PROFESI KEPENDIDIKAN
Disusun Oleh :
VIVI THERESIA (193030205030)
ERMILAILA (193030205046)
Puji syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat kemurahanNya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Profesi
Pendidikan ini dengan lancar dan tepat waktu. Adapun tugas makalah ini berisikan tentang
hasil diskusi kami mengenai “HUBUNGAN KEMITRAAN DENGAN STAKEHOLDER ”.
Kami menyadari sepenuhnya akan kemampuan yang masih terbatas, sehingga masih
banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini dan hasilnya belum dapat dikatakan
sempurna. Oleh karena itu, masukan, kritik dan saran yang sifatnya membangun kami
nantikan dalam rangka kesempurnaan makalah ini. Dan dengan ini kami berharap makalah
ini dapat memberikan dampak baik bagi para pembaca semua.
TIM
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. STAKEHOLDER PENDIDIKAN
B. HUBUNGAN SEKOLAH
A. KESIMPULAN
B. DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
Stakeholder berasal dari dua kata stake dan holder. Stake berarti to give support to
sedangkan holder berarti pemegang. Jadi stakeholder pendidikan dapat diartikan sebagai
orang yang menjadi pemegang dan sekaligus pemberi support terhadap pendidikan atau
lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan itu berupa sekolah maka stakeholderya adalah :
Birokrasi pendidikan (dinas pendidikan ), pengawas, kepala sekolah, guru-guru, orang tua,
komite sekolah, dewan sekolah, masyarakat, dunia usaha dan dunia dunia indsri. Dengan kata
lain stakeholder adalah orang-orang adalah orang-orang, atau badan yang berkepentingan
langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan pendidikan di sekolah . Perkataan stakeholder
pada awalnya digunakan dalam dunia usaha. Terdiri atas dua kata yaitu stake dan holder.
Stake berarti to give support to (memberikan dukungan): Holder berarti pemegang. Jadi
Stakeholder pendidikan dapat diartikan sebagai orang yang menjadi pemegang dan sekaligus
pemberi support terhadap pendidikan atau lembaga pendidikan. Kalau lembaga pendidikan
itu berupa sekolah, maka stakeholdernya adalah birokrasi pendidikan (dinas pendidikan),
pengawas, kepala sekolah, guru-guru, orangtua, komite sekolah, dewan sekolah, masyarakat.
Dengan kata lain, stakeholder adalah orang-orang atau badan yang berkepentingan langsung
atau tidak langsung terhadap kegiatan pendidikan disekolah.
1.2. MASALAH
a. Identifikasi stakeholder.
b. Pemetaan stakeholder dan.
c. Proses peranserta stakeholder dalam manajemen sekolah, baik perencanaan,
pelaksanaan, ataupun pengendalian.
BAB II PEMBAHASAN
A. STAKEHOLDER PENDIDIKAN
1. Pengertian Stakeholder
Pengertian stakeholder dalam konteks ini adalah tokoh – tokoh masyarakat baik
formal maupun informal, seperti pimpinan pemerintahan (lokal), tokoh agama, tokoh adat,
pimpinan organisasi social dan seseorang yang dianggap tokoh atau pimpinan yang diakui
dalam pranata social budaya atau suatu lembaga (institusi), baik yang bersifat tradisional
maupun modern. Istilah stakeholders sudah sangat populer. Kata ini telah dipakai oleh
banyak pihak dan hubungannnya dengan berbagi ilmu atau konteks, misalnya manajemen
bisnis, ilmu komunikasi, pengelolaan sumberdaya alam, sosiologi, dan lain-lain. Lembaga-
lembaga publik telah menggunakan secara luas istilah stakeholder ini ke dalam proses-proses
pengambilan dan implementasi keputusan.
1. Membantu guru memberikan bahan pelajaran yang mudah diterima bagi murid
2. Guru bisa menentukan metode pembelajaran yang efektif
3. Membantu guru dalam mengendalikan siswa di kelas
4. Guru bisa berinovasi dalam mengajar dan menciptakan suasana kondusif di kelas
5. Penyampaian materi pelajaran bisa lebih kreatif dan menyenangkan
Peran Guru
Peran Pemerintah
Staf dan karyawan sekolah diharapkan bisa bekerjasama untuk saling diskusi tentang aturan
pendidikan di sekolah dan menyebarkan informasi tentang pendidikan. Hal ini bertujuan
untuk memperbaiki kinerja karyawan dan mengatasi masalah yang terjadi.
Tenaga ahli profesional pendidikan bisa memberikan saran dan nasihat yang baru tentang
pendidikan.
B HUBUNGAN SEKOLAH
Sadar akan kondisi mi, ketika seorang mengajar di sekolah berencana membuat suatu
keputusan diunitnya, maka path saat itu Pula, perlu mempertimbangkan pihak-pihak
berkepentingan yang berada diluar organisasinya, sehingga tujuan organisasi ( sekolah) itu
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Berdasarkan kondisi nil inilah, maka stakeholder
perlu mendapat kedudukan strategis dalam menentukan dan mencapai performance sekolah.
Banyak stakeholder secara positif dapat memperkukuh posisi organisasi,tetapi secara negatif
Para stakeholder dapat menunjukkan keragaman kepentingan, bahkan kepentingan itu sering
kali bertentangan. Dalam kondisi ini,perlu kiranya ada upaya untuk mengadaptasi dan
mengakomodasi kepentingan menjadi kebutuhan. Agar dapat mengakomodasi kondisi yang
kurang menguntungkan mi, maka perencana pendidikan diharapkan mampu
menyeimbangkan berbagai kepentingan yang bermakna,sehingga implementasi perencanaan
itu, tidak hanya memuaskan Para stakeholder,tetapi juga mampu mencapai tujuan sekolah
yang telah menjadi kesepakatan berbagai pihak. Selain itu, piha-pihak berkepentingan itu
harus benar-benar terlibat secara aktif path proses manajemen,baik pada proses pengambilan
keputusan,penyelenggaraan program, perolehan manfaat,dan evaluasi ataupun pengendalian.
Secara sederhana proses manajemen pendidikan dalam rangka pemberdayaan stakeholder,
digambarkan oleh Fahrudin (1997) sebagai berikut:Dalam koridor seperti iiii keterlibatan
stakeholder tidak hanya sebagai pelengkap atau kontributor yang memberikan bantuan dana
semata untuk keberhasilan dalam suatu program, tetapi benar-benar sebagai mitra dalam
keseluruhan proses pemberdayaan sekolah dan stakeholdemya dalam rangka meningkatkan
performannya Pada proses perencanaan stakeholder harus terlibat dalam proses pengambilan
keputusan, terutama dalam hal-hal perumusan visi dan misi sekolah, menentukan posisi
sekolah dalam penyusunanprogram strategisnya. Dalam peruusan berbagai indicator sebagai
parameter performan sekolah baik dari segi perangkat (komponen sekolah) dan kinerja
ataupun kualitasnya.Sedangkan pada proses pelaksanaan pam stake holder harus mampu
memberikan masukan-masukan berupa hasil-hasil analisis dad interaksi antara komponen
sekolah. Mengatasi masalah-masalah yang muncul dan masalah-masalah lain yang
berhubungan dengan unsur pengendalian system. Sedangkan dalam proses evaluasi dan
perolehan manfaat para stakeholder mi hams mampu memberikan umpan balik terhadap
aspek-aspek komponen sekolah yang belum mampu memenuhi standar, kelemahan-
kelemahan kinerja sekolah, dan kualitas lulusannya, seperti : Peningkatan prestasi akademik,
sikap, dan keterampilan, hambatan dan penerimaan lulusan sekolah pada sekolah yang lebih
tinggi. Penerimaan siswa pada lapangan kerja, serta perkembangan kemampuan siswa dalam
rangka aktualitas did dalam kehidupan.
BAB III
A. KESIMPULAN
Aspek performan sekolah sangat komplek karena mengacu pada proses dan basil-
basil yang dicapai keseluruhan dalam proses pendidikan disekolah. Semua aspek hams sesuai
dengan tujuan atua kreteria tertentu sebagai acuan kualiatas aspek-aspek mi meliputi aspek
yang.
B. DAFTAR PUSTAKA
http://ibnurus.blogspot.com/2019/01/peran-stakeholder-dalam-manajemen.html / 24-03-2021
https://www.akuntansilengkap.com/umum/stakeholder-pendidikan/ 24-03-2021