Anda di halaman 1dari 3

SEMUA TENTANG

Ki Hajar Dewantara
01.01.2-T5-5. DEMONSTRASI KONTEKSTUAL - KONTEKSTUALISASI PENDIDIKAN YANG MEMERDEKAKAN

dan Pendidikan
Memerdekakan Siswa

Latar Belakang:
Ki Hajar Dewantara dianugerahi gelar
Pahlawan Nasional oleh pemerintah
Indonesia pada tahun 1973 sebagai
pengakuan atas kontribusinya yang
besar dalam bidang pendidikan.

Filosofi KHD:
Ki Hajar Dewantara menganut filosofi
"Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya
Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani,"
yang artinya "Di depan bersama-sama,
di tengah membangun semangat, di
belakang memberi dukungan."
Konsep pendidikan merdeka yang
menekankan pada kebebasan belajar
dan pengembangan karakter.

Kehidupan
Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai pendiri
Taman Siswa, sebuah gerakan pendidikan
yang bertujuan untuk memberikan
pendidikan merdeka kepada anak-anak
pribumi (penduduk asli).
Ia memperjuangkan hak pendidikan untuk
semua golongan tanpa memandang status
sosial dan ekonomi.
Menyuarakan konsep pendidikan yang
berorientasi pada kebebasan, kreativitas,
dan pengembangan karakter peserta didik.

Legacy
ROMADONI GUNAWAN Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh
yang sangat berpengaruh dalam
2330111710065 sejarah pendidikan Indonesia, dan
gagasannya tentang pendidikan
merdeka masih menjadi inspirasi bagi
Nama :Fauzani Nugraha perkembangan pendidikan di
NIM : 2317815
Indonesia hingga saat ini.
PENDIDIKAN YANG BERPIHAK PESERTA DIDIK DAN MEMERDEKAKAN PESERTA DIDIK

DEMONSTRASI
DALAM PENDIDIKAN ABAD KE-21

1. Pendekatan Pendidikan yang Berpusat pada


Peserta Didik:
Guru melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran, mempertimbangkan minat,
kebutuhan, dan gaya belajar individu.
Pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan
dan tingkat kesiapan siswa, memungkinkan
mereka untuk tumbuh secara pribadi dan
akademis.
2. Penggunaan Teknologi Pendidikan:
Integrasi teknologi modern dalam
pembelajaran, seperti penggunaan tablet,
komputer, dan platform pembelajaran online.
Pemanfaatan media sosial dan sumber daya
digital untuk meningkatkan keterlibatan siswa
dan memfasilitasi kolaborasi antarpeserta didik.
3. Pendidikan Berbasis Proyek dan Kolaboratif:
Guru memberikan proyek-proyek kontekstual
yang mendorong siswa untuk bekerja sama,
berpikir kritis, dan menyelesaikan masalah
nyata.
Fokus pada pengembangan keterampilan
sosial, komunikasi, dan kolaborasi melalui
tugas-tugas kelompok.

4. Pengembangan Keterampilan Abad ke-21:


Pendidikan lebih dari sekadar
pengetahuan akademis; juga
mencakup pengembangan
keterampilan seperti kreativitas, kritis
berpikir, pemecahan masalah, dan
literasi digital.
Guru mengintegrasikan pembelajaran
berbasis keterampilan dalam kurikulum
sehari-hari.
PENDIDIKAN YANG BERPIHAK PESERTA DIDIK DAN MEMERDEKAKAN PESERTA DIDIK

DEMONSTRASI
DALAM PENDIDIKAN ABAD KE-21

5. Pemberdayaan Siswa dan Pemilihan Bebas:


Siswa memiliki peran aktif dalam
merancang jalannya pembelajaran mereka.
Guru memberikan ruang bagi siswa untuk
mengeksplorasi minat mereka sendiri dan
mengembangkan proyek-proyek pribadi.
6. Evaluasi Formatif dan Umpan Balik
Konstruktif:
Guru memberikan umpan balik yang
konstruktif dan berorientasi pada
perkembangan.
Evaluasi tidak hanya berfokus pada nilai
akhir, tetapi juga pada proses belajar,
memfasilitasi pemahaman mendalam dan
refleksi.
7. Pelibatan Orang Tua dan Komunitas:
Kerja sama erat dengan orang tua untuk
mendukung perkembangan peserta didik di
dalam dan di luar kelas.
Melibatkan komunitas lokal dalam kegiatan
pendidikan untuk menciptakan konektivitas
yang lebih luas.

Dengan mengusung pendekatan-


pendekatan ini, sebuah sekolah atau
guru dapat menciptakan lingkungan
pendidikan yang memerdekakan
peserta didik, mempersiapkan mereka
untuk menghadapi tantangan dan
memaksimalkan potensi mereka di
abad ke-21.

Anda mungkin juga menyukai