Anda di halaman 1dari 8

Dampak Reformasi Administrasi Pemerintah terhadap Kinerja

Aparatur Garis Depan (Suatu Tinjauan Teoritis & Empiris)

H.M. EDWAR JULIARTHA

Program Pascasarjasarja MAP Universitas Sjakhiakirti, Jl. Sultan Muh. Mansyur Kebun Gede 32 llir,
Palembang, Telp/Fax: 0711-364300
Abstract: Governance in effect is society servant, arranged governance don’t to service itself, but to
service society and creates condition that enables each society member develop its ability and its
creativity after reach aim with (Rasyid, 1988:139). Analogously thereto therefore aim form State is
subject to be form governance that services people. Democratic governance wherewith governance
which of people, by people and for means deep people can give service besting to people, as much
involve people and as much people enjoys it. Practically organizational public (governance) up to
this republic stand is positioned to service power instead of services costumer, namely people
(Dwijawijoto, 2001:54). Its mean is apparatus governance is not again as society advocate, but
becomes “power” one has to be serviced by society. Even organizational governance which be-
comes “ Gentleman ” and be not “ Servant ” society beget its fear insider takes initiative, piling it
report files, its castaway is time and be depleted fund which happens on Indonesian stricken crisis
term at media 1997.

Keyword: bureaucracy reform, front line bureaucrat.

Rezim pemerintahan Soekarno yang lazim disebut anggota masyarakat yang anarkhi dan melanggar
orde lama rontok ditumbangkan oleh paradigma hukum, sehingga pemahaman terhadap reformasi
pemerintahan Soeharto. Sedangkan rezim Pemerin- telah dibelokan dalam konteks yang keliru.
tahan Soeharto yang lebih dikenal sekarang ini Istilah reformasi dimakna sebagai “to
dengan istilah orde baru “lengser” karena dwi fungsi change while preserving, to change without de-
ABRI yang kebablasan, birokrasi yang sentralistik stroying” atinya reformasi adalah suatu proses me-
serta intervensi pemrintah dalam setiap aspek kehi- ngubah atau menyesuaikan suatu sistem seraya me-
dupan sosial-budaya, politik, hukum dan ekonomi. melihara substansinya, tanpa merusak sistem itu sen-
Hal ini menandakan kuat dan sentralnya peran diri (Rasyid,1997 : 4, Sarundajang,1999:6). Hal ini
Negara atau Pemerintah pada waktu itu. Dan karena menegaskan bahwa reformasi bukanlah proses
hal itu membuat masyarakat merasa “tidak diper- perubahan yang radikal dan berlangsung dalam jang-
hatikan lagi” lambat laun masyarakat menginginkan ka waktu yang relatif singkat, tetapi merupakan
perubahan total yang kemudian dikenal dengan proses yang terencana dan gradual, sehingga pemak-
sebutan reformasi total. saan terhadap percepatan reformasi akan berten-
Pada hakekatnya reformasi itu merupakan tangan dengan spirit reformasi itu sendiri.
bagian dari dinamika organisasi, dalam arti bahwa Tuntutan reformasi itu sendiri datangnya dari
pekembangan yang terjadi akan menyebabkan dua arah, yaitu secara internal dari masyarakat In-
tuntutan terhadap pembaruan dan perubahan untuk donesia dan secara eksternal sebagai bagian dari
menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan ter- masyarakat global (gobal society). Secara internal,
sebut. Karena itu, revormasi bagi suatu yang sifatnya tuntutan reformasi muncul akibat terjadinya pening-
alamiah dan wajar. Hanya saja reformasi dalam katan berbagai aspek kehidupan masyarakat yang
konteks Indonesia telah dipandang sebagai suatu ditandai oleh meningkatnya tingkat pendidikan
perubahan yang sifatnya radikal. Reformasi bahkan masyarakat, terbukanya berbagai isolasi serta akses
telah dijadikan justifikasi terhadap berbagai perilaku informasi yang semakin mudah diperoleh.

134
Dampak Reformasi Administrasi Pemerintah terhadap Kinerja Aparatud (Juliartha) 135

Kondisi ini telah menyebabkan masyara- dilakukan saat ini adalah organisasi pemerintah yang
kat makin kritis dalam mencermati pengelolaan mengacu pada lingkungan masa depan baik secara
kekuasaan negara yang dinggap telah menyimpang local, nasional, regional maupun global. Dan yang
dari komitmen bersama antara pemerintah dan ma- perlu diingat di kolong langit ini tidak ada yang pasti,
syarakat. Masyarakat mulai berani menyatakan sikap yang pasti hanyalah perubahan.
dan mengungkapkan berbagai penyelewengan yang Oleh karena itu yang diperlukan oleh
ada. Semua ini terjadi akibat munculnya intelligence pub- pemerintah sekarang ini adalah semangat pembaruan/
lic opinion sebagai akibat perkembangan masyarakat. reformasi atau pembangunan pemerintah, reinvent-
Di sisi lain secara eksternal, era globalisasi ing dan Good Governence.
telah membuka berbagai keterkaitan antar Negara,
sehingga hamper tidak ada satu Negara pun yang APARATUR PELAYANAN PUBLIK DI IN-
bebas dari pengaruh negara-negara lainnya. Globa- DONESIA
lisasi telah memberi peluang bagi terciptanya kesepa-
katan bersama untuk mengelola pemerintahan Globalisasi telah memberi peluang bagi ter-
dengan komitmen global. Salah satu komitmen glo- ciptanya kesepakatan bersama untuk mengelola
bal tersebut adalah muculnya Tata Dunia Baru (The pemerintahan dengan komitmen global. Salah satu
New World Order) sebagai pijakan dalam mengelola komitmen global tersebut adalah munculnya Tata
pemerintahan, di mana aspek-aspek yang mendapat Dunia (The New World Order) sebagai pijakan
perhatian antara lain adalah demokratisasi, dengan dalam mengelola pemerintahan, di mana aspek-
meletakan good governance dan public accountabil- aspek yang mendapat perhatian antara lain adalah
ity dalam pemerintahan. demokratisasi, dengan meletakkan good gover-
Dengan dikeluarkannya Undang-Undang nance dan public accountability dalam peme-
Nomor 32, dan 34 Tahun 2004 mengakibatkan ter- rintahan.
jadinya perubahan paradigma di mana terjadi refor- Setiap tingkah laku dari para aparat peme-
masi di bidang tata pemerintahan dengan terjadinya rintah ini dalam aktivitasnya sehari-hari guna mem-
perubahan pola hubungan Pusat dan Daerah yang berikan layanan dan larangan dapat berdampak
sebelumnya bersifat sentralistik, menjadi hubungan terhadap kehidupan dan peluang masyarakat. Arah
yang bersifat kemitraan dan desentralistik. dari orientasi ini akan menuju pada konteks sosial
Pola perubahan ini menuntut adanya upaya- dan politik Dengan demikian setiap penambahan
upaya untuk mengedepankan peran pemerintah manfaat dari pelayanan akan diikuti oleh pening-
daerah yang lebih adil, manusiawi dan partisipatif katan pengaruh dan pengawasan negara. Para pe-
dalam melaksanakan misinya (Bowo,2003 dalam tugas pelayanan publik ini secara rurin memilah-milah
Media Jaya No.002 Tahun XXVII:44). Lebih lanjut permintaan dari penerima jasa
dijelaskannya bahwa komitmen untuk melaksanakan Peran Aparatur Pemerintah ini mendominasi
prinsip-prinsip good governance haruslah ditunjang kontroversi politis atas jabatan dalam pemerintahan
oleh tenaga-tenaga yang ahli dalam bidangnya dan untuk dua alasan umum yaitu: Pertama, diskusi ten-
memperoleh pendidikan khusus. Hal ini sejalan tang lingkup yang sesuai dan fokus tentang pelayanan
dengan pandangan Koesoemahatmadja (1981:1978 pemerintah, terutama debat atas lingkup dan fungsi
dalam Indarwanto 2004:131) dimana ia mengemu- dari tenaga kerja publik ini. Kedua, Aparatur garis
kakan bahwa “menyokong sepenuhnya usaha depan ini mempunyai dampak yang patut
menumpuk kader-kader Pamong Praja melalui dipertimbangkanterhadap kehidupan masyarakat.
pendidikan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri Dampak ini bisa bermacam-macam.mereka menjadi
(APDN) sekarang ini adalah Sekolah Tinggi bagian dari Warga masyarakat yang juga berharap
Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) di Jatinegoro kepada petugas pemerintah dan menjadi sebuah
dan Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) di Jakarta”. wadah dalam suatu komunitas politik. Mereka
Menyikapi keadaan ini dan memperhatikan mengatur pemeliharaan pelayanan masyarakat guna
secara mendalam perubahan yang terjadi, maka yang menerima program-program pemerintah. Dalam
136 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 9, Nomor 2, Juli 2009: 134 - 141

berbagai hal pelayan publik ini merupakan sarana ditandai dengan tumbangnya rezim otoriter. Gerakan
pengubung yang konstitusional warga negara dengan reformasi telah mendorong secara relative terjadinya
pemerintahnya. kemajuan-kemajuan di bidang politik, usaha pene-
Dalam konteks Indonesia aparat pelayanan gakan kedaulatan rakyat, peningkatan peran masya-
publik terdepan ini mempunyai peran yang sangat rakat diseertai dengan pengurangan dominasi peran
dominan, dan merupakan gambaran kondisi pemerintah.
pelayanan publik di Negara ini, kritik-kritik terhadap Pembenahan organisasi (atau administrasi)
mereka sering muncul dalam bentuk dagelan atau publik menjadi mengedepan, karena sejak lama ia
lawak di Televisi, atau mungkin dalam film-film layar dikebelakangkan (Dwijowijoto 2001: 65 ). Lebih
lebar. Misalnya tentang petugas polisi yang selalu lanjut ia mengutip tesis Dwijanto bahwa “berbagai
terlambat dalam setiap penanganan kejahatan. Bah- masalah dalam pengembangan pemerintahan yang
kan untuk pelayanan kesehatan di Indonesia banyak efisien, tanggap dan akuntabel sebagian disebabkan
menuai kritik karena kurang profesionalnya para oleh orientasi yang berlebihan terhadap pembangu-
dokter dalam penanganan para pasien, sehingga nan ekonomi dan mengabaikan reformasi adminis-
sering terjadi mal praktek. trasi dan politik “.
Namun dalam kehidupan dimasyarakat Oleh karena itu diperlukan “pembaruan
peran para pelayan publik terdepan ini tetap dominan pemerintah“ atau Pembaruan dan Pembangunan
dan sangat diharapkan terus terjadi peningkatan. Pemerintah (Rasyid dalam Pidato Pengukuhan Guru
Untuk pelayanan perizinan misalnya di Indonesia Besar Tetap di IIP Jakarta, 1997) atau Reformasi
terkenal sebagai negara yang paling mahal dan sangat dan Reinventing Pemerintah (Dwijowijoto 2001:23).
panjang birokrasinya sehingga menjadi sebuah Adanya pembaruan pemerintah ini sesungguhnya
Negara yang kurang menarik untuk suatu tujuan merupakan suatu dinamika dalam setiap organisasi,
investasi. Dalam diskusi Kamar dagang dan Industri baik organiasasi public (pemerintah) maupun orga-
Indonesia bebarapa waktu yang lalu terungkap nisasi bisnis dan masyarakat. Hal ni disebabkan
bahwa proses permohonan sebuah izin di Indone- karena organisasi manapun tidak bisa mengiso-
sia memerlukan biaya yang sangat tinggi dan waktu lasikan diri dengan lingkungannya, sementara
yang lama yaitu sekitar rata-rata 90 hari dengan lingkungan organisasi terus mengalami perubahan.
jumlah meja sebanyak 39 buah. Karenanya organisasi haruslah melakukan peruba-
han agar lebih efektif, efisien, kompetitif, adaptif dan
PENGARUH REFORMASI ADMINISTRASI responsive dalam tujuannya “ (Widodo, 2001:75).
TERHADAP KINERJA APARATUR Organisasi mengalami perubahan dalam
PEMERINTAH rangka mencapai tujuan, bukan saja karena lingku-
ngan dimana organisasi berada mengalami peruba-
Krisis kepercayaan kepada pemerintah se- han, tetapi juga tujuan dari organisasi itu sendiri juga
perti banyak pakar mempersoalkan dalam studi mengalami perubahan. Perubahan tujuan organisasi
politik timbul karena terlalu luasnya peran pemerintah ini merupakan suatu keharusan, agar organisasi dapat
seolah-olah tidak ada lagi ruang bebas yang tersedia menyesuaikan permasalahan, tuntutan dan keinginan
bagi masyarakat untuk bergiat tanpa intervensi dari masyarakat. Perubahan tujuan ini menjadi
pemerintah “(Rasyid, 1997:6). Luasnya peran peme- penting, karena tujusn yang ditetapkan organisasi
rintah akan mengurangi kemandirian masyarakat di akan menjadi pedoman, referansi dan sekaligus
dalam berhadapan dengan besarnya kekuasaan mengukur kinerja (performance) organisasi yang
Negara sehingga menghambat prakarsa dan krea- bersangkutandalam menjalankan tugasnya.
tivitas masyarakat dalam memajukan kehidupan Sementara itu,” tuntutan pelayanan publik
mereka sendiri. oleh organisasi publik yaitu pemerintah, lebih menga-
Ketidak pekaan penyelenggaraan Negara rah pada pemberian layanan public yang lebih pro-
terhadap kondisi dan situasi tersebut telah membang- fessional, efektif, efisien, sederhana, tranparan,
kitkan gerakan reformasi di seluruh tanah air yang terbuka, tepat waktu, responsive dan adaptif “
Dampak Reformasi Administrasi Pemerintah terhadap Kinerja Aparatud (Juliartha) 137

(Widodo, 2001:75). Pelayanan publik yang profesio- efisien antara departemen baik antar sektoral
nal artinya pelayanan yang memiliki akuntabilitas dan atau yang bukan, mampu menghasilkan suatu
responsibilitasi dari pemberi pelayanan (aparatur kekuatan nyata bagi pemerintah Indonesia dalam
pemerintah). Efektif, lebih lebih mengutamakan pada menghadapi permasalahan-permasalahan akibat
pencapaian dan tujuan dan sasaran. Sederhana, me- persaingan global.
ngandung arti prosedur / tatacara pelayanan diseleng- 5. Kemampuan manajemen dalam setiap unit biro-
garakan secara mudah, cepat, tepat, tidak berbelit- krasi pemerintah yang dapat menangani setiap
belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan oleh permasalahan pembangunan yang dihadapi.
masyarakat yang meminta pelayanan. Kejelasan dan 6. Birokrasi yang memihak kepada kepentingan
Kepastian (Transparan), mengandung arti adanya rakyat banyak sesuai dengan visi dan misi yang
kejelasan dan kepastian mengenai prosedur/tatacara telah disetujui bersama.
pelayanan, persyaratan pelayanan baik teknis mau- 7. Dibidang hubungan luar negeri, kualitas per-
pun administratif, unit kerja dan atau pejabat yang sonalia pada perwakilan RI diluar negeri terasa
berwenang dan bertanggung jawab dalam memberi- perlu ditingkatkan, khususnya kemampuan
kan pelayanan, rincian biaya atau tarif pelayanan dan melobi dan sebagainya.
tatacara pembayaran serta jadwal waktu penyele- Sejalan dengan itu, Rasyid (1997:13) me-
saian pelayanan. Keterbukaan, mengundang arti nyatakan bahwa “aparatur yang tangguh dan ber-
semua proses pelayanan wajib diinformasikan secara kualitas memerlukan pembinaan yang ditujukan pada
terbuka agar mudah diketahui dan dipahami masya- upaya memahami misi, fungsi dan tugas pokok
rakat baik di minta ataupun tidak. Efisiensi, mengan- pemerintah. Disinilah dibutuhkan peranan Pamong
dung arti persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada Praja. Seperti konstanta Drucker dalam Dwijowijoto
hal-hal yang berkaitan langsung dengan pencapaian (2001:87).”The center of modern society, eco-
sasaran pelayanan dengan tetap memperhatikan nomoy and community is not technology, it is not
keterpaduan antara prsyaratan dengan produk pela- information. It is not productivity. It is managed
yanan, mencegah adanya pengulangan pemenuhan institution as the organ of society to produce re-
persyaratan. Ketepatan waktu mengandung arti sult “.
pelaksanaan pelayanan masyarakat dapat diselesai- Aparatur Publik adalah inti dari masyarakat
kan dalam waktu yang telah ditentukan. Responsif dalam melaksanakan pembangunan. Namun dalam
lebih mengarah pada daya tanggap dan cepat me- melaksanakan pembangunan itu bukan hanya
nanggapi apa yang menjadi masalah, kebutuhan dan Aparatur Publik saja yang berperan namun harus
aspirasi yang dilayani. Adaptif mengandung arti cepat juga didukung oleh masyarakat itu sendiri. Sebagai-
menyesuaikan tuntutan apa yang tumbuh dan ber- mana dikemukakan oleh Ndraha (1987:40) bahwa
kembang dilingkungan sekitarnya. semua pembangunan menyangkut bahkan ditujukan
Pembaruan pemerintahan seperti yang ter- untuk masyarakat, tetapi sebagai metode, pemba-
urai diatas merupakan usaha agar dapat meningkat- ngunan masyarakat karakteristik tersendiri.
kan kualitas birokrasi pemerintah. Menurut Taufik Peran dan fungsi pemerintah dalam pelaksa-
(1999:86-87) kualitas birokrasi yang diharapkan : naan pembangunan di Indonesia, sangat menentukan
1. Birokrasi pemerintah (aparatur Pemerintah) (Koesoemahatmadja, 1978:137). Oleh karena itu
yang bersih dan berwibawa. adanya aparatur pemerintah yang bertanggung jawab
2. Professionalisme aparatur pemerintah yang terhadap suksesnya pembangunan mutlak diperlu-
menandai dan dapat secara cepat dan tepat tang- kan, dan untuk daerah-daerah di Indonesia fungsi
gap terhadap permasalahan yang dihadapi. ini dilakukan oleh Pamong Praja. Lebih lanjut di-
3. Reformasi birokrasi pemerintahan agar dapat tambahkan oleh Koesoemahatmadja “ bahwa lem-
difokuskan pada kualitas dan kecepatan pelaya- baga Pamong Praja sudah menjadi inti dari masyara-
nan terhadap masyarakat sesaui dengan slogan kat karena mempunyai dasar yang kuat dalam
“ Abdi Negara “ dan “Abdi Masyarakat “. struktur pemerintahan di daerah“. Walaupun Pamong
4. Kerjasama tim (teamwork) yang efektif dan Praja seolah-olah hilang sebagai korps, tetapi tugas-
138 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 9, Nomor 2, Juli 2009: 134 - 141

tugasnya (fungsinya) tetap ada dan berjalan terus. aspek sosial budaya, ekonomi dan pelayanan umum.
Hal ini penting, terutama dalam relevansi kaitannya Sangat beda dengan program-program pembangu-
dengan pelaksanaan kebijaksanaan dan kewajiban nan yang disusun berdasarkan mekanisme “Rakor-
pemerintah pusat dari suatu Negara yang berbentuk bang” yang umumnya didominasi oleh program yang
kesatuan dan yang bedasarkan Pancasila. berwawasan fisik dan lebih merupakan program-
Sebagai lembaga yang oleh masyarakat program yang dibuat oleh pemerintah daerah sendiri.
dipandang mewakili the legitimate authority Orientasi pada proyek atau uang pada
(Soewargono, 1989:19), maka dalam era kemerde- umumnya masih sangat kuat. Dengan demikian
kaan sekarang, Pamong Praja justru akan melak- pelaksanaan riset, penyusunan tata ruang, penyusu-
sanakan peran yang sangat penting, yaitu sebagai nan visi-misi kota dan penyusunan program pemba-
penggerak yang mampu untuk mendinamisasi dan ngunan tahunan lebih bersifat proyek, bersifat
mobilisasi rakyat guna melaksanakan aneka peru- membuat laporan, bersifat menghabiskan uang dan
bahan social ekonomi, demi lebih tercapainya tujuan bukan bersifat penyampaian tujuan yang sebenarnya.
Negara, yaitu masyarakat yang adil dan makmur Dan ada yang berpendapat, bahwa yang paling
berdasarkan Pancasila. efesien adalah mengontrakkan kegiatan pada pihak
Seiring dengan perkembangan jaman, demi- ketiga tanpa melibatkan stakeholders yang sebe-
kian Sadu Wasistiono (1997:3-6), “peran Aparatur narnya.
publik garis depan semakin berkurang karena ada- Dengan prinsip-prinsip good governance
nya differensiasi fungsi akibat dibentuknya instansi- melalui program Good Urban Governance,
instansi yang menyelenggarakan tugas teknis serta pemerintah dapat menyusun visi-misi daerahnya, tata
dibentuknya daerah-daerah otonom”. Oleh karena ruang daerah dan agenda pembangunan secara
itu Pamong Praja redefinisi yaitu mendefinisikan partisipatif. Selain itu strategi pembangunan daerah,
kembali tentang visi, misi, peran, strategi, implemen- tata ruang kota maupun program pembangunan
tasi dan evaluasinya. Pamong Praja jangan berpuas memperhatikan pendapat dan kebutuhan semua
diri (complacent) dan enggan untuk belajar. Karena unsur dalam kota untuk dilaksanakan secara ber-
organisasi publik (birokrasi termasuk Pamong Praja) sama-sama mmelalui kemitraan antara seluruh stake-
menurut Crozier (dalam Dwijowijoto 2001:9) holders atau ketiga domain yang ada yaitu state,
sebagai ‘organisasi yang tidak dapat mengoreksi private and citizen. Dengan demikian potensi
tingkah lakunya sendiri dengan cara bersedia belajar masyarakat, swasta dan pemerintahan dapat diman-
dari kesalahan”. faatkan secara optimal.
Upaya untuk mendorong terselenggaranya Dalam upaya menciptakan pengelolaan
keterbukaan dalam setiap pengambilan keputusan pemerintahan yang desentralisasi dengan melibatkan
menjadi satu keharusan untuk dikembangkan. Hal semua unsur pembangunan daerah, maka perlu di-
ini sangat mendukung terselenggaranya satu penge- bentuk suatu “Forum Konsultasi” yang merepresen-
lolaan pemerintahan yang bersih. Tersedianya akses tasikan stakeholders yang peduli dengan pengelo-
bagi publik untuk memberi masukan dan atau com- laan pemerintahan. Forum tersebut merumuskan
plain serta tersedianya instrumen atau mekanisme agenda dan rencana tindakan untuk menerapkan
karja kerja yang selalu berupaya mengakomodasi pengelolaan dan kepemerintahan daerah yang baik,
aspirasi masyarakat. Dengan demikian seluruh beban kemudian secara reguler mengadakan pertemuan
dan tanggung jawab pengelola pemerintahan tidak untuk koordinasi, pemantauan dan evaluasi terhadap
lagi sepenuhnya harus ditanggung sendiri oleh pelaksanaan perubahan. Yang terpenting disini
pemerintah kota, tetapi bersama-sama para petuah adalah penciptaan kebiasaan “mendengar pendapat”
(stakeholder) yang ada. (public hearing).
Implementasi Good Urban Governance Dengan adanya keinginan untuk mendengar
Program di beberapa local government di Indo- pendapat ini diharapkan akan terjadi perubahan
nesia menunjukkan bahwa Public Hearing atau sikap dan visi pemerintah menjadi mau mendengar
dengar pendapat lebih banyak berorientasi pada dan menerima pendapat masyarakat serta mengubah
Dampak Reformasi Administrasi Pemerintah terhadap Kinerja Aparatud (Juliartha) 139

sikap masyarakat menjadi mau ikut berperan serta, bergerak sedangkan pemerintah hanya berfungsi
bermitra dalam membangun kotanya secara sadar sebagai pelayanan atau sebagai fasilitator saja.
bersama-sama.
Pembentukan Forum Konsultasi di bebe- SIMPULAN
rapa daerah dan penciptaan kebiasaan mendengar
pendapat (public hearing) sesuai dengan tuntutan Akhirnya, bahwa aparatur publik terdepan
paradigma baru penyelenggaraan pemerintahan ini dapat memainkan suatu peran kritik dalam
(Good Urban Governance) di Indonesia telah mengatur derajat tingkat permasalahan di era
terealisasi dengan adanya pembentukan “Dewan sekarang ini berdasarkan atas peran yang mereka
Kota/Kabupaten” dibeberapa daerah di Indonesia. miliki sebagai agen kontrol sosial. Masyarakat yang
Pembentukan Dewan Kota / Kabupaten menerima manfaat dari adanya hubungan dengan
dimaksudkan untuk memberikan peluang bagi ter- agen pemerintah yang pasti memerlukan perlakuan
ciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang demo- tertentu dari mereka. Mereka harus mengantisipasi
kratis dan transparan dengan melibatkan masyarakat kebutuhan agen pemerintah ini, mereka harus men-
dalam proses penyelenggaraan pemerintahan. jalin hubungan dengan para agen, sehingga berkem-
Dengan demikian diharapkan segala keputusan bang diantara keduanya sikap kepatutan atau kepan-
pemerintahan benar-benar mencerminan kepen- tasan. Para guru misalnya mengajarkan hal-hal yang
tingan, aspirasi dan kebutuhan masyarakat kota. berkaitan dengan sikap yang sesuai arah bidang
Sebagai lembaga konsultatif dan mitra kerja pendidikan yang dapat diterima masyarakat. Para
pemerintah, Dewan Kota di tuntut untuk mampu polisi membawa pesan tentang harapan perilaku
memberikan pertimbangan dalam penerapan kebija- publik dan kekuasaan. Pekerja sosial menyampaikan
kan operasional dan dalam mengimplementasikan harapan-harapan tentang hal-hal yang berkaitan
pelayanan publik serta pemberdayaan masyarakat dengan manfaat publik dan kedudukan para pene-
di wilayahnya. Lembaga ini juga diharapkan menjadi rima pelayanan kesejahteraan.
penghubung antara pemerintah dengan masyarakat Fungsi kontrol sosial dari birokrat garis de-
dalam hal menjelaskan berbagai kebijakan peme- pan memerlukan pembahasan dalam suatu diskusi
rintah, serta dalam batas-batas kewenangannya di tentang kedudukan mereka pada jabatan pemerin-
harapkan ikut serta mengawasi jalannya pemerinta- tahan dikaitkan dengan masyaraakat luas. Peran
han. Yang terpenting disi adalah adanya komunikasi sektor pelayanan publik sebagai sebuah bagian kritis
dan ada yang menyalurkan informasi kemasyarakat dalam megurangi dampak akibat dari sistem
tentangprogram-programyangsedangdijalankanbersama. ekonomi . Seseorang dapat juga melihat sisi lain dari
Akhirnya Pemerintah mengharapkan bahwa kebijakan publik dalam memerangi masalah kemis-
dengan adanya Good Governance atau lebih spesifik kinan dimana masyarakat banyak memperoleh ke-
lagi Good Urban Governance yang memungkinkan untungan dari kegiatan jasa layanan sosial dan aksi
timbulnya Dewan Kota/Kabupaten tadi, pola lama kelompok investasi dilingkungan institusi dengan hasil
dan paradigma lama dimana terlalu dominannya dari kesepakatan-kesepakatan sehingga mampu ber-
pemerintah daerah di dalam pengelolaan kota mulai saing dan masyarakat biasa mampu tumbuh.
dari pembuatan PERDA, pengambilan kebijakkan Birokrat garis depan ini banyak menyerap
sampai kepada pelayanan kepada masyarakat mulai sumber-sumber publik dan menjadi tumpuan hara-
diperbaharui lagi melalui pengikutsertaan komponen pan masyarakat untuk suatu keseimbangan kesejah-
masyarakat dalam hal pelaksanaan fungsi pemerin- teraan diantara kelangkapan dari pelayanan publik.
tahan. Pemerintah, Swasta dan Masyarakat secara Dan ini meupakan suatu yang wajar sebagai pokok
sadar bersama-sama dalam suasana partnership dan dari pengeluaran pemerintah atau publik. Sebagai
kemitraan dengan leluasa mengimplementasikan sebuah individu, Birokrat garis depan ini menjadi
segala program untuk meningkatkan pelayanan, representasi dari harapan masyarakat untuk jujur
pembangunan dan pemberdayaan kepada masya- dan mampu berdaya guna dan tantangan dalam
rakat. Masyarakat dan swasta diberi ruang untuk merespon proses masyarakat.
140 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 9, Nomor 2, Juli 2009: 134 - 141

Aparatur publik terdepan ini di Indonesia sekarang ini adalah merestrukturisasi organisasi
keberadaannya masih jauh dari sejahtera, dengan pemerintahan dan juga yang tidak akalah pentingnya
tingkat gaji yang masih dibawah standar sejahtera, adalah membangun partisipasi dan kemitraan melalui
mereka bekerja dengan tuntutan yang sangat tinggi program good urban governance dengan mengem-
dari masyarakat. Masyarakat berharapa banyak dari bangkan kebiasaan publik hearing yang memung-
mereka, namun imbalannya masih belum memadai. kinkan seluruh stake holder untuk merasa memiliki
Mereka diharap untuk tidak korupsi, tapi gaji dan merasa bertanggungjawab terhadap keberha-
mereka minim sekali, dengan tingkat inflasi yang silan setiap program pemerintah.
sangat tinggi di Indonesia, sedangkan gaji mereka
tidak mengalami perubahan yang signifikan. DAFTAR RUJUKAN
Mereka juga dihujat oleh media dan masya-
rakat, tetapi tidak pernah ada jalan keluar yang tuntas Bowo, Fauzi, 2003. Pemberdayaan Masyarakat
untuk menyelesaikan masalah mereka. Banyak dis- sebagai Implementasi Amanat Otonomi
kusi tentang ini tetapi tidak pernah sampai pada akar Daerah, Media Jaya, Nomor : 002 Tahun
permasalahan dan suatu kesimpulan yang menghasil- XXVII, Jakarta.
kan suatu rekomendasi . Dari segi jumlah juga tidak
terdata secara jelas apakah sudah cukup, atau lebih Dwijowijoto, Riant Nugroho ,2001. Reinventing
atau mungkin bahkan kurang, lalu tingkat penyeba- Indonesia: Menata Ulang Manajemen
rannya juga sangat tidak merata, karena mereka Pemerintah untuk membangun Indone-
pada umumnya ingin berkedudukan dikota, karena sia Baru dengan Keunggulan Global, PT
dikota bisa punya kerja sampingan untuk menambah Elex Media komutindo,Jakarta.
kekurangan gaji guna menghidupi keluarga, biaya
sekolah dan kesehatan keluarga. Kapankah semua Indarwanto, 2004. Teori Adminisrasi Publik dan
ini akan selesai?, apakah Pemerintahan yang baru Birokrasi (Prespektif Transendental),
dengan setumpuk janjinya akan menuntaskan Taroda.
permasalahan ini? mudah-mudahan.
Bahwa pembaharuan pemerintahan telah Mustopadidjaja, AR, 1999. Format Bernegara
dilakukan terutama contoh kasus di Daerah Khusus Menuju Masyarakat Madani, Jurnal Imu
Ibu Kota Jakarta walaupun hasilnya belum optimal Pemerintahan : edisi 9 Tahun 1999, Jakarta.
karena belum ditunjang oleh konsistensi penerapan
Ndaraha, Taliziduhu, 2001. Imu Pemerintahan
dan teori reformasi administrasi pemerintahan. Me-
(Kyebernology), PPS IIP-UNPAD, Jakarta.
nurunnya kredibilitas pemerintah dan krisis keper-
cayaan (distrust) masyarakat kepada pemerintah Nazir, M. 1989. Metode Penelitian, Bina Aksara,
dapat mengakibatkan kineraja aparatur pemerintah Jakarta.
mengalami penurunan pula, oleh karena itu usaha
untuk menaikkan kredibilitas pemerintah dan me- Rasyid, Ryaas, 1997. Makna Pemerintahan:
ngembalikan kepercayaan masyarakat perlu per- Tinjauan dari Segi Etika dan Kepemim-
hatian serius dari pemerintah. pinan, PT Yarsif Watampone, Jakarta.
Reformasi pemerintahan bertujuan untuk
menyempurnakan unjuk kerja/prestasi kerja atau —————————1998. Beberapa Catatan
juga kineraja aparatur. Oleh karena itu reorientasi tentang Reformasi Politik dan Ekonomi,
tugas kepelayanan yang dahulunya terlalu bureucra- Jurnal Ilmu Pemerintahan edisi ketujuh,
tic, standardized, top down and unsympatyc to MIPI, Jakarta.
citizen harus ditinggalkan dan diubah menjadi flex-
ible, innovative and not close to citizen. Disamping Rusidi, 1992. Dasar-dasar Penelitian Dalam
itu juga perlu upaya atau langkah-langkah strategis Rangka Pengembangan Ilmu, PPS
yang sudah dan seharusnya dilakukan pemerintah UNPAD, Bandung.
Dampak Reformasi Administrasi Pemerintah terhadap Kinerja Aparatud (Juliartha) 141

Sanjoto. 1999. Reformasi Dalam Perspektif Tjokroamidjojo, Bintoro, 2000. Good Gover-
Sanjoto, Yayasan Obor Indonesia dan nance: Paradigma Baru Manajemen
Yayasan Padi dan Kapas, Jakarta. Pemerintahan, UI Press, Jakarta.

Suradinata, Ermaya. 1997. Pamong Praja Abad Wasistiono, Sadu, 1999. Redefinisi, Reposisi, Dan
21, Suatu visi Globalisasi Aparat Refungionalisasi Korps Pamong Praja,
Pemerintah Dalam Negeri, Majalah Abdi Makalah, tidak dipublikasikan.
Praja, STPDN Sumedang.
Wasistiono, Sadu, 1997. Manajemen Pemerin-
—————— 1997. Pemimpin dan Kepemim- tahan Abab ke-21, Majalah Abdi Praja,
pinan Pemerintahan: Pendekatan Buda- STPDN Besar Sumedang.
ya, Moral dan Etika, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta. Widodo, Joko, 2001. Good governance Telaah
Dari Dimensi Akuntabilitas dan Kontrol
—————— 1996. Organisasi dan Mana- Birokrasi Pada Era Desentralisasi dan Oto-
jemen Pemerintahan: Dalam Kondisi Era nomi Daerah, Insan Cendekia, Surabaya.
Globalisasi, Ramadan, Bandung.
Zauhar, Soesilo, 2002. Starategi Pembaharuan
Sarundajang, S. H. 1999. Arus Balik Kekuasaan Administrasi : Suatu Kerangka Teoritik,
Pusat Ke Daerah, Pustaka. Persada Edisi IV Tahun 2002, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai