Guru Pengajar
I Made Sugiana, S.Sos, M.I.Kom
NIP :196801141991031010
NIS : 13782
Hobby : bermusik
No. Hp : 082247256839
Kesan : Tugas ini sangat menyenangkan karena dengan tugas ini saya di
asah untuk berpikir cerdas membuat suatu penelitian kasus yang
sering terjadi disekolah dengan metode kuantitatif, topic kasus
yang saya ambil yaitu membolos.
Pesan : Saya berharap dengan tugas yang diberikan tidak hanya untuk
memenuhi materi pembelajaran melainkan juga untuk di
implementasikan mengatasi suatu masalah di pembelajaran tatap
muka.
Harapan : Semoga nilai tugas saya ini baik adanya dan memuaskan, Amin.
Kata Pengantar
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan penyertaan-
Nya selama ini, sehingga penelitian sosiologi yang berjudul "Membolos" ini telah
diselesaikan dengan baik sesuai dengan rentang waktu yang telah ditentukan.
Penelitian ini dibuat guna memenuhi pencapaian nilai dan tugas sosiologi.
Dalam penyelesaian penelitian ini penulis telah banyak mendapat bantuan dan
bimbingan serta materi-materi yang sangat diperlukan dari berbagai pihak untuk
penyelesaianya, maka untuk itu penulis sangat mengucapkan terima kasih banyak
kepada:
2. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan motivasi untuk saya
guna mengerjakan tugas penelitian ini dan memberikan sarana dan
prasarana guna penyelesaiaan tugas penelitian ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada segala pihak atas saran
dan bantuan yang telah diberikan. Dan besar harapan penulis penelitian ini dapat
meberiakn manfaat dan peningkatan kualitas kedisiplinan, tanggung jawab, dan
ketertiban siswa(i) dan juga sekolah.
i
DAFTAR ISI
Biodata Peneliti ……………………………………………………….
A. Kesimpulan ………………………………………………….
B. Saran …………………………………………………………
ii
BAB III
A. Isi
Setelah saya melakukan penelitian perihal " Membolos" di kalangan para
siswa) SMA Negeri 1 Kuala Kapuas. Dengan menggunakan metode penelitian
kuantitatif dengan cara memberikan angket kepada para responden. Jadi melalui
analisis data yang saya peroleh dapat saya simpulkan bahwa perilaku terlambat
masuk sekolah memiliki berbagai tanggapan yang sebagian berbeda dalam
menganggapi masalah ini antara lain:
Membolos di sekolah adalah masalah yang kerap kali kita dengar di kalangan
pelajar. Bahkan data yang saya dapatkan menyatakan 80 % siswa setuju bahwa
membolos adalah kenakalan remaja, 60% siswa setuju bahwa, siswa yang yang
membolos tidak tertarik mengikuti mapel, 55% sangat tidak setuju membolos
adalah tindakan yang baik, 50% responden menyatakan ragu ragu bahwa orang
tua kurang
iii
A. Rumusan Masalah
Ruang lingkup pembicaraan: “ Membolos “
Jawaban Responden
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
iv
Jawaban Responden
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Jawaban Responden
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
v
Jawaban Responden
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Jawaban Responden
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
vi
Jawaban Responden
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Jawaban Responden
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
vii
e. Sangat Tidak Setuju: 40%
Jawaban Responden
45%
40%
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Jawaban Responden
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
viii
Jawaban Responden
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Jawaban Responden
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
a. Setuju : 55%
b. Sangat Setuju : 45%
c. Ragu ragu : 0%
d. Tidak Setuju : 0%
ix
e. Sangat Tidak Setuju: 0%
Jawaban Responden
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Jawaban Responden
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
x
e. Sangat Tidak Setuju: 0%
Jawaban Responden
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Jawaban Responden
40%
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
xi
Tabel Penelitian Responden Tentang
Membolos
1. - - 1 8 11 20
2. 11 6 2 1 - 20
3. 10 8 2 - - 20
4. 7 12 1 - - 20
5. 16 4 - - - 20
6. 12 6 1 1 - 20
7. 7 2 10 1 - 20
8. 1 - 3 8 8 20
9. - - 2 11 7 20
10. 1 - 3 4 12 20
11. 2 - 1 7 10 20
12. 11 9 - - - 20
xii
13. 10 9 1 - - 20
14. 4 12 3 1 - 20
15. 4 - 7 4 5 20
Jumlah 96 68 37 46 53 300
Berdasarkan hasil responden yang dapat saya simpulkan bahwa siswa yang
menyatakan setuju 96 orang (32 %) sangat setuju 68 orang (22,66 %), ragu-ragu
37 orang (12,33 %), tidak setuju 46 orang (15,33 %), sangat tidak setuju 53 orang
(17,66 %)
96
1. x 100% = 32%
300
68
2. x 100% = 22,66%
300
xiii
37
3. x 100% = 12,33%
300
46
4. x 100% = 15,33%
300
53
5. x 100% = 17,66%
300
Jawaban Responden
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
Setuju Sangat Setuju Ragu ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
xiv
anaknya, karena terkadang penyebab utama siswa membolos lebih sering
berasal dari dalam keluarga itu sendiri. Jadi komunikasi antara pihak
sekolah guru BK dengan pihak keluarga menjadi sangat penting dalam
pemecahan masalah siswa tersebut.
