Disusun oleh :
TAHUN
2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjakan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Pajak
Dalam Perbankan dan Lembaga Pembiayaan.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepunhnya nahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan berkembangnya pendidikan, dalam lingkup pendidikan formal yang
menjadikan pengelolahan pendidikan lebih terarah dan lebih terkoordinasi baik dari segi
penyelenggaraan, pendanaan, pengembangan, dan pengawasan maka sangatlah penting arti
entitas pendidikan. Sekolah merupakan entitas pendidikan yang terbentuk atas suatu konsep.
Sesederhana apapun sekolah yang dikelola, pastilah memiliki konsep. Maka baik buruknya
kualitas sebuah sekolah tentu dipengaruhi oleh konsep yang dipilih. Maka dari penjelasan dan
permasalahan yang terjadi di dunia pendidikan maka saya sebagai penulis ingin meneliti
pajak dalam entitas pendidikan sebagai rumusan masalah sebagi berikut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan karakteristik Entitas Pendidikan
2. Apa saja jenis dan bentuk Entitas Pendidikan
3. Bagaimana proses bisnis Entitas Pendidikan
4. Bagaimana ketentuan PPh untuk untuk Entitas Pendidikan
5. Bagaimana ketentuan PotPut untuk Entitas Pendidikan
6. Bagaimana ketentuan PPN untuk Entitas Pendidikan
7. Bagaimana kewajiban perpajakan dalam entitas Pendidikan
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dan karakteristik Entitas Pendidikan
2. Mengetahui jenis dan bentuk Entitas Pendidikan
3. Mengetahui proses bisnis Entitas Pendidikan
4. Mengetahui ketentuan PPh untuk untuk Entitas Pendidikan
5. Mengetahui ketentuan PotPut untuk Entitas Pendidikan
6. Mengetahui ketentuan PPN untuk Entitas Pendidikan
7. Mengetahui kewajiban perpajakan dalam entitas Pendidikan
4
BAB II PEMBAHASAN
5
- Uang seleksi penerimaan siswa/mahasiswa/peserta Pendidikan
- Uang pembangunan Gedung/pegadaan prasarana/pembayaran lainnya dengan
nama apapun yang berkaitan dengan keberadaan siswa/mahasiswa/peserta
Pendidikan
- Uang SPP, uang SKS, uang ujian, uang kursus, uang seminar/lokakarya, dan
sebagainya
- Penghasilan dari kontrak kerja dalam bidang penelitian dan sebagainya
- Penghasilan lainnya yang dikaitkan dengan jasa penyelenggaraaan
pengajaran/Pendidikan/pelatihan dengan nama dan dalam bentuk apapun
2. PENGURANG
- Subsidi/beasiswa yang diberikan kepada siswa yang kurang mampu ataupun biaya
Pendidikan siswa yang kurang mampu yang dipikul oleh yayasan atau organisasi
yang sejenis
PROSES UTAMA
PROSES PENDUKUNG
DUKUNGAN
PENGEMBANGAN SDM DUKUNGAN INFORMASI PEMELIHARAAN
ADMINISTRASI DAN
DAN INFRASTRUTUR DAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR
KEUANGAN
6
Laba yang diperoleh oleh organisasi yang menyelenggarakan pendidikan formal, yang
dienfestasikan kembali dalam bentuk pembangunan gedung dan prasarana pendidikan,
tidak dikenakan PPh. Akan tetapi, apabila laba tersebut setelah lewat dari 4 tahun,
tidak digunakan untuk membangun gedung dan prasarana pendidikan maka akan
dikenakan PPh pada tahun pajak berikutnya setelah lewat jangka waktu 4 tahun
tersebut.
Wajib Pajak Yayasan yang bergerak dibidang pendidikan (sekolah) secara umum
mempunyai kewajiban sebagai berikut :
1. Wajib Pajak mempunyai kewajiban menyetor dan melaporkan PPN atas Kegiatan
Membangun Sendiri sebesar 10 % x 20 % x Biaya yang dikeluarkan untuk
pembangunan gedung/bangunan apabila membangun sendiri gedung dengan luas
bangunan paling sedikit 200 m2 (sejak 22 Nopember 2012).
2. Wajib Pajak mempunyai kewajiban memotong dan menyetor serta melaporkan PPh
Pasal 4 (2) atas kegiatan pembangunan gedung yang dilakukan oleh kontraktor atau
pihak lain dan atas semua kegiatan jasa kontruksi lainnya.
3. Wajib Pajak mempunyai kewajiban memotong dan menyetor serta melaporkan PPh
Pasal 21 atas kegiatan yang merupakan objek PPh Pasal 21 termasuk gaji guru dan
karyawan lain serta PPh Pasal 21 atas Jasa Arsitek pembanguan gedung tersebut.
4. Wajib Pajak mempunyai kewajiban memotong dan menyetor serta melaporkan PPh
Pasal 23 atas kegiatan yang merupakan objek PPh Pasal 23 antara lain atas sewa
kendaraan, jasa katering, dan jasa lain objek PPh Pasal 23.
5. Wajib Pajak mempunyai kewajiban menyetor serta melaporkan PPh Pasal 25 bulanan
apabila ada PPh Pasal 25 yang harus disetor, kalau tidak ada hanya wajib melaporkan
tiap bulan. Batas Waktu penyetoran Tanggal 15 dan Pelaporan Tanggal 20 bulan
berikut.
6. Wajib Pajak mempunyai kewajiban menyetor serta melaporkan SPT Tahun PPh
Badan terhadap sisa lebih laba yayasan yang berasal dari objek pajak setelah dalam
jangka waktu empat tahun tidak digunakan untuk pembangunan gedung dan sarana
prasarana.
7
7. Wajib Pajak tidak mempunyai kewajiban penyetoran PPh Pasal 29 SPT Tahunan PPh
Badan apabila dalam jangka empat tahun sisa laba yayasan digunakan untuk
pembangunan gedung dan sarana prasarana. Hanya berkewajiban melaporkan SPT
Tahunan PPh Badan Nihil.
G. DASAR HUKUM
- Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE – 34/PJ.4/1995
- Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional
8
- Wajib pajak mempunyai kewajiban menyetor serta melaporkan PPh pasal 25 bulanan
apabila ada PPh pasal 25 yang harus disetor, kalua tidak ada hanya wajib melaporkan
tiap bulan. Batas waktu penyetoran tanggal 15 dan pelaporan tanggal 20 bulan berikut
- Wajib pajak mempunyai kewajiban menyetor serta melaporkan SPT tahun PPh Badan
terhadap sisa lebih laba yayasan yang berasal dari objek pajak setelah dalam jangka
waktu 4 tahun tidak digunakan untuk pembangunan Gedung dan sarana prasarana.
- Wajib pajak tidak punya kewajiban menyetor PPh pasal 29 SPT Tahunan PPh Badan
apabila dalam jangka 4 tahun sisal aba yayasan digunakan untuk pembangunan
Gedung dan sarana prasarana. Hanya berkewajiban melaporkan SPT Tahunan PPh
Badan Nihil.
9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Entitas pendidikan merupakan badan hokum yang didirikan oleh beberapa orang atau
beberapa badan usaha, yang lebih sering tidak bertujuan untuk semata – mata mencari
keuntungan/nirlaba. Entitas Pendidikan/yayasan atau organisasi yang sejenis yang bergerak di
bidang Pendidikan formal mulai dari taman kanak – kanak sampai dengan perguruan tinggi.
Jenis entitas pendidikan didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan
pendidikan yang di bendakan menjadi Pendidikan formal, Pendidikan nonformal, Pendidikan
informal, Pendidikan anak usia dini, Pendidikan jarak jauh, Pendidikan berbasis masyarakat.
Ketentuan dan jenis transaksi yang terkena pph potput untuk entitas pendidikan Wajib
Pajak Yayasan yang bergerak dibidang pendidikan (sekolah) secara umum mempunyai
kewajiban sebagai berikut :
1. Wajib Pajak mempunyai kewajiban menyetor dan melaporkan PPN atas Kegiatan
Membangun Sendiri sebesar 10 % x 20 % x Biaya yang dikeluarkan untuk
pembangunan gedung/bangunan apabila membangun sendiri gedung dengan luas
bangunan paling sedikit 200 m2 (sejak 22 Nopember 2012).
2. Wajib Pajak mempunyai kewajiban memotong dan menyetor serta melaporkan PPh
Pasal 4 (2) atas kegiatan pembangunan gedung yang dilakukan oleh kontraktor atau
pihak lain dan atas semua kegiatan jasa kontruksi lainnya.
3. Wajib Pajak mempunyai kewajiban memotong dan menyetor serta melaporkan PPh
Pasal 21 atas kegiatan yang merupakan objek PPh Pasal 21 termasuk gaji guru dan
karyawan lain serta PPh Pasal 21 atas Jasa Arsitek pembanguan gedung tersebut.
4. Wajib Pajak mempunyai kewajiban memotong dan menyetor serta melaporkan PPh
Pasal 23 atas kegiatan yang merupakan objek PPh Pasal 23 antara lain atas sewa
kendaraan, jasa katering, dan jasa lain objek PPh Pasal 23.
5. Wajib Pajak mempunyai kewajiban menyetor serta melaporkan PPh Pasal 25 bulanan
apabila ada PPh Pasal 25 yang harus disetor, kalau tidak ada hanya wajib melaporkan
tiap bulan. Batas Waktu penyetoran Tanggal 15 dan Pelaporan Tanggal 20 bulan
berikut.
6. Wajib Pajak mempunyai kewajiban menyetor serta melaporkan SPT Tahun PPh
Badan terhadap sisa lebih laba yayasan yang berasal dari objek pajak setelah dalam
10
jangka waktu empat tahun tidak digunakan untuk pembangunan gedung dan sarana
prasarana.
7. Wajib Pajak tidak mempunyai kewajiban penyetoran PPh Pasal 29 SPT Tahunan PPh
Badan apabila dalam jangka empat tahun sisa laba yayasan digunakan untuk
pembangunan gedung dan sarana prasarana. Hanya berkewajiban melaporkan SPT
Tahunan PPh Badan Nihil.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ortax.org/ortax/?mod=forum&page=show&idtopik=14768
https://www.online-pajak.com/pajak-yayasan-pendidikan
12