Anda di halaman 1dari 8

10/28/2022

PERPINDAHAN PANAS
PERPINDAHAN KALOR KONDUKSI DAN
KONVEKSI SECARA SIMULTAN

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK

PERPINDAHAN KALOR KONDUKSI DAN KONVEKSI SECARA Analogi tahanan listrik dapat dibuat untuk proses
SIMULTAN
konveksi dengan menuliskan persamaan di atas
sebagai berikut :
Koefisien Perpindahan Panas Menyeluruh, U
(TW −TS )
Koefisien perpindahan panas menyeluruh adalah qkonveksi =
merupakan aliran panas menyeluruh sebagai 1
hA
hasil gabungan proses konduksi dan konveksi.
Koefisien perpindahan panas menyeluruh
dinyatakan dengan U dalam satuan [W/m2.°K]
atau [Btu/h.ft2.°R].
Perpindahan panas konveksi dapat dihitung
dengan rumus :

qkonveksi = h A (TW − TS )

Koefisien Perpindahan Panas Menyeluruh Analogi listrik untuk proses perpindahan panas
pada Bidang Datar di atas dapat digambarkan dengan jaringan
Suatu bidang datar dimana salah satu sisinya tahanan sebagai berikut :
terdapat fluida panas A dan sisi lainnya terdapat q
fluida panas B yang lebih dingin.
TA T1 T2 TB
Aliran perpindahan panasnya dapat digambarkan
sebagai berikut : RA R12 RB
TA
Perpindahan panas menyuluruh dengan membagi
Fluida A h1
k
Fluida B beda suhu menyeluruh dengan jumlah tahanan
T1 thermal sebagai berikut :
h2
q TA − TB A(TA − TB )
T2
q= =
1 ∆x 1 1 ∆x 1
+ + + +
TB h1.A k.A h 2 .A h1 k h 2
perpindahan panas menyeluruh melalui dinding datar

1
10/28/2022

Jika perpindahan panas mengalir melalui tahanan


atau q = U A ∆Tmenyeluruh konveksi zat alir dengan koefisien h1, tahanan
konduksi bahan A, B dan C pada suatu bidang
dimana A adalah luas bidang aliran panas. datar yang disusun seri dengan tebal XA, XB dan
sehingga koefisien perpindahan panas menyuluruh XC serta tahanan konveksi zat alir dengan
dapat dinyatakan dengan : koefisien konveksi h2, perpindahan panasnya
dapat dituliskan menjadi :
1
U=
1 ∆x 1 TA − TB A (TA − TB )
+ + q= =
h1 k h 2 1 ∆x 1 1 ∆x 1
+ ∑( )+ + ∑( ) +
h1.A k.A h 2 .A h1 k h2

sehingga koefisien perpindahan panas menyuluruh Contoh Perpindhan Panas Menyeluruh Pada
dapat dinyatakan dengan : Bidang Datar
1
U=
1 ∆x 1
h1
+ ∑ (
k
)+
h2
atau

1
U=
A( Rc1 + ∑ Rk + Rc 2 )

Perpindahan panas pada pipa uap yang diisolasi dan freon


Koefisien Perpindahan Panas Menyeluruh dingin mengalir di dalam pipa.
pada Silinder L

Suatu silinder berongga (hollow cylinder) terkena


lingkungan konveksi dipermukaan bagian dalam
r1
dan permukaan bagian luar oleh fluida A dan fluida r2
B seperti terlihat pada gambar di bawah ini :
Suhu kedua fluida adalah TA dan TB. Zat alir
mengalir melalui pipa pada suhu TA. Perpindahan
panas dari zat alir ke pipa secara konveksi
TA
diteruskan lewat pipa secara konduksi dan
selanjutnya ke zat alir yang ada di luar pipa pada Fluida A
suhu TB secara konveksi. Perpindahan panas T1
k
konduksi dan konveksi berlangsung secara T
Fluida B
h1 T2
bersama-sama. h2
TB
r