Dari beberapa survei, jumlah siswa yang membolos pada jam efektif
sekolah hanya sedikit dibandingkan dari jumlah siswa yang tidak
membolos, terlepas sekecil apapun dari jumlah tersebut harus menjadi
perhatian bagi institusi yaitu sekolah, karena apabila tidak ditangani
dengan tepat maka tidak menutup kemungkinan hal yang kecil akan
menjadi besar, mula-mula siswa membolos sedikit semakin lama jika tidak
ditangani dengan baik, dibiarkan terus menerus maka jumlah siswa yang
membolos sekolah akan terus meningkat.
xv
maupun pemerintah. Perilaku membolos sangat merugikan dan bahkan
bisa saja menjadi sumber masalah baru untuk kedepannya masa depan
siswa itu sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya dapat terkena
imbas dari perilakunya. Apabila hal ini terus menerus dibiarkan berlalu
tidak ada penanganan yang lebih lanjut, maka yang bertanggung jawab
atas semua ini bukan saja dari siswa itu sendiri melainkan dari pihak
sekolah ataupun guru yang menjadi orang tua di sekolah juga akan ikut
menangungnya.
BK adalah bimbingan konseling atau dapat disebut GC, sudah tidak asing lagi
ditelinga dari berbagai kalangan terlebih didalam sekolah dikalangan siswa.
Banyak siswa yang takut akan BK karena pemikiran yang terlalu pendek asumsi
yang negatif tentang BK karena sering disebut dengan pengadilan, siswa
berasumsi jika guru BK memangil untuk kekantor asumsinya siswa itu
bermasalah, padahal tidak semua siswa yang dipanggil guru BK adalah siswa
yang bermasalah. Jika ada siswa yang bermasalah melanggar aturan sekolah maka
dipanggil guru BK untuk dilakukan pembinaan yang cenderung ke arah
penghakiman.
xvi
pembelajaran yang tidak kondusif sehingga tidak berhasil mendorong
siswa untuk mengikuti pelajaran dengan penuh kesadaran. Pengaruh
ajakan teman besar terhadap kemauan untuk bolos belajar. Begitu pula
peraturan sekolah yang longgar serta kurangnya budaya disiplin.
Jika seorang siswa kedapatan bolos sekolah sebaiknya sebagai seorang guru
harus bersikap lebih tegas agar siswa tidak mengulangi lagi, misalnya dengan
memberikan teguran atau hukuman sesuai dengan peraturan yang sudah di
tetapkan oleh sekolah.
Dengan begitu siswa akan merasa jera dan tidak akan mengulanginya lagi.
Namun jika siswa masih saja bolos, sebagai seorang guru yang sekaligus orang
tua siswa di sekolah harus mencarikan solusi agar siswa tersebut tidak bolos lagi.
Hal yang harus di lakukan oleh guru adalah pendekatan dengan siswa yang
terlibat agar bisa mengetahui apa saja yang menjadi pemicu sehingga ia bolos
sekolah. Dengan melakukan pendekatan lebih sering guru akan menjadi lebih tahu
karakteristik siswa tersebut.
