Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 4229-4237 http://j-ptiik.ub.ac.id

Optimasi Kandungan Gizi Dan Biaya Bahan Pangan Pada Makanan Sehat
Untuk Penderita Kolesterol Tinggi (Dyslipidemia) Menggunakan Algoritma
Evolution Strategies
Rayindita Siwie Mazayantri1, Randy Cahya Wihandika2, Sutrisno3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1dindasiwie95@gmail.com, 2rendicahya@ub.ac.id, 3trisno@ub.ac.id

Abstrak
Perkembanganayangaterjadi_di_dalam_masyarakat_terutama_perkembangan_teknologi menyebabkan
perubahanigayaihidupimasyarakatiyangimenyebabkanabanyakamasyarakatayangamengalamiamasalah
gizi. Halainiidapatamenyebabkanapenyakitayangadisebutadenganadyslipidemia,iyaituatingginya kadar
lemakidalamidarah, yangidapatimenyebabkanimasalahikesehatanilainnyaiyangilebih berbahaya. Untuk
mengatasiatingginyaakadarakolesterol, adibutuhkanasebuahapengaturanakomposisiamakananadengan
melihatikandunganiyangiadaidiidalamnya. Bagiisebagianaaorangaaawam, tidaklahaamudahaauntuk
mengaturakomposisiamakananasehatayangasemestinyaadikonsumsiakarena kurangnya pengetahuan,
sehinggaauntukamenyelesaikanapermasalahanainiadapatamenggunakanametodeaEvolution Strategies,
yangamemilikiatahapanainisialisasiaawaladenganarepresentasiakromosomabilanganareal-vector, pada
penelitianainiasiklusaESayangadigunakanaadalah (µ+λ) sehinggaahanyaamenggunakanamutasiatanpa
rekombinasi, kemudianadilakukanaperhitunganafitnessadanaevaluasi, laluadilakukanaprosesaseleksi.
Dariihasilipengujianiparameteradidapatkanabahwaasistemadapatamenghasilkananilai paling optimal
padaaukuranapopulasia120, ukuranaoffspring 160, danaukuranagenerasi 40. Solusiayangadihasilkan
olehasistemidibandingkanidengan rekomendasiipakar menunjukkanibahwa solusi yangidihasilkan oleh
sistemilebihioptimal, denganifitness 2.2825, lebihabesaridibandingkanihasil fitnessidariirekomendasi
pakarayangihanyaasebesar 0.4003, sehinggaasistemadapatamemberikanarekomendasiabahan menu
makananidenganihargaiyangimurahidanitetapimempertimbangkanikebutuhanigiziipasien.
Kata kunci: evolution strategies, dyslipidemia, optimasi, bahan makanan, gizi
Abstract
Nowadays there are changes that occurring in our community, especially in technology department,
that causes changes in lifestyle which results in imbalanced nutrition. Something like this could lead the
body to catch symptoms of dyslipidemia, which is a disease wherein the level of blood lipids is high and
hence higher possibilities of causing many more dangerous diseases. To reduce the level of cholesterol,
it is highly recommended to examine the food contents and ingredients. For some people, it may not be
easy to manage what ingredients they should consume due to lack of knowledge in that aspect, so to
solve the problem we could apply Evaluation Strategies method, which has initialization process of
chromosome representation as real-vector. In this study, the ES cycle that we apply is (µ+λ) that only
requires mutation without recombination. The next process is fitness calculation, and evaluation, and
then do the selection process. From the testing of parameters, we can conclude that the system can yield
the most optimized results when the size of population is set to 120, offspring is set to 160, and generation
is set to 40. A solution that the system can come up with compared to the experts' recommendation shows
that the solution this system gave is more optimal, with 2.2825 as a fitness value, higher than the fitness
that we get from experts’ recommendation which only 0.4003, so the system can provide
recommendations for cheap ingredients while reckoning the needs for nutrients intake of the patients.
Keywords: evolution strategies, dyslipidemia, optimization, ingredients, nutrition

Perkembanganuayanguaterjadiuadi dalam
1. PENDAHULUAN masyarakatuterutamauperkembanganuteknologi

