Mengingat macam bentuk atap, berat atau ringannya bahan penutup atap serta kegunaan
ruangan dibawahnya, maka dibuat kerangka yang didukung seluruh atap termasuk beratnya sendiri yang
disebut kuda kuda (spant). Tergantung pada berat atap dan bentuk penutupnya, maka bentuk
konstruksi nya akan lain pula.
Genting dipasang diatas reng, yang dipakukan pada usuk atau kasau dan ini didukung oleh
balok bumbung (Nok), balok gording yang kesemuannya adalah merupakan beban atap.
Kuda kuda dipasang dengan jarak tertentu, yang sesuai dengan letak dan tempat yang telah
direncanakan. Jarak ini sekitar 3–4 meter diukur dari sumbu ke sumbu (As ke As) sambungan balok
gording. Pemasangan kuda kuda setelah tiang sudah siap dalam arti purusnya sudah dibuat sebagai
penguat kuda kuda.
Harap diperhatikan, bahwa semua bidang bidang sambungan masing masing bagian harus
rata; siku dan dapat berhimpit dengan sempurna, sebelum diperkuat dengan paku atau baut.
Tentukan ukuran kayu yang sama tebal maupun lebarnya, ukur 21/2–3 tebal kayu untuk
digunakan sebagai penyambung yaitu kait miring. Lukis sudut kemiringan lukisan benda kerja sesuai
dengan aturan yaitu kait atas 1/5 tebal kayu, sedangkan kait bawah 4/5 tebal kayu. Tariklah garis miring
sesuai dengan ukuran hingga ketemu dalam satu titik dan berilah tanda arsir bagian kayu yanmg akan
dihilangkan. Dengan langkah kerja yang sama, kerjakanlah bagian kayu yang akan disambung seperti
diatas.
Pada umumnya hubungan balok bubung dengan tiang topang dibuat konstruksi cowakan
dan takik (lubang terbuka). Bidang miring sisi atas balok bubung disesuai dengan miring atap untuk
penempatan kaso-kaso. Sisi atas tetap rata utuk penempatan papan reuter ujuran lebar 2 cm (lihat
gambar kerja). Pada bagian tiang topang dimasukan ke dalam takikan yangterdapat pada balok bubung
dengan ditentukan dalamnya 1/6 sampai 1/8 tebal kayu, sedang lebar takikan adalah setebal tiang
topang tersebut dan dibuat lubang terbuka sesuai dengan dalamnya takikan, sedang pada bagian atas
Pada kuda kuda dengan bentangan lebih besar dari 4 meter dan mengingat panjang kayu
dalam pasaran, maka balok ikat perlu dibuat dari 2 bagian yang bahkan pada kuda kuda yang
bentangannya cukup besar digunakan lebih dari 2 bagian, jadi lebih dari satu sambungan panjang.
Pada balok ikat yang terdiri dari 2 batang, maka sambungannya ditempatkan ditengah tengah.
Untuk memperkuat sambungannya dipergunakan balok kunci yang dipasang diatas atau disamping
sambungannya, atau dapat juga digunakan plat baja.
Cara yang mudah ialah dengan sambungan lidah alur yang dibuat pada ujung ujung yang
bertemu. (lihat Gmb. 1.4). Tebal lidah dibuat 1/3 lebar balok dan panjang lidah sebesar 4–5 cm. Untuk
memperkuat sambungannya dipasang balok kunci, yang hubungannya dibuat dengan gigi sebesar 1/6–
1/8 tinggi balok yang disambung dan ditembus oleh 4 buah mur baut Penempatan lubang purus pada
balok kuncinya.
Bentuk plat baja dibuat sedemikian rupa, hingga menjadi satu dengan plat baja perkuatan
pada batang desak, tetapi dapat juga dibuat terpisah. Cara lain yang dapat dilakukan ialah dengan plat
sambung yang dipasang pada sisi kanan kiri balok ikatnya.