Anda di halaman 1dari 37

SAMBUTAN

DEPUTI PENCEGAHAN BNN

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat


dan karunia Nya telah disusun edisi terbaru Buku
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Ketahanan
Keluarga Anti Narkoba untuk BNNP dan
BNNKab/Kota.
Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba menjadi
salah satu upaya strategis dalam implementasi
pelaksanaan program P4GN secara utuh dan
terintergasi antar bidang baik di internal BNN maupun
lintas sektor.
Keberhasilan pelaksanaan Program Ketahanan
Keluarga Anti Narkoba sangat ditentukan oleh
kerjasama dan komitmen BNNP dan BNNKab/Kota
dengan lintas sektor.
Tujuan Penyusunan Petunjuk Teknis ini sebagai acuan
bagi BNNP dan BNNKab/Kota untuk
mengimplementasikan Program Ketahanan Keluarga
Anti Narkoba agar dapat terlaksana secara optimal,
efektif dan efisien.
Saya mengucapkan terima kasih atas apresiasi dan
partisipasi dari berbagai pihak yang terlibat dalam
penyusunan juknis ini.

i
Dengan harapan penyempurnaan juknis ini dilakukan
secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Oleh karena itu, dukungan, masukan, dan pemikiran
semua pihak dalam penyempurnaan juknis ini ke
depannya menjadi unsur penting kebersamaan dalam
mewujudkan Program Ketahanan Keluarga Anti
Narkoba.

Jakarta, Maret 2022


Deputi Pencegahan BNN

Irjen Pol. Drs. Sufyan Syarif, M.H.

ii
DAFTAR ISI

SAMBUTAN ............................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................ 1
1.2. Dasar Hukum ............................................... 3
1.3. Maksud dan Tujuan ..................................... 4
1.4. Ruang Lingkup ............................................ 5
BAB II KONSEP KETAHANAN KELUARGA ANTI
NARKOBA ................................................................ 6
2.1. Pentingnya Ketahanan Keluarga Anti
Narkoba................................................................. 6
2.2. Intervensi Ketahanan Keluarga Anti
Narkoba................................................................. 8
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM KETAHANAN
KELUARGA ANTI NARKOBA ................................ 13
3.1. Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba
………………………………………………….15
1. Tahap Perencanaan .................................. 16
2. Tahap Pelaksanaan .................................. 19
3. Tahap Pelaporan (Monitoring dan
Evaluasi) .......................................................... 27
BAB IV PENUTUP .................................................. 29

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bidang Pencegahan BNN telah melaksanakan


Program Intervensi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba
di tahun 2019 bekerjasama dengan UNODC
menghasilkan model program penguatan institusi
keluarga untuk menunjang pendidikan anti narkoba
bagi keluarga. Program ini dilakukan atas rekomendasi
hasil pemetaan Ketahanan Diri Anti Narkoba oleh
Direktorat Advokasi tahun 2018.
Program Intervensi Ketahanan Keluarga Anti
Narkoba berdampak signifikan pada peningkatan
kemampuan pengasuhan orangtua, peningkatan
resiliensi anak serta penurunan perilaku negatif anak.
Tahun 2020 telah dilakukan penyusunan Indeks
Ketahanan Keluarga Anti Narkoba di 34 provinsi dan
173 kab/kota dengan skor Indeks Ketahanan Keluarga
sebesar 78.66 (skala 100) atau 3.14 (skala 4) dan
berada dalam kategori tinggi. Pelaksanaan Program
Intervensi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba

1
dilanjutkan di tahun 2021 pada 173 Kabupaten Kota
dengan jumlah responden yang mendapatkan
intervensi sebanyak 1.035 orang yang menghasilkan
skor Indeks 81,430 (kategori tinggi) dengan target
angka 78,67 (kategori tinggi).
Sesuai yang tertuang dalam Rencana Strategis
(RENSTRA) BNN Tahun 2020 – 2024 Direktorat
Advokasi mempunyai Indikator Kinerja Kegiatan yaitu
Indeks Ketahanan Keluarga terhadap penyalahgunaan
Narkoba dengan sasaran kegiatan berfokus pada
meningkatnya daya tangkal keluarga terhadap
pengaruh buruk penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika yang tertuang pada tabel berikut ini.