2
10/28/2022

Dalam hal ini luas bidang konveksi tidak sama TA − TB


untuk kedua fluida. Luas bidang ini tergantung dari q=
diameter dalam tabung dan tebal dinding. 1 ln ( r2 r1 ) 1
+ +
Analogi listrik untuk proses perpindahan panas h1.A1 2 π k .L h 2 .A 2
di atas dapat digambarkan dengan jaringan
tahanan sebagai berikut : Luas permukaan untuk perpindahan panas zat alir :
q - di dalam pipa : A1 = 2π r1 L
TA T1 T2 TB
- di luar pipa : A2 = 2π r2 L
sehingga :
Rc1 Rk Rc2
TA − TB 2 π L(TA − TB )
Perpindahan panas menyuluruh dari zat alir di q= =
1 ln (r2 r1 ) 1 1 ln (r2 r1 ) 1
dalam pipa ke zat alir di luar pipa berdasarkan + + + +
beda suhu antara kedua zat alir adalah :
h1.2 π r1 L 2 π k.L h2 .2 π r2 L h1.r1 k h 2 .r2

Koefisien perpindahan panas menyeluruh dapat Bidang bagian luar :


didasarkan atas bidang bagian dalam atau
bidang bagian luar tabung. A 2 (TA − TB ) 2 π r2 L(TA − TB )
q= =
A2 A 2 ln (r2 r1 ) 1 r2 r ln (r2 r1 ) 1
U1A1 = U 2 A 2 + + + 2 +
h1A1 2 π k.L h 2 h1r1 k h2
Bidang bagian dalam :
1
U2 =
A1 (TA − TB ) 2 π r1L (TA − TB ) r2 r2 ln (r2 r1 ) 1
q= = + +
1 A1 ln (r2 r1 ) A1 1 r1 ln (r2 r1 ) r h1r1 k h2
+ + + + 1
h1 2 π k.L h 2 A 2 h1 k h 2r2
Nilai koefisien perpindahan panas menyeluruh, U
1 tidak dipengaruhi oleh panjang pipa.
U1 =
1 r1 ln (r2 r1 ) r
+ + 1
h1 k h 2r2

Koefisien Perpindahan Panas Menyeluruh


Contoh Perpindhan Panas Menyeluruh Pada pada Bola
Selinder
Suatu bola berongga (hollow sphere) terkena
lingkungan konveksi dipermukaan bagian dalam
dan permukaan bagian luar oleh fluida A dan fluida
B seperti terlihat pada gambar di bawah ini :

T1
r1
r2
T2
TA

TB

3
10/28/2022

Perpindahan panas menyuluruh dari zat alir di


dalam bola ke zat alir di luar bola berdasarkan
r1
r2
beda suhu antara kedua zat alir adalah :

TA − TB
q= 1 − 1
1 r r2 1
+ 1 +
TA h1 A 1 4π k h2A2
Fluida A
k
T1
T
Fluida B
h1 T2
h2
TB
r

Koefisien perpindahan panas menyeluruh


Bidang bagian dalam : Bidang bagian luar :
2
A1 (TA − TB ) 4 π (r1 ) (TA − TB ) A 2 (TA − TB ) 4 π (r2 ) 2 (TA − TB )
q= = q= =
1 A1 ( 1r1 − 1r2 ) A1 2
1 (r1 ) ( 1r1 − 1r2 ) (r ) 2 A2 A ( r − r2 ) 1
1 1
(r2 ) 2
(r2 ) 2 ( 1r1 − 1r2 ) 1
+ + + + 1 2 + 2 1 + 2 + +
h1 4π k h 2 A 2 h1 k h 2 (r2 ) h1A1 4π k h 2 h1 (r1 ) k h2

1 1
U1 = 2
U2 =
1 (r1 ) ( 1r1 − 1r2 ) (r ) 2 (r2 ) 2 (r2 ) 2 ( 1r1 − 1
r2 ) 1
+ + 1 2 + +
h1 k h 2 (r2 ) h1 (r1 ) 2 k h2

Tebal Isolasi Kritis


Contoh Perpindhan Panas Menyeluruh Pada Bola
Silinder Terisolasi

Sebuah pipa bundar dipasang dilapis isolasi di


sekelilingnya. Suhu dinding bagian dalam isolasi
adalah Ti sedang suhu bagian luarnya terkena
konveksi sebesar Ts.

hs

Ti
ri
rc
Ts
Ti

Perpindahan panas menyeluruh melalui pipa terisolasi

4
10/28/2022

Analogi listrik untuk pipa terisolasi adalah : Persamaan perpindahan panas untuk pipa terisolasi
adalah :
q

