1
MATERI PEMBEKALAN bagi Pegawai Negeri Sipil /ASN
Calon Purna Tugas (Pensiun)
Waktu dorasi : 75 menit
PENDEKATAN /METODE : ANDRAGOGI
ALAT BANTU : Makalah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PWRI
Sudahkah Anda Mengenal PWRI
Tujuan yang ingin dicapai :
Setelah berproses diharapkan :
1) Peserta mengetahui dan menyadari bahwa wadah perjuangan pensiunan adalah PWRI
untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan keluarganya
2) Setelah purna tugas peserta merasa membutuhkan dan ingin menjadi anggota PWRI
2
ILUSTRASI PURNA TUGAS /PENSIUN
MASALAH TIMBUL ?
IMPLIKASI PENSIUN
Masalah ekonomi Berkurangnya / hilangnya kesibukan
Masalah sosial bekerja
Pengisian waktu luang Berkurangnya pendapatan
Berkuranya /hilangnya fasilitas
Berkurangnya kontak sosial dengan
teman sekerja dan relasi
Banyaknya waktu luang
SOLUSI MASALAH
Masalah
ekonomi:Mepersiapkan
lapangan kerja
Merubah apa yang dapat alternative bagi yang
dirubah memerlukan
Menerima apa yang tidak Masalah
dapat dirubah Sosial:Merancang keikut
sertaan kegiatan social
Mengisi waktu
luang :Kegiatan yang
terkait dengan hobi,
3
4
HISTORIS
Konggres I : 25-27 Des 1956 di Bandung KKP
Konggres II : 27-28 Sept 1957 di Solo KKP + PPP
Konggres III: 9-12 Okt 1958 di Solo Dibentuk Dewan
Presidum
Konggres IV: 24-27 Juli 1962 di Dwi Dasa Warsa Yogyakarta
PWRI AD & ART
PERSATUAN ORGANISASI
(1) Struktur peran yang diakui oleh masyarakat(2).Organ
kemasyarakatan khusus kelanjutan KORPRI memiliki AD
WREDATAMA dan
ART bersifat :
REPUBLIK INDONESIA (1)Nasional (2) Persatuan,(3) Kesatuan
(4)Mandiri/Independen
(5)Demokrasi (6)Menjunjung tinggi hak asasi manusia
(7) Moderen
ALAT
(1) Apa arti Alat ?(2) Fungsi Alat ?(3) Persyaratan yg hrs
P dipenuhi
agar alat dpt dipergunakan efektif ?(4)Apakah pemakai /
pemilik
telah mengetahui cara memakainya?
W (5)Apakah sudah dipakai sbgmn mestinya? (6) Kalau sdh apa
maksimal/belum?(7)Apakah Si Pemakai . Pemilik sadar
akan
R fungsi alat ?
WADAH
I Tempat berhimpun para wredatama yang ingin meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kpd Tuhan Yang Maha Esa
Berperilaku tidak tercela, Sabar ,arif ,bijaksana,.setia
kawan ,gotong royong,asah,asih,asuh.
Mandiri dlm kehidupan ekonomi dan sosial
Meningkat kualitas secara fisik ,mental dan spiritual
Mengamalkan pengetahuan pengalaman,demi pembangunan
Negara dan bangsa
5
A) KONDISI PENSIUNAN SEBELUM TERBENTUK PWRI
6
B) KONDISI PENSIUNAN SESUDAH TERBENTUK ORGANISASI PWRI TANGGAL 24 JULI
1962 SAMPAI SEKARANG
7
4. PEMBERIAN DANA ABADI , OPERASIONAL KEPADA PWRI PUSAT, DAERAH,
KABUPATEN, KECAMATAN LEWAT APBN DAN APBD DENGAN PENYEDERHANAAN
PERATURAN PELAKSANAANYA DAN DIHAPU ISTILAH HIBAH
5. MENINDAK LANJUTI KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA PENGURUS BESAR PWRI
R.I. DENGAN DEWAN PENGURUS KORPRI NASIONAL NOMOR : 121 /PB/01/IX/2012
DAN NOMOR :01/KU/ IX/ 2012 TENTANG PENDAYA GUNAAN PENSIUNAN KORPS
PEGAWAI NEGERI REPUBLIK INDONESIA MELALUI KESINAMBUNGAN
KEANGGOTAAN KORPRI MENJADI ANGGOTA PWRI. BABA 1 PASAL 1
MEMPERTAHANKAN DAN MEMELIHARA KESINAMBUNGAN PENGABDIAN
SEBAGAI ABDI NEGARA DAN ABDI MASYARAKAT.
8
WREDATAMA ,SERTA MENINGKATNYA KESEJAHTERAAN
ANGGOTA DAN KELUARGANYA.( PASAL 6 AD PWRI )
9
4. BERSIKAP TERBUKA, BERGOTONG ROYONG MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN SESAMA WREDATAMA DAN BEKERJA SAMA DENGAN
PIHAK LAIN ATAS DASAR PERSAMAAN DERAJAD
5. MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP, SERTA MENGAMALKAN PENGETAHUAN
DAN PENGALAMAN BAGI PEMBANGUNAN NEGARA DAN BANGSA
FORMULIR PENDAFTARAN
MENJADI ANGGOTA PWRI
Sesuai Surat PB PWRI No: 010 / PB / 02 / 01 / 2010,Tanggal 13 Juni 2010
Bersama ini ,dengan kesadaran sendiri ,kami mengajukan untuk menjadi anggota PWRI :
No Deskripsi Data Pribadi Data Isteri
1 Nama Lengkap
2 Tempat / tanggal lahir
10
3 Pendidikan terakhir
4 Agama
5 Alamat
6 Nomor Induk Kependudukan
7 No.dan tanggal SK Pensiun
8 Terhitung mulai pensiun
9 Gol / dan Pangkat terakhir
10 Satuan Kerja sebelum Pensiun
11 No Pokok Pensiun
12 Tanggal mulai menjadi angota PWRI
13 Ranting PWRI / Kecamatan
14 Cabang PWRI Kabupaten / Kota
.............................................,...................20....
Mengetahui Pemohon
K e t u a Kecamatan PWRI
Catatan / lampiran
1.Paspoto 2 lb ,3x4 cm yg satu ditempel
2.Copy SK Pensiun 1 lb
3.Copy KTP 1 lb
(........................) (.........................)
MEKANISME RAPAT-RAPAT PWRI
MUSYAWARAH
NASIONAL
( MUNAS )
MUSYAWARAH
WAKIL Badan- DAERAH
badan di Pusat (MUSDA ) Peninjau
Narasumber
11
DEWAN PENGURUS PEMBINA
PENASEHAT DAERAH DAERAH
DAERAH
MUSYAWARAH
KABUPATEN Peninjau
WAKIL Badan-
( MUSKAB ) Narasumber
badan di
Daerah
DEWAN PEMBINA
PENASEHAT KABUPATEN
Kabupaten
MUSAWARAH
WAKIL Badan- KECAMATAN Peninjau
badan di ( MUSTAN ) Narasumber
Kabupaten
WAKIL Badan-
badan di ANGGOTA PWRI Peninjau
Kecamatan Narasumber
Garis perwakilan dalam rapat-rapat
FORMULIR PENDAFTARAN
MENJADI ANGGOTA PWRI
Sesuai Surat PB PWRI No: 010 / PB / 02 / 01 / 2010,Tanggal 13 Juni 2010
Bersama ini ,dengan kesadaran sendiri ,kami mengajukan untuk menjadi anggota PWRI :
No Deskripsi Data Pribadi Data Isteri
1 Nama Lengkap
2 Tempat / tanggal lahir
3 Pendidikan terakhir
12
4 Agama
5 Alamat
6 Nomor Induk Kependudukan
7 No.dan tanggal SK Pensiun
8 Terhitung mulai pensiun
9 Gol / dan Pangkat terakhir
10 Satuan Kerja sebelum Pensiun
11 No Pokok Pensiun
12 Tanggal mulai menjadi angota PWRI
13 Ranting PWRI / Kecamatan
14 Cabang PWRI Kabupaten / Kota
.............................................,...................20....
Mengetahui Pemohon
K e t u a Kecamatan PWRI
Catatan / lampiran
1.Paspoto 2 lb ,3x4 cm yg satu ditempel
2.Copy SK Pensiun 1 lb
3.Copy KTP 1 lb
(........................) (.........................)
INOFATIF
SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA,
Bahwa pembangunan nasional Indonesia pada hakekatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya
dan seluruh tanah air Indonesia untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur ,baik material
maupun spiritual ,dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Para Wredatama Pensiunan Sipil dan merupakan komponen bangsa yang memiliki hak dan
kewajiban yang sama dengan anggota masyarakat lainnya,sehingga perlu terus ditingkatkan
pemberdayannya agar mampu mandiri dan berperanserta dalam pembangunan nasional
Indonesia.
14
Dengan didorong oleh keinginan luhur serta dilandasi perasaan senasib sepenanggungan ,maka
pada tangal 24 Juli 1962 di Yogyakarta ,organisasi –organisasi pensiunan yang ada pada saat
itu ,atas prakarsa para tokohnya ,meleburkan diri menjadi satu wadah tunggal yang kemudian
diberi nama Persatuan Wredatama Republik Indonesia ,disingkat PWRI.
Berdasarkan cita-cita para pendirinya,PWRI yang merupakan wadah perjuangan para wredatama
(pensiunan sipil ) dalam pengabdiannya kepada nusa ,bangsa ,dan Negara serta wadah
perjuangan untuk kesejahteraan para anggotanya ,perlu terus ditumbuh kembangkan sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
BAB I
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan dilandasi pokok pikiran bahwa PWRI
sebagai prganisasi kemasyarakatan yang mandiri dan dinamis ,berpegang pada cita-
cita para pendiri;berpronsip saling asah ,saling asih ,saling asuh sesama anggota
maka ditetapkan Anggaran Dasara PWRI sebagaimana tersebut di bawah ini:
15
Organisasi ini di dirikan pada tanggal 24 Juli 1962 di Yogykarta untuk waktu yang tidak
ditentukan lamanya.
Pasal 3
Organisasi ini berkedudukan di ibukota Negara Republik Indonesia.
BAB II
Asas dan Sifat
Pasal 4 :
PWRI berasaskan Pncasila
Pasal 5
PWRI adalah organisasi kemasyarakatan khusus yang bersifat nasional, menjunjung tinggi
persatuan dan kesatuan, hak asasi manusia ,mandiri ,demokratis , nirlaba,dan modern.bertujuan untuk
meningkatan kesejahteraan hidup anggota wredatama dan keluarganya.
Pasal 6
Visi PWRI adalah terwujudnya organisasi skala nasional yang kuat dan mandiri sebagai
wadah tunggal bagi seluruh wredatama ,serta meningkatkan kesejahteraan anggota dan keluarganya.
Pasal 7.
Misi PWRI adalah :
a) mempererat kesatuan dan persatuan wredatama agar dapat memiliki kekuatan moral yang kuat
b) membina wredatama agar tetap meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa berperilaku tidak tercela,sabar,arif bijaksana dan menjadi panutan masyarakat
c) membina wredatama agar mampu :
1) mandiri dalam kehidupan ekonomi dan sosial;
2) meningkatkan kualitas hidupnya secara fisik ,mental dan spiritual;
3) mendayagunakan pengetahuan ,kecakapan dan pengalamannya;
d) mendorong pemerintah agar memenuhi kewajibannya untuk memberikan jaminan kesejahteraan
yang layak bagi kehidupan wredatama,sebagai pengakuan dan penghargaan atas pengabdiannya
kepada bangsa dan negara.
e) Membangun solidaritas dan soloditas wredatama sebagai perekat dan alat pemersatu.
f) Mendukung pembangunan bangsa dan negara.
BAB II
16
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 2 :
Dalam melaksanakan misinya ,PWRI berupaya :
1. Mewujudkan senergi berbagai potensi ,pengalaman,keahlian,dan pengetahuan para wredatama
untuk mempercepat tercapianya tujuan organisasi serta menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional
2. mengindahkan ketentuan peraturan perundangan –undangan dalam beraktivitas
3. mengadakan kerjasama sebaik-baiknya dengan organisasi seasas yang aspirasinya searah dengan
PWRI.
4. meningkat kerjasama yang baik dengan lembaga Negara,Instansi Pemerintah Pusat dan
Daerah.serta organisasi lain;
5. mewujudkan keberlanjutan pembinaan organisasi oleh pemerintah sebagaimana yang pernah
diberikan kepada organisasi kedinasan.
BAB V
ANGGARAN DASAR
KEANGGOTAAN
Pasal 9
Keanggotaan PWRI terdiri atas :
a) Anggota
b) Anggota luar biasa
c) Anggota kehormatan
BAB IV
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 4;
a) Untuk menjadi anggota ,seseorang yang memenuhi ketentuan sebagaimana tersebut pada pasal 10
ayat(1)Anggaran Dasar,mengisi formulir pendaftaran anggota yang disediakan di semua tingkatan
kantor –kantor PWRI dengan melampirkan pas poto 3 X4 sebanyak 3 lembar,rekaman KTP,dan SK
pensiun ,
b) Formulir sebagimana tersebut pada ayat ( 1 ) beserta kelengkapan lampirannya diserahkan kepada
Pengurus Ranting atau Unit Instansi atau Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) yang dituju
,diwilayah tempat tinggalnya atau unitnya sebagai dasar pembuatan Kartu Tanda Anggota
(KTA ) ,setelah memenuhi syarat dan selesai diproses KTA diserahkan kepada yang bersangkutan.
17
c) Pengurus Ranting ,Unit Instansi atau Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai pemroses KTA
memberikan nomor Induk Anggota berdasar ketentuan kodefikasi nomor yang telah ditetepkan oleh
Pengurus Besar.
d) Dengan telah menerima KTA yang bersangkutan dan isteri /suaminya resmi menjadi anggota Biasa
PWRI
e) Ketentuan tentang format ,bentuk,warna dan redaksi KTA ditetapkan o;eh Pengurus Besar
f) Seseorang pensiunan hanya terdaftar sebagai anggota PWRI pada satu Ranting atau Unit atau Unit
SKPD
Pasal 5 :
1) Anggota Kehormatan dan Anggota Luar Biasa tingkat pusat diangkat dengan surat Keputusan
Pengurus Besar
2) Anggota Kehormatan dan Anggota Luar Biasa tingkat daerah diangkat dengan surat Keputusan
Pengurus Daerah
3) Anggota Kehormatan dan Anggota Luar Biasa tingkat cabang diangkat dengan surat Keputusan
Pengurus Cabang
4) Angota Kehormatan dan anggota Luar Biasa tingkat Ranting diangkat dengan surat Keputusan
Pengurus Ranting
5) Anggota Kehormatan dan Anggota Luar biasa tingkat Unit Instansi Pusat dan Daerah diangkat
dengan surat Keputusan Pengurus yang bersangkutan
Pasal 6
1) Berkas formulir pendaftaran dan lampiran –lampirannya sebagaimana tersebut pada Pasal 4 ayat (2)
disimpan di kantor Pengurus yang memproses sebagai dokumen PWRI ,nama dan keterangan lain
anggota dicatat dalam Buku Induk Angota untuk selanjutnya dilaporkan ke Pengurus PWRI
setingkat secara berkala (paruh tahunan )
2) Pengurus Cabang menghimpun laporan data keanggotaan dari semua ranting termasuk dari PWRI
Unit Instansi atau Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) di wilayahnya dalam Buku Induk
Anggota Cabang ,untuk selanjutnya melaporkan secara berkala ( paruh tahunan ) kepada Pengurus
Daerah.
3) Pengurus Daerah PWRI menghimpun laporan data keanggotaan PWRI dari semua Cabang
termasuk PWRI Unit Instansi atau Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) siwilayahnya
18
dalam Buku Induk Anggota Pengda ,untuk selanjutnya Pengda melaporkan jumlah keanggotaan
PWRI di wilayahnya kepada Pengurus Besar pada akhir tahun
4) Pengurus Besar PWRI menghimpunm laporan data keanggotaan PWRI dari semua daerah dan
PWRI Unit Instansi Pusat,
Pasal 7
Berakhirnya keanggotaan
1) Seseorang anggota yang meninggal dunia dilaporkan oleh keluarnya kepada Pengurus Ranting
PWRI ,Unit Instansi atau SKPD diwilayah tempat tinggalnya untuk dicatat dan dihapus dari
Buku Induk Anggota serta melaporkannya ke pengurus tingkat atasannya dan memproses
penyelesaian kemungkinan masih adanya hak dan kewajiban yang bersangkutan berkaitan dengan
keanggotaannya.
2) Dalam hal anggota yang meninggal dunia sebagaimana tersebut ayat (1) tercatat sebagai anggota
suatu ranting ,Unit Instansi ,SKPD tertentu sebagai penerbit KTA maka pengurus penerima laporan
sebagamana tersebut ayat (1) menyerahkan proses penghapusannya kepada pengurus yang
menerbitkan KTA serta penyelesaian hak dan kewajibannya.
3) Apabila anggota yang meningal dunia sebagamana tersebut ayat (1) menjabat pengurus PWRI pada
tingkat tertentu,maka pengurus PWRI penerima laporan berkordinasi dengan pengurus yang
bersangkutan terkait dengan kemungkinan penyelesaian hak dan kewajibannya
4) Anggota PWRI yang berkehendak mengakhiri keanggotaannya mengajukan permohonan tertulis
kepada pengurus PWRI yang menerbitkan KTA diertai alasan-alasannya.
5) Pengurus yang menerbitkan KTA memproses permohonan dengan menetapkan pengakhiran
keanggotaan dengan hormat dalam rapat pleno pengurus setelah yang bersangkutan menyelesaikan
kemungkinanan adanya kewajiban keanggotaan serta mendapatkan haknya.
6) Pengurus mencatat dan menghapus keanggotaan dari Buku Induk Anggota dan melaporkan kepada
pengurus setingkat diatasnya
Pasal 8
Seseorang Angota yang harus diakhiri keanggotaannya sehubungan dengan dugaan pelanggaran
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atau Kode Etik yang dilakukannya ,diproses sebgai
berikut :
19
a) Pengurus Ranting atau Pengurus Unit yang menerbitkan KTA dalam rapat pleno Pengurus
menetapkan pemberian peringatan I disertai penjelasan pelanggaran yang dilakukannya.
b) Pengurus memberikan peringatan ke II setelah dalam tenggang waktu yang diberikan ,bila yang
bersangkutan tidak menyampaikan tanggapan ,disertai pernyataan bahwa akan menyerahkan
penuntasan persoalan ke rapat pleno pengurus dan untuk penlangaran Kode Etik akan diserahkan
kepada Tim Kode Etik
c) Rapat pleno pengurus menetapkan pemberhentian anggota yang dimaksud dan untuk pelanggaran
Kode Etik setelah menerima rekomendasi Tin Kode Etik ,untuk selanjutnya menghapus
keanggotaan dari Buku Induk Anggota serta melaporkan kepada pengurus setingkat di atasnya.
BAB VI
ANGGARAN DASAR Bab VI
Pasal 16 :
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA ;
( 1 ) Setiap Anggota mempunyai :
a) hak bicara
b) hak suara
c) hak memilih
d) hak dipilih
e) hak membela diri
f) hak memperoleh bantuan hukum
g) hak menghadiri rapat
h) hak mengajukan usul
( 2 ) Angota Luar Biasa mempunyai hak yang sama dengan anggota sebagaimana tersebut pada ayat( 1)
kecuali yang tersebut pada huruf b ( hak suara ) ,huruf c ( hak memilih ) ,dan huruf d (hak dipilih )
Pasal 17
( 1) Setiap anggota berkewajiban ;
a) tunduk kepada ketentuan AD dan ART serta peraturan dan keputusan organisasi
b) membela dan menjunjung tinggi nama, kehormatan,serta disiplin organisasi
c) melaksanakan program organisasi secara aktif
d) menjaga martabat PWRI,sesuai dengan doktrin dan kode Etik PWRI
e) membayar uang pangkal dan iuran bulanan ,serta uang iuran insidental ,
f) melaksanakan tugas yang diberikan oleh organisasi dengan sebaik-baiknya
20
g) senantiasa berupaya mempererat tali persaudaraan dan menjaga persatuan dan kesatuan
dilingkungan PWRI
h) berusaha agar selalu memenuhi undangan rapat;
(2) Anggota Luar Biasa mempunyai kewajiban yang sama dengan anggota biasa kecuali ayat (1) huruf e
(3) Anggota Kehormatan karena kedudukannya menjaga serta membela kepentingan dan nama baik
organisasi.
BAB VII
ANGGARAN DASAR
ORGANISASI
Pasal 18 ;
1) Susunan organisasi memiliki tingkat –tingkat sebagai berikut ;
a) organisasi tingkat nasional disebut PWRI ,meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia
b) organisasi tingkat provinsi ,disebut PWRI Daerah ,meliputi satu wilayah provinsi
c) 0rganisasi tingkat kabupaten atau kota ,disebut PWRI cabang ,meliputi satu wilayah
kabupaten kota.
d) Organisasi tingkat kecamatan ,disebut PWRI Ranting meliputi satu wilayah kecamatan
atau lebih
e) Organisasi tingkat Desa dan Kalurahan disebut PWRI Anak Ranting sebagai pelaksana
tugas Ranting
2) Apabila dipandang perlu ,dalam satu wilayah kabupaten atau kota dapat dibentuk lebih dari satu
PWRI cabang dan dalam satu wilayah kecamatan dapat dibentuk lebih dari satu PWRI ranting
3) Di samping tingkat-tingkat organisasi sebagaimana tersebut pada ayat (1 ) organisasi pensiuanan
yang dibentuk di Kementerian,lembaga pemerintah non Kementerian ,kesekretariatan, lembaga
tinggi negara,BUMN,dan BUMD serta organissi pensiunan pejabat negara ,dapat dibentuk PWRI
Unit Instansi yang ledudukan dan fungsinys dalam koordinasi Pengurus Besar PWRI
4) Di tingkat Provinsi,Kabupaten atau Kota dapat dibentuk PWRI Unit Instansi dan PWRI Unit
Satuan Kerja Pemerintah Daerah ( SKPD ) ,yang kedudukan dan fungsinya dalam koordinasi
PWRI setingkat di wilayah kerjanya.
Pasal 19 ;
Perangkat kelengkapan organisasi terdiri atas :
a) Pembina dan Wakil Pembina
b) Dewan Penasehat atau Penasehat
21
c) Pengurus
d) Badan Usaha dan Badan Sosial
e) Lembaga Pendidikan
f) Lembaga Advokasi dan Bantuan Hukum
Bab XI
Pasal 24
KRETA WREDATAMA :
(1 ) Di lingkungan organisasi PWRI dibentuk Kerukunan Wanita Wredatama ,disebut Kreta Wredatama
yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari PWRI ,dan anggotanya terdiri atas semua anggota wanita dan
anggota luar biasa wanita PWRI
(2) Kreta Wredatama sebagaimana tersebut dalam ayat (1) dapat bekerja sama dengan organisasi
kemasyarakatan wanita lainnya yang seasas.
Pasal 33
(1) Pada setiap tingkat kepengurusan PWRI diadakan Pengurus Kerta Wredatama yang disebut Pengurus
Ranting Kerta Wredatama ,Pengurus Cabang Kerta Wtredatama,Pengurus Daerah Kerta
Wredatama ,Pengurus Pusat Kerta Wredatama dan Pengurus Unit Kerta Wredatama di setiap unit
masing-masing
(2) Pengurus Pusat Kerta Wredatama dipimpin oleh Ketua PB PWRI Bidang Kerta Wredatama dibantu
oleh seorang Wakil Ketua ,seorang sekretaris,dan beberapa Anggota.
22
(3) Setiap tingkat kepengurusan Kerta Wredatama dipimpin oleh seorang Ketua yang duduk sebagai
Ketua Bidang Kerta Wredatama dan sekurang-kurangnya 2 ( dua ) orang anggota wanita yang
duduk dalam kepengurusan PWRI,sedangkan anggota pengurus lainnya dapat diambil dari anggota
kerta Wredatama yang bukan pengurus PWRI
Pasal 34
1) Pengurus Ranting Kerta Wredatama dibentuk dengan keputusan Pengurus PWRI setingkat dan
disahkan oleh pengurus Kerta Wredatama dari organisasi PWRI setingkat diatasnya
2) Ranting Kerta Wredatama dapat didirikan oleh para Kerta Wredatama lebih dari satu kepengurusan
Ranting PWRI namun masih dalam wilayah kerja satu cabang.
Pasal 35
1) Pengurus Ranting Kerta Wredatama memimpin dan membimbing segenap anggotaKerta Wredatama
di wilayah kerjannya
2) Penguruss Cabang Kerta Wredatama memimpin membimbing dan mengkoordinasikan segenap
pengurus Ranting Kerta Wredatama di wilayah kerjanya
3) Pengurus Daerah Kerta Wredatama memimpin,membimbing dan mengkoordinasikan segenap
pengurus Cabang Kerta Wredatama di wilayah kerjanya
4) Pengurus Pusat Kerta Wredatama memimpin ,membimbing dan mengkoordinasikan segenap
Pengurus Daerah Kerta Wredatama dan Unit Kerta Wredatama tingkat pusat
5) Pengurus Kerta Wredatama pada semua tingkatan kepengurusan PWRI mengkoordinasikan pengurus
Kerta Wredatama pada Unit PWRI Instansi dan Unit SKPD setingkat.
Pasal 36
1) Kerta Wredatama mempunyai administrasi keuangan tersediri
2) Di samping Mars PWRI dan Hyme PWRI ,Kerta Wredatama mempunyai Mars Kerta Wredatama
yang ditetapkan oleh Musyawarah Nasional
3) Surat menyurat Kerta Wredatama ,baik antar Kerta Wredatama sendiri maupun antara Kerta
Wredatama dengan organisasi wanita di luar PWRI ,menggunakan kertas dengan kepala surat dan
cap Kerta Wredatama dan ditanda tangani oleh Ketua dan Sekretaris Kerta Wredatama
4) Surat –menyurat antara Kerta Wredatama dengan instsansi yang bukan organisasi wanita ,harus
dibuat diatas kepala surat dan cap PWRI ,ditanda tangani oleh Sekretaris Jendaral atau Sekretaris
PWRI dan Ketua Pengurus Besar PWRI bidang Kerta Wredatama atas nama Ketua Umum
Pengurus Besar PWRI atau ketua PWRI di tingkat yang bersngkutan
23
5) Tembusan atau salinan surat menyurat sebagaimana tersebut pada ayat (3) disampaikan kepada
Ketua PWRI ditingkat yang bersangkutan
Pasal 37
1) Ketentuan lebih lanjut mengenai Kerta Wredatama diatur dalam Pedoman Kerta Wredatama ,yang
ditetapkan oleh Pengurus Besar PWRI
2) Kebijaksanaan lainnya yang menyangkut Kerta Wredatama ,ditetntukan oleh Pengurus PWRI
setingkat.
BAB XIII
KEUANGAN
Pasal 26.
1) Sumber keuangan organisasi PWRI diperoleh dari :
a) Uang pangkal dan iuran anggota
b) Uang iuran insidental
c) Sumbangan yang tidak mengikat
d) Bantuan dana dari pemerintah atau instansi
e) Usaha lain yang sah
2) PWRI sebagai organisasi memiliki harta kekayaan ,baik harta bergerak maupun tidak bergerak
3) Perbendaharaan organisasi dikelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
24
menetapkan adanya iuran tambahan atau insidental ,yang berlaku di wilayah kerja masing-masing dan
penggunaannya diatur oleh pengurus PWRI yang bersangkutan
5) Pengurus Ranting berkewajiban melaksanakan pungutan ,iuran bulanan,dan iuran tambahan atau
insidental ,setcara tertip dan membuat pembukuan sesuai dengan ketentuan administrasi keuangan
yang berlaku/
MUSYAWARAH
NASIONAL
( MUNAS )
25
DEWAN PENGURUS PEMBINA
PENASEHAT BESAR PUSAT
PUSAT
MUSYAWARAH
WAKIL Badan- DAERAH
badan di Pusat (MUSDA ) Peninjau
Narasumber
MUSYAWARAH
CABANG Peninjau
WAKIL Badan-
( MUSCAB ) Narasumber
badan di
Daerah
MUSAWARAH
WAKIL Badan- RANTING Peninjau
badan di ( MUSRAN ) Narasumber
Cabang
WAKIL Badan-
badan di ANGGOTA PWRI Peninjau
Ranting Narasumber
Garis perwakilan dalam rapat-ra
PERSAMAAN DERAJAD
27
FORMULIR PENDAFTARAN
MENJADI ANGGOTA PWRI
Sesuai Surat PB PWRI No: 010 / PB / 02 / 01 / 2010,Tanggal 13 Juni 2010
Bersama ini ,dengan kesadaran sendiri ,kami mengajukan untuk menjadi anggota PWRI :
No Deskripsi Data Pribadi Data Isteri
1 Nama Lengkap
2 Tempat / tanggal lahir
3 Pendidikan terakhir
4 Agama
5 Alamat
6 Nomor Induk Kependudukan
7 No.dan tanggal SK Pensiun
8 Terhitung mulai pensiun
9 Gol / dan Pangkat terakhir
10 Satuan Kerja sebelum Pensiun
11 No Pokok Pensiun
12 Tanggal mulai menjadi angota PWRI
13 Ranting PWRI / Kecamatan
14 Cabang PWRI Kabupaten / Kota
.............................................,...................20....
Mengetahui Pemohon
K e t u a Ranting PWRI tanda tangan
Kecamatan.......................
Paspoto warno
Catatan / lampiran
1.Paspoto 2 lb ,3x4 cm yg satu ditempel (.....................................) (................................)
2.Copy SK Pensiun 1 lb
3.Copy KTP 1 lb
28