Tabel 1.1 Program, Kegiatan dan Indikator


Kinerja Program Direktorat Advokasi Tahun
2020-2024
Kegiatan Target
Program / Sasaran
Indikator
Kegiatan Program 2020 2021 2022 2023 2024
Kinerja
Penyelenggaraan Meningkatnya Indeks 78.66 78.67 78.68 78.69 78.70
Advokasi daya tangkal Ketahanan
keluarga Keluarga
terhadap terhadap Faktor
pengaruh buruk Risiko
penyalahgunaan Penyalahgunaan
dan peredaran Narkoba
gelap narkotika

2
Pelaksanaan Program Intervensi Ketahanan
Keluarga Anti Narkoba ini adalah di seluruh instansi
vertikal BNN, baik itu di BNN Provinsi maupun BNN
Kab/Kota. Untuk itu disusun petunjuk teknis
pelaksanan Program Intervensi Ketahanan Keluarga
Anti Narkoba sebagai panduan untuk BNN, BNNP
maupun BNN Kab/Kota.

1.2. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009


tentang Narkotika;
b. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009
tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga;
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 1994 tentang
Penyelenggaraan Pembangunan
Kesejahteraan Keluarga;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun
2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2009;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun
2014 tentang Perkembangan

3
Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga, Keluarga Berencana dan Sistem
Informasi Keluarga;
f. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2019
tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 23 Tahun 2019 tentang Badan
Narkotika Nasional;
g. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020
tentang Rencana Aksi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkoba (P4GN);
h. Peraturan BNN RI Nomor 6 Tahun 2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja BNN
Provinsi dan BNN Kab/Kota.
i. Petunjuk Pelaksanaan Program Ketahanan
Keluarga Anti Narkoba Berbasis Sumber
Daya Pembangunan Desa; BNN 2020.

1.3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud
Petunjuk Teknis ini dimaksudkan untuk
menjadi acuan bagi BNN RI, BNN Provinsi

4
atau BNN Kab/Kota dalam rangka
pelaksanaan Program Intervensi Ketahanan
Keluarga Anti Narkoba.
b. Tujuan

1. Menyamakan persepsi terhadap pelaksanaan


Program Intervensi Ketahanan Keluarga Anti
Narkoba di BNN RI, BNN Provinsi atau BNN
Kab/Kota;
2. Mengoptimalkan implementasi Program
Intervensi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba di
BNN, BNN Provinsi atau BNN Kab/Kota.

1.4. Ruang Lingkup

Petunjuk Teknis ini melingkupi pelaksanaan


kegiatan Intervensi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba,
Sinergitas Kemitraan dengan Stakeholder terkait,
Tahapan Kegiatan, Pengolahan Data serta Monitoring
dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan Intervensi
Ketahanan Keluarga Anti Narkoba.

5
BAB II
KONSEP KETAHANAN KELUARGA ANTI
NARKOBA

2.1. Pentingnya Ketahanan Keluarga Anti


Narkoba
Kasus dalam keluarga yang terpapar
penyalahgunaan narkoba terus meningkat.
Permasalahan dalam keluarga berkaitan dengan
berbagai hal seperti kehilangan pekerjaan, konflik
keluarga seperti perceraian, kehilangan keluarga inti,
termasuk adanya salah satu anggota keluarga menjadi
korban penyalahgunaan narkoba
Hal ini menunjukkan adanya kerawanan sosial
dalam keluarga dan kurangnya interaksi antara
anggota keluarga. Keluarga sebagai suatu kelompok
sosial atau pranata sosial yang berperan penting dalam
menciptakan kesejahteraan, mendidik anggota
keluarga, mensosialisasikan dalam mengembangkan
peran-peran sosial.
BNN sebagai institusi yang mengemban amanah
dalam menanggulangi permasalahan narkotika di
Indonesia mempunyai tugas dan fungsi dalam
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan

6
dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika. Deputi Bidang Pencegahan dalam tugasnya
dibutuhkan penajaman program melalui kegiatan
prioritas penanggulangan penyalahgunaan narkoba
yakni melalui ketahanan keluarga. Ketahanan
Keluarga Anti Narkoba yang menjadi fokus dari buku
ini tidak terbatas pada satu lokus saja namun pada
aspek yang lebih luas baik pada tingkat pusat hingga
daerah.
Keterlibatan keluarga merupakan dukungan moril
yang dibutuhkan oleh setiap anak. Komunikasi yang
baik dan terbuka antara orangtua dengan anggota
keluarga adalah faktor perlindungan yang paling
handal dalam mencegah anggota keluarga terkena
pengaruh buruk bahaya penyalahgunaan narkotika.
Pendekatan ini memandang bahwa perilaku seseorang
merupakan hasil interaksi dengan anggota
keluarganya yang lain.

Pengertian Keluarga dan Ketahanan


Keluarga Anti Narkoba

a. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang


berada dalam satu rumah tangga dan satu atap

7
bersama-sama yang terbentuk karena adanya
perkawinan, ikatan darah, dan proses adopsi.
b. Ketahanan Keluarga mengacu pada pola tingkah
laku positif dan kompetensi fungsional yang
ditampilkan individu dan keluarga ketika mengalami
peristiwa yang menekan, yang menandakan
kemampuan keluarga untuk pulih mempertahankan
integritasnya sebagai unit. (Mc Cubbin, 2001)
c. Ketahanan Keluarga Anti Narkoba merupakan
kemampuan keluarga untuk meningkatkan daya
tangkal dari ancaman penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkoba. (Advokasi, 2020).

2.2. Intervensi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba

Program ketahanan keluarga anti narkoba salah


satu bentuknya adalah intervensi ketahanan keluarga
anti narkoba yang dilaksanakan sesuai dengan
dimensi dan indikator ketahanan keluarga anti
narkoba. Kegiatan intervensi ketahanan keluarga anti
narkoba ini bertujuan untuk mendorong semua
anggota keluarga (orang tua dan anak) untuk
meningkatkan kualitas keterampilan hidup anggota

8
keluarga tentang keterampilan pola pengasuhan orang
tua, keterampilan hidup anak terkait bahaya
penyalahgunaan narkoba serta penerapan pola hidup
sehat dalam keluarga.

Dimensi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba terdiri


dari 3 dimensi yaitu dimensi sistem keyakinan (beliefs
system), dimensi proses organisasi (organizational
process), dan dimensi proses komunikasi
(Communication /problem-solving processes). (Walsh,
2016).

Gambar 2.1 Dimensi Ketahanan Keluarga

9
Dalam ketiga dimensi ini terdapat 14 (empat
belas) indikator dengan masing-masing deskripsi untuk
menjelaskan tentang gambaran ketiga dimensi
tersebut yang dituangkan dalam bentuk kuisioner bagi
keluarga guna membentengi diri dari bahaya
penyalahgunaan narkoba yang ada dikeluarga.

10
Gambar 2.2 Indikator Belief System (Sistem
Keyakinan)

11
Gambar 2.3 Indikator Organizational
Process (Proses organisasi)

Gambar 2.4 Indikator Communication /


Problem Solving Processes (Proses
Komunikasi)

12
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM
KETAHANAN KELUARGA ANTI NARKOBA

Keluarga merupakan lingkungan awal kehidupan


individu yang memberi kesempatan untuk belajar
mengambil keputusan yang benar dan salah. Terutama
saat individu mulai beranjak remaja dan memiliki
lingkungan kehidupan lain di luar keluarga, peran
keluarga menjadi penting untuk melindungi anak dari
pengaruh negatif lingkungan.
Keyakinan bahwa “penyalahgunaan narkoba”
adalah “penyakit keluarga” menunjukkan pentingnya
program intervensi yang melibatkan berbagai elemen
pencegahan yang komprehensif, antara lain dengan
melibatkan keluarga/orangtua (K. L. Kumpfer, 2014).
Intervensi keluarga adalah hal krusial dalam
pencegahan penyalahgunaan narkoba. Tidak ada
strategi keluarga terbaik untuk pencegahan
penyalahgunaan narkoba, tetapi strategi harus disusun
dengan mempertimbangkan kebutuhan budaya (Karol
L. Kumpfer & Alvarado, 1995).
Program intervensi ketahanan keluarga anti
narkoba didukung dengan serangkaian modul yang

13
bertujuan untuk membantu anak, orangtua dan
keluarga dalam membangun komunikasi dan
hubungan yang lebih baik antara anak dan orangtua
dalam keluarga, meningkatkan keterampilan
pengasuhan pada orangtua dan membangun perilaku
asertif pada anak. Modul yang digunakan dalam
intervensi ini terdiri dari tiga modul yaitu Modul
Orangtua, Modul Anak dan Modul Keluarga.
BNN, BNNP, BNN Kab/Kota yang melaksanakan
Program Intervensi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba
dapat melakukan sinergi dengan Stakeholder terkait
yang dapat mendukung terlaksananya Kegiatan
Intervensi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba yang
diimplementasikan pada Desa/Kelurahan.
Sinergi yang dapat dilakukan BNN dengan
Stakeholder terkait sebagai berikut :
1 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak RI
 Dinas PPPA, Fasilitator PUSPAGA (Pusat
Pembelajaran Keluarga), dan lain-lain.
2 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi RI
 Dinas Pendidikan, Guru Bimbingan Konseling

14
3 BKKBN
 Penyuluh KB (Keluarga Berencana), Penyuluh
BKKBN
4 Kementerian Sosial
 Penyuluh Sosial
5 PKK
6 Akademisi
7 Praktisi Pencegahan

3.1. Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba

Adapun Program Ketahanan Keluarga Anti


Narkoba dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
PERENCANAAN
• Diharapkan BNNP dan BNN Kab/Kota dapat menjalin sinergitas
dengan Stakeholder baik Instansi Pemerintah, Swasta / BUMN,
Kelompok/Organisasi Masyarakat dan Institusi Pendidikan serta
Kepala Desa/Kelurahan tempat pelaksanaan kegiatan Intervensi

PELAKSANAAN
• Pelaksanaan Program Intervensi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba
di BNNP dan BNN Kab/Kota

PELAPORAN (MONITORING DAN EVALUASI)


• Laporan pelaksanaan Program Intervensi Ketahanan Keluarga Anti
Narkoba yang dilakukan oleh BNNP dan BNN Kab/Kota secara
periodik mingguan, bulanan dan triwulan.

Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba


mempunyai 3 tahapan kegiatan sebagai berikut :

15
1. Tahap Perencanaan

Tahap ini diawali dengan rangkaian sebagai


berikut :
a. Menyusun administrasi pelaksanaan kegiatan
Intervensi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba
sebagai berikut :
1) Menentukan panitia kegiatan
2) Membuat proposal kegiatan
3) Menentukan narasumber kegiatan Rapat
Koordinasi Program Ketahanan Keluarga
Anti Narkoba
4) Membuat surat-surat kegiatan
b. Melaksanakan Rapat Koordinasi Program
Ketahanan Keluarga Anti Narkoba
c. Rapat Koordinasi dalam rangka Ketahanan
Keluarga Anti Narkoba dilakukan BNNP dan
BNN Kab/Kota yang dihadiri oleh narsumber,
fasilitator dan pendamping fasilitator,
stakeholder terkait serta rekan-rekan BNN.
Tujuan rapat koordinasi antara lain :
1) Membangun komitmen dengan stakeholder
2) Menentukan lokus kegiatan
 BNNP dilakukan di desa / Kelurahan

16
terdekat dengan BNNP.
 BNN Kab/Kota dilakukan di desa /
kelurahan yang telah diajukan sebagai
lokasi desa bersinar.
3) Menentukan peserta / keluarga yang akan
dijadikan sasaran kegiatan intervensi
ketahanan keluarga anti narkoba yang
berkoordinasi dengan kepala Desa / Lurah
sesuai dengan tempat pelaksanaan
kegiatan.
4) Ketentuan peserta Kegiatan Intervensi
Ketahanan Keluarga Anti Narkoba diikuti
oleh 10 keluarga yang terdiri dari 1 orang tua
(ibu atau ayah) dan 1 orang anak dengan
kriteria usia 11 s.d. 12 tahun pada tingkat 7
(SMP) dari keluarga yang tidak bermasalah
dengan narkoba.
5 (lima) Keluarga akan menjadi kelompok
yang akan diintervensi, sedangkan 5
keluarga akan menjadi kelompok
pembanding / kelompok kontrol
5) Menyusun timeline kegiatan