Ti T Ts ∆Tmenyeluruh Ti − Ts
q= =
Rk Rh
∑ R th ln (rc ri )
+
1
Dalam hal ini tahanan thermalnya adalah : 2 π k L 2 π rc L h

ln (rc ri ) 1
2 π L (Ti − Ts )
Rk = Rh =
2π k L 2 π rc L h q=
ln (rc ri ) 1
+
k rc h

Pada permukaan datar, makin tebal isolasi, Jari-jari kritis diperoleh :


tahanan isolasi makin besar, sehingga panas yang
hilang dari permukaan datar makin kecil. Tetapi k
rc =
pada permukaan silinder, penambahan tebal isolasi h
dapat berakibat memperbesar panas yang hilang,
Perpindahan panas maksimum dari pipa terjadi
sebab makin tebal lapisan isolasi, luas permukaan
ketika jari-jari kritis sama dengan rasio
untuk perpindahan panas menjadi semakin besar
konduktivitas thermal isolasi dengan koefisien
pula. Untuk itu maka perlu dicari tebal isolasi
perpindahan panas permukaan.
kritis yaitu tebal isolasi yang memberikan
perpindahan panas maksimal.
k
Perpindahan panas maksimum dapat dicari dengan rc < perpindahan panas meningkat dengan
menentukan jari-jari kritis isolasi (rc) yang dapat h penambahan tebal isolasi
dicari dengan 2 cara, yaitu :
k
dq dR h rc > perpindahan panas menurun dengan
=0 atau =0 h penambahan tebal isolasi
dr c dr c

Dua variabel yang mempengaruhi Perpindahan Bola Terisolasi


panas yaitu tebal isolasi dan luas permukaan.
Sebuah bola dipasang dilapis isolasi di
Jika tebal isolasi ditambah, luas permukaan makin
sekelilingnya. Suhu dinding bagian dalam isolasi
besar berarti panas yang hilang secara konveksi
adalah Ti sedang suhu bagian luarnya terkena
juga makin besar.
konveksi sebesar Ts.
Tetapi bila tebal isolasi lebih besar dari rasio (k/h)
maka tahanan konduksi yang dominan. hsTs

Ti
ri
rc
To
Ti

5
10/28/2022

Analogi listrik untuk bola terisolasi adalah : Persamaan perpindahan panas untuk bola terisolasi
adalah :
q

Ti T Ts ∆Tmenyeluruh Ti − Ts
q= =
Rk Rh
∑ R th ( 1ri − 1rc ) 1
+
Tahanan thermal untuk sistem di atas adalah : 4π k 4 π (rc ) 2 h

( 1ri − 1rc ) 1
Rk = Rh = 4 π (Ti − Ts )
4π k 4 π (rc ) 2 h q=
( 1ri − 1ri ) 1
+
k (rc ) 2 h

Untuk menentukan jari-jari kritis isolasi (rc) agar Perpindahan panas maksimum dari bola terjadi
perpindahan panasnya maksimum dapat dicari ketika jari-jari kritis sama dengan rasio dua kali
dengan 2 cara, yaitu : konduktivitas thermal isolasi dengan koefisien
perpindahan panas permukaan.
dq dR h
=0 atau =0
dr c drc
2k perpindahan panas meningkat dengan
rc < penambahan tebal isolasi
h
Jari-jari kritis diperoleh :
2k perpindahan panas menurun dengan
rc > penambahan tebal isolasi
2k h
rc =
h

Koefisien konvektivitas (h) bahan


Aliran natural Fluida h
[W/m2.°K]
Surfaces in buildings Air 1-5
Surfaces outside buildings Air 5 - 150
Across tubes Gas 10 – 60
Sekian In tubes
Liquid
Gas
60 – 600
60 – 600
Organic liquid 300 – 3.000
Terima kasih Water 600 – 6.000
Liquid metal 6.000 – 30.000
Natural convection Gas 0,6 – 600
Liquid 60 – 3.000
Condensing Liquid film 1.000 – 3.000
Liquid drops 30.000 – 300.000
boiling Liquid/vapour 1.000 – 10.000

1 [Btu/h.ft2.°F] = 5,6782 [W/m2.°K]

6
10/28/2022

Soal-soal Perpindahan kalor Konveksi dan Konduksi


Koefisien konvektivitas (h) bahan
Modus/mode h h
1). Dinding suatu dapur dibuat dari tiga lapisan.
[Btu/h.ft2.°F] [W/m2.°K]
Lapisan I tebalnya 6 in dengan k = 1
Force convection
[Btu/hr.ft.°F], lapisan II tebalnya x ft dengan k
Gases 5 - 50 25 - 250 = 0,25 [Btu/hr.ft.°F]dan lapisan III tebalnya 6
Liquids 10 – 4.000 50 – 20.000 in dengan k = 0,05 [Btu/hr.ft.°F].
Free convection
Gases 1–5 5 – 25
Suhu permukaan dinding bagian dalam lapisan
Liquids 10 – 200 50 – 1.000 I adalah 2500°F sedangkan suhu permukaan
Boiling/condensation 500 – 20.000 2.500 – 100.000 bagian luar dari lapisan III adalah 100 °F.
1 [Btu/h.ft2.°F] = 5,6782 [W/m2.°K] a. Hitunglah tebal lapisan tengah (x) supaya
suhu ditengah-tengah dinding tidak lebih
dari 200 °F.
b. Hitunglah koefisien perpindahan panas
konveksi antara dinding dapur dengan udara
jika diketahui suhu udara luar 60 °F.

2). Suatu dinding bangunan terdiri dari beton 4). Sebuah bola lowong terbuat dari alumunium
(k=0,038 W/m.°C) setebal 2 in dan papan (k=202 W/m.°C) dengan diameter bagian
gypsum (k=0,05 W/m.°C) setebal 3/8 in. h dalam 4 cm dan diameter bagian luar 8 cm.
dalam dan luar masing2 2 dan 7 [Btu/h.ft2.°F]. Suhu bagian dalam adalah 100 °C dan suhu
Suhu luar 20°F dan suhu dalam 72 °F. bagian luar 50 °C. Hitunglah perpindahan
Hitunglah : kalornya.
a. Koefisien perpindahan kalor menyeluruh. Jika bola di atas dilapisi dengan bahan isolasi
b. Nilai R. yang mempunyai k= 50 W/m.°C setebal 1 cm.
c. Rugi kalor per satuan luas. Bagian luar isolasi ini bersentuhan dengan
3). Salah satu sisi dinding datar mempunyai suhu lingkungan yang mempunyai h=20 W/m2.°C
100 °C, sedang sisi yang sebelah lagi berada dan Ts = 10°C. Bagian dalam bola tetap
dalam lingkungan konveksi dengan T= 10 °C mempunyai suhu 100°C, hitunglah perpindahan
dan h = 10 W/m2.°C. Dinding itu mempunyai kalor dalam kondisi ini.
k=1,6 W/m.°C dan tebalnya 40 cm.
Hitunglah laju perpindahan kalor melalui
dinding tersebut.

5). Sebuah ruang ukuran 3×3×3 m3. salah satu 6). Sebuah benda berbentuk bola berdiameter 5
dindingnya dijaga pada suhu 760°C, lantainya cm dan bersuhu 200°C disolasi dengan
pada xxx °C. Keempat permukaan lainnya menggunakan asbes (k=0,17 W/m.°C).
diisolasi sempurna. Benda tersebut terkena udara kamar yang
Andaikan semua permukaan hitam, hitunglah suhunya 20°C dengan h=3 W/m2.°C.
perpindahan kalor netto antara dinding yang a. Turunkan persamaan untuk jari2 kritis isolasi
panas dengan lantai yang dingin. tersebut.
b. Hitunglah jari2 kritis isolasi asbes.
c. Hitung panas yang hilang pada jari2 kritis.
d. Hitung panas yang hilang jika tanpa isolasi.

7
10/28/2022

7). Sebuah kawat dengan diameter 1 mm berada


pada suhu 400 °C dan terbuka pada lingkungan
konveksi pada suhu 40 °C dengan h = 150
W/m2.°C. Hitunglah konduktivitas thermal yang
akan menyebabkan isolasi setebal 0,2 mm
menghasilkan jari2 kritis.
Berapa tebal isolasi kritis harus ditambahkan
untuk mengurangi perpindahan kalor sebesar 75
% dari yang terjadi bila kawat tidak diisolasi ?.

Anda mungkin juga menyukai