Anda di halaman 1dari 2

Arsitektur Kota C

A. The city definition by its criteria


a. Energized crowding of people

CITY AS A PHYSIC-SPATIAL ENTITY


b. Clusters
Di kota terbagi menjadi district-district
yang memiliki neighbourhood-blok.
Kita bisa melihat dari sudut mikro-makro
ataupun sebaliknya. Cluster bisa
membentuk suatu sistem tertentu pada
kota. Secara administratif pun cluster bisa
dilihat. Istilah-istilah seperti
metropolitan/megapolitan menunjukkan
berapa besar clusternya.
Dalam urban perspective settlement,
cluster ini bisa dipahami di berbagai level.
Kota itu sendiri adalah suatu cluster bisa ke arah mikro ataupun makro, membentuk
cluster-cluster tertentu dan harus dipahami dalam konteks apa kita sedang
membicarakan cluster tersebut

c. Physical circumscription
Kota memiliki batas yang jelas secara fisik (dinding/sungai/kota lain)
d. Specialized differentiation of work & social classes
Kota sebagai sumber income yang memiliki hierarki sosial berdasarkan income. Kota
terbentuk dari jaringan perdagangan, semakin besar, semakin menciptakan
hubungan/jaringan. Transit oriented development pattern, maka wilayah itu akan
berkembang.

CITY AS A SOCIAL ENTITY


e. A source of income
f. Written records
Contoh kota di Spanyol, Barcelona yang memiliki kemampuan writing seperti
menggambar, kota ini bisa berjalan dan terekam dengan baik.
g. Intimately engaged with their countryside
Urban & rural area relation : tidak bisa terlepas dari daerah lainnya seperti daerah
pertanian sebagai sumber makanan. Urbanisasi terjadi karena adanya perbuatan
yang mendorong dan menarik (urban area as source of income ), pusat dari segala
sumber daya, pusat pereknomian, sehingga masy. ingin ke kota.

CITY AS A CULTURAN ENTITY


h. Monumental definition
Monuments as landmarks give the city a common identity
i. Buildings and people

Nicole Ruth Sydney | 6111901197


Arsitektur Kota C

B. City in an architectural perspective


a. City as an urban artifact
Kota adalah arsitektur sebgai karya manusia yang sangat besar yang merupakan
suatu hasil dari teknologi rekayasa yang dihasilkan melalui proses waktu. Urban
artifacts as primary elements such as city monuments, neighborhoods, route,
geographical route menciptakan dinamika kota dari segi fungsi, proses urbanisasi,
evolusi kota, dan kontribusi secara morfologis. Cities are inseperable from building &
context; live & society. Fenomena yang dialami kota seperti populasi, kepadatan, dan
heteregonitas menghasilkan luasnya tipe pemukiman, komersil; akomodasi; hiburan;
edukasi, transporasi, polusi, gaya hidup yang berkembang dengan cepat dan
kesempatan-kesempatan lowongan kerja.
b. The city is the locus of collective memory
Collective memory refers to complex social process, cultural practices and social
knowledge. Individual memory refers to the history, place, events/activities, personal
image value of the city.
c. City as a work of art
i. Aesthetic values : pengalaman tertentu dari makna dan tradisi
ii. Aesthetic form : kualitas dari lanskap, urban buildings, public
spaces, dll.
iii. Aesthetic experience : identitas, konsep, lingkungan budaya dan sosial,
dll.

Nicole Ruth Sydney | 6111901197

Anda mungkin juga menyukai