17
Setelah pelaksanaan kegiatan Rapat
Koordinasi Program Ketahanan Keluarga
Anti Narkoba, BNNP dan BNN Kab/Kota
merencanakan serta membentuk
fasilitator dan juga menentukan
narasumber yang akan berperan sebagai
fasilitator dalam kegiatan Intervensi
Ketahanan Keluarga Anti Narkoba.
a. Fasilitator BNNP dan BNN KabKota
adalah Penyuluh Narkoba atau staf
P2M yang ada di BNNP dan BNN
Kab/Kota berjumlah 2 orang.
b. Narasumber adalah perwakilan
stakeholder yang berperan sebagai
fasilitator (Instansi Pemerintah,
Swasta/ BUMN, Kelompok/
Organisasi Masyarakat, PKK dan
Institusi Pendidikan) berjumlah 2
orang.
Komposisi Fasilitator dalam
pelaksanaan program adalah :
 Fasilitator Sesi Anak : 1 Fasilitator
BNN dan 1 Fasilitator luar (narsum

18
stakeholder)
 Fasilitator Sesi Orangtua : 1
Fasilitator BNN dan 1 Fasilitator luar
(narsum stakeholder)
 Fasilitator Sesi Keluarga : Seluruh
Fasilitator bergabung mendampingi

2. Tahap Pelaksanaan

Tujuan pelaksanaan kegiatan intervensi


ketahanan keluarga anti narkoba yang dilaksanakan di
BNNP dan BNN Kab/Kota yaitu:
a. Meningkatkan keterampilan pengasuhan orangtua;
b. Mengenali kualitas positif pada dirinya dan
orangtua;
c. Menekankan pada pengembangan komunikasi dan
peningkatan relasi antara orangtua dan anak.

Langkah - Langkah Pelaksanaan Kegiatan Intervensi


Ketahanan Keluarga Anti Narkoba bagi Para Fasilitator
(Penyuluh dan Narasumber)1 sebagai berikut :

1
Para Fasilitator merupakan Penyuluh BNN dan Narasumber Stakeholder yang bertugas
sebagai Fasilitator dalam Pelaksanaan Program Intervensi Ketahanan Keluarga Anti
Narkoba

19
a. Berkoordinasi dengan panitia kegiatan
b. Para Fasilitator dapat melakukan pembagian tugas
di tiap-tiap sesi
c. Membuat laporan kegiatan pada tiap pertemuan.
d. Mempelajari materi dalam modul Ketahanan
Keluarga
Materi yang akan disampaikan pada saat intervensi
ketahanan keluarga anti narkoba terdiri 3 Paket
Modul sebagai berikut:
1) Modul untuk orangtua

20
 Materi Pertemuan I
Keterampilan memahami anak (mengenal
perkembangan, memberi perhatian, pujian
dan penghargaan).
 Materi Pertemuan II
Keterampilan memahami diri (tantangan,
stress, cara mengatasi stress dan
membantu mengatasi stress anak)
 Materi Pertemuan III
Keterampilan mengubah perilaku pada
anak.
 Materi Pertemuan IV
Keterampilan orangtua untuk mengelola
perilaku agresif dan tekanan teman sebaya
pada anak.

Buku Pendamping Orangtua dan Fasilitator

Dalam sesi untuk orangtua, Para Fasilitator dan


juga orangtua dibekali dengan Buku Pendamping
Orangtua dan Fasilitator. Buku ini membantu
pendalaman materi terkait pengasuhan yang
membahas tentang Karakteristik Remaja,
Komunikasi Orangtua dan Anak, Stres Pada

21
Orangtua, Stres Pada Anak, Konsep Diri,
Penerimaan Diri Remaja, Penyesuaian Diri
Remaja, Pembuatan Kesepakatan Perilaku,
Penghargaan dan Hukuman, Perilaku Agresif dan
Perilaku Asertif.

Buku Petunjuk Media Dalam Modul Ketahanan


Keluarga

Buku ini merupakan Petunjuk Media atau alat


peraga yang dibutuhkan oleh para fasilitator dalam
pelaksanaan kegiatan Intervensi Ketahanan
Keluarga Anti Narkoba yang digunakan pada setiap
sesi baik di kelas orangtua, anak dan keluarga.

2) Modul untuk anak

22
 Materi Pertemuan I
Keterampilan mengembangkan kualitas diri.
 Materi Pertemuan II
Keterampilan menangani stress.
 Materi Pertemuan III
Keterampilan menolak pengaruh teman
sebaya dengan cara 7 langkah tahap 1.
 Materi Pertemuan IV
Keterampilan menolak pengaruh teman
sebaya dengan cara 7 langkah tahap 2.

3) Modul untuk keluarga

 Materi Pertemuan I
Keterampilan untuk mengenal kualitas positif
dalam keluarga.

23
 Materi Pertemuan II
Keterampilan mempelajari karakteristik
anggota keluarga.
 Materi Pertemuan III
Keterampilan berfikir tentang nilai-nilai
keluarga dan cara berkomunikasi dalam
keluarga (memahami stress masing- masing
antara anak dan orangtua)
 Materi Pertemuan IV
Keterampilan memahami memahami tekanan
teman sebaya dan hubungan keluarga.

e. Pelaksanaan Intervensi Ketahanan Keluarga Anti


Narkoba
Waktu pelaksanaan intervensi ketahanan keluarga
anti narkoba dilaksanakan sebagai berikut:
1) Pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak 4
kali pertemuan, dilakukan selama 2 (dua)
bulan.
2) Durasi pelaksanaan membutuhkan 2 (dua) jam
di setiap sesinya yaitu:

24
 1 jam pertama dipergunakan untuk sesi
anak dan orangtua yang dilakukan secara
paralel
 1 jam berikutnya untuk sesi keluarga yang
merupakan penggabungan kelas anak dan
orangtua
3) Khusus pada pertemuan 1 dan 4 dilakukan
penambahan waktu 1 jam yang dipergunakan
untuk pengisian kuesioner.
4) Semua peserta kegiatan intervensi ketahanan
keluarga anti narkoba diwajibkan mengikuti
interview dan pengisian surat pernyataan
komitmen serta kuesioner untuk orangtua sebagai
berikut:

Pengisian kuesioner yang diisi oleh orang tua


 Kuesioner Demografi Keluarga
Kuesioner berisi pertanyaan terkait dengan data
asal dari peserta yang mengikuti kegiatan,
diberikan pada pertemuan 1
 Kueisoner Kekuatan dan Kesulitan-Kesulitan Anak
(Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ))

25
Merupakan kuesioner tentang perilaku singkat
untuk anak dan remaja, diberikan kepada
Orangtua pada saat Pre test dan Post Test.
 Kuesioner Pola Pengasuhan Orang Tua (Parent
and Family Adjustment Scales (PAFAS))
Merupakan kuesioner yang secara ringkas
digunakan untuk mengukur perubahan dalam
praktek pengasuhan dan penyesuaian
pengasuhan dalam proses evaluasi terhadap
intervensi kelompok pengasuhan. Kuesioner ini
diberikan kepada Orangtua pada saat Pre test dan
Post Test.
 Kuesioner Surat Pernyataan Komitmen
 Kuesioner indeks ketahanan keluarga
https://www.dektara-bnn.id

Pengisian kuesioner yang diisi oleh anak


 Kuesioner Resiliensi Anak dan Remaja (The child
and youth Reselience Measure (CYRM))
Merupakan instrumen untuk mengukur resiliensi
diri remaja. Diberikan pada anak saat Pre Test dan
Post Test.

26
Pengisian kuesioner yang diisi oleh orang tua dan
anak
 Kuesioner Kepuasan Mengikuti Intervensi
Kuesioner diberikan pada akhir pertemuan ke 4.

3. Tahap Pelaporan (Monitoring dan Evaluasi)

Pelaporan merupakan salah satu rangkaian dari


proses Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan
Intervensi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba.
a. Tujuan Pelaporan
Memberikan informasi terkait perkembangan
pelaksanaan kegiatan Intervensi Ketahanan
Keluarga Anti Narkoba.
b. Waktu pelaporan
Pelaporan akan dilaksanakan secara online
melalui Google Form yang di isi oleh salah satu
panitia / fasilitator BNNP / BNN Kab/Kota disetiap
selesai melaksanakan kegiatan.
Formulir pelaporan akan direkap oleh masing-
masing PIC pada Direktorat Advokasi Deputi
Bidang Pencegahan BNN setiap minggunya untuk
dilaporkan kepada pimpinan.

27
c. Data yang dibutuhkan untuk pelaporan
1) Data lokasi dan waktu pelaksanaan kegiatan
2) Data fasilitator (Penyuluh dan Narasumber)
3) Data peserta intervensi ketahanan keluarga
anti narkoba
4) Anggaran yang diserap
5) Kendala yang dihadapi

28
BAB IV
PENUTUP

Program Intervensi Ketahanan Keluarga Anti


Narkoba diharapkan dapat menjadi suatu inovasi
strategis dalam penguatan program P4GN yang dapat
diterima manfaatnya secara langsung oleh masyarakat
secara umum dan keluarga secara khususnya. Buku
Petunjuk Teknis Program Intervensi Ketahanan
Keluarga Anti Narkoba ini diharapkan dapat menjadi
panduan untuk BNNP/BNNK yang terlibat secara
langsung sehingga seluruh kegiatan intervensi dapat
diimplementasikan secara nyata dan berkualitas.
Secara umum, keberhasilan pelaksanaan
intervensi ketahanan keluarga anti narkoba sangat
dipengaruhi oleh materi intervensi ketahanan keluarga
yang di sampaikan serta para pendukung program
mulai dari panitia, para fasilitator (penyuluh dan
narasumber stakeholder), para keluarga maupun pihak
desa/kelurahan) yang memiliki komitmen dalam
pelaksanaan intervensi ketahanan keluarga sehingga
didapatkan nilai indeks ketahanan keluarga anti
narkoba.

29
LAMPIRAN
Lampiran 1. Timeline per Pertemuan Intervensi
Ketahanan Keluarga Anti Narkoba

Timeline Pertemuan 1
Modul Intervensi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba

Pertemuan Awal sebelum Sesi dimulai : Pertemuan Awal sebelum Sesi dimulai :
Untuk Orangtua Untuk Anak
Pembukaan Program serta Pengisian Kuesioner dan Pre Test
Mengisi Angket Demografi (lampiran 2) Pembukaan Program serta Pengisian Kuesioner Pre Test
Mengisi Kuesioner SDQ (lampiran 3) Mengisi Kuesioner CYRM (lampiran 5)
Mengisi kueisoner PAFAS (lampiran 4)
*Untuk Pembukaan dapat dilakukan di ruangan yang sama baru kemudian berpisah untuk masuk ke sesi masing- masing

Aktivitas Sesi 1 Orangtua Aktivitas Sesi 1 Anak


Melakukan Aktivitas dalam Modul Sesi 1 Orangtua Melakukan Aktivitas dalam Modul Sesi 1 Anak
Peserta : Orangtua Peserta : Anak
Petugas : Para Fasilitator sesi Orangtua Petugas : Para Fasilitator Sesi Anak

Durasi Sesi 1 – Pararel antara Sesi Orangtua dan Sesi Anak


1 Jam / 60 menit
Kemudian break 15 menit untuk persiapan masuk ke sesi keluarga

Aktivitas Sesi 1 Keluarga


Melakukan Aktivitas dalam Modul Sesi 1 Keluarga
Peserta : Seluruh Orangtua dan Anak
Petugas : Seluruh Fasilitator

Durasi Sesi 1 Keluarga


1 Jam / 60 menit

Timeline Pertemuan 2
Modul Intervensi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba

Aktivitas Sesi 2 Orangtua Aktivitas Sesi 2 Anak


Melakukan Aktivitas dalam Modul Sesi 2 Orangtua Melakukan Aktivitas dalam Modul Sesi 2 Anak
Peserta : Orangtua Peserta : Anak
Petugas : Para Fasilitator sesi Orangtua Petugas : Para Fasilitator Sesi Anak

Durasi Sesi 2 – Pararel antara Sesi Orangtua dan Sesi Anak


1 Jam / 60 menit
Kemudian break 15 menit untuk persiapan masuk ke sesi keluarga

Aktivitas Sesi 2 Keluarga


Melakukan Aktivitas dalam Modul Sesi 2 Keluarga
Peserta : Seluruh Orangtua dan Anak
Petugas : Seluruh Fasilitator

