TINJAUAN PUSTAKA
1. definisi
pada primi kurang dari 3 cm dan multipara kurang dari 5 cm. KPD
kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi (siti marinda, 2020)
nurul 2019)
Amnion terdiri dari lima lapisan. Dari bagian dalam yang paling dekat
dengan janin hingga bagian luar yang berdekatan dengan rongga rahim
b. membran dasar,
c. lapisan kompak,
Sel-sel epitel amnion mensekresikan kolagen tipe III dan IV, serta
oleh kolagen tipe I dan III yang disekresikan oleh lapisan amnion yang
berdekatan dan paling tebal, lapisan fibroblas (keempat), yang terdiri dari
persimpangan antara amnion dan korion, dan terdiri dari kolagen tipe III,
proteoglikan, dan protein gliko. Persimpangan antara selaput ketuban dan
korionik sangat halus dan tidak jelas dalam beberapa kasus sangat sulit
daya tarik yang lebih kecil kekuatan. Ini terdiri dari lapisan retikuler
dengan kolagen tipe I, III, IV, V dan VI, membran dasar (kolagen tipe IV,
membran korionik, (C) epitel amnion, (D) jaringan fibrosa yang sangat
15 minggu.
4. Etiologi
sebagai berikut:
b. Hidramnion
e.Kehamilan ganda
5. Factor Resiko
janin dan berat badan bayi lahir. Faktor obstetrik yang mengakibatkan
cerviks yang pendek, perdarahan trimester kedua dan ketiga, indeks massa
dengan KPD dan sering terjadi tanpa adanya faktor risiko yang diketahui
6. Patofisiologis
ketuban ini sangat erat kaitannya dengan jaringan kolagen, yang dapat
kehamilan prematur dan post matur, ketuban pecah lama dan tali pusat
responden (31,14%). Gawat janin merupakan salah satu indikasi yang sering
terjadi pada ibu persalinan sectio caesarea, jika ibu dengan gawat janin tetap
melakukan partus normal maka akan membahayakan keselamatan ibu dan bayi.
Menurut Adrian (2019) bahwa persalinan yang terlalu lama bukan hanya
dapat menguras tenaga, tapi juga berbahaya bagi kondisi ibu dan janin di dalam
kandungan. Proses persalinan yang macet ini bisa menyebabkan ibu kelelahan,
serta meningkatkan risiko bayi mengalami gawat janin, cedera, dan infeksi.
1. Keluar air ketuban berwarna putih keruh, jernih, kuning, hijau atau
• Tes Nitrazin: lihat apakah kertas lakmus berubah dari merah menjadi
4. Pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah kering 5.
Inspekulo : tampak air ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada
Faktor predisposisi
• Perdarahan antepartum
• Merokok Tatalaksana
mengandung leukosit yang banyak atau bakteri pada pengecatan gram maupun
pada kultur aerob maupun anaerob). Tes lakmus (tes Nitrazin) digunakan,
yaitu jika kertas lakmus merah berubah menjadi biru menunjukkan adanya air
ketuban (Alkalis). Normalnya pH air ketuban berkisar antara 7-7,5. Darah dan
infeksi vagina dapat menghasilkan tes yang positif palsu. Mikroskopik (tes
pakis), yaitu dengan meneteskan air ketuban pada gelas objek dan dibiarkan
ketuban dalam kavum uteri. Dikenal tiga cara pengukuran cairan ketuban, yaitu
pengukuran volume cairan ketuban tersebut yang dapat dijadikan standar baku
pemeriksaan. Dikatakan normal bila masih ada bagian janin yang menempel
pada dinding uterus, dan bagian lain cukup terisi cairan ketuban. Bila sedikit,
maka sebagian besar tubuh janin akan melekat pada dinding uterus, sedangkan
bila hidramnion, maka tidak ada bagian janin yang menempel pada dinding
uterus (Andalas,dkk,2019).
9. Penatalaksanaan KPD
tidaknya infeksi maternal ataupun infeksi janin, serta apakah dalam keadaan
terminasi.
obstetric
drip.
SKOR 0 1 2 3
Pembukaa
serviks(cm
)
Penurunan
dari bidang 2
Searah
Posisi serviks Kebelakan sumbu Keara
g jalan h
lahir depan
1. Penanganan di rawat di RS
obstetri.
5. Di ruang Obstetri :
pemeriksaan dalam
7. Di ruang Obstetri :
pemeriksaan dalam
Bagan dibawah.