Kelas: X TKJ 3
Nama Kelompok:
1. Abdul Rojak Mukadimah
2. Ahmad Afifudin
3. Andwita Aprila Tresnaningtyas
4. Daegal Sachio Rabbani Baroji
5. Faturrahman Saipulloh Yusup
6. Haifa Sya`bannia
7. Mutiara Raea Ratuwali
8. Nia Fatimah Widyaningsih
9. Rahma Aulia Putri
Raden wijaya : wahai patih-patih ku…, berjanjilah kalian akan setia kepada ku,
berbuatlah yang terbaik untuk rakyat majapahit. Apakah kalian mengerti para patihku??
Ranggalawe & Sora : (serentak) baik baginda, kami mengerti….
Ranggalawe : hai… ( dengan keras dan tegas). Raden Wijaya mengapa kau
hanya memberiku kedudukan seperti ini???. Tak ingatkah kau, dulu kita bersama-sama
berjuang untuk mendirikan kerajaan ini!!!
Lembu Sora : mengapa kau tak adil seperti ini, kau memang manusia tak tahu
berterima kasih!!!
Raden wijaya : apa…!!! ( dengan keras) . Kalian mengaku- ngaku seperti itu!!
Yang berjuang untuk kerajaan ini adalah para pekerja yang dengan sukarela bersedia
membangun kerajaan ini dan para prajuritku yang membantuku!
Akhirnya pertarungan pun tak dapat dihindari. Akhir dari pertentangan itu adalah
sebuah pertarungan yang mengakibarkan raden wijaya meninggal, dan untuk menghormati
raden wijaya dibuatlah patung dalam bentuk DEWA WISNU dan SIWA.
2
Setelah Raden Wijaya meninggal Permaisuri Tribuaneswari melaksanakan pesan
Raden Wijaya ketika masih hidup yaitu untuk mengangkat Jayanegara menjadi Raja. Maka
diselenggarakanlah acara pemberian kekuasaan kepada Jayanegara di depan kerajaan yang
penuh dengan rakyat yg ramai.
Maka, Jayanegara pun menjadi raja, menggantikan ayahnya jayanegara. Saat massa
awal pemerintahan jayanegara, ia mulai dihasut oleh mahapatihnya yang licik.
Saat diruang kerajaan
Dengan berjalannya waktu, terdengarlah kabar kalau semua keluarga nambi dan
pendukungnya mati dibunuh oleh mahapatih. Dan, mahapatih pun terus menghasut
jayanegara. Akhirnya jayanegara memutuskan untuk menghukum mati mahapatih tersebut.
3
Setelah mahapatih tersebut dihukum mati, kondisi kerajaan mulai normal. Namun
dengan berjalannya waktu, pemberontakan-pemberontakan terus terjadi seperti
pemberontakan kuti yang cukup berbahaya. berkat pimpinan bhayangkari (gajah mada) maka
kuti dan kawanya dapat dilenyapkan dan pada saat itu pula, gajah mada diangkat menjadi
patih kahuripan dan tak lama kemudian ia diangkat menjadi patih Kediri.
Semasihnya jayanegara memerintah, Namun tidak disangka jayanegara bermain intrik
dengan istri seorang tabib yang bernama tabib tanca. tanpa sepengetahuan jayanegara, tabib
tanca ternyata telah mengetahui hal tersebut. Hingga pada akhirnya pada malam saat semua
telah terlelap, tabib tanca memasuki kamar jayanegara.
4
Tribhuwanatunggadewi : gajah mada, kau telah berhasil membantuku dalam
pemberontakan disadeng dan kuti, aku sangat berterima kasih kepada mu, berkat
pengabdianmu terhadap kerajaan, aku mengangkatmu menjadi patih mangkubumi
Adegan 4
Hayam Wuruk : hai.. gajah mada, kau memang seorang patih yang sangat hebat,
kau dapat menakhlukkan nusantara dengan sumpah palapamu
Gajah mada : terima kasih baginda, karena engkau telah membantuku,
tanpamu juga aku tak akan bisa memperoleh ini semua.
Pada masa pemerintahan hayam wuruk, terjadi peristiwa bubat. Peristiwa ini terjadi
di ibukota majapahit, tepatnya di sebuah lapangan luas. Awalnya adalah sebuah tipu muslihat
gajah mada untuk menundukkan kerajaan sunda padjajaran. Gajah mada telah berhasil
mendatangkan raja sunda, sri baduga maharaja dan putrinya, Dyah Pitaloka.
5
Hayam wuruk : baiklah mahapatihku, ku rasa itu ide yang bagus, kuserahkan
padamu urusan itu!
Dilapangan luas, saat gajah mada dan sri baduga maharaja dipertemukan…
Gajah mada : hai.. kau sri baduga, rajaku hayam wuruk ingin meminangmu,
namun kau harus mengakui kedaulatan majapahit, apa kau setuju??
Sri baduga : aku tidak setuju, aku tidak mau putriku menjadi permainan
politikmu!
Gajah mada : dasar kau !! jika kau tidak ingin prajuritmu gugur dan terjadi
peperangan, lebih baik kau menerima penawaran ini, apa kau mengerti !
Tiba-tiba dari kejauhan datang dyah pitaloka
Dyah pitaloka : (sambil berlari) tidak!! Aku akan setia pada kerajaan, aku tidak
akan mau menikah dengan rajamu !!
Gajahmada : jika itu mau mu, akan terjadi peperangan besar di tempat ini,
kau salah bila tak mau menerima penawaran ku. Menikahlah dengan rajaku!!!
Dyah pitaloka : aku tetep tidak mau, aku tidak mau hidup bersama rajamu, lebih
baik aku mati dari pada harus mengakui kedaulatan kerajaanmu!! Aku tidak sudi, aku akan
bunuh diriku sebagai tanda aku akan tetap setia pada kerajaanku.
Sri baduga : jangan anakku!!1 ayah tidak ingin kau mati, terimalah
perjodohan itu, ayah rela anakku…
Dyah pitaloka : tidak ayah… maafkan aku ( sambil menusuk tubuhnya dengan
pedang )
Sri baduga tidak dapat menghalang keinginan putrinya, dan Dyah Pitaloka pun
mati. Terjadilah sebuah peperangan besar yang melibatkan 2 kerajaan tersebut yang dikenal
dengan peristiwa bubat. Setelah peristiwa bubat. Gajah Mada mengundurkan diri dari
jabatannya karena usia lanjut.
Hayam wuruk : patihku, terima kasih selama ini kau telah mengabdi pada
kerajaan, jasamu akan dicatat oleh sejarah. Walaupun kini kau sudah tak menjadi patihku
lagi..
Gajah mada : (sambil mengangguk) saya akan tetap dan selalu berjuang demi
kerajaan majapahit baginda…
Hayam wuruk : mengapa seluruh pegangan ku dalam menjalan kan kerajaan ini
hilang seiring dengan berjalannya waktu???
6
Adegan 5
Karena kematian gajah mada dan ibunya Tribhuwana Tungga Dewi, hayam wuruk
kehilangan penasehatnya dan menyebabkan kerajaan menjadi gunjang ganjing. Persaingan
Dan intrik politik diantaranya keluarga kerajaan pun terjadi setelah Hayam Wuruk meninggal
pada tahun 1389.
Ketika mendengar ayahnya meninggal, maka putra Hayam Wuruk dari seorang selir
yang bernama Wirabumi pun sempat memikirkan keinginannya menjadi raja. Akan tetapi
yang berhak menjadi seorang raja untuk menggantikan Hayam wuruk adalah putri Hayam
Wuruk dari seorang permaisuri yang bernama Kesumawardhani.
Wirabumi : wardhani, kaulah yang pantas untuk menjadi raja, bukan suami
mu itu!!!dia tak pantas menjadi raja!!!
Kesumawardhani : kak, bukan maksudku untuk tidak menjadi raja, namun aku tak
siap menjadi raja dari kerajaan ini, kak.
Wirabumi : Apa…?? Kau tidak siap?? Kau siap menjadi raja jika ku mau,
karena ini memang hak mu, bukan suamimu!!!
Wikramawardhana : istriku, jika memang kau tak siap menjadi raja, aku siap
menggantikan mu.
Wirabumi : apa?? Kau bangga sekali mengatakan itu.. bila kau menjadi
raja , ku yakin kerajaan ini akan runtuh!!
7
Tokoh-tokoh:
1. raden wijaya
2. ranggalawe
3. lembu sora
4. tribuaneswari
5. jayanegara
6. mahapatihnya
7. tabib tanca
8. gajahmada
9. kertawardana
10. Tribhuwana tungga dewi
11. hayam wuruk
12. sri baduga
13. dyah pitaloka
14. wira bumi
15. kesumawardani
16. wikramawardhana
17. raden patah
18. prajurit