Anda di halaman 1dari 3

Jual Beli Online, COD, dan Paylater

Kelompok 5

M. Syarifuddin Muhsin NIM : 201210102

Safira NIM : 201210103

Pipit Apipah NIM : 201210120

A. Jual beli online

1. Pengertian jual beli

Perkataan jual beli terdiri dari dua suku kata yaitu jual dan beli. Sebenarnyaa kata jual dan beli
mempunyai arti yang satu sama lainnya bertolak belakang. Kata jual menunjukan bahwa adanya
perbuatan menjual,sedangkan kata beli adalah adanya perbuatan membeli.

2. Dasar hukum jual beli

Surat Al-Baqarah ayat 275 &285

3. Pengertian online

Online adalah suatu istilah yang sering kita gunakan pada saat ketika terhubung dengan internet atau
juga dunia maya.

4.;Pengertian Jual Beli Online

Juall beli online adalah kesepakatan yang saling mengikat secara online (melalui internet) antara penjual
sebagai pihak yang menjual barang dan pembeli sebagai pihak yang membayar harga barang yang di
jual.

5. Hukum jual beli online

Di dalam Islam secara umum ada empat jenis jual beli, tiga diantaranya dihalalkan dan satu yang
diharamkan.

1. Jual beli semua tunai

2. Jual beli non tunai

3. Jual beli salam / istishna

4. Jual beli hutang (diharamkan)

B. COD (cash on delivery)


1. Pengertian Cod

Cash On Delivery atau yang dikenal dengan sebutan COD merupakan suatu sistem pembayaran yang
dimana penjual dan pembeli berjanjian untuk bertemu disuatu tempat untuk melakukan transaksi yang
disetujui oleh kedua belah pihak.

2. Bentuk sistem cod

a. Setelah deal soal barang dan harga via internet, penjual mengantar sendiri barangnya ke tempat
pembeli, lalu pembayaran dan serah terima barang terjadi di tempat pembeli.

b. Setelah deal soal barang dan harga via internet, penjual menggunakan jasa ekspedisi untuk
melakukan COD, sehingga pembeli menerima barang dan membayar kepada petugas jasa ekspedisi
tersebut.

3. Kelebihan dan kekurangan cod

a. Kelebihan dari transaksi COD kemungkinan penjual terkena penipuan semakin berkurang.
Kelemahannya yaitu harus menghabiskan waktu untuk bertemu (bentuk COD salam satu wilayah.

b. Keuntungan bagi pembeli dalam transaksi E-Commerce dengan sistem COD, pembeli dapat
memerikasa barang terlebih dahulu sebelum melakukan pembayaran kepada penjual.

c. Kerugian bagi penjual dalam transaksi E-Commerce terjadi wansprestasi dalam jual beli online, di
mana barang yang sudah dikirim sesuai dengan pesanan kemudian pembeli tidak tanggung jawab dalam
pembayaran melalui Cash On Delivery (COD) karena pembeli tidak dapat dihubungi atau tidak jujur
dalam memberikan informasi.

d. Sistem Cash On Delivery sangat rentan untuk dilakukan fraund (kecurangan) berkaitan dengan
penggelapan uang karena sistem setoran untuk uang yang diterima dari para karyawan atau pegawai
yang mengantarkan barang belanjaan atau bisa disebut dengan pengendara yang menerima uang dari
konsumen bisa saja terjadi kehilangan di jalan atau bisa terjadinya ketidaksesuaian antara uang yang
diterima oleh pengendara dengan yang diberikan kepada pengawas yang ada ditoko informasi.

4. Hukum cod dalam islam

1. Akad jual beli terjadi disaat belum dikirimnya barang yang dipilih calon pembeli, yaitu ketika
terjadinya transaksi via online di suatu situs web tertentu. Jika akad ini dilakukan sebelum dikirimnya
barang (dilakukan via online), maka akad jual beli dengan sistem pembayaran COD hukumnya haram.

2.. Akad jual belinya dilakukan saat tatap muka langsung antara penjual dan pembeli. Ketika barang
dikirim dan terjadinya tatap muka kemudian dilakukan pembayaran atas barang tersebut maka
hukumnya boleh.
dapat disimpulkan, jika COD hukumnya boleh. Karena COD merupakan cara paling aman untuk
menghilangkan kekhawatiran dan terbebas dari keraguan atas barang yang hendak dibelinya.

C. Pengertian paylatter

1. Paylatter

PayLater adalah gabungan kata Pay dan Later. Kata Pay yang artinya membayar dan Later yang artinya
kemudian, jika digabungkan, PayLater adalah layanan pinjaman online tanpa menggunakan kartu kredit.

2. Pandangan islam tentang paylatter

1. PayLater dihukumi sebagai riba.

2. PayLater dihukumi sebagai akad Ijarah.

3. PayLater dapat dipandang sebagai Akad Bai’ bi al-Wafa’.

4. PayLater dapat dipandang sebagai Akad Jasa mencarikan utangan dengan Prinsip Ju’alah.

Anda mungkin juga menyukai