Durasi Sesi 2 Keluarga


1 Jam / 60 menit

30
Timeline Pertemuan 3
Modul Intervensi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba

Aktivitas Sesi 3 Orangtua Aktivitas Sesi 3 Anak


Melakukan Aktivitas dalam Modul Sesi 3 Orangtua Melakukan Aktivitas dalam Modul Sesi 3 Anak
Peserta : Orangtua Peserta : Anak
Petugas : Para Fasilitator sesi Orangtua Petugas : Para Fasilitator Sesi Anak

Durasi Sesi 3 – Pararel antara Sesi Orangtua dan Sesi Anak


1 Jam / 60 menit
Kemudian break 15 menit untuk persiapan masuk ke sesi keluarga

Aktivitas Sesi 3 Keluarga


Melakukan Aktivitas dalam Modul Sesi 3 Keluarga
Peserta : Seluruh Orangtua dan Anak
Petugas : Seluruh Fasilitator

Durasi Sesi 3 Keluarga


1 Jam / 60 menit

Timeline Pertemuan 4
Modul Intervensi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba

Aktivitas Sesi 4 Orangtua Aktivitas Sesi 4 Anak


Melakukan Aktivitas dalam Modul Sesi 4 Orangtua Melakukan Aktivitas dalam Modul Sesi 4 Anak
Peserta : Orangtua Peserta : Anak
Petugas : Para Fasilitator sesi Orangtua Petugas : Para Fasilitator Sesi Anak

Durasi Sesi 4 – Pararel antara Sesi Orangtua dan Sesi Anak


1 Jam / 60 menit
Kemudian break 15 menit untuk persiapan masuk ke sesi keluarga

Aktivitas Sesi 4 Keluarga


Melakukan Aktivitas dalam Modul Sesi 4 Keluarga
Peserta : Seluruh Orangtua dan Anak
Petugas : Seluruh Fasilitator

Durasi Sesi 4 Keluarga : 1 Jam / 60 menit

Setelah Sesi 4 dilakukan Pengisian Kuesioner dan Post Test : Setelah Sesi 4 dilakukan Pengisian Kuesioner dan Post Test:
Untuk Orangtua Untuk Anak
Mengisi Angket Demografi (lampiran 2) Pembukaan Program serta Pengisian Kuesioner Pre Test
Mengisi Kuesioner SDQ (lampiran 3) Mengisi Kuesioner CYRM (lampiran 5)
Mengisi kueisoner PAFAS (lampiran 4) Mengisi kuesioner Angket Kepuasan Intervensi (lampiran 6)
Mengisi kuesioner Angket Kepuasan Intervensi (lampiran 6)
Kuesioner indeks ketahanan keluarga
https://www.dektara-bnn.id *Setelah pengisian kuesioner dan post test dapat dilakukan penutupan kegiatan

Pengolahan Data

Dilakukan setelah sesi dilaksanakan


proses penginputan data yang diperoleh dari kuisioner demografi, pre test, post test
Petugas : Para Fasilitator di damping panitia
Terkait Pengisian Indeks Ketahanan Keluarga, Fasilitator diberikan kewenangan untuk memilih 5 keluarga untuk pengisian aplikasi
Dektara

Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan Evaluasi kegiatan dilakukan secara berkala (mingguan, bulanan


dan triwulan) menggunakan Google Form setiap selesai pelaksanaan kegiatan di
tiap minggunya
Petugas : Para Fasilitator di damping panitia

31
Lampiran 2. Kuesioner Demografi Keluarga
Lampiran 3. Strengths and Difficulties Questionnaire
(SDQ) – versi Bahasa Indonesia
Lampiran 4. Parent and Family Adjustment Scales
(PAFAS) - versi Bahasa Indonesia
Lampiran 5. The child and youth Reselience Measure
(CYRM) – versi Bahasa Indonesia
Lampiran 6. Kuesioner Kepuasan Mengikuti Intervensi
Lampiran 7. Kuesioner Indeks Ketahanan Keluarga
Anti Narkoba
Lampiran 8. Surat Pernyataan Komitmen

32
1

Anda mungkin juga menyukai