FPI Topik 5 Ruang Kolaborasi Kelompok 3
FPI Topik 5 Ruang Kolaborasi Kelompok 3
Kelompok 3
Anggota:
1. Apa praktik baik yang telah dilakukan oleh sekolah-sekolah pada video yang diobservasi
mahasiswa tentang pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik
2. Apa praktik baik yang dilakukan oleh sekolah mitra Mahasiswa tentang pendidikan yang
berpihak dan memerdekakan peserta didik?
3. Bagaimana mewujudkan pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik
dalam implementasi kurikulum merdeka?
Hasil Diskusi
Berdasarkan pengamatan video yang dilakukan oleh mahasiswa, beberapa praktik baik dalam
mewujudkan pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik telah teridentifikasi,
yaitu:
Sekolah memfasilitasi peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini
terlihat dari kegiatan belajar mengajar yang variatif, seperti diskusi kelompok, presentasi,
dan proyek. Peserta didik didorong untuk mencari informasi, memecahkan masalah, dan
mengekspresikan ide-idenya secara kreatif.
Guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing. Guru tidak hanya memberikan
materi pelajaran, tetapi juga membantu peserta didik dalam memahami konsep dan
menyelesaikan tugas. Guru juga memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar
dari pengalaman dan kesalahannya sendiri.
Pembelajaran berdiferensiasi diterapkan. Guru menyesuaikan materi, metode, dan
penilaian pembelajaran dengan kebutuhan dan kemampuan individu peserta didik. Hal ini
memungkinkan setiap peserta didik untuk belajar dengan optimal sesuai dengan gayanya
masing-masing.
2. Penilaian Autentik
Penilaian tidak hanya berfokus pada hasil tes, tetapi juga pada proses belajar,
sikap, dan karakter peserta didik. Guru menggunakan berbagai metode penilaian,
seperti observasi, portofolio, dan proyek untuk menilai perkembangan belajar peserta
didik secara menyeluruh.
Penilaian digunakan sebagai alat untuk membantu peserta didik belajar dan
berkembang. Hasil penilaian dikomunikasikan dengan jelas kepada peserta didik dan
orang tua, dan digunakan sebagai dasar untuk memberikan umpan balik yang konstruktif.
Peserta didik dilibatkan dalam proses penilaian. Peserta didik didorong untuk
melakukan refleksi diri dan mengevaluasi kemajuan belajarnya sendiri.
3. Pembelajaran Kolaboratif
Peserta didik didorong untuk bekerja sama dalam menyelesaikan tugas dan proyek.
Hal ini terlihat dari kegiatan belajar mengajar yang banyak melibatkan kerja kelompok.
Peserta didik belajar untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan saling menghargai dalam
tim.
Pembelajaran kolaboratif membantu peserta didik untuk mengembangkan soft
skills seperti kepemimpinan, komunikasi, dan kerjasama. Soft skills ini sangat
penting untuk kesuksesan peserta didik di masa depan.
Pembelajaran kolaboratif menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan
dan kondusif. Peserta didik merasa lebih termotivasi untuk belajar dan mereka saling
membantu untuk mencapai tujuan bersama.
Sekolah membangun budaya yang positif dan saling menghormati. Hal ini terlihat
dari interaksi yang positif antara guru, peserta didik, dan staf sekolah.
Peserta didik didorong untuk mengembangkan karakter yang baik, seperti disiplin,
tanggung jawab, dan saling menghormati. Sekolah menerapkan berbagai program dan
kegiatan untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik.
Sekolah menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua
peserta didik. Peserta didik merasa dihargai dan diterima apa adanya.
Kesimpulan
Praktik-praktik baik yang telah diuraikan di atas menunjukkan bahwa sekolah-sekolah yang
diamati dalam video tersebut telah berupaya untuk mewujudkan pendidikan yang berpihak dan
memerdekakan peserta didik. Dengan menerapkan praktik-praktik tersebut, sekolah dapat
membantu peserta didik untuk mencapai potensi terbaiknya dan menjadi individu yang
berkarakter mulia dan bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Catatan
Daftar praktik baik di atas tidak bersifat lengkap dan dapat bervariasi tergantung pada konteks
sekolah dan program pembelajaran yang diterapkan. Mahasiswa dapat menambahkan contoh-
contoh konkret dari video observasi untuk memperkuat argumennya.
2. Praktik Baik Pendidikan yang Berpihak dan
Memerdekakan Peserta Didik di Sekolah Mitra
Mahasiswa
Berdasarkan pengalaman mahasiswa di sekolah mitra, beberapa praktik baik dalam mewujudkan
pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik telah teridentifikasi, yaitu:
Sekolah memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara mandiri. Hal ini terlihat
dari tersedianya berbagai sumber belajar di sekolah, seperti perpustakaan, laboratorium,
dan taman belajar. Peserta didik didorong untuk mencari informasi dan menyelesaikan
tugas belajar secara mandiri.
Guru menggunakan berbagai metode pembelajaran yang inovatif dan menarik.
Contohnya, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran kooperatif, dan pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Metode-metode ini membantu peserta didik
untuk belajar secara aktif dan menyenangkan.
Peserta didik dilibatkan dalam proses pembelajaran. Contohnya, peserta didik
diberikan kesempatan untuk memilih topik pembelajaran, merancang kegiatan belajar,
dan menilai hasil belajarnya sendiri.
2. Penilaian Autentik
Penilaian tidak hanya berfokus pada hasil tes, tetapi juga pada proses belajar,
sikap, dan karakter peserta didik. Guru menggunakan berbagai metode penilaian,
seperti observasi, portofolio, dan proyek untuk menilai perkembangan belajar peserta
didik secara menyeluruh.
Penilaian digunakan sebagai alat untuk membantu peserta didik belajar dan
berkembang. Hasil penilaian dikomunikasikan dengan jelas kepada peserta didik dan
orang tua, dan digunakan sebagai dasar untuk memberikan umpan balik yang konstruktif.
Peserta didik dilibatkan dalam proses penilaian. Peserta didik didorong untuk
melakukan refleksi diri dan mengevaluasi kemajuan belajarnya sendiri.
3. Pembelajaran Kolaboratif
Peserta didik didorong untuk bekerja sama dalam menyelesaikan tugas dan proyek.
Hal ini terlihat dari kegiatan belajar mengajar yang banyak melibatkan kerja kelompok.
Peserta didik belajar untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan saling menghargai dalam
tim.
Pembelajaran kolaboratif membantu peserta didik untuk mengembangkan soft
skills seperti kepemimpinan, komunikasi, dan kerjasama. Soft skills ini sangat
penting untuk kesuksesan peserta didik di masa depan.
Pembelajaran kolaboratif menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan
dan kondusif. Peserta didik merasa lebih termotivasi untuk belajar dan mereka saling
membantu untuk mencapai tujuan bersama.
Sekolah membangun budaya yang positif dan saling menghormati. Hal ini terlihat
dari interaksi yang positif antara guru, peserta didik, dan staf sekolah.
Peserta didik didorong untuk mengembangkan karakter yang baik, seperti disiplin,
tanggung jawab, dan saling menghormati. Sekolah menerapkan berbagai program dan
kegiatan untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik.
Sekolah menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua
peserta didik. Peserta didik merasa dihargai dan diterima apa adanya.
Catatan
Daftar praktik baik di atas tidak bersifat lengkap dan dapat bervariasi tergantung pada program
dan kebijakan sekolah mitra. Mahasiswa dapat menambahkan contoh-contoh konkret dari
pengalamannya di sekolah mitra untuk memperkuat argumennya.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa praktik-praktik baik tersebut harus selalu diadaptasi
dengan konteks dan kebutuhan peserta didik di sekolah mitra
3. Mewujudkan Pendidikan yang Berpihak dan
Memerdekakan Peserta Didik dalam Implementasi
Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka memberikan ruang dan fleksibilitas bagi sekolah untuk merancang
pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. Berikut beberapa strategi untuk mewujudkan
pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik dalam implementasi kurikulum
merdeka:
Integrasikan nilai-nilai Pancasila dan Profil Pelajar Pancasila dalam seluruh aspek
pembelajaran.
Ciptakan budaya sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan Profil Pelajar
Pancasila.
Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan
Profil Pelajar Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Lakukan asesmen untuk memahami potensi, kebutuhan, dan gaya belajar peserta didik.
Gunakan hasil asesmen untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
individu peserta didik.
Berikan dukungan dan bimbingan yang tepat kepada peserta didik sesuai dengan
kebutuhannya.
Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan
pengembangan bakat minat.
Dukung partisipasi peserta didik dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
Ciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik untuk berekspresi
dan berkreasi.
Bekerja sama dengan orang tua, masyarakat, dan dunia usaha/industri untuk mendukung
pembelajaran peserta didik.
Libatkan berbagai pihak dalam proses pengembangan dan evaluasi kurikulum.
Ciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif dan mendukung untuk mewujudkan
pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik.
Gunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung pembelajaran yang lebih
kreatif, interaktif, dan menyenangkan.
Berikan akses yang mudah kepada peserta didik untuk mendapatkan informasi dan
sumber belajar.
Gunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan komunikasi dan
kolaborasi antara guru, peserta didik, dan orang tua.
Penutup
Implementasi kurikulum merdeka membutuhkan komitmen dan kolaborasi dari semua pihak,
termasuk guru, kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat. Dengan menerapkan strategi yang
tepat dan berpihak pada peserta didik, diharapkan kurikulum merdeka dapat mewujudkan
pendidikan yang berkualitas dan memerdekakan peserta didik untuk mencapai potensi
terbaiknya.
Catatan
Strategi-strategi di atas tidak bersifat lengkap dan dapat disesuaikan dengan konteks dan
kebutuhan sekolah masing-masing. Sekolah perlu melakukan refleksi dan evaluasi secara berkala
untuk memastikan bahwa implementasi kurikulum merdeka berjalan dengan efektif dan
berdampak positif bagi peserta didik