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 4229
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4230

menyebabkan perubahan gaya hidup hasiliiiakhiriiditentukaniibahwaiiihasiliiiterbaik


masyarakat. Haluiniudapatudilihatidariiaktivitas didapatkaniiipadaiiipopulasiiiii200, offspring
fisikaiyangaiberkurang, polaaimakan yang sebanyaki10μ, danigenerasiisebanyaki250. Lalu
sembaranganadanaserbaaiinstanaimenyebabkan padaiiiiipenelitianiiiiiiyangiiiiidilakukan oleh
banyakamasyarakatayangamengalami masalah (Simamora, et al., 2017) padaiipenyelesaian
giziaaberlebihaaberupa obesitas, sehingga masalahiioptimasiiibiayaiibahanimenu makanan
komposisiatubuhamenjadiatidak seimbang. Ada bagiipenderitaipenyakit jantung, siklus ESiyang
banyakarisikoagangguanakesehatanayangadapat digunakaniiiadalah (µ/r+λ) dimanaiiiselain
terjadiapadaaorangayangaamengalamiaobesitas. menggunakaniiiimutasiiiiijuga menggunakan
Obesitas dapat menyebabkan masalah rekombinasiiipadaiiprosesiireproduksinya. Pada
kesehatanaberupaadyslipidemia, yaituitingginya penelitianiitersebutiidapatiimenghasilkaniiinilai
kadaraalemakaadalamaaadarah, yangaadapat terbaikiipadaiiipopulasi 140, denganioffspring
menyebabkanamasalahadenganasistemaijantung 260, jumlahiirekombinasiiisebanyak 2, dan
danapembuluhadarahiyaituahipertensi, bisaijuga generasiisebanyak 170.
mengalamiigangguanifungsiihati dimanaiterjadi Berdasarkaniiiiikeberhasilaniiiiipenerapan
peningkatanaSGOTadanaSGPTasertaahatiiyang algoritma, ipadaiiiipenelitianiiiiiniiiiipenulis
membesar, terbentuknyaabatuaaempeduaadan menggunakaniialgoritmaiiievolution strategies
penyakitaakencingaamanisa (diabetes mellitus), untukiiimelakukaniiioptimasiiiimakananiiisehat
padaasistemapernapasan dapatiterjadiigangguan untukipenderitaikolesterolitinggi (dyslipidemia)
fungsiaparu, mengorokaasaatatiduradanasering melaluiiiipenelitianiiiyangiiberjudul “Optimasi
mengalamiaaatersumbatnyaaaajalan napas Kandungan Gizi dan Biaya Bahan Pangan pada
(Wijayanti, 2013). Makanan Sehat untuk Penderita Kolesterol
Kolesterolaisebenarnyaasangatadibutuhkan Tinggi (Dyslipidemia) Menggunakan Algoritma
olehatubuhakitaaadalamamenjalankanaaktivitas Evolution Strategies”. Penelitianiiniibertujuan
vital. Selainasebagaiasumberaaenergi, jumlah untukiiimemperolehiisolusiiiterbaikiimendekati
kolesterolayanganormalaakanamembantuatubuh optimaliiberupaiimenuiimakananiisehatidengan
untukaaprosesaapembentukanaagaramaempedu, memperhatikaniiikandunganiiigiziiiidaniiibiaya
vitamin D, pembentukanadindingisel tubuh, dan minimal.
membantuaproduksiabeberapaaajenisaahormon.
Namunaaapabilaaatidakaadijagaaadenganabaik, 2. SIKLUS ALGORITMA
kolesterolaaimenumpukaaaakanaamenimbulkan Penelitian yang dilakukan ini bertujuan
banyakipermasalahanibagiikesehatan. Penyebab untuk mengoptimasi gizi dan harga untuk
utamaameningkatnyaakadaraakolesterolaidalam mendapatkan nilai gizi dan harga paling optimal
aliranidarahiadalah adanya faktor keturunan dan dari menu yang akan dikonsumsi oleh penderita
konsumsialemakayangatinggi. Indikasi penyakit penyakit kolesterol tinggi (dyslipidemia). Proses
dyslipidemiaaditandaiadenganakadarakolesterol perancangan algoritma untuk mendapatkan
yangamelebihiabatasanormal. Kadarakolesterol solusi terbaik dimulai dengan melakukan proses
dapataadikatakanaanormalaaapabilaaterdiriadari perhitungan jumlah Angka Metabolisme Basal
KolesterolaTotal < 200 mg/dl, KolesterolaLDL dan tingkat aktivitas yang akan menentukan
< 130 mg/dl, KolesterolaHDL > 45 mg/dl, dan jumlah energi/kalori yang dibutuhkan oleh
Trigliserida < 150 mg/dl (Nilawati, et al., 2008). penderita. Selanjutnya menentukan kebutuhan
Padaaapenelitianaasebelumnya, algoritma karbohidrat, protein, dan lemak, dan setelah itu
evolutionastrategiesadapatamenghasilkanaanilai dilanjutkan dengan proses metode Evolution
optimumauntukaapenentuanaakomposisiapakan Strategies. Berikut proses alir algoritma yang
ternakasapiipotongidenganitidak adanya penalty digunakan untuk implementasi:
atauadapatadikatakananutrisiayang dibutuhkan
olehaternakaasapiaapotongaaterpenuhi, dengan
fitnessaterbesarapadaaukuranapopulasia50adan
generasiasebanyaka1200.
Kemudianaterdapatapenelitianaselanjutnya
yangadilakukanaoleh (Yansari, et al., 2016)
untukaamenyelesaikanaapermasalahanaaadalam
optimasiabiayaadanaasupanauntukaipemenuhan
giziipasienidietikhusus. Padaipenelitianitersebut
menggunakaniirepresentasiiireal-code, dengan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4231

