GHEIA THAMARA HENDRA PRANATA INGGIT SUNDARI JUANDA AQSO SAPUTRA LADY ALFIE KURNIA RINALDI JAYA PUTRA Kelas : PGSD C Mata Kuliah : PPK
Problematika Penerapan Kerangka Ubd Di Lemabaga Formal/Stakeholder
A. Konsep Understanding by Design Understanding by Design/UbD merupakan pendekatan yang menggunakan kerangka berpikir berpusat pada pembentukan tujuan akhir yang menjadi hal penting dalam konsep. Understanding by Design menjadi konsep berpikir yang bisa diguankan diberbagai bidang, seperti pengembangan kurikulum, pembelajaran, dan sebagainya. Penggunaan UbD memerlukan focus pada penciptaan tujuan yang diinginkan, dan hal ini dipergunakan untuk kedepannya sebagai basic untuk langkah ke depannya. B. Pengertian Stakeholder Stakeholder merupakan pihak-pihak yang memiliki kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan ataupun urusan tertentu yang sedang dibahas pada suatu Lembaga seperti sekolah, perusahaan, dan sebagainya. C. Pemetaan Stakeholder dan Permasalahan 1. Pemerintah Pemerintah dalam Pendidikan sangat berperan penting terutama dalam pengadaan tujuan Pendidikan yang diperlukan. Pemerintah harus bisa menjalani mandate konstitusi terkait Pendidikan. Dungsional tersebut membuat peran pemerintah akan secara massif mempengaruhi Pendidikan/ Permasalahan yang bisa timbul terkait fungsional pemerintah ini adalah kesulitan pemerintah untuk ikut dalam praktik baik pembelajaran, sehingga pemahaman cenderung tidak tersampaikan dengan baik. Pemerintah juga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan yang mendukung dunia Pendidikan, ataupun produk dari pemerintah itu sendiri. Solusi yang ditawarkan adalah memberikan ruang diskusi bagi pendidik agar pemahaman bisa tersampaikan dengan baik tanpa ada miskonsepsi. Penggunaan kebijakan Pendidikan juga harus disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan pengadaan factor pendukung yang ada. 2. Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan adalah perpanjangan tangan dari pemerintah dalam melaksanakan pengawasan, serta pengadaan bebrbagai factor yang dibutuhkan oleh sekolah. Factor yang mendukung kesuksesan belajar harus disiapkan oleh dinas Pendidikan sehingga pendidik bisa menjalankan fungsinya dengan lebih leluasa. Problematika dari dinas Pendidikan berpusat pada pengadaan sarana dan prasarana yang kurang. Kondisi ini jelas memberikan banyak sekali kekurangan bagi pendidik dalam mengadakan pembelajaran yang diinginkan oleh pemerintah. Solusi yang ditawarkan adalah pembauatan skala prioritas yang dibutuhkan oleh setiap sekolah, sehingga timbul pemerataan yang berkaitan dengan sarana dan prasarana yang ada. 3. Orang Tua/Wali Orang tua/wali murid merupakan factor yang mempengaruhi Pendidikan di Indonesia. Peran dalam pemenuhan kebutuhan indvidu setiap peserta didik menjadi focus yang harus dimiliki oleh orang tua. Problematika terkait orang tua ini sebenarnya sangat mengkhawatirkan, namun sering kali disepelakan. Pendidikan bagi orang tua menjadi tugas dari pendidik sehingga kerap kali Pendidikan anaknya dianggap sebagai suatu hal yang tidak terlalu penting, terlebih didukung oleh factor ekonomi dan factor social yang sangat tidak mendukung. Persepsi bahwa Pendidikan merupakan barang mewah menjadi hal yang harus segera dihilangkan dari stigma peserta didik. Solusi yang diberikan adalah perubahan pola piker dari orang tua terkait Pendidikan dan praktik baik dari hal tersebut. 4. Masyarakat Masyarakat merupakan pengaruh social yang sangat besar, dengan hal ini jelas menjadi factor penting dalam peran masyarakat tersebut bagi Pendidikan. Masyarakat memiliki keterikatan dan cara kerjanya tersendiri, dan setiap peserta didik akan membawa pengaruh tersebut ke dalam kehidupan Pendidikan. Permasalahan yang timbul adalah pengaruh yang cenderung tidak sesuai dengan kondisi yang diinginkan oleh pendidik. Factor lainnya terletak pada masyarakat yang cenderung tidak memberikan penempatan norma yang sesuai sehingga dalam lingkungan sekolah timbul norma yang masing-masing berasal dari latar belakang peserta didik. Solusi dari hal ini adalah pemanfaatan Pendidikan melalui pembelajaran tentang bagaimana masyarakat itu tumbuh dan berkembang, dan bagaimana kehidupan Pendidikan berjalan dengan baik, dalam cakupan yang latar belakang budaya. 5. Komite Sekolah Komite sekolah menjadi penghubung anatar masyarakat dan sekolah terkait kebijakan. Ikut sertanya masyarakat dalam praktik baik Pendidikan di Indonesia ditentukan oleh bagaiman komite sekolah dapat menjadi penjembatan setiap kebijakan yang ada. Problematika terkait masalah ini adalah kekurangan komunikasi dari komite ke masyarakat sehingga masyarakat tidak ingin terlibat dalam dunia Pendidikan yang ada untuk saat ini. Solusi yang diberikan adalah pemenuhan kebijakan dan kemampuan dari komite sekolah dalam menjalankan tugasnya.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional