Anda di halaman 1dari 111

LAPORAN STUDI LITERATUR

GEDUNG APARTEMEN (GA)


STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 6
GANJIL 2022/2023

Disusun Oleh:
Nicole Ruth Sydney
6111901197

Regu D1

Asisten Dosen:
Dr. Ir. Y. Karyadi Kusliansjah, MT, IAI

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG
2022
Daftar Isi

3.1.1. Laporan studi pustaka tentang standar rancangan GA (01A): 5


1. Fungsi Apartemen 5
2. Tipologi Apartemen 6
3.Klasifikasi Apartemen 7
4. Program kegiatan dan pelayanan. 15
5. Jenis dan dimensi ruang yang dibutuhkan. 18
4K Apartemen Campuran 18
4K Lantai Dasar Apartemen 19
6. Gambar diagram hubungan ruang menggunakan daftar jenis fungsi/kegiatan dan
program ruang. 20
7. Persyaratan detail setiap ruang dari segi kebutuhan/keperluan
pengendalian/pengaturan penghawaan, pencahayaan, kebisingan, sirkulasi, view,
suasana ruang, jarak pandang dan lain-lain sesuai dengan fungsi ruangnya (dilengkapi
dengan sketsa). 21
Pencahayaan 21
Penghawaan 22
Ketinggian plafon 26
Privasi akustik 28
Kebisingan dan Polusi 29
8. Layout setiap ruang beserta dengan studi perabotnya. 30
Layout 30
(8B) apartment size and layout 32
(8C) private open space and balconies 38
(8D) common circulation and spaces 42
(8E) storage 43
9. Sistem struktur-konstruksi-material dan utilitas. 43
(A) Struktur 43
Kekuatan Pada Struktur Tinggi 43
Tipe Struktur Bangunan Tinggi 44
Stabilisasi Struktur Bangunan Tinggi 45
Penanaman pada struktur 49
Mekanisme Peredam 49
(B) Sistem Integrasi 50
(C)Utilitas 52
Sistem Pasokan Air 52
Persyaratan Kebutuhan Ruang Tipikal untuk Sistem HVAC 53
Distribusi Vertikal 53
Pemipaan 53
Ruang Kipas 54
Cores 54
Lokasi Core 55
Distribusi Horizontal 56
Disitribusi Horizontal Servis Mekanis 56
Disitribusi Horizontal Servis Mekanis Melalui Lantai 58
Disitribusi Horizontal Servis Mekanis di Bawah Struktur Lantai 60
Disitribusi Horizontal Servis Mekanis di Atas Struktur Lantai 61
(D) Energi Efisiensi 62
(E) Manajemen Air dan Konservasi 64
(F) Manajemen Limbah 66
7. Daftar sumber studi pustaka. ] 68

3.1.2. Laporan berupa deskripsi bangunan GA preseden (01B) 69


(A)Galeri Ciumbuleuit 2 69
(a) daftar jenis fungsi/kegiatan dan program ruang, 69
(b)konsep dan penerapan sistem penataan ruang dan massa, 70
(c) konsep dan penerapan sistem pencapaian, sirkulasi dan parkir, 70
(d) konsep dan penerapan sistem struktur dan konstruksi (kejelasan tatanan
elemen struktural dan non struktural, kesesuaian ekspresi struktur dengan fungsi
GA), 70
(e) konsep dan penerapan sistem pengendalian termal, audial, dan visual, 70
(f) konsep sistem utilitas, 70
(g) konsep dan penerapan sistem penataan ruang terbuka hijau/biru dan lanskap,
70
(h) konsep dan penerapan sistem penghematan sumber daya energi, air, dan
material. 70
2. Gambar diagram hubungan ruang menggunakan daftar jenis fungsi/kegiatan dan
program ruang (butir 1b di atas) 71
3. Penjelasan tentang pemenuhan persyaratan detail setiap ruang dari segi
kebutuhan/keperluan pengendalian/pengaturan penghawaan, pencahayaan, kebisingan,
sirkulasi, view, suasana ruang, jarak pandang dan lain-lain sesuai dengan fungsi
ruangnya (dilengkapi dengan sketsa). 71
4. Gambar studi layout setiap ruang beserta dengan studi perabotnya. Penyajian dalam
bentuk tabel. 71
5. Daftar sumber studi pustaka. 71
(B) SAUMATA 72
1. Uraian/analisa sistem rancangannya: 72
(a) tema umum rancangan, 73
(b) daftar jenis fungsi/kegiatan dan program ruang, 74
(c) konsep dan penerapan sistem penataan ruang dan massa, 75
(d) konsep dan penerapan sistem pencapaian, sirkulasi dan parkir, 77
(e) konsep dan penerapan sistem struktur dan konstruksi (kejelasan tatanan
elemen struktural dan non struktural, kesesuaian ekspresi struktur dengan fungsi
GA), 78
(f) konsep dan penerapan sistem pengendalian termal, audial, dan visual, 78
(g) konsep sistem utilitas, 78
(h) konsep dan penerapan sistem penataan ruang terbuka hijau/biru dan lanskap,
78
(i) konsep dan penerapan sistem penghematan sumber daya energi, air, dan
material. 78
2. Gambar diagram hubungan ruang menggunakan daftar jenis fungsi/kegiatan dan
program ruang (butir 1b di atas) 79
3. Penjelasan tentang pemenuhan persyaratan detail setiap ruang dari segi
kebutuhan/keperluan pengendalian/pengaturan penghawaan, pencahayaan, kebisingan,
sirkulasi, view, suasana ruang, jarak pandang dan lain-lain sesuai dengan fungsi
ruangnya (dilengkapi dengan sketsa). 79
4. Gambar studi layout setiap ruang beserta dengan studi perabotnya. Penyajian dalam
bentuk tabel. 79
5. Daftar sumber studi pustaka. 79

(C)De Voortuinen Apartment Building / Elephant 80


(a) tema umum rancangan, 80
(b) daftar jenis fungsi/kegiatan dan program ruang, 83
(c) konsep dan penerapan sistem penataan ruang dan massa, 84
2. Gambar diagram hubungan ruang menggunakan daftar jenis fungsi/kegiatan dan
program ruang (butir 1b di atas) 86
3. Penjelasan tentang pemenuhan persyaratan detail setiap ruang dari segi
kebutuhan/keperluan pengendalian/pengaturan penghawaan, pencahayaan, kebisingan,
sirkulasi, view, suasana ruang, jarak pandang dan lain-lain sesuai dengan fungsi
ruangnya (dilengkapi dengan sketsa). 86
4. Gambar studi layout setiap ruang beserta dengan studi perabotnya. Penyajian dalam
bentuk tabel. 86
5. Daftar sumber studi pustaka. 86

3.1.3. Laporan berupa deskripsi hasil komparasi (01C). Komparasi antara Standar
Perancangan GA dengan bangunan GA preseden. 87
1. Pemenuhan kebutuhan ruang dalam bangunan (jenis dan luasan fungsi/kegiatan,
program ruang, dan diagram hubungan ruang). 87
2. Implementasi pemenuhan persyaratan pada rancangan: 87
a) tata ruang dan massa pada tapak 87
b) pencapaian dan sirkulasi di dalam dan di luar bangunan. 87
c) parkir di dalam dan di luar bangunan. 87
d) pengendalian termal, audial, dan visual di dalam dan di luar bangunan. 87
e) utilitas di dalam dan di luar bangunan. 87
f) penataan ruang terbuka hijau/biru dan lanskap. g) penghematan sumber daya
energi, air, dan material. 87
3. Implementasi pemenuhan persyaratan detail setiap ruang dari segi
kebutuhan/keperluan pengendalian/pengaturan penghawaan, pencahayaan, kebisingan,
sirkulasi, view, suasana ruang, dan lain-lain sesuai dengan fungsi ruangnya (dilengkapi
dengan sketsa). 87

3.1.3. Laporan berupa peralatan, perabotan, dan bahan bangunan prospektif 88


1. Studi semua peralatan dan perabotan yang akan digunakan dalam GA. 88
2. Studi bahan bangunan yang akan digunakan dalam GA disertai dengan lampiran
spesifikasi teknis dan brosurnya. 88
3.1.1. Laporan studi pustaka tentang standar rancangan GA (01A):

1. Fungsi Apartemen
Berikut adalah fungsi-fungsi bangunan apartemen sebagi berikut:
1. Fungsi utama, yaitu fungsi dominan dalam sebuah apartemen adalah
pemukiman. Apartemen mempunyai ruang-ruang yang mewadahi
aktifitas-aktifitas penghuni yang berlangsung secara rutin. Jenis aktifitas
tersebut antara lain: tidur, makan, menerima tamu,berinteraksi sosial,
melakukan hobi, bekerja, dan lain-lain.

2. Fungsi pendukung, merupakan fungsi-fungsi skunder yang ditambahkan


pada sebuah apartemen untuk mendukung dan menambah kenyamanan
berlangsungnya fungsi utama. Fungsi pendukung tersebut antara lain:
a. Layanan olahraga: fitness center, aerobic, kolam renang, dan lainlain.
b. Layanan kesehatan: poliklinik dan apotik
c. Layanan komersial: minimarket, restoran dan salon
d. Layanan anak: tempat penitipan anak dan area bermain

3. Fungsi pelengkap, merupakan fungsi-fungsi yang diadakan untuk


melengkapi berlangsungnya fungsi utama dan fungsi pendukung.
Ruang-ruang tersebut misalnya ruang administrasi, ruang cleaning service
dan ruang satpam
2. Tipologi Apartemen

1. The block, yang telah dirancang sebagai bangunan bertingkat tinggi karena
alasan ekonomi, dan yang bentuknya telah dikembangkan dari struktur dan
perencanaan kota, dan dari peraturan bangunan. Terutama ditemukan di
kota-kota yang dibangun dengan padat, mis. New York

2. The tower
didirikan sebagai bangunan
soliter dan terutama dimaksudkan
untuk memberikan simbol dan
efek prestise untuk menjaga klien
dan kota di garis depan perhatian
3.Klasifikasi Apartemen

No Klasifikasi berdasarkan Jenis-jenis

1 Ketinggian bangunan 1. Apartemen Low-rise


(Sumber: Apartments : Their Design and Development, 1967 : 44 - 47) 2. Apartemen Mid-rise
3. Apartemen High-rise

2 Sistem Kepemilikian 1. Apartemen Sewa


(Sumber: Chiara, 1986) 2. Apartemen Beli

3 Tipe Pengelolaannya 1. Serviced Apartemen


(Sumber: Akmal, 2007) 2. Apartemen
Perseorangan
3. Apartemen Milik
Bersama
(Cooperative)

4 Penghuni 1. Apartemen Keluarga


(Sumber: Savitri dan Ignatius dan Budihardjo dan Anwar dan 2. Apartemen Lajang /
Rahwidyasa, 2007)
Mahasiswa
3. Apartemen Pebisnis
4. Apartemen Manula

5 Golongan Ekonomi 1. Apartemen golongan


(Sumber: Apartments : Their Design and Development, 1968 : 42-43) bawah
2. Apartemen golongan
menengah
3. Apartemen mewah

6 Tujuan Pembangunan 1. Komersial


(Sumber: Akmal, 2007) 2. Umum
3. Khusus

7 Sirkulasi Horisontal 1. Thru Flat Exterior


(Sumber: Time Saver Standards for Building Type, 2001 Corridor
2. Thru Duplex Exterior
Corridor
3. Thru Flat Skip Stop
4. Double Loaded
Interior Corridor
5. 5. Interior Corridor
Thru Duplex
6. Interior Corridor Split
and Flat
Combination

8 Sirkulasi Vertikal 1. Walk-up Apartment


(Sumber: Lynch, 1984 : 280-281) 2. Elevator Apartment

9 Sistem Penyusunan Lantai 1. Simplex Apartement


(Sumber: Chiara, Time Saver Standards for Building Types, 2008) 2. Duplex Apartement
3. Triplex Apartement
10 Bentuk Denah 1. Tower Plan
(Sumber: Time Saver Standards for Building Type, 2001) 2. Expanded Tower Plan
3. Cross Plan
4. Circular plan
5. Spiral plan
6. Free-form plan
7. Terrace Plan

11 Jumlah Ruang Tidur 1. Efficiency Apartement


(Sumber: Time Saver Standards for Building Type, 2001) 2. One Bedroom
Apartement
3. Two Bedroom
Apartement

12 Tipe Unit 1. Studio


(Sumber: Akmal, 2007) 2. Apartemen 1, 2, 3
Kamar / Apartemen
Keluarga
3. Loft
4. Penthouse

13 Bentuk Massa Bangunan 1. Apartemen berbentuk


(Sumber: Apartments : Their Design and Development, 1967 : 46) Slab
2. Apartemen berbentuk
Tower
3. Apartemen dengan
bentuk Varian
(campuran antara
Slab dan Tower)

Berdasarkan tabel 2.1 dapat diketahui berbagai jenis apartemen berdasarkan


jenis klasifikasinya. Apartemen berkembang pada kawasan-kawasan yang potensial
dan saling mendukung antara bangunan di sekitarnya. Apartemen-apartemen
tersebut tentu memiliki karakteristik yang bisa sama saja dengan apartemen lainnya
(apartemen umum) atau memiliki karakteristik khusus.
Apartemen umum yang berada di Indonesia memiliki beberapa klasifikasi
yang disebutkan dalam tabel di atas, yaitu merupakan bangunan high rise dengan
sistem pengelolaan apartemen perseorangan. Tujuan pembangunannya adalah
untuk umum, memiliki sirkulasi horizontal berupa koridor, dan sirkulasi vertikal
berupa tangga kebakaran dan lift. Fasilitas umum yang tersedia yaitu kolam renang,
gym, dan mini market, serta memiliki beberapa tipe unit mulai dari tipe studio hingga
lebih dari 2 kamar tidur dalam 1 unit, yang dipengaruhi oleh profesi penghuni yang
beragam. Komposisi persentase perbandingan jumlah unit tipe studio dan tipe 2
kamar tidur atau lebih yaitu kurang lebih 55% untuk tipe studio dan 45% untuk tipe 2
kamar tidur atau lebih. Apartemen umum yang diambil sebagai pembanding yaitu
pada Apartemen La Grande Merdeka Tamansari dan Jarrdin Cihampelas, Bandung.
Apartemen La Grande Merdeka Tamansari Bandung Apartemen Jarrdin
Sumber: (infoapartemenbandung.com) Sumber: (www.apartemenjarrdin.com)

Tipe Apartemen Berdasarkan Akses

https://www.aucklanddesignmanual.co.nz/sites-and-buildings/apartments/guidance/the-building/Apartment-building-types/building-access-arrangements

1. Individual; apartemen memiliki pintu masuk masing-masing yang langsung


mengarah ke luar (outdoor).
Jenis penataan akses ini untuk hunian yang masuk langsung dari jalan,
halaman atau tangga pribadi. Tidak ada sirkulasi komunal. Jenis akses ini
umumnya terbatas pada satu atau dua tingkat di atas tanah. Dalam beberapa
kasus, sebuah penthouse yang tinggal di gedung yang lebih tinggi mungkin
memiliki aksesnya sendiri, tetapi biaya dan persyaratan ruang untuk ini
merupakan faktor pembatas. Manfaat dari akses individu adalah:
○ peningkatan aktivitas jalan melalui frekuensi masuk yang lebih besar
○ lebih privat dan individualitas untuk penghuni.

Lantai dasar apartemen yang memiliki akses “pintu masuk masing-masing”


LOKASI : Hackney, London ARCHITECT Allford Hall Monaghan Morris

2. Vertikal; apartemen diakses melalui lift bersama atau tangga core


Akses vertikal memungkinkan bangunan yang diatur di sekitar core vertikal
tangga, lift, atau keduanya. Apartemen diakses langsung dari core atau dari
area sirkulasi yang diperluas di sekitar core yang memungkinkan apartemen
tambahan per lantai.

Sebuah bangunan yang diatur di sekitar core vertikal tunggal sering disebut sebagai 'menara'.
Manfaat pengaturan akses vertikal adalah:
- tingkat individualitas tempat tinggal yang lebih besar (daripada akses
horizontal)
- inti vertikal dapat ditempatkan secara internal atau eksternal
- core vertikal dapat berkontribusi untuk membangun fasad dan ritme
(jika berpasangan atau ganda), dan dapat membawa cahaya dan
udara ke area komunal
- mereka berpotensi meningkatkan jumlah ruang lantai yang dapat
digunakan, dibandingkan dengan bangunan dengan koridor panjang
dengan double loaded
- potensi yang lebih besar untuk interaksi sosial dengan tetangga,
sambil membatasi jumlah apartemen ke ukuran yang dapat dikelola
- perpaduan tipe apartemen dapat dicapai (lihat Campuran dan Desain
Apartemen untuk Keluarga).

Akses vertikal dapat dirasakan oleh penghuni sebagai lebih eksklusif daripada masuk ke koridor

Perbandingan ini menunjukkan implikasi dari satu dan beberapa core di lantai dasar

Area sirkulasi inti akses vertikal ganda kira-kira sama per tingkat dari contoh dengan inti tunggal dan
koridor

3. Horizontal; apartemen diakses melalui koridor bersama, yang terhubung ke


lift atau tangga core
Single-loaded corridor access
Sebuah koridor single loaded berjalan di sepanjang permukaan luar (atau
atrium) bangunan. Tempat tinggal terkait diakses dari satu sisi saja dan
mungkin pada satu atau lebih tingkat jika akses koridor terjadi pada tingkat
alternatif. Hunian beraspek tunggal dan ganda dimungkinkan (lihat Tipe
Apartemen).

Bangunan ini menyediakan akses semi-eksternal horizontal yang terang dan terlindung dari cuaca ke
apartemen individu

Akses horizontal telah diberikan skala besar untuk membantu membuat ini mengundang

Manfaat dari pengaturan single-loaded adalah:


- kedalaman bangunan secara keseluruhan lebih dangkal daripada
beban ganda, yang lebih baik untuk situs yang dibatasi
- orientasi semua apartemen adalah menuju aspek yang disukai
- koridor eksternal memungkinkan koridor yang terang dan berventilasi
alami
- ada potensi hunian beraspek ganda dengan ventilasi silang jika
koridornya berada di luar
- mereka dapat digunakan dalam kombinasi dengan pengaturan beban
ganda.

Koridor dapat tertutup atau eksternal (disebut dek akses)

Blok apartemen koridor single loaded menjadi satu apartemen dengan apartemen yang dapat diakses dari
satu sisi koridor

Akses koridor eksternal seringkali terlihat tidak menarik dan terasa


tidak nyaman atau tidak aman di gedung-gedung tinggi.
Perlu desain yang cermat untuk memastikan menyatu dengan bentuk
keseluruhan bangunan, tidak terlihat 'macet', memiliki perlindungan cuaca
yang baik dan terasa aman.

Sertakan ruang ekstra di sekitar tangga dan lift untuk membentuk ruang lobi
yang terlindungi. Ini harus cukup besar untuk menjadi ruang sosial di mana
orang dapat berhenti dan berinteraksi.

Gunakan screening melalui akses eksternal, dan perubahan material.


Sertakan ruang ekstra di sekitar pintu dan di sepanjang koridor sehingga
penghuni dapat menempati ruang tersebut, menggunakannya sebagai area
sosial dan dapat dilihat sebagai bagian positif dari bangunan.
Saat bangunan semakin tinggi, koridor eksternal bisa terasa tidak aman.
Ketinggian langkan harus dinaikkan setidaknya 1200mm. Pertimbangkan
untuk menaikkannya menjadi 1400mm pada bangunan lebih dari 10 lantai.
Menggunakan langkan yang kokoh akan memberikan rasa aman yang lebih
besar.

Buka jendela ke ruang ini. Setiap bukaan membutuhkan desain yang cermat
untuk memastikan bahwa ada cukup privasi bagi penghuninya.

Memiliki koridor yang jauh dari muka bangunan dapat menyelesaikan


masalah privasi ke kamar tidur, memungkinkan membuka jendela dan dapat
menyelesaikan masalah seputar desain kebakaran

Double-loaded corridor access


Pengaturan double loaded menempatkan koridor di dalam gedung.
Apartemen diakses dari kedua sisi koridor dan karena itu sebagian besar
merupakan aspek tunggal. Apartemen sudut dan bertingkat umumnya
beraspek ganda dan membutuhkan koridor di tingkat alternatif. Kedalaman
bangunan secara keseluruhan lebih dalam daripada pengaturan dengan
single loaded dan solusi untuk bangunan dua sisi akan diperlukan.

Manfaat dari koridor double loaded :

- Luas sirkulasi yang lebih efisien dibandingkan single loaded corridor


- kepadatan keseluruhan unit hunian yang lebih tinggi, yang mungkin
diperlukan di lokasi pusat kota atau distrik di mana jaringan dan
fasilitas transportasi umum yang baik
- Berpotensi untuk bangunan bermuka dua
- Peluang untuk lebih bervariasi dalam apartemen campuran karena
gedung yang lebih dalam

Lebih baik membatasi jumlah apartemen dari satu koridor double


loaded. Hal lain yang perlu dipertimbangkan termasuk:

- jendela di ujung koridor untuk membiarkan cahaya dan udara masuk,


dan memungkinkan pemandangan keluar
- ruang ekstra di sekitar lift dan area sirkulasi, untuk membentuk lobi
tempat orang dapat bertemu
- lebar dan tinggi ekstra di koridor, terutama di sekitar pintu, untuk
memberikan perasaan lapang
- menggunakan atrium di gedung dengan denah yang dalam. Ini bisa
membiarkan cahaya masuk ke tengah bangunan.​
4. Program kegiatan dan pelayanan.

No Kebutuhan Ruang Aktivitas

A. Kelompok ruang kegiatan hunian

1 Ruang tidur Istirahat/tidur

2 Ruang tamu Menerima tamu

3 Ruang keluarga Interaksi sosial, nonton TV

4 Kamar mandi / WC Mandi, buang air besar/kecil

5 Dapur / pantry Menyiapkan makanan / memasak

6 Ruang makan Menyajikan masakan, makan/minum

B. Kelompok ruang kegiatan pengelolaan

1 Ruang Manager/Pimpinan Duduk, bekerja manager

2 Ruang sekretaris Duduk, bekerja sekretaris

3 Ruang bagian teknik Duduk, bekerja

4 Ruang bagian non teknik Duduk, bekerja

5 Ruang keamanan Duduk, berkoordinasi antar security

6 Ruang house keeping Koordinasi petugas kebersihan

7 Ruang reception / lobby Duduk, memberi Informasi kepada tamu

8 Ruang tamu Duduk, menunggu

9 Ruang rapat Berkumpul, rapat kerja karyawan

10 Ruang istirahat Duduk, bersantai karyawan

11 Lavatory Buang air, Cuci muka

12 Musholla & tempat wudhu Bersuci, beribadah

13 Gudang Menyimpan barang

14 R. Pos Jaga Mengawasi keadaan, mengarsipkan identitas


tamu, menjaga parkir

15 R. Koordinasi Security Mengawasi keadaan, mengarsipkan identitas


tamu, menjaga parkir

16 R. Informasi Koordinasi informasi kepada tamu, menerima


tamu sementara, menerima titipan
pesan/barang bagi penghuni

C. Kelompok ruang kegiatan Penunjang/Pelengkap


Indoor

1 Hall / lobby Ruang penerima

2 Restaurant Makan dan minum

3 Mini market/retail Berbelanja kebutuhan sehari-hari

4 Ruang sauna Perawatan tubuh

5 Ruang serba guna Pertemuan antar penghuni, pesta, acara


lainnya

6 Ruang tamu umum Menerima tamu

7 Dry cleaning & laundry servis Ruang jasa pencucian

8 Meeting room Duduk, rapat

9 Fitness center Berolahraga, ganti pakaian, menyimpan


pakaian

10 Massage and spa Perawatan tubuh dan kecantikan

11 Klinik dan apotik Pelayanan kesehatan

Outdoor

1 Swimming pool Berenang

2 Jogging track Olah raga / lari-lari kecil

3 Children playground Bermain anak

D. Kelompok Kegiatan Service

1 Parkir Parkir penghuni, tamu pengelola

2 Musholla Bersuci, beribadah

3 Lavatory Cuci muka, buang air

4 Loading unloading Bongkar - muat barang

5 Gudang & workshop Menyimpan brang / peralatan operasional

6 Ruang kontrol Mengontrol kinerja peralatan gedung (telp, AC,


listrik)

7 Ruang genset Penyimpan peralatan pembangkit listrik


cadangan (mesin diesel)

8 Ruang pompa Mengontrol kinerja pompa

9 Ruang CCTV Mengontrol keamanan aktivitas yang ada di


gedung
10 Ground reservoir Penampungan air

11 Ruang trafo Penyimpanan pembangkit listrik dari PLN

12 Tempat sampah sementara Penampungan sampah sementara

13 STP Pengolahan limbah

14 Lift services / lift barang Sirkulasi vertical barang

15 Lift Sirkulasi vertical manusia

16 Tangga Sirkulasi vertical manusia saat terjadi darurat

17 R. Petugas kebersihan dan Kumpul dan koordinasi antar petugas


peralatan kebersihan kebersihan, ganti pakaian, menyimpan barang
pribadi, beristirahat, berbincang-bincang,
menyimpan peralatan kebersihan
5. Jenis dan dimensi ruang yang dibutuhkan.

5A Apartemen Campuran
5B Lantai Dasar Apartemen

5C Kelompok Aktivitas Hunian Penunjang


5D Kelompok Aktivitas Hunian Pengelola
5E Kelompok Aktivitas Servis
6. Gambar diagram hubungan ruang menggunakan daftar jenis fungsi/kegiatan
dan program ruang.

(A) Internal

(B) Parkir dan Servis

(C) Pengelola
(D) Diagram Keseluruhan
7. Persyaratan detail setiap ruang dari segi kebutuhan/keperluan
pengendalian/pengaturan penghawaan, pencahayaan, kebisingan, sirkulasi,
view, suasana ruang, jarak pandang dan lain-lain sesuai dengan fungsi
ruangnya (dilengkapi dengan sketsa).

a. Pencahayaan
Objektif 1 : Akses siang hari dimaksimalkan di mana sinar matahari terbatas

Kisi-kisi vertikal adalah teknik Pohon membantu menaungi fasad Halaman dapat menyediakan akses
manajemen matahari yang efektif bangunan. Untuk menghadap timur siang hari ke area umum.
untuk jendela dan balkon yang dan barat fasad mempertimbangkan Untuk kamar apartemen yang dihuni,
menghadap ke timur dan barat menanam spesies gugur mereka hanya boleh digunakan
sebagai sumber cahaya sekunder

Peluang untuk cahaya yang dipantulkan ke dalam apartemen adalah


dioptimalkan melalui:
- permukaan eksterior reflektif pada bangunan di seberang selatan menghadap
jendela
- memposisikan jendela untuk menghadap bangunan atau permukaan lain (di situs
tetangga atau di dalam situs) yang akan mencerminkan lampu
- mengintegrasikan rak ringan ke dalam desain
- lapisan dalam berwarna terang

Objektif 2 : Desain menggabungkan pembayangan dan kontrol sinar


Sejumlah fitur desain berikut digunakan:
- balkon atau naungan matahari yang memanjang cukup jauh untuk berteduh matahari
musim panas
- perangkat peneduh seperti atap, awning, balkon, pergola, kisi-kisi eksternal dan
penanaman
- naungan horizontal ke jendela yang menghadap ke utara
- naungan vertikal ke timur dan terutama menghadap ke barat
- kaca performa tinggi yang meminimalkan silau eksternal jendela, dengan
pertimbangan yang diberikan untuk mengurangi warna kaca atau kaca dengan
tingkat reflektansi di bawah 20% (film reflektif dihindari)
b. Penghawaan
Ventilasi alami adalah pergerakan volume udara segar yang cukup melalui
apartemen untuk menciptakan kenyamanan lingkungan dalam ruangan. Praktik
desain berkelanjutan menggabungkan ventilasi alami dengan menanggapi iklim lokal
dan mengurangi kebutuhan akan ventilasi mekanis dan pendingin udara. Untuk
mencapai ventilasi alami yang memadai, desain apartemen harus memperhatikan
orientasi bangunan, konfigurasi apartemen dan pelingkup bangunan.

Ventilasi silang alami dicapai dengan apartemen yang memiliki lebih dari satu aspek
dengan paparan langsung ke yang berlaku angin, atau jendela yang terletak di
tempat yang berbeda secara signifikan daerah bertekanan, daripada mengandalkan
murni yang digerakkan oleh angin udara. Tata letak apartemen dan kedalaman
bangunan memiliki kedekatan hubungan dengan kemampuan apartemen untuk
menjadi alami berventilasi. Umumnya saat bangunan semakin dalam, efektif
aliran udara berkurang.

Angin yang berlaku bervariasi untuk lokasi yang berbeda dan tergantung pada kondisi setempat.
Objektif 1: Seluruh unit hunian memiliki ventilasi alami

Panduan desain :
- Orientasi bangunan memaksimalkan
penangkapan dan penggunaan angin yang
berlaku untuk ventilasi alami di unit hunian
- Kedalaman ruang hunian mendukung ventilasi
alami
- Luas bukaan jendela yang tidak terhalang
harus sama setidaknya 5% dari luas lantai
yang dilayani
- Sumber cahaya bukanlah sumber udara
utama untuk layak huni kamar
- Pintu dan jendela yang dapat dibuka
memaksimalkan ventilasi alami
peluang dengan menggunakan solusi desain
berikut:
- jendela yang dapat disesuaikan dengan area besar yang dapat dibuka
secara efektif
- berbagai jenis jendela yang memberikan keamanan dan fleksibilitas
seperti awning dan kisi-kisi
- jendela yang dapat dikonfigurasi ulang oleh penghuni untuk disalurkan
angin ke dalam apartemen seperti kisi-kisi vertikal, jendela tingkap
dan pintu pembuka eksternal

Objektif 2 : Tata letak dan desain apartemen aspek tunggal memaksimalkan


ventilasi alami

Layar balkon yang dapat dioperasikan memungkinkan Ventilasi silang yang efektif tercapai ketika saluran
penghuni untuk menyesuaikan lingkungan dan masuk dan saluran keluar memiliki luas yang kira-kira
mengatur akses cahaya alami dan ventilasi sama, memungkinkan udara masuk melalui apartemen
menggunakan tekanan udara yang berlawanan di
setiap sisi gedung

Panduan desain :
- Kedalaman apartemen terbatas untuk memaksimalkan ventilasi dan aliran
udara
- Ventilasi alami untuk apartemen bersisi satu dicapai dengan solusi desain
berikut :
- jendela utama ditambah dengan pleno dan cahaya sumur (umumnya
tidak cocok untuk ventilasi silang)
- ventilasi stack effect / ventilasi alami area bangunan internal atau
ruangan sepert kamar mandi dan laundri
- halaman atau lekukan bangunan memiliki lebar hingga kedalaman
rasio 2:1 atau 3:1 untuk memastikan sirkulasi udara yang efektif dan
menghindari bau yang terperangkap

Menanggapi iklim lokal mengurangi kebutuhan untuk Ventilasi silang alami difasilitasi oleh apartemen
ventilasi mekanis dan pendingin udara terbatas kedalaman dan penggunaan apartemen
double loaded

Ventilasi alami lebih ditingkatkan dengan Kisi-kisi yang dapat dioperasikan memungkinkan
menggunakan bukaan jendela dan pintu penghuni untuk mengatur ventilasi alami
Objektif 3 : Jumlah apartemen dengan ventilasi silang alami dimaksimalkan
untuk menciptakan lingkungan dalam ruangan yang nyaman untuk penghuni

Panduan Desain

1. Setidaknya 60% dari


apartemen memiliki ventilasi
silang alami di 9 lantai pertama
dari bangunan. Apartemen
dengan 10 lantai atau lebih
dianggap harus berventilasi
silang hanya jika ada
selungkup dari:
balkon di tingkat ini
memungkinkan cukup ventilasi
alami dan tidak dapat
sepenuhnya tertutup

2.

*hal 85
c. Ketinggian plafon

Ketinggian langit-langit diukur secara


internal dari lantai jadi tingkat ke tingkat
langit-langit selesai. Ketinggian
langit-langit berkontribusi pada
kemudahan di dalam apartemen dan
persepsi ruang. Dirancang dengan baik
dan tepat langit-langit yang ditentukan
dapat menciptakan minat dan hierarki
spasial di apartemen.

Ketinggian langit-langit secara langsung


terkait dengan pencapaian yang cukup
ventilasi alami dan akses siang hari ke
kamar yang layak huni. Lantai dasar
dan lantai pertama apartemen serba
guna bangunan harus memiliki
ketinggian langit-langit yang lebih tinggi
untuk memastikan kemampuan
beradaptasi jangka panjang mereka
untuk penggunaan lain.
Objektif 1

Objektif 2

*hal 87
d. Privasi akustik
e. Kebisingan dan Polusi
8. Layout setiap ruang beserta dengan studi perabotnya.

Layout
(1) Central corridor plan
Denah koridor tengah adalah denah
klasik blok apartemen perkotaan abad
ke-19. Kamar diatur bersama
dua fac;:ades dan dipisahkan oleh tengah
(beban) dinding dan koridor tengah
sejajar dengannya. Semua kamar bisa
diakses dan digunakan secara terpisah.
Area umum dan individu dapat
diatur pada sisi yang berlawanan dari
fac;:ade dan terkait dengan
kualitas tertentu dari sisi tertentu bangunan.

Ada pencahayaan alami untuk semua ruang tamu dan, ketika bangunan itu
lebih dalam, koridor tengah yang tidak terang dapat dilebarkan menjadi aula tengah.
Flat gaya koridor tengah diakses baik secara aksial atau menyamping
melalui zona depan. Di zaman flat yang secara fungsional netral,
denah koridor tengah masih merupakan tipe yang populer dan fungsional.

(2) Grouped room floor plan

Ide denah kamar berkelompok


dikembangkan pada awal
abad ke-20 dan didasarkan pada
pemisahan area di dalamnya
apartemen menjadi dua 'kelompok
kamar': ruang tamu (ruang tamu,
dapur dan ruang makan) dan ruang tidur
(kamar tidur dan kamar mandi).
Ciri khas dari tipe tata ruang
berkelompok ini adalah apa yang disebut
'koridor sandal', koridor yang diperkecil yang menggabungkan dua kamar tidur dan
kamar mandi menjadi satu ruang unit dan dipisahkan dari ruang tamu oleh sebuah
pintu. Spasial pemisahan dua kelompok kamar dimaksudkan untuk menghasilkan
lebih sedikit gangguan di dalam rumah susun dengan luas lantai yang kecil dan
penggunaan yang minimal ruang untuk akses.

(3) Central function zone


Pada bangunan dengan kedalaman yang
lebih besar, area tengah flat dapat menjadi
melebar untuk membentuk zona ruang anak
dan fac;:ades bisa sepenuhnya digunakan
untuk ruang tamu. Kamar mandi dengan
pencahayaan buatan (atau dinyalakan
secara tidak langsung dari area lain di flat),
dapur, lemari dan area penyimpanan dapat
ditempatkan di sini, dan lorong yang sesuai
dan ruang menyediakan koneksi ke ruang
luar.
(4) Widened central corridor
Sebagai alternatif untuk di rumah titik berdiri
bebas area tengah flat dapat dilebarkan secara
berguna untuk membentuk sebuah
ruang tamu (serbaguna) sebagai pusat flat. yang
dihasilkan ruang berfungsi baik sebagai ruang
tamu dan akses dan menyala secara tidak
langsung melalui kamar lain atau langsung
melalui ceruk yang sesuai di depan;:ade
(misalnya balkon tersembunyi). Ruang serba
guna secara tipologis sebanding dengan atrium,
dan idealnya membentuk komunikasi yang netral
secara fungsional (dan bermain) daerah. Namun,
deskripsi fungsional (penggunaan) yang pasti
sering kali sulit.

(8B) apartment size and layout


Tipe Dapur
(8C) private open space and balconies
(8D) common circulation and spaces
(8E) storage

9. Sistem struktur-konstruksi-material dan utilitas.

(A) Struktur

Kekuatan Pada Struktur Tinggi


Diilustrasikan pada halaman ini secara
inheren stabil merencanakan konfigurasi
untuk struktur bertingkat tinggi.
Bentuk bracing terbuka secara inheren
lemah dalam kekakuan torsional dan harus
dihindari. Susunan denah berbentuk T dan
X adalah terburuk dalam tahanan torsi
sementara C dan Z konfigurasi hanya
sedikit lebih baik.
Tipe Struktur Bangunan Tinggi
Stabilisasi Struktur Bangunan Tinggi
(1) Rigid Frame Structures
Salah satu sistem struktural
utama dan dominan
digunakan untuk bangunan
baja dan beton tinggi melalui
1960-an adalah kerangka
kaku konvensional. Struktural
kerangka mewakili balok
kantilever vertikal dengan
dasar tetap di tanah.

Beban angin dan gempa diasumsikan bekerja secara lateral, menghasilkan momen geser
dan lentur di samping beban gravitasi vertikal. Sistem pembingkaian lantai biasanya
membawa beban gravitasi yang hampir sama di setiap lantai tetapi gelagar di sepanjang
garis kolom harus secara progresif lebih berat menuju dasar bangunan untuk menahan
meningkatkan gaya lateral dan untuk menambah kekuatan bangunan kekakuan.

Ukuran kolom meningkat secara progresif menuju dasar bangunan karena akumulasi
peningkatan gravitasi beban yang ditransmisikan dari lantai di atasnya. Selain itu, kolom
menuju dasar perlu ditingkatkan lebih lanjut untuk menahan beban lateral yang
terakumulasi. Hasil bersihnya adalah seiring bertambahnya ketinggian bangunan dan
goyangannya dari lateral kekuatan menjadi kritis, ada permintaan yang lebih besar
ditempatkan pada kolom dan gelagar yang membentuk rangka kaku sistem untuk membawa
gaya lateral.

Dalam konstruksi rangka kaku, balok dan gelagar membentang di kedua arah harus cukup
kaku untuk meminimalkan shear-racking atau drift dari lantai bertingkat tinggi. Ini umumnya
membutuhkan bahan tambahan untuk balok dan girder kecuali drift lantai dapat dikendalikan
oleh yang lain elemen vertikal, seperti dinding geser atau inti struktural. Jumlah bahan yang
dibutuhkan untuk menahan lateral beban dapat meningkat sedemikian rupa sehingga
rangka kaku sistem akan menjadi mahal untuk digunakan di gedung-gedung
melebihi 30 lantai

Rangka geser baja vertikal atau dinding geser beton saja efektif dalam memberikan
ketahanan lateral untuk bangunan dari 10 sampai 35 lantai. Namun, ketika dinding geser
atau rangka geser digabungkan dengan penahan momen yang kaku rangka, interaksi dari
dua penahan gaya lateral sistem dapat menghasilkan kekakuan lateral yang lebih besar
untuk bangunan dan tingkatkan kemampuannya untuk naik setinggi 60 lantai
(2) Diagrid Structures
Aplikasi yang cukup baru dari kerangka kerja seperti kisi di
permukaan luar bangunan untuk menahan kedua lateral dan beban
gravitasi adalah sistem diagrid (diagonal grid). Struktur diagrid
berbeda dari kerangka berpengaku konvensional dalam kemampuan
mereka untuk menahan beban gravitasi, yang sangat efektif bahwa
kolom vertikal hampir dihilangkan. Anggota diagonal dalam sistem
diagrid membawa keduanya gravitasi dan beban lateral melalui
triangulasi, yang menghasilkan distribusi beban yang relatif seragam.
Mencukur deformasi diminimalkan dengan sangat efektif karena
diagonal menahan geser melalui aksi aksial daripada dengan
menekuk kolom vertikal dan spandrel horizontal. Diagrid memberikan
kekakuan geser dan lentur untuk menahan pengaruh momen hanyut
dan guling. Diagrid sistem juga sangat berlebihan dan dapat
mentransfer beban melalui beberapa jalur jika terjadi struktur yang
terlokalisasi kegagalan.
Bahan struktural yang paling umum digunakan dalam diagrid adalah
baja. Karena efisiensi strukturalnya, diagrid umumnya membutuhkan
lebih sedikit baja daripada jenis bangunan tinggi lainnya struktur.
Sistem struktur diagrid dapat mengakomodasi berbagai rencana
lantai terbuka. Di samping inti layanan, denah lantai tipikal dapat
bebas dari kolom dan lainnya elemen struktural. Studi desain menunjukkan bahwa
menggunakan variabel-sudut diagrid untuk bangunan yang sangat tinggi dengan aspek
tinggi: lebar rasio lebih dari 7 menghasilkan efisiensi struktural. Namun, menggunakan
diagrid sudut seragam untuk bangunan dengan tinggi: rasio lebar lebih rendah dari 7
mengurangi jumlah baja yang dibutuhkan.
Menara Hearst memiliki 46 lantai, berdiri 597 kaki
(182 m) tinggi, dan berisi ruang kantor seluas
860.000 kaki persegi (80.000 m2). Karena bentuk
tiga dimensi segitiga dari struktur baja diagrid
mampu mendukung gravitasi beban dan menahan
kekuatan angin lateral, tidak perlu untuk kolom
vertikal eksterior. Struktur diagrid dilaporkan
menggunakan baja 20% lebih sedikit daripada
bangunan bertingkat tinggi yang dibingkai secara
konvensional dengan ukuran yang sama
30 St. Mary Axe—secara informal dikenal sebagai The
Gherkin dan sebelumnya, Gedung Swiss Re—adalah
gedung pencakar langit di distrik keuangan London.
Dengan 41 lantai, menara ini Tingginya 591 kaki (180
m) dan berdiri di lokasi yang pertama. Pertukaran Baltik,
yang rusak parah pada tahun 1992 oleh ledakan bom
yang ditempatkan oleh IRA Sementara. Setelah rencana
untuk membangun Menara Milenium dibatalkan, 30 St.
Mary Axe didirikan, segera menjadi ikon simbol London
dan salah satu kota yang lebih luas contoh arsitektur
modern yang diakui. Bentuk menara sebagian
dipengaruhi oleh perlu memiliki aliran angin yang lancar
di sekitar gedung dan meminimalkan dampaknya
terhadap lingkungan angin lokal.
Di seberang permukaan melengkung ini terbentuk
struktur diagrid dengan menghasilkan pola spiral
berpotongan diagonal dalam dua arah. Geometri
menara yang tidak biasa menimbulkan gaya horizontal
yang signifikan pada setiap tingkat simpul di mana
kolom diagonal berpotongan, yang dilawan oleh
lingkaran perimeter. Seperti halnya struktur kubah,
lingkaran di daerah atas berada dalam kompresi
sedangkan yang di tingkat menengah dan bawah tunduk
pada tarikan yang signifikan pasukan. Lingkaran itu juga
berfungsi untuk mengubah diagrid menjadi cangkang
segitiga yang sangat kaku, membebaskan inti interior
dari kebutuhan untuk menahan kekuatan angin lateral. Dasar beban juga berkurang jika
dibandingkan dengan gedung bertingkat struktur distabilkan oleh intinya.

Kantor Pusat China Central Television (CCTV)


adalah gedung pencakar langit setinggi 768 kaki
(234 m) di Pusat Beijing Kawasan bisnis.
Peletakan batu pertama dilakukan pada 1 Juni.
2004 dan fasad bangunan selesai pada Januari
2008. Setelah konstruksi tertunda oleh kebakaran
di bulan Februari 2009 yang melanda Budaya
Televisi yang berdekatan Center, gedung Markas
Besar CCTV akhirnya selesai Mei 2012. Untuk
menahan momen besar dan gaya yang sesuai
dihasilkan oleh dua menara — masing-masing
miring 6 ° dalam dua arah—serta potensi seismik
yang signifikan dan peristiwa angin, insinyur
ARUP mengembangkan sistem dimana kolom
interior vertikal dan poros elevator bersama
dengan kolom eksterior miring membawa beban
vertikal sedangkan diagonal memberikan bracing
lateral dan membentuk kaku rangka tabung melintasi permukaan bangunan yang mirip
dengan diagrid struktur. Jaring penyangga baja diagonal ini mengungkapkan distribusi gaya
yang dialami struktur di bawah kondisi beban yang berbeda. Dimana gaya struktural berada
lebih besar, jaring diagonal lebih padat; dimana pasukan kurang intens, web lebih longgar.
Kantilever ganda khas dari Kantor Pusat CCTV bangunan terdiri dari jembatan bertingkat di
atas 37th cerita dua menara, memanjang 220 kaki (67 m) dalam satu arah dan 245 kaki (75
m) di arah lainnya.
Penanaman pada struktur

Mekanisme Peredam
Sistem Redaman Pasif
Sistem redaman pasif tergabung dalam struktur
untuk menyerap sebagian dari angin yang diinduksi
atau energi seismik, mengurangi kebutuhan untuk
struktur primer elemen untuk menghilangkan energi.
Ada sejumlah peredam yang diproduksi tersedia,
menggunakan berbagai bahan untuk mendapatkan
berbagai tingkat kekakuan dan pembasahan.
Beberapa di antaranya termasuk viskoelastik, cairan
kental, gesekan, dan peredam hasil logam. Peredam
viskoelastik dan kental bertindak sebagai kejutan
besar penyerap untuk menghilangkan energi pada
rentang yang luas frekuensi. Mereka dapat dirancang
untuk diintegrasikan ke dalam komponen struktural
dan koneksi untuk mengontrol keduanya angin dan
respon seismik di gedung-gedung tinggi. Peredam
gesekan menghilangkan energi hanya ketika gaya
slip dari dua permukaan yang saling bergesekan
tercapai dan melebihi. Peredam hasil logam
menghamburkan energi melalui deformasi inelastis
material. Kedua gesekan dan peredam hasil logam
dikembangkan untuk gempa aplikasi teknik dan tidak
cocok untuk mitigasi gerak akibat angin.

Redaman aerodinamis
Pergerakan gedung-gedung tinggi yang diinduksi
angin terutama memiliki tiga mode aksi: drag
(bersama dengan angin), cross wind (melintasi arah
angin), dan torsi. Dari ini, tekanan angin silang bergantian di antara keduanya dinding
bangunan yang sejajar dengan arah angin, disebabkan dengan vortex shedding, dapat
menginduksi getaran transversal yang besar cukup mempengaruhi kenyamanan
penghuninya. Redaman aerodinamis mengacu pada bagaimana bangunan dapat dibentuk
untuk mempengaruhi aliran udara di sekitarnya, memodifikasi tekanan yang bekerja pada
permukaannya, dan mengurangi yang dihasilkan gerak struktur. Pada umumnya benda yang
memiliki bentuk aerodinamis yang paling halus, seperti bidang melingkar bangunan, akan
menghambat aliran udara jauh lebih sedikit daripada struktur yang sebanding dengan denah
persegi panjang, menghasilkan pengurangan efek angin. Karena kekuatan yang diinduksi
angin menjadi lebih besar dengan ketinggian bangunan, aerodinamis Pembentukan gedung
bertingkat merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kinerjanya terhadap pemuatan angin dan gerak. Modifikasi ini termasuk dibulatkan dan
bagian rencana meruncing, kemunduran, puncak terpahat, dimodifikasi geometri sudut, dan
penambahan bukaan melalui bangunan.

(B) Sistem Integrasi


Bab ini membahas tentang integrasi sistem
mekanik, elektrikal, dan perpipaan dengan
sistem struktur bangunan. Sistem-sistem ini,
yang merupakan bagian integral dari
pemeliharaan nyaman, sehat, dan
lingkungan bangunan yang aman bagi
penghuninya, akan biasanya meliputi:
• Pemanas, ventilasi, dan pendingin udara
(HVAC) sistem yang menyediakan udara
terkondisi ke interior spasi dari sebuah
bangunan. Pengkondisian mungkin
termasuk: ventilasi, pemanasan,
pendinginan, pelembapan, dan penyaringan.
• Sistem kelistrikan yang menyediakan daya
untuk penerangan, motor listrik, peralatan,
dan suara dan data komunikasi.
• Sistem perpipaan yang menyediakan air
minum pasokan, buang air limbah dan
limbah, kontrol stormwater, dan suplai air ke
pemadam kebakaran sistem.

Peralatan dan perangkat keras dari sistem ini


membutuhkan ruang yang cukup besar dan
kontinu jalur distribusi di seluruh sebuah
bangunan. Mereka biasanya tersembunyi
dari pandangan di dalam tersembunyi ruang
konstruksi atau kamar khusus tetapi mereka
membutuhkan akses untuk pemeriksaan dan
pemeliharaan. Bertemu ini kriteria memerlukan koordinasi dan integrasi yang cermat dalam
perencanaan dan tata letak sistem dalam kaitannya dengan sistem struktural.
Selain poros dan ruang untuk HVAC, listrik, dan sistem perpipaan, sistem sirkulasi yang
menyediakan akses dan jalan keluar darurat juga harus menembus sistem struktur gedung
bertingkat. Menyediakan poros dan ruang untuk koridor, tangga, lift dan eskalator tidak
hanya akan mempengaruhi tata letak sistem struktural tetapi mungkin, dalam beberapa
kasus, menjadi bagian integral dari struktur.
(C)Utilitas

Sistem Pasokan Air


Sistem pasokan air beroperasi di bawah
tekanan. Itu tekanan layanan dari sistem
penyediaan air harus cukup besar untuk
menyerap kehilangan tekanan karena
untuk perjalanan vertikal dan gesekan
saat air mengalir melalui pipa dan fitting,
dan masih memuaskan kebutuhan
tekanan setiap perlengkapan pipa.
Sistem air umum biasanya menyediakan
air di sekitar 50 psi (345 kPa), yang
cukup untuk distribusi upfeed di
gedung-gedung bertingkat hingga enam
cerita di ketinggian. Untuk bangunan
yang lebih tinggi, atau di mana tekanan
layanan air tidak cukup untuk
dipertahankan layanan perlengkapan
yang memadai, air dipompa ke tangki
penyimpanan yang ditinggikan atau di
atap untuk gravitasi downfeed. Bagian
dari air ini sering digunakan sebagai
sebuah cadangan untuk sistem proteksi
kebakaran.
Pasokan air bertekanan dari pipa ledeng
sistem menghasilkan perpipaan yang
lebih kecil dan lebih fleksibel tata letak
distribusi. Pemindaian saluran air
biasanya ditampung di dalam lantai dan
dinding ruang konstruksi tanpa terlalu
banyak kesulitan. Dia harus
dikoordinasikan dengan struktur
bangunan dan sistem lainnya, seperti paralel tetapi lebih besar sistem drainase sanitasi.
Pipa pasokan air harus didukung di setiap cerita secara vertikal dan setiap 6 hingga 10 kaki
(1830 hingga 3050) secara horizontal. Gantungan yang dapat disesuaikan dapat digunakan
untuk memastikannya tepat pitch sepanjang jalur horizontal untuk drainase.
• Pemanas air adalah peralatan listrik atau gas untuk memanaskan air dan menyimpannya
untuk digunakan. Tambahan tangki penyimpanan air panas yang tersebar mungkin
diperlukan untuk instalasi besar dan tersebar luas pengelompokan perlengkapan. Atau,
in-line, pemanas air sesuai permintaanyang memanaskan air pada waktu dan titik
penggunaan dapat digunakan. Ini sistem mengurangi kebutuhan untuk tangki penyimpanan
tetapi akan membutuhkan cerobong asap jika mereka membakar bahan bakar. Tenaga
surya pemanasan juga kemungkinan, baik sebagai primer sumber air panas di iklim cerah
atau sebagai sebuah sistem pemanasan awal didukung oleh sebuah standar sistem
pemanas air.
Persyaratan Kebutuhan Ruang Tipikal untuk Sistem HVAC
Untuk tujuan desain skema,
ruang yang dibutuhkan untuk
berbagai jenis sistem HVAC
dapat diperkirakan sebagai:
persentase dari luas lantai
kotor. Pada tabel di bawah ini,
luas kotor seluruh bangunan
dapat digunakan untuk
memperkirakan ukuran kamar
peralatan serta area kotor
disajikan untuk ruang saluran.
Bila tidak dinyatakan lain,
ruang untuk riser vertikal
termasuk dalam peralatan
persentase kamar.

Distribusi Vertikal

Pemipaan

Pengejaran pipa menyediakan ruang yang


diperlukan untuk saluran air bersih dan saluran
pembuangan air kotor di dalam gedung. Mereka
hampir selalu terkait dengan toilet, dapur, dan
laboratorium. Potensi konflik antar bangunan
struktur dan saluran pipa dapat dihindari dengan
membatasi pasokan dan pipa drainase ke
saluran pipa vertikal.
- Untuk alasan ekonomi dan akses,
disarankan untuk mengatur limbah pipa dan
ventstacks secara vertikal mengejar memanjang
melalui semua lantai bertingkat bangunan.

- Menemukan kamar yang membutuhkan pipa di atas satu sama lain dengan
perlengkapan yang didukung ke dinding pipa umum orchase menciptakan ruang
untuk limbah dan ventstacks dan untuk saluran pipa yang sering harus melintasi
tumpukan horizontal
- Pengejaran pipa memberikan akses yang lebih mudah untuk perawatan.
- Pipa atau dinding basah di belakang perlengkapan harus dalam cukup untuk
menampung jalur cabang, perlengkapan habis, dan ruang udara.
Ruang Kipas
Meskipun lebih efisien untuk menempatkan ruang kipas di
pusat lokasi untuk mengurangi panjang saluran pasokan udara,
mungkin: terletak di mana saja di gedung yang menyediakan
sumber udara dan knalpot, dan dari mana vertikal shafts bisa
mengakomodasi pasokan yang diperlukan dan saluran udara
kembali.
- Di gedung-gedung besar, mungkin ekonomis untuk
menggunakan banyak ruang kipas untuk zona layanan
yang berbeda.
- Penangan udara terbatas dalam memaksa udara naik
atau turun melalui maksimal 10 sampai 15 lantai. Di
gedung-gedung tinggi, beberapa ruang kipas
diperlukan, menghasilkan mekanik floorspaced 20
sampai 30 lantai terpisah. Beberapa gedung tinggi
hilangkan kebutuhan akan poros vertikal dengan
menempatkan kipas kamar di setiap lantai

Cores
Di gedung-gedung setinggi dua
hingga tiga lantai, pengejaran
vertikal untuk layanan mekanik
sering berlokasi di mana pun
mereka dapat diakomodasi dalam
denah lantai dan menyediakan
layanan di mana diperlukan. Tanpa
perencanaan yang matang, hal ini
dapat mengakibatkan menenun
pekerjaan saluran, perpipaan, dan
perkabelan di dalam dan di sekitar
struktur bangunan, membuat akses
untuk pemeliharaan atau perubahan
sulit dan mengurangi efisiensi sistem.

Di gedung-gedung besar dan tinggi, kejar-kejaran mekanis


sering terjadi terletak dengan poros lain, seperti yang
melampirkan pintu keluar tangga, elevator, dan riser pipa. Ini
secara alami mengarah pada pengelompokan fasilitas ini
menjadi satu atau lebih core yang efisien yang memanjang
secara vertikal melalui ketinggian bangunan. Karena inti ini
terus menerus karena mereka naik melalui beberapa lantai —
dan perlindungan kebakaran tambahan diperlukan dalam
konstruksi mereka—mereka juga dapat berfungsi sebagai
dinding geseruntuk membantu menahan beban lateral serta
bantalan dinding untuk membantu membawa beban gravitasi.
Lokasi Core
Core layanan atau core dari sebuah bangunan rumah
vertikal distribusi jasa mekanikal dan elektrikal,
elevatorshaft, dan tangga keluar. Core ini harus
dikoordinasikan dengan tata letak struktural kolom, bantalan
dinding, dan dinding geser atau bresing lateral serta dengan
pola ruang, penggunaan, dan aktivitas yang diinginkan.
Jenis dan konfigurasi bangunan akan mempengaruhi lokasi
core vertikal.
- Inti tunggal sering digunakan di gedung perkantoran
bertingkat tinggi untuk meninggalkan jumlah
maksimum sewa yang tidak terhalang daerah.
- Lokasi pusat ideal untuk lari horizontal pendek dan
pola distribusi yang efisien.
- Menempatkan inti di sepanjang tepi tidak akan
menghalangi floor space tetapi menempati sebagian
dari siang hari batas.
- Cores terpisah meninggalkan jumlah maksimum
ruang lantai tetapi membutuhkan layanan yang
berjalan lama dan tidak dapat berkontribusi tulangan
lateral pada bangunan.
- Dua core dapat ditempatkan secara simetris untuk
mengurangi layanan berjalan dan untuk melayani
secara efektif penyangga seperti lateral, tetapi area
lantai yang tersisa kehilangan beberapa fleksibilitas
dalam tata letak dan penggunaan
Distribusi Horizontal

Disitribusi Horizontal Servis Mekanis


Layanan mekanis didistribusikan ke dan dari
vertikal poros dan kejar secara horizontal
melalui rakitan lantai-langit-langit bangunan.
Cara dalam yang mana layanan ini
berhubungan dengan kedalaman struktur
sistem rentang menentukan tingkat vertikal
dari rakitan lantai-langit-langit, yang pada
gilirannya memiliki signifikan berpengaruh
pada tinggi keseluruhan bangunan.
Ada tiga cara mendasar untuk
mendistribusikan jalur horizontal layanan
mekanis:
• Di atas struktur bentang
• Melalui struktur bentang
• Di bawah struktur bentang

Pengkabelan dan pipa suplai membutuhkan


sedikit ruang dan kaleng mudah dijalankan
dalam lubang kecil dan rongga langit-langit.
Mendistribusikan udara, bagaimanapun,
membutuhkan pasokan dan saluran kembali
berukuran signifikan. Ini terutama berlaku
untuk sistem di mana pengurangan kebisingan
penting dan udara disuplai di kecepatan
rendah, atau di mana perbedaan kecil antara a
suhu yang diinginkan dan kebutuhan udara
yang disuplai volume pergerakan udara yang
tinggi. sistem HVAC, oleh karena itu,
menimbulkan potensi konflik terbesar dengan
kedua horizontal dan dimensi vertikal dari
struktur bangunan
Disitribusi Horizontal Servis Mekanis Melalui Lantai
Disitribusi Horizontal Servis Mekanis di Bawah Struktur Lantai
Disitribusi Horizontal Servis Mekanis di Atas Struktur Lantai
(D) Energi Efisiensi

Desain lingkungan pasif dan hemat energi


adalah tentang kemampuan apartemen untuk
mengelola termal kinerja (kenyamanan termal)
dan akses siang hari, memberikan peningkatan
kemudahan bagi penghuni dan mengurangi
biaya energi. Bagian ini menawarkan panduan
tentang pertemuan BASIX persyaratan
keberlanjutan dan sistem peringkat lainnya
melalui praktik desain yang lebih baik. Untuk
desain tambahan praktik terkait dengan desain
lingkungan pasif dan efisiensi energi lihat bagian
4A Matahari dan siang hari akses, Ventilasi alami
4B dan ukuran Apartemen 4D dan tata letak
(E) Manajemen Air dan Konservasi
Desain perkotaan yang peka terhadap air adalah yang terintegrasi pengelolaan air di
perkotaan. Ini memperhitungkan semua elemen siklus air perkotaan termasuk
air minum (kualitas minum), air hujan, air limbah, air hujan dan air tanah. Praktik terbaik
pengelolaan air mempertimbangkan air langkah-langkah di semua tahap proyek. Ini berkisar
dari langkah-langkah perencanaan lokasi awal yang memaksimalkan tanah dalam
area untuk resapan air hingga detail desain bangunan yang menangkap dan mendaur ulang
air hujan dan air limbah untuk jasa bangunan. Building Sustainability Index (BASIX)
memastikan bahwa semua tempat tinggal baru dirancang untuk meminimalkan penggunaan
air minum dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Untuk mendukung persyaratan BASIX
ada beberapa perencanaan dan pertimbangan desain yang relevan dengan apartemen
perkembangan
(F) Manajemen Limbah
Minimalisasi dan manajemen yang efektif dari
domestik limbah dari apartemen berkontribusi
pada visual dan amenitas fisik bangunan serta
pembatas dampak yang berpotensi
membahayakan lingkungan. Meminimalkan
limbah relevan untuk semua tahap bangunan
siklus hidup dan juga termasuk koleksi yang
aman dan nyaman dan penyimpanan limbah
dan daur ulang. Pengelolaan sampah harus
dipertimbangkan sejak awal dalam proses
desain
7. Daftar sumber studi pustaka. ]
https://aduhdblog.files.wordpress.com/2018/09/nsw-apartment-design-guide-2015-07.pdf
3.1.2. Laporan berupa deskripsi bangunan GA preseden (01B)

(A)Galeri Ciumbuleuit 2

(a) daftar jenis fungsi/kegiatan dan program ruang,


Unit
- Pada keempat apartemen ini unit yang paling mendominasi adalah unit studio
dengan persentase 45% pada apartemen Galeri Ciumbuleuit Bandung,
- unit studio tersebut memiliki luas 19.3 m2; 227 pada apartmen Galeri Ciumbuleuit
Bandung,
- Unit 2 kamar tidur memiliki luas 53.4 m2; 149 unit
- Unit 3 kamar tidur memiliki luas 60 m2; 38 unit
- Unit 4 kamar tidur memiliki luas 109.6 m2; 87 unit

No Jenis Unit Luas (m2) Jumlah unit Presentase (%)

1 Studio 19 227 45

2 1 kamar tidur - - -

3 2 kamar tidur 53.4 149 30

4 3 kamar tidur 60 38 8

5 4 kamar tidur 109.6 87 17

Fasilitas umum
Kolam renang, jogging track, lapangan olahraga, gym, playground, meeting room,
restaurant, mini mart, taman, lobby, mailbox, laundry,

Karakterisitik Penghuni
Penghuni galeri ciumbuleuit 2 terdiri dari pelajar dan keluarga yang golongan ekonomi nya
rata-rata di atas pada masyaraakat umumnya. Didominasi oleh pelajar (60%); wiraswasta
(35%); PNS (4%). Jenis kepemilikannya dari penghuni 70% beli dan 30% sewa. Para
penghuni memilih apartemen galeri ciumbuleuit karna 90 persen dari penghuni merasa
dekat dengan fasilitas pnediidkan/kantor; 4% tertarik dengan desain apartemen; 23% harga
yang sesuai dengan fasilitas yang ada di apartemen; 40% investasi.

(b)konsep dan penerapan sistem penataan ruang dan massa,


(B) SAUMATA

1. Uraian/analisa sistem rancangannya:


Data bangunan Apartemen Saumata :
Luas tapak : 4027 m2
KDB : 30% | 1170 m2
KLB :6 | 24200 m2
Ketinggian Bangunan : 34 lantai
GSB Jalan (Timur & Selatan) : 13.7 m

TOTAL (M2) PERCENTAGE

SEMIGROSS SALEABLE 17204.6

terhadap Gross Bangunan 66%


terhadap Gross+Basement 50%
NETT SALEABLE 17461

terhadap Gross Bangunan 67%


terhadap Gross+Basement 51%
SUPPORTS & FACILITIES 8562.4 33%
GROSS BANGUNAN 26023.4

BASEMENT 8334
GROSS BANGUNAN +BASEMENT 34357.4
(a) tema umum rancangan,
(b) daftar jenis fungsi/kegiatan dan program ruang,
(c) konsep dan penerapan sistem penataan ruang dan massa,
(d) konsep dan penerapan sistem pencapaian, sirkulasi dan parkir,

Denah lantai basement 1 Denah lantai basement 2

Denah lantai semi basement


in lots
GROSS UTILITIE
STOREY SUPPORTS motor-c
AREA S car (single)
ycle

B2 2778 250 305 100

B1 2778 250 305 100

SB 2778 250 305 100

GF 25

TOTAL 8334 750 915 325 0


(C)De Voortuinen Apartment Building / Elephant

(a) tema umum rancangan,


Elephant telah mengubah kehidupan kota dan mengubah menara hunian klasik untuk
selamanya.

(1) Bangunan compact tanpa core. Hal ini menghasilkan rasio yang sangat
menguntungkan antara luas lantai kotor dan bersih. Konsep ini juga memiliki efek
positif pada bahan bangunan yang dibutuhkan serta manajemen energi.

Gambar kiri - core tengah tradisional dan kanan - sirkulasi tanpa core
Apartemen ini merupakan reuse dari bangunan lama yang sebelumnya adalah bangunan kantor oleh arsitek
Arhur Staal

1. Menggunakan kembali struktur beton bangunan yang sudah ada


2. Facade termal baru yang bisa diganti seiring berjalanannya waktu
3. Teras dan vegetasi ditambahkan

(2) Facade personal dan dapat menyesuaikan. Kebutuhan dan keinginan penghuni untuk
melampaui interior menurut pandangan arsitek. Facade dari bangunan nya memfasilitasi
dalam menentukan pilihan mereka sendiri.

The Boombak, bagian dari konstruksi teras, yang diisi di dalam kubus tanah yang dielngkapi dengan sistem irigasi sentral
Di Apartemen Voortuinen ini, penghuni dapat memilih dimana dan bagaimana pintu masuk
dan geser mereka untuk unit mereka. Pilihan nya tidak terbatas: penghuni selanjutnya dapat
membuat pilihan mereka juga.

(3) Satu ukuran cocok untuk semua. Ruang hunian di Voortuinen ditujukan untuk
sebanyak mungkin jenis pengguna, bukan pada satu kelompok sasaran tertentu.

Sebuah rumah-kantor apartemen, rumah teman-teman atau keluarga dengan pintu masuk
ekstra untuk kakek-nenek atau pelajar di rumah: pintu masuk utama melalui taman privat di
depan, dimana semua kamar ditempatkan, menciptakan peluang unik untuk membuat
rumah yang bisa menyesuaikan semua jenis pengguna.
(b) daftar jenis fungsi/kegiatan dan program ruang,
(c) konsep dan penerapan sistem penataan ruang dan massa,

Didesain untuk perubahan dengan sirkulasi tanpa core. Transformasi tipikal tidak akan
menghasilkan ambisi dari hunian dengan kualitas tinggi, akhirnya dipisahkan core nya
menjadi 4 dan mereposisikan lift ke fasad. Tangga ditempatkan diluar teras dan menjadi
bagian dari arsitektur. Sirkulasi core beton yang sebelumnya dijadikan untuk kamar mandi,
gudang, dan ruang teknis. Konsep sirkulasi tanpa core baru ini digunakan untuk
menara-menara hunian baru lainnya.

denah tipikal (sebelumnya) Denah lantai dasar (setelah)

Penghuni berbagi lift dengan satu tetangga tiap lantai. Ketika meninggalkan lift, akan
memasuki lorong dengan pemandangan taman. Lorong memberikan akses langsung ke
apartemen dan teras privat mereka. Sebuah teras apartemen terbuhubng ke semua ruang
dalam unit hunian. Hal ini membuat penggunaan dan konfigurasi dari gedung tidak terbatas.
Konsep tanpa core ini menghasilkan rasio yang sangat menguntungkan antara luasan kotor
dan bersih. Hal ini juga memiliki efek positif pada material bangunan dan manajemen energi.
Teras yang besar dan privat disebut “Front Gardens”. Dengan tambahan ke konsep baru
sirkulasi, Elephant mengajukan teras dengan kedalaman 3 meter mengitari bangunan dan
fasad kaca baru. Kedua elemen tersebut sangat meningkatkan kualitas apartemen.

Teras yang baru ditambahkan bersama dengan elemen fungsional seperti tangga, tanaman,
dan balustrade menjadi fitur arsitektural utama. Fasad gelas menjadi penggerak yang
kurang penting dalam arsitektur. Ini membentuk dasar fasad yang sangat fleksibel. Warga
terlibat dalam memilih konfigurasi mereka dan masih dapat mengubahnya sekarang setelah
dibangun.
Penanam terintegrasi multifungsi. Di seluruh bangunan, 120
pohon tersebar di teras. Elephant ingin pepohonan menjadi satu
dengan pengalaman ruang terbuka. Hal ini mengakibatkan
penempatan substrat pohon di bawah teras sebagai kolom
penanam pohon yang ikonik. Pekebun dikembangkan bekerja
sama dengan desainer vegetasi, arborist, tukang kebun, dan
insinyur struktural bersama dengan asosiasi pemilik.
3.1.3. Laporan berupa peralatan, perabotan, dan bahan bangunan prospektif

1. Studi semua peralatan dan perabotan yang akan digunakan dalam


GA.

Aktivitas Hunian Internal

(a) Tipe Studio

Ruang Perabot

Living area - Sofa


- Lemari
- TV
- Meja makan (2-4 orang)
- Mini kitchen set
- Kulkas
- Dispenser
- Kasur Queen/Single
- Meja belajar
- Lemari Baju

Kamar mandi - Wastafel


- Kloset
- Shower room

Balkon

(b) 1 Bedroom

Ruang Perabot

Living+Dining Room - Sofa


- Lemari
- TV
- Meja makan (2-4 orang)

Area Dapur - Kitchen set


- Kulkas
- Dispenser
- Mini bar

Ruang tidur - Kasur queen/single


- Meja belajar
- Lemari baju

Kamar mandi - Wastafel


- Kloset
- Shower room
Teras outdoor - Kursi santai
- Meja kecil

(c) 2 Bedroom

Ruang Perabot

Living room - Sofa


- Lemari
- TV

Dining room - Kitchen set


- Kulkas
- Dispenser
- Mini bar
- Meja makan (2-4 orang)

Ruang tidur - Kasur queen/single size


- Meja belajar
- Lemari baju

Kamar mandi - Wastafel


- Kloset
- Shower room

Teras outdoor - Kursi santai


- Meja

(d) 3 Bedroom

Ruang Perabot

Living room - Sofa


- Lemari
- TV

Dining room - Kitchen set


- Kulkas
- Dispenser
- Mini bar
- Meja makan (2-6 orang)

Ruang tidur - Kasur queen/single size


- Meja belajar
- Lemari baju

Kamar mandi - Wastafel


- Kloset
- Shower room
Teras outdoor - Kursi santai
- Meja

Aktivitas Hunian Internal (Penunjang)

Layout ruang

Retail

ATM Center

Laundry
Playground
Area olahraga

Anda mungkin juga menyukai