Teks Drama Kerajaan Majapahit NW
Teks Drama Kerajaan Majapahit NW
Adegan 1
Nama majapahit dipilih Raden Wijaya, ketika masyarakat Madura dan Raden Wijaya
membuka lahan di desa tarik untuk membangun sebuah kerajaan, pada saat itu, ditemukanlah
buah maja yang rasanya pahit. Maka pada saat itu pulalah raden wijaya memberi nama
kerajaannya yang akan berdiri itu menjadi “ Kerajaan Majapahit”.
Raden wijaya : wahai patih-patih ku…, berjanjilah kalian akan setia kepada ku,
berbuatlah yang terbaik untuk rakyat majapahit. Apakah kalian mengerti para patihku??
Lembu Sora : benar, aku pun telah siap merebut tahtaa kerajaan, telah ada
banyak prajurit yang akan membantu kita dalam pemberontakan ini..
Ranggalawe : hai… ( dengan keras dan tegas). Raden Wijaya mengapa kau
hanya memberiku kedudukan seperti ini???. Tak ingatkah kau, dulu kita bersama-sama
berjuang untuk mendirikan kerajaan ini!!!
1
Lembu Sora : mengapa kau tak adil seperti ini, kau memang manusia tak tahu
berterima kasih!!!
Raden wijaya : apa…!!! ( dengan keras) . Kalian mengaku- ngaku seperti itu!!
Yang berjuang untuk kerajaan ini adalah para pekerja yang dengan sukarela bersedia
membangun kerajaan ini dan para prajuritku yang membantuku!
Akhirnya pertarungan pun tak dapat dihindari. Akhir dari pertentangan itu adalah
sebuah pertarungan yang mengakibarkan raden wijaya meninggal, dan untuk menghormati
raden wijaya dibuatlah patung dalam bentuk DEWA WISNU dan SIWA.
Adegan 2
Jayanegara : baik ibunda, ananda terima semua beban dan tanggung jawab
kerajaan majapahit ini. Ananda siap menjadi raja…
Maka, Jayanegara pun menjadi raja, menggantikan ayahnya jayanegara. Saat massa
awal pemerintahan jayanegara, ia mulai dihasut oleh mahapatihnya yang licik.
2
Mahapatih : bagida… baginda ( masuk tergesa-gesa)
Jaya Negara : memangnya ada kejadian apa, keadaan kulihat baik-baik saja…
Mahapatih : kau tidak tahu baginda, banyak pejabat yang ingin menghianati
mu baginda, salah satunya adalah patih nimbi. Mereka harus dihukum mati… ( marah)
Jaya Negara : apa? Kalau begitu kau harus segera bertindak, cepat bereskan
mereka semua mahapatih !!!
Dengan berjalannya waktu, terdengarlah kabar kalau semua keluarga nambi dan
pendukungnya mati dibunuh oleh mahapatih. Dan, mahapatih pun terus menghasut
jayanegara. Akhirnya jayanegara memutuskan untuk menghukum mati mahapatih tersebut.
Setelah mahapatih tersebut dihukum mati, kondisi kerajaan mulai normal. Namun
dengan berjalannya waktu, pemberontakan-pemberontakan terus terjadi seperti
pemberontakan kuti yang cukup berbahaya. berkat pimpinan bhayangkari (gajah mada) maka
kuti dan kawanya dapat dilenyapkan dan pada saat itu pula, gajah mada diangkat menjadi
patih kahuripan dan tak lama kemudian ia diangkat menjadi patih Kediri.
3
Tanca : tak usah berpura-pura, aku telah mengetahui keburukanmu,
kau telah berselingkuh dengan istriku, aku sudah tidak tahan denan semua ini jayanegara!!!
Jayanegara : hah… kau sudah tahu akan hal itu, maafkan aku tanca, aku
telah membohongimu…
Adegan 3
Kertawardana : semoga saja, gajah mada mempunyai tujuan yang sama dengan
kita yaitu menyatukan nusantara
4
Gajah mada : baginda, sungguhkah engkau menganugrahiku gelar patih
mangkubumi?
Gajah mada : terima kasih yang mulia, karena yang mulia telah
menganugrahiku gelar terhormat tersebut, maka aku berjanji di hadapan para pembesar
kerajaan, aku bersumpah “ LAMUN LUWAS KALAH NUSANTARA ISUM AMAKTI
PALAPA,LAMUN KALAH RING GURUN, RING SERAM,RING SUNDA, RING
PALEMBANG,RING TUMASIK, SAMANA SUN AMUKTI PALAPA “
Adegan 4
Hayam Wuruk : hai.. gajah mada, kau memang seorang patih yang sangat hebat,
kau dapat menakhlukkan nusantara dengan sumpah palapamu
Pada masa pemerintahan hayam wuruk, terjadi peristiwa bubat. Peristiwa ini
terjadi di ibukota majapahit, tepatnya di sebuah lapangan luas. Awalnya adalah sebuah tipu
muslihat gajah mada untuk menundukkan kerajaan sunda padjajaran. Gajah mada telah
berhasil mendatangkan raja sunda, sri baduga maharaja dan putrinya, Dyah Pitaloka.
5
Gajah mada : tidak baginda, hamba akan menjodohkan baginda dengan dyah
pitaloka, namun perjodohan ini kita gunakan sebagai tipu muslihat agar kerajaan sunda
padjajaran mau mengakui kedaulatan kita. Bagaimana, apakah baginda setuju?
Hayam wuruk : baiklah mahapatihku, ku rasa itu ide yang bagus, kuserahkan
padamu urusan itu!
Dilapangan luas, saat gajah mada dan sri baduga maharaja dipertemukan…
Gajah mada : hai.. kau sri baduga, rajaku hayam wuruk ingin meminangmu,
namun kau harus mengakui kedaulatan majapahit, apa kau setuju??
Sri baduga : aku tidak setuju, aku tidak mau putriku menjadi permainan
politikmu!
Gajah mada : dasar kau !! jika kau tidak ingin prajuritmu gugur dan terjadi
peperangan, lebih baik kau menerima penawaran ini, apa kau mengerti !
Dyah pitaloka : (sambil berlari) tidak!! Aku akan setia pada kerajaan, aku tidak
akan mau menikah dengan rajamu !!
Gajahmada : jika itu mau mu, akan terjadi peperangan besar di tempat ini,
kau salah bila tak mau menerima penawaran ku. Menikahlah dengan rajaku!!!
Dyah pitaloka : aku tetep tidak mau, aku tidak mau hidup bersama rajamu,
lebih baik aku mati dari pada harus mengakui kedaulatan kerajaanmu!! Aku tidak sudi, aku
akan bunuh diriku sebagai tanda aku akan tetap setia pada kerajaanku.
Sri baduga : jangan anakku!!1 ayah tidak ingin kau mati, terimalah
perjodohan itu, ayah rela anakku…
Dyah pitaloka : tidak ayah… maafkan aku ( sambil menusuk tubuhnya dengan
pedang )
Sri baduga tidak dapat menghalang keinginan putrinya, dan Dyah Pitaloka pun
mati. Terjadilah sebuah peperangan besar yang melibatkan 2 kerajaan tersebut yang dikenal
dengan peristiwa bubat. Setelah peristiwa bubat. Gajah Mada mengundurkan diri dari
jabatannya karena usia lanjut.
6
Hayam wuruk : patihku, terima kasih selama ini kau telah mengabdi pada
kerajaan, jasamu akan dicatat oleh sejarah. Walaupun kini kau sudah tak menjadi patihku
lagi..
Gajah mada : (sambil mengangguk) saya akan tetap dan selalu berjuang demi
kerajaan majapahit baginda…
Hayam wuruk : mengapa seluruh pegangan ku dalam menjalan kan kerajaan ini
hilang seiring dengan berjalannya waktu???
Adegan 5
Karena kematian gajah mada dan ibunya Tribhuwana Tungga Dewi, hayam wuruk
kehilangan penasehatnya dan menyebabkan kerajaan menjadi gunjang ganjing. Persaingan
Dan intrik politik diantaranya keluarga kerajaan pun terjadi setelah Hayam Wuruk meninggal
pada tahun 1389.
Ketika mendengar ayahnya meninggal, maka putra Hayam Wuruk dari seorang selir
yang bernama Wirabumi pun sempat memikirkan keinginannya menjadi raja. Akan tetapi
yang berhak menjadi seorang raja untuk menggantikan Hayam wuruk adalah putri Hayam
Wuruk dari seorang permaisuri yang bernama Kesumawardhani.
Wirabumi : wardhani, kaulah yang pantas untuk menjadi raja, bukan suami
mu itu!!!dia tak pantas menjadi raja!!!
Kesumawardhani : kak, bukan maksudku untuk tidak menjadi raja, namun aku tak
siap menjadi raja dari kerajaan ini, kak.
Wirabumi : Apa…?? Kau tidak siap?? Kau siap menjadi raja jika ku mau,
karena ini memang hak mu, bukan suamimu!!!
Wikramawardhana : istriku, jika memang kau tak siap menjadi raja, aku siap
menggantikan mu.
Wirabumi : apa?? Kau bangga sekali mengatakan itu.. bila kau menjadi
raja , ku yakin kerajaan ini akan runtuh!!
7
Wikramawardhana pun memerintah kerajaan majapahit. Tetapi pada tahun 1400
M, kesumawardhani wafat, sementara Wikramawardhana mempunyai maksud untuk
menjadi bhiksu. Kemudian tidak beberapa lama Wikramawardhana pun menyerahkan
kekuasaannya pada suhita anaknya, dan kemarahan Wirabumi semakin tak terbendung
mendengar hal itu. Dan akhirnya terjadilah peperangan diantara Wirabumi dengan
Wikramawardahana yang disebut perang paregreg. Yang mengakibatkan terbunuhnya
wirabumi dan secara tidak langsung menyebabkan semakin melemahnya kerajan majapahit.
Prajurit : hyaaaat….!
Tokoh-tokoh:
1. raden wijaya
2. ranggalawe
3. lembu sora
4. tribuaneswari
5. jayanegara
6. mahapatihnya
7. tabib tanca
8. gajahmada
9. kertawardana
10. Tribhuwana tungga dewi
11. hayam wuruk
12. sri baduga
13. dyah pitaloka
14. wira bumi
15. kesumawardani
16. wikramawardhana
17. raden patah
18. prajurit