Anda di halaman 1dari 4

Kekuatan Otot Fleksi dan Ekstensi

A. Pendahuluan
Jaringan otot berperan dalam homeostasis dengan cara menimbulkan gerakan tubuh,
misalnya mengedipkan mata, berlari, mengangkat beban yang berat, dan menari,
menimbulkan gerakan berbagai zat dalam tubuh, dan menghasilkan panas untuk
memelihara suhu tubuh.selain itu, otot berperan dalam mesntabilkan posisi tubuh.
Melalui mekanisme kontraksi dan relaksasi, otot dapat menjalankan fungsi homeostasis.
Ada 4 sifat jaringan otot, yaitu:
1. Electrical exitability, respon terhadap rangsang yang menghasilkan potensial aksi
2. Contractility, kemampuan menghasilkan kontraksi
3. Elasticity, kemampuan untuk diregangkan
4. Extensibility, kemampuan untuk kembali ke bentuk semula setelah kontraksi atau
ekstensi

B. Tujuan Praktikum
1. Menjelaskan sumber energi untuk kontraksi dan relaksasi otot
2. Menjelaskan sejumlah faktor yang mempengaruhi kekuatan kontraksi otot
3. Mengukur kekuatan kontraksi otot ekstensor dan otot fleksor manusia dalam
berbagai sikap tubuh

C. Alat dan Bahan


1. Meteran
2. Dinamometer
3. Alat pengukur berat badan dan tinggi badan

D. Cara Kerja
1. Mengukur kekuatan kerutan otot ekstensor:
a. Suruhlah orang percobaan duduk di pinggir meja dynamometer dengan
membelakangi timbangan dan dengan tungkai bawahnya tergantung secara bebas
b. Pasanglah sabuk kulit pada salah satu pergelangan kaki dan hubungkanlah sabuk
tersebut dengan kawat baja yang dapat menarik timbangan melalui katrol
c. Suruhlah orang percobaan meluruskan tungkainya sekuat tenaga dan catatlah
kekuatan kerutan otot ekstensor untuk settiap sikap berikut ini:
- Duduk tegak
- Duduk sambal membungkukan badan sejauh-jauhnya
- Berbaring terlentang
2. Mengukur kekuatan kerutan otot ekstensor
a. Suruhlah orang percobaan duduk di pinggir meja dynamometer dengan
mengahadap timbangan dan dengan tungkai bawahnya tergantung secara bebas
b. Pasanglah sabuk kulit seperti pada 1.b.
c. Suruhlah orang percobaan membengkokan tungkainya sekuat tenaga dan catatlah
kekuatan kerutan otot ekstensor untuk setiap sikap seperti pada 1.c.

E. Hasil Kerja

Nama : Sarah Salsabila Lk/Pr

Umur : 18 tahun

TB : 157 cm BB : 48 kg

Diameter Ka (cm) Ki (cm)

a) Paha (tengah) 38 38
b) Betis (1/3 proksimal)
36 36

Kontraksi Posisi Badan Ka (kg) Ki (kg)

Ekstensi Tegak 16,5 18,5

Membungkuk 13 12
Berbaring 22 20,5

Tegak 10 10

Flexi Membungkuk 13 12

Berbaring 8,5 7

F. Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan otot berkontraksi dan
memberikan respon dipengaruhi oleh salah satunya posisi tubuh. Otot fleksor kaki kanan
dan kiri bekerja maksimal saat tubuh diposisikan duduk dengan badan membungkuk, hal
ini disebabkan karena tubuh juga dalam kondisi fleksor maksimal saat duduk
membungkuk. Sedangkan otot ekstensor bekerja maksimal saat posisi tubuh berbaring
terlentang, karena pada posisi ini tubuh berada dalam keadaan ekstensor maksimal.

Selain itu kekuatan otot untuk berkontraksi juga dipengaruhi oleh otot yang sering
digunakan. Orang pada percobaan ini (Sarah) biasa menggunakan kaki kanan sebagai
kaki tumpuannya, maka dari itu kekuatan otot pada kaki kanan relatif lebih besar
daripada kaki kiri.

G. Lampiran
Pengukuran BB dan TB Pengukuran Lingkar Betis

Pengukuran Kekuatan Otot Fleksor Kaki Kanan

Anda mungkin juga menyukai