PENDAHULUAN
1
2
KEGIATAN BELAJAR
Salah satu bentuk dari Pengembangan Cinta Tanah Air adalah melalui
Bela Negara. Bela Negara merupakan unsur penting dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Sebagaimana dalam pidato tertulis Presiden RI pada Peringatan
Hari Bela Negara, 19 Desember 2014 bahwa “Bela Negara mempunyai spektrum
yang sangat luas di berbagai bidang kehidupan, mulai dari politik, ekonomi, sosial
dan budaya, bisa dilakukan oleh setiap warga negara dari berbagai latar belakang
profesi: mulai dari petani, buruh, profesional sampai dengan pedagang, yang bisa
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai peran dan profesi warga negara”.
Bela Negara bukanlah Wajib Militer, tetapi Bela Negara didasari oleh
UUD 1945, Pasal 27 Ayat (3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara dan Pasal 30 Ayat (1) Tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Dengan demikian, setiap warga negara (NKRI)–apapun profesi dan pekerjaannya–
memiliki kewajiban yang sama untuk turut serta mempertahankan dan membela
NKRI. Utamanya di tingkat Pendidikan Tinggi, seyogyanya “Iklim Kampus
(Akademis)” yang terdiri dari peserta didik, tenaga pendidik, dan tenaga
kependidikan memupuk jiwa patriotisme dan nasionalisme, sehingga “Kampus”
terhindar dari paham “Radikalisme” yang selama ini terbukti bahwa paham
4
Tantangan yang dihadapi oleh Bangsa dan Negara Republik Indonesia saat
ini diantaranya: terorisme, radikalisme, separatisme, narkotika, berbagai informasi
hoax dan korupsi serta pandemi global Wabah Virus Covid-19. Merupakan
tantangan internal (nyata) yang cenderung dihadapi oleh Bangsa dan Negara RI
sendiri. Dimana saat ini dikenal dengan istilah “Proxy War”, yaitu perang
terselubung di suatu negara dimana ada pihak (ketiga) yang ingin menguasai atau
juga menghancurkan negara itu dengan cara-cara yang halus (bukan berupa
perang fisik). Cara-cara halus dimaksud diantaranya adalah dengan menanamkan
ideologi lain selain “Pancasila” dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan
bernegara; memasukan peredaran narkotika di seluruh wilayah NKRI dengan
tujuan utamanya adalah merusak kaum generasi bangsa yang tersusupi oleh para
pengedar dan penggunanya; serta berbagai informasi hoax (palsu/tidak valid)
yang beredar melalui jejaring sosial saat ini pada segala tingkatan generasi bangsa
Indonesia.
Fenomena tersebut di atas–yang sedang terjadi–saat ini terkadang
dianggap hal-hal yang biasa-biasa saja (sebagaimana kasus kejahatan pada
umumnya) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dimana situasi tersebut
pada khususnya merupakan tanggung jawab pihak keamanan negara (POLRI) dan
jika terkait dengan ancaman secara fisik dari pihak luar maka merupakan
tanggung jawab pihak pertahanan negara (TNI). Padahal segenap Bangsa
Indonesia (berbagai lapisan dan golongan) wajib turut serta mempertahankan dan
membela NKRI dari berbagai ancaman (baik yang berasal dari dalam negeri
maupun luar negeri).
Melalui peran pendidikan (salah satunya), utamanya di tingkat Pendidikan
Tinggi, jiwa patriotisme dan nasionalisme seyogyanya tertanam dalam diri setiap
5
“Insan Kampus”. Sehingga harapan yang muncul melalui jiwa tersebut adalah
para Insan Kampus dapat menangkal: berbagai faham radikalisme, berbagai
informasi hoax, berbagai bentuk narkotika yang masuk ke kampus-kampus, serta
menangkal ideologi lain selain Pancasila di NKRI tercinta ini, sebab NKRI harga
mati!
harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi; serta cinta terhadap tanah air
Indonesia dan rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
Manfaat secara psikomotorik, diantaranya dalam keterampilan baris
berbaris (PBB) dengan berbagai gerakan yang sesuai dengan Peraturan Panglima
Tentara Nasional Indonesia Nomor 46 Tahun 2014 Tentang Peraturan Baris
Berbaris; serta keterampilan dalam hal berdisiplin dengan waktu karena selama
mengikuti Diklat Bela Negara diajarkan dan diterapkan penggunaan waktu secara
efektif dan efisien sehingga diharapkan dapat benar-benar menghargai waktu.
LATIHAN
RINGKASAN
Pancasila dan UUD NKRI 1945 yang disajikan secara daring (di masa pandemi
Covid-19).
Salah satu bentuk dari Pengembangan Cinta Tanah Air adalah melalui
Bela Negara. Bela Negara merupakan unsur penting dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Dasar dari adanya Bela Negara adalah UUD 1945, Pasal 27 Ayat
(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara dan Pasal 30 Ayat (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Dengan demikian, setiap warga
negara tanpa memandang apa dan siapa dia wajib turut serta dalam usaha Bela
Negara. Sebab setiap individu (orang) yang hidup di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) tercinta ini memiliki kewajiban untuk turut serta
membela tanah air-nya baik dalam keadaan damai maupun dalam keadaan tidak
stabil.
Contoh lainnya dalam ikut serta tindakan Bela Negara saat ini adalah di
masa pandemi Covid-19 dengan hal-hal yang sangat sederhana sekali namun akan
memberikan dampak yang luas bagi kelangsungan kehidupan kita saat ini untuk
masa yang akan datang. Yaitu dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes):
seperti menggunakan masker, mencuci tangan di air yang mengalir dengan
menggunakan sabun, menjaga jarak aman (minimal 2 meter) dengan sesama kita,
tidak berkerumun, dapat mengurangi aktivitas yang tidak terlalu penting di luar
rumah serta tumbuh kesadaran individu akan pentingnya vaksinasi. Kiranya hal-
hal inilah yang saat ini harus kita laksanakan secara seksama dan serius karena
(diantaranya) dengan cara inilah mata rantai penularan Covid-19 dapat kita putus.
Namun jikalau kita abai (menganggap sepele) dengan hal-hal tersebut maka
proses transmisi (penularan/perpindahan virus dari satu individu kepada individu
lainnya akan terus berjalan). Sehingga kita akan sulit keluar dari pandemi Covid-
19 ini dan akan terus menjadi lingkaran setan di dalam kehidupan sehari-hari kita.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Utama
8
Buku Pendukung
Peraturan Perundang-Undangan
Tugas Latihan
Soal Pre-Test/Post-Test
Petunjuk Pengerjaan