yang dilaksanakan pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Dalam
sidang tersebut, pembahasannya berkaitan dengan dasar negara Indonesia. Soepomo, Moh. Yamin, dan Soekarno menyampaikan beberapa usulan tentang falsafah atau dasar negara Indonesia.
Soekarno mengusulkan rumusan dasar negara yang
terkenal dengan nama Pancasila, yaitu: Kebangsaan Indonesia. Internasionalisme atau Perikemanusiaan. Mufakat atau Demokrasi. Usulan dasar negara tersebut berisi lima dasar yang disampaikan lewat pidato pada sidang BPUPKI pertama berlangsung pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Sementara sidang kedua dilaksanakan pada 10-17 Juli 1945.
Prof. Mr. Mohammad Yamin, S.H lahir di Sumatera Barat
tepatnya di daerah Talawi Sawahlunto pada tanggal 24 Agustus 1903. Beliau wafat tanggal 17 Oktober tahun 1962 pada usia 59 tahun. Masa kecilnya dilalui dengan menempuh pendidikan di HIS atau Holladsch-Inlandsche Shool. Selanjutnya ia bersekolah di Algemeene Middelbare School atau AMS yang berlokasi di Yogyakarta. Pada jenjang selanjutnya, M. Yamin melanjutkan pendidikan di Rechtshoogeschool Te Batavia yang sekarang dikenal sebagai Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Dr. Ir. H. Soekarno lahir pada 6 Juni 1901. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Soekarno melanjutkan pendidikan di Hogere Burger School dan melanjutkan pendidikannya ke jurusan teknik sipil di Technische Hoogeschool Bandung pada tahun 1921 dan mendapatkan gelar insinyur sipil (Ir.) pada tahun 1927. Beliau adalah Presiden pertama Republik Indonesia yang menjabat pada kurun waktu 1945–1967. Ia adalah seorang tokoh perjuangan yang berperan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari kolonialisme Belanda. Bersama Mohammad Hatta, ia memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno orang pertama yang mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya. Soekarno wafat pada 21 Juni 1970. Prof. Dr. Mr. Soepomo lahir pada 22 Januari 1903. Beliau meneruskan pendidikannya di Europeesche Lagere School di Boyolali (1917), Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs di Solo (1920), dan menyelesaikan pendidikan kejuruan hukum di Bataviasche Rechtsschool di Batavia pada tahun 1923. Beliau adalah seorang adalah seorang politikus dan pengacara Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Kehakiman pertama negara itu dari Agustus hingga November 1945 dan lagi dari Desember 1949 hingga 6 September 1950. Soepomo dikenal sebagai bapak konstitusi Indonesia, ia secara anumerta dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Soekarno pada tahun 1965. Soepomo dikenal sebagai perancang Undang-undang Dasar 1945, bersama dengan Muhammad Yamin dan Soekarno. Soepomo wafat pada 12 September 1958.