PANCASILA
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
hh
2022/2023
hh
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat Rahmat dan karunianya yang
telat di limpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas portofolio tentang
Pendidikan Pancasila.Penulisan Portofolio ini bertujuan dalam memenuhi tugas serta dapat
berguna bagi kehidupan mendatang. Penulis menyadari bahwa Portopolio ini masih jauh dari
sempurna. karena itu kritik yang bersifat membangun dan saran akan senang hati penulis
terima.
hh
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................I
KATA PENGANTAR..............................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................4
MODUL 1 - Pengantar Pendidikan Pancasila............................................................4
MODUL 2 - Sejarah Pancasila Sebelum Kemerdekaan Bangsa................................6
MODUL 3 - Pancasila Sebagai Sejarah Bangsa Indonesia Setelah Kemerdekaan....9
MODUL 4 - Pancasila Sebagai Dasar Negara...........................................................11
MODUL 5 - Pancasila Sebagai Ideologi....................................................................13
MODUL 6 - Pancasila Sebagai Filsafat.....................................................................16
MODUL 7 - Pancasila Sebagai Sistem Etika.............................................................17
MODUL 8 - Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengamban Ilmu...................................19
MODUL 9 - Urgensi Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi.............................22
MODUL 10 - Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengambangan IPTEK........................24
MODUL 11 - Pendidikan Anti Korupsi.....................................................................26
MODUL 12 - Implementasi Nilai Pancasila dalam Kehidupan Di Masyarakat........32
MODUL 13 - Pancasila di Era Globalisasi................................................................33
Tugas Individu...........................................................................................................34
Latihan UAS Fakultas Teknik Ganjil.........................................................................45
BAB III KESIMPULAN..........................................................................................47
hh
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
bahasa Sanskerta: पञ्च "pañca" berarti lima dan शीला "śīla" berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia. Lima ideologi utama penyusun Pancasila merupakan lima sila Pancasila. Ideologi
utama tersebut tercantum pada alinea keempat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara indonesia , sehingga dapat diartikan bahwa
pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi panangan
hidup bangsa indonesia sebagai dasar pemersatu lambang persatuan dan kesatuan serta bagian
pertahanan bangsa dan negara.
Rumusan Masalah
Tujuan
1.Pengantar Pendidikan Pancasila
2.Sejarah Pancasila Sebelum Kemerdekaan Bangsa
3.Pancasila Sebagai Sejarah Bangsa Indonesia Setelah Kemerdekaan
4.Pancasila Sebagai Dasar Negara
5.Pancasila Sebagai Ideologi
6.Pancasila Sebagai Filsafat
7.Pancasila Sebagai Sistem Etika
8.Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengamban Ilmu
9.Urgensi Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi
10.Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengambangan IPTEK
11.Pendidikan Anti Korupsi
hh
BAB II
PEMBAHASAN
MODUL 01
Mata kuliah Pendidikan Pancasila merupakan wadah bagi mahasiswa perguruan tinggi
semua jalur dan prodi untuk memfasilitasi terselenggaranya proses internalisasi nilai-nilai
luhur Pancasila yang membentuk jatidirinya sebagai bangsa Indonesia. Sebagaimana
dinyatakan dalam Materi Ajar Pendidikan Pancasila yang diterbitkan oleh Direktorat
Pendidikan Tinggi tahun 2013, dengan penyelenggaraan perkuliahan Pendidikan Pancasila di
Perguruan Tinggi, diharapkan dapat tercipta wahana pembelajaran bagi para mahasiswa
untuk secara akademik mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah
pembangunan bangsa dan negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi
dan dasar negara Republik Indonesia.
1. Setelah membaca dan memelajari materi dan bahan ajar mahasiswa mampu
mendeskripsikan dan menganlisa konsep dan rancangan perkuliahan Pendidikan
Pancasila yang diselenggarakan di Universitas Langlangbuana dengan benar.
2. Setelah berdiskusi dalam kelompoknya tentang mahasiswa mampu menganalisa
keselarasan manfaat Pendidikan Pancasila bagi mahasiswa dengan tuntutan
kompetensi Abad 21 sesuai bidang profesinya dengan benar.
3. Setelah berdiskusi dengan teman sekelompoknya, mahasiswa mampu mengajukan
contoh perannya dalam mengatasi praktik korupsi di tempatnya bekerja kelak
dengan menerapkan nili-nilai Pancasila.
hh
Hirarki nilai-nilai Pancasila adalah sebagai berikut :
1. Nilai Dasar
1. Terdiri atas nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai Kemanusiaan yang adil dan
beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Terdapat pada Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, dan Penjelasan UUD NRI
Tahun 1945.
3. Harus dijabarkan konkret dalam Batang Tubuh UUD NRI Tahun 1945 dan semua
peraturan perundang-undangan pelaksanaannya.
2. Nilai Instrumental
Penjabaran nilai dasar Pancasila yang ada di dalam semua peraturan perundang-undangan
yang dibuat oleh lembaga lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif dari tingkat pusat
hingga daerah seperti UU dan Perda yang merupakan.
3. Nilai Praksis
Pejabaran nilai-nilai instrumental Pancasila yang diterapkan dalam kegiatan dan perilaku
penyelenggara pemerintahan, masyarakat dan seluruh komponen bangsa.
hh
MODUL 02
Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke VII, di bawah kekuasaan Wangsa Syailendra
dikenal sebagai Kerajaan Maritim yang mengadakan jalur perhubungan laut. Kerajaan
Sriwijaya berdiri pada abad ke VII, di bawah kekuasaan Wangsa Syailendra dikenal sebagai
Kerajaan Maritim yang mengadakan jalur perhubungan laut. Sistem perdagangan telah diatur
dengan baik, supaya rakyat mengalami kemudahan dalam pemasarannya.Sistem perdagangan
telah diatur dengan baik, supaya rakyat mengalami kemudahan dalam pemasarannya. sudah
ada bahan yang bertugas mengurus pajak, harta benda kerajaan, kerohanian yang menjadi
pengawas teknis pembangunan dan patung-patung suci sehingga kerajaan dapat menjalankan
sistem negaranya dengan nilai-nilai ketuhanan.
Cita-cita kesejahteraan bersama dalam suatu negara telah tercermin dalam Kerajaan
Sriwijaya sebagaimana tersebut dalam perkataan “ Marvuai Vannua Criwijaya Siddhayatra
Subhika” (suatu cita-cita negara yang adil dan makmur).
hh
Nilai-nilai Pancasila yang terdapat pada Kerajaan Sriwijaya :
1. Nilai sila pertama, terwujud dengan adanya agama Budha dan Hindu. Yang
hidup berdampingan secara damai. Pada Kerajaan Sriwijaya terdapat pusat
kegiatan pembinaan dan pengembangan agama Budha.
2. Nilai sila kedua, terjalinnya hubungan antara Sriwijaya dengan India (Dinasti
Marsha). Pengiriman para pemuda untuk belajar ke India menunjukkan telah tumbuh
nilai-nilai politik luar negeri yang bebas aktif.
3. Nilai sila ketiga, sebagai Negara Maritim. Kerajaan Sriwijaya telah menerapkan
konsep Negara kepulauan sesuai dengan konsep wawasan nusantara.
4. Nilai sila keempat. Kerajaan Sriwijaya telah memiliki kedaulatan yang luas meliputi
Siam dan Semenanjung Melayu.
5. Nilai sila kelima, Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat pelayanan dan perdagangan
sehingga kehidupan rakyatnya sangat makmur.
3. Wilayahnya subur.
2. Piagam Jakarta
c. Persatuan Indonesia
hh
1. TAP No. II/MPR/1978 tentang P-4 (Ekaprasetia Pancakarsa) 1978.
3. Persatuan Indonesia.
8. Persatuan Indonesia.
hh
MODUL 04
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik ketika
negara Indonesia didirikan. Ketika itu dalam rapat BPUPKI, Badan Penyelidik Usaha-
usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, berbagai gagasan tentang dasar negara
diajukan oleh ketiga tokoh perintis kemerdekaan RI Ir. Soekarno, Dr Soepomo, dan Mr.
Moh. Yamin. Gagasan itu kemudian mengkerucut menjadi Pancasila sebagaimana yang
sekarang kita terapkan secara resmi. Adapun makna Pancasila sebagai dasar negara,
yaitu:
1. Pancasila harus menjadi suasana kebatinan dari seluruh sistem hukum yang berlaku di
Indonesia.
2. Pancasila harus mendasari semua kegiatan berbangsa dan bernegara oleh
bangsa Indonesia.
3. Pancasila harus dipertahankan dan menjadi pegangan hidup selama negara dan
bangsa Indonesia eksis, sekalipun lingkungan kehidupan berubah dan berkembang.
4. Pancasila harus menjadi jatidiri bangsa.
Dinamika Pancasila
Dinamika adalah adalah gerak kehidupan masyarakat secara terus-menerus yang
menimbulkan perubahan dalam tata kehidupan masyarakat itu sendiri. Dinamika Pancasila
hanya dimungkinkan jika ada daya refleksi yang mendalam dan keterbukaan yang matang
untuk menyerap, menghargai dan memilih nilai-nilai hidup yang tepat dan baik untuk
menjadi pandangan hidup bangsa bagi kelestarian hidupnya di masa mendatang. Penerapan
dan penolakan terhadap nilai budaya luar tersebut berdasar pada relevansinya. Dalam konteks
hubungan internasional, dapat terjadi pengaruh dua arah, kebudayaan luar mempengaruhi
Pancasila, tetapi sebaliknya Pancasila juga bisa ditawarkan untuk mempengaruhi dan
menyokong perkembangan budaya asing.
hh
Dua Tantangan Pancasila
1. Tantangan Konseptual adalah memahami dan merumuskan secara jernih serta
menyepakati bersama secara sungguh-sungguh tentang kandungan nilai-nilai dasar
setiap sila maupun Pancasila secara keseluruhan dan utuh.
2. Tantangan kelembagaan adalah menuangkannya ke dalam sistem politik, sistem
kenegaraan, dan sistem hukum sehingga terimplementasikan secara nyata dalam
menjawab tantangan kita sebagai bangsa yang hendak mewujudkan cita-cita
kemerdekaan.
5. Pengaruh kebudayaan dan ideology dari luar dengan deras menerpa semua bangsa
termasuk Indonesia.
6. Menguatnya aspirasi penerapan HAM dan Demokrasi.
hh
MODUL 05
Secara ilmu bahasa kata ideologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu idea yang artinya
gagasan, konsep, ide-ide dasar, pengetahuan dasar atau cita-cita dan logos yang artinya
pengetahuan. Jadi Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan,
pengetahuan tentang ide-ide atau cita-cita. Menurut KBBI ideologi adalah sebagai kumpulan
konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan
untuk kelangsungan hidup. Ideologi adalah cara berpikir seseorang atau suatu golongan.
Adapun beberapa pengertian ideologi menurut beberapa ahli :
1. Antoine Destutt de Tracy: Ideologi yaitu ‘science of ideas’, suatu gagasan yang
diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam masyarakat
Perancis (Disdik Pora, Buleleng, 2016).
2. Menurut Descartes: Ideologi sebagai sebuah inti darii semua pemikiran pada manusia.
Makna Ideologi berintikan seperangkat nilai yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang
dimiliki dan dipegang oleh seseorang atau suatu masyarakat sebagai wawasan atau
pandangan hidup mereka. Melalui rangkaian nilai itu mereka mengetahui bagaimana cara
hh
yang paling baik, yaitu secara moral atau normatif dianggap benar dan adil, dalam bersikap
dan bertingkah laku untuk memelihara, mempertahankan, membangun kehidupan duniawi
bersama dengan berbagai dimensinya.
Ideologi menjadi salah satu cara berpikir seseorang atau golongan tertentu. Dengan
begitu, ideologi dapat menjadi paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program sosial
politik. Sebenarnya, tujuan utama di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan
melalui proses pemikiran normatif dalam negara. Ramalan Surbakti mengemukakan
Ideologi secara fungsional ini digolongkan menjadi dua tipe, yaitu :
1. Ideologi yang doktriner dimana ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi itu
dirumuskan secara sistematis dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat
partai atau aparat pemerintah. Sebagai contohnya adalah komunisme.
2. Ideologi yang pragmatis apabila ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi
tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci namun dirumuskan secara
umum hanya prinsip-prinsipnya.
hh
telah berubah sesuai dengan gagasan dan sikap yang diperbandingkan dan sudut pandang si
pembicara. Adapun pengertian aliran ideologi sayap kiri dan kanan :
1. Aliran idegologi sayap kiri dalam politik biasanya mengacu kepada kelompok yang
dihubungkan dengan aliran sosialis atau demokrasi sosial. Biasanya juga dianggap
sebagai lawan dari sayap kanan. Pada umumnya sayap kiri diasosiasikan dengan ide-
ide seperti kebebasan, persamaan derajat, solidaritas, pembelaan hak-hak, perjuangan
sosial, reformasi dan internasionalisme. Dan komunisme maupun filsafat marxisme
sering kali dianggap sebagai bentuk radikal dari politik sayap kiri.
Namun banyak golongan sayap kiri yang menolak bila mereka dihubungkan dengan
komunisme bahkan dengan anarkisme. Contoh ideologi sayap kiri di antara lain
Komunisme., Sosialisme., Anarkisme., Progresivisme. Adapun isu-isu ideologi sayap
kiri :
1. Antiglobalisasi
2. Antikapitalisme
3. Egalitarianisme
4. Feminisme
5. Lingkungan hidup
6. Gerakan buruh
7. Demokrasi
2. Aliran idegologi sayap kiri adalah istilah yang mengacu kepada segmen spektrum
politik yang biasanya dihubungkan dengan konservatisme, liberalisme klasik,
kelompok kanan agama, atau sekadar lawan dari politik sayap kiri. Ideologi sayap
kanan diasosiasikan dengan ide-ide seperti hirarki, keteraturan, kewajiban, tradisi,
nasionalisme, dan mematuhi pihak berwenang. Contoh ideologi sayap kanan diantara
lain Liberalisme, Monarkisme, Nazisme, Kolonialisme, Koservatisme. Adapun isu-
isu ideologi sayap kiri :
1. Globalisasi.
2. Kapitalisme.
hh
MODUL 06
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia, yang terdiri dari dua kata philein
yang berarti mencitai dan sophia berarti kebijaksanaan. Philosophia berarti cinta atau
kebijaksanaan atau conta kebenaran. Pancasila dikatakan sebagai filsafa karena Pancasila
merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding fathers
Indonesia, yang dituangkan dalam suatu sistem. Adapun pengertian filsafat menurut para
ahli:
Pancasila dikatakan sebagai filsafat karena Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa
yang mendalam yang dilakukan oleh the founding fathers Indonesia yang dituangkan dalam
suatu sistem. Ciri Pancasila sebagai filsafat menurut Laman Gunadarma adalah Pancasila
merupakan sistem filsafat karena memenuhi ciri-ciri berpikir kefilsafatan, yaitu:
1. Bersifat koheren: Berhubungan satu sama lain dan tidak mengandung pernyataan
yang saling bertentangan. Meskipun berbeda tetap saling melengkapi dan tiap
bagian mempunyai fungsi dan kedudukan tersendiri.
2. Bersifat menyeluruh: Pancasila dapat mewadahi semua kehidupan dan dinamika
masyarakat di Indonesia.
3. Bersifat mendasar: Pancasila dirumuskan berdasarkan inti mutlak tata kehidupan
manusia untuk menghadapi diri sendiri, sesama manusia, dan Tuhan dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
4. Bersifat spekulatif: Pancasila sebagai dasar negara pada mulanya merupakan buah
pikir dari tokoh-tokoh kenegaraan, yang kemudian dibuktikan kebenarannya melalui
rangkaian diskusi dan dialog panjang dalam sidang BPUPKI dan PPKI.
hh
MODUL 07
Etik atau Etika dapat diartikan sebagai kesantunan umum atau moral yang berlaku
secara umum dalam berbuat. Etika secara filosofis artinya berbicara tentang apa yang
harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan, tentang yang baik atau yang buruk untuk
dilakukan. Oleh sebab itu, etika berkaitan dengan penilaian akan sesuatu apakah baik atau
buruk. Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila
untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia. Pancasila yang berfungsi sebagai sistem etika disamping merupakan way of
life bangsa Indonesia, juga merupakan struktur pemikiran yang disusun untuk
memberikan tuntunan atau panduan kepada setiap warga negara Indonesia dalam bersikap
dan bertingkah laku. Etika Pancasila Sebagai Etika Keutamaan itu lebih dekat pada
pengertian etika keutamaan atau etika kebajikan. Etika keutamaan lebih dominan karena
etika Pancasila tercermin dalam empat tabiat saleh yaitu:
1. Kebijaksanaan.
2. Kesederhanaan.
3. Keteguhan.
4. Keadilan.
1. Hakikat Sila Ketuhanan terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhan
sebagai penjamin prinsip-prinsip moral.
2. Hakikat Sila Kemanusiaan terletak pada actus humanus, yaitu tindakan manusia
yang mengandung implikasi dan konsekuensi moral yang dibedakan dengan actus
homini, yaitu tindakan manusia yang biasa.
hh
3. Hakikat Sila Persatuan terletak pada kesediaan untuk hidup bersama sebagai warga
bangsa yang mementingkan masalah bangsa di atas kepentingan individu antar
kelompok.
4. Hakikat Sila Kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah untuk mufakat.
5. Hakikat Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia merupakan perwujudan
dari sistem etika yang tidak menekankan pada kewajiban semata atau menekankan
pada tujuan belaka tetapi lebih menonjolkan keutamaan yang terkandung dalam nilai
keadilan itu sendiri.
hh
MODUL 08
Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada
beberapa jenis pemahaman:
Pentingnya Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu dapat ditelusuri ke dalam hal-hal
sebagai berikut:
2. Kedua dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan iptek terhadap lingkungan hidup
berada dalam titik nadir/rendah yang membahayakan eksistensi hidup manusia di
masa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan tuntunan moral bagi para
ilmuwan dalam pengembangan iptek di Indonesia.
3. Ketiga perkembangan iptek yang didominasi negara-negara Barat dengan politik global
ikut mengancam nilai-nilai khas dalam kehidupan bangsa Indonesia, seperti
spiritualitas, gotong royong, solidaritas, musyawarah, dan cita rasa keadilan. Oleh
karena itu, diperlukan orientasi yang jelas untuk menyaring dan menangkal pengaruh
nilai-nilai global yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.
hh
hh
4. Kedua dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan iptek terhadap lingkungan hidup
berada dalam titik nadir/rendah yang membahayakan eksistensi hidup manusia di
masa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan tuntunan moral bagi para
ilmuwan dalam pengembangan iptek di Indonesia.
5. Ketiga perkembangan iptek yang didominasi negara-negara Barat dengan politik
global ikut mengancam nilai-nilai khas dalam kehidupan bangsa Indonesia, seperti
spiritualitas, gotong royong, solidaritas, musyawarah, dan cita rasa keadilan. Oleh
karena itu, diperlukan orientasi yang jelas untuk menyaring dan menangkal pengaruh
nilai-nilai global yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.
1. Pancasila harus menjadi kerangka kognitif dalam identifikasi diri sebagai bangsa.
1. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa yang memberikan kesadaran bahwa
manusia hidup di dunia ibarat sedang menempuh ujian dan hasil ujian akan
menentukan kehidupannya yang abadi di akhirat nanti.
2. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, memberikan arahan baik bersifat
universal maupun khas terhadap ilmuwan dan ahli teknik di Indonesia.
3. Sila ketiga, Persatuan Indonesia, memberikan landasan esensial bagi kelangsungan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu, ilmuwan dan ahli teknik
Indonesia perlu menjunjung tinggi asas Persatuan Indonesia dalam tugas-tugas
hh
profesionalnya.
hh
MODUL 09
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara. Tanpa proses pendidikan dan pengajaran yang baik,
hh
tentunya akan sulit dihasilkan SDM Nasional yang unggul dan berjiwa bela negara
yang kuat. Tentu saja ini akan berdampak kepada proses pembangunan dan
mempertahankan eksistensi bangsa dan negara.
Dosen dan mahasiswa yang dibentuk oleh kultur kampus berbasis pada
penelitian dan pengembangan yang akan menghasilkan SDM yang cerdas, kritis,
kreatif, dan tidak sekedar bekerja ketika nanti berada di lapangan karirnya. Artinya,
anda kelak harus menjadi agent of change, social control, pemimpin masa depan
yang memiliki kemampuan untuk memberikan solusi atas berbagai masalah. Oleh
sebab itu, mahasiswa perguruan tinggi harus menjadikan dirinya sebagai orang-orang
yang dididik di kampus dan terbiasa membuat penelitian, laporan, melaksanakan
tugas sesuai dengan ilmu yang dipahami, tidak hanya sekedar mengikuti kebiasaan
saja.
Ilmu yang bermanfaat tentunya bukan hanya ilmu yang disimpan untuk diri
sendiri atau sekedar disimpan dalam pikiran kita, melainkan ilmu yang diamalkan
sesuai fungsinya dan memberikan manfaat untuk orang banyak. Dalam undang-
undang pendidikan tinggi disebutkan bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah
kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Anda bisa memulai kegiatan pengabdian masyarakat dengan menjadi relawan
dalam suatu kegiatan sosial, KKN, dan lain sebagainya.
hh
MODUL 10
hh
Peran Nilai Dasar Pancasila Dalam Pengembangan IPTEK
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa :
Iptek tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan, dibuktikan, dan diciptakan,
tetapi juga dipertimbangkan maksudnya dan akibatnya apakah merugikan manusia
dengan sekitarnya. Dengan demikian pengembangan Iptek menempatkan manusia di
alam semesta bukan sebagai pusatnya melainkan sebagai bagian yang sistematik dari
alam yang diolahnya.
2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab :
Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral.
Oleh sebab itu, pembangunan iptek harus didasarkan pada hakikat tujuan demi
kesejahteraan serta peningkatan harkat dan martabat umat manusia, bukan
menjadikan manusia sebagai makhluk yang angkuh dan sombong akibat dari
penggunaan iptek.
3. Sila Persatuan Indonesia :
Iptek harus dapat dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan
bangsa dan selanjutnya dapat dikembangkan dalam hubungan manusia
Indonesia dengan masyarakat internasional.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan :
Setiap ilmuwan haruslah memiliki kebebasan untuk mengembangkan Iptek tetapi
juga harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain, memiliki sikap yang
terbuka untuk dikritik, dikaji ulang, maupun dibandingkan dengan penemuan teori
lainnya.
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia:
hh
MODUL 11
Secara etimologi berasal dari bahasa latin corrumpere, corruptio, corruptus yang
bermakna menghancurkan. Secara terminologi,korupsi artinya menerima uang sogok,
menyelewengkan uang atau barang milik perusahaan atau negara, menerima uang dengan
menggunakan jabatan untuk kepentingan pribadi. Merujuk kepada kedua pengertian tersebut
dapat dinyatakan bahwa korupsi adalah tindakan penyalahgunaan kekuasaan untuk
kepentingan pribadi yang dapat merugikan orang lain ataupun menghancurkan negara. Orang
yang melakukan korupsi disebut dengan koruptor. Adapun definisi korupsi menurut beberapa
pakar :
Teori yang juga membahas mengenai prilaku korupsi dengan baik di hadirkan oleh Jack
Bologne (Bologne : 2006), yang dikenal dengan teori GONE. GONE adalah singkatan dari
Greeds (keserakahan), Opportunities (kesempatan), Needs (kebutuhan) dan Exposure
(pengungkapan). GONE terkait dengan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecurangan
atau korupsi yang meliputi.
Faktor-faktor Penyebab Korupsi :
1. Aspek Perilaku Individu :
a. Sifat tamak manusia.
b Moral yang kurang kuat menghadapi godaan.
c. Gaya hidup konsumtif.
d.Tidak mau atau malas bekerja keras
hh
Faktor eksternal :
1. Aspek sikap masyarakat terhadap korupsi.
2. Aspek ekonomi.
3. Aspek politik.
4. Aspek organisasi.
hh
Empat Akar Halangan Besar Pemberantasan Korupsi :
1. Opportunity berkaitan dengan sistem yang memberi lubang terjadinya korupsi.
2. Sistem pengawasan yang tidak ketat memungkinkan orang akan mudah memanipulasi
angka dan berlaku curang.
3. Sikap mental yang tidak pernah merasa cukup dan selalu memiliki kebutuhan yang
tak pernah usai.
4. Undang-undang yang berkaitan dengan hukuman pada pelaku korupsi yang rendah
Anti Korupsi adalah semua tindakan yang melawan, memberantas, menentang, dan
mencegah korupsi. Pendidikan Anti Korupsi adalah upaya memberikan pemahaman dan
penanaman nilai-nilai kepada peserta didik agar berperilaku anti korupsi. Pentingnya
Pendidikan Anti-korupsi :
Tujuan mata kuliah anti korupsi untuk membangun budaya anti korupsi di kalangan
mahasiswa dengan memberikan pengetahuan tentang korupsi dan pemberantasannya,
menanamkan nilai-nilai anti korupsi, dan menyiapkan mahasiswa sebagai agent of change
bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang bersih dan bebas dari korupsi. Serta peran
mahasiswa dalam pemberantasan korupsi :
1. Menjaga diri dan komunitas mahasiswa bersih dari korupsi dan perilaku koruptif.
hh
PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA
Pemberantasan tindak pidana korupsi adalah serangkaian tindakan untuk mencegah dan
memberantas tindak pidana korupsi melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan,
penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan, dengan peran serta masyarakat
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dari pengertian pemberantasan
tindak pidana korupsi ini ada tiga hal yang perlu digarisbawahi yaitu mencegah, memberantas
dalam arti menindak pelaku korupsi dan peran serta masyarakat.
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) adalah Pengadilan Khusus yang berada di
lingkungan Peradilan Umum. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi merupakan satu-satunya
pengadilan yang berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tindak pidana
korupsi. Ada lapas Sukamiskin yang merupakan lapas khusus yang diperuntukkan bagi napi
terkait kasus korupsi. Adapun beberapa strategi dalam memberantas korupsi :
hh
6. Mekanisme Pelaporan Pelaksanaan Pemberantasan Korupsi bertujuan untuk
memastikan ketersediaan laporan rutin dan informasi terkait dan berkontribusi aktif
melaporkan kinerja dan pencapaian yang telah, tengah, dan akan dilaksanakan secara
rutin serta melaporkan dan mepublikasikan usaha-usaha yang telah, tengah, dan akan
dilaksanakan.
hh
Penyadapan Informasi Sebagai Penerapan Teknologi Dalam PPK
Keputusan untuk melakukan penyadapan didasarkan pada kebutuhan untuk
memperkuat alat bukti dalam kegiatan penyelidikan. Penyelidikan itu sendiri dilakukan
setelah kegiatan pengumpulan data dan keterangan dilakukan setelah ditemukan indikasi
tindak pidana korupsi. Dengan demikian, penyadapan bukan merupakan langkah pertama
yang dilakukan untuk mendapatkan bukti adanya suatu tindak pidana korupsi.
Penyadapan diatur dalam Pasal 26 UU No. 31/1999 jo UU No. 20/2001 serta pasal 12 butir a UU
No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Peraturan
Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 11/PER/M.KOMINFO/02/2006 tentang Teknis
Penyadapan Terhadap Informasi. Karena itu KPK melakukan penyadapan sesuai aturan yang
ada dan dilakukan dengan tanggung jawab, profesionalisme, dan kehati-hatian ekstra.
3. Si pelaku tertangkap beberapa saat kemudian setelah melakukan tindak pidana itu.
hh
MODUL 12
hh
akan tetapi berdampak kepada negatif bagi kehidupan masyarakat luas.
2. Tidak melakukan korupsi karena mengambil hak rakyat banyak untuk
kesejahteraan sendiri.
MODUL 13
e. Menghargai perbedaan.
b. Mampu memberi layanan kepada pihak lain dengan ikhlas dengan layanan yang
prima.
c. Mememlihara iklim kerja dengan sikap komunikatif dan kooperatif.
MODUL 14
Era globalisasi merupakan era kesejagatan yang penuh dengan berbagai tantangan di
era globalisasi, ketahanan ideologi Pancasila kembali diuji oleh perkembangan kehidupan
yang demikian pesat dan tak terduga serta harus waspada dan jangan sampai terbawa arus.
Peran Pancasila di era globalisasi :
1. Revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam menumbuhkembangkan wawasan kebangsaan.
2. Eksklusivisme sosial.
Di era globalisasi, pendidikan Pancasila harus mampu membebaskan, dan membuka peluang
bagi peserta didik dalam mewujudkan cita-citanya sesuai dengan minat dan bakatnya masing-
hh
masing secara optimal.
TUGAS-TUGAS INDIVIDU
hh
SOAL LATIHAN UAS GANJIL TEKNIK INDUSTRI
Mata Kuliah : Pancasila
Dosen : Prof. Abdorrakhman Gintings
T. A. : 2022-2023
Kode : Ganjil Super
Fakultas : TI GANJIL
9. Dari konsep yang diajukan oleh tiga tokoh perintis kemerdekaan pada
akhirnya yang diterima adalah yang diajukan oleh ……………… m.yamin
hh
15. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan dan setiap
warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya. Ini adalah amanah dari UUD 1945 Fasal ………… 31 ayat
2 uud 1945
17. Solidaritas, rasa setia kawan, rasa cinta tanah air yang berwujud
pada mencintai produk dalam negeri. Merupakan implementasi dari
Sila ………………….
Ke-3
hh
23. Etika yang terwujudkan dalam watak atau nilai disiplin,
kejujuran, belas kasih dan murah hati adalah bentuk etika
…………………… normatif
25. Iptek adalah sesuatu yang dapat meningkatkan dan juga merusak
mutu kehidupan manusia. Agar pengembangan Iptek di Indonesia, tidak
terjerumus kepada pemanfaatan Iptek yang merusak kehodupan
manusia, maka nilai-nilai Pancasila harus diperankan sebagai rambu
………………………... normatif
27. Sesuai dengan isi Pasal 9 ayat (2) UU No.3 Tahun 2002 Tentang
Pertahanan Negara, keikutsertaan warga negara dalam pelatihan dasar
kemiliteran merupakan bagian dari upaya ……………………… …
belanegara
hh
31. Peran serta masyarakat adalah peran aktif perorangan, Ormas,
atau LSM dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi
dipayungi oleh Peraturan Pemerintah No: ……………………. 14 tahun
2018
35. Sanksi terhadap TPK selain hukuman badan yang diusulkan oleh
sejumlah kelompok masyarakat dengan mempermalukan pelaku adalah
hukuman ……………….. sosial
hh
BAB III
KESIMPULAN
Pancasila merupakan falsafah dan dasar negara Republik Indonesia sebagai
pedoman bagi segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia. Pancasila terdiri atas lima sila yang mengandung nilai-nilai di dalamnya,
nilai-nilai tersebut diwujudkan sebagai pengamalan dalam kehidupan masyarakat. Seiring
dengan arus globalisasi penerapan nilai-nilai Pancasila kian memudar ditengah-tengah
masyarakat, sehingga Pancasila tidak mampu lagi menjadi pandangan bagi masyarakat
Indonesia, hal ini juga meliputi para generasi muda Indonesia. Generasi muda sebagai
generasi penerus bangsa diharapkan membawa perubahan yang lebih baik bagi bangsa ini
dengan berpedoman pada Pancasila, akan tetapi para pemuda saat ini kian jauh dari
nilainilai Pancasila.
hh