Anda di halaman 1dari 2

TOPIK 7 DEMONSTRASI KONSEPTUAL

Nama : DIAH AYU SAPUTRI


GHEIA THAMARA
HENDRA PRANATA
INGGIT SUNDARI
JUANDA AQSO SAPUTRA
LADY ALFIE KURNIA
RINALDI JAYA PUTRA
Kelas : PGSD C
Mata Kuliah : PPK

Problematika Penerapan Kerangka Ubd Di Lemabaga Formal/Stakeholder


A. Konsep Understanding by Design
Understanding by Design/UbD merupakan pendekatan yang menggunakan kerangka
berpikir berpusat pada pembentukan tujuan akhir yang menjadi hal penting dalam
konsep. Understanding by Design menjadi konsep berpikir yang bisa diguankan
diberbagai bidang, seperti pengembangan kurikulum, pembelajaran, dan sebagainya.
Penggunaan UbD memerlukan focus pada penciptaan tujuan yang diinginkan, dan hal
ini dipergunakan untuk kedepannya sebagai basic untuk langkah ke depannya.
B. Pengertian Stakeholder
Stakeholder merupakan pihak-pihak yang memiliki kepentingan baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap kegiatan ataupun urusan tertentu yang sedang dibahas
pada suatu Lembaga seperti sekolah, perusahaan, dan sebagainya.
C. Pemetaan Stakeholder dan Permasalahan
1. Pemerintah
Pemerintah dalam Pendidikan sangat berperan penting terutama dalam pengadaan
tujuan Pendidikan yang diperlukan. Pemerintah harus bisa menjalani mandate
konstitusi terkait Pendidikan. Dungsional tersebut membuat peran pemerintah akan
secara massif mempengaruhi Pendidikan/
Permasalahan yang bisa timbul terkait fungsional pemerintah ini adalah kesulitan
pemerintah untuk ikut dalam praktik baik pembelajaran, sehingga pemahaman
cenderung tidak tersampaikan dengan baik. Pemerintah juga kesulitan untuk
memenuhi kebutuhan yang mendukung dunia Pendidikan, ataupun produk dari
pemerintah itu sendiri.
Solusi yang ditawarkan adalah memberikan ruang diskusi bagi pendidik agar
pemahaman bisa tersampaikan dengan baik tanpa ada miskonsepsi. Penggunaan
kebijakan Pendidikan juga harus disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan
pengadaan factor pendukung yang ada.
2. Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan adalah perpanjangan tangan dari pemerintah dalam
melaksanakan pengawasan, serta pengadaan bebrbagai factor yang dibutuhkan oleh
sekolah. Factor yang mendukung kesuksesan belajar harus disiapkan oleh dinas
Pendidikan sehingga pendidik bisa menjalankan fungsinya dengan lebih leluasa.
Problematika dari dinas Pendidikan berpusat pada pengadaan sarana dan prasarana
yang kurang. Kondisi ini jelas memberikan banyak sekali kekurangan bagi pendidik
dalam mengadakan pembelajaran yang diinginkan oleh pemerintah.
Solusi yang ditawarkan adalah pembauatan skala prioritas yang dibutuhkan oleh
setiap sekolah, sehingga timbul pemerataan yang berkaitan dengan sarana dan
prasarana yang ada.
3. Orang Tua/Wali
Orang tua/wali murid merupakan factor yang mempengaruhi Pendidikan di
Indonesia. Peran dalam pemenuhan kebutuhan indvidu setiap peserta didik menjadi
focus yang harus dimiliki oleh orang tua.
Problematika terkait orang tua ini sebenarnya sangat mengkhawatirkan, namun
sering kali disepelakan. Pendidikan bagi orang tua menjadi tugas dari pendidik
sehingga kerap kali Pendidikan anaknya dianggap sebagai suatu hal yang tidak
terlalu penting, terlebih didukung oleh factor ekonomi dan factor social yang sangat
tidak mendukung. Persepsi bahwa Pendidikan merupakan barang mewah menjadi
hal yang harus segera dihilangkan dari stigma peserta didik.
Solusi yang diberikan adalah perubahan pola piker dari orang tua terkait Pendidikan
dan praktik baik dari hal tersebut.
4. Masyarakat
Masyarakat merupakan pengaruh social yang sangat besar, dengan hal ini jelas
menjadi factor penting dalam peran masyarakat tersebut bagi Pendidikan.
Masyarakat memiliki keterikatan dan cara kerjanya tersendiri, dan setiap peserta
didik akan membawa pengaruh tersebut ke dalam kehidupan Pendidikan.
Permasalahan yang timbul adalah pengaruh yang cenderung tidak sesuai dengan
kondisi yang diinginkan oleh pendidik. Factor lainnya terletak pada masyarakat
yang cenderung tidak memberikan penempatan norma yang sesuai sehingga dalam
lingkungan sekolah timbul norma yang masing-masing berasal dari latar belakang
peserta didik. Solusi dari hal ini adalah pemanfaatan Pendidikan melalui
pembelajaran tentang bagaimana masyarakat itu tumbuh dan berkembang, dan
bagaimana kehidupan Pendidikan berjalan dengan baik, dalam cakupan yang latar
belakang budaya.
5. Komite Sekolah
Komite sekolah menjadi penghubung anatar masyarakat dan sekolah terkait
kebijakan. Ikut sertanya masyarakat dalam praktik baik Pendidikan di Indonesia
ditentukan oleh bagaiman komite sekolah dapat menjadi penjembatan setiap
kebijakan yang ada. Problematika terkait masalah ini adalah kekurangan
komunikasi dari komite ke masyarakat sehingga masyarakat tidak ingin terlibat
dalam dunia Pendidikan yang ada untuk saat ini. Solusi yang diberikan adalah
pemenuhan kebijakan dan kemampuan dari komite sekolah dalam menjalankan
tugasnya.

Anda mungkin juga menyukai