Bagi seorang guru tidak cukuplah jika hanya mengenali seorang teman saja,
meskipun tidak semua minimal mengenal teman-teman sekelasnya. Dengan begitu
akan menambah informasi tentang siswa yang bolos tadi. Mungkin beberapa
aktivitasnya saat sedang berada dalam lingkungan sekolah atau di luar sekolah
bisa di tanyakan kepada teman-teman sekelasnya.
xvii
dan yang paling penting adalah kondisi atau keadaan dalam lingkungan
keluarganya. Karena hal-hal tersebut bisa saja menjadi pemicu mengapa ia bolos
sekolah.
5. Bangun Komunikasi
Sebisa mungkin untuk membangun komunikasi yang baik antara guru dan siswa,
dengan begitu seiring berjalannya waktu ia akan mulai merasa nyaman dengan
guru dan menjadi lebih terbuka kepada guru. Dalam membangun komunikasi
tidak lupa guru harus menyelipkan rasa empati kepada siswanya, karena seorang
guru di tuntut harus mampu menjadi pendengar dan mengerti apa yang dirasakan
oleh siswanya.
6. Saling Percaya
Seorang guru harus bisa menjadi pendengar yang baik khususnya guru BK
karena akan selalu berhadapan dengan siswa yang memiliki masalah sehingga
mau tidak mau ia harus mendengarkan setiap permasalahan yang di alami
siswanya.
Sebelum menjadi pembicara yang baik alangkah lebih bagusnya untuk menjadi
pendengar yang baik dahulu dengan begitu guru lebih memahami apa yang sedang
di sampaikan oleh siswanya dan membuat mereka lebih nyaman ketika berbicara
dengan guru.
Setelah melakukan pendekatan dengan siswa, guru atau pihak sekolah harus
menghubungi orang tua/wali siswa melalui surat atau sarana komunikasi lain.
Berikan penjelasan kepada orang tua/wali siswa dan beberapa pertanyaan
misalnya bagaimana mereka mendidik anak di rumah karena didikkan orang tua
sangatlah berpengaruh.
Guru maupun pihak sekolah harus bekerja sama dengan orang tua/wali siswa,
kerja sama semua pihak bertujuan untuk mengantisipasi adanya siswa yang bolos
sekolah. Kerja sama tidak hanya dengan orang tua/wali siswa tetapi masyarakat
xviii
sekitar juga, jika melihat siswa yang berpakaian seragam sekolah berada di kantin
atau keliling di luar sekolah pada saat jam belajar harus di tegur.
Saat ini kerap di temukan siswa yang di amankan Satpol PP pada saat razia
karena kedapatan berkeliaran dengan seragam sekolah pada saat jam belajar
berlangsung. Namun sosialisasi tentang kedisiplinan tidak hanya di lakukan dalam
lingkungan sekolah tetapi dalam lingkungan masyarakat juga agar masyarakat
paham tentang pentingnya disiplin.
Dengan begitu masyarakat bisa bekerja sama dengan pihak sekolah. Kedisiplinan
merupakan faktor penting yang harus di penuhi dalam dunia pendidikan, tanpa
adanya kedisiplinan maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan
baik.
Agar lebih semangat dalam mengikuti proses belajar maka guru harus
memberikan pemahaman kepada siswanya tentang manfaat belajar. Adapun
manfaat belajar yaitu menambah pengetahuan/ wawasan, belajar adalah dari hal
yang tidak di ketahui akan menjadi tahu, mengasa kemampuan otak,
membiasakan siswa dengan kompetensi, bisa bersosialisa dan berkomunikasi
dengan orang lain, dan masih banyak lagi. Dengan begitu siswa akan lebih paham
pentingnya akan pendidikan.
Memotivasi juga tidak hanya melalui suatu kalimat atau kata- kata tetapi dengan
menggunakan metode dan kegiatan yang beragam, jadikan siswa lebih aktif,
menciptakan suasana yang kondusif, lebih melibatkan diri anda untuk membantu
siswa dalam mencapai hasil yang di inginkan dan memberikan petunjuk pada
siswa agar sukses dalam belajar.
IV PENUTUP
xix
A.. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang sudah sarya survey dan teliti kemudian saya analisa
dari 20 responden (Siswa/siswi SMAN 1 Kuala Kapuas) dapat saya saya
simpulakan bahwa menyatakan 80 % siswa setuju bahwa membolos adalah
kenakalan remaja, 60% siswa setuju bahwa, siswa yang yang membolos tidak
tertarik mengikuti mapel, 55% tidak setuju membolos adalah tindakan yang benar
50% responden menyatakan ragu ragu bahwa orang tua kurang peduli dengan
pendidikan anak.
Dan menurut analisa penelitian saya, bahwa ada banyak hal yang membuat
mereka biasa membolos, diantaranya :
1.. Pergaulan
Oleh karena itu penanganan terhadap siswa yang suka membolos menjadi
perhatian yang sangat serius untuk sekolah.Terlebih disekolah yang berperan
penting dalam menangani anak membolos ini adalah pada guru BK dan jika
dirumah orang tualah yang harus jeli mengawasi anaknya, karena terkadang
penyebab utama siswa membolos lebih sering berasal dari dalam keluarga itu
sendiri. Jadi komunikasi antara pihak sekolah guru BK dengan pihak keluarga
menjadi sangat penting dalam pemecahan masalah siswa tersebut.
B. Saran
Atas dasar kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis mengajukan
beberapa saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi peningkatan proses
penanggulangan perilaku membolos dikalangan siswa SMA. Saran-saran tersebut
diberikan kepada:
1. Untuk Kepala Sekolah
a. Kepala sekolah diharapkan lebih meningkatkan lagi dalam pelaksanaan
rapat guru dalam kaitannya mengenai siswa membolos sekolah.
b. Lebih menekankan kepada para guru untuk bekerjasama dalam proses
penanggulangan perilaku membolos siswa.
c. Mengawasi dan menindak para guru yang melakukan tindakan yang
xx
kurang baik kepada para siswa yang bisa menyebabkan rusaknya mental
para siswa.
d. Dalam menentukan suatu keputusan atau aturan mengenai perilaku
membolos siswa, alangkah baiknya bukan hanya berdasarkan pemikiran
teori semata, tetapi harus melihat faktor-faktor penyebab dari perilaku
membolos siswa itu sendiri, serta apa yang diharapkan oleh para siswa
dalam proses kegiatan belajar mengajar.
e. Lebih konsisten dalam pelaksanaan program-program yang telah
dicanangkan dan merevisi nama program kesempatan tiga kali.
2. Untuk Guru
a. Lebih konsisten terhadap aturan yang berlaku dan aturan yang
diberlakukan oleh guru itu sendiri di dalam kelasnya, agar tidak timbul
pemikiran kurang baik dari para siswa.
b. Harus melihat situasi dan kondisi siswa serta lingkungannya ketika akan
memberikan suatu sanksi atas pelanggaran yang siswa lakukan, jangan
sampai pemberian sanksi yang pada hakikatnya bertujuan agar pelaku
tidak melakukan perbuatannya dikemudian hari malah membuat pelaku
lebih berontak.
c. Guru harus lebih banyak menguasai metode mengajar serta kreatif dalam
pelaksanaan belajar mengajar dikelas dan bisa menciptakan suasana yang
nyaman, asik, dan tidak membuat para siswa jenuh.
3. Untuk Siswa
a. Lebih pintar dalam memilih rekan sepermainan.
b. Bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk untuk dirinya, baik
untuk dimasa sekarang ataupun untuk masa yang akan datang dilihat dari
dampaknya.
c. Harus lebih memperkuat pengawasan diri agar tidak mudah terpengaruh
oleh pengaruh negatif yang ada dilingkungan sekitar dia berada.
d. Mencoba melampiaskan emosi yang ada dengan cara mengisi waktu
dengan kegiatan yang bersifat positif, contohnya dengan menggeluti hobi
xxi
yang disukai.
4. Untuk Pemerintah
a. Kembali melaksanakan program kerjasama dengan berbagai instansi
terkait untuk kemajuan pendidikan, contohnya program razia pelajar
dilaksanakan kembali.
b. Meningkatkan kerjasama dengan semua sekolah yang ada diwilayahnya
dalam kaitannya mengenai perilaku membolos siswa dengan cara
menganjurkan berbagai kegiatan yang dapat membentuk kararakter
warga negara yang baik.
c. Mewajibkan berbagai program yang dinilai bermanfaat dan memiliki
pengaruh yang baik untuk pembentukan karakter siswa yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
xxii
2. Buku sosiologi kelas X,XI,XII
3. Perpustakaan SMA NEGERI 1 Kuala Kapuas
4. Responden kelas X,XI,dan XII
5. Media Cetak dan Media Elektronika
Konsep penelitian :
1. Permasalahan yang diteliti perihal " membolos"
2. Yang menjadi objek atau responden adalah siswa/siswi SMAN 1 Kuala Kapuas
3. Metode yang di gunakan adalah angket, Tanya jawab, dan sharing
4. Menggunakan rumus 5W+1H
5. Melakukan penelitian dan pendekatan pada responden guna memahami
responden agar dapat membantu dalam penelitian
6. Melakukan pembahasan dengan responden, observasi, dan pengumpulan
data.
7. Membuat rancangan penelitian
8. Menyusun data
9. Menghitung persentanse
11. Menarik kesimpulan
12. Membuat tujuan, dan manfaat dari penelitian yang dilakukan
13. Dapat belajar tentang penelitian, dan menambah pengetahuan
14. Memecahkan masalah yang sedang di teliti.
DAFTAR RESPONEN
xxiii
NAMA KELAS
1. Dhea Novita X IPS 4
2. Bryan Christian Pratama XI IPA 1
3. Adil Pratama XI IPA 1
4. Marcyo Imanuel XI IPA 2
5. Andini Ayu Khoirunnisa XI IPA 2
6. Brilliant Dwi Eltho Suwardi XI IPA 4
7. Skandinavia Ilmi Adriatik XII IPA 1
8. Anggun Angelia Mentari XII IPA 1
9. Jossy Viandre XII IPA 1
10. Muhammad Rifky Adriyan XII IPA 1
11. Lisa Tiurma Nauli Simbolon XII IPA 1
12. Dewi Lestari XII IPA 1
13. Gracesela XII IPA 1
14. Novita Indira Sari XII IPA 1
15. Kania Putri Cahayani XII IPA 1
16. Aditya Eka Pasa XII IPA 1
17. Yuliana Amanda Nabila XII IPA 2
18. Enggar Nastiti XII IPA 2
Wijayaningrum
19. Zefanya victoria g. dj XII IPA 3
20. Maria Carolina XII IPS 3
BIODATA RESPONDEN
xxiv
1. NAMA : Dhea Novita
KELAS : X IPS 4
NIS : 14627
TTL : Tuwung, 27 November 2006
AGAMA : Kristen
CITA CITA : Polwan
KESAN/ PESAN : kurangi membolos
HARAPAN : Semoga siswa siswi sadar akan dampak nya membolos
.
2. NAMA : Bryan Christian Pratama
KELAS : XI IPA 1
NIS : 14045
TTL : Banjarmasin, 26 April 2005
AGAMA : Kristen
CITA CITA : Polisi
KESAN/ PESAN : Baik, semoga ada tindak lanjut untuk masalah bolos
HARAPAN : Semoga masalah ini teratasi
xxv
CITA CITA : Dokter
KESAN/ PESAN : Sangat mengedukasi
HARAPAN : Semoga setiap siswa-siswi menjadi lebih disiplin, agar hal-hal
yang tidak baik seperti pembolosan dimanapun adanya dapat
diatasi dan dihilangkan.
xxvi
KELAS : XII IPA 1
NIS : 13790
TTL : Tarakan, 6 Agustus 2004
AGAMA : Islam
CITA CITA : Orang sukses
KESAN/ PESAN : Membolos bukanlah hal yang sepele
HARAPAN : Semoga para siswa tidak memiliki niat untuk membolos kedepannya
xxvii
11. NAMA : Lisa Tiurma Nauli Simbolon
KELAS : XII IPA 1
NIS : 13780
TTL : Kuala Kapuas, 15 Juni 2005
AGAMA : Kristen
CITA CITA : Independent girl
KESAN/ PESAN : Bagus dan tingkatkan
HARAPAN : To be park Jongseongs wife
xxviii
15.
NAMA : Kania Putri Cahayani
KELAS : XII IPA 1
NIS :
TTL : Palangkaraya 01 Januari 2004
AGAMA : Islam
CITA CITA : Dokter
KESAN/ PESAN : membolos perilaku buruk
HARAPAN : semoga siswa bisa sadar bahwa membolos itu tidak baik
xxix
CITA CITA :
KESAN/ PESAN :
HARAPAN : Saya harap perilaku membolos ini bisa diminimalisir, baik dari
pihak siswa sendiri maupun sekolah
xxx