Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fauzani Nugraha

NIM : 2317815
Mulai dari Diri : 01.01.2-T2-2

- Siapa Ki Hadjar Dewantara bagi Saya?


Pertanyaan panduan tulisan reflektif kritis terkait konsep pemikiran Ki HadjarDewantara
tentang Pendidikan:
 Apa yang Anda ketahui dan pahami dari pemikiran Ki Hadjar Dewantaratentang
pendidikan dan pengajaran?
Menurut Ki Hajar Dewantara, dapat diketahui mendidik dan mengajar adalah proses
memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik
secara fisik dan rohani. Sesuai dengan semboyan Ki Hajar Dewantara yaitu Ing ngarso sung
tuladho, Ing madya mangun karso, Tut wurihandayani. Pendidikan dan pengajaran tidak dapat
dipisahkan. Menurut Ki Hajar Dewantara, pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan.
Pengajaran merupakan proses pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan
hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap
segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Ki
Hajar Dewantara memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab
maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya.
Dapat dipahami Ki Hadjar Dewantara, menerapkan hasil pemikirannya yaitu 'Merdeka
Dalam Belajar' artinya menolak praktik pendidikan yang mengandalkan kekerasan dan berjuang
menyebarkan konsep pendidikan ala 'Taman Siswa'. Makna kemerdekaan belajar yang diusung
yakni bagaimana membentuk manusia harus dimulai dari mengembangkan bakat. Jadi yang punya
kehendak itu siswanya, yang tanpa kamu harus jadi hijau, harus jadi merah. Untuk itu kemudian
timbul filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam pengembangan budi pekerti (olah cipta, olah
karya, olah karsa, dan olah raga) yang terpadu menjadi satu kesatuan.Seorang pendidik harus bisa
melayani segala bentuk kebutuhan metode belajar peserta didik yang berbeda-beda (berorientasi
pada peserta didik). Kita harus bias memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk
mengembangkan ide, berfikir kreatif, mengembangkan bakat/minat peserta didik (merdeka
belajar), tapi kebebasan itu bukan berarti kebebasan mutlak, perlu tuntunan dan arahan dari
pendidik supaya peserta didik tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya sesuai dengan
system pendidikan yang dilakukan yang sesuai menurut Ki hajar Dewantara yaitu menggunakan
sistem between atau Among Methode artinya guru itu menjaga,membina dan menididk anak kasih
sayang.
 Apa relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks pendidikan
Indonesia saat ini dan konteks pendidikan saat Anda bersekolah?
Relevansi pemikiran KHD dengan kontek Pendidikan Indonesia saat ini yaitu Konsep
pendidikan yang digagas oleh KHD selaras dengan konsep dalam kurikulum merdeka. Keduanya
menitik beratkan pada pendidikan sebagai upaya menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada
peserta didik supaya mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Aktivitas pendidikan dapat terjadi
melalui tiga ranah (Tri Pusat) yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat . Sistem pendidikan di ruang kelas akan terlaksana secara efektif apabila kita
memperhatikan asas Trikon dari Ki Hajar Dewantara. Asas Trikon ini menjadi prinsip perubahan
yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan transformasi pendidikan. Asas Trikon terdiridari : (1)
kontinuitas, (2) konvergensi dan (3) konsentris. Sedangkan pada konteks Pendidikan ketika saya
bersekolah yaitu pada kurikulum KTSP yang menerapkanpemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu
kebebasan diberikan kepada tenaga pendidik( theacher center) untuk merancang kegiatan belajar
yang memungkinkan dapat dilakukan dan mencapai tujuan belajar. Karena Guru yang lebih tau
apasaja masalah yang dihadapi peserta didiknya dan solusi apa yang dapat di ambil sesuai dengan
sumber daya yang tersedia.

1. Apakah Anda merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika Anda menjadipeserta


didik? Apakah Anda juga merasa memiliki kemerdekaan belajar ketikaAnda
memilih profesi guru?
Ketika menjadi peserta didik, saya merasa belum seutuhnya memiliki kemerdekaan belajar.
Pembelajaran di kelas masih berpusat pada guru (Teacher Based Learning) sehingga cenderung
membuat peserta didik pasif dalam belajar. Pembelajaran cenderung terfokus dengan kegiatan
mendengarkan, memperhatikan dan didiktecara belajarnya oleh sang guru. Masih
mengandalkan sistem rangking di kelas yang dapat membuat galau peserta didik dan orang tua,
karena sebenarnya setiap pesertadidik memiliki bakat dan kecerdasannya dalam bidang
masing-masing. Kemudiansaya sudah merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika memilih
profesi guru karena pembelajaran yang diterapkan mendorong mahasiswa untuk terdapat pada
keaktifan individu dalam membentuk pengetahuan sendiri. Mahasiswa diharapkan selalu aktif
dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya. Dosen sebagai mediatordan
fasilitator yang membuat situasi yang kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan.
2. Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik
dan pada peserta didik Anda setelah mempelajari topik ini?
untuk diri sendiri:Sebagai seorang pendidik, setelah mempelajari topik ini saya berharap
dapat menguasai konsep pemikiran dan impian Ki Hadjar Dewantara dalam dunia pendidikan
memerdekakan peserta didik dalam belajar. Kemudian nantinya akan menjadi pendidikyang
profesional, bisa mencetak generasi bangsa yang tak hanya cerdas tetapi juga berbudi
pancasila.
3. Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik
dan pada peserta didik Anda setelah mempelajari topik ini?
Harapan saya untuk peserta didik adalah menginginkan mereka dapat memahami diri
mereka sendiri. Karena dengan memahami diri sendiri, mereka akan menemukan cita-cita dan
bersungguh-sungguh mewujudkannya dengan belajar. Dengan demikian, tidakperlu lagi ada
paksaan dari luar (orang tua, guru, dll). Saya sebagai guru akan membimbing peserta didik
dalam mengarahkan perkembangan pengetahuan,keterampilan, dan sikap mereka ke arah yang
lebih baik. Kemudian, peserta didik bisamenjadi peserta didik yang berprofil pancasila dan
berbudi pekerti yang baik.

4. Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam topik ini?
untuk diri sendiri:Kegiatan dan materi yang dapat mendorong dan memotivasi saya bisa
menjadi pribadi guru profesional sesuai tuntutan pada masa sekarang yaitu abad 21 dengan
berlandaskan pada profil pancasila. Manfaat dari topik dapat segera diimplementasikan dalam
pembelajar di kelas
5. Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam topik ini? untuk
peserta didik :
Untuk peserta didik Tindakan atau kegiatan yang akan dilakukan adalah:
1. Mendesaian dan melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered
) dengan menggunakan model dan metode pembelajaran yang bervariatif
2. Memberikan pendidikan budi pekerti dengan melaksanakan pembiasaan dalam kegiatan
keagamaan di sekolah maupun di rumah, dan menumbuhkan sikap sopan santun, disiplin,
gotong royong dan kreatif pada siswa.
3. Pendidikan budi pekerti baik di sekolah maupun di rumah harus lebih ditingkatkan dan
di control oleh semua pihak. Dalam hal ini peran guru, orang tua, dan masyarakat sangat
penting dalam mengontrol dan menjadi panutan atau teladanbagi peserta didik agar menjadi
peserta didik yang memiliki kompetensi global danberperilaku sesuai dengan nilai-nilai
pancasila.
Pendidikan itu adalah “tuntunan” dalam hidup dan tumbuhnya anak-anak agar mereka
hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri. Sehingga sebagai seorang pendidik kita
berkewajiban untuk menuntun anak didik agar tumbuh sesuai dengan minat dan bakat
mereka.Harapannya adalah tujuan pendidikan tercapai sesuai dengan pemikiran Ki Hajar
Dewantara tentang pendidikan Indonesia yang merdeka untuk mencapai keselamatan dan
kebahagiaan..

Anda mungkin juga menyukai