T2 Konsep Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hendra Pranata

Kelas : PGSD C

Tugas 2.1: Konsep Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Pertanyaan panduan tulisan reflektif kritis terkait konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara

tentang Pendidikan:

1. Apa yang Anda ketahui dan pahami dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang

pendidikan dan pengajaran?

Pemahaman yang saya pahami dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang

Pendidikan adalah bahwa setiap anak atau masyarakat di Indonesia wajib mengenyam

dunia penddikan, Ki Hadjar Dewantara menginginkan pendidikan yang holistik,

dimana murid atau peserta didik dibentuk menjadi insan yang berkembang secara utuh

meliputi olah rasio, olah rasa, olah jiwa dan olah raga melalui proses pembelajaran dan

lainnya yang berpusat pada murid dan dilaksanakan dalam suasana penuh keterbukaan,

kebebasan, serta menyenangkan.

2. Apa relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks pendidikan Indonesia

saat ini dan konteks pendidikan saat Anda bersekolah?

Menurut saya relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks pendidikan

saat ini adalah 1. Keimanan dan ketaqwaan Keimanan dan ketaqwaan merupakan hal

yang sangat utama dalam proses mendidik anak. Oleh karena itu penyelenggara

pendidikan merumuskan keimanan dan ketaqwaan menjadi fungsi pendidikan nasional

dalam undang undang Nomor 20 tahun 2003. 2. Pembentukan karakter atau akhlak. 3.

Pembentukan jiwa mandiri atau merdeka dimana anak dituntut untuk lebih aktif dan

mandiri dalam proses pembelajaran. Hal tersebut sejalan dan relevan dengan

pendidikan pada saat ini dimana guru tidak diperkenankan untuk menghukum siswa
dengan melakukan kontak fisik yang dapat melukai siswa ataupun tidak sampai terluka

seperti mencubit, memukul, dan tindakan kekerasan lainnya.

Menurut saya relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks pendidikan

saat saya bersekolah mungkin tidak jauh berbeda dengan yang saya sebutkan di atas

akan tetapi 3 point di atas tidak bisa tercapai dengan maksimal karena minimnya kulitas

infrastuktur sarana dan prasarana dari sekolah sehingga tidak tercapai dengan

maksimal.

3. Apakah Anda merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika Anda menjadi peserta

didik? Apakah Anda juga merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika Anda memilih

profesi guru?

Saya memiliki kemerdekaan dalam belajar saat saya menjadi peserta didik seperti saya

bebas menentukan ingin masuk ekstra kulikuler yang saya inginkan, saya bisa

menentukan ingin masuk jurusan IPS atau IPA itu adalah bentuk kemerdekaan belajar

saat saya menjadi peserta didik.

Saat saya memilih profesi guru tidak ada paksaan dari pihak mana pun murni pilihan

hati saya juga dalam proses belajar kami cukup di perlakukan dengan adil serta fasilatas

yang sangat mendukung Ketika kami sedang belajar, itu bentuk kemerdekaan belajar

saat saya memilih profesi guru.

ketika Anda memilih profesi guru

Anda mungkin juga menyukai