Protein = Keb. Energi * 15% = 2158,15 * 0,15 =


323,72 kkal = 80,9306 gr
Lemak = Keb. Energi * 25% = 2158,15 * 0,25 =
539,54 kkal = 59,9486 gr

2.2 Algoritma Evolution Strategies


Algoritma evolution strategies
dikembangkan pertama kali oleh Rechenberg
dan Schwefel pada tahun 1973. Proses mutasi
dan rekombinasi memiliki nilai kepentingan
yang sama dalam evolution strategies, pada
umumnya kedua proses ini dilakukan pada saat
reproduksi. Namun pada beberapa penelitian,
proses rekombinasi tidak digunakan sama sekali
(Beyer, 2001).
 Proses pertama adalah inisialisasi parameter.
Parameter evolution strategies yang
digunakan diinisialisasi oleh pengguna
sistem. Beberapa parameter yang
diinisialisasi adalah ukuran populasi dan
jumlah generasi, sedangkan untuk jumlah
offspring adalah sama dengan ukuran
populasi. Setelah itu parameter yang sudah
diinisialisasi akan digunakan untuk proses
algoritma evolution strategies. Pada
perhitungan manualisasi ini, parameter yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Gambar 1 Flowchart Optimasi Kandungan Gizi dan
Biaya Bahan Pangan Ukuran populasi = 2
Jumlah offspring = 1
2.1 Perhitungan Gizi Jumlah generasi = 1
Melakukan perhitungan gizi yang  Proses kedua adalah pembangkitan
dibutuhkan oleh penderita yang meliputi kromosom. Proses pembangkitan kromosom
energi/kalori, karbohidrat, protein, dan lemak, dilakukan sebanyak ukuran populasi yang
dengan memasukkan beberapa data berupa: telah ditentukan sebelumnya, yaitu 2. Jumlah
Jenis Kelamin: Perempuan gen dari setiap kromosom adalah sama, yaitu
Berat Badan: 60 kg 12, yang meliputi 4 gen untuk makan pagi, 4
Tinggi Badan: 165 cm gen untuk makan siang, dan 4 gen untuk
Usia: 55 Tahun makan malam. Setiap waktu makan terdapat
Tingkat Aktivitas: Sedang (Karyawan Kantor) bahan makanan jenis karbohidrat, protein
Anggaran Bahan Makanan: Rp 50000,00 hewani, protein nabati, dan lemak. Nilai gen
Perhitungan kebutuhan energi/kalori yang merupakan hasil pembangkitan bilangan
dibutuhkan oleh penderita, dapat dihitung random antara 0 sampai 1, dimana setiap gen
menggunakan rumus Haris Benedict, yang dapat dikonversi menjadi index bahan
didapatkan hasil sebagai berikut: makanan sekaligus berat dari bahan makanan
AMB = 655 + (9,6 * 60) + (1,8 * 165) – (4,7 * tersebut. Hasil pembangkitan kromosom
55) = 1269,5 dapat dilihat pada Tabel 1.
Kebutuhan Energi = 1269,5 * 1,7 = 2158,15 kkal
Untuk jumlah karbohidrat, protein, dan lemak
yang dibutuhkan oleh penderita kolesterol tinggi,
Tabel 1 Individu Populasi Awal
dapat dihitung sebagai berikut:
Karbohidrat = Keb. Energi * 60% = 2158,15 * Parent Kromosom Fitness
0,6 = 1294,89 kkal = 323,7225 gr

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4232

P1 [0.22, 0.37, 0.57, 0.00817182 PH 0,19 7 Daging


0.85, 0.36, 0.64, Kambing
0.47, 0.24, 0.19, PN 0,76 6 Tahu
0.19, 0.76, 0.69] PN 0,69 11 Santan

σ1 [0.6236, 0.0214,  Proses ketiga adalah reproduksi. Setelah


0.6352, 0.335, proses pembangkitan kromosom menjadi
0.4802, 0.4026, populasi awal, tahap selanjutnya adalah
0.5519, 0.2101, melakukan proses reproduksi. Pada
0.6601, 0.6280, penelitian ini menggunakan tipe proses
0.4992, 0.4803] (μ+λ), maka pada proses reproduksi hanya
P2 [0.68, 0.24, 0.07, 0.010122814 menggunakan mutasi tanpa rekombinasi.
0.15, 0.02, 0.11, Setiap gen pada kromosom memiliki level
0.05, 0.61, 0.54, mutasi (σ) yang dibangkitkan dengan
0.31, 0.51, 0.87] bilangan acak antara 0 sampai 1. Offspring
yang akan dibuat sama dengan jumlah
σ2 [0.2193, 0.513, populasi, yaitu 2. Proses mutasi pada individu
0.5877, 0.7191, dari Tabel 1 akan dijelaskan sebagai berikut:
0.1224, 0.0826, P1 = [0,22, 0,37, 0,57, 0,85, 0,36, 0,64, 0,47,
0.8022, 0.9061, 0,24, 0,19, 0,19, 0,76, 0,69]
0.0870, 0.7892, dan nilai sigma mutasinya adalah σ1 =
0.7229, 0.3632] [0,6236, 0,0214, 0,6352, 0,335, 0,4802,
0,4026, 0,5519, 0,2101, 0,6601, 0,6280,
Sehingga dapat dijelaskan bahwa konversi gen 0,4992, 0,4803].
dari setiap gen dalam kromosom adalah sebagai Dari induk akan dihasilkan offspring C1 =
berikut: [x1’, x2’, x3’,…, x12’] dan sigma mutasinya
Index Bahan = (0,22-0,01) / ((0,85+0,1) - 0,01) σ’ = [σ1’, σ2’, σ3’,…, σ12’].
* (33-1) + 1 Proses mutasi melibatkan setiap gen dan
= 0,21 / 0,94 * 33 + 1 sigma. Untuk mendapatkan nilai mutasi dari
= 8,372 ≈ 8 setiap individu, rumus yang digunakan
adalah:
Konversi dilakukan sebanyak gen dalam satu x’ = x + σ N(0,1)
kromosom. Dari perhitungan konversi gen Nilai N(0,1) bisa didapatkan dengan
tersebut, didapatkan index bahan makanan yang membangkitkaan dua bilangan r1 dan r2 pada
terpilih akan ditunjukkan pada Tabel 2. interval [0,1]. Rumus yang digunakan adalah:
𝑁(0,1) = √−2 ln 𝑟1 ∗ (sin 2𝜋 𝑟2 )
Tabel 2 Konversi Index Bahan Makanan Misalkan r1 = 0.065 dan r2 = 0.721, maka:
Waktu Jenis Gen Index Bahan 𝑁(0,1) = √−2 ∗ ln(0,065)
Makan Bahan Makanan ∗ (sin(2 ∗ 3,14 ∗ 0,721)
PAGI K 0,22 8 Biskuit = −2,296960855
PH 0,37 13 Ikan Asin Sehingga didapatkan nilai mutasinya sebagai
Kering berikut:
PN 0,57 5 Petai x’ = 0,22 + 0,6236 * (-2,296960855) = -1,21
Segar ≈ 1,21
L 0,85 14 Telur Jadi dari 2 induk pada Tabel 1 dihasilkan
Bebek offspring yang ditunjukkan pada Tabel 3.
SIANG K 0,36 13 Kacang
Hijau Tabel 3 Individu Hasil Mutasi
PH 0,64 21 Ikan
Tenggiri Parent Kromosom Fitness
PN 0,47 4 Oncom C1 [1,21, 0,35, 0,017089691
L 0,24 4 Kelapa 0,20, 0,72,
Parut 0,50, 0,60,
MALAM K 0,19 7 Bihun 0,86, 0,52,

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4233

0,62, 0,16, Kebutuhan Lemak = 59,9486 gr


0,80, 0,85] 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑙𝑡𝑦 𝐺𝑖𝑧𝑖 = |323,7225 − 86,171| +
|80,9306 − 77,578| + |59,9486 −
61,156| + |2158,15 − 1177,544|
𝑃𝑒𝑛𝑎𝑙𝑡𝑦 𝐺𝑖𝑧𝑖 = |237,552| + |3,353|
C2 [0,65, 0,03, 0,020833341
0,58, 0,66, + |−1,207| + |980,606|
0,05, 0,23, 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑙𝑡𝑦 𝐺𝑖𝑧𝑖 = 1222,718
1,48, 0,28, Proses perhitungan penalty gizi dilakukan
0,60, 0,05, untuk seluruh individu, dengan cara yang
0,09, 1,05] sama, maka nilai penalty gizi dari masing-
masing individu adalah seperti pada Tabel 4.
Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai
fitness dari C1 adalah 0,017089691 Tabel 4 Nilai Penalty Gizi Setiap Individu
sedangkan C2 adalah 0,020833341. Dari nilai
tersebut dapat dikatakan bahwa nilai fitness Individu Penalty Gizi
dari offspring lebih baik disbanding nilai P1 1222,718
fitness dari parent, ketika nilai fitness P2 986,868
offspring lebih baik dari induk, maka nilai σ C1 584,148
dinaikkan dengan rumus σ’ = σ * 1,1, dan jika C2 479,000
sebaliknya maka nilai σ diturunkan dengan
rumus σ’ = σ * 0,9. Kemudian untuk mendapatkan nilai fitness
juga perlu dilakukan proses perhitungan nilai
 Proses keempat adalah perhitungan fitness. penalty harga terlebih dahulu. Untuk
Pada proses perhitungan fitness sebelumnya mendapatkan nilai penalty harga, dilakukan
perlu dilakukan proses perhitungan penalty proses perhitungan harga dari setiap gen
gizi dan penalty harga terlebih dahulu. Dan terlebih dahulu untuk mendapatkan total
nilai gizi dari bahan biskuit adalah sebagai harga. Setalah mendapatkan total harga,
berikut: hasilnya akan dibandingkan dengan jumlah
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝐾𝑎𝑟𝑏𝑜 = 0,22 ∗ 75,1 = 16,818𝑔 anggaran yang sebelumnya telah dimasukkan
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 0,22 ∗ 6,9 = 1,545𝑔 (Rp 50000,00), apabila total harga lebih kecil
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝐿𝑒𝑚𝑎𝑘 = 0,22 ∗ 14,4 = 3,225𝑔 dibandingkan jumlah anggaran maka penalty
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 0,22 ∗ 458 = 102,565𝑔 harga sama dengan 0, namun apabila
Proses perhitungan nilai gizi dilakukan untuk sebaliknya maka penalty harga sama dengan
seluruh gen, yang meliputi menu makan pagi, total harga dikurang jumlah anggaran lalu
makan siang, dan makan malam. Setelah dibagi 100. Selanjutnya maka dapat dihitung
menghitung nilai gizi dari masing-masing total harga dari P1 adalah sebagai berikut:
gen dalam satu kromosom, selanjutnya 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 = 2194,619 + 3030,341
dihitung total nilai gizi dari setiap komponen + 2957,200 + 2282,507
gizi. + 1578,911 + 6120,301
Total nilai gizi dari P1 adalah sebagai + 2358,592 + 598,401
berikut: + 1228,860 + 2454,154
Total Karbohidrat = 29,329 + 36,583 + + 763,009 + 2774,492
20,259 = 86,171g 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 = 28341,388
Total Protein = 33,548 + 28,764 + 15,266 = Dari total harga, didapatkan bahwa total
77,578g harga kurang dari anggaran, maka nilai
Total Lemak = 18,781 + 13,242 + 29,133 = penalty harga dari P1 sama dengan 0.
61,156g Perhitungan penalty harga dilakukan untuk
Total Energi = 425,408 + 368,165 + 383,970 seluruh individu, nilai penalty harga dari
= 1177,544kkal masing-masing individu ditunjukkan pada
Setelah didapatkan total nilai gizi, maka Tabel 5.
selanjutnya dapat dihitung nilai penalty gizi
dari P1 adalah: Tabel 1 Nilai Penalty Harga Setiap Individu
Kebutuhan Energi = 2158,15 kkal Individu Penalty Harga
Kebutuhan Karbohidrat = 323,7225 gr P1 0
Kebutuhan Protein = 80,9306 gr P2 0

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4234

C1 0 0,64, 0,47,
C2 0 0,24, 0,19,
Setelah didapatkan nilai penalty gizi dan 0,19, 0,76,
0,69]
penalty harga maka dapat dihitung fitness
dari masing-masing individu, didapatkan
nilai fitness dari P1 adalah: Setelah seluruh individu diurutkan dari nilai
10 fitness terbesar, selanjutnya akan diambil
𝑓𝑖𝑡𝑛𝑒𝑠𝑠 = = 0,010013114 beberapa individu yang akan bertahan dan
997,690 + 0 + 1
Perhitungan fitness dilakukan sebanyak melakukan proses reproduksi di generasi
jumlah individu yang dibuat. Dengan cara selanjutnya. Jumlah individu yang dipilih adalah
yang sama, nilai fitness dari setiap individu sebanyak jumlah induk yang telah ditentukan di
yang ditunjukkan pada Tabel 6. awal. Individu yang lolos ke generasi
selanjutnya dan menjadi populasi baru
Tabel 2 Nilai Fitness Setiap Individu ditunjukkan pada Tabel 8.
Individu Fitness
P1 0,008171820 Tabel 8 Individu yang Bertahan ke Generasi
P2 0,010122814 Selanjutnya dan Menjadi Populasi Baru
Individu Kromosom Fitness
C1 0,017089691
C2 [0,65, 0,03, 0,58, 0,66, 0,020833341
C2 0,020833341 0,05, 0,23, 1,48, 0,28,
0,60, 0,05, 0,09, 1,05]
 Proses kelima adalah seleksi. Setelah C1 [1,21, 0,35, 0,20, 0,72, 0,017089691
melakukan proses reproduksi dan 0,50, 0,60, 0,86, 0,52,
perhitungan fitness, selanjutnya melakukan 0,62, 0,16, 0,80, 0,85]
proses seleksi. Pada proses seleksi
melibatkan baik induk maupun offspring
untuk diurutkan dari nilai fitness terbesar ke 3. PENGUJIAN DAN ANALISIS
terkecil. Individu dengan nilai fitness terbaik Dalam pengujian ini terdapat beberapa
akan bertahan dan digunakan pada proses metode seperti pengujian pengaruh ukuran
reproduksi generasi selanjutnya. Hasil nilai jumlah populasi, ukuran jumlah offspring, dan
fitness ditunjukkan pada Tabel 7. ukuran jumlah generasi terhadap nilai fitness.
Setiap parameter pengujian dilakukan sebanyak
Tabel 3 Hasil Pengurutan Nilai Fitness
5 kali dan kemudian diambil rata-rata nilai
Individu Kromosom Fitness
C2 [0,65, 0,020833341
fitness nya.
0,03, 0,58,
0,66, 0,05, 3.1 Pengujian Ukuran Populasi
0,23, 1,48, Adapun ukuran populasi yang diuji adalah
0,28, 0,60, ukuran populasi 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80,
0,05, 0,09, 90, 100, 110, 120, 130, 140, 150, 160, 170, 180,
1,05]
190, dan 200. Setiap parameter pengujian
C1 [1,21, 0,017089691
0,35, 0,20,
dilakukan sebanyak 5 kali dan akan dihitung
0,72, 0,50, rata-rata nilai fitness tersebut. Jumlah offspring
0,60, 0,86, yang digunakan adalah 5 dan jumlah generasi
0,52, 0,62, sebesar 10 kali generasi. Hasil pengujian dari
0,16, 0,80, pengujian ukuran populasi dapat dilihat pada
0,85] Gambar 2.
P2 [0,68, 0,010122814
0,24, 0,07,
0,15, 0,02,
0,11, 0,05,
0,61, 0,54,
0,31, 0,51,
0,87]
P1 [0,22, 0,008171820
0,37, 0,57,
0,85, 0,36,

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4235

Gambar 2. Grafik Hasil Pengujian Ukuran Gambar 3. Grafik Hasil Pengujian Ukuran
Populasi Offspring

Dari pengujian tersebut dapat dilihat bahwa Dari pengujian ukuran offspring yang telah
nilai fitness pada awalnya naik turun secara tidak dilakukan, terlihat bahwa nilai fitness yang
stabil, nilai fitness terkecil dihasilkan dari dihasilkan cenderung meningkat seiring jumlah
populasi sebanyak 10 dengan nilai fitness rata- offspring yang diujikan semakin besar. Namun
rata sebesar 0,1447, dan nilai rata-rata fitness pada beberapa titik terjadi penurunan nilai
terbesar dihasilkan oleh populasi sebanyak 190 fitness yang dipengaruhi oleh sifat nilai acak
sebesar 0,5236. Nilai fitness yang tidak stabil ini yang dimiliki evolution strategies yang tidak
dihasilkan karena konsep dasar evolution menjamin bahwa ukuran parameter yang
strategies yang menggunakan nilai acak pada semakin besar akan menghasilkan solusi yang
setiap proses perhitungannya pada awal semakin meningkat. Namun ukuran parameter
pembentukan nilai kromosom dan nilai sigma yang besar akan menghasilkan variasi solusi
sebagai populasi awal, dan nilai r1 dan r2 untuk yang lebih beragam sehingga akan
penentuan nilai N(0,1) pada proses mutasi. Pada memunculkan pilihan solusi terbaik yang lebih
Gambar 2 terlihat bahwa meskipun nilai fitness banyak. Pada Gambar 3. terlihat bahwa nilai
terbesar berada pada populasi 190, namun pada fitness terkecil berada pada offspring 10 dengan
populasi 120 perubahan nilai fitness tidak lagi nilai fitness sebesar 0,2578, dan nilai fitness
signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa fitness terbesar ada pada offspring ukuran 190 dengan
sudah menghasilkan solusi optimal secara stabil nilai fitness 1,8867. Namun juga terlihat bahwa
pada jumlah populasi 120. Maka dari pengujian dari ukuran offspring 160, nilai fitness yang
ini dapat disimpulkan bahwa populasi terbaik dihasilkan tidak berubah secara signifikan. Hal
yang akan digunakan adalah populasi sebesar itu dapat dikatakan bahwa mulai dari ukuran
120. offspring 160 sudah dihasilkan nilai fitness yang
optimal. Sehingga dari pengujian ini dapat
3.2 Pengujian Ukuran Offspring disimpulkan bahwa nilai offspring terbaik adalah
Pengujian ukuran offspring dilakukan ukuran offspring sebesar 160.
mulai dari ukuran offspring 10, 20, 30, 40, 50,
60, 70, 80, 90, 100, 110, 120, 130, 140, 150, 160, 3.3 Pengujian Ukuran Generasi
170, 180, 190, dan 200, yang dilakukan Pada pengujian ini ukuran populasi yang
sebanyak 5 kali yang akan dihitung nilai rata-rata digunakan adalah sebesar 120 dan ukuran
fitness dari setiap parameter yang diujikan. offspring sebesar 160 yang merupakan
Jumlah populasi yang digunakan adalah 120, parameter terbaik yang telah diuji sebelumnya.
yang merupakan jumlah populasi dengan nilai Pengujian dilakukan sebanyak 5 kali untuk
fitness terbaik pada pengujian sebelumnya, dan setiap parameter dan dihitung nilai rata-rata
jumlah generasi 10. Gambar 3 menunjukkan fitness dari 5 kali pengujian. Ukuran generasi
hasil dari pengujian ukuran offspring yang telah yang akan diuji adalah sebesar 10, 20, 30, 40, 50,
dilakukan. 60, 70, 80, 90, dan 100. Pada Gambar 4. adalah
hasil dari pengujian ukuran generasi.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4236

rekombinasi dan lebih mengutamakan tahap


mutasi untuk mendapatkan nilai offspring.
Setelah mendapatkan nilai offspring, maka
dilakukan proses perhitungan nilai fitness
bagi seluruh kromosom, baik kromosom
induk ataupun offspring. Nilai fitness yang
didapatkan selanjutnya akan dibandingkan
untuk dilakukan pengurutan nilai dari
terbesar ke terkecil, dan dilakukan proses
seleksi, yang dilakukan dengan seleksi
Gambar 4. Grafik Hasil Pengujian Ukuran Generasi elitism dimana kromosom dengan nilai
fitness terbaik akan dipilih menjadi individu
Berdasarkan pengujian ukuran generasi, baru pada generasi selanjutnya.
terlihat bahwa nilai fitness yang dihasilkan 2. Penentuan nilai parameter pada algoritma
meningkat seiring semakin besarnya ukuran evolution strategies yang dilakukan sangat
generasi yang diujikan. Hal ini disebabkan berpengaruh pada hasil optimasi kandungan
karena semakin besarnya generasi maka gizi dan biaya bahan makanan bagi penderita
kemungkinan untuk mendapatkan variasi solusi penyakit kolesterol tinggi. Semakin besar
juga semakin besar. Berdasarkan hasil pengujian ukuran populasi, ukuran offspring, dan
ukuran generasi, terlihat bahwa pada Gambar 4. ukuran generasi maka akan didapatkan pula
menunjukkan bahwa rata-rata fitness terbaik nilai kromosom yang lebih bervariasi, namun
dihasilkan pada generasi ukuran 80, dengan rata- tetap tidak menjamin bahwa nilai fitness yang
rata fitness sebesar 1,7254, dan nilai rata-rata dihasilkan selalu optimal. Berdasarkan
fitness terburuk dihasilkan pada generasi ukuran pengujian yang telah dilakukan, dengan
10, dengan rata-rata fitness sebesar 0,6817. ukuran populasi sebanyak 120, ukuran
Namun pada Gambar 4. dapat dilihat bahwa offspring sebanyak 160, dan dilakukan
mulai dari generasi 40 dengan nilai fitness sampai generasi 40, dapat menghasilkan nilai
1,7135, nilai fitness yang dihasilkan dapat fitness terbaik sebesar 2,2825.
dikatakan tidak lagi berubah secara siginifikan, 3. Setelah dilakukan pengujian dari sistem yang
hal ini menunjukkan bahwa pada generasi 40 telah dibuat, kemudian hasil yang didapatkan
adalah titik awal terlihatnya nilai fitness yang dari sistem dibandingkan dengan
stabil. Sehingga dari pengujian ini dapat rekomendasi pakar pada contoh kasus yang
disimpulkan bahwa ukuran generasi terbaik telah ditentukan pada bab sebelumnya. Dari
adalah ukuran generasi sebesar 40. perbandingan yang dilakukan dapat
dikatakan bahwa hasil rekomendasi dari
4. KESIMPULAN sistem lebih optimal dibandingkan dengan
Berdasarkan seluruh pengujian yang telah rekomendasi pakar, hasil rekomendasi menu
dilakukan dalam penelitian optimasi kandungan yang dibuat oleh sistem terbukti memiliki
gizi dan biaya bahan pangan pada makanan sehat nilai fitness yang lebih besar dibandingkan
untuk penderita kolesterol tinggi (dyslipidemia) hasil rekomendasi dari pakar dimana nilai
menggunakan algoritma evolution strategies, asupan gizi dan harga yang dihasilkan dari
maka kesimpulan yang diambil adalah sebagai rekomendasi sistem lebih memenuhi
berikut: kebutuhan penderita, sehingga dapat
1. Pada penelitian optimasi kandungan gizi dan dikatakan rekomendasi sistem lebih optimal
biaya bahan pangan pada makanan sehat dibandingkan rekomendasi ahli gizi.
untuk penderita kolesterol tinggi
(dyslipidemia) dapat diselesaikan 5. DAFTAR PUSTAKA
menggunakan algoritma evolution strategies. Almatsier, S., 2006. Penuntun Diet Edisi Baru.
Proses yang dilakukan pada awalnya adalah Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
menentukan nilai acak yang dijadikan Beyer, H.-G., 2001. The Theory of Evolution
sebagai kromosom berbentuk real-vector Strategies. Natural Computing Series
dalam rentang nilai 0 sampai dengan 1. Pada ed. Heidelberg: Springer.
penelitian ini menggunakan siklus evolution
strategies (µ+λ), sehingga pada proses
reproduksi tidak menggunakan tahap

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4237

Faridah, A., Yuliana & Holinesti, R., 2013. Ilmu Wijayakusuma, H., 2008. Ramuan Herbal
Bahan Makanan Bersumber dari Penurun Kolesterol. Jakarta: Pustaka
Nabati. Jakarta: Gifari Prasetama. Bunda.
Gloger, B., 2004. Self-adaptive Evolutionary Wijayanti, D. N., 2013. Analisis Faktor
Algorithms. Paderborn: Universität Penyebab Obesitas dan Cara Mengatasi
Paderborn. Obesitas pada Remaja Putri, Semarang:
Mahmudy, W. F., 2013. Algoritma Evolusi. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Malang: Program Teknologi Informasi Negeri Semarang.
dan Ilmu Komputer Universitas Yansari, M., Ratnawati, D. E. & Marji, 2016.
Brawijaya. Optimasi Biaya dan Asupan Gizi Pasien
Mahmudy, W. F., Marian, R. M. & Luong, L. H. Diet Khusus dengan Menggunakan
S., 2013. Real Coded Genetic Algoritma Evolution Strategies.
Algorithms for Solving Flexible Job- Malang: Fakultas Ilmu Komputer
Shop Scheduling Problem - Part I: Universitas Brawijaya.
Modelling. Advanced Materials
Research, Volume 701, pp. 359-363.
Meyer-Nieberg, S. & Beyer, H.-G., 2006. Self-
Adaptation in Evolutionary Algorithms.
Heidelberg: Springer.
Milah, H. & Mahmudy, W. F., 2015.
Implementasi Algoritma Evolution
Strategies Untuk Optimasi Komposisi
Pakan Ternak Sapi Potong, Malang:
Program Teknologi Informasi dan Ilmu
Komputer Universitas Brawijaya.
Nilawati, S., Krisnatuti, D., Mahendra, B. &
Djing, O. G., 2008. Care Yourself,
Kolesterol. Jakarta: Penebar Plus.
Simamora, V. K. B. R., Cholissodin, I. & Fauzi,
M. A., 2017. Optimasi Biaya Bahan
Menu Makanan bagi Penderita
Penyakit Jantung dengan Menggunakan
Metode Evolution Strategies. Malang:
Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Brawijaya.
Suhardjo & Kusharto, C. M., 1992. Prinsip-
prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta:
Kanisius.
Sulistiowati, F., Chollisodin, I. & Marji, 2016.
Optimasi Susunan Bahan Makanan
Sehat Untuk Pemenuhan Gizi Keluarga
dengan Algoritma Evolution Strategies,
Malang: Program Teknologi Informasi
dan Ilmu Komputer Universitas
Brawijaya.
Tapan, E., 2005. Kesehatan Keluarga Penyakit
Degeneratif. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Wahid, N. & Mahmudy, W. F., 2015. Optimasi
Komposisi Makanan Untuk Penderita
Kolesterol Menggunakan Algoritma
Genetika, Malang: Program Teknologi
Informasi dan Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai