Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fauzani Nugraha

NIM : 2317815
Mata Kuliah : Filosodi Pendidikan Indonesia
Kode Tugas : 01.01.2-T4-7. Koneksi Antar Materi - Pancasila dan Profil Pelajar

KONEKSI ANTAR MATERI


Tugas :
Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan
pemahaman dari Topik V dengan Topik I, Topik II, Topik III dan Topik IV. Sejauh mana
topiktentang pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta
didik dalam pendidikan abad ke-21 dapat diimplementasikan pada pendidikan nasional dan
sekolah mitramahasiswa secara khusus.
Jawab:

Pada Topik I kita mempelajari tentang perjalanan Pendidikan di Indonesia


sebelumkemerdekaan (zaman kolonial), sesudah kemerdekaan dan Pendidikan Abad ke-21. Yang
mana berawal dari perjuangan yang dilakukan oleh Ki Hadjar Dewantara untuk memajukan
pendidikankaum pribumi. Ki Hadjar Dewantara menyaksikan bahwa masyarakat terbelenggu oleh
budayafeodal. Anak-anak pribumi hidup dalam lingkaran kebodohan dan kemiskinan. Selain itu
para penguasa bangsa Hindia Belanda di Indonesia sebenarnya sama sekali tidak memperhatikan
soal pendidikan kebudayaan.Mereka semata-mata hanya mementingkan pengajaran, yang
intelektualitas sertamaterialistis, karena pendidikan di situ semata-mata berupa pendidikan intelek.
Melihat realitastersebut mendorong Ki Hadjar Dewantara untuk memajukan pendidikan karena
menurutnyadengan pendidikanlah seseorang dapat mengerti akan keberadaan atau
kemerdekaannya baiksecara lahir maupun batin. Perjalanan Pendidikan di Indonesia dimulai tahun
1854 sejakdidirikannya sekolah Bumi Putera pada masa kolonial sampai saat ini yaitu
mulaidiberlakukannya Kurikulum Merdeka. Sementara itu setelah kemerdekaan Indonesia
punternyata masih terdapat praktik pendidikan yang membelenggu dan belum memerdekakan
peserta didik, seperti sekolah belum menjadi tempat pendidikan yang berpihak kepadaupaya
“mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya”,guru-guru sering hanya berperansebagai
pengajar sehingga aktivitasnya terfokus pada perkara pengembangan kognitif peserta didik,
peserta kita sukar belajar dengan tentram, karena dikejar-kejar oleh ujian-ujian yang sangat keras
dalam tuntutan-tuntutannya, mereka belajar tidak untuk perkembangan hidup kejiwaannya;
sebaliknya, mereka belajar untuk dapat nilai-nilai yangtinggi dalam rapor sekolah-nya atau untuk
dapat ijazah.
Pada Topik II kita mempelajari tentang dasar pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu
pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat.Pendidikan
menciptakan ruang bagi peserta didik untuk bertumbuh secara utuh agarmampu memuliakan
dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi manusia mandiri(merdeka lahir). Pendidikan
bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.Pendidikan yang "menuntun", artinya peran
atau tugas kita sebagai guru adalah menuntun segalakekuatan kodrat yang ada pada anak-anak
(peserta didik) , agar mereka dapatmencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya
baik sebagai manusia,maupun anggota masyarakat. Guru itu hanya dapat menuntun tumbuh atau
hidupnyakekuatan kodrat yang ada pada anak-anak (peserta didik), agar dapat memperbaiki
lakunyahidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat mereka. Dalam proses “menuntun”, anak diberi
kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahanagaranak tidak
kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar
anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.
Pada topik III kita mempelajari tentang Identitas Manusia Indonesia yaitu identitasmanusia
yang menghayati nilai-nilai kemanusiaan khas Indonesia yang meliputi
nilaikebhinekatunggalikaan, nilai-nilai Pancasila dan religiusitas. Kebhineka tunggal ikaan
ataukeragaman bagi masyarakat Indonesia merupakan nilai yang khas dan menjadi salah
satuidentitas dan budaya bangsa Indonesia. Pancasila juga sebagai identitas bangsa Indonesiadan
sekaligus manusia Indonesia yang digali dari nilai-nilai luhur yang sudah dihidupimasyarakat di
kepulauan nusantara. Pancasila merupakan intisari yang merangkum nilai-nilai, jiwa dan semangat
yang dihidupi oleh orang-orang Indonesia yang selalumenjunjung tinggi nilai gotong-royong. Hal
ini juga ditegaskan oleh Ki Hajar Dewantara.Sila-sila Pancasila memuat imperative etis untuk
hidup bersatu, bertanggung jawab, bekerjasama, hidup adil dan bermusyawarah (bergotong-
royong) untuk memenuhikebutuhan hidup setiap pribadi dan bersama dalam segala dimensinya.
Dalam konteks masyarakat Indonesia yang multi budaya, bahasa, agama, keyakinan, etnis, suku,
dan kearifanlokal, pendidikan mempunyai peran penting dalam melestarikan keragaman, menjaga
kesatuan,memelihara keharmonisan, dan mengembangkan kualitas ke Indonesiaan. Pendidikan
berperan penting untuk membangun paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku sebagai
bangsaIndonesia.
Pada topik IV kita mempelajari tentang Pancasila Sebagai Fondasi PendidikanIndonesia,
Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar pengembangan paradigma pendidikanuntuk melestarikan
kemajemukan budaya, agama, ras dan suku di tengah tantangan danancaman keterpecahan hidup
berbangsa. Penerapan Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa dalam pendidikan dapat
diwujudkan sebagai Pendidikan yang Berpihak pada peserta didik dalam Pendidikan Abad ke-21
melalui program program Profil PelajarPancasila di sekolah. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari 6
dimensi yang sesuai dengannilai-nilai Pancasila, meliputi: Beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia, mandiri, bergotong royong, berkebhinekaan global, bernalar
kritis, dankreatif.
Pada topik V kita mempelajari tentang telaah Praktik Baik Pendidikan
yangMemerdekakan, Pendidikan yang memerdekakan peserta didik adalah pendidikan
yangmemberikan kebebasan berpendapat bagi peserta didik dan guru tidak boleh
menghakimiapabila terdapat kesalahan apa yang diungkapkan oleh peserta didik guru
dibutuhkansebagai penuntun jalannya pembelajaran sehingga apabila terdapat kesalahan
makadilakukan refleksi dan perbaikan serta evaluasi oleh guru agar tidak terjadi
miskonsepsisehingga dengan begitu peserta didik akan lebih mengingat apa yang ia ungkapkan
dandiluruskan oleh gurunya. Pendidikan yang memerdekakan adalah pendidikan yang
memberikankebebasan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan minat dankebutuhan
mereka. Pendidikan yang memerdekakan adalah pendidikan yang bertujuanuntuk memberikan
kebebasan kepada individu untuk belajar dan berpikir secara kritis, sehinggamereka dapat
mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi pribadi yang
mandiri dan merdeka.

Kesimpulan dan Pesan Kunci Maka dengan mengaitkan pemahaman dari Topik Vdengan
Topik I, Topik I, Topik III dan Topik IV di atas dapat ditarik kesimpulan dan pesankunci bahwa :

1. Seyogyanya guru dapat mewujudkan pendidikan yang berpihak pada anak atau pesertadidik
sesuai dengan keberagaman konteks sosial budaya dan nilai-nilai luhur Indonesia,memberikan
pendidikan yang memerdekakan artinya proses pendidikan yangmeletakan unsur kebebasan anak
didik untuk mengatur dirinya sendiri, bertumbuh dan berkembang menurut kodratnya secara
lahiriah dan batianiah, serta memberikan pendidikan yang memanusiakan, artinya pendidikan yang
membentuk hakikat insanidengan melalui pendidikan karakter.
2. Guru juga harus menghormati dan memperlakukan peserta didik dengan sebaik- baiknya sesuai
kodratnya, melayani mereka dengan setulus hati, memberikan teladan(ing ngarso sung tulodho),
membangun semangat (ing madyo mangun karso) danmemberikan dorongan (tut wuri handayani)
bagi tumbuh kembangnya anak, sertamenuntun mereka menjadi pribadi yang terampil, berakhlak
mulia dan bijaksanasehingga mereka akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan.
3. Guru juga harus memberikan pendidikan yang dapat menghayati dan melestarikannilai-nilai
kemanusiaan khas Indonesia yang meliputi nilai kebhinekatunggalikaan,nilai-nilai Pancasila dan
religiusitas.
4. Untuk itu guru dapat menerapkan program Profil Pelajar Pancasila di sekolah sebagai bentuk
pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam Pendidikan Abad ke-21yang sesuai dengan
identitas manusia Indonesia dan dasar-dasar pemikiran Ki HadjarDewantara
.5. Guru juga harus dapat menerapkan dan melaksanakan praktik baik Pendidikan yang berpihak
pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abadke-21 sesuai dengan
dasar Pemikiran Ki Hadjar Dewantara melalui pembelajaran langsung dalam kelas yaitu :

a. Mengupayakan kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi kebutuhan peserta


didik
b. Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menyampaikan
pendapatnya
c. Menerapkan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi dengan optimal
d. Menuntun peserta didik dalam proses mengembangkan potensi-potensi
yangdimilikinya
e. Menerapkan kegiatan pembelajaran dan pendidikan sesuai kodrat anak dan
dengan prinsip among
f. Melatih peserta didik agar dapat mandiri dan tidak bergantung kepada orang
laindalam membangun pengetahuannya.
g. Menyusun rancangan pembelajaran dan memberikan pembelajaran yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik
h. Membentuk kelompok belajar atau diskusi untuk melatih peserta didik
berkolaborasi dan memecahkan masalah.
i. Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menggunakan sumber
belajartidak hanya dari buku teks atau sumber yang diberikan guru
j. Memanfaatkan fasilitas yang terdapat di lingkungan sekitar sekolah secara
optimaluntuk menunjang kegiatan pembelajaran yang kontekstual.

Anda mungkin juga menyukai