Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN

GEDUNG RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH KOTA


KENDARI

TUGAS AKHIR

Disususn untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan


pada Jurusan/Program Studi Teknik Sipil Jenjang Strata Satu dan memperoleh gelar
Sarjana Teknik dari Universitas Cenderawasih

Oleh:

TIWA SAMMA SIMA


20150611014115

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROGRAM STUDI STRATA SATU TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2022
ANALISIS BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT JANTUNG
DAN PEMBULUH DARAH KOTA KENDARI

Tiwa Samma Sima¹, T Bernathius Julison², Erwin³


1
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil , Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih
2
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Email: thiwa.samma@gmail.com
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Berapa besar biaya yang di


keluarkan dalam 10 bulan pekerjaan dengan menggunakan metode EVM (Earned
Value Management) dan mengetahui Berapa kerugian atau keuntungan Kontraktor
pada proyek pekerjaan Pembangunan Gedung Rumah Sakit Jantung dan
Pembuluh Darah Kota Kendari.

Metode Earned Value Management (EVM) adalah sutau metode pengendalian


yang digunakan untuk mengendalikan biaya dan jadual proyek secara terpadu.
Metode ini memberikan informasi status kinerja proyek pada suatu periode
pelaporan dan memberikan informasi prediksi biaya yang dibutuhkan dan waktu
untuk penyelesaian seluruh pekerjaan berdasarkan indikator kinerja saat
pelaporan.

Biaya pelaksanaan proyek berdasar nilai kontrak Rp315.279.900.000,-


sedangkan total biaya pelaksanaan proyek berdasar analisis Budget Cost of Work
Performance (BCWP) selama 10 Bulan sebesar RpRp160.898.906.163,-. sehingga
terdapat keuntungan sebesar Rp 4.465.096.084,- pada proyek pekerjaan
Pembangunan Gedung Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Kota Kendari.

Kata kunci: Rumah sakit Jantung, Manajemen Proyek,


Earned Value Management (EVM), Analisis Biaya.
COST ANALYSIS OF IMPLEMENTATION WORK CONSTRUCTION OF
A HEART AND BLOOD VEHICLE HOSPITAL IN KENDARI CITY

Tiwa Samma Sima¹, T Bernathius Julison², Erwin³


1
Student of Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, University of
Cenderawasih 2Lecturer of Department of Civil Engineering, Faculty of
Engineering, University of Cenderawasih

Email: thiwa.samma@gmail.com
ABSTRACT

The purpose of this study is to find out how much the cost is spent in 10
months of work using the EVM (Earned Value Management) method and to find
out how much the contractor loses or gains on the construction project of the
Kendari City Heart and Blood Vessel Hospital Building.

The Earned Value Management (EVM) method is a control method used


to control costs and project schedules in an integrated manner. This method
provides information on the status of project performance in a reporting period
and provides predictive information on the costs required and time for completion
of all work based on performance indicators at the time of reporting.

The cost of implementing the project based on the contract value is IDR
315,279,900,000, while the total cost of implementing the project based on the
analysis of the Budget Cost of Work Performance (BCWP) for 10 months is IDR
160,898,906,163. so that there is a profit of Rp 4,465,096,084, - on the
construction project of the Kendari City Heart and Blood Vessel Hospital
Building.

Keywords: Heart Hospital, Project Management, Earned Value Management


(EVM), Cost Analysis.

1. PEDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Sulawesi Tenggara (Sultra) akan
Ada beberapa faktor yang membuat memiliki Rumah Sakit khusus Jantung dan
taraf pelayanan kesehatan di Indonesia pembuluh darah yang berlokasi di Kota
masih belum berjalan dengan baik. Seperti, Kendari. Rumah Sakit itu juga akan menjadi
masih kurangnya tenaga medis yang yang pertama di Kawasan Timur Indonesia,
merupakan salah satu faktor yang sangat Kehadiran Rumah Sakit khusus jantung di
penting pada pelayanan kesehatan di Kendari itu akan memberi kemaslahatan
Indonesia (Adisasmito, 2007). bagi Sulawesi Tenggara dan kawasan Timur
Indonesia. Terutama, pasien dokter penyakit
Penyakit jantung (kardiovaskular) jantung, nantinya tidak lagi jauh dirujuk ke
merupakan salah satu penyakit yang Jakarta dan bahkan harus ke luar negeri
mengancam dunia, tidak terkecuali untuk berobat, cukup di Kendari untuk
Indonesia. Menurut World Heart berobat (Alridho. 2022).
Organization (WHO), penyakit jantung
iskemik merupakan penyebab kematian Suatu proyek memerlukan
tertinggi nomor satu di dunia pada tahun perencanaan yang matang, pelaksanaan yang
2017. Pada tahun 2008 diperkirakan teliti dan baik, serta pemanfaatan suatu
sebanyak 17,3 juta kematian disebabkan proyek dari awal hingga akhir proyek agar
oleh penyakit kardiovaskuler. Lebih dari 3 berjalan lancar. Sebaliknya apabila biaya
juta kematian Rumah Sakit terebut terjadi tersebut kurang maka akan terjadi banyak
sebelum usia 60 tahun dan seharusnya dapat hambatan untuk menjalankan proyek
dicegah. Kematian “dini” yang disebabkan tersebut, misalnya mutu pekerjaan akan
oleh penyakit jantung terjadi berkisar kurang dari standar yang ditentukan, waktu
sebesar 4% di negara berpenghasilan tinggi pekerjaan akan terhambat, dan sebagainya.
sampai dengan 42% terjadi di negara
berpenghasilan rendah (KKRI, No. 70 Tahun Dalam permasalahan tersebut
2019). penulis menyusun Tugas Akhir untuk
merencanakan metode yang tepat dalam
Jumlah rumah sakit jantung di pembangunan Gedung Rumah Sakit Jantung
Indonesia masih terbilang minim dan Pembuluh Darah Kota Kendari yaitu
dibandingkan dengan angka penyakit dengan menggunakan metode pengendalian
jantung di Indonesia yang cukup tinggi, analisis Nilai Hasil (Earned Value
sehingga perlu dilakukan pengadaan rumah Management) pada dasarnya merupakan
sakit khusus jantung di Indonesia secara pengembangan teknik pengendalian grafik S
merata (KKRI, No. 70 Tahun 2019). sampai mampu menganalisis varians biaya
secara stimulant sehingga dapat melihat
apakah kemajuan proyek dari jadwal sesuai
dengan anggaran yang telah dialokasikan, yang disebut dengan actual cost serta apa
maka penulis ingin melakukan penelitian yang didapatkan dari biaya yang sudah
untuk mengetahui penerapan manajemen dikeluarkan atau yang disebut earned value.
biaya yang dijalankan oleh perusahaan Dari ketiga dimensi tersebut, dengan konsep
kontraktor dengan judul penelitian “Analisis Earned Value, dapat dihubungkan antara
Biaya Pelaksanaan Pekerjaan kinerja biaya dengan waktu yang berasal
Pembangunan Gedung Rumah Sakit dari perhitungan varian biaya dan waktu
Jantung dan Pembuluh Darah Kota (Biemo W. Sumardi et al).
Kendari”.
Earned Schedule (ES) analisis
1.2. Tujuan Penelitian adalah suatu terobosan teknis analitis yang
Berdasarkan rumusan masalah berasal dari jadwal, ukuran, kinerja dalam
diatas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu: satuan waktu, bukan biaya. Dasar yang
sama Earned Value Management (EVM)
1. Mengetahui Berapa besar biaya titik data yang digunakan. Indikator mirip
yang di keluarkan dalam 10 bulan pekerjaan dengan biaya, merupakan turunan dari
dengan menggunakan metode EVM (Earned jadwal yang diperoleh ukuran. Indikator ini,
Value Management) dalam pengerjaan memberikan status dan prediksi
proyek Pembangunan Gedung Rumah sakit kemampuan untuk jadwal, analog dengan
Jantung dan Pembuluh darah Kota. biaya. Karena metrik ini menggunakan

2. Mengetahui Berapa kerugian atau langkah-langkah berdasarkan waktu,

keuntungan Kontraktor dalam 10 bulan mereka menambah EVM tradisional dan

pekerjaan Pembangunan Gedung Rumah jadwal terpadu. Analisis kerja juga telah

Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Kota dilakukan yang menyediakan

Kendari. “menjembatani” teknik analisis antara nilai


jadwal dan analisis jadwal terpadu
2. LANDASAN TEORI tradisional (Kym Henderson, 2007).

2.1. Tinjauan Pustaka


Konsep “Earned Value” Metode Nilai Hasil (Eaned Value)

merupakan salah satu alat yang di gunakan adalah suatu metode pengendalian yang

dalam pengolahan proyek yang digunakan untuk mengendalikan biaya dan

mengintegrasikan biaya dan waktu. Konsep jadwal proyek secara terpadu. Metode ini

Earned Value menyajikan tiga dimensi memberikan informasi status kinerja proyek

yaitu penyelesaian fisik dari proyek (The pada suatu periode pelaporan dan

Percent Complete) yang mencerminkan memberikan informasi prediksi biaya yang

rencana penyerapan biaya (Budgeted Cost), dibutuhkan serta waktu untuk penyelesaian

biaya aktual yang sudah dikeluarkan atau seluruh pekerjaan berdasarkan indikator
kinerja saat pelaporan Kinerja biaya dan 2.2. Manajemen Proyek
waktu membantu, seorang manajer Konstruksi
proyek dapat mengidentifikasi kinerja Manajemen adalah proses
keseluruhan proyek maupun paket-paket merencanakan, mengorganisir, memimpin
pekerjaan di dalamnya dan kemudian dan mengendalikan kegiatan anggota serta
memprediksi kinerja biaya dan waktu sumber daya yang lain untuk mencapai
penyelesaian proyek dengan asumsi bahwa sasaran organisasi (perusahaan) yang telah
kecenderungan yang terjadi pada saat ditentukan. Dimana yang dimaksudkan
pelaporan akan terus berlangsung sampai dengan proses ialah mengerjakan sesuatu
proyek tersebut selesai. Hasil dari evaluasi dengan pendekatan tenaga, keahlian,
kinerja proyek tersebut dapat digunakan peralatan, dana, dan informasi (Soeharto,
sebagai early warning jika terdapat 1999).
inefisiensi kinerja dalam penyelesaian
proyek sehingga dapat dilakukan kebijakan- Manajemen proyek bisa juga
kebijakan manajemen dan perubahan diartikan secara bebas sebagai ilmu dan seni
metode pelaksanaan agar pembengkakan berkaitan dengan memimpin dan
biaya dan keterlambatan penyelesaian mengkoordinir sumber daya yang terdiri
proyek dapat dicegah (Dewa Ketut dari manusia dan material dengan
Sudarsana, 2008). menggunakan teknik pengelolaan modern
untuk mencapai sasaran yang telah
Pelaksanaan suatu proyek sangat ditentukan, yaitu lingkup, mutu, jadwal, dan
jarang ditemui suatu proyek yang berjalan biaya, serta memenuhi keinginan para
tepat sesuai dengan yang direncanakan, stakeholder. Pada prinsipnya manajemen
umumnya mengalami keterlambatan dari proyek adalah penerapan pengetahuan,
yang direncanakan, baik waktu maupun ketrampilan, ‘tools and techniques’
kemajuan pekerjaan, tetapi ada juga proyek (perangkat/ alat bantu dan teknik-teknik)
yang mengalami percepatan dari jadwal pada aktivitas-aktivitas proyek agar
awal yang direncanakan. Untuk persyaratan dan kebutuhan proyek terpenuhi
menghindari kerugiaan dalam proyek, kita (Lesmana & Elly, 2019).
dapat meramalkan (forecasting) terhadap
biaya penyelesaian dengan konsep nilai Ada tiga garis besar yang dibahas
hasil (earned value analysis) (Hendra Galih, dalam manajemen proyek untuk
2010) menciptakan berlangsungnya sebuah
proyek, yaitu (Lesmana & Elly, 2019):

1. Perencanaan
Untuk mencapai tujuan, untuk mengelola penjadwalan
sebuah proyek perlu suatu proyek, Barchart, Penjadwalan
perencanaan yang matang. Yaitu Linear, Network Planning dan
dengan meletakkan dasar tujuan waktu dan durasi kegiatan. Bila
dan sasaran dari suatu proyek terjadi penyimpangan terhadap
sekaligus menyiapkan segala rencana semula, maka dilakukan
program teknis dan administrasi evaluasi dan tindakan koreksi agar
agar dapat diimplementasikan. proyek tetap berada dijalur yang
Tujuannya agar memenuhi diinginkan.
persyaratan spesifikasi yang
ditentukan dalam batasan waktu, 3. Pengendalian
mutu, biaya dan keselamatan kerja.
Proyek Pengendalian
Perencanaan proyek dilakukan
mempengaruhi hasil akhir suatu
dengan cara studi kelayakan,
proyek. Tujuan utamanya yaitu
rekayasa nilai, perencanaan area
meminimalisasi segala
manajemen proyek (biaya, mutu,
penyimpangan yang dapat terjadi
waktu, kesehatan dan keselamatan
selama berlangsungnya proyek dan
kerja, sumberdaya, lingkungan,
tujuan dari pengendalian proyek
resiko dan sistem informasi).
yaitu optimasi kinerja biaya,
2. Penjadwalan
waktu, mutu dan keselamatan kerja
Merupakan implementasi harus memiliki kriteria sebagai
dari perencanaan yang dapat tolak ukur. Kegiatan yang
memberikan informasi tentang dilakukan dalam proses
jadwal rencana dan kemajuan pengendalian yaitu berupa
proyek yang meliputi sumber daya pengawasan, pemeriksaan, koreksi
(biaya, tenaga kerja, peralatan, yang dilakukan selama proses
material), durasi dan progres waktu implementasi.
untuk menyelesaikan
proyek.Penjadwalan proyek 2.2.1. Fungsi Manajemen Proyek
mengikuti perkembangan proyek Fungsi manajemen menurut
dengan berbagai permasalahannya. (Soeharto, 1999) dapat diuraikan lebih
Proses monitoring dan updating lanjut sebagai berikut:
selalu dilakukan untuk
mendapatkan penjadwalan yang 1. Merencanakan
realistis agar sesuai dengan tujuan
Merencanakan berarti
proyek. Ada beberapa metode
memilih dan menentukan langkah-
langkah kegiatan yang akan datang organisasi agar mau bekerja
yang diperlukan untuk mencapai dengan sukarela untuk mencapai
sasaran. Ini berarti langkah tujuan yang telah digariskan.
pertama adalah menentukan
sasaran yang hendak dicapai, 4. Mengendalikan
kemudian menyusun urutan
Mengendalikan adalah
langkah kegiatan untuk
menuntun, dalam arti memantau,
mencapainya.
mengkaji, dan bila perlu
Berangkat dari pengertian
mengadakan koreksi agar hasil
ini maka perencanaan
kegiatan sesuai dengan yang telah
dimaksudkan untuk menjembatani
ditentukan. Jadi, dalam fungsi ini,
antara sasaran yang akan diraih
hasil-hasil pelaksanaan kegiatan
dengan keadaan atau situasi awal.
selalu diukur dan dibandingkan
Salah satu kegiatan perencanaan
dengan rencana.
adalah pengambilan keputusan,
mengingat hal ini diperlukan dalam
5. Staffing
proses pemilihan alternatif.
Staffing sering
2. Mengorganisir dimasukkan sebagai salah satu
fungsi manajemen, tetapi banyak
Mengorganisir dapat
yang menganggap kegiatan ini
diartikan sebagai segala sesuatu
merupakan bagian dari fungsi
yang berhubungan dengan cara
mengorganisir. Staffing meliputi
bagaimana mengatur dan
pengadaan tenaga kerja, jumlah
mengalokasikan kegiatan serta
ataupun kualifikasi yang
sumber daya kepada para peserta
diperlukan bagi pelaksanaan
kelompok (organisasi) agar dapat
kegiatan, termasuk perekrutan
mencapai sasaran secara efisien.
(recruiting), pelatihan, dan
Hal ini berarti perlunya pengaturan
penyeleksian untuk menempati
peranan masing-masing anggota.
posisi-posisi dalam organisasi.

3. Memimpin
2.2.2. Sasaran Manajemen Proyek
Kepemimpinan adalah Proyek konstruksi memiliki tiga sasaran
aspek yang penting dalam utama yaitu Biaya, Waktu, dan Mutu. Dapat
mengelola suatu usaha, yaitu dilihat pada gambar 2.1.
mengarahkan dan mempengaruhi
sumber daya manusia dalam
dipenuhi adalah pabrik harus mampu
beroperasi secara memuaskan dalam
kurun waktu yang telah ditentukan.
Jadi, memenuhi persyaratan mutu
berarti mampu memenuhi tugas yang
dimaksudkan atau sering disebut
Gambar 2.1. Sasaran Proyek / Tiga Kendala
(Triple Constraint) (Soeharto, 1999) sebagai fit for the intended use.
1. Anggaran Proyek harus diselesaikan
dengan biaya yang tidak melebihi Ketiga batasan tersebut bersifat tarik-
anggaran. Untuk proyek-proyek menarik. Artinya, jika ingin meningkatkan
yang melibatkan dana dalam jumlah kinerja produk yang telah disepakati dalam
besar dan jadwal pengerjaan kontrak, maka umumnya harus diikuti
bertahun-tahun, anggarannya tidak dengan meningkatkan mutu. Hal ini
hanya ditentukan secara total proyek, selanjutnya berakibat pada naiknya biaya
tetapi dipecah atas komponen- sehingga melebihi anggaran. Sebaliknya,
komponennya atau per periode bila ingin menekan biaya, maka biasanya
tertentu (misalnya, per kuartal) yang harus berkompromi dengan mutu atau
jumlahnya disesuaikan dengan jadwal. Dari segi teknis, ukuran
keperluan. Dengan demikian, keberhasilan proyek dikaitkan dengan
penyelesaian bagian-bagian proyek sejauh mana ketiga sasaran tersebut dapat
pun harus memenuhi sasaran dipenuhi. Pada perkembangan selanjutnya
anggaran per periode. ditambahkan parameter lingkup sehingga
parameter di atas menjadi lingkup, biaya,
2. Jadwal Proyek harus dikerjakan jadwal dan mutu (Soeharto, 1999).
sesuai dengan kurun waktu dan
tanggal akhir yang telah ditentukan. 2.3. Pengendalian Proyek
Bila hasil akhir adalah produk baru, Pengendalian adalah proses
maka penyerahannya tidak boleh membandingkan kinerja aktual dengan
melewati batas waktu yang kinerja yang direncanakan untuk
ditentukan. mengidentifikasi penyimpangan,
mengevaluasi tindakan alternatif yang
3. Mutu Produk atau hasil kegiatan mungkin, dan mengambil tindakan korektif

proyek harus memenuhi spesifikasi yang sesuai (Larson, 2006).

dan kriteria yang dipersyaratkan.


Sebagai contoh, bila hasil kegiatan
proyek tersebut berupa instalasi
pabrik, maka kriteria yang harus
2.4. Metode dan Teknik 2.4.1. Earned Value Analysis
Pengendalian Biaya dan Metode Earned Value (nilai hasil)
Waktu adalah metode pengendalian yang
digunakan untuk mengendalikan biaya dan
Upaya pengendalian merupakan
waktu proyek secara terpadu. Metode ini
proses pengukuran, evaluasi, dan
memberikan informasi status kinerja proyek
membetulkan kinerja proyek. Untuk proyek
pada suatu periode pelaporan dan
konstruksi, ada tiga unsur yang perlu selalu
memberikan informasi prediksi biaya yang
dikendalikan dan diukur, yaitu: kemajuan
dibutuhkan dan waktu untuk penyelesaian
(progress) yang dicapai dibandingkan
seluruh pekerjaan berdasarkan indikator
terhadap kesepakatan kontrak, pembiayaan
kinerja saat pelaporan (Suharto, 1999).
terhadap rencana anggaran, dan mutu hasil
pekerjaan terhadap spesifikasi teknis
2.4.2. Metode Analisis Varians
(Dipohusodo, 1995).
Metode analisis varians adalah
metode untuk mengendalikan biaya dan
Perkiraan biaya mempunyai
jadwal suatu kegiatan proyek konstruksi.
peranan yang penting dalam proyek.
Dalam metode ini identifikasi dilakukan
Pertama, perkiraan biaya bisa digunakan
dengan membandingkan jumlah biaya yang
untuk menghitung besarnya biaya yang
dikeluarkan dengan biaya anggaran
diperlukan untuk membangun suatu proyek,
(Suharto, 1999).
selanjutnya memiliki spektrum yang luas
untuk merencanakan dan mengendalikan
2.4.3. Varians Dengan Grafik “S”
sumber daya yang ada sesuai dengan kata
Cara lain untuk memperlihatkan
perkiraan biaya yang berarti nilai yang
adanya varians adalah dengan
didapat tidak dapat akurat atau sesuai 100%
menggunakan grafik, dan menggambarkan
dengan rencana yang ada (Suharto, 1999).
kemajuan volume pekerjaan yang
diselesaikan sepanjang siklus proyek. Bila
Metode pengendalian proyek yang
grafik tersebut dibandingkan dengan grafik
digunakan adalah Metode Pengendalian
serupa yang disusun berdasarkan
Biaya dan Waktu Terpadu (Earned Value).
perencanaan dasar maka akan segera
Metode ini mengkaji kecenderungan Varian
terlihat jika terjadi penyimpangan (Suharto,
Waktu dan Varian Biaya pada suatu periode
1999).
waktu selama proyek berlangsung (Suharto,
1999). Penggunaan grafik “S” dijumpai dalam hal
berikut (Suharto, 1999):
1. Pada analisis kemajuan proyek Nilai Hasil = (% penyelesaian) x (anggaran)
secara keseluruhan,
2. Penggunaan seperti diatas, tetapi (2.1)

untuk satuan unit pekerjaan atau


Keterangan :
elemen-elemennya,
3. Pada kegiatan engineering dan
1. % penyelesaian yang dicapai pada
pembelian untuk menganalisis
saat pelaporan,
persentase (%) penyelesaian
2. Anggaran yang dimaksud adalah
pekerjaan, misalnya jam-orang
real cost biaya proyek.
untuk menyiapkan rancangan,
produksi gambar, menyususn
2.4.5.1. Indikator-indikator yang
pengajuan pembelian, terhadap
Dipergunakan
waktu.
Konsep dasar nilai hasil dapat dipergunakan
4. Pada kegiatan konstruksi, untuk
untuk menganalisis kinerja dan membuat
menganalisis pemakaian tenaga
perkiraan pencapaian sasaran. Indikator
kerja atau jam-orang dan juga
yang digunakan adalah biaya aktual (actual
untuk menganalisis persentase (%)
cost), nilai hasil (earned value) dan jadwal
penyelesaian pekerjaan-pekerjaan
anggaran (planed value). Keseluruhan
lain yang dinyatakan dalam unit
rumus diambil dari (Suharto, 1999).
versus waktu.

2.4.4. Kobinasi Bagan dan Grafik “S”


Dan tonggak kemajuan (milestone).
Milestone adalah titik yang dianggap
menandai suatu peristiwa yang dianggap
penting dalam rangkaian pelaksanaan
pekerjaan proyek. (Suharto, 1997). Gambar 2.2. Analisa varians terpadu
disajikan dengan grafik “S” (Suharto, 1995).
2.4.5. Konsep Nilai Hasil (Earned
Value) a. Biaya Aktual
Konsep Nilai Hasil merupakan bagian dari Biaya Aktual (Actual Cost = AC) Actual
Konsep Analisis Varians. Dimana dalam Cost of Work Performed (ACWP) adalah
analisis varians hanya menunjukkan jumlah biaya aktual pekerjaan yang telah
perbedaan hasil kerja pada waktu pelaporan dilaksanakan pada kurun waktu pelaporan
dibandingkan dengan anggaran atau tertentu. Biaya ini diperoleh dari data
jadwalnya (Suharto, 1999). keuangan proyek pada tanggal pelaporan
(misalnya pada akhir bulan), yaitu catatan sederhana dianggap kurang mencukupi,
segala pengeluaran biaya aktual dari paket karena metode ini tidak mengintegrasikan
kerja atau kode akuntansi termasuk aspek biaya dan jadwal. Untuk mengatasi
perhitungan overhead dan lain-lain. Jadi AC hal tersebut indikator PV, EV dan AC
merupakan jumlah aktual dari penghargaan digunakan dalam menentukan Varians
atau dana yang digunakan untuk Biaya / Cost Varians (CV) dan Varians
melaksanakan pekerjaan pada kurun waktu Jadwal / Schedule Varians (SV)
tertentu. diinformasikan sebagai berikut :
Varians Biaya (CV) = EV-AC atau CV =
b. Nilai Hasil BCWP ACWP (2.2)
Nilai Hasil (Earned Value = EV) Budgeted
Cost of Work Performed (BCWP) adalah Jika CV :
nilai pekerjaan yang telah selesai terhadap - Negative (-) = Cost Overrun (biaya
anggaran yang disediakan untuk di atas rencana)
melaksanakan pekerjaan tersebut. Bila - Nol (0) = sesuai biaya
angka AC dibandingkan dengan EV akan - Positive (+) = Cost Underrun
terlihat perbandingan antara biaya yang (biaya dibawah renacana)
telah dikeluarkan untuk pekerjaan yang Varians Jadwal (SV) = EV-PV atau SV =
terlaksana terhadap biaya yang seharusnya BCWP BCWS (2.3)
dikeluarkan.
Jika SV :
c. Jadwal Anggaran - Negative (-) = terlambat dari
Jadwal Anggaran (Planned Value = PV) jadwal
Budgeted Cost of Work Schedule (BCWS) - Nol (0) = tepat waktu
menunjukkan anggaran untuk suatu paket - Positive (+) = lebih cepat dari
pekerjaan yang disusun dan dikaitkan jadwal
dengan jadwal pelaksanaan. Di dalam
Jadwal Anggaran terjadi perpaduan antara Kriteria untuk kedua indikator di atas baik
biaya, jadwal dan lingkup kerja, dimana SV (Schedule Varians) dan CV (Cost
pada setiap elemen pekerjaan telah diberi Varians) ditabelkan oleh Imam Soeharto
alokasi biaya dan jadwal yang dapat dapat dilihat berdasarkan tabel 2.1
menjadi tolak ukur pelaporan pelaksanaan
pekerjaan. e. Indeks Produktivitas Dan Kinerja
Pengelola proyek seringkali ingin
d. Varians Biaya dan Jadwal Terpadu mengetahui penggunaan sumber daya,
Telah disebutkan bahwa menganalisis yang dapat dinyatakan sebagai indeks
kemajuan proyek dengan analisis varians produktivitas atau indeks kinerja. Indeks
kinerja ini terdiri dari indeks kinerja biaya akan memberikan petunjuk besarnya biaya
(Cost Performance Index = CPI) dan pada akhir proyek (Estimasi At
indeks kinerja jadwal (Schedule Completion = EAC) dan prakiraan waktu
Performance Index = SPI). penyelesaian proyek (Estimate At
CPI = EV/AC atau CPI = BCWP/ACWP Schedule = EAS). Prakiraan biaya atau
jadwal bermanfaat karena memberikan
SPI = EV/PV atau SPI = BCWP/BCWS
peringatan dini mengenai hal-hal yang

Dengan kriteria indeks kinerja akan terjadi pada masa yang akan datang,

(Performance Indeks) : bila kecenderungan yang ada pada saat

- Indeks kinerja < 1, berarti pelaporan tidak mengalami perubahan.

pengeluaran lebih besar daripada Bila pada pekerjaan tersisa dianggap

anggaran atau waktu pelaksanaan lebih kinerjanya tetap seperti pada saat

lama dari jadwal yang direncanakan. Bila pelaporan, maka prakiraan biaya untuk

anggaran dan jadwal sudah dibuat secara pekerjaan tersisa (ETC) adalah :

realistis, maka berarti ada sesuatu yang


tidak benar dalam pelaksanaan kegiatan. ETC = (BAC BCWP) / CPI

- Indeks kinerja > 1, maka kinerja


EAC = ACWP ETC
penyelenggaraan proyek lebih baik dari
perencanaan, dalam arti pengeluaran
Sedangkan prakiraan waktu penyelesaian seluruh pekerjaan :
lebih kecil dari anggaran atau jadwal
lebih cepat dari rencana. ETS = (sisa waktu) / SPI
- Indeks kinerja makin besar
perbedaannya dari angka 1, maka makin EAS = Waktu selesai + ETS
besar penyimpangannya dari perencanaan Dimana :
dasar atau anggaran. Bahkan bila didapat BAC (Budgeted At Completion) =
angka yang terlalu tinggi berarti prestasi Anggaran Biaya Proyek Keseluruhan
pelaksanaan pekerjaan sangat baik, perlu SPI (Schedule Performance Index) =
pengkajian lebih dalam apakah mungkin Indeks Kinerja Jadwal
perencanaannya atau anggaran yang CPI (Cost Performance Index) = Indeks
justru tidak realistis. Kinerja Biaya
ETC (Estimate Temporary Cost) =
f. Proyeksi Pengeluaran Biaya Dan Prakiraan Biaya Untuk Pekerjaan
Jangka Waktu Penyelesaikan Tersisa
Proyek EAC (Estimate Temporary Cost) =
Membuat prakiraan biaya atau jadwal Prakiraan Total Biaya Proyek
penyelesaian proyek berdasarkan atas
indikator yang diperoleh saat pelaporan
ETS (Estimate Temporary Schedule) = Gambar 3.1 Lokasi Penelitian
Sumber: Google earth
Prakiraan Waktu Untuk Pekerjaan Yang
Tersisa 1.2. Pengumpulan Data

EAS (Estimate At Schedule) = Untuk mendukung analisis tersebut,

Prakiraan Total Waktu Proyek penulis mengambil contoh sebagai studi


kasus yaitu proyek Pembangunan Gedung
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh darah.
Untuk mempermudah analisis diperlukan
data-data yang berkaitan langsung dengan
proyek tersebut.

Data-data yang diperlukan antara lain :

(1) Data primer


Data primer yang dikumpulkan untuk
melakukan analisis faktor yang

Tabel 2.1. Analisa Varians Terpadu mempengaruhi penerapan manajemen biaya


Sumber: Manajemen Proyek Dari antara lain, dokumentasi kegiatan di
Konseptual Sampai Operasional, Iman
Suharto, 1999. lapangan.

3. METODE PENELITIAN (2) Data sekunder


Untuk melakukan analisis nilai hasil pada
3.1. Lokasi Penelitian
pekerjaan proyek Pembangunan Gedung
Adapun lokasi yang dijadikan studi kasus
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah
pada penelitian ini adalah:
Kota Kendari ini dikumpulkan data sekunder
Nama Proyek : Proyek Pembangunan
sebagai berikut:
Gedung Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh
Darah
a. RAB

Lokasi : Kota Kendari, Provinsi b. Time Schedule


Sulawesi Tenggara c. Laporan Bulanan

1.4 Tahap dan Prosedur Penelitian


Tahapan dalam analisis data merupakan
urutan langkah yang dilaksanakan secara
sistematis dan logis sesuai dasar teori
permasalahan sehingga didapat analisis
yang akurat untuk mencapai tujuan
penulis.

Tahapan-tahapan selengkapnya dalam


penelitian ini meliputi:
a. Tahap I
Tahap persiapan yaitu penuangan ide
atau gagasan dengan melakukan studi
pustaka, perumusan masalah, penentuan
tujuan penelitian, metode yang dipakai
dimana hasilnya akan dituangkan ke
dalam bentuk latar belakang, rumusan
masalah dan batasan masalah.
b. Tahap II
Pada tahap ini dilakukan pengambilan Gambar 3.2. Bagan Alir

data dan kompilasi data sebagai data


base untuk penghitungan selanjutnya. 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN

c. Tahap III
Pada bab ini disajikan analisis data dan
Disebut tahap analisis data. Pada tahap
perhitungan tabulasi analisis identifikasi
ini dilakukan penghitungan PV
varians dan konsep nilai hasil. Semua
komulative, EV komulative, SV
perhitungan dalam penelitian ini dilakukan
(Schedule Varians), SPI (Schedule
dengan bantuan program Microsoft Excel.
Performance Index), dan forecasting
terhadap waktu meliputi ETS (Estimate
4.1. Budget At Completion (BAC)
Temporary Schedule), dan EAS
(Estimate at Schedule). Nilai Budget At Completion (BAC)
d. Tahap IV didapat dari rekapitulasi Rencana Anggaran
Disebut tahap pengambilan keputusan. Biaya (RAB). Perhitungan BAC
Pada tahap ini, data yang telah dianalisa selengkapnya ada berdasarkan tabel 4.1.
dibuat suatu kesimpulan yang
berhubungan dengan tujuan penelitian. Tabel 4.1 BAC Pembangunan Gedung
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah
Kota Kendari.
Tahapan penelitian secara skematis
dalam bentuk bagan alir dapat dilihat
pada Gambar 3.2
Sumber : Hasil Pengolahan Data SKRIPSI
LAMPIRAN III Hal 44

4.2. Budget Cost of Work Schedule


(BCWS)
BCWS dihitung dari bobot rencana
pekerjaan yang dilaksanakan dalam jadwal Sumber : Hasil Pengolahan Data SKRIPSI
pelaksanaan proyek dikali dengan rencana LAMPIRAN II Hal 43
anggaran biaya (rab) kemudian
diakumulasikan tiap minggunya, yang dapat 4.4. Budget Cost of Work Performance
dirumuskan sebagai berikut: (BCWP)
Tabel 4.2 Biaya rencana kerja Pembangunan Budget Cost of Work Performance (BCWP)
Gedung Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh
Darah Kota Kendari. dihitung dari bobot aktual terhadap seluruh
pekerjaan dikali dengan besarnya nilai
kontrak, kemudian diakumulasikan tiap
minggunya. Bobot aktual terhadap seluruh
pekerjaan diperoleh dari laporan kemajuan
proyek, sesuai dengan Rumus 2.1:
BCWP = (% bobot aktual)
x (anggaran)
Sumber : Hasil Pengolahan Data SKRIPSI
LAMPIRAN I Hal 42 Perhitungan BCWP selengkapnya dapat
dilihat berdasarkan tabel 4.4.
4.3. Actual Cost of Work Performance
Tabel 4.4 Perhitungan BCWP Gedung
(ACWP) Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah
Actual Cost of Work Performance (ACWP) Kota Kendari.
dihitung dari penjumlahan biaya langsung,
biaya tak langsung dan pajak. Pajak
dijumlahkan hanya pada Bulan terakhir.
Biaya tak langsung tiap Bulan didapat dari
total biaya tak langsung dibagi jumlah
Bulan yang ada. Perhitungan ACWP
selengkapnya ada berdasarkan tabel 4.3.

Tabel 4.3 Perhitungan ACWP Gedung Sumber : Hasil Pengolahan Data SKRIPSI
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah
Kota Kendari. LAMPIRAN II Hal 43
4.5. EARNED VALUE Menunjukkan bahwa dalam proyek
MANAGEMENT (EVM) pembangunan gedung Rumah Sakit
Perhitungan EVA menggunakan tiga Jantung Dan Pembuluh Darah Kota
indikator yaitu Budgeted Cost Work Kendari, kinerja penyelenggaraan
Performed (BCWP), Actual Cost Work proyek lebih baik dari perencanaan,
Performed (ACWP), dan Budget Cost Work dalam arti pengeluaran lebih kecil dari
Schedule (BCWS). anggaran.

4.4.1. Cost Performance Index 4.4.2. Cost Varians (CV)


(CPI) Cost Varians (CV) dihitung dengan
Cost Performance Index (CPI) Rumus 2.2. Contoh perhitungan dengan
dihitung dengan menggunakan Rumus menggunakan Rumus 2.2. Cost
2.4. Contoh perhitungan CPI pada Varians (CV) pada Bulan ke-3:
Bulan ke-1:

CV = BCWP-ACWP
= Rp82.947.675.110 -
CPI =
Rp76.254.702.397
=
= Rp6.692.972.713,-
Rp 683.458.463 ,− ¿ ¿
Rp 2.544 .431.898 ,−¿ ¿
= 0,269 Perhitungan CV selengkapnya dapat

Perhitungan CPI selengkapnya dapat dilihat berdasarkan tabel 4.6.

dilihat berdasarkan tabel 4.5.


Tabel 4.6 Cost Varians (CV) Pembangunan
Gedung Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh
Tabel 4.5 Rekap Cost Performance Index Darah Kota Kendari.
(CPI) Pembangunan Gedung Rumah Sakit
Jantung dan Pembuluh Darah Kota Kendari.

Sumber : Hasil Pengolahan Data


Sumber : Hasil Pengolahan Data
SKRIPSI LAMPIRAN II Hal 43
SKRIPSI LAMPIRAN II Hal 43

Dari hasil hitungan bulan ke-10 terlihat Dari hasil hitungan bulan ke-10

nilai CPI sebesar 1,028 > 1. terlihat nilai CV sebesar +


Rp4.465.096.084. Hal ini Rp24.952.100.461. Nilainya positif
menunjukkan bahwa dalam proyek menunjukkan waktu pelaksanaan
pembangunan gedung Rumah Sakit proyek lebih cepat dari perencanaan
Jantung Dan Pembuluh Darah Kota awal.
Kendari, biaya yang dikeluarkan
kontraktor lebih kecil dari anggaran 4.4.4. Schedule Performance
yang sesuai dengan laporan bulan ke Index (SPI)
10 yaitu Rp160.898.906.162 atau Perhitungan Schedule Performance
Index (SPI) dengan menggunakan
mendapatkan keuntungan Rumus 2.5. pada bulan ke-2 sebagai
Rp4.465.096.084. berikut :

SPI = Earned Value (EV) / Planned


4.4.3. Schedule Variance (SV)
Value (PV)
Perhitungan Schedule Variance (SV)
= Rp7.639.851.004 /
dengan menggunakan Rumus 2.4.
Rp8.205.488.792
bulan ke 2 sebagai berikut :
= 0,931

SV = Earned Value (EV) - Planned


Perhitungan SPI selengkapnya dapat
Value (PV)
dilihat berdasarkan tabel 4.7.
= Rp105.798.089.946 -
Nilai SPI pada bulan ke 10 sebesar
Rp126.241.076.757
1,184 menunjukkan bahwa waktu
= - Rp20.442.986.811,-
pelaksanaan cepat dari jadwal yang
direncanakan. Untuk perhitungan Bulan
Perhitungan SV selengkapnya dapat
selanjutnya dapat dilakukan dengan
dilihat berdasarkan tabel 4.7.
cara yang sama seperti perhitungan SPI
Tabel 4.7 Schedule Variance (SV)
Pembangunan Gedung Rumah Sakit Jantung selengkapnya dapat dilihat berdasarkan
dan Pembuluh Darah Kota Kendari. tabel4.7.
Tabel 4.7 Schedule Performance Index (SPI)
Pembangunan Gedung Rumah Sakit Jantung
dan Pembuluh Darah Kota Kendari.

Sumber : Hasil Pengolahan Data SKRIPSI


LAMPIRAN II Hal 43

Dari hasil hitungan bulan ke-10


terlihat nilai SV sebesar
Sumber : Hasil Pengolahan Data Sumber : Hasil Pengolahan Data SKRIPSI
SKRIPSI LAMPIRAN II Hal 43 LAMPIRAN II Hal 43

4.4.5. Estimation All


Dari hitungan bulan ke-10 didapat
Completion (EAC)
nilai estimasi biaya untuk penyelesaian
Prakiraan total biaya proyek dihitung pekerjaan proyek sebesar
menggunakan Rumus 2.7: Rp306.530.586.033,-

( BAC−BCWP)
EAC = ACWP
CPI
4.4.6. Estimation Temporary
Contoh perhitungan EAC pada Bulan Cost (ETC)
ke-5:
Estimation Temporary Cost (ETC)
( BAC−BCWP) dihitung untuk mengetahui prakiraan
EAC = ACWP
CPI biaya untuk pekerjaan yang tersisa.
Dihitung dengan Rumus 2.6:
= Rp63.309.613.603
( Rp 315.279.900 .000−Rp 63.309 .613 .603)
1,00 ETC =

Contoh perhitungan ETC pada Bulan


= Rp315.757.096.476,-
ke-5:
Hasil perhitungan EAC dapat dilihat
ETC =
berdasarkan tabel 4.8
=
Rp 315.279 .900 .000−Rp 63.213.935 .233
Tabel 4.8 Estimation All Completion (EAC)
Pembangunan Gedung Rumah Sakit Jantung
0,9985
dan Pembuluh Darah Kota Kendari. = Rp252.447.482.872,-
Hasil perhitungan ETC dapat dilihat
berdasarkan tabel 4.10

Tabel 4.9 Estimation Temporary Cost (ETC)


Pembangunan Gedung Rumah Sakit Jantung
dan Pembuluh Darah Kota Kendari.
4.4.8. Ringkasan Hasil Evaluasi

Hasil perhitungan seluru hasil evaluasi


Sumber : Hasil Pengolahan Data SKRIPSI
dapat dilihat berdasarkan tabel 4.11
LAMPIRAN II Hal 43

Dari hitungan bulan ke-10 didapat nilai 1. Dari hasil hitungan bulan ke-10
proyeksi keperluan dana untuk sisa terlihat nilai CV sebesar +
pekerjaan (ETC) yaitu sebesar
Rp4.465.096.084. Hal ini
Rp150.096.775.955,-
menunjukkan bahwa dalam
proyek pembangunan gedung
4.4.7. Variance At Completion (VAC) Rumah Sakit Jantung Dan
Pembuluh Darah Kota Kendari,
Variance At Completion (VAC) di dapat
biaya yang dikeluarkan kontraktor
dari selisih nilai Anggaran Dasar dikurangi
nilai EAC,dapat dihitung dengan rumus : lebih kecil dari anggaran yang
sesuai dengan laporan bulan ke 10
VAC = BAC – EAC
yaitu Rp160.898.906.162 atau
Hasil perhitungan VAC dapat dilihat mendapatkan keuntungan
berdasarkan tabel 4.10 Rp4.465.096.084.
Tabel 4.10 Variance At Completion (VAC)
Pembangunan Gedung Rumah Sakit Jantung
dan Pembuluh Darah Kota Kendari. 2. Dari hasil hitungan bulan ke-10
terlihat nilai CPI sebesar 1,028 >
1. Menunjukkan bahwa dalam
proyek pembangunan gedung
Rumah Sakit Jantung Dan
Pembuluh Darah Kota Kendari,
kinerja penyelenggaraan proyek
lebih baik dari perencanaan, dalam
arti pengeluaran lebih kecil dari
Sumber : Hasil Pengolahan Data
anggaran.
LAMPIRAN II Hal 43

3. Dari hasil hitungan bulan ke-10

Dari hitungan bulan ke-10 didapat terlihat nilai SV sebesar

selisi estimasi biaya untuk Rp24.952.100.461. Nilainya

penyelesaian pekerjaan proyek sebesar positif menunjukkan waktu

Rp8.749.313.967,- pelaksanaan proyek lebih cepat


dari perencanaan awal.
4. Nilai SPI pada bulan ke 10
sebesar 1,184 menunjukkan
bahwa waktu pelaksanaan cepat
dari jadwal yang direncanakan.
Untuk perhitungan Bulan
Sumber : Hasil Pengolahan Data dari Tabel
selanjutnya dapat dilakukan 4.5 – Tabel 4.10
dengan cara yang sama seperti
perhitungan diatas.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5. Dari EAC hitungan bulan ke-10
5.1 Kesimpulan
didapat nilai estimasi biaya untuk
Hasil analisis dengan menggunakan
penyelesaian pekerjaan proyek
analisis nilai hasil pada proyek
sebesar Rp306.530.586.033,-
pembangunan gedung Gedung Rumah Sakit
6. Dari hitungan bulan ke-10 didapat Jantung dan Pembuluh Darah Kota Kendari
nilai proyeksi keperluan dana adalah sebagai berikut:
untuk sisa pekerjaan (ETC) yaitu
sebesar Rp150.096.775.955,-
1. Biaya pelaksanaan proyek berdasar
7. Dari hitungan VAC bulan ke-10 nilai kontrak Rp315.279.900.000,-
didapat selisi estimasi biaya untuk (Lihat Tabel 4.1.) sedangkan total
penyelesaian pekerjaan proyek biaya pelaksanaan proyek berdasar
sebesar Rp8.749.313.967,- analisis Budget Cost of Work
Performance (BCWP) selama 10
Bulan sebesar
RpRp160.898.906.163,- (Lihat
Tabel 4.4).
2. Total biaya pelaksanaan proyek
berdasarkan analisis nilai hasil Rp
Rp160.898.906.163,- (Lihat Tabel
4.4) sehingga terdapat keuntungan
sebesar Rp 4.465.096.084,- (Lihat
Tabel 4.6)

5.2 Saran
Tabel 4.1 Ringkasan Hasil Evaluasi
1. Perlu dilakukan penerapan lebih
Pembangunan Gedung Rumah Sakit
dalam mengenai penggunaan
Jantung dan Pembuluh Darah Kota Kendari.
Metode EVM pada kondisi
performa biaya yang akan datang.
2. Untuk mencegah agar tidak Khalied, H., & Khaled, R. (2006). ournal
terjadinya pembengkakan biaya Perencanaan Dan Penjadwalan, 5.
maupun waktu maka harus selalu
Lesmana, D. I., & Elly, A. (2019).
memperhatikan beberapa faktor
Manajemen Proyek dengan Scrum.
penting antara lain manajemen
Yogyakarta: CV. Absolute Media.
logistic, manajemen peralatan,
manajemen sumber daya, agar tidak Ismael, I. (2013). Keterlambatan Proyek

terjadi permaasalahan yang akan Konstruksi Gedung, Faktor Penyebab dan

terjadi. Tindakan Pencegahannya. Jural Momentum

Pranowo. (2007). Pengendalian Proyek

DAFTAR PUSTAKA dengan Metode Earned Value.

Adisasmito, W. (2007). Sistem Kesehatan. Universitas Katolik Soegijapranata.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Semarang.

Alridho. (2022). Kamasta Apresiasi Pratiwi. (2012), Pengendalian Biaya Dan

Pembangunan RS Jantung dan Perpustakaan Waktu Puskesmas Tabaringan, Universitas

Modern di Kendari. Hasanuddin. Makassar.

Aprilina K. (2012). Analisis Nilai Hasil Rahman, Irfanur. (2010). Earned Value

Terhadap Waktu Pada Proyek Konstruksi Analysis Terhadap Biaya Pada Proyek

(Studi Kasus Pada Proyek Pembangunan Pembangunan Gedung. Surakarta:

Gedung Perkuliahan Fisipol Universitas Universitas Sebelas Maret.

Gadjah Mada Yogyakarta). Soemardi B.W, dkk. (2007). Konsep Earned


Perpustakaan.uns.ac.id Value untuk Pengelolaan Proyek Konstruksi.

Kartikasari, Dwi. (2014). Pengendalian ITB Bandung

Biaya Dan Waktu Dengan Metode Earned Soeharto, Iman. (1995). Manajemen Proyek
Value (Studi Kasus: Proyek Struktur dan Dari Konseptual Sampai Operasional.
Arsitektur Production Hall-02 Pandaan).
Penerbit Erlangga. Jakarta.
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil.

Santoso, Budi. (2003). Manajemen


Arikunto, S. (2013). Manajemen Penelitian.
Proyek.Penerbit Guna Widya Anonim.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Surabaya
Dimyati, H., & Nurjaman, K. (2014).
Widhiawati, I. A. Rai. (2009). Analisis
Manajemen Proyek. Bandung: CV Pustaka
Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan
Setia.
Pelaksanaan Proyek Konstruksi. Majalah
Ilmiah Teknologi Elektro. Vo.l8. Bali
24

Anda mungkin juga menyukai