NIM : 205190053
Kelas :A
Permasalahan:
Kripto kini semakin popular di tanah air. Nilai transaksi perdagangannya tahun 2021
mencapai 859,4 T. tak hanya itu mata uang kripto juga berkembang pesat menjadi alternatif
transaksi non tunai serta cross world transaction. Pasar kripto dalam negeri juga diramaikan
dengan para pembuat kripto lokal. Salah satu yang sedang viral adalah pasangan Anang-
Ashianty yang mengeluarkan token Asix. Masyarakat milenial dan gen-z yang mendominasi
populasi semakin familiar dengan aset dan transaksi kripto ini. Menurut data Bappebti hingga
Januari 2022, jumlah investor aset kripto mencapai 11,8 juta orang. Bappebti menyebut fit and
proper test untuk calon anggota dewan komisaris dan direksi bursa kripto telah digelar.
Pembentukan bursa tersebut kini dalam proses verifikasi administrasi dan teknis. Kehadiran
bursa kripto dibutuhkan agar perdagangan tidak linear dan ada kejelasan regulasi serta jaringan
dalam investasi kripto.
Hasil Laporan:
Apabila kita melihat dari konsep token, jelas bahwa regulator sendiri harus
berkomunikasi dengan baik supaya tidak terjadi dualisme antara OJK dan Bappebti, di mana
satu pihak memperbolehkan dan pihak lain tidak memperbolehkan. Hal ini tidak luput dari
adanya akselerasi digital investment sebab Indonesia adalah sebuah negara dan antara para
regulator harus mempunyai satu kesepakatan. Investor pula harus memahami konsep fluktuasi
daripada kripto, sama seperti saham IPO dan saham-saham kecil yang pasti memakan korban.
Alangkah baiknya apabila masyarakat tidak terpaku hanya karena pemiliknya adalah selebriti
besar. Bapak Gema berpendapat bahwa sekiranya perlu edukasi yang mendalam dan berlapis-
lapis lebih dari 5 tahun secara mendunia, barulah nanti masyarakat akan mengerti bagaimana
risikonya.
Bapak Hamdi berpendapat bahwa kripto adalah sebuah keniscayaan sosial, bukan
sesuatu yang harus kita terima. Saya kira kita harus melindungi calon investor yang ingin
masuk ke bisnis kripto harus dilindungi dengan pengaturan mengenai para pelaku, para
pedagang, kemudian para peserta dan proses transaksinya. Oleh karena itu, Bappebti sudah
memutuskan mengakui kripto sebagai salah satu komoditi. Kripto memang tidak bisa menjadi
currency di Indonesia, melainkan adalah salah satu komoditi atau disebut sebagai kripto aset.
Jadi sebagai komoditi boleh diperdagangkan di bawah pengawasan Bappebti.
Di Indonesia sendiri, menurut Bapak Bhima, kebingungan yang lebih dari dualisme
antara OJK dan Bappebti bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di AS. Berbeda
dengan Jepang yang menyambut kripto currency dengan sangat baik sebagai mata uang atau
alat pembayaran yang sah. Apa indonesia mau menjiplak seperti AS yang sampai sekarang
kongresnya juga bingung terkait regulasi kripto currency atau welcome seperti Jepang. Ini yang
menimbulkan kebingungan bagi banyak orang sementara banyak orang yang sudah
memasukkan uangnya ke dalam platform kripto currency di indonesia. Karena BI masih
bersikukuh ini adalah masalah UU mata uang dan kripto currency judulnya adalah currency.
OJK juga menambah kebingungan pada saat menetapkan bahwa seluruh lembaga keuangan
dilarang memfasilitasi. Jadi membeli kriptonya menggunakan apa? Karena orang membeli
kripto dengan rupiah lalu baru dikonversi. Tapi ketidakjelasan ini jangan berlangsung semakin
lama karena semakin banyak yang masuk menjadi investor kripto, yang ditakutkan tiba-tiba
pemerintah mengambil langkah seperti China. BI mengeluarkan rupiah digital kemudian
seluruh kripto selain dari rupiah digital hukumnya adalah ilegal.
Ekosistem yang dibutuhkan untuk menyambut lahirnya bursa kripto adalah adanya
sebuah ketegasan dari perilakunya, kriterianya dan adanya satu suara. Tidak masalah apabila
BI tidak ingin menggantikan rupiah dengan mata uang lain dan memilih untuk mendigitalisasi
rupiah seperti China, namun yang perlu digarisbawahi disini walaupun rupiahnya itu tidak
tergantikan bukan berarti pemahaman tentang kripto disimpangsiurkan. Apabila kripto pada
akhirnya dilempar ke perdagangan maka ini akan menjadi komoditi. Menurut Bapak Gema,
model yang paling tepat untuk saat ini agar tidak mengubah undang-undang, yang mana kripto
dijadikan komoditi saja sama seperti kopi, emas dan lainnya yang memang diatur dan diawasi
oleh Bappbeti dan OJK tidak ikut mencampuri. Harapan kedepannya adalah pemerintah
mempelajari lebih baik, mengundang para pakar untuk membahas arahnya regulasi kripto dan
yang akan diatur berikutnya adalah bagaimana perilaku influencer, kriteria kreator kripto.
Kalau seandainya ini tidak diatur dan diedukasi, semua orang bisa membuat token seenaknya
dan diprediksi sampai 3 tahun kedepan, kaum milenial masih sangat tergiur dengan money
game ataupun kaya instan.
2. Berupa aset kripto utilitas (utility crypto) atau aset kripto beragun aset (crypto backed
asset);
Saat ini belum ada bursa kripto, yang ada adalah para exchanger seperti Indodax. 11
exchanger ini yang sepakat untuk membuat bursa kripto. Bursa ini untuk melindungi investor
karena dengan adanya bursa kemudian nanti ada lembaga keliling. Sebagian uang yang
disetorkan investor kripto nantinya akan disimpan di lembaga keliling atau keliling berjangka
Indonesia sejumlah 70%. Untuk mengurangi potensi hilangnya dana nasabah yang
disalahgunakan oleh para pedagang. Ada salah satu klausul di peraturan Bappebti yang
mengatakan bahwa bursa berjangka yang memperdagangkan kripto tidak boleh
memperdagangkan komoditi lain. Artinya bursa berjangka yang ada sekarang yang ada 2 (BBJ
dan CDX) tidak mungkin memperdagangkan aset kripto. Oleh karena itu, akan didirikan bursa
berjangka yang khusus kripto yang namanya DFX. BPJ adalah salah satu pemegang saham dari
DFX bersama Indodax dan 10 exchanger yang lain. Jadi karena bursa berjangka yang sekarang
tidak boleh memperdagangkan kripto dan juga sekaligus komoditi yang lain. Maka harus dibuat
bursa komoditi yang khusus untuk kripto.