1 Propinsi : Bali
2 Kab/kota : Tabanan
8) Perlindungan Sosial
A FORUM KAB/KOTA
Sekretariat
1 Ada
Adanya kantor sekretariat dengan perabotan, papan nama yang jelas, display
data
Legal Aspek
2 Ada
Adanya Forum dengan SK
Keaktifan anggota
5 Ada
Anggota aktif dengan adanya bukti daftar hadir dan notulen rapat
B TIM PEMBINA
Legal Aspek
7 Ada
7 Ada
Adanya Tim Pembina dengan SK
Keaktifan anggota
8 Tida Ada
Anggota aktif dengan adanya bukti daftar hadir dan notulen rapat
Pelaksanaan pembinaan
10 Tida Ada
Adanya pembinaan ke forum secara rutin (triwulan, bulan,setiap kegiatan) dan
terdokumentasi dengan baik
Legal Aspek
11 Ada
Adanya Forkom dengan SK
Aktifitas anggota
12 Tida Ada
Anggota aktif (disertai bukti daftar hadir dan notulen rapat
Rencana kerja/kegiatan
13 Tida Ada
Adanya dokumen rencana kegiatan/kerja berkaitan dengan tatanan dan
terdokumentasi dengan baik
Kegiatan forkom
14 Tida Ada
Adanya kegiatan/ keterlibatan sesuai tatanan yg ada di kecamatan, disertai bukti-
bukti
Sumber dana kegiatan forkom
15 Tida Ada
Adanya dukungan dana dari pemerintah dan sumber lain (dengan bukti)
D POKJA DESA/KELURAHAN
Legal Aspek
16 Ada
Adanya Pokja dengan SK
Rencana kerja/kegiatan
18 Tida Ada
Adanya dokumen rencanan kegiatan/kerja berkaitan dengan tatanan dan
terdokumentasi dengan baik
Kegiatan pokja
19 Tida Ada
Adanya kegiatan/ keterlibatan sesuai dengan tatanan yg ada di kelurahan/ desa,
disertai bukti-bukti
b. 50 - 70% 75
c. < 50% 25
26 Persentase angka keberhasilan pengobatan TBC
a. > 90% 100 100
b. 85 - 89% 50
c. 50 - 84% 25
d. < 50% 0
VIII PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
27 Persentase penderita Diabetes Melitus (DM) yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
a. > 80% 100 100
b. 50 - 80% 50
c. < 50% 0
28 Persentase penderita Hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
a. > 80% 100 100
b. 50 - 80% 50
c. < 50% 0
29 Penerapan Kawasan Tanpa Rokok/KTR
a. Penerapan KTR di 7 lokus/lokasi 100 100
b. Penerapan KTR di 5 - 6 lokus/lokasi 75
c. Penerapan KTR di 3 - 4 lokus/lokasi 50
d. Penerapan KTR pada < 2 lokus/lokasi 25
e. Tidak ada penerapan KTR 0
30 Keberadaan pelarangan iklan rokok
a. Adanya regulasi dan penegakan larangan iklan rokok di wilayah
100 100
kabupaten
b. / kota tapi belum ada penegakan larangan iklan rokok di
Adanya regulasi
50
wilayah kabupaten/kota
c. Tidak ada regulasi larangan iklan rokok 0
IX PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOSIS
9.1 PENGENDALIAN VEKTOR DAN BINATANG PEMBAWA PENYAKIT
31 Angka Bebas Jentik (ABJ)
a. ≥ 95% 100 100
b. < 95% 0
32 Indeks habitat anopheles
a. <1% 100 100
b. 1% - 5% 50
c. >5% 0
9.2 ENDEMIS MALARIA KABUPATEN/KOTA
33 Pencapaian indikator Annual Parasite Incidence (API) atau incidence malaria pada suatu daerah tertentu
a. API < 1% 100 100
b. API 1-5% 50
c. API >5% 0
34 Telah menerima sertifikat eliminasi malaria
a. Sudah menerima 100 100
b. Belum menerima 0
9.3 ANGKA KESAKITAN DBD
35 Angka kesakitan Dengue
a. Kurang dari 49 per 100.000 penduduk 100 100
b. Lebih dari 49 per 100.00 penduduk 0
9.4 PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN)
36 Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik
a. Ada, dilakukan secara rutin 100 100
b. Ada, tidak dilakukan rutin 50
b. Tidak ada kegiatan PSN 0
9.5 INDIKATOR RABIES
37 Pencapaian indikator Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) ditangani dari jumlah kasus yang dilaporkan
a. 100% 100
b. 50-99% 50 50
c. Kurang dari 50% 0
38 Angka kematian penderita leptospirosis
a. Kurang dari 7% 100 100
b. Lebih dari 7% 0
9.6 FILARIASIS
39 Angka Eliminasi Filariasis/kaki gajah
a. Tercapai 100 100
b. Tidak Tercapai 0
40 Indikator Kecacingan
a. < 1% 100 100
b. 1-10% 50
c. > 10% 0
X PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KESEHATAN JIWA DAN NAPZA
10.1 PELAYANAN KESEHATAN JIWA DAN NAPZA DI PUSKESMAS
41 Kebijakan Pemerintah Daerah dalam pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan Napza
a. Ada Regulasi/Kebijakan 100 100
d. Tidak ada kebijakan 0
42 Kegiatan edukasi bahaya penyalahgunaan Napza oleh Pemerintah Daerah
a. Dilaksanakan secara terencana 100 100
b. Dilaksanakan tanpa rencana 50
c. Tidak dilaksanakan. 0
43 Persentase Puskesmas yang melaksanakan deteksi dini penyalahgunaan Napza
a. > 75% 100
b. 50-75% 75 75
c. 25-50% 50
d. < 25% 25
10.2 REHABILITASI MEDIS PENYALAHGUNA NAPZA
44 Persentase Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang aktif melaksanakan rehabilitasi medis Napza
a. > 50 % 100
b. < 50% 50 50
c. Tidak ada 0
10.3 UPAYA TIM PELAKSANA KESEHATAN JIWA MASYARAKAT (TPKJM)
45 Pelaksanaan kesehatan jiwa masyarakat melalui TPKJM
a. Ada SK TPKJM dan sudah diimplementasikan 100
b. Ada SK TPKJM tapi belum diimplementasikan 50
c. Tidak ada SK TPKJM 0 0
10.4 PERSENTASE DESA SIAGA SEHAT JIWA (DSSJ)
46 Persentase desa siaga sehat jiwa (DSSJ)
a. 100% 100
b. 50 -99% 50
c. <50% 25 25
XI PELAYANAN PENGOBATAN DAN PERAWATAN
11.1 PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL DI PUSKESMAS
47 Persentase Puskesmas yang membina kelompok asuhan mandiri kesehatan tradisional
a. > 25% 100
b. 10 - 24% 50 50
c. < 10% 25
48 Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional (Akupressure/ Akupuntur/
Pijat Baduta)
a. > 25% 100
b. 10 - 24% 50 50
c. < 10% 25
11.2 RUANG TERBUKA HIJAU DI RUMAH SAKIT
49 Persentase rumah sakit yang memiliki ruang terbuka hijau sebagai taman obat dan healing garden
a. 100% 100
b. 50 - 99% 50 50
c. < 50% 25
XII UPAYA KESEHATAN BERSUMBER DAYA MASYARAKAT (UKBM)
12.1 POSYANDU
50 Persentase posyandu aktif di Kabupaten/Kota
a. ≥ 80% 100 100
b. < 80% 0
12.2 POSBINDU
51 Persentase deteksi dini di Posbindu setiap bulan
a. > 80% 100 100
b. 50 - 80% 50
c. < 50% 25
12.3 POSYANDU LANSIA
52 Persentase Posyandu Lansia aktif
a. >60% 100 100
b. 50-60% 50
c. <50% 25
XIII FASYANKES (RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS)
13.1 PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS OLEH FASYANKES
53 Rumah Sakit dan Puskesmas telah mengelola limbah medis sesuai standar.
a.Ya, ≥ 80% 100 100
b.Ya, 60% - 79% 75
c.Ya, 40% - 59% 50
d. Ya, <40% 25
13.2 PERSYARATAN KESLING FASYANKES
54 Rumah sakit dan Puskesmas telah memenuhi persyaratan kesling sesuai standar IKL Rumah Sakit Puskesmas
dan intervensi perbaikan
a.Ya, ≥ 80% 100 100
b.Ya, 50% - 79% 75
c.Ya, 20% - 49% 50
d.Ya, tapi hanya < 20% 25
13.3 KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3)
55 Regulasi/Kebijakan pengelolaan limbah B3
a. Ada 100 100
b. Tidak 0
56 Tersedianya depo / tempat pengumpulan limbah B3 yang memenuhi syarat
a. Ada, berfungsi, mencukupi 100
b. Ada, berfungsi, tidak mencukupi 50
c. Tidak ada 0 0
57
Melakukan pengolahan limbah B3 di Fasyankes secara mandiri atau kerjasama dengan pihak ke-3 berizin
a. Ada 100 100
b. Tidak ada 0
XIV KETAHANAN PANGAN DAN GIZI
14.1 KETERSEDIAAN PANGAN
58 Rasio ketersediaan pangan terhadap kebutuhan komoditas pangan
a. ≥125% 100 100
b. 100-125% 50
c. ≤ 100% 0
59 Tingkat ketersediaan energi
a. ≥ 2400 kkal/kapita/hari 100 100
b. 2100-2400 kkal/kapita/hari 50
c. < 2100 kkal/kapita/hari 0
60 Penurunan jumlah penduduk rentan rawan pangan
a. ≥ 1.5% 100 100
b. 0 - 1.5% 50
c. 0% 0
14.2 LEMBAGA DISTRIBUSI DAN HARGA PANGAN
61 Keberadaan cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD)
a. Memiliki stok CPPD dan regulasi perda 100
b. Memiliki stok CPPD dan regulasi non perda 80 80
c. Memiliki stok CPPD 60
d. Memiliki regulasi perda 40
e. Memiliki regulasi non perda 20
f. Tidak memiliki stok dan regulasi 0
62 Stabilisasi harga di tingkat konsumen
a. harga eceran lebih kecil HET 100
b. harga eceran sama dengan HET 50
c. harga eceran lebih besar dari HET 0
14.3 PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN
63 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) berdasarkan Angka Kecukupan Energi (AKE) 2100 Kkal/kap/hari
a. ≥ 90.0 100 100
b. 85.0 - 90.0 50
c. 80.0 - 85.0 25
d. < 80.0 0
64 Program Food Loss dan Food Waste
a. Ada program food loss dan food waste 100
b. Ada program food loss 50 50
c. Ada program food waste 50
d. Tidak ada program 0
65 Penanganan diversifikasi pangan
a. Ada regulasi dan berjalan aktif 100
b. Ada regulasi tapi tidak berjalan 50 50
c. Tidak ada regulasi tapi berjalan aktif 50
d. Tidak ada regulasi dan kegiatan 0
14.4 KEAMANAN PANGAN
66 Adanya pengawasan keamanan pangan
a. Lebih dari 1 kali per bulan 100 100
b. 1 kali per bulan 50
c. Tidak rutin dilakukan 0
67 Keberadaan penyuluhan pengendalian hama terpadu, penggunaan pestisida dan pertanian organik oleh
pemerintah
a. Ada dilakukan secara rutin 100 100
b. Ada tapi tidak dilakukan rutin 50
b. Tidak ada penyuluhan 0
68 Jaminan keamanan pangan yang beredar (pre-market)
a. Ada dan dilakukan secara rutin 100 0
b. Ada namun tidak dilakukan 50
c. Tidak ada 0
TOTAL NILAI 5,780
ATOR TATANAN
KOTA SEHAT
CATATAN
A BERACUN (B3)
FORMULIR INDIKATOR TATANAN
KABUPATEN KOTA SEHAT
CATATAN
GKUNGAN
WAN SDA
M PENGELOLAAN SUNGAI
NGAN
G PERAN SERTA MASYARAKAT (PSM) DALAM OPERASIONAL SERTA PEMELIHARAAN SISTEM DRAINASE
AMPAH
KOTA
N RUMAH
R DAN SANITASI
ERINTAH DAERAH BAGI RUMAH IBADAT
N
FORMULIR INDIKATOR TATANAN
KABUPATEN KOTA SEHAT
Catatan
KL)
A DI PASAR
HEWAN (RPH) ATAU DISTRIBUTOR YANG MEMILIKI NOMOR KONTROL VETERINER (NKV )
FORMULIR INDIKATOR TATANAN
KABUPATEN KOTA SEHAT
a. Ada dibuktikan dengan SK, Anggaran, Rencana Kerja terelisasi >80% 100
d. Ada dibuktikan dengan SK, Anggaran, Rencana Kerja terealisasi < 50% 25
CATATAN
PENJARINGAN KESEHATAN
FORMULIR INDIKATOR TATANAN
KABUPATEN KOTA SEHAT
TATANAN 5 - PARIWISATA
NO VARIABEL - KRITERIA - INDIKATOR SKALA NILAI (TOTAL: 2100)
I KOMITMEN DAERAH TERKAIT PARIWISATA
1.1 REGULASI TERKAIT PARIWISATA
1 Keberadaan regulasi daerah tentang Pariwisata Sehat
a. Ada (Perda, Perbup/Perwal, SK, SE) 100
b. Tidak 0
2 RIPPARDA masuk dalam RPJMD/Renstra/RKPD
a. Ya, masuk dalam RPJMD, Renstra, RKPD, RKA 100
b. Ya, masuk dalam RPJMD, Renstra 50
c. Ya, masuk dalam RPJMD 25
d. Tidak memiliki dokumen 0
1.2 DESA WISATA
3 Adanya desa wisata yang dikelola oleh Lembaga Pemasyarakatan Masyarakat Desa (LPMD)
a. Ya dan jumlah meningkat dari tahun sebelumnya 100
b. Ya dan jumlah tetap 50
c. Ya, namun menurun dari tahun sebelumnya 25
c. Tidak ada 0
II INFORMASI PARIWISATA & KESEHATAN
2.1 INFORMASI PARIWISATA
4 Tersedianya informasi pariwisata di tempat umum (hotel, bandara/pelabuhan, dll)
a. Ada, informasi tersedia di tempat umum secara cetak dan elektronik 100
b. Ada, informasi tersedia di tempat umum secara cetak atau elektronik 50
c. Tidak ada informasi 0
III SARANA PARIWISATA
3.1 SERTIFIKAT LAIK SEHAT SARANA AKOMODASI PARIWISATA
5 Persentase sarana akomodasi pariwisata yang laik sehat
a. Seluruh sarana akomodasi laik sehat 100
b. 60-99% sarana akomodasi laik sehat 50
c. kurang dari 60% sarana akomodasi laik sehat 0
3.2 SERTIFIKAT LAIK HYGIENE RESTORAN
6 Persentase restoran yang laik hygiene
a. Seluruh restoran laik hygiene 100
b. 60-99% restoran laik hygiene 50
c. kurang dari 60% restoran laik hygiene 0
3.3 PEMENUHAN SYARAT KESEHATAN DAYA TARIK WISATA (DTW)
7 Persentase DTW yang memenuhi syarat kesehatan
a. Seluruh DTW memenuhi syarat kesehatan 100
b. 60-99% DTW memenuhi syarat kesehatan 50
c. kurang dari 60% DTW memenuhi syarat kesehatan 0
3.4 IMPLEMENTASI KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI DAYA TARIK WISATA
8 Jumlah DTW yang mengimplementasi kawasan tanpa rokok (KTR)
a. Semua DTW mengimplementasikan KTR 100
b. Sebagian DTW mengimplementasikan KTR 50
c. Tidak ada 0
3.5 SARANA TRANSPORTASI YANG LAYAK
9 Memiliki sarana transportasi yang layak
a. Ya, sarana transportasi ke DTW dinilai layak 100
b. Ya, sarana transportasi ke DTW dinilai belum layak 50
c. Tidak ada sarana transportasi 0
3.6 RAMAH DIFABEL
10 Persentase DTW yang ramah difabel
a. Lebih dari 75% 100
b. 50-75% 50
c. Kurang dari 50% 25
d. Tidak ada 0
IV KUNJUNGAN WISATAWAN
4.1 ASURANSI KESELAMATAN
11 DTW menyediakan asuransi keselamatan bagi wisatawan
a. Seluruh DTW menyediakan asuransi bagi wisatawan 100
b. Tidak semua DTW menyediakan asuransi 50
c. Tidak ada 0
4.2 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
12 Persentase DTW yang menerapkan K3
a. > 80% DTW menerapkan K3 100
b. 51% - 80% DTW menerapkan K3 75
c. 25% - 50% DTW menerapkan K3 50
d. < 25% DTW menerapkan K3 25
4.3 KASUS KECELAKAAN DI DAYA TARIK WISATA
13 Adanya kasus kecelakaan di daya tarik wisata
a. Ada 0
b. Tidak Ada 100
V KEAMANAN DI DAYA TARIK WISATA
5.1 PETUGAS KEAMANAN DI DAYA TARIK WISATA
14 Adanya kerjasama dengan Petugas Keamanan (Polisi Pariwisata, Satpam/Masyarakat yang ditunjuk)
a. Ya, pada semua daya tarik wisata 100
b. Ya, namun belum di semua daya tarik wisata 50
c. Tidak ada 0
VI PELAYANAN KESEHATAN
6.1 FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI DAYA TARIK WISATA
15 Keberadaan DTW yang menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan
a. Seluruh DTW menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan 100
b. Tidak semua DTW menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan 50
c. Tidak ada 0
6.2 PARIWISATA HIJAU - RAMAH LINGKUNGAN
16 Keberadaan DTW yang melaksanakan program ramah lingkungan
a. Seluruh DTW melaksanakan program ramah lingkungan 100
b. Tidak semua DTW melaksanakan program ramah lingkungan 50
c. Tidak ada 0
VII PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
7.1 KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS), BUMDES
17 Keberadaan rencana kerja dan implementasi program pengembangan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis,
Bumdes)
a. Ada dan terealisasi seluruh kegiatan 100
b. Ada dan terealisasi sebagian kegiatan 50
c. Tidak ada 0
18 Keberadaan Pokdarwis, Bumdes
a. Ada 100
b. Tidak ada 0
7.2 PEMBINAAN KELOMPOK MASYARAKAT DI SEKITAR DAYA TARIK WISATA
19 Dinas pariwisata mengalokasikan program pemberdayaan masyrakat di destinasi wisata berupa gerakan Aksi
Sapta Pesona dan Gerakan Sadar Wisata
a. Ada dan terealisasi seluruh kegiatan 100
b. Ada dan terealisasi sebagian kegiatan 50
c. Tidak ada 0
20 Keberadaan pembinaan kesehatan terhadap kelompok masyarakat sekitar daya tarik wisata (kelompok tari,
kelompok seni, pedagang aksesoris dll) setahun terakhir
a. Ya, kegiatan dilakukan secara aktif dan berkala 100
b. Ya, kegiatan dilakukan secara aktif tapi tidak secara berkala 50
c. Tidak ada 0
21 Persentase TPP Non SLHS yang dilakukan pembinaan/pengawasan dengan pemberian label
a. ≥75% 100
b. 50-75% 50
c. <50% 0
TOTAL NILAI
TATANAN
SEHAT
CATATAN
FORMULIR INDIKATOR TATANAN
KABUPATEN KOTA SEHAT
CATATAN
FORMULIR INDIKATOR TATANAN
KABUPATEN KOTA SEHAT
sik/olahraga
kok (KTR)
GAH)
pangan jajanan
n pengawasan
IAL (PPKS)
PERBATASAN
NAN KEKERASAN TERHADAP ANAK, PEREMPUAN DAN LANSIA
FORMULIR INDIKATOR TATANAN
KABUPATEN KOTA SEHAT
TOTAL NILAI
FORMULIR INDIKATOR TATANAN
KABUPATEN KOTA SEHAT
CATATAN
ALAM
DINI DAN RESPON (SKDR) BENCANA NON ALAM