Anda di halaman 1dari 2

Nama Anggota : Ajrina Nurchaerina Ramadhani (2210411172)

Dzikra Azizah Khairunnisa (2210411187)


Kelas / Prodi : E / Ilmu Komunikasi
Mata Kuliah : Public Speaking
Dosen Pengampu : Luqman Hakim, M.Hum

OUTLINE TEDTALKS

Topic : Which matters more for career success? Privilege or Effort?


Introduction
Pada tahun 2020, ada berita yang sangat menghebohkan masyarakat Indonesia yaitu
diterimanya Maudy Ayunda di 2 universitas bergengsi dunia sekaligus, yakni Harvard University dan
Stanford University. Ayunda Faza Maudya, atau yang lebih dikenal dengan Maudy Ayunda pada
akhirnya memilih Stanford University sebagai tempat untuk melanjutkan jenjang pendidikannya. Hal
ini membuat netizen bertanya-tanya dan mencari tahu latar belakang dari Maudy Ayunda sendiri.
Ternyata, sejak saat duduk di bangku sekolah dasar pun Ia sudah mendapatkan pendidikan yang
berkualitas. Ini membuktikan bahwa selain kepintaran yang Ia miliki, ada peran penting dalam
keluarganya, yaitu faktor ekonomi serta dukungan dari kedua orangtua.
Thesis : Pengalaman proses menggapai keinginan melalui hambatan yang ada.

Body Paragraph 1
Topic Sentence : Pengalaman Dzikra saat menghadapi tantangan menjadi pemain DBL.

 Detail Sentence 1 : Saat berada di bangku SMA, Dzikra aktif mengikuti kegiatan non-
akademik di sekolahnya, yaitu ekstrakulikuler basket. Basket merupakan ekstrakulikuler yang
cukup banyak peminatnya karena memiliki banyak prestasi di sekolah tersebut. Pada saat itu,
klub basket yang berada di sekolahnya sedang mengikuti kompetisi bergengsi tingkat nasional,
yaitu Developmental Basketball League atau DBL.
 Detail Sentence 2 : Tentunya, untuk menjadi pemain yang akan membawa nama baik
sekolah harus memiliki kemampuan yang lebih karena nantinya akan menghadapi pemain-
pemain berkualitas lainnya dari seluruh Indonesia. Dengan latar belakang yang berbeda,
membuat setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemain DBL namun
dengan usaha yang berbeda. Jika orang lain sudah berada satu langkah di depan kita, maka kita
harus bekerja dua kali lebih keras.

Body Paragraph 2
Topic Sentence : Pengalaman Ajrina saat menjadi calon ketua OSIS.

 Detail Sentence 1 : Pada saat SMP, Ajrina sangat menyukai kegiatan di sekolah, yaitu
ekstrakulikuler dan organisasi. Organisasi yang sangat bergengsi di sekolahnya adalah
Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS. Hampir semua siswa ingin menjadi anggota
organisasi tersebut, termasuk Ajrina.
 Detail Sentence 2 : Singkat cerita, Ajrina diterima menjadi anggota OSIS dan di tahun
kedua Ia menjadi anggota, Ia dicalonkan untuk menjadi calon ketua OSIS. Namun, ternyata
banyak rintangan yang Ia hadapi, salah satunya ketika semua temannya lebih memilih untuk
mendukung kandidat lain. Ajrina harus berusaha dua kali lipat, karena dari segi pendukung Ia
sudah tertinggal.

Conclusion
Privilege itu nyata adanya dan tidak dapat kita pungkiri walaupun masih menjadi pro dan kontra
hingga saat ini. Pada dasarnya, semua kembali ke diri kita masing-masing. Ketika kita menyadari kita
tidak memiliki kemampuan yang lebih, maka kita harus berusaha dua kali lipat agar dapat mencapai
apa yang kita inginkan. Selain itu, usaha tidak akan mengkhianati hasil. Jika kita mau berusaha dengan
sungguh-sungguh, maka kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan karena akan selalu ada jalan
untuk menggapainya.

Anda mungkin juga menyukai