Anda di halaman 1dari 3

RESUME

KELOMPOK 4

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
dengan dosen pengampu Dadang Sudrajat, M.Pd.

Oleh:

Mohamad Ridho Alfarezi (2105871)

PJKR D 2021

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI)

2021
MEMAHAMI PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK

1. Teori Belajar Humanistik


Dalam praktek, teori ini antara lain terwujud dalam pendekatan yang diusulkan oleh
Ausubel (1968) yang disebut belajar bermakna atau meaningful learning. (sebagai
catatan, teori Ausubel ini juga dimasukkan ke dalam aliran kognitif). Teori ini juga
terwujud dalam teori Bloom dan Krathwohl dalam bentuk taksonomi Bloom. Selain itu,
empat pakar lain yang juga termasuk kedalam tubuh teori ini adalah Kolb, Honei dan
Mumford, serta Habermas, yang masing-masing pendapatnya akan dibahas berikut ini. a.
Bloom dan Krathwohl
Dalam hal ini, Bloom dan Krathwohl menunjukkan apa yang mungkin dikuasai
(dipelajari) oleh siswa, tercakup dalam tiga kawasan berikut.
1) Kognitif Kognitif, terdiri dari enam tingkatan, yaitu;
a) Pengetahuan (mengingat, menghafal)
b) Pemahaman (menginterpretasikan)
c) Aplikasi (menggunakan konsep untuk memecahkan suatu masalah)
d) Analisis (menjabarkan suatu konsep)
e) Sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep utuh)
f) Evaluasi (membandingkan nilai, ide, metode, dan sebagainya).
2) Psikomotor Psikomotor, terdiri dari lima tingkatan, yaitu
a) Peniruan (menirukan gerak)
b) Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak)
c) Ketepatan (melakukan gerak dengan benar)
d) Perangkaian (melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar)
e) Naturalisasi (melakukan gerak secara wajar).
3) Afektif Afektif, erdiri dari lima tingkatan, yaitu
a) Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu)
b) Merespon (aktif berpartisipasi)
c) Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia kepada nilai-nilai tertentu)
d) Pengorganisasian (menghubung-hubungkan nilai-nilai yang dipercayai)
e) Pengalaman (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup).
b. Habermas
Ahli psikologi lain adalah Habermas yang dalam pandangannya bahwa belajar sangat
dipengaruhi oleh interaksi, baik dengan lingkungan maupun dengan sesama manusia.
Dengan asumsi ini, Harbermas mengelompokkan tipe belajar menjadi tiga bagian,
yaitu
1) Belajar teknis (technical Learning)
2) Belajar praktis (Practical Learning)
3) Belajar emansipatoris (Emancipatory Learning)

2. Ragam Strategi Pembelajaran


1) Enquiry-Discovery Learning (Belajar Mencari dan Menemukan sendiri)
Dalam sistem belajar-mengajar ini, guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam
bentuknya yang final. Siswalah yang diberikan kesempatan untuk mencari dan
menemukannya sendiri dengan menggunakan teknik pendekatan pemecahan masalah
(problem solving tehniques). Secara garis besar prosedurnya sebagai berikut:
• Stimulasi (stimulation)
• Perumusan masalah (problem statement)
• Pengumpulan data (data collection)
• Analisis data (data processing)
• Verifikasi (verification)
• Generalisasi (generalization)

3. Pendekatan Scientific Learning


Pendekatan scientific learning adalah pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran yang dilakukan melalui proses ilmiah. Dalam artian, apa yang dipelajari
dan diperoleh peserta didik dilakukan dengan indra dan akal pikiran sendiri, sehingga
mereka secara langsung dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan
pendekatan tersebut, peserta didik mampu menghadapi dan memecahkan masalah yang
dihadapi dengan baik (Fadlillah, 2014).
Pengertian secara Istilah pendekatan scientific merupakan proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa yang mana tujuannya agar peserta didik
secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui beberapa tahapan
seperti, mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan
masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai
teknik, menganalisis data, kemudian menarik kesimpulan serta mengkomunikasikan
konsep, hukum atau prinsip yang telah ditemukan (Sufairoh, 2016).

Anda mungkin juga menyukai