Anda di halaman 1dari 7

- 255 -

Gambar 1. Objek Studi Geografi, Peter Hagget (2001)

Geografi mempunyai objek kajian seluruh apa yang terdapat di


permukaan bumi meliputi litosfer, pedosfer, atmosfer, hidrosfer,
biosfer, dan antroposfer. Melalui geografi manusia mempelajari
hubungan kausal berbagai gejala dan peristiwa di permukaan bumi.
Belajar geografi membantu setiap orang untuk memahami
kompleksitas dunia.

Konsep dari geografi adalah menghubungkan topik-topik/fenomena/


gejala alam dan sosial menjadi suatu ide yang menolong setiap
individu mengenal dirinya pada wilayah tempat tinggalnya dalam
skala lokal, nasional, regional hingga global yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari untuk menjawab tantangan dan masalah yang
terjadi di sekitar maupun di luar wilayahnya.

Bidang ilmu geografi pada dasarnya mempelajari berbagai komponen


fisik muka bumi, makhluk hidup (tumbuhan, hewan, dan manusia)
di atas muka bumi, ditinjau dari persamaan dan perbedaan dalam
perspektif keruangan yang terbentuk akibat proses interaksi dan
interrelasinya. Untuk mempermudah mempelajarinya, berbagai
persoalan keruangan (spatial problems) dirumuskan dalam rangkaian
pertanyaan : Apa jenis fenomenanya? Kapan terjadinya? Di mana
fenomena tersebut terjadi? Bagaimana dan kenapa fenomena tersebut
terjadi di daerah tersebut dan tidak terjadi di daerah lainnya?

Melalui pemahaman kewilayahan, geografi menanamkan rasa cinta


lingkungan dan cinta tanah air. Mempelajari geografi mengajak setiap
- 256 -

individu menjaga dan melestarikan lingkungan sehingga dapat hidup


selaras dengan alam, dapat beradaptasi dengan perubahan alam dan
mengupayakan pencegahan secara individu dan komunitas dari
ancaman bencana yang diakibatkan oleh alam (mitigasi bencana).
Mempelajari geografi akan mengenalkan batas-batas wilayahnya
(laut, udara, darat) termasuk di dalamnya potensi alam, sumber daya
alam seperti potensi tanah, wisata, tambang, dan sebagainya
maupun potensi sosial seperti kemajemukan sosial yang menciptakan
kreativitas untuk mengembangkan potensi wilayahnya, juga
semangat mempertahankan wilayahnya dari ancaman luar.

Secara teoritis, dalam menelaah suatu persoalan keruangan, geografi


memiliki tiga pendekatan utama yaitu (1) analisis spasial; (2) analisis
ekologis; dan (3) analisis komplek regional sebagai gabungan dari
pendekatan (1) dan (2). Pendekatan ke tiga merupakan cara yang lebih
tepat digunakan untuk menelaah fenomena geografis yang memiliki
tingkat kerumitan tinggi karena banyaknya variabel pengaruh dan
dalam lingkup multi dimensi (ekonomi, sosial, budaya, politik, dan
keamanan). Salah satu contoh adalah telaah tentang pengembangan
wilayah, analisa kebencanaan, dan lainnya.

Geografi sebagai mata pelajaran di persekolahan menjadi sangat


penting yang dapat memberikan sumbangsih dalam mengatasi
permasalahan lokal regional maupun dunia, serta membentuk warga
negara yang bertanggung jawab dan berkontribusi pada
permasalahan bangsa dan dunia. Indonesia dengan hampir 5 juta
km2 luas wilayah, dengan ribuan budaya, potensi sumber daya
berlimpah, perbedaan ruang wilayah, dan penduduk yang besar, pasti
perlu memahami sekali. Anugerah Tuhan Yang Maha Esa harus
dijaga dan dimanfaatkan sebagai bekal kelangsungan hidup bangsa
ini dan masyarakat dunia. Sesuai dengan konsep Pelajar Pancasila
Berkebhinekaan global. Karakteristik keilmuan geografi sungguh
tepat menjadi salah satu mata pelajaran yang diberikan dari
pendidikan tingkat dasar, menengah, hingga tinggi.

Sebagaimana bidang ilmu lain, ilmu geografi juga memiliki alat ukur
keruangan seperti jarak antar dua tempat, baik dalam satuan
panjang, satuan nilai ekonomi, satuan waktu, dan satuan luas
(biasanya diekspresikan dalam bidang datar) dalam hektar atau km2,
- 257 -

hasil perhitungan jumlah objek, baik berdiri sendiri maupun dalam


satuan luas (kepadatan) atau dalam satuan ratio. Di samping
disajikan dalam bentuk diagram, tabel atau gambar profil, sarana
penyajian informasi geografi paling efektif adalah dalam bentuk data
spasial karena sebuah data spasial dapat memberikan penjelasan
fenomena geografis dalam perspektif keruangan. Oleh karena
keterbatasan media penyajian ruang muka bumi ke dalam bidang
datar maka sebuah data spasial mensyaratkan adanya skala data
spasial.

B. Tujuan Mata Pelajaran Geografi SMA/MA/Program Paket C


Mata Pelajaran Geografi bertujuan agar peserta didik :

1. Memahami wilayah tempat tinggal dan lingkungan sekitar


(karakteristik, keunikan, persamaan–perbedaan wilayah).
2. Memahami proses yang memengaruhi lingkungan fisik dan sosial.
3. Memahami interaksi antar faktor/gejala fisik alam dan manusia
yang berdampak bagi kehidupan.
4. Kemampuan menggunakan dan memahami data dan informasi
geografis.
5. Mengenal cara mitigasi dan adaptasi terhadap bencana alam di
lingkungan tempat tinggal dan negaranya.
6. Mampu menganalisa secara spasial fenomena geografi dalam
kehidupan sehari-hari dan menarik manfaatnya.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Geografi SMA/MA/Program Paket C


Mata pelajaran Geografi berorientasi pada penguatan keilmuan
wawasan kewilayahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
mengedepankan pembentukan karakter, merencanakan, berpikir,
dan bertindak secara terukur, memahami anugerah Tuhan yang
memberikan banyak kelebihan dan ragam perbedaan wilayah pada
negeri ini.

Elemen-elemen Mata Pelajaran Geografi serta deskripsinya

Elemen Deskripsi
Keterampilan Proses Elemen keterampilan berpikir adalah elemen yang
menekankan pembelajaran kepada tindakan
- 258 -

Elemen Deskripsi
mencari dan menemukan sesuatu. Pembelajaran
ditekankan pada proses berpikir kritis dan analitis
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban
dari suatu masalah yang dipertanyakan. Elemen
keterampilan berpikir terdiri atas:
1. Mengamati: Peserta didik melakukan
kegiatan yang dilaksanakan secara sengaja
dan terencana dengan maksud untuk
mendapat informasi dari hasil pengamatan.
Pengamatan bisa dilakukan langsung atau
menggunakan instrumen lain.
2. Menanya: Peserta didik menyusun
pertanyaan tentang hal-hal yang ingin
diketahuinya dan masalah apa yang
ditemukan. Pada tahap ini ia juga
menghubungkan pengetahuan yang dimiliki
dengan pengetahuan baru yang akan
dipelajari sehingga bisa menjelaskan
permasalahan yang sedang diselidiki dengan
rumus 5W 1H (apa, siapa, kapan, di mana,
mengapa, dan bagaimana), dan
memperkirakan apa yang akan terjadi
berdasarkan jawaban atas pertanyaan.
3. Mengumpulkan Informasi: Peserta didik
menyusun langkah-langkah untuk
mengumpulkan informasi melalui studi
pustaka, studi dokumen, wawancara,
observasi, kuesioner, dan teknik
pengumpulan informasi lainnya.
4. Mengorganisasikan Informasi: Peserta didik
memilih, mengolah, dan menganalisis
informasi yang diperoleh. Proses analisis
informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
interpretasi, dan triangulasi informasi.
5. Menarik Kesimpulan: Peserta didik
menjawab, mengukur, dan mendeskripsikan
serta menjelaskan permasalahan yang ada
dengan memenuhi prosedur dan tahapan
yang ditetapkan.
6. Mengomunikasikan: Peserta didik
mengungkapkan seluruh hasil tahapan di
atas secara lisan dan tulisan dalam bentuk
media digital dan non-digital. Peserta didik
lalu mengomunikasikan hasil temuannya
dengan memublikasikan hasil laporan dalam
bentuk presentasi digital dan atau non
digital, dan sebagainya.
7. Merefleksikan dan Merencanakan Projek
Lanjutan Secara Kolaboratif: Peserta didik
mampu mengevaluasi pengalaman belajar
yang telah dilalui dan diharapkan dapat
merencanakan projek lanjutan dengan
melibatkan lintas mata pelajaran secara
kolaboratif.
Pemahaman Geografi Elemen pemahaman konsep adalah elemen di
mana peserta didik mampu untuk
mengidentifikasi, memahami, mendeskripsikan,
- 259 -

Elemen Deskripsi
memanfaatkan, dan memaparkan konsep atau
teori geografi sesuai jenjang. Elemen pemahaman
konten terdiri atas 5 komponen, yaitu:
1. Kewilayahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yaitu untuk mengetahui apa dan
bagaimana konsep atau pengetahuan geografi
baik geografi fisik maupun nonfisik.
2. Kebhinekaan yaitu bagaimana
mengembangkan kesadaran diri dan
kesadaran hidup di dunia yang beragam.
3. Keterampilan melakukan penelitian atau
menggunakan alat bantu teknologi yaitu
untuk penguatan keterampilan geografi.
4. Berpikir kritis yaitu bagaimana menyusun
informasi dan pengetahuan menjadi sebuah
pengetahuan utuh (ideal).
5. Analisa keruangan, yaitu kemampuan
mentransfer ke dalam situasi atau konteks
yang berbeda.

D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Geografi Setiap Fase


1. Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/Program Paket C)
Di Akhir fase E, peserta didik mampu memahami Konsep Dasar
Ilmu Geografi, Peta/Penginderaan jauh/GIS, Penelitian Geografi,
dan Fenomena Geosfer, mampu mencari/mengolah informasi
tentang keberagaman wilayah secara fisik dan sosial, mampu
menganalisa wilayah berdasarkan ilmu pengetahuan dasar
geografi, karakter fisik dan sosial wilayah (lokasi, keunikan,
distribusi, persamaan dan perbedaan, dan lain-lain). Peserta didik
mampu menguraikan permasalahan yang timbul dalam fenomena
geosfer yang terjadi dan memberikan ide solusi terbaik untuk
menghadapinya. Peserta didik mampu mengomunikasikan/
memublikasikan hasil penelitian dalam berbagai media.

Elemen Capaian Pembelajaran


Keterampilan Proses Pada akhir fase, peserta didik terampil dalam
membaca dan menuliskan tentang Konsep
Dasar Ilmu Geografi, Peta, Penelitian Geografi
dan Fenomena Geosfer. Peserta didik mampu
menyampaikan, mengomunikasikan ide antar
mereka, dan mampu bekerja secara kelompok
atau pun mandiri dengan alat bantu hasil
produk sendiri berupa peta atau alat
pembelajaran lainnya.
Pemahaman Konsep Pada akhir fase, peserta didik mampu
mengidentifikasi, memahami, berpikir kritis,
dan menganalisa secara keruangan tentang
- 260 -

Elemen Capaian Pembelajaran


Konsep Dasar Ilmu Geografi, Peta, Penelitian
Geografi dan Lingkungan Geosfer, memaparkan
ide, dan memublikasikannya di kelas atau pun
media lain.

2. Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMA/MA/Program Paket


C)
Pada akhir fase F peserta didik mampu mengembangkan
pertanyaan tentang karakteristik wilayah dengan aktivitas tertentu
akibat perubahan fisik dan sosial, berupa Posisi Strategis, Pola
Keanekaragaman Hayati Indonesia dan Dunia, Kebencanaan dan
Lingkungan Hidup, Kewilayahan dan Pembangunan, serta Kerja
sama antar Wilayah, mampu mengolah informasi karakteristik
wilayah, mampu menganalisis aktivitas tertentu akibat perubahan
fisik dan sosial berdasarkan pengamatan terencana dengan
memanfatkan penggunaan peta, melalui pengamatan, kegiatan
penelitian sederhana, mampu memprediksi perubahan kondisi
alam dan sosial, dan mampu memaparkan hasil penelitian/projek
tentang wilayah berupa keunggulan posisi strategis, sumber daya
alam ataupun kebencanaan wilayah di Indonesia dengan
memanfaatkan peta (tabel, data, dan lain-lain) dan pemanfaatan
teknologi SIG, mampu memprediksi ide solusi perkembangan
wilayah, posisi strategis, sumber daya, dan kebencanaan di
Indonesia. Peserta didik mampu menganalisa perkembangan desa
kota dalam konteks perkembangan wilayah dan kerja sama antar
wilayah dalam bentuk projek terencana, mampu menganalisa data
spasial dan numerik yang diperoleh dari berbagai metode tentang
pengaruh pengembangan wilayah Indonesia dan kerja sama dengan
negara-negara di sekitar atau dunia. Peserta didik mampu
mengevaluasi fakta kerja sama antar wilayah dan menyajikannya
dalam sebuah laporan sederhana.

Elemen Capaian Pembelajaran


Keterampilan Proses Pada akhir fase, peserta didik terampil dalam
membaca dan menuliskan tentang Posisi
Strategis, Pola Keanekaragaman Hayati
Indonesia dan Dunia, Kebencanaan dan
Lingkungan Hidup, Kewilayahan dan
Pembangunan, serta Kerja sama antar Wilayah.
Peserta didik mampu menyampaikan
mengomunikasikan ide antar mereka, dan
mampu bekerja secara kelompok atau pun
- 261 -

Elemen Capaian Pembelajaran


mandiri dengan alat bantu hasil produk sendiri
berupa peta atau alat pembelajaran.
Pemahaman Konsep Pada akhir fase, peserta didik mampu
mengidentifikasi, memahami, mengolah dan
menganalisis, serta mengevaluasi secara
keruangan tentang Posisi Strategis, Pola
Keanekaragaman Hayati Indonesia dan Dunia,
Kebencanaan dan Lingkungan Hidup,
Kewilayahan dan Pembangunan, serta Kerja
sama antar Wilayah, memaparkan ide, dan
memublikasikannya.
XV. CAPAIAN PEMBELAJARAN EKONOMI SMA/MA/PROGRAM PAKET C

A. Rasional Mata Pelajaran Ekonomi SMA/MA/Program Paket C


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa
manusia pada perubahan besar dalam kehidupan masyarakat.
Tingginya mobilitas orang, barang, jasa, dan informasi antar-ruang
merupakan akibat dari perubahan besar dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut. Guna menyikapi dinamika
tersebut, manusia harus senantiasa berupaya untuk meningkatkan
kualitas dirinya agar sejalan dengan perubahan-perubahan tersebut
sehingga manusia mampu untuk bertahan hidup serta memenuhi
berbagai kebutuhan dasarnya sesuai dengan konteks zaman yang
sedang terjadi.

Berbagai perkembangan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat


tersebut telah memengaruhi berbagai aspek, salah satunya adalah
aspek ekonomi. Banyak kegiatan masyarakat yang telah berubah
dan bertransformasi sedemikian rupa mengikuti perkembangan
zaman. Beberapa perubahan dan transformasi tersebut ditunjukkan
melalui adanya kemudahan dalam mengakses informasi,
kemudahan dalam melakukan pembayaran, kecepatan mobilitas
barang dan jasa, dan semakin banyaknya bentuk usaha kerakyatan
yang berbasis digital. Hal tersebut memberikan dampak pada
berubahnya model pembelajaran mengenai ilmu ekonomi,
khususnya yang diberikan di tingkat menengah atas.

Perubahan belum tentu menjadikan sesuatu lebih baik, tetapi tanpa


perubahan tidak akan ada kemajuan tidak akan ada pembaharuan
(Kasali, 2014:27). Termasuk sikap konsumtif masyarakat Indonesia
yang dikomentari oleh Euromonitor (2006) dengan istilah “borrow
money now, thing about paying later”. Meskipun di satu sisi

Anda mungkin juga menyukai