sebagai berikut:
selalu dilakukan untuk
mendapatkan penjadwalan yang 1. Merencanakan
realistis agar sesuai dengan tujuan
Merencanakan berarti
proyek. Ada beberapa metode
memilih dan menentukan langkah-
langkah kegiatan yang akan datang organisasi agar mau bekerja
yang diperlukan untuk mencapai dengan sukarela untuk mencapai
sasaran. Ini berarti langkah tujuan yang telah digariskan.
pertama adalah menentukan
sasaran yang hendak dicapai, 4. Mengendalikan
kemudian menyusun urutan
Mengendalikan adalah
langkah kegiatan untuk
menuntun, dalam arti memantau,
mencapainya.
mengkaji, dan bila perlu
Berangkat dari pengertian
mengadakan koreksi agar hasil
ini maka perencanaan
kegiatan sesuai dengan yang telah
dimaksudkan untuk menjembatani
ditentukan. Jadi, dalam fungsi ini,
antara sasaran yang akan diraih
hasil-hasil pelaksanaan kegiatan
dengan keadaan atau situasi awal.
selalu diukur dan dibandingkan
Salah satu kegiatan perencanaan
dengan rencana.
adalah pengambilan keputusan,
mengingat hal ini diperlukan dalam
5. Staffing
proses pemilihan alternatif.
Staffing sering
2. Mengorganisir dimasukkan sebagai salah satu
fungsi manajemen, tetapi banyak
Mengorganisir dapat
yang menganggap kegiatan ini
diartikan sebagai segala sesuatu
merupakan bagian dari fungsi
yang berhubungan dengan cara
mengorganisir. Staffing meliputi
bagaimana mengatur dan
pengadaan tenaga kerja, jumlah
mengalokasikan kegiatan serta
ataupun kualifikasi yang
sumber daya kepada para peserta
diperlukan bagi pelaksanaan
kelompok (organisasi) agar dapat
kegiatan, termasuk perekrutan
mencapai sasaran secara efisien.
(recruiting), pelatihan, dan
Hal ini berarti perlunya pengaturan
penyeleksian untuk menempati
peranan masing-masing anggota.
posisi-posisi dalam organisasi.
3. Memimpin
2.2.2. Sasaran Manajemen Proyek
Kepemimpinan adalah Proyek konstruksi memiliki tiga sasaran
aspek yang penting dalam utama yaitu Biaya, Waktu, dan Mutu. Dapat
mengelola suatu usaha, yaitu dilihat pada gambar 2.1.
mengarahkan dan mempengaruhi
sumber daya manusia dalam
dipenuhi adalah pabrik harus mampu
beroperasi secara memuaskan dalam
kurun waktu yang telah ditentukan.
Jadi, memenuhi persyaratan mutu
berarti mampu memenuhi tugas yang
dimaksudkan atau sering disebut
Gambar 2.1. Sasaran Proyek / Tiga Kendala
(Triple Constraint) (Soeharto, 1999) sebagai fit for the intended use.
1. Anggaran Proyek harus diselesaikan
dengan biaya yang tidak melebihi Ketiga batasan tersebut bersifat tarik-
anggaran. Untuk proyek-proyek menarik. Artinya, jika ingin meningkatkan
yang melibatkan dana dalam jumlah kinerja produk yang telah disepakati dalam
besar dan jadwal pengerjaan kontrak, maka umumnya harus diikuti
bertahun-tahun, anggarannya tidak dengan meningkatkan mutu. Hal ini
hanya ditentukan secara total proyek, selanjutnya berakibat pada naiknya biaya
tetapi dipecah atas komponen- sehingga melebihi anggaran. Sebaliknya,
komponennya atau per periode bila ingin menekan biaya, maka biasanya
tertentu (misalnya, per kuartal) yang harus berkompromi dengan mutu atau
jumlahnya disesuaikan dengan jadwal. Dari segi teknis, ukuran
keperluan. Dengan demikian, keberhasilan proyek dikaitkan dengan
penyelesaian bagian-bagian proyek sejauh mana ketiga sasaran tersebut dapat
pun harus memenuhi sasaran dipenuhi. Pada perkembangan selanjutnya
anggaran per periode. ditambahkan parameter lingkup sehingga
parameter di atas menjadi lingkup, biaya,
2. Jadwal Proyek harus dikerjakan jadwal dan mutu (Soeharto, 1999).
sesuai dengan kurun waktu dan
tanggal akhir yang telah ditentukan. 2.3. Pengendalian Proyek
Bila hasil akhir adalah produk baru, Pengendalian adalah proses
maka penyerahannya tidak boleh membandingkan kinerja aktual dengan
melewati batas waktu yang kinerja yang direncanakan untuk
ditentukan. mengidentifikasi penyimpangan,
mengevaluasi tindakan alternatif yang
3. Mutu Produk atau hasil kegiatan mungkin, dan mengambil tindakan korektif
Dengan kriteria indeks kinerja akan terjadi pada masa yang akan datang,
anggaran atau waktu pelaksanaan lebih kinerjanya tetap seperti pada saat
lama dari jadwal yang direncanakan. Bila pelaporan, maka prakiraan biaya untuk
anggaran dan jadwal sudah dibuat secara pekerjaan tersisa (ETC) adalah :
c. Tahap III
Pada bab ini disajikan analisis data dan
Disebut tahap analisis data. Pada tahap
perhitungan tabulasi analisis identifikasi
ini dilakukan penghitungan PV
varians dan konsep nilai hasil. Semua
komulative, EV komulative, SV
perhitungan dalam penelitian ini dilakukan
(Schedule Varians), SPI (Schedule
dengan bantuan program Microsoft Excel.
Performance Index), dan forecasting
terhadap waktu meliputi ETS (Estimate
4.1. Budget At Completion (BAC)
Temporary Schedule), dan EAS
(Estimate at Schedule). Nilai Budget At Completion (BAC)
d. Tahap IV didapat dari rekapitulasi Rencana Anggaran
Disebut tahap pengambilan keputusan. Biaya (RAB). Perhitungan BAC
Pada tahap ini, data yang telah dianalisa selengkapnya ada berdasarkan tabel 4.1.
dibuat suatu kesimpulan yang
berhubungan dengan tujuan penelitian. Tabel 4.1 BAC Pembangunan Gedung
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah
Kota Kendari.
Tahapan penelitian secara skematis
dalam bentuk bagan alir dapat dilihat
pada Gambar 3.2
Sumber : Hasil Pengolahan Data SKRIPSI
LAMPIRAN III Hal 44
Tabel 4.3 Perhitungan ACWP Gedung Sumber : Hasil Pengolahan Data SKRIPSI
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah
Kota Kendari. LAMPIRAN II Hal 43
4.5. EARNED VALUE Menunjukkan bahwa dalam proyek
MANAGEMENT (EVM) pembangunan gedung Rumah Sakit
Perhitungan EVA menggunakan tiga Jantung Dan Pembuluh Darah Kota
indikator yaitu Budgeted Cost Work Kendari, kinerja penyelenggaraan
Performed (BCWP), Actual Cost Work proyek lebih baik dari perencanaan,
Performed (ACWP), dan Budget Cost Work dalam arti pengeluaran lebih kecil dari
Schedule (BCWS). anggaran.
CV = BCWP-ACWP
= Rp82.947.675.110 -
CPI =
Rp76.254.702.397
=
= Rp6.692.972.713,-
Rp 683.458.463 ,− ¿ ¿
Rp 2.544 .431.898 ,−¿ ¿
= 0,269 Perhitungan CV selengkapnya dapat
Dari hasil hitungan bulan ke-10 terlihat Dari hasil hitungan bulan ke-10
( BAC−BCWP)
EAC = ACWP
CPI
4.4.6. Estimation Temporary
Contoh perhitungan EAC pada Bulan Cost (ETC)
ke-5:
Estimation Temporary Cost (ETC)
( BAC−BCWP) dihitung untuk mengetahui prakiraan
EAC = ACWP
CPI biaya untuk pekerjaan yang tersisa.
Dihitung dengan Rumus 2.6:
= Rp63.309.613.603
( Rp 315.279.900 .000−Rp 63.309 .613 .603)
1,00 ETC =
Dari hitungan bulan ke-10 didapat nilai 1. Dari hasil hitungan bulan ke-10
proyeksi keperluan dana untuk sisa terlihat nilai CV sebesar +
pekerjaan (ETC) yaitu sebesar
Rp4.465.096.084. Hal ini
Rp150.096.775.955,-
menunjukkan bahwa dalam
proyek pembangunan gedung
4.4.7. Variance At Completion (VAC) Rumah Sakit Jantung Dan
Pembuluh Darah Kota Kendari,
Variance At Completion (VAC) di dapat
biaya yang dikeluarkan kontraktor
dari selisih nilai Anggaran Dasar dikurangi
nilai EAC,dapat dihitung dengan rumus : lebih kecil dari anggaran yang
sesuai dengan laporan bulan ke 10
VAC = BAC – EAC
yaitu Rp160.898.906.162 atau
Hasil perhitungan VAC dapat dilihat mendapatkan keuntungan
berdasarkan tabel 4.10 Rp4.465.096.084.
Tabel 4.10 Variance At Completion (VAC)
Pembangunan Gedung Rumah Sakit Jantung
dan Pembuluh Darah Kota Kendari. 2. Dari hasil hitungan bulan ke-10
terlihat nilai CPI sebesar 1,028 >
1. Menunjukkan bahwa dalam
proyek pembangunan gedung
Rumah Sakit Jantung Dan
Pembuluh Darah Kota Kendari,
kinerja penyelenggaraan proyek
lebih baik dari perencanaan, dalam
arti pengeluaran lebih kecil dari
Sumber : Hasil Pengolahan Data
anggaran.
LAMPIRAN II Hal 43
5.2 Saran
Tabel 4.1 Ringkasan Hasil Evaluasi
1. Perlu dilakukan penerapan lebih
Pembangunan Gedung Rumah Sakit
dalam mengenai penggunaan
Jantung dan Pembuluh Darah Kota Kendari.
Metode EVM pada kondisi
performa biaya yang akan datang.
2. Untuk mencegah agar tidak Khalied, H., & Khaled, R. (2006). ournal
terjadinya pembengkakan biaya Perencanaan Dan Penjadwalan, 5.
maupun waktu maka harus selalu
Lesmana, D. I., & Elly, A. (2019).
memperhatikan beberapa faktor
Manajemen Proyek dengan Scrum.
penting antara lain manajemen
Yogyakarta: CV. Absolute Media.
logistic, manajemen peralatan,
manajemen sumber daya, agar tidak Ismael, I. (2013). Keterlambatan Proyek
Aprilina K. (2012). Analisis Nilai Hasil Rahman, Irfanur. (2010). Earned Value
Terhadap Waktu Pada Proyek Konstruksi Analysis Terhadap Biaya Pada Proyek
Biaya Dan Waktu Dengan Metode Earned Soeharto, Iman. (1995). Manajemen Proyek
Value (Studi Kasus: Proyek Struktur dan Dari Konseptual Sampai Operasional.
Arsitektur Production Hall-02 Pandaan).
Penerbit Erlangga. Jakarta.
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil.