Anda di halaman 1dari 30

Tugas Sosiologi

Penelitian Tentang “Membolos ”

Guru Pengajar
I Made Sugiana, S.Sos, M.I.Kom
NIP :196801141991031010

NAMA : MICHAEL PANJAITAN


NIS : 13782
KELAS : XII IPA 1
SEMESTER: 2 (DUA)

SMA NEGERI 1 KUALA KAPUAS


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
BIODATA

Nama : Michael Panjaitan

NIS : 13782

TTL : Kuala Kapuas, 7 Mei 2004

Agama : Kristen Protestan

Hobby : bermusik

Cita Cita : ASN

No. Hp : 082247256839

Kesan : Tugas ini sangat menyenangkan karena dengan tugas ini saya di
asah untuk berpikir cerdas membuat suatu penelitian kasus yang sering
terjadi disekolah, topic kasus yang saya ambil yaitu membolos.

Pesan : Saya berharap dengan tugas yang diberikan tidak hanya untuk
memenuhi materi pembelajaran melainkan juga untuk di implementasikan
mengatasi suatu masalah di pembelajaran tatap muka.

Harapan : Semoga nilai tugas saya ini baik adanya dan memuaskan, Amin.
Kata Pengantar

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan penyertaan-
Nya selama ini, sehingga penelitian sosiologi yang berjudul "Membolos" ini telah
diselesaikan dengan baik sesuai dengan rentang waktu yang telah ditentukan.
Penelitian ini dibuat guna memenuhi pencapaian nilai dan tugas sosiologi.

Dalam pembuatan penelitian ini penulis menyadari banyak kelemahan dan


kekurangan serta keterbatasan, baik cara analisa maupun hasil analisa kurang
memenuhi harapan berbagai pihak, tapi itulah kemampuan pada diri penulis
sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari kelemahan dan hanya sebagai
batas kemampuan secara maksiamal yang ada pada diri penulis, yang dapat
penulis sajikan atau kemukakan pada hasil penelitian ini.

Dalam penyelesaian penelitian ini penulis telah banyak mendapat bantuan dan
bimbingan serta materi-materi yang sangat diperlukan dari berbagai pihak untuk
penyelesaianya, maka untuk itu penulis sangat mengucapkan terima kasih banyak
kepada:

1. Bapak I Made Sugiana, S.Sos selaku pengajar sekaligus pembimbing


yang telah membagikan waktunya untuk memberikan pembahasan,
petunjuk teknis dan lengkah-langkah pembuatan penelitian ini.

2. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan motivasi untuk saya
guna mengerjakan tugas penelitian ini dan memberikan sarana dan
prasarana guna penyelesaiaan tugas penelitian ini.

3. Untuk teman-teman sekalian serta adek-adek kelas yang memberikan


waktu dan kesempatannya menjadi responden guna memberikan informasi
input untuk tugas penelitian ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada segala pihak atas saran
dan bantuan yang telah diberikan. Dan besar harapan penulis penelitian ini dapat
meberiakn manfaat dan peningkatan kualitas kedisiplinan, tanggung jawab, dan
ketertiban siswa(i) dan juga sekolah.
DAFTAR ISI
Biodata Peneliti ……………………………………………………….

I. Kata Pengantar …........................................................................ i

II. Daftar Isi ……………………………………………………….. ii

III. Isi ………………………………………………………………. iii

A.. Isi dan Rumusan Masalah …………………………………. 1

B. Tanggapan dan Penyelesaian ………………………………..

C. Tindak Lanjut Solusi

IV. Penutup

A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar Pustaka

Biodata Responden
BAB III

ISI DAN RUMUSAN MASALAH

A. Isi
Setelah saya melakukan penelitian perihal " Membolos" di kalangan para
siswa) SMA Negeri 1 Kuala Kapuas. Dengan menggunakan metode penelitian
kuantitatif dengan cara memberikan angket kepada para responden. Jadi melalui
analisis data yang saya peroleh dapat saya simpulkan bahwa perilaku terlambat
masuk sekolah memiliki berbagai tanggapan yang sebagian berbeda dalam
menganggapi masalah ini antara lain:

Membolos di sekolah adalah masalah yang kerap kali kita dengar di kalangan
pelajar. Bahkan data yang saya dapatkan menyatakan 80 % siswa setuju bahwa
membolos adalah kenakalan remaja, 55% siswa setuju bahwa, siswa yang yang
membolos tidak tertarik mengikuti mapel, 85% tidak setuju membolos adalah
tindakan yang baik, 50% responden menyatakan ragu ragu bahwa orang tua
kurang peduli dengan pendidikan anak.
A. Rumusan Masalah
Ruang lingkup pembicaraan: “ Membolos “

1.Membolos di lingkungan sekolah merupakan tindakan yang baik


a. Setuju : 0%
b. Sangat Setuju : 0%
c. Ragu ragu : 5%
d. Tidak Setuju : 40%
e. Sangat Tidak Setuju: 55%

Jawaban Responden
60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

2. Perilaku membolos sudah sangat populer baik di kalangan sekolah


dasar sampai sekolah menengah atas
a. Setuju : 55%
b. Sangat Setuju : 30%
c. Ragu ragu : 10%
d. Tidak Setuju : 5%
e. Sangat Tidak Setuju: 0%

Jawaban Responden
60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
3. Siswa siswi SMAN 1 Kuala Kapuas pernah membolos
a. Setuju : 50%
b. Sangat Setuju : 40%
c. Ragu ragu : 10%
d. Tidak Setuju : 0%
e. Sangat Tidak Setuju: 0%

Jawaban Responden
60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

4. Banyak sisi negatif yang di sebabkan dari perilaku membolos salah


satunya yaitu siswa dapat ketinggalan mata pelajaran
a. Setuju : 35%
b. Sangat Setuju : 60%
c. Ragu ragu : 5%
d. Tidak Setuju : 0%
e. Sangat Tidak Setuju: 0%

Jawaban Responden
70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
5. Salah satu faktor penyebab membolos adalah masalah kenakalan
remaja
a. Setuju : 80%
b. Sangat Setuju : 20%
c. Ragu ragu : 0%
d. Tidak Setuju : 0%
e. Sangat Tidak Setuju: 0%

Jawaban Responden
90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

6. Siswa membolos karena tidak tertarik mengikuti pelajaran yang


dianggapnya sulit atau tidak diminati.
a. Setuju : 60%
b. Sangat Setuju : 30%
c. Ragu ragu : 5%
d. Tidak Setuju : 5%
e. Sangat Tidak Setuju: 0%

Jawaban Responden
70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
7. Perilaku membolos adalah perilaku yang di sebabkan karena orang
tua kurang peduli dengan pendidikan anak
a. Setuju : 35%
b. Sangat Setuju : 10%
c. Ragu ragu : 50%
d. Tidak Setuju : 5%
e. Sangat Tidak Setuju: 0%

Jawaban Responden
60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

8. Mau diajak teman untuk membolos


a. Setuju : 5%
b. Sangat Setuju : 0%
c. Ragu ragu : 15%
d. Tidak Setuju : 40%
e. Sangat Tidak Setuju: 40%

Jawaban Responden
45%

40%

35%

30%

25%

20%

15%

10%

5%

0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
9. Orang yang membolos pasti rajin belajar
a. Setuju : 0%
b. Sangat Setuju : 0%
c. Ragu ragu : 10%
d. Tidak Setuju : 55%
e. Sangat Tidak Setuju: 35%

Jawaban Responden
60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

10. Lupa mengerjakan pr harus membolos


a. Setuju : 5%
b. Sangat Setuju : 0%
c. Ragu ragu : 15%
d. Tidak Setuju : 20%
e. Sangat Tidak Setuju: 60%

Jawaban Responden
70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
11. Mengajak teman untuk membolos
a. Setuju : 10%
b. Sangat Setuju : 0%
c. Ragu ragu : 5%
d. Tidak Setuju : 35%
e. Sangat Tidak Setuju: 50%

Jawaban Responden
60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

12. Salah satu cara meminimalkan perilaku membolos adalah dengan


program bimbingan dan konseling

a. Setuju : 55%
b. Sangat Setuju : 45%
c. Ragu ragu : 0%
d. Tidak Setuju : 0%
e. Sangat Tidak Setuju: 0%

Jawaban Responden
60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
13. Memberikan sanksi bagi pembolos
a. Setuju : 50%
b. Sangat Setuju : 45%
c. Ragu ragu : 5%
d. Tidak Setuju : 0%
e. Sangat Tidak Setuju: 0%

Jawaban Responden
60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

14. Orang yang disiplin tidak akan membolos


a. Setuju : 20%
b. Sangat Setuju : 60%
c. Ragu ragu : 15%
d. Tidak Setuju : 5%
e. Sangat Tidak Setuju: 0%

Jawaban Responden
70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
15. Membolos sangat menyenangkan
a. Setuju : 20%
b. Sangat Setuju : 0%
c. Ragu ragu : 35%
d. Tidak Setuju : 20%
e. Sangat Tidak Setuju: 25%

Jawaban Responden
40%

35%

30%

25%

20%

15%

10%

5%

0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
SUMBER DATA PRIMER
Siswa Siswi SMAN 1 Kuala Kapuas

Berdasarkan hasil responden yang dapat saya simpulkan bahwa siswa yang
menyatakan setuju 90 orang (30 %) sangat setuju 57 orang (19%), ragu-ragu 40
orang (13,33 %), tidak setuju 52 orang (17,33 %), sangat tidak setuju 61 orang
(20,33%)

90
1. x 100% = 30%
300

57
2. x 100% = 19%
300

40
3. x 100% = 13,33%
300

52
4. x 100% = 17,33%
300

61
5. x 100% = 20,33%
300

Jawaban Responden
35%

30%

25%

20%

15%

10%

5%

0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
B. Tanggapan dan Penyelesaian
Membolos dapat diartikan sebagai perilaku siswa yang tidak masuk sekolah
dengan alasan yang tidak tepat, atau membolos juga dapat dikatakan sebagai
ketidakhadiran siswa tanpa adanya suatu alasan yang jelas. Membolos merupakan
salah satu bentuk dari kenakalan siswa, yang jika tidak segera diselesaikan atau
dicari solusinnya dapat menimbulkan dampak yang lebih parah. 

Oleh karena itu penanganan terhadap siswa yang suka membolos menjadi
perhatian yang sangat serius untuk sekolah.Terlebih disekolah yang berperan
penting dalam menangani anak membolos ini adalah pada guru BK dan jika
dirumah orang tualah yang harus jeli mengawasi anaknya, karena terkadang
penyebab utama siswa membolos lebih sering berasal dari dalam keluarga itu
sendiri. Jadi komunikasi antara pihak sekolah guru BK dengan pihak keluarga
menjadi sangat penting dalam pemecahan masalah siswa tersebut.

Kenakalan siswa merupakan suatu bentuk perilaku yang maladaktif disekitar


kita. salah satunya ialah membolos atau keluar kelas tanpa ijin. Membolos disebut
kenakalan remaja karena membolos merupakan perilaku yang mencerminkan
pelanggaran siswa dalam aturan yang sudah ditentukan sekolah.Membolos adalah
salah satu perilaku menyimpang yang sangat populer dikalangan pelajar baik di
sekolah dasar atau di tingkat menengah dan tingkat menengah atas. 

Dari beberapa survei, jumlah siswa yang membolos pada jam efektif sekolah
hanya sedikit dibandingkan dari jumlah siswa yang tidak membolos, terlepas
sekecil apapun dari jumlah tersebut harus menjadi perhatian bagi institusi yaitu
sekolah, karena apabila tidak ditangani dengan tepat maka tidak menutup
kemungkinan hal yang kecil akan menjadi besar, mula-mula siswa membolos
sedikit semakin lama jika tidak ditangani dengan baik, dibiarkan terus menerus
maka jumlah siswa yang membolos sekolah akan terus meningkat.

Banyak siswa yang sering membolos bukan hanya di sekolah - sekolah


pinggiran saja tetapi banyak sekolah favorit juga mengalami hal yang sama. Hal
ini disebabkan oleh faktor - faktor internal dan faktor - faktor eksternal dari siswa
itu sendiri. Faktor eksternal yang kadang menjadikan alasan membolos adalah
mata pelajaran yang tidak diminati atau tidak disenangi siswa itu sendiri. Tentu
saja sistem pendidikan yang ketat terlalu monoton, mengekang tanpa diimbangi
dengan pola pengajaran yang sifatnya menyejukkan atau merefreskan otak siswa
karena dapat menjadikan anak tidak lagi semangat, tidak fokus di dalam sekolah
terlebih didalam kelas. 
Karena kejenuhannya itulah yang kemudian mencari pelarian bagaimana cara
memuaskan dirinya dan memutuskan kekangan itu dengan membolos, walaupun
secara tidak langsung hal seperti ini sebenarnya bukan merupakan suatu jawaban
atau tindakan yang tepat. Hal ini dapat dibuktikan bahwa siswa yang suka
membolos seringkali menjadi ikut serta terlibat pada hal - hal yang cenderung
merugikan dirinya orang lain maupun sekolah itu sendiri.

Perilaku membolos ini perlu mendapat perhatian penuh dari berbagai pihak.
Tidak hanya perhatian yang berasal dari pihak sekolah, guru, melainkan juga
perhatian yang berasal dari orang tua, keluarga, teman maupun pemerintah.
Perilaku membolos sangat merugikan dan bahkan bisa saja menjadi sumber
masalah baru untuk kedepannya masa depan siswa itu sendiri maupun orang lain
yang ada disekitarnya dapat terkena imbas dari perilakunya. Apabila hal ini terus
menerus dibiarkan berlalu tidak ada penanganan yang lebih lanjut, maka yang
bertanggung jawab atas semua ini bukan saja dari siswa itu sendiri melainkan dari
pihak sekolah ataupun guru yang menjadi orang tua di sekolah juga akan ikut
menangungnya.

Peran Guru Bimbingan Dan Konseling

BK adalah bimbingan konseling atau dapat disebut GC, sudah tidak asing lagi
ditelinga dari berbagai kalangan terlebih didalam sekolah dikalangan siswa.
Banyak siswa yang takut akan BK karena pemikiran yang terlalu pendek asumsi
yang negatif tentang BK karena sering disebut dengan pengadilan, siswa
berasumsi jika guru BK memangil untuk kekantor asumsinya siswa itu
bermasalah, padahal tidak semua siswa yang dipanggil guru BK adalah siswa
yang bermasalah. Jika ada siswa yang bermasalah melanggar aturan sekolah maka
dipanggil guru BK untuk dilakukan pembinaan yang cenderung ke arah
penghakiman. 
C. Tindak Lanjut Solusi
Siswa bolos belajar disebabkan oleh faktor internal (dalam diri siswa) dan
eksternal (lngkungan) siswa. Kebiasaan malas belajar merupakan penyebab utama
siswa meninggalkan sekolah pada jam pelajaran berlangsung. Faktor yang berasal
dari luar diri siswa antara lain: kondisi pembelajaran yang tidak kondusif
sehingga tidak berhasil mendorong siswa untuk mengikuti pelajaran dengan
penuh kesadaran. Pengaruh ajakan teman besar terhadap kemauan untuk bolos
belajar. Begitu pula peraturan sekolah yang longgar serta kurangnya budaya
disiplin.

Menangani perilaku bolos atau tidak mengikuti pelajaran memang tidak mudah
dilakukan. Diperlukan penanganan secara komprehensif oleh semua pihak.

1. Lembut tapi Tegas

Jika seorang siswa kedapatan bolos sekolah sebaiknya sebagai seorang guru
harus bersikap lebih tegas agar siswa tidak mengulangi lagi, misalnya dengan
memberikan teguran atau hukuman sesuai dengan peraturan yang sudah di
tetapkan oleh sekolah.

Dengan begitu siswa akan merasa jera dan tidak akan mengulanginya lagi.
Namun jika siswa masih saja bolos, sebagai seorang guru yang sekaligus orang
tua siswa di sekolah harus mencarikan solusi agar siswa tersebut tidak bolos lagi.

2. Lakukan Pendekatan kepada Siswa yang Suka Bolos

Hal yang harus di lakukan oleh guru adalah pendekatan dengan siswa yang
terlibat agar bisa mengetahui apa saja yang menjadi pemicu sehingga ia bolos
sekolah. Dengan melakukan pendekatan lebih sering guru akan menjadi lebih tahu
karakteristik siswa tersebut.

Seorang guru bisa menggunakan pendekatan remedial dimana bertujuan


membantu memperbaiki kekurangan atau masalah yang sedang di hadapi siswa
agar ke depannya siswa tersebut bisa mengatasi masalah melalui bimbingan guru.

3. Mengenali Teman atau Siswa Lain

Bagi seorang guru tidak cukuplah jika hanya mengenali seorang teman saja,
meskipun tidak semua minimal mengenal teman-teman sekelasnya. Dengan begitu
akan menambah informasi tentang siswa yang bolos tadi. Mungkin beberapa
aktivitasnya saat sedang berada dalam lingkungan sekolah atau di luar sekolah
bisa di tanyakan kepada teman-teman sekelasnya.

4. Bertanya Kepada Siswa

Jika sudah melakukan pendekatan ajukan beberapa pertanyaan kepada siswa.


Misalnya seperti apa alasan ia bolos sekolah, tanyakan kesehariannya, dengan
siapa saja ia bergaul baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat
dan yang paling penting adalah kondisi atau keadaan dalam lingkungan
keluarganya. Karena hal-hal tersebut bisa saja menjadi pemicu mengapa ia bolos
sekolah.

5. Bangun Komunikasi

Sebisa mungkin untuk membangun komunikasi yang baik antara guru dan siswa,
dengan begitu seiring berjalannya waktu ia akan mulai merasa nyaman dengan
guru dan menjadi lebih terbuka kepada guru. Dalam membangun komunikasi
tidak lupa guru harus menyelipkan rasa empati kepada siswanya, karena seorang
guru di tuntut harus mampu menjadi pendengar dan mengerti apa yang dirasakan
oleh siswanya.

6. Saling Percaya

Selanjutnya adalah saling percaya, mulailah dengan membangun rasa saling


percaya antara guru dan siswa demi kelancaran selama dalam proses penyelesaian
masalah siswa. Jika rasa percaya siswa mulai tumbuh kepada sang guru maka dia
akan dengan leluasa dan tidak canggung bahkan takut untuk menceritakan kepada
guru tentang mengapa ia bolos sekolah.

7. Menjadi Pendengar yang Baik.

Seorang guru harus bisa menjadi pendengar yang baik khususnya guru BK
karena akan selalu berhadapan dengan siswa yang memiliki masalah sehingga
mau tidak mau ia harus mendengarkan setiap permasalahan yang di alami
siswanya.

Sebelum menjadi pembicara yang baik alangkah lebih bagusnya untuk menjadi
pendengar yang baik dahulu dengan begitu guru lebih memahami apa yang sedang
di sampaikan oleh siswanya dan membuat mereka lebih nyaman ketika berbicara
dengan guru.

8. Menghubungi Orang Tua/Wali


Setelah melakukan pendekatan dengan siswa, guru atau pihak sekolah harus
menghubungi orang tua/wali siswa melalui surat atau sarana komunikasi lain.
Berikan penjelasan kepada orang tua/wali siswa dan beberapa pertanyaan
misalnya bagaimana mereka mendidik anak di rumah karena didikkan orang tua
sangatlah berpengaruh.

9. Kerja Sama dengan semua Stackholder

Guru maupun pihak sekolah harus bekerja sama dengan orang tua/wali siswa,
kerja sama semua pihak bertujuan untuk mengantisipasi adanya siswa yang bolos
sekolah. Kerja sama tidak hanya dengan orang tua/wali siswa tetapi masyarakat
sekitar juga, jika melihat siswa yang berpakaian seragam sekolah berada di kantin
atau keliling di luar sekolah pada saat jam belajar harus di tegur.

10. Adakan Sosialisasi

Saat ini kerap di temukan siswa yang di amankan Satpol PP pada saat razia
karena kedapatan berkeliaran dengan seragam sekolah pada saat jam belajar
berlangsung. Namun sosialisasi tentang kedisiplinan tidak hanya di lakukan dalam
lingkungan sekolah tetapi dalam lingkungan masyarakat juga agar masyarakat
paham tentang pentingnya disiplin.

Dengan begitu masyarakat bisa bekerja sama dengan pihak sekolah. Kedisiplinan
merupakan faktor penting yang harus di penuhi dalam dunia pendidikan, tanpa
adanya kedisiplinan maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan
baik.

11. Berikan Pemahaman tentang Manfaat Belajar

Agar lebih semangat dalam mengikuti proses belajar maka guru harus
memberikan pemahaman kepada siswanya tentang manfaat belajar. Adapun
manfaat belajar yaitu menambah pengetahuan/ wawasan, belajar adalah dari hal
yang tidak di ketahui akan menjadi tahu, mengasa kemampuan otak,
membiasakan siswa dengan kompetensi, bisa bersosialisa dan berkomunikasi
dengan orang lain, dan masih banyak lagi. Dengan begitu siswa akan lebih paham
pentingnya akan pendidikan.

12. Memberikan Motivasi Kepada Siswa

Memberikan motivasi kepada siswa bisa melalui masukan dengan kalimat


positif, atau memberikan dorongan kepada siswa agar lebih semangat dalam
mengikuti proses belajar. Sehingga mengurangi niat atau kegiatan bolos sekolah.

Memotivasi juga tidak hanya melalui suatu kalimat atau kata- kata tetapi dengan
menggunakan metode dan kegiatan yang beragam, jadikan siswa lebih aktif,
menciptakan suasana yang kondusif, lebih melibatkan diri anda untuk membantu
siswa dalam mencapai hasil yang di inginkan dan memberikan petunjuk pada
siswa agar sukses dalam belajar.

IV PENUTUP

A.. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang sudah sarya survey dan teliti kemudian saya analisa
dari 20 responden (Siswa/siswi SMAN 1 Kuala Kapuas) dapat saya saya
simpulakan bahwa menyatakan 80 % siswa setuju bahwa membolos adalah
kenakalan remaja, 55% siswa setuju bahwa, siswa yang yang membolos tidak
tertarik mengikuti mapel, 85% tidak setuju membolos adalah tindakan yang benar
50% responden menyatakan ragu ragu bahwa orang tua kurang peduli dengan
pendidikan anak.

Dan menurut analisa penelitian saya, bahwa ada banyak hal yang membuat
mereka biasa membolos, diantaranya :

1.. Pergaulan

2. tingkat percaya diri yang rendah

3. hilangnya minat akademik siswa

4. kurangnya pengawasan guru maupun orang tua.

Oleh karena itu penanganan terhadap siswa yang suka membolos menjadi
perhatian yang sangat serius untuk sekolah.Terlebih disekolah yang berperan
penting dalam menangani anak membolos ini adalah pada guru BK dan jika
dirumah orang tualah yang harus jeli mengawasi anaknya, karena terkadang
penyebab utama siswa membolos lebih sering berasal dari dalam keluarga itu
sendiri. Jadi komunikasi antara pihak sekolah guru BK dengan pihak keluarga
menjadi sangat penting dalam pemecahan masalah siswa tersebut.

B. Saran
Atas dasar kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis mengajukan
beberapa saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi peningkatan proses
penanggulangan perilaku membolos dikalangan siswa SMA. Saran-saran tersebut
diberikan kepada:
1. Untuk Kepala Sekolah
a. Kepala sekolah diharapkan lebih meningkatkan lagi dalam pelaksanaan
rapat guru dalam kaitannya mengenai siswa membolos sekolah.
b. Lebih menekankan kepada para guru untuk bekerjasama dalam proses
penanggulangan perilaku membolos siswa.
c. Mengawasi dan menindak para guru yang melakukan tindakan yang
kurang baik kepada para siswa yang bisa menyebabkan rusaknya mental
para siswa.
d. Dalam menentukan suatu keputusan atau aturan mengenai perilaku
membolos siswa, alangkah baiknya bukan hanya berdasarkan pemikiran
teori semata, tetapi harus melihat faktor-faktor penyebab dari perilaku
membolos siswa itu sendiri, serta apa yang diharapkan oleh para siswa
dalam proses kegiatan belajar mengajar.
e. Lebih konsisten dalam pelaksanaan program-program yang telah
dicanangkan dan merevisi nama program kesempatan tiga kali.

2. Untuk Guru
a. Lebih konsisten terhadap aturan yang berlaku dan aturan yang
diberlakukan oleh guru itu sendiri di dalam kelasnya, agar tidak timbul
pemikiran kurang baik dari para siswa.
b. Harus melihat situasi dan kondisi siswa serta lingkungannya ketika akan
memberikan suatu sanksi atas pelanggaran yang siswa lakukan, jangan
sampai pemberian sanksi yang pada hakikatnya bertujuan agar pelaku
tidak melakukan perbuatannya dikemudian hari malah membuat pelaku
lebih berontak.
c. Guru harus lebih banyak menguasai metode mengajar serta kreatif dalam
pelaksanaan belajar mengajar dikelas dan bisa menciptakan suasana yang
nyaman, asik, dan tidak membuat para siswa jenuh.

3. Untuk Siswa
a. Lebih pintar dalam memilih rekan sepermainan.
b. Bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk untuk dirinya, baik
untuk dimasa sekarang ataupun untuk masa yang akan datang dilihat dari
dampaknya.
c. Harus lebih memperkuat pengawasan diri agar tidak mudah terpengaruh
oleh pengaruh negatif yang ada dilingkungan sekitar dia berada.
d. Mencoba melampiaskan emosi yang ada dengan cara mengisi waktu
dengan kegiatan yang bersifat positif, contohnya dengan menggeluti hobi
yang disukai.

4. Untuk Pemerintah
a. Kembali melaksanakan program kerjasama dengan berbagai instansi
terkait untuk kemajuan pendidikan, contohnya program razia pelajar
dilaksanakan kembali.
b. Meningkatkan kerjasama dengan semua sekolah yang ada diwilayahnya
dalam kaitannya mengenai perilaku membolos siswa dengan cara
menganjurkan berbagai kegiatan yang dapat membentuk kararakter
warga negara yang baik.
c. Mewajibkan berbagai program yang dinilai bermanfaat dan memiliki
pengaruh yang baik untuk pembentukan karakter siswa yang lebih baik.

5. Untuk guru mapel PKn


a. Lebih meningkatkan kajian mengenai perilaku menyimpang atau
kenakalan remaja yang pada akhirnya mampu menyumbangkan suatu
strategi untuk meminimalisir maraknya perilaku menyimpang tersebut,
baik secara teoritis maupun praktis.
b. Perlu membekali mahasiswa dengan berbagai kemampuan, terutama
dalam hal penanggulangan munculnya perilaku menyimpang di kalangan
siswa.
6. Untuk Peneliti Berikutnya
a. Menyarankan agar peneliti berikutnya melakukan penelitian lain yang
berkaitan dengan perilaku menyimpang atau kenakalan remaja pada
kalangan siswa SMA dimana dalam penelitiannya.
b. Lebih memfokuskan terhadap cara penanggulangan yang baik dan benar
mengenai perilaku membolos siswa agar bisa diterapkan oleh sekolah
lain yang notabene angka membolos siswanya besar.

DAFTAR PUSTAKA

1. Guru pembimbing sosiologi


2. Buku sosiologi kelas X,XI,XII
3. Perpustakaan SMA NEGERI 1 Kuala Kapuas
4. Responden kelas X,XI,dan XII
5. Media Cetak dan Media Elektronika

Konsep penelitian :
1. Permasalahan yang diteliti perihal " membolos"
2. Yang menjadi objek atau responden adalah siswa/siswi SMAN 1 Kuala Kapuas
3. Metode yang di gunakan adalah angket, Tanya jawab, dan sharing
4. Menggunakan rumus 5W+1H
5. Melakukan penelitian dan pendekatan pada responden guna memahami
responden agar dapat membantu dalam penelitian
6. Melakukan pembahasan dengan responden, observasi, dan pengumpulan
data.
7. Membuat rancangan penelitian
8. Menyusun data
9. Menghitung persentanse
11. Menarik kesimpulan
12. Membuat tujuan, dan manfaat dari penelitian yang dilakukan
13. Dapat belajar tentang penelitian, dan menambah pengetahuan
14. Memcahkan masalah yang sedang di teliti.
DAFTAR RESPONEN

NAMA KELAS
1. Dhea Novita X IPS 4
2. Bryan Christian Pratama XI IPA 1
3. Adil Pratama XI IPA 1
4. Marcyo Imanuel XI IPA 2
5. Andini Ayu Khoirunnisa XI IPA 2
6. Brilliant Dwi Eltho Suwardi XI IPA 4
7. Skandinavia Ilmi Adriatik XII IPA 1
8. Anggun Angelia Mentari XII IPA 1
9. Jossy Viandre XII IPA 1
10. Muhammad Rifky Adriyan XII IPA 1
11. Lisa Tiurma Nauli Simbolon XII IPA 1
12. Dewi Lestari XII IPA 1
13. Gracesela XII IPA 1
14. Novita Indira Sari XII IPA 1
15. Kania Putri Cahayani XII IPA 1
16. Aditya Eka Pasa XII IPA 1
17. Yuliana Amanda Nabila XII IPA 2
18. Enggar Nastiti XII IPA 2
Wijayaningrum
19. Zefanya victoria g. dj XII IPA 3
20. Maria Carolina XII IPS 3
BIODATA RESPONDEN

1. NAMA : Dhea Novita


KELAS : X IPS 4
NIS : 14627
TTL : Tuwung, 27 November 2006
AGAMA : Kristen
CITA CITA : Polwan
KESAN/ PESAN : kurangi membolos
HARAPAN : Semoga siswa siswi sadar akan dampak nya membolos
.
2. NAMA : Bryan Christian Pratama
KELAS : XI IPA 1
NIS : 14045
TTL : Banjarmasin, 26 April 2005
AGAMA : Kristen
CITA CITA : Polisi
KESAN/ PESAN : Baik, semoga ada tindak lanjut untuk masalah bolos
HARAPAN : Semoga masalah ini teratasi

3. NAMA : Adil Pratama


KELAS : XI IPA 1
NIS : 0050599131
TTL : Kuala Kapuas, 14 Juni 2005
AGAMA : Islam
CITA CITA : Engineer
KESAN/ PESAN : Kesan : Poin² yang disebutkan di atas tentang perilaku bolos
ternyata sangat tidak asing di kehidupan kita sehari-hari sebagai
pelajar SMAN 1 KUALA KAPUAS
HARAPAN : Semoga pelajar SMAN 1 KUALA KAPUAS tidak
menormalisasi tindakan bolos membolos

4. NAMA : Marcyo Imanuel


KELAS : XI IPA 2
NIS : 14090
TTL : Kuala Kapuas, 14 Juli 2005
AGAMA : Kristen
CITA CITA : Dokter
KESAN/ PESAN : Sangat mengedukasi
HARAPAN : Semoga setiap siswa-siswi menjadi lebih disiplin, agar hal-hal
yang tidak baik seperti pembolosan dimanapun adanya dapat
diatasi dan dihilangkan.

5. NAMA : Andini Ayu Khoirunnisa


KELAS : XI IPA 2
NIS : 14075
TTL : Kuala Kapuas, 26 Mei 2005
AGAMA : Islam
CITA CITA : Presiden/Jaksa
KESAN/ PESAN: Saya merasa senang dan berterima kasih dapat terlibat menjadi
responden 'kasus membolos di sekolah' ini.
HARAPAN : Semoga kasus membolos sekolah, terutama di SMAN 1 Kuala Kapuas
dapat berkurang bahkan tidak ada lagi. Guru pun diharapkan dapat lebih
peka terhadap siswanya, agar dapat mencari tahu pangkal permasalahan
siswa memilih untuk membolos, karna bisa saja masalah pribadi,
masalah keluarga, adanya perundungan, atau perselisihan yang jadi
penyebab siswa memilih untuk bolos, bukan sekedar karna kenakalan
remaja atau ajakan teman semata.

6. NAMA : Brilliant Dwi Eltho Suwardi


KELAS : XI IPA 4
NIS : 14141
TTL : Klaten, 8 Juni 2005
AGAMA : Kristen
CITA CITA : Ahli Gizi
KESAN/ PESAN : Semoga dengan jawaban yang saya berikan bisa membantu
Tugas Angketnya.
HARAPAN : Walaupun masih dalam keadaan Pandemi Covid-19, semoga siswa-
siswi SMAN 1 KUALA KAPUAS tidak membolos baik belajar secara
Offline atau Online, namun lebih giat dalam mengikuti pembelajaran.

7. NAMA : Skandinavia Ilmi Adriatik


KELAS : XII IPA 1
NIS : 13790
TTL : Tarakan, 6 Agustus 2004
AGAMA : Islam
CITA CITA : Orang sukses
KESAN/ PESAN : Membolos bukanlah hal yang sepele
HARAPAN : Semoga para siswa tidak memiliki niat untuk membolos kedepannya

8. NAMA : Anggun Angelia Mentari


KELAS : XII IPA 1
NIS : 13764
TTL : Kuala Kapuas, 28 November 2005
AGAMA : Kristen
CITA CITA : Apoteker
KESAN/ PESAN : Angketnya keren. Semangat mikel 🤓
HARAPAN : Semoga km ga bolos lagi lah wkwkwk

9. NAMA : Jossy Viandre


KELAS : XII IPA 1
NIS : 13778
TTL : Kuala Kapuas, 24 April 2004
AGAMA : Kristen
CITA CITA : Gk jadi beban ortu
KESAN/ PESAN : Kira nya tindakan membolos, tidak dapat merugikan orang lain
HARAPAN : mudahan tidak ada ada siswa yang membolos

10. NAMA : Muhammad Rifky Adriyan


KELAS : XII IPA 1
NIS :
TTL : Kuala Kapuas, 09 Mei 2004
AGAMA : Islam
CITA CITA : Dokter
KESAN/ PESAN : Membolos itu buruk
HARAPAN : Semoga membolos musnah

11. NAMA : Lisa Tiurma Nauli Simbolon


KELAS : XII IPA 1
NIS : 13780
TTL : Kuala Kapuas, 15 Juni 2005
AGAMA : Kristen
CITA CITA : Independent girl
KESAN/ PESAN : Bagus dan tingkatkan
HARAPAN : To be park Jongseongs wife

12. NAMA : Dewi Lestari


KELAS : XII IPA 1
NIS :
TTL : Kuala Kapuas 04 Desember
AGAMA : Islam
CITA CITA : Jadi orang sukses dan kaya raya
KESAN/ PESAN :-
HARAPAN : Semoga siswa yang Membolos cepat insap

13. . NAMA : Gracesela


KELAS : XII IPA 1
NIS :
TTL :
AGAMA : Kristen
CITA CITA : Msk daftar org terkaya didunia
KESAN/ PESAN : Gak ada
HARAPAN : Semoga cita-cita saya tercapai. Amin
14. NAMA : Novita Indira Sari
KELAS : XII IPA 1
NIS : 13678
TTL : Kuala Kapuas 5 Mei 2004
AGAMA : Islam
CITA CITA : Menjadi orang sukses
KESAN/ PESAN : Tidak ada
HARAPAN : Semoga tidak ada yang membolos lagi
15.
NAMA : Kania Putri Cahayani
KELAS : XII IPA 1
NIS :
TTL : Palangkaraya 01 Januari 2004
AGAMA : Islam
CITA CITA : Dokter
KESAN/ PESAN : membolos perilaku buruk
HARAPAN : semoga siswa bisa sadar bahwa membolos itu tidak baik

16. NAMA : Aditya Eka Pasa


KELAS : XII IPA 1
NIS : 0041884687
TTL : 24 Oktober 2004
AGAMA : Islam
CITA CITA : Polisi
KESAN/ PESAN : Seorang pelajar tidak boleh melakukan hal hal yang tidak baik
contohnya membolos
HARAPAN : Jangan pernah mencoba untuk membolos

Anda mungkin juga menyukai