1. Ir. Soekarno
Soekarno lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di kota Surabaya. Ayahnya bernama Raden Soekemi
yang merupakan seorang bangsawan Jawa dan seorang guru di sebuah sekolah pendidikan
negeri bumiputera di Bali. Di sana pula dirinya menikah dengan Ida Ayu Nyoman Rai.
Beliau juga merupakan presiden pertama bangsa Indonesia. Pada tahun 1945 Soekarno
terlibat aktif dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
bentukan Jepang yang beranggotakan 67 orang. Pada sidang BPUPKI pertama pada 1 Juni
1945, Soekarno menyampaikan pidato tentang rumusan Pancasila yang menghasilkan
rumusan Pancasila, diantaranya:
a. Kebangsaan (nasionalisme)
b. Kemanusiaan (internasionalisme)
c. Musyawarah, mufakat, perwakilan
d. Kesejahteraan sosial
e. Ketuhanan yang berkebudayaan
2. Prof. Dr. Soepomo
Prof. Mr. Dr Soepomo lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah, 22 Januari 1903. Beliau merupakan
salah satu pahlawan nasional Indonesia. Soepomo dikenal juga sebagai perumus Undang-
undang Dasar 1945, bersama dengan Mohammad Yamin dan Soekarno.
Dia sempat menjabat sebagai menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
pertama dari 19 Agustus 1945 hingga 14 November 1945. Soepomo juga ikut andil pada
sidang pertama BPUPKI di tanggal 31 Mei 1945 dengan merumuskan dasar negara versinya,
yakni:
a. Persatuan
b. Kekeluargaan
c. Keseimbangan lahir dan batin
d. Musyawarah
e. Keadilan rakyat
3. Mohammad Yamin
Mohammad Yamin dikenal sebagai seorang sarjana hukum, sastrawan, tokoh politik dan
sejarawan Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 23 Agustus 1903 di Talawi, Sumatra Barat.
Beliau merupakan lulusan ia Sekolah Tinggi Hakim di Jakarta tahun 1932 dengan gelar
Meester in de Rechten (Sarjana Hukum). Moh. Yamin juga sempat menjabat sebagai
Menteri Kehakiman pada tahun 1951.
Saat sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945, beliau mengusulkan dasar negara Indonesia
versinya secara lisan dan tertulis, yakni:
(Secara Lisan)
a. Peri Kebangsaan
b. Peri Kemanusiaan
c. Peri Ketuhanan
d. Peri kerakyatan
e. Kesejahteraan Rakyat
(Secara Tertulis)
Pada 22 Juni 1945, Kemudian Panitia Sembilan berhasil merumuskan dasar negara yang
dikenal sebagai Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Rumusan inilah yang menjadi cikal
bakal Pancasila yang sekarang digunakan. Isi dasar negara Jakarta Charter diantaranya: