Anda di halaman 1dari 3

01.01.2-T5-4.

Ruang Kolaborasi Pendidikan yang Memerdekakan dalam Ruang Kolaborasi

Rifki Nurwan Aziz (2317819)

Beberapa pertanyaan pemantik dibawah dapat memberikan panduan dalam membuat rumusan:

1. Apa praktik baik yang telah dilakukan oleh sekolah-sekolah pada video yang diobservasi mahasiswa
tentang pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik?

Praktik baik yang dilakukan sekolah-sekolah


Berdasarkan observasi video yang dilakukan mahasiswa, terdapat beberapa praktik baik yang
dilakukan sekolah-sekolah dalam menerapkan pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta
didik:

Sekolah Kembang menerapkan pembelajaran yang dimulai dari bertanya hingga refleksi, sehingga
peserta didik merasa senang belajar dan dapat mengembangkan kemandirian. Sekolah Erudio
memberikan kebebasan belajar tanpa paksaan, nyaman, dan sesuai usia, sehingga peserta didik tidak
hanya mandiri tetapi juga membangun masyarakat. Bagaimana menerapkan pembelajaran yang
memerdekakan berdasarkan filosofi Ki Hajar Dewantara untuk menghasilkan peserta didik yang
mandiri.

Implementasi kurikulum merdeka


Mahasiswa dapat merekomendasikan implementasi kurikulum merdeka dengan memberikan ruang
yang luas bagi peserta didik untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar, membuat keputusan, serta
mengikuti pembelajaran sesuai cita-cita dan harapan hidupnya.

Sekolah Kembang merupakan salah satu contoh sekolah yang menerapkan prinsip
pendidikan yang memerdekakan peserta didik. Beberapa praktik baik yang dilakukan oleh Sekolah
Kembang dalam menerapkan pendidikan yang memerdekakan peserta didik antara lain:

a. Pembelajaran Berbasis Projek: Sekolah Kembang menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis


projek. Peserta didik diberikan kebebasan untuk memilih apa yang ingin mereka pelajari, belajar
dengan cara yang sesuai untuk mereka, dan bertanggung jawab melaksanakan pilihan tersebut. Hal ini
memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengembangkan minat dan bakat mereka secara
mandiri.

b. Pembelajaran yang Berpusat pada Anak: Sekolah Kembang memperkaya kurikulumnya dengan
berbagai referensi untuk memastikan layanan belajar yang diberikan adalah layanan yang berpusat
pada anak. Hal ini berarti bahwa pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan minat peserta
didik, sehingga mereka merasa lebih terlibat dan memiliki kontrol atas proses pembelajaran.

c. Motivasi Belajar dan Perubahan: Sekolah Kembang mendorong motivasi belajar peserta didik
dengan cara memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkontribusi dan menghadirkan
perubahan bagi lingkungan sekitar. Dengan demikian, peserta didik merasa senang dalam belajar dan
didorong untuk menjadi mandiri.

Praktik-praktik ini mencerminkan prinsip pendidikan yang memerdekakan peserta didik, di


mana peserta didik diberdayakan untuk mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran, memilih
jalur pembelajaran yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka, serta merasa memiliki
tanggung jawab terhadap pembelajaran dan perkembangan diri mereka.

2. Apa praktik baik yang dilakukan oleh sekolah mitra Mahasiswa tentang pendidikan yang berpihak
dan memerdekakan peserta didik?
Praktik baik yang dilakukan oleh sekolah mitra mahasiswa dalam menerapkan pendidikan
yang berpihak dan memerdekakan peserta didik antara lain:

a. Memberikan kebebasan berpendapat: Sekolah mitra mahasiswa memberikan kebebasan kepada


peserta didik untuk mengemukakan pendapat mereka. Guru tidak menghakimi jika terdapat
kesalahan dalam pendapat yang diungkapkan oleh peserta didik. Sebaliknya, guru berperan sebagai
penuntun dalam proses pembelajaran, melakukan refleksi, perbaikan, dan evaluasi agar tidak terjadi
miskonsepsi. Dengan demikian, peserta didik akan lebih mengingat apa yang mereka ungkapkan dan
mendapatkan bimbingan dari guru.

b. Memfasilitasi kebutuhan peserta didik: Sekolah mitra mahasiswa memperhatikan kebutuhan


peserta didik yang berasal dari berbagai latar belakang karakteristik yang berbeda, seperti ras, suku,
agama, adat, budaya, minat, motivasi, gaya belajar, dan tingkat kecerdasan. Guru memihak kepada
peserta didik dengan memberikan kebebasan bagi mereka untuk menentukan pembelajaran yang
diinginkan, tetapi tetap sejalan dengan tujuan pembelajaran nasional dan capaian pembelajaran yang
telah ditentukan.

c. Mengembangkan kemandirian peserta didik: Sekolah mitra mahasiswa mendorong peserta didik
untuk menjadi mandiri dalam belajar. Mereka memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengambil
inisiatif, membuat keputusan, dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri. Dengan
demikian, peserta didik merasa memiliki kontrol atas proses pembelajaran dan dapat
mengembangkan kemandirian mereka.

Praktik-praktik ini mencerminkan pendekatan pendidikan yang berpihak pada peserta didik
dan memerdekakan peserta didik, di mana peserta didik diberdayakan untuk mengambil peran aktif
dalam proses pembelajaran, membangun pengetahuan secara mandiri, dan mengikuti pembelajaran
sesuai dengan minat dan bakat mereka.

3. Bagaimana mewujudkan pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik dalam
implementasi kurikulum merdeka?

Dalam implementasi kurikulum merdeka, terdapat beberapa cara untuk mewujudkan


pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik:

a. Memberikan kebebasan belajar: Kurikulum merdeka memberikan kebebasan kepada peserta didik
untuk memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasi mereka. Peserta didik memiliki
kebebasan dalam menentukan jalur pembelajaran yang ingin mereka ikuti, sehingga mereka merasa
memiliki kontrol atas proses pembelajaran.

b. Mengakomodasi kebutuhan peserta didik: Kurikulum merdeka memperhatikan kebutuhan peserta


didik yang beragam, seperti latar belakang karakteristik yang berbeda, minat, motivasi, dan gaya
belajar. Guru memihak kepada peserta didik dengan memberikan kebebasan bagi mereka untuk
menentukan pembelajaran yang diinginkan, tetapi tetap sejalan dengan tujuan pembelajaran nasional
dan capaian pembelajaran yang telah ditentukan.

c. Mengembangkan kemandirian peserta didik: Kurikulum merdeka mendorong peserta didik untuk
menjadi mandiri dalam belajar. Mereka diberikan kesempatan untuk mengambil inisiatif, membuat
keputusan, dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri. Guru berperan sebagai
fasilitator dan pembimbing dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik dapat
mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab terhadap pembelajaran mereka.

d. Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila: Kurikulum merdeka mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila


dalam pembelajaran. Peserta didik diajarkan untuk menghayati dan memegang teguh nilai-nilai
Pancasila, seperti beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, bergotong-royong,
berkebinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif. Hal ini bertujuan untuk membentuk peserta didik
yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Dengan menerapkan pendekatan ini dalam implementasi kurikulum merdeka, pendidikan


dapat menjadi lebih berpihak pada peserta didik dan memerdekakan mereka. Peserta didik memiliki
kebebasan untuk mengembangkan minat, bakat, dan potensi mereka secara mandiri, sambil tetap
memperoleh bimbingan dan dukungan dari guru dalam proses pembelajaran.

Dalam implementasi kurikulum merdeka, terdapat beberapa cara untuk mewujudkan


pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan mereka:

a. Memberikan kebebasan belajar : Kurikulum merdeka memberikan kebebasan kepada peserta didik
untuk memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasi mereka. Peserta didik memiliki
kebebasan dalam menentukan jalur pembelajaran yang ingin mereka ikuti, sehingga mereka merasa
memiliki kontrol atas proses pembelajaran.
b. Mengakomodasi kebutuhan peserta didik : Kurikulum merdeka memperhatikan kebutuhan peserta
didik yang beragam, seperti latar belakang karakteristik yang berbeda, minat, motivasi, dan gaya
belajar. Guru memihak kepada peserta didik dengan memberikan kebebasan bagi mereka untuk
menentukan pembelajaran yang diinginkan, tetapi tetap sejalan dengan tujuan pembelajaran nasional
dan capaian pembelajaran yang telah ditentukan.
c. Mengembangkan kemandirian peserta didik : Kurikulum merdeka mendorong peserta didik untuk
menjadi mandiri dalam belajar. Mereka diberikan kesempatan untuk mengambil inisiatif, membuat
keputusan, dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri. Guru berperan sebagai
fasilitator dan pembimbing dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik dapat
mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab terhadap pembelajaran mereka.
d. Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila : Kurikulum merdeka mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila
dalam pembelajaran. Peserta didik diajarkan untuk menghayati dan memegang teguh nilai-nilai
Pancasila, seperti beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, bergotong-royong,
berkebinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif. Hal ini bertujuan untuk membentuk peserta didik
yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Dengan menerapkan pendekatan ini dalam implementasi kurikulum merdeka, pendidikan dapat
menjadi lebih berpihak pada peserta didik dan memerdekakan mereka. Peserta didik memiliki
kebebasan untuk mengembangkan minat, bakat, dan potensi mereka secara mandiri, sambil tetap
memperoleh bimbingan dan dukungan dari guru dalam proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai