Nama asli :
NINETEEN EIGHTY - I Ollll
Hak penoarano dilindunoi oleh undan9 2
BAGIAN PERTAMA
5
Winston memutar sebuah knop dan sekarang suara itu ber-
tambah perlahan sedikit, biarpun kata2nja masih dapat
didengar. Suara alat itu (disebut pesawat-tele) dapat dike-
tjilkan, tetapi tak ada kemungkinan untuk mematikannja
sama sekali. Ia melangkah menudju dj endela: sebuah tubuh
jang agak ketjil ramping. Dan kurus badannja itu lebih njata
lagi, karena pakaian. kerdjanja jang biru, pakaian seragam
Partai. Rambutnja perang, wadjahnja sehat pada dasarnja,
kulitnja kasar karena sabun berkwalitet buruk dan pisau
silet tumpul dan udara musim dingin jang baru lalu.
Dingin dunia luar nampak membajang m elalui djendela2
jang ditutup itu. Didjalanan nun dibawahnja angin puju2
jang ketjil meniup debu dan sobekan2 kertas beterbangan
berpilin-pilin keatas. Dan biarpun matahari menjinar diang-
kasa dan udara membiru luas, semua lesu dan hampa warna,
selain dari poster2 propaganda jang ditempelkan di-mana2.
Dari tiap2 sudut jang strategis wadjah dengan kumisnja
jang hitam itu melihat kebawah. Satu terpampang pada
dinding rumah jang tepat dihadapannja. Dengan tulisannja
BUNG BESAR MELIHATMU itu, kedua mata itu menobros ke-
da}am mata Winston. Setinggi djalanan dibawahnja satu
poster lagi dan salah satu sudutnja jang robek di-lambai2-kan
tiupan angin dan selang-seling menutupi dan memperlihat-
kan perkataan jang sebuah ini: SO IN G. Dikedjauhan sebuah
helikopter merahap keantara atap 2 rumah, berhenti seben-
tar dan kemudian menghilang dengan terbang melengkung.
Pesawat itu dari polisi-ronda jang m engintipi dalam rumah2
melalui djendela2. Tetapi mereka tak perduli apa jang me-
reka lihat. Hanja Polisi-Pikiranlah jang berkepentingan.
Dibelakang Winston suara dalam pesawat-tele itu terus
mengobrol se-enak2nja ten tang hasil besi mentah dan bahwa
hasil Rentjana-Tiga-Tahun jang Kesembilan lebih dari me-
muaskan. Pesawat-tele itu serentak alat penerima dan alat
menjiarkan. Tiap2 suara Winston jang lebih keras dari bi-
sikan jang perlahan sekali akan ditjatat oleh pesawat-tele
itu; disamping itu ia akan terlihat dan terdengar, hila ia
berada didalam lapangan penglihatan piring besi itu. Tentu
6
besar dan menakdjubkan, dibuat dari be ton putih ber-kilau2-
an dan ber-tingkat2 keatas sampai setinggi tigaratus meter.
Dari tempat Winston berdiri masih t epat dapat dibatja tiga
sembojan Partai jang diukir dengan hur uf2 tjantik didin-
dingnja jang putih itu: ·
8
jangdisembunjikan. Sampai djalananmasuk ke-tempat2 djaga
jang paling diluar penuh dengan pendjaga2 jang bermuka
seperti gorila, berpakaian seragam hitam dan dipersendjatai
dengan tongkat2 jang dapat dipandjang-pendekkan.
Winston mengalihkan wadjahnja dengan tiba2. Roman mu-
kanja diberinja bajangan penuh harap jang tenang, sikap-
wadjah jang sebaiknja dipunjai oleh siapa sadja, hila ia meli-
hatkan mukanja kepada pesawat-tele. Ia melangkah melalui
kamar itu kedapur. Oleh karena ia pergi dari Kementerian
pada saat itu, ia telah mengurbankan makanan siangnja di-
kantin dan ia mengetahui, bahwa ia tak mempunjai apa2
dirumahnja selain dari sepotong roti hitam jang harus di-
simpannja untuk sarapan paginja. Ia mengambil dari lemari
sebuah botol jang berisi sesuatu jang tak berwarna. Pada
etiket boto] itu tulisan: JENEVER KEMENANGAN. Baunja
tidakenak, takubahnja seperti arak. Winstonmengisi mang-
kok teh dengannja sampai hampir penuh, sesudah itu ia
ber-sedia2 dan menuangkannja kedalam mulutnja seperti ia
minum obat.
Segera mukanja mendjadi merah sekali dan matanja basah
air-mata. Rasa jenever itu tak ubahnja seperti asam sendawa.
Dan disamping 'itu, hila kita meminumnja, kita merasa se-
olah2 belakang kepala kita kena pukul tongkat karet. Te.t api
sesaat kemudian rasa terbakar jang diperutnja itu semakin
berkurang dan dunia ini mulai nampak semakin menarik. Ia
mengambil sebatang rokok bernama SIGARET KEMENANGAN
dari bungkusannja jang sudah peot2. Dan dengan tak senga-
dja ia memegang rokok itu lurus kebawah, jang mengaki-
batkan tembakaunja berdjatuhan kelantai. Dengan rokok-
nja jang berikut ia lebih beruntung. Ia pergi kekamar dalam
dan duduk dimedja jang berdiri disebelah kiri pesawat-tele.
Dari latji medja diambilnja tangkai pena, sebotol tinta dan
sebuah buku tulis jang masih kosong. Punggung buku itu
merah dan sampulnja dipualami.
Karena salah satu sebab pesawat-tele jang dikamar itu tak
dipasang ditempat jang biasa. Djadi bukan seperti lazimnja
didinding belakang, sehingga seluruh kamar dapat dikuasai-
9
nja, tetapi didinding jang lebih pandj ang dan jang berhada-
pan dengan djendela. Disamping pesawat itu dindingnja se-
dikit melengkung kedalam; diwaktu m endirikan rumah
petak itu barangkali dimaksudkan untuk didj adikan tempat
rak buku. ban sekarang Winston duduk dil engkungan din-
ding itu. Oleh karenanja dan dengan duduk lurus kebela-
kang ia terhindar dari mata pesawat-tele itu. Tentu ia akan
dapat didengar, tetapi selama ia dapat bertahan duduk de-
ngansikap jangdemikian, ia takakan kelihatan. Bukan sadja
karena susunan jang tak seperti biasa dari kamar itulah
maka ia terpikir akan apa jang sekarang hendak dilakukan-
nja. Tetapi pikiran itu djuga timbul padanja, karena buku
jang baru diambilnja dari latji m edja itu. Buku itu bagus
sekali. Kertasnja jang kuning gading, tambah kuning lagi
sedikit karena tuanja, adalah matjam kertas jang tak dibuat
lagi dalam empatpuluh tahun jang terachir. Biarpun demi-
kian ia dapat menerka, bahwa buku itu masih lebih tua lagi.
Ia melihatnja dietalase sebuah toko loak disalah satu lorong
kota (dibagian mana ia tak tahu lagi dengan pasti) dan ia
segera dikuasai keinginan keras untuk mempunjainja. Dari
anggota2 Par tai diharapkan, bahwa m ereka tak pergi ke-
toko2 biasa (disebut ,belandja dipasar beba:s") . Tetapi ka-
rena banjak barang seperti tali sepatu dan pisau silet tak
dapat dibeli kalau tidak di-toko2 atau kedai2 biasa, maka
pelanggaran peraturan itu tak didjaga dengan keras.
Ia m engintipi kiri-kanan dj alanan dengan tjepat. Sesu-
dah itu ia masuk tjepat2 dan membeli buku itu seharga
dua setengah dollar. Pada waktu itu ia tak sedar, bahwa ia
mengingininja un tuk maksud jang tertentu. Dengan pera-
saan berbuat salah ia membawanja pulang dalam tasnja.
Biarpun bui<.u itu takkan ditulisi apa2, mempunjainja sadja
sudah tentu membahajakan.
Dan sekarang ia hendak mulai dengan buku harian. Itu bu-
kan pekerdjaan gelap (tidak ada pekerdjaan gelap, karena
tak ada lagi undang2), tetapi kalau kedapatan sudah pasti,
bahwa ia akan dihukum mati atau paling sedikit dihukum
kerdja paksa selama duapuluh lima tahun.
10
Winston :rp.emasukkan pena dalam tangkai dan mendjilat
pena itu untuk menghilangkan gemuknja. Pena sudah men-
djadi alat jang kuno, jang untuk menandatapgani sesuatu
sekalipun sudah djarang dipakai. Ia dapat memperolehnja
dengan diam2 dan dengan agak sulit, hanja karena sematjam
perasaan jang berkata, bahwa kertas jang bagus dan kuning
gading itu harus ditulisi dengan pena jang tulen dan bukan
digoresi dengan potlot-tinta. Sebenamja ia tak biasa untuk
menulis dengan tangan. Selain dari tjatatan pendek semua-
nja biasanja didiktekan dalam tulisan-bitjara dan hal itu
tentu tak mungkin bagi maksudnja itu. Ia mentjemplungkan
penanja dalam tinta dan tinggal ragu2 sedetik. Suatu rasa
gemetar mengaliri tubuhnja. Membuat suatu tanda pada
kertas itu berarti tindakan jang memutuskan. Dengan
huruf2 ketjil jang tjanggung ia menulis:
4 April 1984
26
II
33
J.,ll t.lll , hilang dalam dunia jang kes ·tanan d, lam mana ia
~ •ndir i setannja. Ia sendiri . Masa lalu t ·lah mati , masa da-
tang tak dapat digambarkan.
Apakah jang mendjadi tanggungan, b ahwa ia sekarang
mempunjai seorang teman sepaham ? Dan bagaimanakah ia
dapat mengetahui bahwa kuasa Partai itu tak akan kekal un-
tuk se-lama2nja? Dan ketiga sembojan jang didinding putih
Kementerian Kebenaran itu melihat pula kepadanja, seolah
memberikannja djawaban:
34
n.1ntinja, tetapi kehantjuran. Buku harian itu akan mendjadi
ubu dan ia sendiri akan dibasmi. Hanja Polisi-Pikiranlah
J ng akan membatja tjatatan2nja itu sebelum dilenjapkan
dari kenjataan dan kenangan. Bagaimanakah kita dapat me-
minta sesuatu dari masa datang, kalau tak ada apa2 jang
tinggal dari kita, bahkan tidak setjarik kertas jang ditulisi
oleh orang jang tak dikenal? Pesawat-tele memberi tanda
pukul empatbelas. Sepuluh menit lagi ia mesti pergi. Ia su-
dah harus kembali dikantor pukul empatbelas tigapuluh.
Aneh, suara djam dari pesawat-tele itu seolah memberi-
kannja semangat baru. Ia djiwa jang sunji jang menjatakan
kebenaran jang takkan didengar oleh siapapun djuga. Tetapi
selama ia menjatakan kebenaran itu, maka ~ntah dengan
tjara jang bagaimana, hubungannja itu tak akan putus.
Kita bukan meneruskan warisan kemanusiaan dengan ber-
usaha agar orang rpendengar kita, tetapi dengan tetap me-
makai pikiran. Ia kembali kemedjanja, mentjemplungkan
penanja dalam tinta dan menulis:
Kepada IJUJsa datang atau masa silam, kepada masa, bila orang
berpikir bebas, bila ada perbedaan antara manusia satu sama
lain dan tak hidup sendirian-kepada masa bila ada kebenaran
dan apa Jang diadakan tak mungkin ditiadakan:
Dari masa semua seragam, dari masa kesunjian, dari masa
Bung Besar, dari masa pikiranganda-salam!
37
reka harus rnati agar ia dapat tinggal hidup dan bahwa ini
rnerupakan bagian dari perdjalanan kedjadia.n2 jang tak da-
pat dihindarkan.
Apa jang terdjadi tak diingatnja lagi, tetapi dalarn rnirnpi-
. nja itu ia rnengetahui, bahwa dengan salah satu djalan hidup
ibu dan adiknja itu dikurbankan untuk hidupnja sendiri.
Mirnpi itu adalah salah satu rnirnpi, jang berlangsung dalarn
suasana rnirnpi biasa, tetapi rnerupakan landjutan alarn pi-
kiran seseorang; dalarn rnirnpi serupa itu orang itu sedar
akan kenjataan2 dan tjita2 jang kernudian setelah bangun ti-
dur rnasih seolah terasa baru dan berarti. Apa jang sekarang
djelas·dengan tiba2 bagi Winston ialah, bahwa rnati ibimja
itu, harnpir tigapuluh tahun jang lalu, tragis daR rnenjedih-
kan dan seperti jang tak dikenal orang sekarang ini. Ia rne-
nginsafi, bahwa tragik terrnasuk rnasa silarn; pada waktu itu
rnasih ada perseorangan, tjinta dan persaudaraan dan pada
waktu itu anggota2 keluarga rnasih bantu-rnernhantu dengan
tak perlu rnengetahui sebabnja. lngatan akan ibunja rnenu-
suk hatinja: ibunja rnati karena tjintanja terhadapnja, di-
waktu ia rnasih terlalu rnuda dan terlalu rnernentingkan diri
sendiri untuk rnernbalas tjinta ibunja itu. Ibunja dengan sa-
lah suatu tjara, ia tak rnengetahui lagi entah bagairnana, rne-
ngorbankan dirinja untuk suatu pendirian tentang kesetia-
an, jang terdapat diantara anggota2 keluarga dan jang tak
dapat di-ubah 2 • Ia rnenjedari, bahwa hal2 dernikian itu tak
rnungkin terdjadi pada waktu sekarang. Jang ada kini hanja
ketakutan, bentji dan kepediha~, tetapi orang djarnan se-
karang tak rnengenal arti kernuliaan perasaan, tak rnengenal
dukatjita dan kernasjgulan. Sernua ini seolah narnpaknja da-
larn rnata besar ibu dan adiknja jang rnenengadah kepadanja
rnelalui air hidjau itu, ratusan meter dibawahnja, dan jang
rnasih tenggelarn sernakin dalarn.
Tiba2 , disuatu rnalarn rnusirn panas, waktu burni diwamai
ke-ernas2 an oleh sinarrnatahari jang hendak rnenghilang di-
sebelah Barat, ia berdiri diatas rurnput pendek jang lunak.
Pernandangan jang disekitamja itu narnpaknja dernikian se-
ring dalarn rnirnpi2nja, sehingga ia tak pemah rnengetahui
38
dcngan pasti apakah jang dilihatnja itu memang pemanda-
ngan dunia sebenarnja. Dalam pikirannja diwaktu djaga ia
memberikannja nama Daerah Emas. Daerah itu padang
rumput jang penuh dengan lubang2 kelintji, dengan djalan
ketjil jang melintanginja dan sarang tikus mondok disana-
sini. Diatas pagar jang tak sama tinggi diseberang padang
itu, dahan2 olm me-nari2 per-lahan2 disedjuk udara, daun2nja
her-gerak2 ketjil dalam kelompokan2, tak ubahnja seperti
rambut perempuan. Tak djauh dari tempat itu, tetapi di-
luar pandangan mata, air anak sungai mengalir perlahan dan
di-tempat2nja jang dangkal ikan be-renang2 dibawah pohon2.
Gadis berambut hitam itu datang mendapatkannja melalui
padang itu. Dan dengan seolah hanja satu gerak sadja, gadis
itu merenggutkan pakaiannja dari tubuhnja dan melempar-
kannja atjuh tak atjuh ketanah. Tubuhnja putih dan halus,
tetapi tak menimbulkan napsu Winston. Sebenarnja ia ham-
pir2 tak mempedulikannja. Apa jang mengagumkannja pada
saat itu ialah gerak tjara gadis itu melemparkan pakaiannja
jang demikian penuh gaja dan tak peduli, se-akan2 iameng-
hapuskan satu kebudajaan, satu tjara berpikir lengkap,
se-akan2 Bung Besar dan Partai dan Polisi-Pikiran dapat di-
lenjapkan sekaligus hanja dengan satu gerak tepat dari ta-
ngan. Djuga gerak itu termasuk masa silam. Winston ter-
bangun dengan perkataan ,Shakespeare" dibib~rnja.
Pesawat-tele memperdengarkan suara peluit jang meme-
kakkan telinga. Peluit itu berbunji tigapuluh sekon terus-
menerus dalam nada jang sama tinggi. Pukul tudjuh lima-
belas, waktu pegawai mesti bangun. Winston menggeser
badannja keluar tempat-tidur-telandjang, karena anggota
Partai-Tjabang hanja mendapat pembagian pakaian jang ter-
batas-dan mengambil badju kaos jang kotor dan tjelana da-
lam jang tergantung pada sandaran kursi. Tiga menit lagi.
Gerak-badan pagi akan dimulai. Segera kemudian ia men-
dapat serangan batuk hebut, jang biasanja menerkarnnja
setelah ia bangun tidur. Batuk itu demikian menghabiskan
napasnja, sehingga ia baru dapat bernapas biasa kembali se-
telah ia rebah diatas punggungnja dan menarik napas dalam2
39
beberapa kali. Karena batuk itu pembuluh2 darahnja me-
lembung dan pembuluh mekamja mulai gatal.
,GoIongan tigapuluh sampai empatpuluh!" suara perem-
puan membentak keras. ,Golongan tigapuluh sampai em-
patpuluh! Bersiap. Tigapuluh sampai empatpuluh".
Winston melontjat dan bersiap dimuka pesawat-tele. Pa-
da pesawat itu telah nampak seorang perempuan muda jang
kurus, tetapi kuat, berpakaian kemedja trikot dan sepatu
olah-raga.
,Tangan bengkokkan dan luruskan" perintahnja. ,Ikuti
saja. Satu, dua, tiga, empat! Satu, dua, tiga, empat! Ajo
saudara2, bersemangat sedikit! Satu, dua, tiga, empat! Satu,
dua, tiga, em pat! ... " Sakit jang disebabkan battik itu tak
menghilangkan kesan jang ditinggalkan mimpinja itu dan
pikirannja dan gerak2 berirama latihan itu mempertegasnja
pula sedikit. Dalam ia setjara otomatis melambaikan ta-
ngannja kemuka dan kebelakang dan membajangkcin pada wa-
djahnja kepuasan jang garang, jang dianggap pantas selama
latihan gerak-badan, pikirannja merabai djalan kembalinja
kemasa mudanja jang terbajang samar2. Sulit sekali. Mulai
achir tahun kelimapuluhan semua pada mengabur. Bila tak
ada keterangan2 jang objektip jang dapat didjadikan pe-
gangan, maka sampai2 gambaran djelas djalan hidup sendiri
akan mengabur.
Akan teringat kedjadian2 jang besar, jang barangkali tak
pemah terdjadi; terbajang djelas hal2 ketjil dengan tak di-
sertai suasananja dan disamping itu kekosongan2 jang besar
jang tak memberikan pegangan jang bagaimanapun djuga.
Dahulu semua lain sekali. Sampai2 nama negara2 dan gam-
bar2nja dipeta lain sekali. Misalnja nama daerah udara I lain
dahulu; namanja waktu itu ialah Inggris atau Britania, biar-
pun London- ini diketahuinja dengan pasti sekali- dari dulu
bemama London.
Winston tak dapat mengingatkan dengan pasti, apakah
pemah negaranja tak berada dalam keadaan perang, tetapi
rasanja mereka pemah lama hidup damai semasa mudanja,
karena satu dari kenangannja jang terpagi ialah serangan
42
udaramendadakjangmenggemparkan setiap orang. Barang-
kali waktu itu ialah waktu born atom djatuh diatas Col-
chester itu. Jang diingatnja bukan serangan udara itu, te-
tapi jang djelas baginja ialah bagaimana tangan ajahnja me-
meluknja, dalam mereka turui1 ter:.gesa2, turun kebawah,
kebawah, kebawah, kesuatu ruang djauh didalam tanah,
melalui tangga jang ber-putar2, jang ber-njiut2 dibawah kaki
mereka dan jang achirnja mendjadikan kakinja demikian
tjape sehingga ia menangis dan mereka terpaksa berhenti
untuk mengaso. Ibunja mengikuti mereka djauh dibelakang
dengan tjaranja jang tenang dan perlahan itu. Ibunja men-
dukung adiknja-atau barangkali hanja segumpalan selimut
jang didukungnja itu; karena ia tak tahu dengan pasti, apa-
kah waktu itu adiknja sudah lahir. Achirnja mereka sampai
disuatu ruang jang penuh dan riuh, jang menurut pikirannja
adalah stasiun kereta-api dibawah tanah.
Orang pada duduk diubin di-mana2 dan orang lain duduk
di-bangku2 besi, ber-tumpuk2, jang seorang diatas jang lain.
Winston dan ajah dan ibunja mendapat tempat diubin dan
dekat mereka duduk seorang lelaki tua dan seorang perem-
puan tua diatas bangku. Lelaki jang tua itu memakai pakaian
hi tam jang rapi dan kopiah hitam diatas rambut ubanannja:
wadjahnja merah sekali dan matanja biru dan penuh air-
mata. Ia bau jenever. Kulitnja seolah menguapkan jen'e ver
sebagai ganti keringat dan kita akan menjangka, bahwa air-
mata jang membasahi matanja itu adalah jenever tulen. Te-
tapi biarpun ia sedikit mabuk, ia djuga disiksa oleh sesuatu
penderitaan jang benar dan jang tak tertahan. D engan tjara-
nja jang ke-anak2an itu Winston mengerti, bahwa sebeluin-
nja terdjadi sesuatu jang kedjam dan ngeri, sesuatu jang tak
dapat dimaafkan dan takkan dapat diperbaiki lagi. Ia seolah
mengetahui djuga apa kedjadian itu. Seorang jang dikasihi
orang tua itu, barangkali tjutjunja jang perempuan, mati.
Selang2 dua m enit orang tua itu mengulangi berkata: ,Se-
harusnja mereka djangan kita per tjajai. 'Kan sudah saja ka-
takan, bukan ibu? Inilah akibat pertjajamu itu. Dari dulu
sudah kukatakan: mer eka djangan kita pertjaja, bangsat2itu".
43
Tetapi bangsat2 mana jang tak dapat dipertjaja itu, seka-
rang ini Winston tak ingat lagi.
Kira2 sedjak waktu itu boleh dikatakan perang tak henti2-
nja, biarpun untuk berkata tepat, bukan pe rang jang satu
itu sadja. Dimasa mudanja terdjadi p ertempuran2 jang ser-
ba katjau di-djalan2 London selama beberapa bulan. Dari iC.
antaranja ada jang diingatnja dengan djelas. Tetapi tak
mungkin untuk mentjeritakan kembali sedjarah dari selu-
ruh masa itu, djadi untuk mengatakan siapa melawan siapa
pada suatu waktu, tak akan mungkin sama sekali, karena tak
pernah ada pemberitahuan tentang perhubungan negara2
dulu; hanja perhubungan2 jang sekarang ini dipentingkan.
Pada waktu ini, misalnja, ditahtm 1984 (kalau mli!mang ta-
hun r 9 84), Oceania berperang melawan Eurasia dan berse-
kutu dengan Asiatimur. Tak pernah ada pernjataan dimuka
umum atau setjara rahasia jang membenarkan, bahwa per-
nah lain sekali perhubungan ketiga negara itu pada suatu
waktu tertentu di-medan2 pertempuran lain. Sebenarnja
baru empat tahun berselang, dan ini Winston tahu de-
ngan pasti, Oceania berperang dengan Timurasia dan ber-
sekutu dengan Eurasia. Tetapi itu hanja sebintik penge-
tahuan rahasia, jang kebetulan sadja dipunjainja karena i-
ngatannja tak diawasi dengan tjukup. Setjara resmi penggan-
tian kawan sekutu itu tak pernah terdjadi. Oceania ber-
perang melawan Eurasia : oleh karena itu Oceania selalu
berada dalam perang dengan Eurasia. Musuh jang sekarang
selalu mendjadi pendjelmaan dari tjelaka mutlak dan itulah
sebabnja setiap perdjandjian dengannja, biarpun dulu atau-
puri dimasa depan termasuk hal jang tak mungkin.
Jang mengerikan, demikianlah dir.ertimbangkannja untuk
keseribu kalinja dalam ia kesakitan menggeliatkan badannja
kebelak;ang ( dengan tangan dipinggang mereka memutar
bagian atas tubuh mereka berkel.i ling, suatu latihan jang
dianggap baik untuk otot2 punggung) - jang mengerikan ialah
bahwa semuanja mungkin benar. Bila Partai dapat mengua-
sai masa lalu dan mengatakan tentang kedjadian ini atau itu:
itu takpernah terdjadi-maka bukankah hal itu akan lebih me-
sedar dan kemudian mendjadi tak sedar kembal i tentang
tindakan menina-bobokan rakjat jang dikercljakan beberapa
detik sebelumnja. Bahkan untuk clapat mengerti perkataan
,pikiran-ganda", diperlukan pemakaian pikiran· gancla.
Pemimpin gerak-baclan telah memberi tancla meminta
perhatian mereka kembali. ,Mari kita lihat sekarang siapa
dari antara kita jang clapat mentjapai djari kakinja!" katanja
bersemangat. ,Membungkuk kemuka dengan lutut lurus,
saudara2. Satu-dua! satu-dua.! ... "
Winston membentjii latihan jang mengalirkan rasa sakit
dari trnpitnja kepantatnja ini dan jang achimja sering me-
nimbulkan rentetan batuk jang baru. Kepuasan setengah2
1
dari renungan2nja itu mendjadi hilang.
Masa silam bukan hanja berubah, demikian ia memper-
timbangkan, tetapi benar2 dihantjurkan. Karena bagaimana
akan mungkin memastikan sesuatu kenjataan jang paling
djelas, hila tak ada pegangan diluar ingatan sendiri? Ia men-
tjoba mengingatkan, bila ia mendengar untuk pertama kali
sebutan nama Bung Besar. Ia mengira mesti disekitar tahun
keenampuluhan, tetapi tak mungkin untuk mejakininja de-
ngan pasti. Menurut buku2 sedjarah partai: Bung Besar ten-
tu sudah mendjadi pemimpin dan pelindung Repolusi sedjak
semulanja sekali. Djasa2nja ber-angsur2 semakin didahulu-
kan dalam waktu, sehingga sekarang tempo bermulanja
sudah sampai didunia dongengan tahun keempatpuluhan
dan ketigapuluhan : pada waktu itu orang2 kapitalis dengan
topi2 mereka jang tinggi dan aneh itu masih berkeliaran di-
djalan2 London diatas mobil2 jang mentereng atau mereka
naik kereta milor. Tak terselidiki lagi sampai dimana kebe-
naran dongeng ini dan sampai dimana hanja isapan djempol
sadja. Winston sampai tak mengetahui lagi, bila Partai itu
sendiri didirikan. Ia tak pertjaja, bahwa perkataan Soing itu
terdengar sebelum 196o, tetapi mungkin bahwa lebih da-
hulu dikenal dalam bentuk Bahasa-Lamanja-jaitu ,Sosialis-
me Inggris". Semua menghilang dalam kabut. Kadang2 kita
dapat menemukan suatu bohong jang kentara. Tak benar
misalnja, bahwa seperti jang dinjatakan dalam buku2 sedja-
46
rah Partai, bahwa Partailah jang mendapatkan kapal-ter-
bang. Ia mengetahui, bahwa kapal-terbang sudah ada sedjak
masa mudanja. Tetapi kita tak dapat membuktikan sesuatu.
Tak pernah ada suatu tanda bukti. Selama hidupnja ia hanja
satu kali memegang dalam tangannja satu tanda bukti tulisan
jang tak dapat diingkari tentang pemalsuan suatu kenjataan
sedjarah. Dan pada kesempatan itu- ,Smith!" teriak suara se-
tan dari pesawat-tele itu. ,6o79 Smith W! Ja, kau. Bungkuk-
nja lebih dalam! Kau tak sungguh2 • Ja, saudara, begitu lebih
baik. Dan sekarang istirahat, semua, dan perhatikan saja".
Tiba2 keringat dingin mengaliri seluruh tubuh Winston.
Wadjahnja tetap tinggal mendatar. Djangan sekali perlihat-
kan tanda putus asa. Djangan sekali perlihatkan tanda ma-
rah. Kerlipan mata sadja sudah dapat djadi tanda. Ia berdiri
melihat, bagaimana pemimpin gerak-badan itu mengangkat
tangannja keatas kepala dan biarpun tak dapat dikatakan de-
ngan gaja, tetapi dengan ketelitian jang njata dan dengan
penguasaan- membungkuk dan membawa udjung djarinja
kebawah djari kakinja.
,Lihat saudara2 ! Demikianlah saja ingin lihat saudara la-
kukan. Perhatikan pula saja sekali lagi. Usia saja sudah tiga-
puluh sembilan tahun dan saja telah pernah mempunjai em-
pat anak. Begini" . Ia membungkukkan badannja pula .ke-
muka. ,Lihat, lutut saja tidak bengkok, bukan. Saudara2
djuga dapat berbuat demikian kalau mau", demikian ia me-
landjutkan bitjaranja, sambil berdiri lurus kern bali. ,Setiap
orang dibawah umur empatpuluh lima tahun sanggup men-
tjapai djari kakinja dengan tangannja. Kita t~k semua be-
runtung untuk bertempur digaris depan, tetapi paling sedi-
kit kita dapat berusaha, agar kita tetap sehat dan utuh. Ingat
pemuda2 kita jang dimedan pertempuran Malabar! Dan
angkatan laut kita Benteng Semudera. Ingatlah sebentar
perdjuangan mereka. Tjoba sekali lagi. Demikian lebih
baik, saudara, demikian djauh lebih baik," ia menjambung
memberi dorongan, diwaktu Winston dengan membung-
kuk mati2an, berhasil mentjapai djari kakinja dengan lutut
lurus. Untuk pertama kali dalam beberapa tahun.
47
IV
48
kata2 Bahasa-B~ru-jang dalam Kementerian dipakai untuk
urusan kantor sendiri. Bunjinja:
waktu 17-3-84 bb pidato laporan ralat afrika perbaiki
waktu 19-12-83 ramalan 3 pt kwartal 83 salahtjetak
mrt nr hari ini.
waktu 14- 2-84 kemkem salahtjatatan tjoklat perbaiki
waktu 3-12-8 3 laporan bb. perintahharian tambahtak-
tepat berh bukanorang tulisbalik baik-
kali ditandaperub simars.
Dengan perasaan jang samar2 puas Winston mengesam-
pingkan perintah jang keempat. Perintah itu sulit dan akan
lebih baik dikerdjakan belakangan. Jang tiga lainnja adalah
pekerdjaan rutine, biarpun barangkali jang kedua akan ber-
arti pekerdjaan men-tjari2 jang membosankan dalam daf-
tar2-angka.
Winston memutar knop _pesawat-tele dan minta nomor2
lama dari Waktu jang tersebut dalam kertas, perintah itu.
Lembar2 lama itu hanja beberapa menit kemudian melun-
tjur keluar dari pipa-surat2.
Kewadjiban2 jang diterimanja itu berhubungan dengan ka-
rangan atau berita2 jang oleh sesuatu sebab dianggap harus
diubah atau sepei'ti bunji istilah resminja: diperbaiki. Dari
Waktu tanggal tudjuhbelas Maret ternjata misalnja, bahwa
Bung Besar meramalkan dalam pidato kemarinnja, bah-
wa keadaan dimedan India-Selatan akan tinggal tenang, te-
tapi bahwa dalam waktu jang pendek akan dilakukan oleh
tentera Eurasia serangan di Afrika-Utara.
Kemudian ternjata, bahwa putjuk pimpinan tentara Eura-
sia memulai serangannja di India-Selatan dan bukan di Afri-
ka-Utara; oleh karena itu bagian dari pidato Bung Besar itu
perlu diubah dengan tjara jang demikian, sehingga apa jang
terdjadi itu memang seperti ramalan itu.
Demikian djuga Waktu tanggal sembilanbelas Desember
mengumumkan angka2 resmi produksi-anggaran dari ber-
matjam2 rupa bahan2-pemakaian dalam kwartal keempat da-
ri tahun 1983, jang djuga mendjadi kwartal keenam dari
Rentjana-Tiga-Tahun jang Kesembilan. Nomor hari ini me-
49
muat pengurnuman tentang produksi jang sebenarnja dan
ternjata, bahwa anggaran2 bagi setiap bagian itu tak kena
sama sekali. Maka kewadjiban Winstonlah sekarang untuk
memperbaiki angka2 jang semula dan menj esuaikannja de-
ngan angka2 jang kemudian. Perintah jang ketiga mengenai
ralat jang ketjil sekali jang dapat dibenarkan dalam bebera-
pa menit. Dalam bulan Pebruari jang baru lalu Kementerian
Kemaklnuran telah menjetudjui (istilah umumnja ialah
,djandji jang takkan dimungkiri"), bahwa pembagian tjoklat
. takkan dikurangi sepandjang tahun 1 9 84. Seperti jang dise-
dari oleh Winston, pembagian tjoklat itu sebenarnja akan
dikurangi mulai achir minggu ini dari tig'apuluh sampai dua-
puluh gram. Jang harus dikerdjakannja hanja mengganti
persetudjuan itu dengan peringatan, bahwa barangkali pem-
bagian itu akan perlu dikurangi dibulan April.
Serta Winston menjelesaikan salah satu dari perintah itu,
lalu ia mendjepitkan kertas bertuliskan perbaikan ralat ke-
pada nomor Waktu jang bersangkutan dengan djepitan ker-
tas dan memasukkannja kedalam mulut pipa-surat2. Sesudah
itu surat perintah asli dan tjatatan2jangmungkinada dibuat-
nja sendiri di-remuk2nja dengan gerak jang hampir tak dise-
darinja dan dibuangnja kedalam lubang-ingatan untuk dite-
lan hilang oleh njala api. Apa jang terdjadi dalam gua ternpat
bermuaranja pipa-surat2 itu tak diketahuinja semuanja, te-
tapi dalam garis2 besarnja ia memang tahu. Begitu semua
perbaikan jang pada suatu saat diperlukan untuk nomor
Waktu jang kesekian, dikurnpulkan dan diperbandingkan,
lantas nomor itu ditjetak kembali. Penerbitan aslinja di-
hantjurkan dan sebagai gantinja disimpan nomor jang diper-
baiki itu. Proses penggantian jang terus-menerus ini bukan
hanja dikerdjakan pada surat2-kabar, tetapi djuga pada bu-
ku2, madjalah2, risalah, sur.at2, tempelan, surat2 sebaran, pi-
lem, pengambilan2 suara, karikatur2, gambar2-pada setiap
matjam bagian atau dokumentasi jang mungkin mempunjai
arti politik atau tjita2. Setiap hari dan hampir setiap menit
masa jang silam dikinikan. Dengan tjara demikian maka ke-
benaran setiap ramalan Partai dapat dibuktikan dengan per-
so
tolongan naskah2 itu; djuga setiap berita, setiap pernjataan
pendapat jang bertentangan dengan kebutuhan masa seka-
rang, tak pernah boleh tinggal dalam arsip. Seluruh sedjarah
adalah naskah jang ditulis dua kali, dikoreksi bersih dan di-
tulis' kembali, sebanjak kali diperlukan. Djika telah diker-
djakan semua, maka dalam hal manapun djuga takkan mung-
kin untuk membuktikan, bahwa ada suatu pemalsuan.
Seksi jang terbesar dari bagian Arsip, lebih besar dari bagian
Winston, terdiri sama sekali atas orang2 jang mempunjai
kewadjiban mentjari dan mengumpulkan semua eksemplar
buku, nomor2 surat-kabar dan barang tjetakan lain jang su-
dah tidak terpakai lagi. Sedjumlah nomor sk. ,Waktu" jang
barangkali telah ditjetak kembali sebanjak duabelas kali
disebabkan oleh perubahan2 perimbangan politik atau rama-
lan salah dari Bung Besar sendiri, masih ada disimpan de-
ngan tanggalnja jang asli dan tak ada sama sekali eksemplar
jang lain untuk mendustakannja. Djuga buku2 ditarik kern-
bali dan ditulis kembali ber-ulang2 dan pasti diterbitkan
kembali dengan tiada suatu pengakuan, bahwa diadakan se-
suatu perubahan. Bahkan instruksi tulisan jang Winston te-
rima dan jang dibuangnja kalau ia selesai, tak pernah menja-
takan, bahwa harus dibuat pemalsuan: selalu disebut adanja
salah mengerti, kechilafan, salah tjetak atau pengambilan
jang salah jang harus diperbaiki untuk ketelitian.
Tetapi sebenarnja, bukan pemalsuan, pikirnja, sambilmem-
perbaiki angka2 dari Kementerian Kemakmuran itu. Ha-
nja penggantian omong kosong jang satu dengan jang lain.
Untuk sebagian besar bahan2jang dipakai itu tak mempunjai
hubungan apa2 dengan sesuatu dalam dunia sebenarnja, bah-
kan tidak sematjam hubungan jang tersimpul dalam bohong
jang bertudjuan. Gambaran jang diberikan oleh statistik
jang asli maupun jang sudah diperbaiki chajal pula. Sering
diharapkan, bahwa kita akan dapat menjusunnja diluar ke-
pala. Misalnja pengumuman Kementerian Kemakmuran
menganggar produksi sepatu untuk kwartal itu sebanjak se-
ratus empatpuluh lima djuta. Produksi jang sebenarnja ber-
djumlah enampuluh dua djuta. Tetapi pada waktu menulis
SI
kembali pengumuman itu, Winston merendahkan djumlah
itu sampai limapuluh-tudjuh djuta untuk menjediakan ke-
longgaran untuk pemjataan jang biasa, bahwa patokan jang
semula telah dilewati. Biarpun bagaimana jang enampuluh
dua djuta itu tidak lebih dekat pada kebenaran dari lima-
puluh tudjuh djuta atau dari seratus empatpuluh lima djuta.
Mungkin sekali tak ada sepatu jang dibuat. Lebih mungkin
lagi tak ada orang jang mengetahui berapa sepatu jang di-
buat dan jang lebih tak mempedulikannja lagi. Orang ha-
nja mengetahui, bahwa setiap kwartal dibuat sepatu dalam
· djumlah besar diatas kertas, sedangkan barangkali kaki se-
paro penduduk Oceania tinggal telandjang bulat. Dan demi-
kianlah adanja dengan setiap matjam keterangan, penting
atau tidak penting. Semua mengabut djadi dunia bajangan,
dalam mana sampai angka tahun mendjadi kabur. Mata Win-
ston mengitari seluruh ruang. Dalam bilik jang berhadapan
dengan tempatnja itu duduk seorang laki2, namimja Tillot-
son, jang berdagu hitam dan jang memberi kesan sebagai
seorang jang teliti. Ia bekerdja tak ber-henti2, diatas lutut-
nja surat-kabar jang dilipat dua dan mulutnja dekat pada pi-
pa mesin-tulisan-bitjara. Nampaknja seolah ia mentjoba me-
rahasiakan apa jang dikatakannja itu antara dia dengan pesa-
wat-tele. Ia m engangkat matanja dan gelas katja-matanja
memantjarkan kilap jang memusuhi kearah Winston.
Winston boleh dikata tidak mengenal Tillotson dan ia tak
mengetahui pekerdjaan apa jang diberikan padanja. Orang2
dari bagian arsip tak mau segera mentjeritakan sesuatu ten-
tang pekerdjaan masing2. Dalam ruang jang pandjang dan
jang tak berdjendela itu, dengan barisan ganda bilik2nja dan
kerosok kertas dan dengusan suara komat-kamit jang tak
ber-henti2 dalam tulisan-bitjara ada kira2 duabelas orang
jang sampai tak dikenal Winston namanja, biarpun ia meli-
hat mereka setiap hari lari2 pulang balik di-gang2 atau ribut
me-lambai2kan tangan mereka diwaktu Bentji Dua Menit.
Ia tahu, bahwa dibilik dekatnja itu bekerdja mati2an perem-
puan berambut kuning djelek itu, hanja untuk mentjari dan
mentjoret nama2 orang jang sudah dibasmi dan karena itu
52
dianggap tak pernah ada. Dalam pekerdjaannja itu ada se-
suatu jang kena, karena suaminja sendiri dibasmi beberapa
tahun jang lalu. Dan beberapa bilik antaranja lagi duduk se-
orang machluk, bernama Ampleforth, jang lemah-lembut,
tak praktis, pengelamun, mempunjai kuping penuh rambut
dan jang mempunjai bakat jang menakdjubkan untuk me-
njunglapkan sadjak dan irama; ia sedang sibuk menjadur
sadjak2 - disebut naskah2 jang sebenarnja - jang dianggap
berbahaja bagi tjita2, tetapi jang oleh karena sesuatu sebab
mesti disertakan dalam kumpulan sadjak itu. Dan ruang de-
ngan pekerdja2 jang berdjumlah kurang-lebih limapuluh
orangituhanja merupakan seksi-bagian, boleh dikatakan sa-
tu sel dalam keseluruhan bagian Arsip jang besar itu. Di-
samping, diatas dan dibawahnja, rombongan pekerdja lain-
nja sibuk dengan seribu-satu matjam pekerdjaan2 jang tak
dapat dibajangkan. Pertjetakan2 besar dengan redaktur2 ba-
giannja, ahli2 tipografinja dan dengan sanggar2 (atelier2)
jang tjukup diperlengkapi itu untuk memalsukan gambar2.
Bagian atjara-tele dengan insinjur2, pemimpin atjara dan
rombongan2 pemain2 sandiwaranja jang chusus dipilih ka-
rena kepintaran mereka untuk meniru suara2. Disamping
itu masih ada lagi barisan2 pentjatat jang hanja ditugaskan
menjusun daftar2 buku dan madjalah2 jang harus ditarik
kembali. Ruang2 besar dan luas tempat penjimpanan ba-
rang2 tjetakan jang telah diperbaiki dan tungku2 tersembu-
nji tempat menghantjurkan eksemplar2 asli. Dan disana-
sini, tak dikenal sama sekali, otak jang m emimpin, jang
menjatukan semua pekerdjaan ini dan jang menentukan ga-
ris2 politik, jang mendjadikan perlu bagian dari masa silam
ini dipelihara, jang itu dipalsukan; selainnja dihantjurkan.
Dan achirnja bagian Arsip itu sendiri hanja satu tjabang sa-
dja dari Kementerian Kebenaran, jang tugas utamanja bu-
kan per-tama2 terletak pada penjusunan kembali masa jang
lalu, tetapi pada penjediaan surat2-kabar, pilem, buku2 pe-
doman, atjara2 pesawat-tele, tj erita sandiwara, roman bagi
pendudt,t.k Oceania - dengan setiap matjam penerangan,
pendidikan atau hiburan jang dapat dipikirkan, dari patung
H
sampai sembojan, dari sadjak jang lyris sampai kerisalah il-
mu hajat dan dari buku peladjaran membatja untuk anak2
sampai kekamus Bahasa-Baru. Dan Kementerian itu bukan
hanja melajani keperluan2 Partai jang seribu-satu matjam
itu, tetapi sekali lagi harus mengulangi seluruh usaha itu
pada tingkatan jang lebih rendah untuk kaum prole. Ada
serantai bagian jang tersendiri untuk mengurus batjaan,
musik, sandiwara dan hiburan pada umumnja untuk rakjat
prole. Bagian 2 ini menerbitkan madjalah2 djelek jang hanja
memuat karangan tentang olah-raga, kedjahatan dan ilmu
nudjum, roman2 pitjisan sensasi, pilem renimbulkan napsu
dan lagu2 jang sentimentil jang digubah setjara mekanis sa-
ma sekali pada sematjam kaleidoskop jang chusus, jang di-
kenal dengan nama mesin-sadjak. Bahkan ada seksi-bagian-
disebut dalam bahasa-Baru bagtjab - jang bertugas mem-
buat segala matjam batjaan pertj'abulan jang terhina, jang
dikirimkan dalam bungkusan2 jang disegel dan jarig tak boleh
dilihat oleh seorang anggota partai, selain dari mereka jang
bekerdja dibagian itu.
Diwaktu Winston duduk bekerdja, datang meluntjur tiga
perintah dipipa surat2 itu; perintah2 itu mengenai hal2 biasa
dan dapat diselesaikannja sebelum tiba saatnja Bentji Dua
Menit. Setelah selesai Bentji itu, ia kembali kebilik tempat
bekerdjanja, diambilnja kamus Bahasa-Baru dari rak buku,
digesernja mesin-tulisan-bitjara kesamping, digosoknja ka-
tjamatanja, dan membungkuk menghadapi bagian jang
terpenting dari pekerdjaannja pada pagi ini.
Kepuasan jang paling besar dalam hidup Winston didapat-
nja dalam pekerdjaannja itu. Sebagian besar adalah peker-
djaan-rutine jang membosankan, tetapi sekali2 datang djuga
perintah jang dem!kian sulit dan ruwet, sehingga ia terma-
kan sama sekali olehnja seperti djuga pemetjahan soal ilmu
pasti meminta perhatian kita seluruhnja-ini dia buah2 pe-
malsuan jang dipikirkan matang2 ; didalamnja kita tak mem-
punjai pegangan jang lain diluar pengetahuan sendiri ten-
tang dasar2 Soing dan raba2an tentang apa jang Partai kehen-
daki akan kita katakan.
54
Winston ahli dalam hal2 sematjam ini. Bahkan kadang2 di-
pertjajakan kepadanja kewadjiban memperbaiki tadjuk2
rentjana surat-kabar Waktu da,n semua itu ditulis dalam Ba-
hasa-Baru. Ia meratakan surat perintah jang tadi dikesam-
pingkannja itu. Perintah itu berbunji:
waktu 3. I 2. 8 3 laporan bb perintahharian tambahtak tepat
berh bukanorang tulisbalik baikkali ditandapemb simars.
Didalam Bahasa-Lama (atau bahasa Indonesi~) perintah itu
akan dapat ditulis seperti berikut:
Laporan Perintah harian Bung Besar didalam sk Waktu tang-
gal 3 Desember I 9 8 3 tak memuaskan sama sekali dan dida-
lamnja disebut orang2 jang tidak ada. Tulis kembali semu-
anja dan sebelum naskah itu disimpan dalam arsip minta
ditandatangani lebih dahulu oleh pembesar2 atasan.
Winston membatja karangan sumber ketidakpuasan itu.
Nampaknja perintah harian Bung Besar itu terutama dimak-
sudkan sebagai pemjataan pudjian terhadap pekerdjaan su-
atu organisasi jang dikenal sebagai P .P .B.S., jang menjedia-
kan rokok dan hiburan2 lain untuk pelaut2 Benteng Samu-
dera. Seorang Saudara jang bemama Withers, seorang ang-
gota terkemuka Partai Pusat, mendapat pudjian istimewa
dan mendapat hadiah tanda djasa, Bintang djasa istimewa
kelas dua.
Tiga bulan kemudian P .P .B.S. itu dibubarkan tiba2 dengan
tak memberitahukan sebab2nja. Tak usah diragukan lagi,
bahwa Withers dengan pembantu2nja tak disukai lagi dan
dilenjapkan, tetapi kedjadian itu tak diumumkan dalam su-
rat2 kabar atau melalui pesawat-tele. Dan hal itu tak diha-
rapkan djuga, karena tak biasa bagi pendjahat2 politik untuk
dibawa kemuka pengadilan atau untuk didakwa sadja dimu-
ka umum. Pembersihan2 besar2an, dalam mana tersangkut
be-ribu2 orang, dengan pengadilan pengchianat2 dan pen-
djahat2 pikiran, jang dengan sedih mengakui kesalahan2 me-
reka dimuka umum dan kemudian dihukum mati, adalah
pertundjukan2 chusus, jang diadakan tak lebih sering dari
sekali dalam beberapa tahun. Lebih biasa, bahwa orang2
jang tak disukai oleh Partai lagi, lenjap b gitu sadja dan ke-
mudian tak terdengar apa2 lagi dari m ereka . Tak pernah ada
sesuatu petundjuk ten tang apa jang t erdj adi dengan mereka.
Dalam beberapa hal mereka tidak mati barangkali. Dari an-
tara orang2 jang dikenal Winston sendiri, ada barangkali,
orang tuanja bel urn termasuk, tigapuluh orang jang meng-
hilang pada suatu waktu.
Winston me-ngutik2 hid~gnja per-lahan2 dengan djepitan
kertas. Dalam bilik .diseberangqja saudara Tillotson masih
duduk membungkuk diam2 diatas mesin-tulisan-bitjaranja.
Sebentar diangkatnja kepalanja: nampak kembali kilau ge-
las katjamatanja jang memusuhi itu. Winston bertanja pada
dirinja sendiri apakah saudara Tillotson sibuk dengan pe-
kerdjaan jang sama seperti pekerdjaannja itu. Hal itu me-
mang mungkin sekali. Pekerdjaan jang demikian berbahaja
itu tak dapat dipertjajakan pada seorang sadja; tetapi me-
njerahkan pekerdjaan itu kepada sebuah panitia akan berarti
pengakuan terang 2an, bahwa diadakan pemalsuan. Mungkin
sekali, bahwa sekarang ada selusin orang jang diwadjibkan
membuat naskah2 jang bersaingan tentang apa jang sebenar-
nja dikatakan oleh Bung Besar. Dan nanti salah seorang dari
pentolan Partai Pusat akan memilih salah satu dari naskah
itu, mematutnja disana-sini dan memutar proses perubahan
(cross-references) jang diperlukan, lalu bohongjangterpilih
itu akan sampai kearsip dan mendjadi kebenaran.
Winston tak mengetahui, apa sebabnja Withers disingkir-
kan. Barangkali karena korupsi atau kurang tjakap. Barang-
kali Bung Besar hanja menjingkirkan salah seorang bawah-
annja jang terlalu populer. Barangkali Withers atau orang
dari lingkungan jang terdekat ditjurigai karena ketjenderu-
ngan2 orang bid'ah. Atau barangkali-dan itulah jang paling
mungkin-karena pembersihan dan pebasmian merupakan
bagian jang perlu dari mesin pemerintahan. Satu2nja petun- 1
djuk jang njata hanja diberikan oleh kata2 ,berh bukan-
orang", jang menandakan, bahwa Withers telah mati. Sudah
djelas dengan sendiri bagi kita, bahwa demikianlah halnja,
hila orang ditangkap. Kadang2 mereka dilepaskan dan me-
sS
r eka bebas ke-mana2 selama satu atau dua tahun sebelum
mereka dihukum mati. Sekali2, tetapi sangat djarang sekali,
terdjadi, bahwa seseorang jang telah lama dianggap mati,
muntjul kembali sebagai bajang2 hantu pada suatu pengadi-
lan urnurn, dimana ia m emberatkan· tuduhan2 terhadap ra-
tusan orang dengan keterangan2nja sebelum ia menghilang
pula. Dan sekali ini untuk se-lama2-nja. Tetapi Withers su-
dah mendjadi bukanorang. Ia tak ada: ia tak pernah ada.
Whiston sampai kepada keputusan, bahwa tidak akan tju-
kup dengan hanja m embalikkan tendens pidato Bung Besar
itu. Lebih baik menjusunnja tentang sesuatu jang tak ber-
hubungan sama sekali dengan pokok aslinja. Ia akan dapat
mengubah pidato itu djadi tuduhan jang biasa terhahap peng-
chianat2 dan pendjahat-pikiran, tetapi terlalu kentara sedi-
kit; dan kalau ia me-reka2 kemenan.gan dimedan pertem-
puran atau sesuatu hasil luar biasa jang melebihi produksi
ramalan dalam Rentjana-Tiga-TahLm jang Kesembilan,
maka akan ditimbulkannja kesulitan pula bagi arsip. Apa
jang dibutuhkannja adalah karangan baru, hasil pikiran-
nja sendiri. Tiba2 muntjul dalam kepalanja, boleh dika-
takan sudah disiapkan sama sekali, bajangan seorang saudara
Ogilvy, jang baru2 ini mati dengan gagah berani dalam per-
tempuran. Sering terdjadi, bahwa Bung Besar mengutjap-
kan perintah hariannja itu untuk memperingati seorang
anggota biasa Partai ; riwajat hidup dan matinja dikemuka-
kannja sebagai tjontoh jang pantas untuk ditiru. Sekarang
Bung Besar akan memperingati saudara Ogilvy. Sebetulnja
tak ada saudara Ogilvy seperti jang dimaksudnja itu, tetapi
beberapa baris tjetakan dan beberapa gambar2 palsu akan
mengadakannja dengan segera.
Winston berpikir sebentar, mendekatkan mesin-tulisan-
bitjara itu kepadanja dan mulai mendiktekan dalam gaja
Bung Besar jang biasa: suatu gaja seorang militer maupun
seorang guru dan gaja itu karena kesukaannja bertanja dan
segera mendjawabnja (,Peladjaran2 apakah jang kita dapati
dari hal ini, saudara? Peladjaran ini-jang djuga salah satu
daridasar2pokokSoing-jang, dsb. dsb .)mudahuntukditiru.
59
Diwaktu saudara Ogilvy berusia tiga tahun ia tak meng-
ingini main2an jang lain dari tambur , stcngun dan heli-
kopter ketjil. Diwaktu ia berusia enam tahun - setahun le-
bih dahulu karena pembebasan istimewa dari sjarat2 -ia
mendjadi anggota Mata2 ; diwaktu berusia sembilan tahun ia
mendjadi pemimpin rombongan. Pada umur sebelas tahun
ia mengadukan pamannja kepada Polisi-Pikiran setelah ia
mendengar pertjakapan2 j~g dianggapnja seolah mengan-
dung niat 2 djahat. Pada usia tudjuhbelas tahun ia mendjadi
pemimpin daer~h dari Persekutuan Pemuda Antisex. Pada
waktu ia berusia sembilanbelas ia mendapat tjara membuat
granaf tangan, jang diterima oleh Kementerhm Perdamaian
dan jang pada pertjobaan pertama mematikan sekaligus ti-
gapuluh satu tawanan Eurasia. Pada usia duapuluh tiga ta-
hun ia gugur. Diwaktu ia terbang melalui Lautan Hindia
dengan surat2 pemerintah jang penting, ia dikedjar pesa-
wat2jet musuh; ia memberatkan tubuhnja dengan sebuah
senapan mesin dan melontjat dari helikopter itu kedalam
laut, dengan surat2 penting itu-suatu achir hidup, demi-
kian kata Bung Besar, jang tak dapat kita kenang dengan tak
disertai perasaan iri hati. Bung Besar menambah beberapa
keterangan tentang kemumian dan kedjudjuran hidup sau-
dara Ogilvy. Ia tak minum minuman keras, tak merokok,
tak m entjari hiburan selain dari hiburan setiap hari dige-
dung olah raga dan telah berdjandji untuk tidak kawin, oleh
karena menurut anggapannja perkawinan dan urusan kelu-
arga itu tak dapat disatukan dengan penjerahan dirinja un-
tuk memenuhi kewadjibannja sepandjang hari. Pokok pem-
bitjaraannja tak lain dari dasar2 Soing dania tak mempunjai
tudjuanhidup janglaindarimenaklukkanEurasia, musuhitu,
dan memusnakan rnata2 musuh, penjabot2 , pendjahat2-piki-
ran dan pengchianat2 umumnja sampai keorangjangterachir.
Mula2 Winston tak dapat semupakat dengan dirinja apakah
ia akan memberikan saudara Ogilvy Bintang tanda djasa is-
timewa: achimja ia memutuskan untuk tak memberikannja
bintang itu, untuk menghindarkan keterangan2 jang tak
perlu jang mungkin harus diberikan.
6o
Ia melajangkan pandangannja pula kesaingannja dalam bilik
jang diseberang ruang itu. Seolah ada sesuatu jang berkata
kepadanja dengan pasti, bahwa Tillotson sedang sibuk de-
ngan pekerdjaai). jang sama. Tak ada djalan rintuk mengeta-
hui naskah siapa achirnja jang akan diterima, tetapi ia me-
rasa pasti, bahwa naskahnja itulah jang akan menang. Sau-
dara Ogilvy, jang sedjam sebelumnja belum ada dalam pi-
kiran, kini telah mendjadi kenjataan. Bahwa orang dapat
mentjiptakan orang jang mati dan bukan jang hidup, me-
lintas dalam kepalanja sebagai pikirananeh. Saudara Ogilvy,
jang tak pernah ada dalam kenjataan hidup, sekarang ada se-
bagai masa silam jang mati. Bila kemudian pemalsuan itu
dilupq_kan, hidupnja didunia ini akan dipertjajai berdasar-
kan bukti jang sama seperti djuga hid up Charlemagne atau
Julius Caesar.
61
v
75
banjak helikopter, lebih banjak buku, lehih banjak baji-se-
mua meningkat selain dari penjakit, kedj ahatan dan kegi-
laan. Setiap tahun dan setiap menit setiap orang dan setiap
apa sadja tjepat meningkat keatas. Seperti djuga Syme tadi,
Winston mengambil sendoknja dan me-main2 kannja dalam
saus jang mengalir diatas medja dan dialirkannja sampai ber-
bentuk gambar. Dengan bentji pikirannja berkisar pada su-
dut kebendaan hidup. Apakah dahulu sama sadja keadaannja
seperti sekarang? Apakah rasa makanan sama djuga? Matanja
mengintai kantin itu. Ruang jang penuh sesak dengan para2 -
nja jang rendah, dinding2 jang butek karena digeseri dan di-
pegangi oleh entah berapa tubuh, medja2 dan kursi besi jang
peot, jang satu sama lain demikian berdekataan sehingga
orang duduk ber-siku2an, sendok2 jang sudah bengkok, baki
jang ber-lekuk2, kom2 putih jang kotor; bagian luar dan
dalam semuanja litjin bergemuk, dan bau asam bertjampur-
aduk bau jenever dan kopi djelek dan rispot dari kaleng2
dan pakaiari kotor. Boleh dikatakan, bahwa setiap kali perut
dan kulit kita menentang, kita merasa seolah diserobot se-
suatu jang mendjadi hak kita. Benar ia tak mempunjai ke-
nangan akan sesuatu, jang berbeda banjak. Disetiap waktu,
jang djelas dapat terbajangkan oleh ingatannja, tak pernah
ada makanan jang benar2 tjukup banjak, orang tak pernah
mempunjai kaus-kaki atau pakaian dalam, jang tak penuh
lubang2, semua perabot peot2 dan gojah, ruang2 tak tjukup
dipanasi, kereta2 api dibawah tanah penuh sesak, rumah2
hampir ambruk, roti berwarna kelabu, teh djarang, kopi
dengan rasa entah apa, rokok kekurangan- tak ada jang mu-
rah dan jang ber-lebih2an selain dari jenever tiruan. Dan
tentu hal2 ini akan lebih mentjelakakan, bila orang semakin
tua. Bukankah keadaan ini suatu tanda, bahwa bukan menu-
rut kehendak alam, bila orang merasa sedih dengan kesuli-
tan dan kekotoran dan kekurangan, dengan musim dingin
jang tak mengenal achir, kelekitan kaus 2-kaki, tangga lis-
trik jang tak pernah terpakai, air dingin, sabun jang ber-
bidji2, rokok2 jang peot, makanan dengan rasanja jang asam
dan aneh? Apa sebabnja orang akan mengalami semua ini
76
sebagai tak terderita, kalau ia tak mempunjai sesuatu ke.
nangan warisan, bahwa dunia ini dahulu pernah lain?
Matanja kernbali mengitari ka,ntin itu. Hampir setiap orang
djelek dan akan masih djelek, djuga hila memakai pakaian
jang lain dari selalu pakaian kerdja jang biru itu. Diudjung
lain ruang itu duduk sendiri minum kopi seorang lelaki
ketjil, rupanja sangat menjerupai kumbang, sedangkan ma-
tanja melirik tjuriga kian kemari. Betapa mudahnja bagi
kita untuk mempertjajai dengan tak melihat kesekitar kita,
demikian pikir Winston, bahwa bentuk tubuhjang di-tjita2-
kan oleh Partai-pemuda2 jang besar tegap dan pemudi2 de-
ngan buah dada jang montok, hajati, merah dibakari mata-
hari dan tak pikir apa2-djuga benar2 ada dan konon meru-
pakan djumlah jang terbesar. Sebenarnja sepandjang penge-
tahuannja sebagian besar penduduk Daerah Udara I adalah
ketjil, hitam dan bungkuk. Aneh, bahwa djumlah orang
jang menjerupai kumbang itu semakin banjak di Kemente-
rian2: orang2 gemuk, jang dipagi hidupnja telah mendjadi
buntjit, dengan kaki2 pendek mereka jang melangkah ke-
tjil2 setengah lari dan wadjah bundar jang tak dapat dise-
lami, dengan pasangan mata jang ketjil sekali. Matjam orang
jang rupanja berkembang-biak dibawah kekuasan Partai.
Pengumuman Kementerian Kemakmuran itu diachir~ de-
ngan bunji selomperet dan diganti oleh musik jang beFbunji
seperti kaleng kosong. Parsons, jang bertambah semangat
karena angka2 itu, mengambil pipanja dari mulutnja.
,Sungguh hebat hasil jang ditjapai oleh Kementerian Ke-
makmuran tahun ini", katanja dengan angguk kepala serba-
tahu.
,Djadi, bung Smith, tentu kau tak ada lagi beberapa buah
silet untukku ?"
,Kosong sama sekali", kata Winston. ,Siletku jang kupa-
kai sekarang telah enam minggu lamanja."
,Apa boleh buat-apa salahnja bertanja, pikirku tadi bung."
,Maaf", kata Winston.
Suara bebek dimedja dekatnja itu, jang dibisukan sebentar
oleh pengumuman Kementerian itu, mulai lagi, sama keras
77
seperti semula. Entah oleh karena apa, Winston teringat
tiba2 akan njonja Parsons, dengan rambut djarangnja dan
debu di-alur2 mukanja itu. Dua tahun lagi anak2 itu akan
mengadukannja kepada polisi. Njonja Parsons akan dttangas.
Syme akan ditangas. O'Brien akan ditangas. Sebaliknja Par-
sons tak akan ditangas. Orang2 seperti kumbang, jang lari2
ketjil dengan demikian tjepat melalui simpang-siur gang2 di
Kementerian itu-djuga mereka tak akan ditangas. Dan ga-
dis berambut hitam, gadis dari bagian buku Roman itu-
djuga ia tak akan ditangas. Se-olah2 ia tahu setjara naluri
siapa jang akan tinggal hidup dan siapa jang akan mampus :
biarpun tak mudah untuk mengatakan djustru apa sebetul-
nja jang menentukan jang tinggal hidup itu.
Pada saat ini ia terkedjut dibangunkan dari menungannja.
Gadis jang dimedja dekatnja itu memalingkan kepalanja dan
melihat kepadanja. Gadis itu ialah gadis berambut hitam
itu. Ia melihatnja dari samping, tetapi dengan keinginan ta-
hu jang keras. Serta mata Winston bertemu dengan panda-
ngannja, lalu gadis itu memalingkan matanja pula kearah
lain.
Kuduk Winston keringatan djadinja. Rasa sangat takut
meliputi selurult dirinja. Ketakutan itu segera menghilang,
tetapi meninggalkan kegelisahan jang mengerati. Apa se-
babnja gadis itu memperhatikannja? Apa sebabnja gadis itu
mengintipnja selalu? Sajang ia tak dapat mengingati apakah
gadis itu telah duduk dimedja itu diwaktu ia masuk atau
kemudian. Tetapi biarpun bagaimana gadis itu duduk tepat
dibelakangnja kemarin, selama Bentji Dua Manit itu, pada
waktu mana sebenarnja toh tak perlu untuk berbuat demi-
kian. Melihat gelagatnja memang disengadjanja untuk men-
dengarkannja dan untuk memastikan sendiri, apakah ia me-
mang berteriak tjukup keras.
Pikirannja jang dahulu itu timbul pula dalam dirinja: ba-
rangkali gadis itu bukan betul2an anggota Polisi-Pikiran, te-
tapi djustru mata2 musuh amatir itulah jang paling berbaha-
ja dari semuanja. Ia tak tahu, berapa lama gadis itu meman-
danginja, tetapi barangkali lima menit lamanja dan bukan
78
ticlak mungkin bahwa selama itu ia tak menguasai roman
mukanja. Sungguh sangat berbahaja untuk membiarkan pi-
kiran kita bekerdja, kalau kita berada ditempat umum atau
didalamlingkunganpesawat-tele. Hal2jang se-ketjil2njaakan
dapatmendjerumuskankita. Gerakgelisah, pandangan takut
jang tak disedari, sesuatu kebiasaan untuk berketjumik dan
komat-kamit sendirian-apa sadja jang mengandung suatu
saranan akan keticlak-normalan, akan sesuatu jang kita sem-
bunjikan·. Biarpun bagaimana bajangan jang tak sejogia pada
roman muka kita (misalnja pandangan kurang pertjaja, hila
diumumkan suatu kemenangan) sudah merupakan pelang-
garan jang njata. Untuk itu sampai ada satu perkataan dalam
Bahasa-Baru, disebut: salahmuka.
Gadis itu membelakanginja pula. Achir2nja barangkali ga-
dis itu tak benar2 mengintipinja, barangkali kebetulan sadja
ia duduk demikian dekat padaJ:?.ja dua hari ber-turut2. Ro-
kok Winston telah padam dan diletakkannja hati2 dipinggir
medja. Bila ia dapat mendjaga, agar tembakaunja itu dja-
ngan djatuh, ia akan mengisapnja terus sehabis kerdja.
Mungkin sekali orang jang dimedja dekatnja itu mata2 Po-
lisi-Pikiran dan bukan tidak mungkin bahwa dalam tiga hari
ini ia akan berada dikolong Kementerian Tjinta, tetapi pun-
tung rokok tak boleh diboroskan. Syme melipat setjarik
kertasnja itu dan menjimpannja dalam kantongnja. Parsons
mulai lagi berbitjara.
,Apakah telah kutjeritakan kepadamu bung," katanja sam-.
bil meringkik disekitar gagang pipanja itn, ,bahwa pernah
kedua· anakku itu membakar rok perempuan jang belandja
dipasar, karena mereka melihat perempuan itu memakai
poster dengan gambar BB untuk pembungkus sosis? Mer~ka
mengintai perempuan itu dari belakang dan membakarnja
dengan geretan. Kukira perempuan itu mendapat luka2 pa-
rah. Betul2 brandal tjilik, bukan? Tetapi pedis seperti tjabe-
rawit. Latihan jang mereka berikan sekarang dalam Barisan
Mata2 betul2 djago-masih lebih hebat dari pada waktuku
dulu. Tahukah kau sendjata2 mereka jang paling baru? ,Se-
lomperet-telinga" namanja, jakni alat untuk mendengarkan
79
m elalui lubang2 kuntji. Pada suatu malam si gadis ketjilku
itu membawa alat itu kerumah-ia m entjobanja pada pintu
kamar kami dan berkata bahwa ia m endengar dua kali lebih
banjak dari hanja dengan telinganja pada lubang kuntji.
Tentu hanja untuk mainan sadja, bukan? Tetapi biarpun
demikian perkumpulan itu memberikan m er eka didikan
baik, betul tidak ?"
Pada saat ini pesawat-tele memperdengarkan bunji peluit
jang m enerobosi. Tanda untuk bekerdja kembali. Ketiga le-
laki itu melompat berdiri untuk terdjun dalam kerumunan
jang ber-desak2 an ditangga-listrik dan peninggalan temba-
kau rokok Winston djatuh ketanah.
So
VI
9S
lamanja dan anehnja tanpa kelintjahan dan daja mejakinkan~·
nja. Semuanja selalu dengan pokok2 jang lama-pondok2,
anak2 jang kelaparan, perkelahian2 didjalanan, kapitalis2 de-
ngan topi2 tinggi-bahkan kapitalis2 itu seolah memakai topi
tinggi mereka pada barikade2-pertjobaan2 putusasa jang
tak berachir untuk kembali kemasa lampau. Orangnja be-
sar-kedjam, dengan rambut putih jang berminjak, dengan
kantong2-pipi dan wadjah jang berkerut dan bibir tebal se-
perti bibir seorang Neger. Ia mesti pernah orang jang kuat
sekali; sekarang tubuh jang besar itu telah lemah, bungkuk,
gendut, ambruk kesegala pendjuru. Ia seolah nampak me-
leleh dimuka mata kita seperti batu es disinar matahari.
Pukullimabelas dan pada waktu ini selalu sepi. Kini Win-
ston tak dapat mengingat bagaimana ia terdampar dicafe itu
disaat jang demikian. Cafe itu hampir kosong. Dari pesa-
wat-tele terdengar musik per-lahan2 jang bunjinja seperti
kaleng. Ketiga orang itu duduk dipodjok ruang itu hampir
tak ber-gerak2 dan tak berkata apa2. Dengan tak diminta
pelajan membawa tiga gelas jenever jang baru. Diatas medja
dekat mereka sedia sebuah papan tjatur dengan bidji2nja
jang sudah disusun, tetapi dengan tak ada orang jang main.
Dan kemudian terdjadilah sesuatu dengan pesawat-tele itu,
semuanja barangkali selama setengah menit. Lagu jang di-
mainkan berubah dan nada dari musik itupun berubah. Jang
terdengar sekarang-tetapi sulit untuk menggambarkannja.
Suara jang aneh, parau, menguak, mengedjek; Winston
menjebutnja dalam hatinja: suara jang kuning. Sesudah itu
suara dari pesawat tele itu mulai m enjanji:
Dibawah pohon kastanja
Beta djual bung dan bung beta
Kita disini dan mereka disana
Dibawah pohon kastanja.
Ketiga orang itu tak bergerak barang sedetikpun djuga. Te-
tapi diwaktu Winston melajangkan pula matanja kearah
wadjah Rutherford jang laju itu, nampak olehnja, bahwa
matanja penuh air-mata. Dan dengan sesuatu perasaan jang
96
ngeri dan toh dengan tak mengetahui apa sebabnja ia merasa
' ngeri, ia melihat untuk pertama kalinja, bahwa Aaronson
dan Rutherford sama2 mempunjai hidung jang patah.
Tak lama kemudian mereka bertiga ditangkap pula. Ter-
njata, bahwa tadinja mereka terus terdjun kembali dalam
komplotan2 baru, setelah mereka dibebaskan. Pada penga-
dilan jang kedua mereka mengakui sekali lagi semua kesa-
lahan mereka jang lama, ditambah dengan sederetan kesala-
han baru. Mereka dihukum mati dan nasib mereka itu ter-
tjatat dalam buku2 sedjarah Partai sebagai peringatan bagi
turunan jang akan datang. Kira2 lima tahun kemudian, da-
lam tahun 1973; waktu Winston meinbuka satu pak doku-
men jang baru diembuskan dari pipa-surat2 kemedjanja,
terpegang oleh tangannja setjarik kertas jang rupanja ter-
masukkan diantara kertas2 jang lain itu dan kemudian dilu-
pakan. Diwaktu ia baru sadja rnelintjinkan kertas itu, ia te-
lah mengetahui isinja. Kertas itu robekan separo lembaran
Waktudari kira2 sepuluh tahun janglalu-bagian atas leDJba-
rannja ,sehingga ada djuga tanggalnja - dan mernuat gambar
utusan2 kepertemuan partai di New York. Di-tengah2 bari-
san muka berdiri Jones, Aaronson dan Rutherford. Tak sa-
lah lagi; disarnping itu nama2 mereka disertakan dibawah-
nja. Soalnja sekarang ialah, bahwa ketiga orang itu rnenga-
kui pada kedua pengadilan itu, bahwa pada tanggal itu me-
reka berada didaerah Eurasia. Mereka terbang dari lapangan
terbang rahasia di Canada kesuatu pertemuan disuatu tern-
pat di Siberia dan mengadakan perundingan dengan Staf
Urnum Eurasia, kepada siapa mereka tjeritakan rahasia2
militer jang penting. Tanggal itu tinggal tertjatat dalam i-
ngatan Winston, karena hari itu kebetulan hari jang terpan-
djang dari tahun itu; tetapi seluruh tjerita itu djuga harus
tertjatat dibanjak tempat jang lain. Kesimpulan jang mung-
kin dapat ditarik hanja satu: pengakuan2 itu bohong. Sudah
barang tentu hal ini sendiri bukan suatu pendapatan. Bahkan
pada waktu itu tak terbajangkan oleh Winston, bahwa o-
rang2 jang dilenjapkan pada pembersihan itu benar2 mela-
kukan kedjahatan2 seperti tuduhan2 jang ditimpakan kepada
97
mereka itu. Tetapi ini adalah bukti jang njata; suatu bagian
dari masa lalu jang ditiadakan, seperti tulang2 fosil2 jang
muntjul dilapisan tanah jang salah dan meniadakan teori2 il-
mu pengetahuan bumi. Suatu hal jang tjukup untuk me-
mantjarkan Partai dalam atom2, hila bukti itu dapat diu-
mumkan dengan salah suatu tjara keseluruh dunia dan di-
tundjukkan artinja.
Ia segera meneruskan pekerdjaannja. Segera ia mengenal
dan mengetahui arti gambar itu, lalu ia menutupnja dengan
setjarik kertas lain. Untunglah, diwaktu dibukanja, gambar
itu ter~alik kalau dilihat dari arah pesawat-tele.
Ia meletakkan buku-tjatatannja diatas lututnja dan meng-
geser kursinja kebelakang, mendjauhi pesawat~tele sedapat
mungkin. Untuk mendjaga agar roman muka tinggal biasa
tak sulit, bahkan napas kita dapat kita kuasai dengan sedikit
kemauan: tetapi denjutan djantung tak dapat ditahan dan
pesawat-tele itu benar2 tjukup halus untuk mentjatatnja.
Menurut pikirannja ia menanti sepuluh menit, selama itu
terus-menerus disiksa oleh rasa takut, bahwa sesuatu kebe-
tulan-misalnja angin jang tiba2 datang meniup melalui me-
djanja-akan membuka rahasianja itu. Sesudah itu ia men-
djatuhkan gambar jang terus ditutupnja itu kedalam lu-
bang-ingatan bersama beberapa tjarik kertas tua jang lain.
Satu menit lagi, barangkali, dan kertas2 itu akan djadi abu.
· Kedjadian itu sepuluh-sebelas tahun jang lalu. Kalau pe-
ristiwa itu terdjadi sekarang, gambar itu akan disimpannja
barangkali. Sungguh aneh, bagaimana kenjataan, bahw:a ia
pernah memegang gambar itu diantara djarinja, bahkan se-
karang masih seolah membuat perbedaan untuknja, sedang-
kan gambar itu sendiri, maupun kedjadian jang dinjatakan-
nja, hanja kenangan semata. Apakah kurang kuat genggaman
Partai pada masa silam, demikian tanjanja kepada dirinja
sendiri, karena suatu bukti jang kini tak ada lagi pernah ada?
Tetapi pada saat ini, gambar itu, sekiranja dengan sesuatu
tjara terdjelmakan kembali dari abunja, mungkin tak mem-
punjai daja bukti lagi. Pada waktu ia menemukan gambar
itu, Oceania sudah tak berperang lagi dengan Eurasia dan
98
m sti kepada wakil 2 Timurasialah ketiga orang jang mati
it u mengchianatkan tanah-airnja. Sedjak itu telah diadakan
p rubahan2 baru-dua, tiga, tak diingatnja lagi berapa.
Mungkin sekali pengakuan2 itu telah disusun kembali dan
disusun kembali, sehingga kedjadian2 dan tanggal2 jang asli
tak mempunjai suatu arti jang seketjil manapun djuga. Masa
silam bukan hanja berubah, tetapi berubah terus-menerus.
Jang paling menjiksanja bagaikan mimpi-djelek ialah kese-
darannja, bahwa ia tak pernah djelas mengerti mengapa bo-
hong setjara besar2an ini diselenggarakan. Keuntungan
langsung dari pemalsuan masa silam sudah terang, tetapi
tudjuan sebenarnja tetap tinggal sesuatu jang gaib. Ia me-
ngambil penanja dan menulis: ·
Aku mengerti BAGAIMAN"ANJA: aku tak mengerti MENGAPANJA.
Ia bertanja kepada dirinja sendiri, seperti jang telah de-
mikian sering dilakukannja, apakah pikirannja sendiri me-
mang waras. Barangkali orang gila hanjalah golongan jang
terketjil jang terdiri atas satu manusia. Kepertjajaan, bah-
wa dunia ini berputar mengelilingi matahari pernah men-
djadi suatu tanda kemiringan otak: sekarang kepertjajaan,
bahwa masa lampau mustahil dapat berubah. Barangkali
hanja ia sendirilah jang berpendapat demikian, dan hila me-
mang demikian, maka ia djuga gila. Tetapi pikiran, bahwa
ia orang gila tak menakutinja: jang mengerikan ialah, ·bah-
wa ia mungkin djuga salah.
Ia mengambil buku peladjaran sedjarah itu dan melihat
gambar Bung Besar jang menghiasi sampulnja. Mata jang
membiusi itu merenunginja. Rasa2nja seolah kita ditekap
kebawah oleh tenaga raksasa-sesuatu jang menerobos sam-
pai kedalam kepala, menubruk otak, menjebabkan kita ke-
hilangan kejakinan karena ketakutan, hampir membuat kita
mengingkari tanggapan2 pantjaindera sendiri. Achirnja
Partai akan memberitakan pula, bahwa dua tambah dua
sama dengan lima, dan kita harus mempertjajainja. Tak da-
pat dihindarkan, bahwa besok lusa mereka akan mengemu-
kakan tuntutan itu: kedudukan mereka dengan sendiri
membutuhkannja. Bukan hanja daja bukti pengalaman, te-
99
tapi adanja kehenaran jang njata sekalipun dlsangkal diamll
oleh~filsafat mereka. Bid'ah jang paling tinggi ialah pikiran
waras. Dan jang mengerikan hukan, hahwa mereka akan
memampuskan kita kalau pikiran kita lain, tetapi hahwa pen-
dapat mereka harangkali henar. Karena hagaimanakah sehe-
narnja kita ketahui, hahwa dua tamhah dua sama dengan
empat? Atau hahwa gaja herat ada? Atau hahwa masa silam
tak dapat heruhah.? Bila masa silam dan dunia luar hanja ada
dalam pikiran dan hila pikiran itu sendiri dapat dikuasai-
hagaimana?
Tidak! Tiha2 keheraniannja seolah dengan sendiri menda-
pat tulang punggung. Wadjah O'Brien muntjul dalam ru-
ang pikirannja, njata terhajang dengan tak didjelmakan oleh
suatu asosiasi. Ia mengetahui dengan lehih pasti dari sehe-
lumnja, hahwa O'Brien herdiri dipihaknja. Ia menulis hu-
ku harian itu untuk O'Brien-kepada O'Brien: huku harian
itu hagaikan tjatatan jang tak herachir dan jang kapan2 pun
takkan dihatja oleh orang, tetapi jang ditudjukan kepada
orang jang tertentu dan jang ditandai oleh kenjataan itu.
Partai mengadjar kita mengingkari hukti jang diherikan
oleh mata dan kuping. Itulah perintah mereka jang tera-
chir, jang paling hakiki. Bila ia pikirkan kuasa raksasa jang
ada dihadapannja, hila ia pikirkan hetapa mudahnja seorang
anggota-terpeladjar Partai dapat mengalahkannja dalam
perdehatan serta alasan2 ketjil halus jang takkan dapat ia
mengerti, djangan dikata mendjawahnja, ia hilang sema-
ngat. Tetapi hiarpun demikian, ia henar. Me:reka salah dania
henar. Jang njata, jang sederhana dan jang henar harus di-
pertahankan. Kehenaran2 jang djelas adalah henar, pegang-
lah teguh2. Bumi ada, hukum2nja kekal. Batu keras, air
hasah, dengan tiada pegangan henda2 akan pada herdjatuhan
ketitik pusat dunia. Dengan perasaan, hahwa ia herkata ke-
pada O'Brien dan djuga, hahwa ia mentjatatkan suatu ak-
sioma jang penting, ia menulis :
Kemerdekaan ialah kemerdekaan untuk mengatakan bahwa dua
tambah dua adalah empat. Bila hal itu diizinkan, semua jang
lain itu menjusul.
100
VIII
125'
BAGIAN KEDUA
sudah tak sampai setengah depa djauhnja dari gadis itu, te-
tapi djalannja dipagari oleh seorang prole raksasa dan pe-
rempuan jang hampir sama besarnja, barangkali isterinja,
jang merupakan dinding daging jang tak dapat ditembuso
Winston mentjoba mendorong kesebelah kiri dan berhasil
menjelinap-menerobos diantara orang2 ituo Sebentar terasa
olehnja seolah usus2nja didjepit hantjur oleh dua panggul
jang keraso Ia sudah dekat gadis ituo Mereka berdiri bahu-
membahu dan sama2 memandang lurus kemukao
Sederetan pandjang mobil2 gerobak-dengan disetiap su-
dutnja pendjaga jang berwadjah seperti atjuh tak atjuh dan
dipersendjatai stengun2-lalu dengan perlahan didjalanano
Didalam mobil2gerobak itu pada djongkok berdjedjal orang2
kuning dalam pakaian seragam jang hidjau dan usango Wa-
djah2 Mongolia mereka jang kuju itu memandang lurus tak
perduli kemuka, dari atas pinggir2 mobil gerobako Se-
kali2, bila sebuah mobil gerobak terlondjak-gedjelug, ter-
dengar gemerentjing besi: semua kaki tawanan itu dirantai.
Puluhan gerobak dengan wadjah2 kuju itu lewato Winston
mengetahui bahwa mereka ada, tetapi ia hanja melihat me-
reka sebentar2 Bahu dan tangan gadis itu sampai kesikunja
0
J66
IV
·.
.
-
VII
197
Itun 1.\par menjuruhnja pulang ia bergelandangan beberapa
dj am dis pandjang djalan. Diwaktu ia pulang, ibunja sudah
menghilang. Kedjadian sematjam itu sudah biasa diwaktu
ltu. Tak ada jang hilang dari kamar selain dari ibu dan adik-
nja. Mereka tak membawa sepotong pakaian, bahkan tidak
mantel ibunja. Sampai pada saat ini ia belum mendapat ke-
pastian, bahwa ibunja sudah mati. Memang mungkin sekali,
bahwa ia hanja dikirimkan kekamp-kerdja-paksa. Adiknja
mungkin, seperti djuga Winston sendiri, dibawa kesalah
satu koloni anak2 png tak mempunjai rumah (disebut
kamp 2 anak Pungut) jang didirikan sebagai akibat perang
saudara, atau mungkin djuga, bahwa ia dikirimkan bersama
ibunja kekamp-kerdja-paksa, atau biasa sadja ditinggalkan
entah dimana untuk mati.
Mimpi itu masih hidup terbajang dimukanja, terutama ge-
rak tangan jang melindungi dan jang menjimpulkan seluruh
arti gerak itu. Pikirannja kembali kemimpi lain, jaitu dua
bulan jang silam. Persis seperti ibunja duduk diatas katil
kotor jang bersprei putih itu, sedangkan adiknja meme-
gangnja erat2 , demikian djugalah nampak ibunja duduk di-
kapal jang tenggelam itu, djauh dibawahnja dan dalam ia
makin tenggelam setiap menit, matanja masih menengadah
kepadanja melalui air jang semakin gelap.
Ia meriwajatkan Julia bagaimana ibunja menghilang. De-
ngan tak membuka matanja, Julia memutar badannja dan
mengambil sikap jang lebih enak.
,Kukira, bahwa kau babi ketjil djahanam waktu itu," ka-
tanja dengan kurang terang. ,Semua anak adalah babi".
,Ja. Tetapi jang mendjadi pokok sebenarnja kedjadian
ini- ".
Dari napas gadis itu njata, bahwa ia sudah mau tidur pula.
Winston ingin melandjutkan tjerita tentang ibunja itu. Ia
tak menjangka, berdasarkan apa jang diingatnja, bahwa ibu-
nja ad\llah wanita jang istimewa, djangan dikata lagi wanita
jang berbudi; tetapi ibunja toh mempunjai sematjam kea-
gungan, sematjam kemurnian, se-mata2 karena dasar2 pan-
dangan hidupnja bersifat peribadi. Perasaan2 nja dari dirinja
198
St \1dlri dan tak dapat diubah oleh sesuatu jang dari luar. Tak
p{rnah terpikir olehnja, bahwa suatu tindakan jang tak ber-
h, sil tak berarti karenanja. Bila kita mentjintai seseorang,
maka kita mentjintainja dan bila kita tak dapat memberi-
kannja apa2 , kita masih memberikannja tjil).ta kita itu. Di-
waktu lenjap potongan terachir dari tjoklat itu, ibunja me-
meluk adiknja erat2 • Tak ada gunanja, tak mengubah apa2 ,
tak mengadakan tjoklat lagi, tak mengelakkan mati adik
atau mati ibunja sendiri, tetapi bagi ibunja hal itu seolah
sesuatu jang biasa untuk dikerdjakan. Wanita pelarian jang
diperahu itu djuga melindungi anak itu dengan tangannja,
jang bagi pelor tak lebih kuat dari setjarik kertas. Peker-
djaan Partai jang paling mengerikan ialah menanam kein-
safan dalam diri kita, bahwa hanja kata hati sadja, hanja pe-
rasaan semata, tak mempunjai arti dan sedjalan dengan itu
Partai melumpuhkan semua kuasa kita atas keduniawian.
Bila kita sudah terdjerat dalam genggaman Partai, maka tak
ada bedanja sama sekali lagi, apa jang kita rasai atau tidak ra-
sai, apa jang kita lakukan atau biarkan. Apa djuga jang
mungkin terdjadi, kita lenjap dan tak pernah terdengar apa2
lagi tentang kita maupun tentang perbuatan2 kita. Kita di-
hapuskan sama sekali dari perdjalanan sedjarah. Dan bagi
manusia dari dua generasi jang lalu kenjataan ini toh bukan
merupakan hal jang terpenting, karena mereka tak men-
tjoba mengubah sedjarah. Mereka dikuasai oleh kepatuhan
seseorang, jang tak mengenal kebimbangan. Apa jang ber-
arti, ialah hubungan manusia terhadap manusia dan suatu
gerak jang tak berdaja sama sekali, suatu pelukan, suatu
air mata, suatu kata jang diutjapkan terhadap orang jang
menanti adjalnja, pada dirinja dapat mempunjai arti. Pada
orang prole, demikian terpikir oleh Winston tiba2 , keadaan
ini masih tetap berlangsung. Mereka tidak setia terhadap
suatu partai atau suatu negara a tau suatu tjita2 , mereka setia
terhadap satu sama lain. Untuk pertama kali dalam hidup-
nja ia !tak memandang hina terhadap orang prole dan tak
berpikir tentang mereka hanja sebagai kekuasaan jang !em-
bam, jahg sekali waktu akan bangun dari tidurnja dan meng-
199
r
,.
20 2
VIII
·•
untuk memindjam kamus itu; karena untuk itu tak ada ala-
san bagi turutnja Julia. Diwaktu O'Brien berdjalan melalui
pesawat-tele, ia seolah terpikir akan sesuatu. Ia berhenti,
melihat kesamping dan menekan sebuah knop didinding.
Terdengar suara jang berdetak keras. Pesawat itu diam. ·
Julia berdjerit ketjil, sematjam teriakan heran.
Bahkan dalam ketakutannja itu Winston terlalu terkedjut
untuk ti?ggal diam.
,Rupanja kaudapat mematikan!" katanja.
,Ja," kata O'Brien, ,Kami dapat mematikannja. Hak isti-
mewakami."
Sekarang ia berhadapan dengan mereka. Tubuhnja jang
besar itu mendjulang meninggi mereka dan roman mukanja
masih belum dapat diselami. Dengan agak sungg~2 ia me-
nanti sampai Winston mulai berbitjara, tetapi tentang apa?
Bahkan pada saat ini dapat dimengerti, bahwa ia seorang
jang mempunjai banjak pekerdjaan dan jang bertanja agak
mendongkol untuk apa ia diganggu. Tak seorang-pun jang
berbitjara. Sedjak pesawat-tele itu dimatikan, kamar itu
seolah sunji-sepi. Saat2 jang sesekon itu lalu berat. Sulit bagi
Winston untuk menetapkan matanja pada mata O'Brien.
Sesudah itu wadjah O'Brien jang sungguh itu tiba2 berubah
mendjadi sesuatu jang mungkin membajangkan sebuah ,se-
njum. Dengan geraknja jang chusus itu O'Brien meluruskan
letak katjamatanja diatas hidungnja. ,Akukah jang akan
mengatakan atau kau ?" katanja.
,Aku jang akan mengatakan," kata Winston segera. ,Be-
nar2kah pesawat itu kaumatikan ?"
,Ja, semua sudah dimatikan. Kita tak terdengar oleh siapa
djuga."
,Kami datang kemari, karena-"
Ia ragu, sedar untuk pertama kalinja akan kesamaran ala-
san2nja itu. Karena sebenarnja tak diketahuinja bantuan apa
jang diharapkannja dari O'Brien, tak mudah untuk menga-
takan untuk apa ia datang kemari. la meneruskan dan ia se-
dar, bahwa apa jang dikatakannja itu mesti terdengar seren-
tak lemah dan pongah :
lO)
,Kami pertjaja, bahwa ada sematjam komplotan, sema-
tjam organisasi rahasia jangmenentang Partai dan bahwa kau
h rhubungan dengannja. Kami mau menggabungkan diri
dan bekerdja untuknja. Kami musuh Partai. Kami tak per-
tjaja dasar2 Soing. Kami pendjahat2-pi.kiran. Kami djuga
berzina. lni kutjeritakan kepadamu, karena kami menjerah-
kan ?iri kami kepada belas-kasihanmu. Bila kauingin, agar
kami membebankan diri kami dengan kesalahan2 lain, maka
kami siap sedia."
Ia berhenti sambil menoleh, sebab ia merasa, bahwa pintu
dibuka. Memang, pelajan ketjil jang berwadjah kuning itu
masuk dengan tak mengetok pintu terlebih dahulu. Win-
ston melihat, bahwa ia membawa sebuah baki dengan
sebuah karaf dan beberapa gelas.
,Martin kawan kita," kata .O'Brien dengan tenang. ,Ba-
walah gelas2 itu kemari, Martin. Tarok diatas medja bundar
itu. Tjukuplah kursi kita? Lebih baik kita duduk sadja dan
berbitjara dengan tenang. Martin, bawa satu lagi kursi un-
tukmu. lni soal penting. Lupakan dulu kedok pelajanmu itu
untuk sepuluh menit."
Martin duduk dengan tenang sekali. Tetapi padanja toh
masih melekat sedikit sikap pelajannja, sikap seorang pela-
jan jang mendapat hak istimewa. Winston melirik kepada-
nja. Terpikir olehnja, hihwa hidup orang ini main sandi-
wara sedjak mula sampai achirnja dan bahwa ia merasa
berbahaja untuk melupakan peranannja itu, biarpun untuk
barang sekedjap.
O'Brien memegang leher karaf itu dan mengisi gelas2 de-
ngan zat tjair jang merah-hitam. Melihat itu Winston te-
ringat samar2 akan sesuatu, jang dilihatnja pada sebuah din-
ding diwaktu jang telah lama berselang-sebuah gelas besar
jang terdiri atas lampu2 listerik dan jang seolah naik-turun _
sambil menuangkan isinja kedalam sebuah gelas. Zat tjair
itu nampak hampir hitam dari atas, tetapi didalam karaf
mengilau.bagaikan batu delima. Baunja manis-asam. Ia me-
lihat Julia mengangkat gelasnja dan mentjiumnja dengan
ingin-tahu jang berani.
2o6
,Orang menjebutnja anggur", kata O'Brien dengan 'ter-
senjum ketjil, ,pasti telah pernah kelian batja tentangnja
dalam buku2. Aku tahu, bahwa hanja sedikit darinja jang
sampai pada Partai Tjabang." Wadjahnja mendjadi sungguh
kembali, diangkatnja gelasnja: ,Kukira tepat sekali, djika
kita mulai dengan minum untuk Pemimpin kita: untuk
Emmanuel Goldstein."
Winston mengambil gelasnia dengan sematjam nafsu. Ia
telah pernah membatja dan mimpi tentang anggur. Seperti
djugagelas pengimpit kertas atau sadjak2, jang diingat separo2
oleh tuan Charrington itu, pun anggur termasuk masa silam
jang telah lenjap dan romantis itu, jang dalam pikiran2 jang
disembunjikannja ia lebih ingin menamakannja Masa Lama.
Karena sesuatu sebab ia selalu mengira, bahwa anggurmem-
punjai rasa jangmanismenusukdan jang segeramemabukkan.
Setelah diminumnja, anggur itu sebenarnja tidak memuas-
kan. Karena tak terasa apa2 lagi olehnja, ia jang telah ber-
tahun2 minurn jenever. Gelas itu diletakkannja.
,Djadi orang jang bernama Goldstein itu ada?" tanjanja.
,Ja, orangnja ada dania hidup. Dimana aku tak tahu."
,Dan komplotan itu-organisasinja? Benar2kah ada? Atau
hanja rekaan Polisi Pikiran?
,Bukan, organisasi itu benar2 ada. Namanja Persaudaraan.
Kau tak akan pernah dapat lebih mengetahui tentang Per-
saudaraan dari bahwa ia ada dan bahwa kau tergolong
dalamnja. Nanti hal ini akan kudjelaskan lebih landjut."
Ia melihat kedjam tangannja.
,Pun bagi anggota2 Partai Pusat tidak baik untuk memati-
kan pesawat-tele lebih lama dari setengah djam. Seharusnja
lebih baik, djika kelian djangan datang ber-sama2 kemari
dan kelian harus pergi seorang demi seorang. Kau, saudara"
- ia mengangguk kearah Julia - ,akan pergi lebih dahulu.
Waktu kita hanja kira2 duapuluh menit. Kelian mengerti,
bahwa aku harus mulai dengan beberapa pertanjaan jang
tertentu. Sampai dimana kerelaan kelian pada umumnja?
,Kami bersedia untuk melakukan semua jang kami sang-
gupi," kata Winston.
O'Brien memutar duduknja sedikit, sehingga ia melihat
kc Winston. Ia hampir tak mengindahkan Julia dan seolah
menganggap sudah pasti, bahwa Winston dapat berbitjara
atas nama mereka berdua. Sesaat kelopak matanja turun
kebawah menutup matanja. Ia mulai mengemukakan perta-
njaan2nja dengan suara jang pandjang dan mendatar, seolah
semua itu pekerdjaan rutine, sematjam katehisasi, dengan
djawaban2 nja jang sudah diketahuinja untuk sebagian ter-
besar.
,Kelian bersedia untuk mati ?"
,Ja."
,Kelian bersedia untuk membunuh ?"
,Ja."
,Untuk melakukan tindakan2 sabot, jang akan mungkin
mengakibatkan matinja ratusan orang jang tak bersalah ?"
"Ja."
,Untuk mengchianati tanah-airmu bagi negara2 asing?"
,Ja."
,Kelian bersedia untuk menipu, memalsukan, memeras,
meratjuni hati anak2 , menjebarkan tjandu dan obat2 bius,
mengembangkan pertjabulan, menjebarkan penjakit pe-
rempuan- berbuat apa sadja jang mung kin akan dapat mem-
busukkan dan melemahkan kekuatan Partai ?"
,Ja."
,Bersediakah kau misalnja, seandainja kepentingan per-
djuangan kita memintamu, melemparkan asam belerang
kewadjah seorang anak ketjil ?"
"Ja."
,Kau bersedia untuk mengorbankan pribadimu dan hidup
selandjutnja sebagai pelajan atau buruh pelabuhan ?"
,Ja."
,Kau bersedia bunuh diri, kalau dan hila kami memerin-
tahkanmu berbuat demikian ?"
,Ja."
,Kelian berdua bersedia untuk berpisah dan tak ber-temu2
lagi ?"
, Tidak." Julia menjeia.
Winston merasa, bahwa ia tak mendjawab dengan segera.
Bahkan ia seolah kehilangan dajanja untuk berbitjara sesaat
lamanja. Mulutnja ber-gerak2 dengan tak mengeluarkan su-
ara, mula2 membentuk suku permulaan sebuah perkataan,
kemudian dari jang lain, dan demikian ber-kali 2 • Sampai ia
mengutjapkannja, ia tak mengetahui perkataan mana sebe-
tulnja jang hendak dikatakannja. ,Tidak", katanja achirnja.
,Aku merasa senang kelian mentjeritakannja kepadaku,"
kata O'Brien. ,Kami perlu mengetahui semuanja".
Ia melihat ke Julia dan menjambung dengan suara jang
agak diberi tekanan: ,Mengertikah kau bahwa hidupnja,
seandainja ia dapat hidup terus, mungkin nanti akan men-
djelma djadi orang lain? Kami mungkin akan terpaksa men-
djadikannja orang jang lain. Mukanja, geraknja, bentuk
tangannja, warna rambutnja-bahkan suaranja akan djadi
lain. Dan kau sendiri akan dapat djadi orang lain. Ahli 2 be-
dah kami dapat mengubah manusia sehingga tak dikenal
lagi. Kadang2 hal itu perlu. Kadang2 malah salah satu ang-
gota badan kami potong." ·
Winston tak dapat menghindarkan melirik tjepat kearah
wadjah Mongolia Martin itu. Kelihatannja tak ada bekas2
luka. Julia djadi putjat sedikit, sehingga djerawat2 nja agak
lebih djelas nampaknja, tetapi ia melihat berani kearah
Winston. Ia mengatakan sesuatu dalam mulut, jang tercle-
ngar sebagai menjetudjui.
,Baik. Djadi semua sudah heres".
Dimedja letak sebuah kotak rokok. Dengan gerak lena
O'Brien menggesernja kearah mereka; ia sendiri mengam-
bil sebatang, berdiri dan mulai mundar-mandir dengan me-
langkah per-lahan2 , se-akan2 ia dapat berpikir lebih baik
dengan berdiri.
,Kau boleh pergi lagi, Martin," katanja. ,Seperempat djam
lagi pesawat akan kupasang kembali. Sebelum kaupergi,
perhatikanlah dahulu baik2 saudara2 ini. Besok-lusa kau
berhubungan lagi dengan mereka. Aku barangkali tidak."
Persis seperti tadi dipintu muka, pandangan mata hitam
orang ketjil itu menetap pada wadjah mereka. Pada lakunja
itu tak ada sama sekali kelihatan tanda2 persahabatan. Ia
m entjamkan r oman mereka dalam ingatannja, tetapi ia tak
atau scolah tak mempunjai perhatian terhadap mereka. Da-
Jam kepala Winston melintas pikiran, bahwa roman sebuah
wadjah buatan barangkali tak dapat ber-ubah 2 •
Dengan tak berkata sepatah kata atau membuat sesuatu ge-
rak m emberi hormat, Martin pergi dan menutup pintu
dengan perlahan. O'Brien mundar-mandir, satu tangan di-
kantong pakaian kerdjanja jang hitam itu dan tangan jang
lain memegang rokoknja.
, Kau menger ti," katanja, ,bahwa kau akan berdjuang se-
tjara rahasia. Kau harus tinggal selalu dalam gelap. Kau
akan mendapat perintah dan kau harus mentaatinja, dengan
tak mengetahui apa sebabnja. Kemudian akan kukirimkan
kepadamu sebuah buku, dalam mana kaudapat mempela-
djari perihal masjarakat kita sekarang ini dan siasat jang
akan kita pakai untuk menghantjurkannja. Setdah kelian
membatja buku itu, maka kelian akan mendjadi anggota2
penuh dari Persaudaraan. Tetapi pasal perhubungan antara
tudjuan2 perdjuangan kita pada umumnJa dan perintah2 jang
diberikan sekarang, kelian tak akan mengetahui apa2 • Ke-
lian sudah mengetahui, bahwa Persaudaraan itu ada, tetapi
aku tak dapat mentjeritakan, apakah ada seratus atau septi-
luh djuta anggotanja. Berdasar pengetahuaninu sendiri ke-
lian takkan sanggup mengatakan, bahwa misalnja hanja dua-
belas orang sadja a:p.ggotanja. Kelian akan mendapat tiga,
empat hubungan, jang akan dibaharui pada waktu2 terten-
tu. Karena ini hubunganmu jang pertama, maka ini akan
tetap dipelihara. Bila kau mendapat perintah, maka perin-
tah itu datang dariku. Bila kami menganggap perlu men-
gadakan hubungan denganmu, akan kami lakukan dengan
perantaraan Martin . Bila achirnja kau ditangkap, kau akan
m engaku. Itu tak dapat dihindarkan. Kau takkan sanggup
mengadukan lebih dari sedjumlah ketjil orang jang tak
ber arti. Barangkali kau bahkan tak akan mengchianatiku.
Barangkali aku sudah mati mendjelang waktu itu, atau telah
m endjadi or ang lain, dengan wadjah jang lain ."
2 10
la terus mundar-mandir diatas permadani jang empuk itu.
K ndati hesar hadannja, geraknja melihatkan gaja jang me-
narlk hati, jang hahkan nampak dari geraknja, hila ia me-
m, sukkan tangannja kedalam kantong atau memegang ro-
koknja. Selain dari perasaan kuat, lehih djelas lagi nampak
padanja kepertjajaan pada diri sendiri dan pengertian de-
ngan sedikit ironi. Betapa sungguhnja djuga ia, padanja tak
ada sama sekali sifat herat-sehelah jang chusus pada orang2
jang fanatik. Bila ia herhitjara tentang pemhunuhan, hu-
nuh-diri, penjakit perempuan, anggota2 -hadan jang dipo-
tong dan wadjah jang dirohah, maka itu dilakukannja de-
ngan sedikit sindiran.
,Ini tak dapat dihindarkan," seolah demikianlah kata sua-
ranja, ,kita sudah harus herhuat ini dengan tak mengenal
takut. Tetapi hukan ini jang akan kita lakukan, hila hidup
kemhali mempunjai arti." Perasaan kagum, hampir pudja-
an, memantjar dari Winston ke O'Brien. Untuk saat ini ia
sudah lupa akan tokoh samar2 Goldstein. Bila kita melihat
punggung kuat O'Brien dan kepalanja jang demikian djelik
dan toh demikian heradah itu, maka kita mustahil pertjaja,
bahwa ia akan dapat ditaklukkan. Tad ada siasat perang jang
tak dapat ditentangnja, tak ada hahaja jang tak dapat dike-
tahuinja sehelumnja. Bahkan Julia seolah terpesona. Ro-
koknja telah mati sendiri dan ia mendengarkan penuh per-
hatian. O'Brien meneruskan: ,Kau tentu mendengar ten-
tang adanja Persaudaraan itu dari kahar2 angin. Pasti kau
telah memhuat gamharanmu sendiri h erdasarkan pende-
ngaranmu itu. Barangkali telah kau hajangkan suatu perge-
rakan dihawah tanah jang m empunjai anggota2 jang hanjak
'sekali, jang mengadakan pertemuan2 setjara rahasia dikelder-
kelder, menggoreskan pengumuman2 pada dinding, me-
ngenal satu sama lain herdasarkan kode2 atau gerak 2 chusus.
Semua itu t ak ada sama sekali. Anggota2 Persaudaraan tak
dapat mengenal satu sama lain. Djuga m ustahil hagi setiap
anggota untuk dapat m engetahui nama2 anggota2 lainnja
lebih dari sedjumlah jang ketjil sekali. Seandainja Goldsteiri
djatuh kedalam tangan Polisi Pikiran, maka ia sendiripun
211
takknn dapat m emherikan daftar anggota jang lengkap atau
su, lu kctcrangan jang akan mungkin memhantu mendapat
<hlftar J•ng lengkap. Daftar jang demikiim tak ada. Persau-
d.mum tak dapat dihantjurkan, karena ia hukan organisasi
dalam artl hiasa. Ikatan satu2 nja ialah tjita2 jang tak dapat
dimusnakan. Kau takkanmempunjai pegangan jang lain dari
tjitaB itu. Kau takkan mendapat persaudaraan atau dorong-
an. Bila achirnja kau ditangkap, kau takkan mendapat han-
tuan. Kami se-kali2 tidak memhantu anggota2 kami. Paling2,
jaitu hila perlu sekali memhisukan seorang anggota, kami
sanggup menjelundupkan sehuah silet kedalam sel seorang
tawanan. Kau harus memhiasakan dirimu untuk hidup de-
ngan tiada hasil2 dan dengan tiada harapan. Kau akan he-
kerdja heherapa lama, kau akan ditangkap, kau akan me-
ngaku dan kau akan mati. Itulah hasil2 jang akan kau lihat.
Tak ada harapan, hahwa akan pernah terdjadi suatu peruha-
han jang njata dalam hidup kita sendiri. Kita adalah orang2
mati. Hidup kita satu2 nja jang sehenamja terletak dimasa
datang. Kita akan turut mengamhil hagian dalamnja sehagai
tumpukan2 dehu dan tulang2 jang herserakan. T etapi tak ada
orang jang m engetahui hila tihanja masa datang itu. Mung-
kin ser ihu tahun lagi. Pada saat ini tak ada kemungkinan
lain dari sedikit demi sedikit meluaskan lapangan pikiran
sehat. Kita tak dapat hertindak her-sama2 • Kita hanja dapat
menjeharkan pengetahuan kita keluar, dari individu ke-
individu, dari turunan keturunan. Dalam herhadapan de-
ngan Polisi-Pikiran, tak ada djalan lain."
Ia diam dan melihat kedjam tangannja untuk ketiga
kalinja.
,Sudah hampir waktu hagimu untuk pergi, saudara,"
katanja kepada Julia. ,Tunggu. Anggur kita masih hanjak."
Gelas itu diisinja dan gelasnja diangkatnja.
, Untuk siapa kita minum sekali ini ?" tanjanja, masih tetap
dengan ironinja itu. ,Untuk kehantjuran Polisi-Pikiran?
Untuk mati Bung Besar? Untuk kemanusiaan? Untuk masa
datang?"
,Untuk masa silam," kata Winston.
212
"Masa silall\ lebih penting," O'Brien menjetudjui dengan
11ungguh.
Mereka mengosongkan·gelas merek;:t. dan sebentar kemu-
dian Julia berdiri dan pergi. O'Brien mengambil sebuah
bungkusan ketjil dari atas lemari dan memberikan Julia se-
buah tablet jang gepeng dan putih dan disuruhnja gadis itu
meletakkannja diatas lidahnja. Lebih baik djangan keluar
rumah dengan bau anggur, demikian katanja, pelajan2 tang-
ga-listrik memperhatikan setiap orang dengan teliti. Segera
Julia keluar pintu, O'Brien seolah sudah melupakannja. Ia
mundar-mandir beberapa langkah lagi dan diam berdiri se-
sudah itu.
,Ada beberapa hal jang harus dibereskan," katanja.
,Aku pertjaja, bahwa kelian mempi.mjai tempat persem-
bunjian?"
Winston inentjeritakannja tentang kamar diatas toko tuan
Charrington itu.
,Kamar itu dapat kelian pakai untuk sementara. Kemudian
akan kami sediakan tempat lain bagimu. Penting untuk se-
ring bertukar tempat persembunjian. Sementara itu akan
kukirimkan kepadamu buku itu"-bahkan O'Bnen, demiki-
an Winston menjedari, mengutjapkan kata; itu se-akan2
memang dimiringkan mentjetaknja- ,karangan Goldst~in,
selekas mungkin. Mungkin akan memakan waktu beberapa
hari, sebelum aku dapat memperoleh satu eksemplar. Kau
tentu mengerti, bahwa tak besar djumlah buku itu. Polisi-
Pikiran mentjarinja terus-menerus dan menghantjurkannja
setjepat kami dapat menerbitkannja. Tetapi itu tak banjak
artinja. Buku itu tak dapat dihantjurkan. Seandainja ek-
semplar jang terachir akan hilang, maka buku itu akan da-
pat direproduksi kata demi kata. Pakai taskah kau kekan-
tor?" sambungnja.
,Biasanja pakai tas." ..
,Rupanja?"
,Hitam, dan buruk kelihatannja. Dengan dua rim".
,Hitam, dua rim, kelihatan sangat buruk-bagus. Dalam
beberapa hari ini-aku tak dapat memastikan tanggalnja-
akan ada dalarn salah satu surat bagi pekerdjaan-pagirnu se-
buah perkntaan jang ditik salah dan kau harus rnerninta su-
rat jang lain. Keesokan harinja kau kekantor dengan tak
mcrnbawa tas. Pada suatu saat hari itu, akan ada orang jang
menjlntuh tanganmu didjalan dan jang akan menjapamu
dengan: ,Apakah tuan kehilangan tas tuan." Dan tas jang
kernudian diberikannja kepadamu· akan berisi sebuah ek-
semplar buku Goldstein. Kau harus mengirimnja kembali
dalam empatbelas hari."
Sepi sebentar.
,Beberapa menit lagi kauharus pergi," kata O'Brien.
,Kita akan bertemu lagi-kalau kita bertemu lagi-"
Winston melihatnja. ,Ditempat jang tak mengenal ge-
lap ?" tanjanja ragu. O'Brien mengangguk dengan tak heran
sama sekali. ,Ditempat jang tak mengenal gelap," katanja,
seolah ia mengingat kembali ibarat itu. ,Dan apakah masih
ada jang ingin kaukemukakan sebelum kaupergi'? Pesanan?
Pertanjaan ?"
Winston berpikir. Rasa2 nja tak ada lagi pertanjaan jang
hendak dikemukakannja, djangan dikata lagi keinginan rne-
ngutarakan hal2 umum jang terdengar hebat. ·
Sebagai ganti sesuatu jang berhubungan langsung dengan
O'Brien atau Persaudaraan, mendjelma dalam ruang piki-
r'annja sematjam bajangan madjemuk dari kamar tidur ge-
lap tempat ibunja di-hari2 nja jang terachir dan kamar diatas
toko tuan Charrington dan gelas pengimpit kertas dan pi-
gura ukiran besi dalam bingkai kaju jang me:rah-djambu itu. .
Dan hampir dengan untung2 an ia berkata: ,Pernahkah kau
mendengar sadjak lama jang mulai dengan: Limau dan djeruk
manis, kawan? kata lontjeng Sint Clemens tenang?"
O'Brien mengangguk pula. Dengan sematjam hormatjang
resmi ia menjambung:
Limau dan djeruk manis, kawan? kata lontjeng St Clemens te-
nang.
Mana duitku itu kawan? kata lontjeng St Martinus kemudian .
Bila kau bajar duitku kembali? kata lontjeng Old Bai!J. ~
Kalau dompetku penuh lagi, kata lontjeng Shoreditch".
214
"Baris jang terachir kautahu djuga !" kata Winston.
"Ja, baris jang terachir aku tahu. Dan'kukira, bahwa sudah
tlba waktumu .untuk pergi. Tetapi tunggu dulu. Kukira le-
bih baik kau ambil djuga satu tablet ini."
Setelah Winston berdiri, O'Brien mengulurkan tangan-
nja. Mereka bersalaman. Dipintu Winston menoleh kebe-
lakang, tetapi O'Brien seolah sudah sedang menghilangkan-
'I
nja dari ingatannja. Ia menunggu dengan tangannja diknop
pesawat-tele. Winston dapat melihat dibelakangnja medja-
tulis dan lampu dengan kap hidjaunja dan mesin-tulisan- ...
bitjara dan kotak2 besi penuh dengan kertas. Insiden itu
telah lewat. Dalam tigapuluh sekon; demikian melintas da-
lam kepalanja, O'Brien kembali kepekerdjaannja jang di-
hentikan sebentar dan jang penting untuk Partai itu .
.. .~
..
'·
DALAM tjapenja Winston merasa seolah ia gelatine. Gela-
tinelah perkataan jang kena. Perkataan itu timbul dengan
sindirinja dalam kepalanja. Badannja bukan hanja sama le-
mas seperti sele, tetapi djuga dernikian dapat ditembusi
tjahaja. Bila ia mengangkat tangannja keatas, ia merasa,
bahwa ia akan dapat melihat tjahaja menerusinja. Darah dan
getah beningnja telah diisap habis darinja oleh mabuk be-
kerdja jang san gat, jang hanja meninggalkan rangka saraf2,
tulang2 dan kulit jang rapuh. Semua daja merasanja seolah
diperkuat. Pakaian kerdjanja menggosoki bahunja, djalanan
menggelitiki kakinja, bahkan mengepal dan meluruskan
tangannja berarti suatu pekerdjaan jang menggemertakkan
sendi2nja. Ia bekerdja lebih dari sembilanpuluh djam dalam
lima hari. Pegawai2 jang lain dari Kementerian djuga -be-
kerdja demikian. Kini semua itu sudah lalu dan sampai be-
sok ia tak mernpunjai pekerdjaan apa2 sama sekali; tak ada
pekerdjaan jang bagaimanapun untuk Partai. Ia akan dapat
tinggal selama enam djam dalam tempat persembunjian me-
reka itu dan kemudian sembilan djam lagi ditempat-tidur-
nja sendiri. Ia berdjalan per-lahan2 dalam tjahaja matahari
sore jang lembut melalui sebuah djalan jang kotor menudju
toko tuan Charrington, melirik dengan separo mata ke-
ronda2, tetapi dengan kejakinan jang tak beralasan, bahwa
sore ini tak ada bahaja orang akan mengganggu hidupnja.
Pada setiap langkahnja tasnja jang berat itu memukul keras
pada lututnja dan memberikannja perasaan menggelitiki
jang Iiaik-turun melalui kulit pahanja. Dalam tas itu buku
itu; sudah sedjak enam hari ada padanja, tetapi selama ini
belum pernah dibuka maupun dibatjanja.
Dihari keenam Pekan Bentji itu, setelah demonstrasi2, pi-
dato2, ber-sorak2, me-njanji2, poster2, pilem2, patung2 dari
216
lilin, bunji tambur dan trompet; derap2 kaki jang ber-
baris, gemuruh teng2 dan satuan2 kapal-terbang jang me-
lajang2 diudara setjara besar2an, deru meriam2 - setelah
enam hari dengan semua ini, setelah orgasme jang besar itu
mendekati puntjaknja dengan bergetar dan bentji umumnja
terhadap Eurasia dihangatkan sampai demikian mengamuk,
sehingga rakjat akan me-robek2 dengan tangan mereka ke-
dua ribu pendjahat perang Eurasia jang akan digantung di-
muka umum dihari terachir atjara Pekan Bentji, seandainja
mereka akan dapat mendekati tawanan2 itu- djustru disaat
itulah datang pengumuman, bahwa sebenarnja Oceania bu-
kan berperang dengan Eurasia. Musuh Oceania ialah Asia-
timur. Eurasia adalah kawan sekutu.
Sudah tentu tak diakui barang sebentar, bahwa ada ter-
djadi suatu perubahan. Dengan tiba2 sekali dan dengan se-
rentak orang jang berada dimana sadja mengetahui, bahwa
musuh bukan Eurasia, tetapi Asiatimur. Winston turut de-
. ngan suatu demonstrasi disalah satu lapangan dipusat Lon-
don disaat kedjadian itu. Pada waktu itu malam hari dan
dalam tjahaja lentera2 wadjah2 putjat dan pandji2 merah itu
menakutkan. Ribuan orang hyr-desak2 dilapangan itu; ada
djuga serombongan anak2 sekolah jang berdjumlah kira2
seribu orang dan jang memakai pakaian seragam Mata2. Sea-
rang ahli pidato Partai Pusat berbitjara dari sebuah pang-
gung jang ditu_tupi oleh kain2 merah; orang jang ketjil-ku-
rus dengan tangan jang tak sepadan pandjangnja dan kepala
jang besar dan botak dan jang disana-sini ditumbuhi beber-
apa r~mbut kedjur. Tubuh ketjil, tak ubahnja gagang tipis
jang ber-belit2 penuh bentji; dengan sebuah tangannja ia
pegang djagang alat pengeraskan suara, sedangkan tangannja
jang lain, diudjung lengannja jang terdiri dari hanja tulang
itu, me-lambai2 mengantjam diatas kepalanja. Suaranja jang
karena alat2 pengeraskan itu mendapat bunji jang meleng-
king, menjemburkan rentetan kekedjaman, pembunuhan,
pembuangan, perampokan, perkosaan, penjiksaan tawanan,
pemboman atas penduduk biasa, propaganda bohong, agresi
jang tak beralasan; perdjandjian2 jang diputuskan. Hampir
217
tak mungkin untuk mendengarkannja ~engan tak jakin ter-
lebih dahulu dan mengamuk kemudian. Sebentar2 amarah
massa memuntjak kembali dan suara pembitjara itu ditiada-
kan oleh auman buas jang diteriakkan tak terkuasai oleh ri-
buan kerongkongan. Teriakan2 jang paling bengis datang
dari anak2 sekolah. Barangkali baru duapu:luh menit ia ber-
pidato, diwaktu seorang pesuruh lekas2 naik panggung dan
menjodorkan setjarik kertas ketangannja, jang kemudian
dibatjanja dengan terus berpidato. Tak ada sesuatu peruba-
han dalam suara atau geraknja, atau dalam isi pidatonja itu,
tetapi nama2nja tiba2 sadja lain. Dengan tiada pengumuman
apa2 seluruh lautan manusia itu didjalari gelora keinsafan:
Oceania berperang melawan Asiatimur. Disaat kemudian
terdapat kegemparan jang dahsjat. Semua sembojan dan
poster jang menghiasi lapangan itu salah . Hampir separonja
memberikan gambaran jang salah. ltu sabotase, gara2 peng-
ikut2 Goldstein. Kemudian orang pada menjobeki poster2
itu dari dinding2, sembojan2 di-kojak2 dan di-indjak2. Mata2
bekerdja dengan giat dan naik ke-atap2 dan memotongi
ular2 bendera jang ber-kibar2 diatas tjerobong2. Tetapi da-
lam dua; tiga menit semua itu sudah selesai. Dan pembitjara
jang masih memegang djagang alat pengeraskan suara itu,
meneruskan pidatonja dengan suara jang sama keras,
dengan bahunja dikemukakan dan tangan jang bebas itu diu-
dara bagaikan sebuah tjakar. Dan satu menit kemudian, au-
man buas penuh bentji itu memetjah pula diudara. Bentji
itu berlangsung biasa seperti semula, hanja kini mempunjai
sasaran jang lain.
Jang paling mengagumkan Winston, diwaktu ia mere-
nungkan semua itu ialah, bahwa peinbitjara itu sebenarnja
beralih dipertengahan kalimat dari djalan pikiran jang satu
ke jang lain dan bukan hanja dengan tiada istirahat barang
sedetik djuga, tetapi pun dengan tiada merusakkan bentuk
kalimatnja. Tetapi waktu ini banjak hal lain jang meminta
perhatiannja. Pada waktu kekatjauan jang sebentar itu, jai-
tu pada waktu pengojakan poster2, ada orang- muka orang
itu tak dilihatnja-memegang bahunja dan berkata: ,Maaf,
2 18
apakah tuan kehilangan tas tuan ?" Dengan tak berkata apa2
ia menerima tas itu. Ia menjedari, bahwa ia masih harus
menunggu lama, sebelum ia mendapat kesempatan melihat
isi tas itu. Segera demonstrasi itu selesai, ia pergi langsung
ke Kementerian Kebenaran, biarpun waktu hampir pukul
duapuluh tiga. Semua pegawai Kementerian djuga berbuat
demiki~. Sebenamja panggilan2 jang disampaikan melalui
pesawat2-tele, agar mereka kernbali kepos masing2, tak
perlu.
Oceania berperang melawan Asiatimur. Sebagian besar
tjatatan2 politik selama lima tahun jang lalu kini tak terpa-
kai lagi. Berbagai matjam laporan, surat kabar, buku, pos-
ter, pilem, pengambilan suara, poteret-semua harus di-
perbaiki setjepat mungkin. Biarpun tak ada diumumkan se-
suatu petundjuk, setiap orang mengetahui, bahwa kepala2
Bagian mengingini, bahwa dalam satu minggu tak akan ada
lagi kelihatan tanda, bahwa Oceania pemah berperang me-
lawan Eurasia atau bersekutu dengan Asiatimur. ·Setiap
orang dari bagian Arsip bekerdja delapanbelas djam dalam
satu hari satu malam dan tidur dua kali, masing2 selama tiga
djam. Kasur2 dikeluarkan dari kelder2, dibawa keatas dan
dibentangkan di-gang2 ; makanan jang terdiri dari sand-
wich2 dan kopi Kemenangan, diedarkan oleh pegawai2 kan-
tin diatas gerobak2 • Setiap kali Winston berhenti bekerdja
untuk pergi tidur sebentar, medja tempat bekerdjanja itu
selalu ditinggalkannja bersih dan setiap kali ia kembali de-
ngan kaki barat dan sakit2 diseluruh badannja dan masih ma-
buk tidur, medjanja itu selalu didapatinja penuh gulungan2
kertas jang tak ubahnja tumpukan2 es, jang hampir menu-
tupi mesin-tulisan-bitjara sama sekali dan jang bertebaran
sampai dilantai, sehingga pekerdjaan pertamanja ialah se-
lalu mengatur kertas 2 itu, agar ia mempunjai tempat untuk
bekerdja. Jang paVng mendongkolkannja ialah, bahwa pe-
kerdjaan itu tidak berdjalan mekanis sama sekali. Sering
penggantian nama jang satu dengan jang lain sudah tjukup ;
tetapi setiap laporan lengkap meminta pekerdjaan jang te-
liti dan daja-tjipta. Bahkan untuk memindahkan perang dari
219
bagian dunia jang satu kebagian jang lain perlu sekali, bah-
wa kita mempunjai pengetahuan jang luas tentang ilmu
bumi.
Mendjelang hari ketiga matanja sakit sekali dan antara be-
berapa menit katja-matanja harus dibersihkan. Boleh dika-
takan, bahwa pekerdjaan itu adalah perdjuangan melawan
sesuatu jang diluar kesanggupan tenaga badan, suatu peker-
djaan jang pantas kita ingkari, tetapi jang biarpun demikian
toh kita tjoba selesaikan dengan daja kemauan jang gelisah.
Sekadar ia mempunjai waktu untuk berpikir, ia tak digang-
gu oleh kenjataan, bahwa setiap perkataan jang dikomat-
kamitkannja dalam mesin-tulisan-bitjara itu, setiap garis
potlot-tintanja, adalah bohong jang dipikirkan masak2. Se-
perti setiap orang dibagian itu ia ingin sekali, bahwa pemal-
suan jang diadakan itu sempurna. Dipagi hari keenam djum-
lah gulungan2 kertas itu berkurang. Hampir setengah djam
lamanja tak keluar apa2 dari tempat surat2 itu, kemudian sa-
tu gulungan lagi dan sesudah itu habis sudah. Pekerdjaan
itu serentak berkurang disegala tempat. Seluruh ruangan
mengeluh dalam dan hampir tak terdengar. Suatu peker-
djaan jang besar sekali, jang tak boleh di-sebut2 biarpun ha-
nja dengan satu perkataan sadja, telah selesai. Sekarang tak
ada orang lagi jang dapat membuktikan berdasarkan kete-
rangan2 jang tertulis, bahwa Oceania pernah berperang de-
ngan Eurasia. Pukul duabelas ratus diumumkan dengan
tiba2, bahwa semua pegawai Kementerian mendapat libur
sampai besok pagi. Winston jang masih sadja mem-bawa2
tas jang berisi buku itu, jang didjepitnja diantara kakinja
diwaktu bekerdja dan ditidurinja diwaktu tidur, pulang
kerumah, mentjukur djanggutnja dan hampir tertidur dika-
mar mandi, biarpun air boleh dikata hangat2 kuku sadja.
Diwaktu ia naik tangga kekamar diatas toko tuan Char-
rington itu, boleh dikatakan sendi2nja gemertakan karena
perasaan nikmatnja. Ia tjape, tetapi tidak mengantuk lagi.
Dibukanja djendela, dinjalakannja kompor minjak tanah
itu dan dipanaskannja air untuk membuat kopi. Nanti
Julia datang: dalam pada itu ia mempunjai buku itu . Ia du-
220
duk dikursi malas usang itu dan membuka tasnja. Sebuah
buku hi tam jang berat, <lidjilid begitu sadja, sampulnja tak
bernama atau berkepala. Djuga tjetakannja nampak tak be-
gitu terpelihara. Pinggir2 kertasnja kumal dan lembaran2 ~
nja mudah berlepasan, seolah buku itu telah sering pindah
tangan. Nama jang tertulis dihalaman pertamanja berbunji:
'• I
lama mereka sebagai hamba dan mereka sendiri mendjadi
golongan Atas. Tak lama antaranja golongan Tengah memi-
sahkan dirinja dari salah satu golongan lain atau dari ke-
dua2nja dan perdjuangan mulai kembali. Dari ketiga golo-
ngan· itu hanja golongan Bawahlah jang tak pernah berhasil
mentjapai tjita2nja, biarpun hanja untuk sementara waktu
sadja. Se-olah2 di-lebih2kan rasanja, kalau dikatakan, bahwa
tak ada kemadjuan kebendaan disepandjang perdjalanan se-
djarah. Bahkan kini, dalam zaman kemundu·ran ini, keadaan
setiap orang lebih baik pada umumnja dari dibeberapa abad
jang lalu. Tetapi tak ada kemadjuan dalam harta, tak ada
kehalusan budi, tak ada pembaruan atau repolusi jang per-
nah mendekatkan persamaan manusia itu barang satu mili-
meter pun djuga kepewudjudannja. Dipandang dari sudut
pendirian golongan Tengah, tak pernah ada suatu perubahan
historis jang berarti lebih dari hanja perubahan nama pe-
mimpin2nja. .
Mendjelang achir abad kesembilanbelas struktur jang
muntjul 2 kembali ini mendjadi djelas bagi banjak orang jang
memperhatikannja. Pada waktu itu mendjelma mazhab 2
ahli-pikir, jang melihat sedjarah sebagai suatu lingkaran dan
jang mengatakan, bahwa perbedaan-kedudukan tsb men-
djadi hukum tetap dalam hidup manusia. Adjaran ini tentu
selalu mempunjai penganut2nja, tetapi dalam tjara menge-
mukakannja kentara perbedaan jang njata. Dimasa jang
lalu, keharusan adanja suatu bentuk masjarakat jang ber-
tingkat2 mendjadi adjaran istimewa dari golongan Atas.
Adjaran itu disebarkan oleh radja2 dan kaum2 ningrat dan
oleh pendeta2, ahli2 hukum dan jang lain2 jang berkaki pada
golongan ketiga, dan umumnja adjaran itu dilunakkan oleh
djandji2-timbalan didunia chajal nun diseberang kuburan.
Selama golongan Tengah men-tjita2kan kekuasaan, mereka
selalu memakai istilah2 s~perti kemerdekaan, keadilan dan
persaudaraan. Akan tetapi sekarang pengertian persauda-
raan manusia itu diserang untuk pertama kali oleh orang2
· jang belum menduduki posisi jang tinggi, tetapi jang hanja
mengharapkan akan mentjapainja dalam waktu pendek. Di-
masa lalu golongan2 Tengah membuat repolusi dengan pan-
dji p 'r samaan dan kemudian, setelah jang lama ini didjatuh-
kan, membentuk kelaliman baru. Sebenarnja golongan2
T 'ngah jang baru telah mengumumkan kelaliman mereka
itu sebelumnja. Pengaruh Utopisme zaman dahulu masih
djelas nampak pada Sosialisme, suatu teori jang mulai di-
perkenalkan dipermulaan abad kesembilanbelas dan jang
merupakan mata terachir dari rantai pikiran jang melintang
kembali sampai kepemberontakan budak2-belian dizaman
kuno. Tetapi pada setiap ragam Sosialisme, jang muntjul
kira2 tahun 1900 dan kemudiannja, tudjuan: pewudjudan
kebebasan dan persamaan, dikurbankan dengan semakin te-
rang2an. Aliran2 baru jang mendjelma mendjelang perten-
gahan abad ini, Soing di Oceania, Neo-Bolsjewisme di Eu-
rasia, P'e mudjaan jang Mati, nama jang biasanja diberikan
padanja, di Asiatimur, dengan sedar mempunjai tudjuan:
memelihara anti-kebebasan dan anti-persamaan." ·
Aliran2 baru ini tentu tumbuh da:r;i jang lama dan berusaha
terus memakai nama2nja dan menganut ideologi2 mereka
itu dengan mulut. Tetapi tudjuan mereka semuanja ialah
menghentikan kemadjuan dan membekukan sedjarah pada
suatu saat jang tertentu.
Gerak bolak-balik jang tak asing itu akan bergeser sekali
lagi dan kemudian akan berhenti. Seperti biasanja golongan
Atas akan dikepinggirkan oleh golongan Tengah, jang akan
mendjadi golongan Atas, tetapi sekali ini golongan Atas
akan tetap dapat mempertahankan posisi mereka oleh taktik
jang dipikirkan masak2.
Untuk'sebagian, adjaran2 baru itu adalah buah mendalam-
nja pengetahuan sedjarah dan pertumbuhan perasaan sedja-
rah, jang hampir tak ada sebelum abad kesembilanbelas.
Edaran sedjarah dapat dimengerti sekarang atau seolah da-
pat dimengerti dan bila dapat dimengerti, sedjarah itu dju-
ga dapat diubah .Tetapi sebab jang terpenting dan jang letak
Iebih dalam ialah, bahwa persamaan manusia telah mungkin
setjara teknis sedjak permulaan abad keduapuluh. Memang
masih tetap benar, bahwa manusia tidak sama dalam pem-
242
ha waanll mereka dan bahwa fungsi2 harus dichususkan de-
ngan tjara, jang memberikan individu2 tertentu suatu ke-
1~bihan; tetapi tak ada lagi kebutuhan jang benar akan per-
bcdaan2 kelas atau akan perbedaan jang besar dalam hal
milik. Dahulu perbedaan2 kelas bukan hanja tidak dapat
dihindarkan, tetapi diperlukan. Ketidak-samaan ialah harga
peradaban. Tetapi perkembangan dalam tjara membuat ba-
rang2 pakai mesin mendjadikan soalnja lain. Sekalipun ma-
sih perlu adanja pembagian pekerdjaan, tetapi tak ada lagi
keharusan, bahwa orang akan hidup pada tingkatan masja-
rakat atau ekonomi jang ber-beda2 • Oleh karena itu, dilihat
dari sudut golongan2 baru jang mau merampas kekuasaan,
persamaan manusia bukan lagi merupakan tjita2 jang harus
ditjapai, tetapi bahaja jang harus dielakkan. Mudah sekali
untuk mempertjajainja di-abad2 jang lebih primitif, diwak-
tu masjarakat jang adil dan sentosa mendjadi suatu kemus-
tahilari jang njata. Tjita2 tentang surga dunia, tempat orang
akan hidup bersama dalam lingkungan persaudaraan, tanpa
undang2 dan bebas dari pekerdjaan jang tak keruan, tak le-
pas2 dari bajangan pikiran orang selama ribuan tahun. Dan
chajalan ini agak mempunjai pengaruh, pun atas golongan2
jang sebenarnja mendapat keuntungan dari setiap peruba-
han sedjarah. Ahli2 waris repolusi2 Perantjis, Inggeris . dan
Amerika pertjaja djuga sedikit akan pernjataan2 mereka
sendiri tentang hak2 manusia, kemerdekaan berbitjara, per-
samaan daradjat manusia terhadap undang2 dan sebagainja
dan banjak sedikitnja malah menjesuaikan sikap mereka de-
ngan itu. Tetapi mendjelang tahun keempatpuluhan abad
keduapuluh tjara berpikir aliran2 politik jang utama ote-
riter belaka. Surga dunia kehilangan pengaruhnja djustru
disaat ada kemungkinan tjita2 itu dapat diwudjudkan. Setiap
teori politik jang baru, dengan nama jang bagaimanapun
djuga, kembali kesusunan jang ber-tingkat2 dan jang diatur .
keras2 itu. Dan setelah pada umumnja dasar2 itu semakin
diperkeras kira2 disekitar tahun 1930, praktek2 jang telah
lama tak dipakai lagi, dalam beberapa hal bahkan sudah ra-
tusan tahun-mendjebloskan dalam bui dengan tak didahu-
243
lui o l ~h p ·m riksaan, tawanan2 perang jang dipekerdjakan
seb.t '· i budak-belian, hukuman2 mati dimuka umum, sik-
s,, n il untul m endapat pengakuan2, penjanderaan dan pem-
hu.tngan seluruh penduduk-bukan hanja mendjadi biasa
k ·mbali, tetapi djuga dibiarkan dan dipertahankan malah
ol ·h orang jang menganggap dirinja progresip. Setelah le-
wat zaman penuh peperangan, perang-saudara, repolusi dan
kontra-repolusi disemua bagian dunia, jang berlangsung
kira2 sepuluh tahun, barulah timbul Soing dan saingan2nja
itu sebagai teori2 politik jang disusun dengan sempuma.
Tetapi rnereka telah didahului oleh sistim jang ber-ma-
tjam2, pada umurnnja disebut totaliter, dan sudah lama dje-
las garis2 besar dunia jang akan muntjul dari kekatjauan jang
terdapat di-mana2 itu. Siapa orang2 jang akan menguasai du-
nia ini djuga sudah djelas. Sebagian besar kaum ningrat jang
baru itu terdiri atas birokrat, sardjana, ahli tehnik, pe-
mimpin serikat buruh, ahli. dilapangan penjiaran, guru,
wartawan dan ahli politik. Orang2 jang berasal dari kaum
pegawai pertengahan dan dari kelas buruh tjabang atas ini
dibentuk dan dikumpulkan oleh dunia industri jang dimo-
nopoli dan mereka ditimbulkan pula oleh pemerintahan
jang dipusatkan. Dibandingkan dengan lawan2 mereka dari
abad2 jang lalu, mereka ini !<:urang loba, kurang ingin hidup
dengan mewah, lebih haus akan kekuasaan se-mata2 dan
terutama lebih sedar akan apa jang mereka kerdjakan dan
lebih tegas bertudjuan menghantjurkan oposisi. Perbedaan
jang terachir inilah jang pokok. Dibandingkan dengan dja-
man sekarang, semua orang lalim masa lalu lembam dan tak
praktis. Boleh dikata,kan, bahwa golongan2 jang tadinja
berkuasa selalu ditulari pikiran2 jang liberal dan mereka
merasa puas, dengan membiarkan adanja kepintjangan di-
mana2 dan hanja memperhatikan jang diluamja sadja dan
tak menaruh perhatian atas pikiran2 rakjat umumnja. Ber-
dasarkan ukuran2 modem bahkan Geredja Katolik diabad
Pertengahan dapat dipandang lunak. Jang mendjadi sebab
pandangan itu dapat djuga dikatakan kenjataan, bahwa di-
masa silam tak ada suatu pemerintahan jang sanggup menga-
24-+
WMi rakjatnja terus-menerus. Tetapi penemuan ilmu men-
tj tak buku memudahkan penjaluran pendapat umum;
pilem dan radio kemudian turut memadjukan proses ini.
Dengan muntjulnja televisi dan perkembangan teknik, jang
memungkinkan pemakaian alat jang sama untuk menerima
dan menjiarkan sekaligus, berachirlah hidup perseorangan.
Polisi dapat meng-amat2 i setiap penduduk, atau paling se-
dikit setiap penduduk jang perlu diawasi selama duapuluh
empat djam dalam sehari dan rakjat dapat dikekang oleh
propaganda resmi, sedangkan semua tjara perhubungan jang
lain diputuskan sama sekali.
Baru sekali itulah mula pertama terbuka kemungkinan un-
tuk memaksakan bukan sadja kepatuhan jang seratus persen
kepada kemauan negara, tetapi djuga persamaan pendapat
jang seratus persen mengenai semua hal.
Seperti biasanja, setelah periode revolusi dari tahun keli-
ma dan keenampuluhan, masjarakat membagi diri kembali
atas golongan Atas, Tengah dan Bawah. Tetapi berlainan
dengan golongan2 jang sebelumnja, golongan Atas jang baru
ini tidak bekerdja menurut naluri, tetapi menjedari apa
jang perlu untuk mengekalkan posisinja. Orang sudah lama
tahu, bahwa satu2nja dasar jang tepat untuk oligarchi ialah
kolektivisme. Dengan mudah dapat dipertahankan keka-
jaan dan hak istimewa jang dipunjai bersama. Sebenarnja
apa jang disebut ,penghapusan milik partikelir", jang dise-
lenggarakan kira2 dipertengahan abad ini, berarti pemusa-
tan milik itu dalam tangan golongan jang djauh lebih ke-
tjil : tetapi deng~n perbedaan, bahwa pemilik jang baru ini
satu golongan dan bukan sedjumlah individu. Milik seorang
Anggota Partai tak lain dari hanja barang2 jang tak berarti.
Ber-sama2 para anggota Partai mempunjai semua di Ocea-
nia, karena mereka menguasai segalanja dan dapat memakai
barang2 jang ada sesuka hati mereka. Dalam tahun2 sesudah
Repolusi mereka sanggup menduduki posisi jang berkuasa
itu dengan hampir tak mendapat perlawanan, karena selu-
ruh proses itu diperkenalkan sebagai tindakan penjamara-
taan alias kolektivisasi. Orang selalu berpendapat, bahwa
24)
pembekuan golongan jang kapitalistis harus .diikuti oleh
sosialisme: dan bahwa golongan kapitalis itu sudah dibe-
kukan tak usah diragukan lagi. Pabrik2, tambang2, tanah,
rumah2, alat2 pengangkutan-semua telah diambil dari ta-
ngan mereka dan oleh karena sekarang tak ada lagi milik par-
tikelir, maka semua itu tentu mendjadi milik urnurn. Soing
jang tumbuh dari pergerakan Sosialisme dahulu dan jang
mewarisi istilahnja, segera menjelenggarakan dasar pokok
rentjana sosialisme itu, dengan akibat jang telah diramalkan
dan jang djuga diperhitungkan sebelumnja, jaitu bahwa
perbedaan ekonomi tetap ada.
Tetapi masalah2 jang berkenaan dengan pelandjutan susu-
nan masjarakat jang ber-tingkat2 itu lebih dalam . dari ini.
Golongan jang berkuasa hanja dapat kehilangan kekuasaan-
nja dengan empat tjara. Jaitu golongan itu dibekukan oleh
kekuasaan dari luar atau tjara memerintahnja kurang baik,
sehingga timbul pemberontakan, atau mereka membiarkan
bangkitnja golongan Tengah jang kuat dan jang tak merasa
senang ,atau mereka kehilangan kepertjajaan akan diri dan
kerelaan untuk memerintah. Sebab2 itu bukan timbul ter-
pisah satu sama lain dan boleh dikatakan, bahwa biasanja
keempat hal itu serentak ada sampai suatu tingkatan ter-
tentu. Suatu golongan berkuasa jang dapat bertahan terha-
dap semua itu, akan dapat tinggal tetap berkuasa. Achir2nja
djiwa golongan jang berkuasa itulahjang menentukan.
Sebenamja bahaja jang pertama itu sudah tak ada lagi se-
djak pertengahan abad ini. Boleh dikatakan masing2 ketiga
kekuasaan jang sekarang membagi dunia, .tak dapat ditak-
lukkan dan hanja akan dapat dialahkan oleh perubahan2 jang
per-lahan2 dalam hal kelahiran dan kematian, djumlah dan
rapatnja penduduk dsb. Tetapi suatu pemerintahan jang
mempunjai kekuasaan luas akan dapat menghindarkan peru-
bahan itu. Bahaja jang kedua itu djuga hanja ada dalam
teori. Rakjat djelata itu tak akan memberon~ak dengan
sendiri dan mereka tak memberontak, hanja oleh karena
mereka ditindas. Dan selama mereka tak diberikan apa2 se-
bagai ukuran perbandingan, selama itu djuga mereka me-
•.
"'t
m, ng tak akan sedar bahwa mereka ditindas. Krisis2 ekono-
mi jang tak kundjung berachir seperti dizaman jang silam
tak perlu sama sekali lagi dan kini tak dibolehkan lagi, te- A
tapi keadaan2 lain dan jang sama buruknja dapat terdjadi
dan terdjadi tanpa akibat2 politik, karena tak ada djalan un-
tuk memperlihatkan perasaan tidak senang. Masalah kelebi-
han produksi, jang sedjak perkembangan teknik mesin se-
lalu terdapatdalam masjarakat kita, telah dapat diselesaikan
dengan bantuan peperangan jang kekal (lihat Bah III), jang
djuga mempunjai manfaatnja untuk menjalakan semangat
rakjat sampai suatu tingkatan tertentu. Oleh karena itu,
maka dipandang dari sudut pendirian pemimpin2 kita jang
sekarang, bahaja satu2nja jang benar2 ada hanja terletak da-
lam pemisahan golongan baru jang terdiri atas orang2 pin-
tar, jang mempunjai kurang pekerdjaan dan jang mengi-
ngini kekuasaan; serta semakin tumbuhnja liberalisme dan
ke-ragu2an dalam golongan mereka sendiri. Artinja, soalnja
termasuk lapangan pendidikan. Djadi terletak dalam pe-
ngolahan kesedaran golongan jang berkuasa maupun golo-
ngan penjelenggara jang lebih besar, jang tepat dibawahnja
itu, dengan terus-menerus. Kesedaran massa hanja perlu
dipengaruhi dengan tjara jang negatip.
Sekiranja orang belum mengetahuinja, maka struktur u-
mum masjarakat Oceania akan dapat digariskan dengan
mengambil gambaran ini sebagai latar belakangnja. Dipun-
tjak piramide itu bertempat Bung Besar. Bung Besar maha-
tahu dan maha-kuasa. Setiap sukses, setiap hasil, setiap ke-
menangan, setiap penemuan dilapangan ilmu pasti, semua
pengetahuan, semua kepintaran, semua bahagia, segala ke-
murnian djiwa dipandang bersumber langsung pada pimpi-
nan dan inspirasinja. Tak ada orang jang pernah melihat
Bung Besar. Ia adalah suatu wadjah didinding, suatu suara
dari pesawat-tele. Kita boleh merasa pasti, bahwa ia ber-
pantang mati da:n telah ada keraguan besar tentang persoa-
lan hari lahirnja. Partai hanja ingin memperkenalkan diri-
nja kepada dunia dengan bertopeng Bung Besa:r: sadja.
Fungsinja ialah sebagai pusat tjinta, ketakutan dan hormat;
24-7
perasaanl! ini lahir lebih mudah untuk individu dari untuk
suatu organisasi. Dibawah Bung Besar berdiri Pusat Partai.
Djumlah anggotanja dibatasi sampai enam djuta atau sedikit
'
dibawah dua persen dari djumlah penduduk Oceania. Di-
bawah Partai Pusat: Partai Tjabang. Dan bila Partai Pusat
kita sebut otak negara, tepatlah bila kita samakan Partai
Tjabang dengan tangannja. Dibawahnja massa jang dungu,
jang umumnja kita namakan ,kaum Prole" dan jang barang-
kali meliputi delapanpuluh persen dari seluruh penduduk.
Dalam istilah2 jang dipakai dalam pendahuluan kaum prole
ini termasuk golongan Bawah: karena penduduk-budak se-
belah Chatulistiwa jang terus-menerus pindah2 dari tangan
pemenang jang satu ke jang lain, tak merupakan bagian jang
tetap atau jang perlu dari struktur masjarakat.
Pada dasarnja keanggotaan ketiga golongan ini tidak turun-
temurun. Dalam teori anak anggota2 Partai Pusat tidak di-
lahirkan dalam Partai Pusat. Orang2 jang hendak masuk da-
lam salah satu dari kedua bagian Partai harus melalui udjian
masuk, jang diadakan pada usia enambelas tahun. Pun tak
ada perbedaan bangsa, atau p~nguasaan njata oleh suatu
propinsi terhadap jang lain. Sampai dikalangan jang ter-
tinggi dalam Partai akan kita ketemukan orang2 Jahudi,
Habsji dan orang2 jang berdarah Indian murni dari Ameri-
ka Selatan dan pemerintahan suatu daerah selalu diberikan
kepada penduduk daerah itu. Tak ada penduduk suatu ba-
gian Oceania jang merasa didjadjah dan diperintah dari sua-
tu ibu negeri jang djauh. Oceania tak mempunjai ibu negeri
dan tak ada orang jang mengetahui dimana tempat-tinggal
pemimpinnja jang resmi. Bahasa lalu lintas alias lingua fran-
ca terutama sekali bahasa Inggris dan bahasa resminja Ba-
hasa-Baru. Selain dari itu tak ada lagi jang dipusatkan ,dii-
bu negeri" seperti dulu2. Pertalian antara pemimpin2nja
bukan turunan, tetapi adjaran jang sama. Memang suatu
kenjataan, bahwa masjarakat kita terbagi dalam lapisan2,
bahkan dengan pembatasan2 jang tegas, jang sepintas lalu
nampak seolah ditentukan oleh pembatasan jang turun-te-
murun. Adanja pergeseran dari golongan jang satu ke jang
24-8
lain djauh lebih berkurang dari dizaman kapitalisme, bah-
kan ·djuga djauh lebih kurang dari dizaman sebelum per-
kcmbangan industri 2. Antara kedua golongan-Partai itu me-
mang terdapat suatu pertukaran, tetapi gunanja sekadar un-
tuk mendjaga, agar pintu ke Partai Pusat tertutup bagi
orang2 lemah dan agar anggota Partai Tjabang jang tinggi
himmahnja dibekukan dengan memasukkan mereka kego-
longan Atas. Dalam praktek orang2 prole tak diizinkan ma-
suk kedalam Partai. Orang2 jang terpintar dalam kalangan
mereka, jang mungkin akan merupakan sumber perasaan
tidak senang, biasanja ditandai oleh Polisi-Pikiran dan di-
singkirkan. Tetapi hal 2 sematjam ini tak perlu tetap ada dan
djuga bukan merupakan soal dasar. Partai tak merupakan
kelas dalam pengertian lama. Partai tak bertudjuan menje-
rahkan kekuasaan kepada turunannja sendiri dengan begitu
sadja, dan seandainja takkan ada djalan lagi untuk memper-
tahankan, agar tampuk pimpinan tinggal tetap ditangan
orang2 jang paling tjakap, Partai akan rela sama sekali untuk
menjusun angkatan baru dari barisan kaum prole. Dalam
waktu2 jang lalu, pada waktu keadaan sangat berbahaja, pe-
ranan kenjataan, bahwa Partai bukan suatu badan jang tu-
run-temurun, besar sekali pengaruhnja dalam membekukan
pihak lawan. Kaum Sosialis jang lama, jang bertudjuan me-
merangi apa jang disebut ,perbedaan kelas", berpendapat
bahwa apa jang bukan turun-temurun djuga takkan dapat
kekal. Mereka tak menjedari, bahwa kekekalan suatu oli-
garchi tak perlu djasmaniah dan mereka djuga tak memi-
kirkan sedjenak, bahwa ningrat2 jang turun-temurun tak
hidup lama, sedangkan usia organisasi2 seperti Geredja Ka-
tolik, jang memungut orang2 dalamnja, kadang2 sampai
ratusan atau ribuan tahun usianja. Dasar hakiki suatu pe-
merintahan jang oligarchis bukan sifat turun-temurun dari
ajah keanak, tetapi kekekalan suatu pandangan hidup jang
tertentu jang diwariskan oleh jang mati kepada jang hi-
dup. Golongan jang berkuasa adalah golongan jang berku-
asa, selama golongan itu dapat menundjukkan penggantinja.
Soalnja bagi Partai bukan untuk memelihara kekekalan tu-
24-9
runannja, tetapi kekekalan dirinja. Siapa jang memegang
tampuk pimpinan tak mendjadi soal, asal struktur jang her-
tingkat2 itu tetap terpelihara. Semua kejakinan, kehiasaan,
pilihan, perasaan, pandangan, jang chusus hagi djaman kita l
ini dimaksudkan sehenarnja untuk menopangi mistik Partai
dan untuk menghindarkan, agar keadaan sehenamja dima-
sjarakat sekarang djangan sampai diselami. Pemherontakan
jang henar2 atau setiap la:rigkah persiapan kearah pemheron-
takan, mustahil pada saat ini. Dari kaum prole tak ada jang
ditakutkan. Dengan dihiarkan sendiri, mereka akan terus-
menerus hekerdja, heranak dan mati, turun-temurun dan
dari ahad keahad, hukan hanja dengan tak mempunjai suatu
keinginan untuk memherontak, tetapi dengan tak sanggup
menjedari, hahwa dunia ini akan dapat lain dari keadaannja
jang sekarang. Mereka haru akan dapat herhahaja , hila un-
tuk perkemhangan teknik-industr i mereka perlu dididik
ketingkat ketjerdasan jang lehih tinggi; t etapi oleh karena
persaingan militer dan ekonomi tidak penting lagi, ting-
kat pendidikan rakjat herkurang sekarang. Apakah rakjat
djelata menganut suatu pendapat tentang sesuatu atau tidak,
tak penting. Mereka diizinkan herpikir hehas, karena me-
reka tak herpikir. Sehaliknja, pendapat seorang anggota
Partai jang menjimpang sedikit sadja mengenai pokok jang
paling tak herarti, tak dapat dihiarkan hegitu sadja. Seo-
rang anggota Partai hidup sedjak lahir sampai kekuhuran
dalam awasan mata Polisi-Pikiran. Sekalipun ia seorang
diri ditempat anu, ia tak se-kali2 dapat memastikan, hahwa
ia seorang diri. Dimanapun djuga, biarpun ia tidur atau
hangun, hekerdja atau heristirahat, mandi atau ditempat
tidumja, ia selalu dapat di-mata2i dengan tiada diheritahu-
kan terlehih dahulu dan dengan tiada diketahuinja. hahwa
ia di-amat2i. Tak ada padanja dan diantara pekerdjaannja
jang tidak penting. Lingkungan kawan2nja, hihurannja, si-
kapnja terhadap isteri dan anak2nja, roman mukanja hila ia
sendiri, tjakap 2nja jang keluar tak setahunja dalam ia tidur,
hahkan gerak2 chusus hadannja, semua itu diselidiki dengan
tjuriga. Bukan hanja ke~alahan jang njata, te~api penjim-
2So
P· ngan 2 aneh betapa ketjilpun djuga, setiap perubahan ke-
biasaan, setiap gerak gelisah, jang rnungkin rnerupakan ge-
djala perdjuangan dalarn diri, diketahui dengan segera. Ia
tak ada kebebasan dalarn rnernilih apapun djuga. Sebaliknja
.tingkah-lakunja tak diatur oleh hukurn atau oleh dasar2 per-
gaulan jang dirurnuskan dengan djelas. Di Oceania tak ada .
hukurn. Pikiran2 dan tindakan2 anu jang hila ketahuan pasti
berarti hukurn rnati, tak ada jang dilarang setjara resrni:
pernbersihan2, siksaan2, tangkapan2 dan pernbasrnian jang
terus-rnenerus itu tak didjalankan sebagai hukurnan terha-
dap kesalahan jang njata dilakukan, tetapi rnaksudnja hanja
penjingkiran orang2, jang kelak mungkin akan berbuat ke-
salahan. Seorang anggota Partai bukan hanja diharapkan
rnernpunjai pendapat2 jang benar, tetapi djuga naluri2 jang
. benar. Kejakinan2 dan pendirian2 jang diingini, tak pernah
dinjatakan dalarn kata2 dan takkan dapat didjelaskan dengan
kata2 dengan tiada terturnbuk pada pertentangan2 jang ter-
dapat dalarn Soing. Bila ia seorang jang pada dasarnja orto-
doks, dalarn Bahasa-Baru: penaanut pikiranlurus, ia akan
rnengetahui dalam segala keadaan dan dengan tak usah ber-
pikir lagi apa kejakinan atau perasaan jang diingini itu. Te-
tapi biarpun bagairnana latihan djiwa jang luas dirnasa rnu-
danja dan jang berkisar pada kata2 Bahasa-Baru kesalahan-
buntu, hitamputih dan pikiranaanda, rnendjadikannja tak rnau
dan tak sanggup rnernikirkan sesuatu apapun djuga dengan
dalarn.
Diharapkan, bahwa seorang anggota Partai tak rnernpunjai
perasaan2 asli dan rnernpunjai sernangat jang tak kundjung
padarn. Ia dianggap hidup dalarn api kebentjian jang terus-
rnenerus terhadap rnusuh2 luar negeri dan pengchianat da-
larn negeri, hidup dalarn rnabuk kernenangan dengan selalu
rnerendahkan dirinja terhadap kekuasaan dan kepintaran
Partai. Perasaan tak senang, sebagai akibat hidupnja jang
harnpa dan tak rnernuaskan itu, diarahkan dengan sedar ke-
lm1r dan dialirkan dengan aneka-warna tipu-daja seperti
Bentji Dua Menit; renungan2 jang rnungkin akan rnenirn-
bulkan sikap skeptis atau rnenentang, telah terlebih dahulu
251
dimatikan oleh disiplin jang ditanam sedjak ketjil. Bagian
disiplin jang pertama dan jang paling sederhana, jang dapat
ditanam sampai dihati anak 2 ketjil, dinamakan dalam Baha-
sa-Baru: kesalahanbuntu. Kesalahanbuntu berarti daja untuk
berhenti tiba2, seolah setjara naluri, dimuka pintu pikiran
jang berbahaja. Berarti djuga daja untuk buta akan persesu-
aian2; daja untuk tak menjedari kesalahan2 dalam djalan
pikiran; kesanggupan untuk menangkap salah alasan2 jang
paling sederhana, bila alasan2 itu berbahaja bagi Soing dan
meliputi pula daja untuk berkesal hati atau djidjik terhadap
setiap djalan pikiran jang mungkin akan mengarah ke-piki-
ran2 jang bid'ah. Pendeknja kesalahanbuntu berarti kebodo-
han jang melindungi. Tetapi kebodohan tak tjukup. Seba-
liknja. keortodoksan dalam arti sebenamja meminta pe-
nguasaan proses2 djiwa sendiri, sama sempuma seperti sea-
rang tukang dansu diatas kawat menguasai kesetimbangan
badannja. Achir2nja masjarakat Oceania berdasarkan keper-
tjajaan, bahwa Bung Besar maha-kuasa dan Partai maha-
sempuma, ke-dua2nja takkan dapat berbuat salah. Tetapi
oleh karena sebenarnja Bung Besar tidak maha-kuasa dan
Partai tak maha-sempurna, maka kenjataan2 perlu diputar-
balikkan dari saat kesaat. Inilah jangdisebuthitamputih. Se-
perti djuga banjak kata Bahasa-Baru, kata ini mempunjai
dua arti jang saling bertentangan. Djika dipakai untuk mu-
suh, kata itu berarti kebiasaan untuk menjatakan dengan tak
malu, bahwa hi tam putih, djadi tak sesuai dengan kenjataan.
Djika untuk kawau separtai, kata itu berarti kerelaan jang
tulus untuk menjatakan bahwa hi tam putih, hila disiplin Par-
tai memintanja. Tetapi hitamputih djuga berarti daja untuk
pertfaja, bahwa hitam putih dan lebih keras lagi, mengetahui,
bahwa hitam putih dan melupakan, bahwa orang pemah
mempertjajai kebalikannja. Ini meminta perubahan masa
silam jang terus-menerus; perubahan ini dimungkinkan
oleh tjara berpikir, jang sebenamja melingkupi semua jang
lain itu, dalam Bahasa-Baru dikenal sebagai pikiranganda.
Perubahan masa silam diharuskan oleh dua alasan; jang
satu merupakan alasan tambahan, dapat dikatakan suatu
252
tindakan pentjegahan. Alasan tambahan itu ialah, bahwa
anggota Partai, seperti djuga kaum prole, tak memusingkan
keadaan2 hidup masa sekarang ini, sebagian oleh karena ia
tak mempunjai ukuran2 perbandingan. Perhubungannja de-
ngan negara2 asing diputuskan, karena perlu baginja untuk
pertjaja, bahwa keadaannja lebih baik dari keadaan nenek
mojangnja dan bahwa pada umumnja tingkat2 kemakmuran
kebendaan terus naik sadja. Tetapi alasan jang paling pen-
ting untuk mengubah masa silam ialah kebutuhan untuk
mendjamin kesempumaan Partai. Bukan hanja pidato2, sta-
tistik dan berbagai matjam laporan lain harus disesuaikan
selalu dengan keadaan, untuk melihatkan, bahwa setiap ra-
malan Partai benar, tetapi djuga suatu perubahan dasar
atau perimbangan politik se-kali2 tak dapat diakui. Karena
bertukar pikiran atau bahkan bertukar haluan politik, ialah
pengakuan kelemahan. Djika seandainja sekarang Eurasia
atau Asiatimur (atau siapapun djuga) mendjadi musuh, ma-
ka musuh itu harus tetap tinggal musuh. Dan djika kenja-
taan2 berkata lain, kenjataan2 itu harus diubah. Demikian-
lah sedjarah terus ditulis kembali, terus disadu:t:. Pemalsuan
masa silam jang dikerdjakan setiap hari oleh Kementerian
Kebenaran ini, sama perlu seperti kekekalan susunan pe-
merintahan sekarang, seperti penindasan dan urusan IDC).ta2
jang diselenggarakan oleh Kementerian Tjinta.
Dapat berubahnja masa silam merupakan adjaran pokok
Soing. Kedjadian2 dimasa silam, demikian dituturkan, tak
mempunjai hidup jang objektip, tetapi hanja masih hidup
terus dalam arsip 2 dan dalam ingatan orang. Masa silam ia-
lah apa jang ada dalam arsip dan ingatan orang: Dan Partai
menguasai semua arsip dan djuga djiwa anggota2nja. Akibat-
nja ialah, bahwa masa silam itu adalah masa silam seperti
jang dikehendaki oleh Partai. Akibatnja djuga ialah, bahwa
biarpun masa silam dapat berubah, ia tak ber-ubah2 dalam
suatu hal jang chusus. Karena bila masa silam itu ditjiptakan
kembali dalam bentuk seperti jang dibutuhkan pada suatu
saat jang tertentu, maka tjiptaan jang baru itulah masa silam
dan masa silam jang lain tak mungkin pemah ada. Hal ini-
2B
pun tetap herlaku, sekalipun (seperti sering terdjadi) ke-
djadian jang itu2 djuga harus diuhah her-kali2 dalam setahun
sampai tak keruan lagi duduknja perkara semula. Partai se-
lalu mempunjai kehenaran mutlak. Terang sudah kemutlak-
an itu tak mungkin lain dari jang seperti sekarang. Njata,
bahwa penguasaan masa silam tergantung per-tama2 pada
latihan ingatan. Mengusabakan, agar semua hatjaan sesuai
dengan keortodoksan saat ini, itu hanja suatu pekerdjaan
mekanis. Tetapi perlu djuga diingat, hahwa kedjadiart2 her-
langsung dengan tjara jang diingini. Dan hila susunan ke-
nang2an hendak diuhah atau hila perlu untuk memutar-
halikkan isi dokumen2, maka diuga perlu melupakan pemal-
suan itu. Tjara melakukan .ini dapat dipeladjari seperti se-
tiap tehnik djiwa jang lain. Tjara ini dipeladjari oleh seha-
gian hesar anggota Partai dan oleh semua jang pintar mau-
pun jang ortodoks. Dalam Bahasa-Lama disehut setjara te-
rang2an ,mengawasi kenjataan". Dalam Bahasa-Baru disehut
pikiranganda, hiarpun isi pikiranganda masih lehih banjak
lagi.
Arti pikiranganda ialab daja untuk mempunjai dan mene-
rima dua pendapat jang saling hertentangan. Intelektuil
Partai tabu, kearah mana ia barus menguhah ingatan2nja;
oleb karena itu ia tabu, habwa ia memper-main2kan kenja-
taan, tetapi ia mejakinkan dirinja dengan pikiranganda, hah-
wa kenjataan itu tak diperkosa. Proses itu barus disedari,
kalau tidak akan kurang teliti melakukannja, tetapi djuga
harus tidak disedari, agar djangan ikut dihangkitkan pera-
saan tentang sesuatu jang palsu dan karena itu perasaan her-
salah. Inti Soing ialah pikiranganda. Karena soal pokok hagi
Partai ialah dengan sedar memakai perdajaan dan dalam
pada itu memelihara ketetapan dasar tudjuan jang sedjalan
dengan suatu kelurusan jang sempurna. Mentjeritakan ho-
hong jang sengadja diadakan, dalam kita mempertjajainja
dengan tulus; melupakan setiap kenjataan jang telah men-
djadi djanggal dan hila perlu mengoreknja kemhali dari
dunia kelupaan selama dihutuhkan; mengingkari adanja
kehenaran jang ohjektip dan terus-menerus memperhati-
254
kan kebenaran jang diingkari itu- semua inilah jang paling
diperlukan. Bahkan dalam memakai perkataan pikiranganda
perlu dipakai pikiranganda. Karena dengan memakai perka-
taan itu kita mengakui, bahwa kita memperkosa kenjataan;
dengan memakai pikiranganda lagi pengetahuan ini kita ha-
pus pula; dan demikian terus-menerus dan bohong selalu
selangkah lebih dahulu dari kebenaran. Achir2 nja pikiran-
ganda menjanggupkan Partai-dan sepandjang pengetahuan
kita Partai barangkali akan tetap sanggup melakukannja se-
lama ribuan tahun-menghentikan perdjalanan sedjarah.
Semua oligarchi jang telah silam didjatuhkan oleh karena
membatu atau oleh karena djadi lemah. Karena mereka
djadi bodoh dan sombong dan kurang menjesuaikan diri
dengan keadaan2 jang berubah, maka mereka digulingkan;
atau mereka djadi liberal dan pengetjut: mereka mengalah
disaat mereka harus memperlihatkan gigi dan djuga di-
djatuhkan. Artinja mereka djatuh karena kesedaran atau
karena ketidak-sedaran. Prestasi Partailah untuk dapat
mentjiptakan suatu tjara berpikir, jang sekaligus dapat
mengandung kedua keadaan itu. Dan kekuasaan Partai itu
takkan dapat dikekalkan diatas dasar intelektuil jang lain.
Djika kita ingin berkuasa dan hendak tetap berkuasa, maka
kita harus sanggup memutar-balikkan perasaan akan ke~e
naran. Karena rahasia penguasaan ialah menjatukan keper-
tjajaan pada kesempumaan diri sendiri dengan kesanggupan
orang dimasa lalu.
Rasanja hampir tak ada gunanja lagi mengutarakan, bahwa
orang2 jang paling pandai mempergunakan pikiranganda ia-
lah mereka jang mentjiptakan pikiranganda : mereka me-
ngetahui, bahwa pikiranganda adalah suatu sistim luas me-
ngenai perdajaan djiwa. Dalam masjarakat kita sekarangme-
reka jang paling tahu apa jang terdjadi adalah djuga mereka
jang paling djauh ketinggalan dalam hal melihat keadaannja
dunia jang sebenamja. Pada umumnja, semakin besar pe-
ngertian, semakin besar perdajaan diri; semakin pintar se -
seorang, semakin kurang normal ia. Gambaran jang djelas
mengenai hal ini ialah kenjataan, bahwa histeri-perang ter-
2H
dapat semakin hebat dikalangan jang semakin tinggi. Orang
jang memandang peperangan dengan pengertian jang paling
mendekati kebenaran ialah penduduk daerah2-sengketa. Bagi
mereka ini perang adalah tjelaka jang tak kundjung bera-
chir, jang bolak-balik meriimpa mereka bagaikan air surut-
pasang. Siapa jang menang, tak mereka pedulikan sama se-
kali. Mereka sedar, bahwa pergantian tuan2 besar itu hanja
berarti, bahwa mereka akan melakukan pekerdjaan jang sa-
ma seperti sebelurrinja bagi tuan2 jang sama, jang akan mem-
perlakukan mereka seperti tuan2 jang lama djuga.
Keadaan buruh, jang kita sebut ,kaum prole", agak lebih
baik sedikit. Mereka hanja sesewaktu sedar akan pepera-
ngan. Bila perlu, mereka ~apat dihangatkan sampai mata-
gelap karena takut dan penuh bentji, tetapi hila mereka di-
biarkan sendiri, mereka sanggup untuk melupakan selama
waktu2 jang lama, bahwa ada perang sedang berlangsung.
Semangat perang sebenarnja terdapat dikalangari Partai dan
terutama dalam Partai Pusat. Jang paling pertjaja pada pe-
nguasaan dunia ialah mereka jang tahu, bahwa hal itu musta-
hil. Pasangan hal2 bertentangan jang aneh ini-pengetahuan
dengan ketololan, cynisme dan kepanatikan-merupakan
salah satu diantara tjiri pokok masjarakat Oceania. Tjita2
jang resmi banjak mengandung pertentangan, sekalipun tak
ada alasan jang praktis. Dengan demikian Partai menolak
dan meng-indjak2 setiap prinsip jang mula2 mendjadi dasar
pergerakan sosialisme dan ini hendak dilakukannja atas na-
ma Sosialisme. Partai mengandjurkan pandangan rendah
terhadap kelas buruh, seperti belum pernah diandjurkan
ber-abad2 lamanja dan ia m enjuruh anggota2nja memakai
pakaian seragam jang dahulu dipakai oleh buruh-kasar dan
dipilih djustru oleh karena hal itu. Ia rrienghantjurkan per-
satuan keluarga setjara teratur dan menjebut pemimpinnja
dengan namanja, jang merupakan suatu andjuran langsung
pada persatuan keluarga. Bahkan nama2 keempat Kemente-
rian jang memerintah kita, memperlihatkan sematjam sifat
tak mengenal inalu dengan pekerdjaan mereka untuk me-
mutar-bal~kkan kenjataan2 dengan sengadja. Lapangan pe-
25'6
kerdjaan Kementerian Perdamaian ialah peperangan, Ke-
menterian Kebenaran bohong, Kementerian Tjinta siksaan
dan Kementerian Kemakmuran kelaparan. Pertentangan2
ini bukan kebetulan, djuga bukan akibat kemunafikan jang
rendah: semua itu adalah latihan2 jang dipikirkan masak2
dalam pikiranganda. Karena kekuasaan hanja dapat dikekal-
kan dengan memperimbangkan pertentangan2. Lingkaran
jang lama tak dapat diputuskan dengan tjara jang bagaima-
napun djuga. Bila persamaari manusia hendak dihindarkan
untuk selama-lamanja-bila golongan Atas hendak tinggal
tetap dikedudukan mereka jang sekarang-maka keadaan
djiwa jang berkuasa sekarang mesti diliputi kegilaan.
Tetapi ada satu pertanjaan jang sampai sekarang terus kita
lewati begitu sadja. Bunjinja begini: apa sebabnja pt:;rsa-
maan manusia harus dihindarkan? Djika perdjalanan proses
itu memang seperti jang telah diutarakan, apa perlunja niat
jang telah dipikirkan dalam2 sampai ke-bagian2 jang paling
ketjilnja ini untuk membekukan sedjarah pada suatu titik
jang tertentu?
Beserta pertanjaan ini kita menjinggung inti rahasia itu.
Seperti jang telah kita lihat, mistik Partai dan terutama Pu-
sat Partai tergantung pada pikiranganda. Tetapi lebih dalam
dari itu lagi terdapat alasan jang asli, naluri jang tak pernah
diselidiki, jang per-tama2 meningkat keperampasan kekua-
saan dan kemudian ke-pikiranganda, Polisi-Pikiran, perang
jang kekal dan jang menghidupkan keharusan2 jang lain itu.
Sebenarnja alasan ini. ..
- .
),_da waktu mana ia sebenamja masih merupakan machluk
la•n. .
,Sckarang kaulihat, bahwa biarpun bagaimana m('!mang
mungkin melihatnja," kata O'Brien.
,Ja." kata Winston.
O'Brien berdiri dengan bajangan puas pada wadjahnja.
Winston melihat disebelah kirinja orang jang berdjas putih
itu memotong udjung sebuah ampul dan menarik pengisap
alat penjuntik. Dengan tersenjum O'Brien memalingkan
mukanja kearah Winston. Dania meluruskan katja-matanja
diatas hidungnja hampir dengan tjaranja jang lama.
,Masih ingatkah kau bagaimana kautulis dalam buku hari-
anmu," katanja, ,bahwa tak mendjadi soal, apakah aku ka-
wan atau musuh, karena biarpun bagaimana akulah jang me-
ngerti akan dikau dan aku orang jang dapat diadjak berbi-
tjara? Memang kau benar. Aku suka berbitjara denganmu.
Pikiranmu menarik hatiku. Ia serupa dengan· pikiranku,
biarpun pikiranmu kini kebetulan tidak heres. Kalau kau-
ingin, kau boleh mengemukakan pertanjaan2 sebelum si-
dang ini kita tutup."
,Pertanjaan apa sadja jang kusukai ?"
,Setiap pertanjaan jang kauingini." Ia melihat mata Win-
ston menudju pelat djarum. ,Itu sudah dimatikan. Mulai~
lah."
,Kelian apakan Julia?" kata Winston.
O'Brien tersenjum pula. ,Ia mengchianatimu, Winston.
Segera-dengan hati terbuka. Aku belum pemah melihat
orang menjeberang demikian segera kepihak kami. Kalau
kau melihatnj<', kau hampir takkan mengenalnja. Sikap me-
nentangnja, tipudajanja, ketololan dan kebusukannja-se-
mua telah hilang lenjap. Penobatan jang sempuma, suatu
hal jang kena bagi buku peladjaran."
,Kelian menjiksanja."
O'Brien takmendjawab. ,Pertanjaan berikut.", katanja.
,Benarkah ada Bung Besar?"
,Tentu ia ada. Partai ada. Bung Besar ialah pendjelmaan
Partai."
,Apakah adanja sama seperti adaku ?"
,Kau tak ada," kata Winston.
K mbali ia diliputi perasaan tak berdaja. Ia tahu atau da-
pat membajangkan ala~an2 jang membuktikan, bahwa ia sen-
diri tak ada; tetapi alasan2 itu omong kosong, hanja per-
mainan kata2. Bukankah pernjataan: ,Kau tak ada," itu
mengandung pertentangan jang bukan2? Tetapi apa gunanja
menjatakannja? Hatinja ketjut waktu ia mengingat alasan2
gila dan sulit 2 jangdapatdikemukakan O'Brien untukmeng-
hantjurkannja.
,Aku kira aku ada," katanja lesu. ,Aku sedar akan kediri-
anku. Aku dilahirkan dan aku akan meninggal. Aku mem-
punjai tangan dan kaki. Aku mempunjai tempat sendiri
dalam ruang ini. Tak ada benda badani jang lain jang akan
dapat menempati tempat jang sama pada saat jang sama.
Adakah Bung Besar dalam arti jang demikian ?"
,Itu tak penting. Ia ada."
,Dapatkah Bung Besar mati ?"
,Tentu tidak. Bagaimana mungkin ia dapat mati? Perta-
njaan berikut."
,Benarkah ada Persaudaraan ?"
,Itu kapan2 pun takkan dapat kauketahui, Winston. Bila
kami ingin membebaskanmu setelah urusan kami dengan-
mu selesai dan kau akan hidup sampai usiamu sembilan-
puluh tahun, maka kau masih takkan mendapat kepastian,
apakah djawaban atas pertanjaan itu Ada atau Tidak. Selama
hidupmu, ada atau tidaknja Persaudaraan itu akan merupa- .
kan pertanjaan tak terdjawab dalam kepalamu."
Winston diam. Dadanja turun-naik agak lebih tjepat. Ia
belum mengemukakan pertanjaan jang per-tama2 timbul
dalam kepalanja. Ia harus menanjakannja, tetapi terasa seo•
lah lidahnja tak mau mengutjapkannja. Bajangan gembira
melintas pada muka O'Brien. Bahkan kilau katja-matanja
seolah berisi ironi. Ia tahu, pikir Winston tiba2, ia tahu apa
jang hendak kutanjakan. Seiring dengan pikiran itu melin-
tjirlah kata2 dari mulutnja:
,Apakah kamar 101 ?"
3°7
Bajangan pada muka O'Brien itu tidak berubah. Ia men-
djawab tenang: _
,Kautahu apa jang terdapat dalam kamar IOI, Winston.
Setiap orang tahu apa jang terdapat dalam kamar I o I • "
Ia mengatjungkan tangannja kepada orang jang berdjas pil-
tih itu. Sidang sudah selesai rupanja. Sebuah djarum me-
nusuk tangan Winston. Dan iapun tertidur segera.
I • 1
....
'•
..
..
' '
,KESEMBUHANMU melalui tiga tingkatan," kata O'Brien,
,beladjar, mengerti dan menerima. Sekarang sudah wak-
tunja kaumulai dengan tingkatan kedua."
Seperti biasanja Winston telentang. Tetapi diwaktu-
waktu jang terachir tali pengikatnja telah agak lebih long-
gar. Mereka masih mengikatnja pada tempat-tidur itu,
tetapi ia telah dapat menggerakkan lututnja sedikit dan
memutar kepalanja kekiri-kanan dan mengangkat tangannja
sedjak sikunja. Djuga pelat djarum itu bukan lagi demikian
menakutkan. Ia dapat pula menghindarkan siksaan pelat itu,
asal sadja ia mengerti tjukup tjepat: terutama hila ia mem-
perlihatkan kebodohannjalah, O'Brien meraih tuas itu.
Kadang2 pelat djarum itu tak dipakai selama satu sidang .Ia
tak ingat lagi berapa kali mereka sudah betsidaitg. Rasanja
seluruh proses itu berlangsung dalam waktu jang lama dan
tak tentu- mungkin ber-minggu2 - dan sidang2nja kadang2
diselangi beberapa hari, kadang2 hanja beberapa djam. ,
,Bila kau terbaring disitu," kata 0' Brien, ,kau sering ber-
tanja dalam hatimu - bahkan pertanjaan itu pemah kauke-
mukakan kepadaku - apa sebabnja Kementerian Tjinta
mem-buang2 tempo dan mengerahkan tenaga demikian ba-
njakuntukmu. Dan selagi kau masih bebas, kau memusing-
kan kepalamu tentang apa jang pada wudjudnja sama dengan
pertanjaan itu. Kau mengerti perputaran roda masjarakat
dimana kau hidup, tetapi tidak alasan2 jang merupakan da-
samja. Masih tahukah kau, bahwa kau menulis dalam buku
harianmu:
,Aku mengerti bagaimananja; aku tak mengerti menga-
panja? Dan djusteru diwaktu kau sedang memikirkan
,mengapanja" itu kau mulai ragu tentang pikiran warasmu.
Kau telah membatja buku itu, buku Goldstein, atau paling
sedikit bagian2nja. Adakah kaupeladjari sesuatu jang belum
kauketahui ?"
"Kau telah membatjanja . " kata Winston.
"Aku jang menulisnja. Artinja, aku turut menulisnja. Se-
perti kautahu, tak ada buku jang ditulis orang seorang."
,Benarkah apa jang tertulis dalamnja ?"
,Sebagai gambaran, ja. Rentjana jang diuraikan dalamnja
itu omong-kosong belaka. Pengumpulan pengetahuan se-
tjara rahasia- peluasan tjita2 baru setjara teratur- achir2nja
pemberontakan proletar - penghantjuran Partai. Kau sen-
diri tahu dari semula, bahwa itulah semestinja isi buku itu.
Semua isinja itu omong kosong. Kaum proletar takkan per-
nah memberontak. Seribu atau sedjuta tahun kemudian-
pun tidak. Mereka tak sanggup. Al~sannja tak usah kuke-
mukakan: kau sudah mengetahuinja. Seandainja kau pemah
mengimpikan suatu pemberontakan dengan memakai sen-
djata, lupakanlah. Partai tak dapat dihantjurkan dengan
tjara jang bagaimanapun djuga. Pimpinan Partai abadi. Dja-
dikanlah itu sebagai titik permulaan pikiranmu."
Ia mendekati tempat-tidur Winston. "Abadi," ulangnja.
"Mari kita kembali lagi kepertanjaan ,bagaimana" dan
,mengapa" itu. Kau mengerti bagaimana Partai mendjaga
agar ia tetap berkuasa. Tjoba dahulu katakan kepadaku
mengapa kami tetap berkuasa. Apa alasan2 kami? Apa sebab-
. nja kami ingin kekuasaan? Ajo, katakanlah," sambungnja,
karena Winston masih berdiam diri sadja.
Meski demikian Winston tak berkata apa2 di-saat2 jang
berikut. Ia diliputi rasa kelesuan. Muka O'Brien kembali
diliputi semangat gila jang samar2 itu. Ia sudah tahu dari
semula, apa jang akan dikatakan oleh O'Brien. Bahwa Par-
tai tidak mengingini kekuasaan untuk dirinja sendiri, tetapi
untuk memenuhi keinginan golongan jang terbesar. Bahwa
mereka mengingini kekuasaan, karena pada umumnja ma-
nusia, adalah machluk2 lemah dan penakut, jang tak sang-
gup merdeka, atau tidak berani menghadapi kebenaran dan
bahwa mereka harus dipimpin atau dibodohi setjara teratur ·
oleh orang2 jang lebih kuat dari mereka. Bahwa manusia
310
harus memilih kemerdekaan atau bahagia dan bahwa baha-
gialah jang terbaik bagi orang2 lemah. Bahwa Partai pelin-
dung abadi dari jang lemah ; anggotanja termasuk golongan
jang berkewadjiban melakukan jang djahat, agar dengan
demikian didapat basil jang baik dan mereka mengurbankan
kebahagiaannja untuk orang lain. Jang mengerikan, demi-
kian pikir Winston, jang mengerikan ialah bahwa hila
O'Brienmengatakannja; iadjuga akan mempertjajainja. Hal
itu dapat diartikan dari air mukanja. O'Brien serba-tahu.
Ia tahu seribu kali lebih baik dari Winston bagaimana sebe-
tulnja bentuk dunia, dalam kemerosotan jang bagaimana
kebanjakan orang hidup dan dengan bohong dan kekedja-
man2 jang bagaimana Partai mengekang mereka dalam kan-
tjah kehinaan itu. Semu,a itu djelas baginja dan telah diper-
timbangkannja dan tak ada bedanja: semua ini dibenarkan
oleh tudjuan terachir. Apakah jang dapat kita lakukan, de-
mikian pikir Winston, terhadap jang gila, jang lebih pintar
dari kita, jang mendengarkan alasan2 kita dengan tidak ber-
pihak ke-mana2 dan kemudian tetap berpegang teguh pada
gilanja?
,Kelian mengurus kami untuk kepentingan kami sendiri,"
katanja per-lahan2. ,Kelian mengira, bahwa machluk2 ma-
nusia tidak sanggup memerintah diri sendiri dan oleh ka-
rena itu -":
Ia terkedjut dan hampir berteriak keras. Rasa sakit tiba2
mendjalari seluruh badannja. O'Brien meraih tuas itu sam-
pai tigapuluh lima.
,Bodoh, Winston, bodoh sekali!" katanja. ,Kura2 dalam
perahu."
Ia menarik kembali tuas itu dan melandjutkan uraiannja:
,Dengarkan kukatakan djawaban pertanjaanku itu. Begini.
Partai men-tjita2-kan kekuasaan semata-mata untuk kepen-
tingannja sendiri. Kami tak perduli kebahagiaan orang lain,
perhatian kami hanja diarahkan pada kekuasaan. Bukan
pada kekajaan atau kemewahan atau hiduP. lama atau baha-
gia: hanja pada kekuasaan, kekuasaan melulu. Apa keku-
asaan melulu ita akan kau mengerti segera. Kelainan kami
311
dari semua oligarchi masa silam ialah, bahwa kami tahu
apa jang kami kerdjakan. Semua jang lain itu, djuga jang
s rupa dengan kami, adalah pengetjut dan munafik. Tjara2
Nazi Djerman dan Komunisme Rusia mendekati kami, te-
tapi mereka tak pemah berani mengakui alasan2 mereka.
Mereka berkata dan barangkali mereka pertjaja malah,
bahwa mereka mau tak mau menerima kekuasaan itu dan
untuk waktu jang terbatas; dan pada sangka mereka mudah
tertjapai tempat dimana manusia hidup bebas dan sama de-
radjat. Kami bukan demikian. Kami tahu, bahwa belum
pernah ada orangmerampas kekuasaan dengan maksud mele-
paskannja kembali. Kekuasaan bukan alat, tetapi tudjuan.
Orang bukan mendirikan kediktatoran untuk menjelamat-
kan repolusi, orang mengadakan repolusi untuk men-
dirikan kediktatoran. Tudjuan pemburuan ialah pemburu-
an. Tudjuan siksaan ialah siksaan. Sudah mulai terang?"
Winston terharu, seperti ia telah pemah terharu sebelum-
nja, oleh kelesuan muka O'Brien. Muka itu kuat dan kasar,
penuh pengertian dan sematjam nafsu jang di-tahan2 , jang
menjebabkan Winston merasa tak berdaja; tetapi air mu-
kanja lesu. Kulit tergelambir dibawah matanja dan kulitnja
lisut pada tulang pipinja. O'Brien membungkukinja dan
sengadja mendekatkan muka jang lesu itu.
,Sekarang kau berpikir," katanja, ,bahwa mukaku i:rti tua
dan lesu. Kau berpikir, bahwa aku hanja me-njebut2 keku-
asaan dan kendati demikian malahan menghindarkan kehan-
tjuran badanku sadja aku tak sanggup. Apakah kau tak me-
ngerti, Winston, bahwaindividu ituhanja satu sel semata? Ke-
lesuan sel itulah kekuatan djasad. Akan matikah kau, kalau
kukumu itu digunting ?"
Ia memalingkan dirinja dari Winston dan mulai mundar-
mandir dengan satu tangan dikantongnja.
,Kami adalah pendeta kekuasaan," katanja. , Tuhan adalah
kekuasaan. Tetapi bagi kau disaat ini kekuasaan itu hanja
suatu perkataan. Sekarang sudah waktunja kaudapat penger-
tian tentang apa jang dimaksudkan dengan kekuasaan. Per-
tama-tama kau harus insaf, bahwa kekuasaan itu kolektif.
312
h dividu hanja mempunjai kekuasaan, hila ia herhenti djadi
dividu. Kaukenal semhojan Partai: ,Kehebasan ialah Per-
budakan". Pemah kaupikirkan, hahwa semhojan itu dapat
kaubalik? Perhudakan ialah Kehehasan. Seorang diri- da-
lam kehehasan-orang selalu dikalahkan. Hal itu mesti de-
mikian, karena setiap manusia harus mati dan itulah keka-
lahan jang paling mengerikan. Tetapi kalau ia menjerahkan
dirinja se-hulat2nja, kalau ia dapat melepaskan prihadinja,
kalau ia dapat melehurkan dirinja dalam Partai, sehingga ia
adalah Partai, maka ia maha-kuasa dan ahadi. Hal jang ke-
dua jang harus kau insafi ialah, hahwa kekuasaan adalah ke-
kuasaan atas machluk2 manusia. Atas hadan - tetapi teru-
tama atas djiwa. Kekuasaan atas henda - kau menjehutnja
kenjataan2 diluar diri kita - tidak penting. Seluruh henda
telah kami kuasai."
Winston melupakan pelat djarum itu sehentar. Ia mentjo-
ha mati 2an untuk duduk dan hanja herhasil menjakiti ha-
dannja.
,Tetapi hagaimana kelian dapat menguasai henda ?" teriak-
nja. ,Iklim dan hukum daja herat sadja tak kelian kuasai.
Disamping itu masih ada penjakit, rasa sakit, mati -"
O'Brien menghentikannja dengan gerak tangan. ,Kami
menguasai henda, karena kami menguasai djiwa. Kenjataan
itu ada dalam kepala. Kau akan mempeladjarinja her-ang-
sur2, Winston. Tak ada jang tak kami sanggupi. Halimunan,
menghindarkan daja herat - semua. Kalau aku mau, aku
akan dapat mengapung keatas hagaikan gelemhung sahun.
Aku tak ingin, karena Partai tak mengingininja. Kau harus
melupakan pendapat2 ahad kesemhilanhelas tentang hukum2
alam. Kami memhuat hukum2 alam."
,Tetapi hukan kelian jang memhuatnja. Planit ini sadja
tak kelian kuasai. Bagaimana halnja dengan Eurasia dan
Asiatimur? Kedua negara itu helum kelian taklukkan."
,Tak ada gunanja. Kami akan menaklukkan mereka, hila
perlu. Dan apa hedanja, kalau kami tak herhuat demikian?
Kami dapat menjisihkan mereka diluar jang ada, tegasn]a
mereka dapat kami anggap sepi: Oceania ialah dunia."
11 3
,Tctapi dunia ini senditi hanja sebagian ketjil dari selu-
ruhnja. Dan manusia sebintik - tak berdaja! Usianja bera-
pa? Ber-djuta2 tahun lamanja dunia ini tak didiami."
,Omong kosong. Dunia ini sama tua dengan kita semua,
tak lebih tua. Bagaimana dunia akan mungkin lebih tua?
Tak ada jang berwudjud, kalau tiqak oleh kesedaran ma-
nusia."
, Tetapi gunung penuh tulang2 binatang masa silam, ma-
mut2 dan reptil2 raksas_a mendiami dunia ini lama sebelum
manusia ada."
,Pernahkah kau lihat tulang2 itu, Winston? T entu tidak.
Ahli 2 ilmu hajat abad kesembilanbelaslah jang mereka-
rekanja. Sebelum manusia, tak ada apa2. Kemud,ian dari
manusia, seandainja hidup manusia akan berachir, tak akan
ada apa2. Tak ada apa2 diluar manusia." ·
, Tetapi seluruh alam ada diluar kita. Lihatlah bintang2
itu. Beberapa antaranja sedjauh ber-djuta tahun-tjahaja
dari kita ini. Bintang2 akan tetap diluar kekuasaan kita un-
tuk se-lama2nja."
,Apakah bintang?" kata O'Brien atjuh tak atjuh. ,Pertji-
kan api, beberapa kilometer dari sini. Kalau perlu, kami ,
akan dapat pergi kesana. Atau kami akan dapat menghilang-
kannja. Dunia titik pusat alam. Matahari dan bintang ber-
putar2 mengelilinginja."
Winston membuat gerak kedjang pula. Sekali ini ia tak
berkata apa2. 0 'Brien melandjutkan, seolah ia memberikan
djawaban atas penolakan jang diutjapkan.
,Bagi tudjuan2 tertentu hal itu tentu tak kena. Bila kami
melajari lautan atau meramalkan gerhana, kami katakan
untuk mudahnja, bahwa dunia berputar mengelilingi mata-
hari dan bahwa bintang2 ber-djuta2 kilometer djauhnja.
Apa salahnja? Apakah kaukira kami tak sanggup rnernbuat
dua ~istim perbintangan? Bintang2 itu dapat dekat atau
djauh, sesuai dengan kebutuhan2 kami. Apakah kaukira,
bahwa ahli2 ilmu pasti kami tak tjukup pintar untuk itu?
Sudah lupakah kau pikiranganda ?"
Winston terkedjut rnundur ditempat-tidur. Apa djuga
314
jang dikatakannja, djawaban jang segera itu mengenainja ba-
gaikan pukulan pentung. Biarpun demikian ia tahu, ia tahu
pasti bahwa pendapatnja benar. Kepertjajaan, bahwa tak
ada apa2 diluar diri kita - pasti mesti ada tjara untuk mem-
buktikan, bahwa itu tak benar. Bukankah hal itu telah di-
tjatji dahulu sebagai pengertian palsu. Bahkan ada perka-
taan~ untuknja, jang tak diingatnja lagi. Sebentar nampak
senjum ketjil pada sudut mulut O'Brien dalam ia meman-
danginja.
,Telah kukatakan kepadamu, Winston," katanja, ,bahwa
kau bukan ahli filsafat. Perkataan jang kautjoba ingatkan itu
ialah solipsisme. Tetapi kau silap. Ini bukan solipsisme.
Solipsisme kolektifpun djadi. Tetapi lain solipsisme, lain
jang kumaksud: sebenamja kebalikannja. Tetapi semua ini
melantur namanja," sambungnja dengan suara lain. ,Ke-
kuasaan jang sebenamja, kekuasaan jang harus kami per-
djuangkan siang-malam, bukanlah kekuasaan atas benda2,.
tetapi atas manusia." Ia berhenti sesaat dan berbuat pula
sebentar seperti seorang guru, jang menanjai seorang murid
jang banjak'mengandung harapan: ,Bagaimanakah manusia
jang satu memakai kekuasaannja itu atas jang lain; Win-
ston?"
Winston berpikir. ,Dengan membuatnja menderita," ka-
tanja.
,Tepat. Dengan membuatnja menderita. Kepatuhan tidak
tjukup. Kalau ia tak menderita, bagaimanakah kita akan
mendapat kepastian, bahwa ia mengikuti kemauan kita dan
bukan kemauannja sendiri? Kekuasaan terdiri atas menja-
kiti dan menghina. Kekuasaan terdiri atas menghantjurkan
djiwa manusia dan kemudian memberikannja bentuk baru
jang kita pilih sendiri. Mulai sedarlah kau sekarang tentang
matjam dunia jang sedang kami bentuk itu? Persis kebali-
kan Utopia hedonistis tolol seperti jang dibajangkan pem-
baru2 lama. Suatu dunia ketakutan dan pengchianatan dan
siksaan, suatu dunia indjakan dan diindjak, suatu dunia
jang bukan semakin kurang tetapi semakin lebih kedjam
dalam ia semakin ·halus. Arti kemadjuan didunia ini ialah
kcmadjuan menudju kesakitan. Katanja peradabanZ lama
berdasarkan tjinta atau keadilan. Dunia kami bersendi pada
kebentjian. Dalam dunia kami tak ada perasaan2 jang lain
dari ketakutan, geram, kemenangan dan merendahkan diri.
Semua jang lain itu akan kami hantjurkan- semua. Kebia-
saan2 berpikir, peninggalan2 zaman sebelum Revolusi, telah
kami hantjurkan. Ikatan2 antara anak dan orangtua dan an-
tara manusia dan sesama manusia dan antara suami dan
isteri telah kami putuskan. Tak ada orang lagi jang berani
mempertjajai isteri atau anak atau kawan. Tetapi dimasa
datang tak akan ada lagi suami-isteri dan kawan. Sedjak
lahimja anak2 akan dipisahkan dari ibunja, seperti djuga
kita memisahkan telur dari ajam jang menelorkannja. Na-
luri kelamin akan dimatikan. Mendapat anak akan djadi
formalitet tahunan, sama seperti pembaruan kartu distri-
busi. Kami akan menghapuskan puntjak sjahwat. Sekarang
.ahli2 ilmu penjakit saraf di Oceania sedang sibuk dengannja.
Tak akan terdapat setia selain dari setia kepada Partai. Tak-
kan ada tjinta jang lain dari tjinta pada Bung Besar. Takkan
ada tertawa selain tertawa kemenangan atas musuh jang
ditaklukkan. Takkan ada seni, kesusasteraan dan ilmu pe-
ngetahuan. Bila kami mahakuasa, kami takkan membutuh-
kan ilmu pengetahuan lagi. Takkan ada lagi ingin-tahu, tak
ada gembira dalam proses hidup. Semua kesukaan jang lain
ak;an dihantjurkan. Tetapi selalu- djangan lupa ini, Win-
ston- selalu akan ada biusan kekuasaan, jang terus~menerus
semakin besar dan terus-menerus lebih halus. Selalu. pada
setiap saat, akan ada suntikan kemenangan; sensasi meng-
indjak2 musuh jang tak berdaja. Kalau kauingin bajangan
masa datang, bajangkanlah sebuah sepatu jang menumbuki
wadjah seorang manusia- terus-menerus."
Ia berhenti sebentar, se-olah2 ia mengharap, bahwa Win-
ston akan berkata apa2 • Winston mentjoba pula membe-
namkan dirinja se-dapat2nja diatas tempat-tidur itu. Da-
rahnja seolah telah 'm embeku. O'Brien melandjutkan bi-
tjara:
,Dan djangan lupakan; bahwa semua itu takkan sudah2.
316
Dan selalu akan ada wadjah untuk di-indjak2. Orang-bid'ah,
musuh masjarakat, akan ada selalu, sehingga ia terus-menc-
rus dapat ditaklukkan dan lagi2 dihina. Semua jang telah
kau;1lami sedjak kau ditangkap - semua itu akan berlang-
sung terus dan akan bertambah kedjam. Spionase, peng-
chianatan2, penangkapan2, siksaan2, hukuman2 mati, orang2
jang menghilang, takkan ber-achir2. Dunia ini akan djadi
kantjah penindasan dan kemenangan. Semakin l;>erkuasa
Partai, semakin akan men-djadi2 galaknja: semakin lemah
oposisi, semakin kedjam kelaliman. Goldstein dan bid'ah-
nja itu akan hidup abadi. Mereka akan dihantjurkan setiap
hari, setiap saat, akan dihina, ditertawakan, diludahi -
I
....
•,.
tetapi biarpun demikian mereka akan hidup terus. Drama
jang kita mainkan bersama selama tudjuh tahun ini, akan
berlangsung ber-kali2, turun-temurun, dan selalu dalam
bentuk2 jang lebih halus. Selalu akan ada orang bid'ah disini
tak berdaja, berteriak kesakitan, hantjur, hina- dan achir-
nja menjesal sekali, tertolong dari dirinja dan merangkak
dengan sukarela kepihak kami. Itulah dtmia jang akan kami
dirikan, Winston. Dunia jang hidup dalam kemenangan
jang satu ke jang lain: pemakaian kekuasaan jang tak kun-
djung berachir. Aku lihat, bahwa kau sudah mulai sedar
akan udjud dunia itu nanti. Tetapi achir2 nja kau takkan
tinggal pada mengerti sadja. Akan lebih lagi dari itu. Kau
akan menerimanja, menghidupinja dan mendjadi bagian-
nja."
Winston telah kembali tjukup menguasai dirinja untuk
berbitjara. ..
, Takkan mungkin!" katanja per-lahanz.
,Apa maksudmu dengan itu, Winston?"
,Kau tak dapat mentjiptakan dunia seperti jang kaugam-
barkan tadi. Itu hanja mimpi. Takkan mungkin."
,Mengapa?"
, Takkan mungkin mendirikan peradaban atas ketakutan
dan bentji dan kekedjaman. Peradaban demikian takkan
tahan lama."
,Mengapa tidak ?"
..
3 I 'l
-. .... . •• ...
,Karena takkan mempunjai daja hidup. Peradaban itu akan
roboh dan membunuh diri sendiri."
,Omong kosong. Kau mengira, bahwa bentji lebih meru-
sak dari tjinta. Apa sebabnja mesti demikian? Dan sean-
dainja memang demikian, apa bedanja? Apa bedanjal djika
seandainja kami ingin djadi bobrok lebih tjepat. Atau djika
seandainja kami mempertjepat tempo hidup manusia se-
hingga manusia telah tua bangka pada usia tigapuluh tahun.
Tak dapatkah kau mengerti, bahwa mati individu bukan
kematian? Partai abadi ! "
Seperti hiasanja suara itu menghantam Winston habis2an.
Disamping itu ia takut, bahwa O'Brien akan memasang pe-
lat djarum itu pula, kalau mereka terus berlainan pendapat.
Tetapi biarpun demikian ia tak kuasa menahan mulutnja.
Lemah dan dengan tiada alasan dan hanja berdasarkan bentji
sangatnja terhadap apa jang dikatakan oleh O'Brien, ia kern-
bali menjerang.
,Aku tak tahu- aku tak peduli. Bagaimana tjaranja aku
tak tahu, tetapi kelian akan gagal. Kelian akan dikalahkan
oleh sesuatu. Hidup akan mengalahkan kelian."
,Kami menguasai hidup, Winston, ditiap tingkatan. Pada
sangkamu ada apa jang disebut ahlak manusia, jang diper-
kosa oleh apa jang kami lakukan dan jang akan menentang
kami. Tetapi kamilah jang membuat ahlak manusia. Manu-
sia dapat diolah semau kami. Apakah barangkali kau telah
kembali pada pendapat lamamu, bahwa kaum proletar atau
budak2 akan berontak dan menghantjurkan kami. Lupa-
kanlah itu. Mereka tak berdaja seperti binatang. Kemanusi-
aan ialah Partai. Jang lain itu disampingnja - tak mendjadi
soal."
,Aku tak peduli. Achimja kelian akan dikalahkan. Besok
atau lusa mereka akan melihat kelian dalam bentuk kelian
jang sebenamja dan kelian akan mereka robek2."
,Adakah kaulihat tanda, bahwa hal itu terdjadi? Atau ala-
san mengapa hal itu mungkin terdjadi ?"
,Tidak. 'Aku pertjaja. Aku tahu kelian akan gagal. Ada
sesuatu dalam alam semesta ini- bagaimana akan kudjelas-
318
kan: sematjam djiwa, sematjam asas- jang pabilapun takkan
dapat kelian menangi."
,Pertjajakah kau kepada Tuhan, Winston?"
,Tidak."
,Djadi apakah asas jang akan mengalahkan kami itu ?"
,Aku tak tahu. Djiwa kemanusiaan."
,Dan kau pandanglah dirimu sendiri sebagai manusia ?"
,Ja."
,Kah.u kau manusia, Winston, maka kaulah man4sia jang
terachir. Matjammu sudah tak ada lagi ; kamilah ahliwaris-
nja. Insafkah kau sekarang, bahwa kau berdiri sendiri? Kau
diluar sedjarah, kau tak ada sama sekali." Sikapnja berubah
dania berkata dengan lebih bengis: ,Dan kau pandang diri-
mu setjara susila lebih tinggi dari kami ?"
,Ja, diriku aku pandang lebih tinggi."
O'Brien diam. Dua suara lain berbitjara. Sesaat kemudian
Winston mengenal salah satu dari suara itu sebagai suara-
nja sendiri. Suara2 itu adalah rekaman pertjakapannja de-
ngan O'Brien pada malam ia menggabungkan dirinja pada
Persaudaraan. Ia mendengar dirinja sendiri berdjandji akan
membohong, mentjuri, memalsukan, membunuh, mema-
kai alat2 bius dan akan memupuk pertjabulan, menjebar-
kan penjakit perempuan, melemparkan asam-belerang ke-
V\'adjah anak2. O'Brien membuat gerak ketjil tak sabar,
seakan hendak menjatakan, bahwa demonstrasi itu tak ada
gunanja sama sekali. Sesudah itu ia memutar sebuah knop
dan suara2 tadi berhenti.
,Keluar dari tempat-tidur itu," katanja.
Tali2 pengikatnja itu telah lepas sendiri. Winston melun-
tjur turun kelantai dan berdiri gojah.
,Kau manusia terachir," kata O'Brien. ,Kau pelindung
djiwa manusia. Kau akan melihat dirimu sendiri telandjang
bulat. Tahggalkan pakaian."
Winston melepaskan udjung tali pengikat pakaian ker-
djanja. Kantjing bergiginja telah lama robek. Ia tak ingat
lagi, apakah ia pemah menanggalkan pakaiannja itu seka-
ligus ~edjak ia ditangkap. Dibawah pakaian kerdjanja mele-
kat rombengan jang kotor dan kuning; hampir tak dapat
dikatakan, bahwa itu dahulu disebut pakaian dalam. Setelah
in meluntjurkannja kelantai ia melihat disebelah lain kamar
itu tj~rmin bermuka tiga. Ia mendapatkannja, tetapi kemu-
dian berhenti tiba2. Ia mendjerit. .
,Djalan terus," kata O'Brien. ,Dan berdiri antara pinggir
tjermin itu. Kau djuga harus melihat sampingnja."
Ia berhenti, karena ia takut. Tengkorak jang bungkuk dan
sebam datang mendapatkannja. Muntjulnja benda itu sen-
diri telah menakutkan dan bukan hanja oleh karena ia tahu,
bahwa itu ia sendiri. Ia mendekati tjermin itu. Wadjah
machluk itu seolah menondjol kemuka, karena sikap bung-
kuknja. Wadjah seorang kurungan jang kurus kering, de-
ngan dahi bendjol2, jang kebelakang mendjadi kepala botak,
hidung miring dan dengan tulang-pipi jang karena kurusnja
menondjol kemuka, diatasnja mata jang ber-api2 dan hati2.
Pipinja penuh bekas2 luka, mulutnja kempis. Memang wa-
djahnja, tetapi rasa2 nja perubahan pada wadjahnja itu lebih
banjak dari pada djiwanja. Perasaan2 jang dibajangkan oleh
air mukanja, pasti lain dari perasaan2nja sendiri. Kepalanja
telah botak sebagian. Mula2nja ia sangka djuga, bahwa ram-
butnja telah ubanan, tetapi hanja batu kepalanjalah jang
putih. Selain tangannja dan belang merah -pada wadjahnja,
tubuhnja nampak putjat, tak ubahnja rangka . tua bobrok
jang kotor. Disana-sini nampak bekas2 luka merah dan
dekat mata -kakinja radang pembuluh mekamja dengan ku-
lit2 mengelupas disekitamja. Tetapi kurus badannja sung-
guh menakutkan. Dadanja sama tipis seperti dada rangka:
tulang2nja demikian kurus, sehingga lututnja lebih lebar
dari pahanja. Sekarang is mengerti apa jang dirnaksud oleh
O'Brien dengan ,Kau harus melihat sampingnja djuga".
Sungguh mengherankan bungkuk tulang-belakangnja. Ba-
hunja jang tipis melengkung kemuka, sehingga dadanja me-
lengkung kedalam, tengkuknja jang berkerut-merut nam-
pak seakan dilipat dua oleh berat kepalanja. Melihat tubuh
demikian, ia akan berkata, bahwa badan itu badan seorang
lelaki berusia 6o tahun, jang menderita penjakit ganas.
320
dari semua o1igarchi masa silam ialah, bahwa kami tahu
apa jang kami kerdjakan. Semua jang lain itu, djuga jang
s r upa dengan kami, adalah pengetjut dan munafik. Tjara2
Nazi Djerman dan Komunisme Rusia mendekati kami, te-
tapi mereka tak pemah berani mengakui alasan2 mereka.
Mereka berkata dan barangkali mereka pertjaja malah,
bahwa mereka mau tak mau menerima kekuasaan itu dan
untuk waktu jang terbatas; dan pada sangka mereka mudah
tertjapai tempat dimana manusia hidup bebas dan sama de-
radjat. Kami bukan demikian. Kami tahu, bahwa belum
pemah ada orangmerampas kekuasaan dengan maksud mele-
paskannja kembali. Kekuasaan bukan alat, tetapi tudjuan.
Orang bukan mendirikan kediktatoran untuk menjelamat-
kan repolusi, orang mengadakan repolusi untuk men-
dirikan kediktatoran. Tudjuan pemburuan ialah pemburu-
an. Tudjuan siksaan ialah siksaan. Sudah mulai terang ?"
Winston terharu, seperti ia telah pemah terharu sebelum-
nja, oleh kelesuan muka O'Brien. Muka itu kuat dan kasar,
penuh pengertian dan sematjam nafsu jang di-tahan2 , jang
menjebabkan Winston merasa tak berdaja; tetapi air mu-
kanja lesu. Kulit tergelambir dibawah matanja dan kulitnja
lisut pada tulang pipinja. O'Brien membungkukinja dan
sengadja mendekatkan muka jang lesu itu.
,Sekarang kau berpikir," katanja, ,bahwa mukaku irti tua
dan lesu. Kau berpikir, bahwa aku hanja me-njebut2 keku-
asaan dan kendati demikian malahan menghindarkan kehan-
tjuran badanku sadja aku tak sanggup. Apakah kau tak me-
ngerti, Winston, bahwaindi vidu ituhanja satu sel semata? Ke-
lesuan sel itulah kekuatan djasad. Akan matikah kau, kalau
kukumu itu digunting?"
Ia memalingkan dirinja dari Winston dan mulai mundar-
mandir dengan satu tangan dikantongnja.
,Kami adalah pendeta kekuasaan," katanja. ,Tuhan adalah
kekuasaan. Tetapi bagi kau disaat ini kekuasaan itu hanja
suatu perkataan. Sekarang sudah waktunja kaudapat penger-
tian tentang apa jang dimaksudkan dengan kekuasaan. Per-
tama-tama kau harus insaf, bahwa kekuasaan itu kolektif.
312
hangku dekat tempat-tidur dan menangis ter"sedu2. Ia telah
s •J ar akan keburukannja, akan kedjidjikannja: setumpukan
tulang2 jang dibaluti pakaian kotor, jang menangis dalam .
tjahaja terang jang dingin; tetapi ia tak dapat menahan air-
matanja. O'Brien meletakkan tangannja dengan hampir
lemah-lembut diatas bahunja.
,Semua itu akan berachir," katanja. ,Asal kaumau, kau
dapat mengelakkan diri dari siksaan selandjutnja. Semua
tergantung pada dirimu sendiri."
,Semua ini perbuatanmu!" sedu Winston. ,Kaulah jang
mendjadikanku demikian ini." .
,Bukari, Winston, kau sendirilah jang bersalah. lnilah ri-
siko jang kauterima, diwaktu kau berniat menentang Par-
taL Semua itu telah tersimpul dalam tindakanmu jang per-
tama. Dan semua jang telah terdjadi itu telah kauketahui
sebelumnja."
Ia menanti sebentar dan melandjutkan bitjaranja kemu-
dian:
. ,Kami telah menghantammu, Winston. Kami telahmeng-
hantjurkanmu. Telah kaulihat, bagaimana rupa badanmu
sekarang. Djiwamu demikian djuga. Aku tak pertjaja, bah-
wa masih banjak tinggal keangkuhan padamu. Kau telah
diterdjangi, dihantaill dan dihina, kau berteriak kesakitan,
kau ber-guling2 dilantai dalam darah dan muntahmu. Kau
mendengking minta ampun, setiap orang dan semua jang
lain telah kauchianati. Masih adakah menurut pikiranmu
sesuatu penghinaan jang belurn dilemparkan kepadamu ?"
Winston telah berhenti menangis, biarpun air-matanja
masih ber-linang2 • Ia melihat ke O'Brien.
,Aku tak mengchianati Julia," katanja.
O'Brien melihatnja sambil termenung. ,Tidak," katanja,
,tidak; memang benar. Kau tak mengchianati Julia."
Rasa hormatnja, jang tak dapat ditiadakan oleh apapun
djuga terhadap O'Brien, kembali menjala dalam dada Win-
ston. Alangkah tjerdiknja, pikirnja, tjerdik! Belurn per-
nab terdjadi, bahwa O'Brien tak mengerti apa jang dika-
takan kepadanja. Setiap orang lain didunia ini akan men-
322
dj.lwab, bahwa ia telah mengchianati Julia. Karena apakah
Jang belum ditjeritakannja diwaktu mereka menjiksanja?
S •mua jang diketahuinja tentang Julia, telah ia tjeritakan
k pada m~reka, kebiasaan2 nja, sifatnja, hidupnja dahulu;
s mua telah diakuinja, sampai kehal se-ketjil2nja jang ter-
dj adi pada pertemuan2 mereka, apa jang dikatakannja ke-
pada Julia dan sebaliknja, makan2an jang mereka beli dipa-
sar gelap, zina mereka, niat2 djahat samar2 mereka terha-
dap Partai- semua. Tetapi biarpun demikian, ia tak meng-
chianatinja dalam arti perkataan jang dipakainja. Ia masih
tetap mentjintai Julia, perasaan2nja terhadapnja masih tetap
seperti dahulu. Dengan tak memerlukan pendjelasan se-
landjutnja, O'Brien mengerti apa maksudnja.
,Tahukah kau," katanja, ,hila aku akan ditembak mati ?"
,Barangkali masih lama," kata O'Brien, ,Soalmu ini sulit.
Tetapi djangan putus asa. Besok atau lusa kau akan sehat
kernbali. Achirnja kau akan kami tembak mati."
Ia telah djauh lebih baik. Setiap hari, kalaupun memang
ada pergantian hari, ia bertambah gemuk dan kuat. Tjahaja
putih dan suara jang men-dengung2 itu sama sadja seperti
sebelumnja, tetapi selnja sekarang agak lebih baik dari sel-
nja dahulu. Ada bantal dan kasur diatas bale2 kaju dan se-
buah bangku untuk duduk. Ia diizinkan mandi sekali dan ia
diperbolehkan tjutji muka dalam sebuah kom kaleng. Tam-
bahan pula ia mendapat air panas untuk tjutji muka. Ia
mendapat pakaian dalam jang baru dan pakaian kerdja jang
bersih. Pembuluh mekarnja telah dibalut dengan salap jang
menghilangkan rasa sakitnja. Giginja jang masih tinggal te-
lah ditjabut dan ia mendapat gigi palsu.
Waktu berdjalan terus. Mungkin telah ber-minggu2 atau
ber-bulan2. Kalau ia ingin, akan mungkin baginja sekarang
untuk mengikuti perdjalanan waktu, karena rupa2nja ia di-
't beri makan pada waktu2 jang tertentu. Kalau tidak salah
•• dugaannja, ia diberi makan tiga kali dalam duapuluh empat
djam; kadang2 ia bertanja bingung dalam hatinja, apakah
waktu2 itu siang atau malam hari. Makanannja sungguh baik,
makanan jang ketiga saban2 dengan daging. Bahkan sekali
ia mendapat sebungkus sigaret. Ia tak punja geretan, tetapi
pendjaga jang membawa makanannja dan tak pernah ber-
kata sepatah kata kepadanja, memberikan korek api. Pada
pertama kalinja ia nientjoba merokok, kepalanja pening,
tetapi ia teruskan dan dengan merokok setengah batang
sehabis setiap kali makan, rokok jang sebungkus itu tak
segera habis. Mereka memberi.kannja batu-tulis putih, de-
ngan potlot tumpul ditalikan disudutnja. Mula2 ia tak me-
makainja. Bahkan diwaktu ia bangun, ia tak ingin berbuat
apa2. Sering ia rebah2 sadja diantara waktu makannja, ham-
pir tak ber-gerak2, kadang2 tertidur; kemudian terbangun
324
• •
dalam ber-mimpill tak tentu; pada waktu itu ia terlalu tjape
r. sanja untuk membuka matanja. Ia sudah lama biasa untuk
t ldur dengan soroton tjahaja silau itu pada wadjahnja. Seo-
lah sama sadja rasanja. Bedanja hanjalah, bahwa mimpi 2nja
djadi lehih berhubungan djelas karenanja. Sebagian besar
masa ini dilaluinja dengan mimpi , dan mimpi2nja selalu
mimpi2 enak. Ia di Daerah Emas atau ia duduk di-tengah2
puing2 besar jang diterangi sinar matahari, dengan ibunja,
dengan Julia, dengan O'Brien- ia tak pemah berbuat sesu-
atu apa, hanja duduk2 disinar matahari, dan ber-tjakap2
tentang hal2 biasa. Pikirannja diwaktu bangun biasanja me-
ngenai mimpi2nja itu. Setelah sekarang rasa sakitnja meng-
hilang, dajanja untuk memusatkan pikirannja seolah sudah
tak ada lagi. Waktu2 kosongnja tak lagi membosankannja;
ia tak ingin kawan ber-tjakap2 atau sesuatu jang lain untuk
melengahkan pikiran. Hanja tinggal sendirian, tak dipukuli
atau diperiksa, tjukup makanan dan selalu bersih, menje-
nangkannja sama sekali.
Lambat-laun ia dapat mengurangi tidumja, tetapi ia be-
lum merasa ingin keluar dari tempat-tidurnja. Ia hanja
ingin rebah2 dan merasai bagaimana kekuatan badannja se-
makin bertambah. Ia telah biasa merabai badannja disana-
sini dan mejakininja, bahwa memang benar ototnja ber-
tambah bulat dan kulitnja tambah tegang. Achimja ia tak
ragu lagi, bahwa ia telah bertambah gemuk; sekarang pa-
hanja telah lebih Iebar pula dari lututnja. Kemudian ia
mulai melatih dirinja, biarpun ia segan mula2. Tak lama
sesudah itu ia telah dapat berdjalan sedjauh tiga kilometer,
diukur dengan berdjalan mengelilingi sel dan bahunja jang
bungkuk itu semakin lurus. Ia mentjoba melakukan latihan2
jang lebih luas dan djadi heran dan malu kalau sesuatu ge-
rak tak dapat dilakukannja. Ia tak dapat berdjalan lebih
tjepat dari seperti pada melantjong biasa; ia tak dapat me-
ngangkat bangkunja dengan tangan lurus, ia tak dapat ber-
diri diatas satu kaki dengan tak djatuh. Ia djongkok dan
melihat, bahwa ia dapat berdiri lagi, biarpun paha dan be-
tisnja terasa sakit betul. Ia rebah diatas perutnja dan men-
325
tj oh. m ngangkat dirinja dengan tangannja. Hanja berhasil
s. mpai satu sentimeter dan tak dapat lebih tinggi lagi. Te-
tapi b berapa hari kernudian- dengan rnakan beberapa kali
- pun hal ini ditjapainja. Pernah ia sanggup rnengangkat
clil·inja sarnpai enarn kali ber-turut2. Ia betul2 rnulai bangga
d ngan badannja dan sekali2 ia rnulai pertjaja pula, bahwa
djuga wadjahnja sudah rnulai narnpak biasa kernbali. Hanja
bi1a setjara kebetulan kepalanja terpegang oleh tangannja,
teringatlah ia akan wadjah kurus penuh bekas2 luka jang
rnernandanginja dari tjerrnin itu.
Pikirannja sernakin bertarnbah aktip. Ia duduk diatas tern-
pat-tidur kajunja, punggungnja pada dinding dan batu-tulis
diatas pahanja dan dengan sedar ia rnulai dengan pekerdjaan
kernbali rnendidik dirinja.
Ia telah rnenjerah, itu sudah disetudjui. Sebenarnja, dan
itu disedarinja sekarang, ia telah rela untuk rnenjerah, lama
sebelurn ia rnengarnbil keputusan itu. Sedjak saat ia dalarn
Kernenterian Tjinta - ja, bahkan diwaktu ia dan Julia ber-
diri tak berdaja dikarnar tuan Charrington, dalarn suara
badja deri pesawat-tele rnernerintahkan rnereka apa jang
rnesti rnereka lakukan - telah terang olehnja kelernahan
dan kedangkalan niatnja untuk rnenentang kekuasaan Par-
taL Sekarang ia tahu, bahwa Polisi-Pikiran telah meng-
arnat2inja selarna tudjuh tahun ini, seperti seekor kurnbang
dibawah alat pembesarkan. Tak pernah ada perbuatan2,
utjapan jang keras, jang tak rnereka lihat dan dengar; tak
ada djalan pikiran jang tak dapat mereka ikuti sarnpai ke-
pangkalnja. Bahkan abu putih disarnpul buku hariannja itu
rnereka letakkan kernbali dengan tjerrnat. Mereka rnern-
perdengarkannja piring2 hi tam dengan pengambilan suara2,
rnereka rnernperlihatkannja foto 2. Beberapa diantaranja
adalah foto 2 Julia dan dirinja sendiri. Ja, bahkan ... Ia tak
sanggup lagi rnenentang Partai. Disarnping itu Partai ada
dipihak jang benar. Mernang rnesti dernikian; bagairnana-
kah dapat otak abadi dan kolektip itu berbuat salah? Uku~
ran2 apakah jang dapat dipakai untuk rnengudji keputusan2-
nja itu? Pikiran war as adalah soal statistik. Jang utarna hanja
beladjar berpikir seperti rnereka berpikir. Hanja -?
326
Potlot itu terasa besar dan tjanggung dalam djarinja. Ia
mulai menulis pikiran2 jang timbul dalam kepalanja. Mula2
ia menuJis dalam huruf2 besar jang kekok:
KEBEBASAN IALAH PERBUDAKAN
Kemupian segera disambungnja dibawahnja:
DUA TAMBAH DUA SAMA DENGAN LIMA
Tetapi pada waktu itu terasa sematjam perlawanan. Pikir-
annja seakan tak sanggup memusatkan diri, se-olah2 ia takut
akan sesuatu. Ia tahu, bahwa ia tahu apa jang akan datang
sekarang, tetapi untuk sementara ia tak dapat menjedarinja.
Setelah melintas dalam kepalanja, maka hal jang mesti akan
terdjadi itu hanja hasil penuturan jang sedar: djadi bukan
datang sendiri.
Ia menulis:
TUHAN IALAH KEKUASAAN
Semuanja diterimanja. Masa silam dapat diubah. Masa silam
tak pemah diobah. Oceania berperang dengan Asiatimur.
Selama ini Oceania berperang terus-menerus dengan Asia-
timur. Jones, Aaronson dan Rutherford bersalah karena
kedjahatan2 jang dituduhkan kepada rp.ereka. Ia tak pemah
melihat potret jang mend)lstakan kesalahan mereka. Potret
itu tak pernah ada, itu hanja rekaannja sendiri. Ia teringat,
bahwa ia mengingat hal2 jang saling bertentangan, tetapi
semua itu hanja bajangan2 palsu, hasil2 penipuan sendiri.
Kini: mudahnja semua! Kita tinggal menjerah sadja dan
jang lain beres sendiri. Sarna sadja seperti kita berenang
menjongsong arus, jang ber-kali2 menghanjutkan kita, be-
tapa kuat djuga usaha kita; dan tiba2 kita memutuskan
membalik dan sebalik dari menen tang arm kita lantas meng-
ikutinja. Tak ada jang berubah selain dari sikap kita: apa
jang ditakdirkan, kini telah terdjadi. Ia hampir tak tahu,
apa sebabnja ia pemah menentang Partai. Semua mudah se-
kaii, selain-!
Semuanja mungkin benar. Apa_jang disebut hukum2 alam
itu omong-kosong belaka. Hukum gajaberat omong ko-
song. ,Kalau aku mau,'; demikian kata O'Brien, ,aku akan
dapat mengapung keatas seperti balon2an sabun." Winston
327
menguraikannja lebih landjut. ,Kalau ia pikir, bahwa ia
mengapung keatas dan hila aku djuga berpikir, bahwa aku
melihatnja mengapung keatas, maka hal itu memang demi-
kian djuga." Tiba2 mendjulang pikiran dalam kepalanja,
seperti rangka perahu jang tenggelam menondjol keatas
permukaan air: ,Hal itu tak benar2 terdjadi. Hanja bajangan
pikiran kita sadja. Itu hanja chajal semata." Pikiran itu
segera dihindarkannja djauh2 dari kepalanja. Bahwa itu ti-
pu-daja tak usah diragukan lagi. Hal itu berdasarkan sang-
kaan, bahwa diluar kita ada dunia jang ,benar" ,dimana ter-
djadi hal2 jang ,benar". Tetapi bagaimana mungkin ada
dunia jang demikian? Pengetahuan apakah jang ada pada
kita, kalau tidak dalam pikiran kita sendiri? Semua kedja-
dian berlangsung dalam pikiran. Suatu kedjadian jang ber-
langsung disemua pikiran, memang benar2 terdjadi. Tak
sulit baginja untuk membatalkan tipu-daja itu dan tak ada
bahajanja, kalau2 ia akan takluk kepadanja. Tetapi ia insaf,
bahwa seharusnja hal ini tak boleh menimpa dirinja. Bila
timbul suatu pikiran jang berbahaja, lalu hati harus dike-
balkan. Reaksi itu harus otomatis, setjara naluri. Kesala-
hanbuntu, demikianlah namanja d,alam Bahasa-Baru.
Ia mulai berlatih dalam kesalahanbuntu. la menghadapkan
dirinja dengan dalil 2 - ,Partai mengatakan, bahwa dunia
rata", ,Partai mengatakan, bahwa es lebih berat dari air" -
dan ia memahirkan dirinja untuk tak memperhatikan atau
tak mengerti alasan2 jang menentang dalil 2 itu.
Hal itu tidak mudah. Dan meminta kesanggupan2 jang
bukan sedikit untuk mengemukakan alasan2 jang tepat dan
jang segera timbul sendiri dalam pikiran. Misalnja soal2 hi-
tungan jang ditimbulkan oleh pemjataan seperti ,dua tam-
bah dua sama dengan lima" terlalu sulit baginja. Untuk itu
perlu djuga sematjam latihan pikiran, suatu ketjakapan
untuk disatu saat mengenakan logika dengan tjara jang ter-
lalu di-tjari 2 dan disaat jang berikutnja menutup mata akan
kesalahan2 jang paling besar terhadap logika. Ketololan
sama perlunja dengan dan sama sulituntukdikesampingkan.
Pada semua itu ia meng-agak2 dengan setengah perhatian,
328
hll, mereka akan menemhaknja mati. ,Semua hergantung
p damu", demikian kata O'Brien; tetapi ia tahu, hahwa
t.tk ada suatu tindakan sedar jang dapat mentjepatkan saat
tu. Mungkin sepuluh menit atau sepuluh tahun lagi. Me-
r ka akan dapat menahannja dalam kesunjian her-tahun2
lamanja; mereka akan dapat mengitimnja kekamp-kerdja-
paksa, mereka akan dapat memhehaskannja untuk semen-
tara waktu, seperti jang mereka lakukan kadang2. Mungkin
sekali, hahwa seluruh drama penangkapan dan pemerik-
saannja akan diulangi kemhali sedari mula, sehelum ia di-
temhak mati. Jang pasti hanjalah, hahwa adjal tak sampai
pada saat kita mengharapkannja. Sudah mendjadi tradisi
- tradisi jang tak dinjatakan: kita telah mengetahuinja
dengan salah suatu djalan, hiarpun kita tak pemah mende-
ngar orang mengatakannja- hahwa mereka menemhak kita
dari helakang: selalu dikuduk kita, dengan tiada diheri-
tahukan terlehih dahulu, hila kita lagi herdjalan dalam gang
dari sel jang satu ke jang lain.
Pada suatu hari - tetapi sehetulnja ,suatu hari" itu hukan
pemjataan jang tepat, karena waktu itu mungkin djuga
tengah malam : suatu kali - ia hermimpi : mimpi jang aneh
dan nikmat. Ia herdjalan melalui sehuah gang dalam me-
nanti2 pelor itu. Ia tahu, hahwa pelor itu mesti datang di-
saat herikut. Semua telah heres, telah disingkirkan, dosa
telah ditehus. Tak ada ragu lagi, tak ada alasan2 lagi, tak
ada rasa sakit dan tak ada ketakutan lagi. Badannja sehat
dan kuat. Ia herdjalan seenaknja sadja, dengan rasa gemhira
karena pergerakan itu dan perasaan melantjong dalam sinar
matahari. Ia tak lagi herada di-gang2 Kementerian Tjinta
jang ketjil dan putih itu, ia herada dalam gang hesar selehar
satu kilometer jang penuh sinar matahari, jang terasa dila-
luinja dalam mahuk hiusan. Ia herada di Daerah Emas dan
mengikuti djalan ketjil jang melintangi padang tua dengan
rumputnja jang telah hahis dimakani oleh kelintji. Ia dapat
merasa rumput pendek jang empuk itu dihawah kakinjadan
sinar matahari jang lemhut itu diwadjahnja. Dipinggir pa-
dang itu nampaknja pohon2 olm jang her-gerak2 per lahan2
329
dan dib •lnkangnja terdapat sungai ketjil dengan ikan2nja
jang b •rcnang ditempat dangkal jang menghidjau dibawah
daun. n pohon wilg.
'J'ib,ll ia tersintak duduk dengan terkedjut sekali. Peluh
rncm basahi tulang belakangnja. Ia m endengar dirinja sen-
diri berteriak keras : "Julia! Julia! Julia, kekasihku! Julia!"
Sebentar ia benar2 menjangka, bahwa Julia ada dekatnja.
Rasa2 nja gadis itu bukan hanja dekatnja, tetapi dalamnja.
Seolah gadis itu telah diserap dalarri djaringankulitnja. Pada
saat itu ia djauh lebih banjak mentjintainja dari sebelumnja,
pada waktu mereka masih ber-sama2 dan bebas. Ia djuga
tahu, bahwa Julia masih hidup disuatu tempat dan me.i:nbu-
tuhkan pertolongannja.
Ia merebahkan dirinja pula dan mentjoba menenangkan
dirinja. Apa jang telah dilakukannja itu? D engan berapa
tahun masa perbudakannja itu ia lamakan dengan kelema-
han jang sesaat ini? Sebentar lagi ia akan mendengar derap2
sepatu diluar. Mereka tak dapat membiarkan tingkah jang
demikian lewat begitu sadja. Sekarang mereka mesti tahu,
artinja hila mereka belurn mengetahuinja, bahwa ia mung-
kir p erdjandjian jang t elah dibuatnja dengan m er eka . Ia
taat k epada Par tai, t etapi ia masih m embentji Partai. Da-
hulu ia inenjembunjikan pikiran bid'ah dibelakang penje-
suain jang pura2. Sekarang ia telah surut selangkah lebih
djauh lagi: rupa2nja dalam hatinja ia telah I?enjerah, te-
tapi selama ini ia berharap agar isi hati ketjilnja tetap ter-
pelihara. Mereka akan m engerti- O'Brien akan m engerti-
nja. Semua telah diakui dalam t eriakan tolol tadi.
Ia akan harus mulai dari mula sekali. Dan itu akan dapat
berarti tahunan. Ia mengusap wadjahnja dengan tangannja,
mentjoba membiasakan dirinja dengan raut mukanja jang
baru itu. Pipinja penuh alur, tulang pipinja terasa merun-
tjing, hidungnja p esek . Disamping itu, ia t elah m endapat
gigi jang baru sam a sekali, sedjak ia b erkatja ull.tuk b ela-
kangan kali. Tidak mudah untuk m empunjai pandangan
jang tak dapat diselami selalu, kalau kita tak tahu bagaimana
rupa wadjah kita. Biarpun bagaimana penguasaan roman
330
wadjah sadja tak tjukup. Ia menjedari untuk pertama kali,
bahwa rahasia jang hendak disimpan, djuga harus disem-
bt.njikan bagi diri kita sendiri. Kita harus mengetahui ada-
nja terus-menerus, tetapi sebelum kita memerlukannja,
kita tak pernah boleh memuntjulkannja dalam kesedatan
kita dalam bentuk jang dapat diberi nama. Sedjak sekarang
ia bukan hanja harus berpikir tepat; ia mesti merasa tepat,
mimpi tepat. Dan bentjinja itu harus dipendamnja terus-
menerus dalam hatinja, bagaikan sumpalan jang merupakan ·
bagian dari badannja tetapi toh tak berhubungan apa2 dengan
bagian dirinja jang lain, sematjam bengkak. Suatu hari
nanti akan diputuskan, bahwa mereka akan menembaknja
mati. Kita takkan dapat mengetahui hila, tetapi kita akan
dapat menerka beberapa sekon sebelumnja. Mereka selali.1
menembak dari belakang, dalam kita berdjalan melalui se-
buah gang. Sepuluh sekon akan sudah tjukup. Pada saat itu
dunia dalam dirinja mungkin akan dapat berbalik. Dan
tiba2, dengan tiada utjapan apa2, dengan tiada ragu dalam
langkahnja, dengan tiada gerak pada roman mukanja -
tiba2 akan djatuh kedok itu dan pang! pada saat itu batere
bentjinja akan menjala. Bentjinja akan meliputinja sama
sekali bagaikan njala api besar jangmen-djilat2 kiankemari.
Dan hampir disaat itu, pang! · pelor akan lepas, terlambat
atau terlalu tjepat. Mereka akan menembak hantjur ~tak
nja, sebelum mereka dapat menuntutnja kembali. Pikiran
bid'ah itu akan tetap ada dengan tak mungkin mendapat
hukuman lagi, dengan tiada penjesalan, dan bebas dari
mereka untuk se-lama2nja. Mereka akan menembak suatu
lobang dalam kesempurnaan mereka sendiri. Mati dalam
membentji mereka, itulah kebebasan.
Ia menutup matanja. Lebih sulit dari menerima disiplin
djiwa. Soalnja ialah menghina diri sendiri, memuntungkan
diri sendiri. Ia harus menjelam dalam kotoran jang paling
kotor. Apakah jang paling ngeri, jang paling kedji dari se-
gala2nja? Ia teringat akan Bung Besar. Wadjah jang besar
(oleh karena ia selalu melihatnja pada poster2 itu ia selalu
membajangkannja selebar satu meter), dengan kumisnja
331
jang tebal dan hitam itu dan mata jang mengikuti kita ke-
mana2, seolah meluntjur dengan sendiri dalam djiwanja.
Bagaimanakah sebenarnja perasaannja terhadap Bung Be-
sar?
Terdengar smira derap sepatu berat dalam gang. Pintu
besi itu terbuka dengan ribut. O'Brien masuk. Dibelakang-
nja opsir jang bermuka lilin itu dan pendjaga2 dalam pa-
kaian seragam hitam mereka.
, Bangun; " k at a O'Bnen.
. , Keman.. "
Winston berdiri dihadapannja. O'Brien memegang ba-
hunja dengan tangannja jang kuat itu dan melihatnja dari
dekat.
,Kau mau mendustaiku," katanja. ,Perbuatan jang sung-
guh tolol. Berdiri lebih lurus. Lihat mataku."
Ia menanti sebentar dan meneruskan dengan suara jang
lebih lemah-lembut:
,Kau sudah bertambah baik. Pikiranmu sudah hampir wa-
ras. Hanja perasaanmu jang masih belum besar. Tjoba tjeri-
takan Winston - dan djangan lupa, djangan bohong: kau-
tahu, bahwa aku selalu dapat mengetahui apakah orang
bohong atau tidak - tjoba tjeritakan dahulu kepadaku, ba-
gaimana perasaanmu jang sebenarnja terhadap Bung Besar?"
,Aku membentjinja."
,Kau membentjinja. Baik. Kalau b~gitu kini telah tiba
saatnja bagimu untuk melalui tingkatan jang terachir. Kau
harus mentjintai Bung Besar. Patuh kepadanja tak tjukup,
kauharus mentjintainja."
Ia mendorong Winston kearah pendjaga2.
,Kamar I o I," katanja.
v
.
pikir, berpikir, pun dalam waktu jang tak lebih dari se-
bintik sekonde jang masih tinggal itu - berpikir, itulah
harapan satu2nja. Tiba2 bau apak binatang2 itu sampai kehi-
dungnja. Keinginan mau muntah menjintak perutnja dan
ia hampir pingsan. Sekitarnja djadi gelap. Sedjenak ia djadi
gila, djeritnja seperti seekor binatang jang ber-teriak2. Te-
tapi biarpun demikian ia merogo suatu pikiran dari dalam
gelap itu. Hanja ada satu, hanja satu djalan untuk menolong
dirinja. Ia harus menjodorkan machluk manusia jang lain
antaranja, tubuh machluk manusia jang lain antaranja dan
tikus itu.
Ruang bulat pada bagian jang melengkung itu tjukup besar
untuk sekarang melindungi jang lain dari pandangan ma-
tanja. · Pintu rudji kurungan itu hanja beberapa telempap
djauhnja dari wadjahnja. Tikus itu seolah pada tahu apa
jang akan terdjadi. Seekor diantaranja me-lompat2 ; jang
lain, seekor tikus tua jang kudisan dari saluran2 kota, ber-
diri dengan tjakarnja jang merah-djambu pada rudji2 dan
men-tjium2 buas dalam udara. Winston dapat melihat kumis
dan gigi kuningnja. Rasa takut terhadap sesuatu jang tak
diketahuinja, menguasai dirinja kembali. Ia telah buta, tak
berdaja, hilang pikiran.
,Ini adalah hukuman biasa dalam keradjaan Tiongkok;"
kata O'Brien dengan suara seperti gurunja jang biasa itu.
Wadjah Winston telah tertutupi sama sekali. Rudji besi
menggores pipinja. Dan kemudian- tidak, bukan perasaan
lega, hanja harap, sebintik harap. Sudah terlambat, barang-
kali sudah terlambat. Tetapi ia m engerti tiba2, bahwa dise-
luruh dunia ini hanja ada seorang manusia tempat huku~
mannja itu dapat dialihkannja - satu tubuh jang dapat di-
sodorkannja antaranja dan tikus2 itu. Dan ia berteriak ber-
kali2 sebagai orang gila: ·
,Julia sadja! Julia sadja! Djangan aku! Julia! Aku tak pe-
duli akan kelian apakan ia. Hantjurkan wadjahnja, reng-
gutkap dagingnja dari tulang2 nja. Djangan aku! Julia!
Djangan aku !"
Ia djatuh membelakang djauh kebawah sekali, kekedala-
337
man , djauh dari tikus2 itu. Ia masih diikat dikursi, te-
tapi ia telah djatuh melalui lantai, melalui dinding gedung,
·m clalui dunia, melalui samudera, melalui udara, dalam
r uang alam, dalam kekosongan diantara bintang2 - semakin
djauh, djauh, djauh dari tikus 2 • Ia berada ditempat jang
djauh sekali, tetapi O'Brien masih berdiri dekatnja. Rudji
dingin itu masih dirasanja melekat dipipinja. Tetapi melalui
gelap jang mengitarinja, ia kembali mendengar suara-klik
dari besi dan ia tahu, bahwa pintu kurungan itu berdeklik
tertutup dan bukan terbuka .
....•
.I r
-
VI
339
matjam kehangatan jang tak menentu, membakar dirinja
dan kemudian djadi teduh kembali. Ia berhenti memikir-
kan perang. Dalam hari2 ini ia tak dapat memusatkan piki-
ran lebih dari beberapa ketika terus-menerus pada pokok
jang sama. Ia mengambil gelasnja dan mengosongkannja
dengan sekali minum. Seperti biasanja minuman itu menje-
babkannja mendjeluak sampai ia serdawa sedikit. Minuman
itu betul2 muak. Tjengkeh dan saccharine, dalam kemua-
lannja sendiri sudah mendjemukan, tak dapat menjem-
bunjikan bau minjak jang tak enak itu dan jang paling tje-
laka ialah, bau jenever jang mengikutinja siang-malam ter-
djalin rapat dengan bau - .
Kata itu tak pemah disebutnja, pun tak dalam pikirannja
dan se-boleh2nja tak pemah dibajangkannja. Jaitu sesuatu
jang setengah disedarinja ada didekat wadjahnja, suatu bau
jang selalu ber-kisar2 dalam lobang hidungnjiJ.. Setelah je-
never itu mulai bekerdja, ia menjerdawa melalui bibir jang
ungu. Setelah ia dibebaskan, ia sudah bertambah gemuk
dan telah mendapat wamanja jang lama kembali, - memang
lebih dari mendapatnja kembali. Raut wadjahnja mendjadi
lebih kasar, kulit hidung dan tulang pipinja merah sekali,
bahkan kepalanja jang botak itu terlalu merah-djambu-tua.
Dengan tak diminta pula datang seorang pelajan membawa
papan tjatur dan nomor terachir Waktu, dengan lembaran
jang memuat masalah permainan tjatumja dilipat. Sesudah
itu nampak olehnja, bahwa gelas Winston kosong. Diam-
bilnja botol jenever dan gelas Winston itu diisi. Ia tak usah
memesan. Mereka mengetahui kebiasaan2nja. Papan tjatur
itu telah sedia selalu baginja, medjanja jang dipodjok itu
selalu diuntukkan baginja; sekalipun cafe ramai, ia duduk
sendiri dimedja itu, karena orang tak suka duduk ditempat
jang terlalu dekat padanja. Ia tak pemah memusingkan di-
rinja dengan menghitung berapa gelas jenever jang sudah
diminumnja. Dengan selang2 jang tak tentu mereka berikan
kepadanja setjarik kertas kotor; mereka menjebutnja reke-
ning, tetapi ia mendapat kesan, bahwa mereka selalu meng-
hitung terlalu sedikit. Ia takkan peduli, seandainja terdjadi
34-0
j.mg sebaliknja. Sekarang ia selalu banjak uang. Bahkan ia
n1 mpunjai pekerdjaan, suatu pekerdjaan jang tak mem-
h dkannja kewadjiban apa2 , dengan gadji jang lebih besar
d, ri pekerdjaannja jang lama.
Musik dari pesawat-tele berhenti dan diganti oleh orang
bitjara. Winston menegakkan kepalanja untuk mendengar-
kan. Tetapi bukan siaran warta-berita dari medan pertem-
puran. Hanja pengumuman pendek dari Kementerian Ke-
mak:m.uran. Ditahun jang lalu produksi tali sepatu mele-
wati anggaran Rentjana-Tiga-Tahun jang Kesepuluh de-
ngan 98 %.
Ia memperhatikan masalah permainan tjatur itu dan mele-
takkan buah2 tjatur diatas papannja. Ini suatu babak per-
mainan terachir jang sulit: disekitar sepasang kuda. ,Putih
main dan membuat mat dengan dua langkah." Winston me-
lihat kegambar Bung Besar. Putih selalu membuat mat,
pikirnja dengan sematjam mistik jang kabur. Selalu, de-
ngan tiada ketjualinja. Memang sudah diatur demikian.
Belum pernah terdjadi dalam masalah permainan tjatur
sedjak dunia berkembang bahwa hitam menang. Bukankah
ini djadi lambang kemenngan jang abadi dan tak dapat di-u-
bah2 jang Baik mendapat kemenangan atas jang Djahat?
Wadjah jang besar itu memandanginja pula tenang2 dengan
penuh kekuasaan. Putih selalu membuat mat. ·
Suara dari pesawat-tele berhenti sebentar dan melandjut-
kan bitjaranja dengan suara jang lain dan jang lebih sung-
guh: ,Kami minta perhatian tuan untuk pengumuman
penting pukul limabelas tigapuluh. Limabelas tigapuluh!
Jaitu berita jang penting sekali. Kami harap tuan djangan
melupakannja. Limabelas tigapuluh!" Musik jang berdering
itu mulai pula.
Hati Winston terharu. Berita dari medan pertempuran;
nalurinja berkata, bahwa berita itu berita buruk. Sepan-
djang hari ini pikiran tentang kekalahan habis2an di Afrika
muntjul hilang dal<>.m dirinja dengan rasa panas hati jang
pendek2 • Seolah tampak2 dengan njata tentara Eurasia me-
njebar melalui perbatasan jang selama ini tak pernah dapat
HI
ditembus dan menurun bagaikan barisan semut keudjung
Afrika. Apakah sebabnja tak mungkin mengepung mereka
dengan salah satu tjara? Daerah pantai Afrika-Barat nam-
pak djelas terbajang dihadapannja. Ia pegang kuda putih
itu dan digesernja diatas papan tjatur. ltulah tempatnja
jang tepat. Pun dalam ia melihat gerombolan hitam itu ber-
gerak tjepat kearah Selatan, ia melihat kekuasaan lain,
jang dikumpulkan derigan tjara rahasia, ditempatkan tiba2
dibelakang gerombolan itu dan jang memutuskan perhu-
bungan2nja didarat dan dilaut. Ia merasa bagaimana ia,
dengan menghendakinja, mentjiptakan kekuasaan jang lain
itu. Tetapi perlu sekali untuk bertindak tjepat. Bila me-
reka dapat menguasai seluruh Afrika, hila mereka mem-
punjai lapangan2 terbang dan pangkalan2 kapal selam dekat
Tandjung Harapan, maka Oceania akan dibagi dua kare-
nanja. Dan itu akan dapat berarti se-gala2nja: k<:!kalahan, ke-
hantjuran, pembagian kembali dunia, penghantjuran Par-
tai! Ia bernapas dalam. Tjampuran. perasaan jang aneh -
tetapi tidak tepat suatu tjampuran, terutama perasaan jang
ber-lapis2, jang tak dapat dikatakan lapisan mana jang pa-
ling bawah - bergumul dalam dirinja.
Kedjangnja hilang. Kuda putih tadi dikembalikannja ke-
tempatnja semula, tetapi sekarang ia tak dapat memusatkan
perhatiannja pada mempeladjari masalah permainan tjatur
itu dengan sungguh2. Pikirannja melajang pula. Dengan
sedar tak sedar ia menulis dengan udjung ·djarinja dalam
debu diatas m edja :
2+ 2= s
,Mereka tak dapat memasuki diri orang," kata Julia tem-
pohari.
Tetapi mereka memang dapat masuk dalam diri kita. ,Apa
jang terdjadi atas dirimu disini tak dapat di-ubah2 lagi,"
demikian kata O'Brien belum lama berselang. ltu adalah
perkataan jang benar. Ada hal2, perbuatan2 kita sendiri,
jang tak dapat dihilangkan. Ada sesuatu jang dimatikan da-
lam dada kita: dibakar, dihanguskan.
Ia pernah melihat Julia, bahkan ia menjapanja. ltu tidak
342
1 ' rbahaja. Serasa dengan nalur~ ia tahu, bahwa sekarang
polisi-pikiran boleh dikata tak mempedulikannja lagi. Se-
dlanja ia dapat berdjandji dengan Julia untuk bertemu sekali
lagi, sekiranja salah seorang dari mereka mengehendakinja.
~benamja sekali itu mereka bertemu setjara kebetulan.
Jaitu di Park, pada suatu hari jang dingin menggigil dan bu-
ruk dibulan Maret, pada waktu dunia tak ubahnja bagaikan
besi dan semua rumput seolah mati dan tak ada nampak
suatu kuntjup bunga dimanapun djuga selain beberapa kern-
bang krokus jang menondjolkan kuntjup2nja untuk di-
kojak2 oleh angin. Ia mentjepatkan langkahnja dengan ta-
ngan jang kedinginan dan mata penuh air-mata, diwaktu ia
melihat gadis itu tak sampai sedjauh sepuluh meter dari-
padanja. Nampak segera olehnja, bagaimana gadis itu telah
berubah dengan tjara jang sulit dilukiskan.
Mereka berpapasan dengan hampir tak memberikan suatu
tanda, kemudian Winston berpaling dan segan2 mengikuti
gadis itu dari belakang. Ia tahu, bahwa perbuatannja itu ti-
dak berbahaja, karena takkan ada orang jang memperhati-
kan mereka. Gadis itu tak berkata apa2 dan berdjalan terus,
seolah ia mentjoba mengelakkan diri darinja dan kemu-
dian seakan membiarkannja berdjalan disampingnja. Tiik
lama kemudian mereka sampai di-tengah2 sekumpulan se-
mak2 jang gundul kehilangan daun; semak2 itu tak ber-
guna untuk bersembunji diantaranja atau untuk berlindung
dibelakangnja terhadap angin. Mereka herhenti. Udara di-
ngin menembus sumsum. Angin mendesing melalui ranting2
dan menghantjurkan bunga krokus jang nampak kotor dan
jang tak seberapa itu. Winston meletakkan tangannja pada
pinggang gadis itu.
Ta).< ada pesawat-tele, tetapi mikropon2 tentu ada disem-
bunjikan disana-sini: apalagi mereka akan kelihatan. Tak
djadi soal. Tak ada jang djadi soal. Mereka akan dapat tidur
ditanah dan akan melakukannja, seandainja mereka mem-
butuhkannja.
Diwaktu Winston memikirkan hal itu, ia menggigil ka-
rena bentjinja. Gadis itu berdiam diri diwaktu ia meme-
343
gang pinggangnja dan bahkan tak mentjoba melepaskan
dir inja. Sekarang ia tahu apa jang telah berubah pada gadis
itu. Wadjahnja nampak lebih putjat dan bekas luka, (jang
s bagian tersembunji dalam rambut) melintangi kening dan
p elipisnja; tetapi jang berubah itu bukan wadjahnja. Jang
berubah itu ialah pinggangnja jang telah lebih gemuk dan
jang telah lebih kaku dengan suatu tjara jangmengherankan.
Teringat olehnja, bagaimana ia pernah turut membantu
menjeret suatu majat dari runtuh2an jang didjatuhi born
raket dan betapa herannja ia waktu itu, bukan hanja karena
berat majat jang meluar biasa itu, tetapi djuga karena ka-
kunja, sehingga rasa2nja majat itu bukan daging, tetapi batu .
Demikian djuga rasanja tubuh gadis itu. Terlintas dalam
pikirannja, bahwa djaringan kulit gadis itu mesti lain sekali
dari dahulu.
Ia tak mentjoba mentjiumnja, djuga mereka tak ber-tja-
kap2.
Mata gadis itu menetap pada wadjahnja untuk pertama
kali dalam mereka berdjalan kembali diatas rumput ke.-
pintu pagar. Hanja pandangan selintas, penuh kedji dan
bentji. Ia bertanja dalam hatinja, apakah bentji itu bersmn-
ber pada masa silam atau memang djuga disebabkan oleh
wadjahnja jang b engkak dan air jang masih sadja diperas
oleh angin dari rnatanja. Mer eka duduk b erdarnpingan dia-
tas dua kursi besi, tetapi tidak terlalu dekat. Ia melihat,
bahwa gadis itu rnau mengatakan sesuatu. Gadis itu me-
mindahkan sepatunja jang besar beberapa senti dan se-
ngadjamematahkansebuahranting. Nampak pada Winston,
bahwa kaki gadis itu seolah telah bertambah lebar.
,Aku telah rnengchianatimu," kata gadis itu pendek.
,Akulah jang telah rnengchianatimu," kata Winston.
Kembali pandangan gadis itu menetap padanja dengan pe-
nuh bentji.
,Kadang2," kata gadis itu, ,mereka mengantjam kita de-
ngan sesuatu - sesuatu jang tak dapat kita tentang, bahkan
sesuatu jang tak dapat masuk pikiran kita. Lantas kita ber-
kata : ,Djangan aku, biarkan orang lain, si anu - dan - si
34-4
anu." Dan barangkali kita akan dapat mengatakan kemu-
dian: itu hanja akal untuk melepaskan diri dan hanja kita
utjapkan agar mereka berhenti menjiksa kita dan tak kita
maksud betul2. Tetapi itu tidak benar. Disaat kedjadian
itu maksud kita memang benar2. Kita kira, bahwa tak ada
lagi djalan lain untuk melepaskan diri kita dan kita rela
sama sekali untuk melepaskan diri kita dengan djalan de-
mikian. Kita inain, bahwa jang lain itu sadjalah jang mene-
rima apa jang diuntukkan bagi kita itu. Kita tak peduli apa
mereka derita. Hal satu2nja jang kita pedulikan ialah diri
kita sendiri."
,Hal satu2nja jang kita pedulikan ialah diri kita sendiri,"
Winston menggemai.
,Dan kemudian perasaan kita terhadap jang lain itu tak
sama lagi."
Kemudian rasanja tak ada jang hendak dikatakan lagi.
Angin melekatkan pakaian kerdja mereka jang tipis itu
p~da tubuh mereka. Seketika itu djuga terasa tjanggung:
duduk berdua menjepi disitu. Apalagi karena hari terlalu
dingin, maka mereka tak dapat duduk membatu matjam itu.
Gadis itu mengatakan, bahwa ia harus pergi dengan kereta-
api dibawah tanah dan berdiri hendak pergi.
,Tentu kita akan bertemu lagi," kata Winston.
,Ja," kata gadis itu, ,kita mesti bertemu lagi." ·
Winston mengikuti gadis itu sedjauh setengah langkah
dari belakang, tak tentu apa jang hendak dibuatnja. Mereka
tak berkata apa2 lagi. Gadis itu tak benar2 mentjoba menge-
lakkan diri darinja, tetapi langkahnja tjukup tjepat untuk
menghindarkan agar Winston tak sampai berdjalan disam-
pingnja. Winston telah memutuskan, bahwa ia akan mene-
mani gadis itu sampai stasiun, tetapi terasa olehnja, bah-
wa maksudnja hendak meng-ikut2 i Julia dari belakang da-
lam udara jang sedingin itu tak ada gunanja dan pula tak
tertahan. Ia dikuasai oleh keinginan, bukan terutama un-
tuk meninggalkan Julia, tetapi untuk kembali kecafe Po-
hon Kastanja, jang seolah belum pernah mempunjai daja
penarik seperti pada saat ini. Tampak2 olehnja medjanja
345
jang dipodjok, dengan surat"kabar dan papan"tjatur dan
jenever jang tak habis2 itu. Dan jang lebih penting lagi ia"
lah, bahwa udara dalam cafe itu panas. Disaat jang kemu"
dian ia membiarkan dirinja dipisahkan dari Julia, bukan
setjara kebetulan sama sekali, tetapi oleh serombongan
orang. Ia mentjoba mematjunja sedikit, kemudian mulai
melangkah lebih lambat, berbalik dan pergi kearah lain.
Setelah ia sedjauh limapuluh meter, ia menolehkebelakang.
Djalanan tidak ramai, tetapi ia sudah tak dapat melihat
gadis itu lagi. Entah mana diantara selusin tubuh jang her"
gesa2 itu tubuh Julia. Barangkali ia tak dapat lagi mengenal
tubuh gadis jang telah bertambah gemuk dan kaku itu dari
belakang.
,Disaat kedjadian itu," demikian kata Julia tadi, ,maksud
kita memang benar2". Tempoharipun Winston memang
tak ber"pura2. Ia tak hanja mengatakannja, ia mengingini"
nja. Ia ingin, bahwa gadis itu dan bukaJ?- ia jang· akan dise"
rahkan kepada -
Sesuatu dalam musik jang menetes dari pesawat"tele itu
berubah. Terdengar suara jang gemertakan dan jang me"
ngedjek, diantaranja bunji jang kuning. Dan kemudian,
barangkali memang tidak benar2 terdjadi, barangkali hanja
ingatan jang terdengar bagaikan suara - terdengar suara
menjanjikan:
Dibawah pohon kastanja
Beta djual bung dan bung beta-"
Air"matanja ter"linang2 • Seorang pelajan jang kebetulan
lewat melihat, bahwa gelasnja kosong dan kembali dengan
membawa botol jenever.
Winston mengambil gelasnja dan mentjiumnja. Djangan"
kan jenever bertambah kurang djeleknja, tetapi bertam"
bah memualkan malah dengan setiap teguk jang diminum"
nja. Tetapi minuman itu telah mendjadi unsur jang mene"
nangkan hatinja. ltulah hidupnja, matinja dan pendjel"
maannja kembali. Jeneverlah jang mendjadikannja orang
jang tak punja perasaan setiap malam dan jeneverlah jang
mengliidupkannja kembali setiap pagi. Bila ia bangun tidur
346
(djarang sebelum pukul sebelas ratus) dengan mata jang
melekat dan mulut jang terasa terbakar dan dengan pung-
gung jang terasa seolah sudah patah, maka ia tak dapat
bangkit dari rebahnja jang mendatar itu, kalau malam se-
belumnja tak disediakan botol dan mangkok didekat tem-
pat-tidumja. Sore hari ia duduk dengan pandangan remang2
mendengarkan pesawat-tele dengan botol itu dekatnja. Dari
pukul limabelas sampai waktu tutup ia tamu tetap dicafe
Pohon Kastanja. Tak ada lagi orang jang mempedulikannja,
tak ada peluit jang membangunkannja, tak ada pesawat-tele
jang menegumja. Sekali2,, barangkali dua kali seminggu, ia
pergi kekantor jang penuh debu, jang nampak tak dipeli-
hara, dalam Kementerian Kebenaran dan bekerdja sedikit
atau mengerdjakan <l;pa jang disebut pekerdjaan. Ia diangkat
djadi anggota sub-komisi sebuah sub-komisi, bagian dari
salah satu dari sekian banjak komisi, jang bertugas menje-
lesaikan kesulitan2 ketjil, jang timbul pada penjusunan tje-
takan kesebelas Kamus-Bahasa-Baru. Mereka sibuk menju-
sun sesuatu jang disebut Laporan-lnterim, tetapi ia tak
pemah tahu dengan pasti, apa sebetulnja jang hendak di-
laporkan. Sesuatu itu berhubungan dengan pertanjaan
apakah koma2 ditempatkan diantara kurung atau diluamj.:t.
Masih ada empat orang lagi dalam komisi itu; orang2 itu
sama halnja dengan Winston djuga. Kadang2 mereka ber-
kumpul dan segera bubar lagi, sambil mereka sama2 meng-
akui terang2an, bahwa sebenamja tak ada jang hendak di-
kerdjakan. Tetapi tempo2 mereka bekerdja dengan penuh
nafsu dan belagak giat sekali diwaktu tjatatan2 dari persi-
dangan jang lalu disetudjui dan mulai menjusun memoran-
dum2 jang pandjang jang tak kundjung diselesaikan - ketika
itu masalah jang pura2 mereka persoalkan itu, djadi luar
biasa ruwet dan sulitnja, dengan perdebatan jang di-tam-
bah2 tentang definisi2, keterangan2 jang pandjang sekali,
pertengkaran2 - bahkan antjaman2 djuga untuk m entjari
penjelesaiannja dengan membanding kepihak atasan. Dan
kemudian mereka lesu kembali dengan tiba2 dan mereka
pandang-memandang disekitar medja dengan mata jcing
347
kehilangan sinamja, tak ubahnja setan2 jang menghilang
diwaktu mulai terdengar kokok ajam.
Pesawat-tele menjepi sebentar. Winston mengangkat ke-
palanja pula. Warta-berita! Bukan, jang terdengar hanja
musik lain. Peta Afrika sudah tergambar dalam pelupuk
matanja. Arah-gerak tentara2 itu sebuah diagram: sebuah
panah hitam jang melajang tegak lurus kebawah kearah
Selatan dan sebuah panah putih jang meluntjur mendatar
kearah Timur, melalui buntut panah jang pertama. Seakan
hendak menenangkan dirinja, ia mengarahkan pandangan-
nja kewadjah jang tak kenai gentar pada portret didinding.
Mungkinkah panah jang kedua itu tak ada?
Perhatiannja meluntur pula. Ia minum seteguk jenever
lagi, ia pegang kuda putih itu dan hati2 membuat lompatan.
Tetapi rupa2nja bukan itu lompatan jang tepat, karena-
Dengan tiada disuruh mendjulang suatu kenangan dalam
bajangan pikirannja. Ia melihat sebuah kamar jang dite-
rangi njala lilin dengan tempat-tidur besar jang mempunjai
sprei putih dan ia sendiri sebagai seorang anak berusia
sembilan, sepuluh tahun duduk dilantai mengotjok kobok-
an dadu dan tertawa bersemangat. Ibunja duduk dihadapan-
nja dan tertawa djuga.
Waktu itu kira2 sebulan sebelum ibunja menghilang. Su-
atu saat perdamaian; pada waktu itu perut kerontjongan
dilupakan dan kasihnja jang dahulu terhadap ibunja menjala
untuk sementara. Hari itu masih diingatnja betul, suatu
hari dengan hudjan petir, dengar air jang mengalir keba-
wah melalui katja djendela dan dengan udara jang taktjukup
terang dalam rumah untuk membatja. Rasa bosan kedua
anak dalam kamar tidur jang gelap dan sempit itu tak ter-
tahan. Winston mendengking dan merengek, minta roti
dengan sia2, mengobrak-abrik se-gala2nja dan menjepaki
dinding sehingga para tetangga menggedor dinding dari
sebelah, sedangkan adiknja menangis sebentar2. Achimja
ibunja berkata:
,Djanganlah begitu nakal, nanti ibu belikan kau main2an.
Main 2an jang bagus - tentu kau akan senang melihatnja. ",
]4.8
dan kemudian ibunja pergi menempuh hudjan ketoko jang
tak djauh dari rumah mereka dan jang sekali2 masih ter-
buka ; ia kembali dengan kotak karton jang berisi sepasang
Ular2 dan Tangga2.
Masih diingatnja bagaimana bau kotak jang basah itu. Dan
main2an jang buruk itu. Papannja telah petjah dan dadu
jang dibuat dari kaju dikerdjakan demikian sembarangan,
sehingga tak dapat berdiri diatas pinggir2nja. Winston
menengoknja dengan tiada perhatian. Tetapi kemudian
ibunja menjalakan sebuah lilin dan ~ereka duduk main2
dilantai. Tak lama kemudian ia telah gembira sekali dan
tertawa keras2, kalau orang2an dari kertas itu penuh harap
naik tangga dan kemudian turun kebawah melalui ular2
dan kembali hampir ditempat semulanja. Mereka main de-
lapan kali dan masing2 mereka menang empat kali. Karena
adiknja masih terlalu muda, maka ia belum mengerti per-
mainan itu; ia duduk lurus bersandarkan sebuah banta! dan
tertawa karena jang lain tertawa. Sepandjang sore mereka
<;emua berbahagia seperti pada permulaan masa anak2nja.
Bajangan itu ia hindarkan dari kepalanja. Kenangan palsu.
Kadang2 ia diganggui kenang2an palsu. Beberapa hal me-
mang terdjadi, jang lain tidak. Ia kembali kepapan tjatumja
dan ia ambil pula kuda putih itu. Hampir disaat itu kuda
itu djatuh kembali kepapan tjatur. Ia terkedjut, se-olah2
ditusuk dengan djarum.
Lengking bunji trompet menjajat udara. Tanda siaran
istim<:;wa itu. Berita kemenangan ! Bunji trompet jang
mendahului warta-berita selalu berarti kemenangan. Se-
matjam getaran listerik mengaliri seluruh cafe. Bahkan para
pelajan melontjat berdiri dan mendengarkan sungguh2.
Bunji selompret itu adalah pendahuluan suatu volume suara
jimg hebat. Dan segera suara jang bemafsu sudah merepet
dari pesawat-tele, tetapi dipermulaannja suara itu telah
diatasi oleh teriakan gembira dari luar. Berita itu telah
mendjalar bagaikan api ke-mana2. Ia masih tjukup banjak
dapat mendengarkan jang disiarkan melalui pesawat-tele itu
untuk mengerti, bahwa memang benar2 terdjadi apa jang
34-9
t ·l,\h diduganja: telah disiapkan dengan diam2 annada jang
b dlseberang lautan, hantaman tiba2 dari belakang mu-
Ml\1'
NUh, panah putih itu melajang melalui buntut panah jang
hltam . Bagian2 kalimat jang gilang-gemilang menerobosi
rl uh-rendah itu: ,;Siasat perang jang paling strategis- kor-
dinasi sempurna - pengunduran sama sekali - setengah
dj uta tawanan - kehilangan semangat benar2 - menguasai
scluruh Afrika- mendekatkan achir peperangan - keme-
nangan jang paling besar dalam sedjarah manusia . .. keme-
nangan, kemenangan_, kemenangan!"
Kaki Winston ber-gerak2 kedjang dibawah medja. Ia .t ak
bergerak dari tempat duduknja, tetapi dalam djiwanja ia
lari, lari kentjang, ia telah diluar beserta orang banjak dan
berteriakse-keras2nja. Iamelihat pula kepotret Bung Besar.
Raksasa jang mengangkangi dunia. Gunung karang jang
menghantjurkan gerombolan2 Asia jang sia2 mentjoba mela-
braknja. Ia berpikir bagaimana sepuluh menit jang lalu -
ja, hanja sepuluh menit-perasaan hatinja bertjabang dua,
jaitu diwaktu ia bertanja dalam hatinja, benarkah berita
dari medan pertempuran akan membawa kabar keme-
nangan atau keruntuhan. 0, jang hantjur lebih dari ten-
tara Eurasia! Jang berubah padanja sedjak harinja jang per-
tama dalam Kementerian Tjinta itu, telah banjak; tetapi
perubahan jang terachir, jang diperlukan, jang menjem-
buhkan baru berlangsung pada saat ini.
Suara dari pesawat-tele terus bertjerita tentang tawanan2
dan barang2 rampasan dan pembunuhan, tetapi teriakan
diluar telah berkurang sedikit. Para·pelajan bekerdja kern-
bali. Seorang datang dengan botol jenever. Winston jang
mimpi penuh bahagia, tak peduli, diwaktu gelasnja dipe-
nuhi pula dengan jenever. Ia tak lari atau berteriak lagi. Ia
telah berada pula dalam Kementerian Tjinta dan semua
telah dilupakan, djiwanja putih bagaikan saldju. Ia duduk
ditempat pesakitan2, ia mengakui segalanja, semua kenal-
annja turut terlibat, ter-bawa2 karenanja. Ia berdjalan me-
lalui sebuah gang dengan ubin putih, dalam ia merasa ber-
djalan dalam sinar matahari dan dengan seorang pendjaga
HO
bersendjata dibelakangnja. Pelor jang telah lama diharap-
kannja itu menobros masuk otaknja.
Matanja menengadah kewadjah jang besar itu. Empatpuluh
tahun lamanja ia beladjar untuk mengetahui matjam senjum
jang bagaimana tersembunji dibawah kumis hitam itu. 0,
salah-pengertian jang kedjam dan jang tak perlu! 0, pern-
buangan keras hati dari dada jang rnentjintai! Dua butir air
rnata jang bau jenever rnentjutjur dikiri-kanan hidungnja.
Tetapi sernua berachir baik, rnernang sernua berachir baik
dan perdjuangan telah selesai. Ia telah rnengalahkan dirinja
sendiri. Ia rnentjintai Bung Besar.
TAM BAHAN
Dasar-Dasar Bahasa-Baru
353
bcrkebun, masak dan sebagainja. Hampir semua istilahnja
disusun dari kata2 jang sudah kita punjai - kata2 seperti
pukul, djalan, andjing, pohon, gula, rumah, lapangan- tetapi
djika dibandingkan dengan djumlah kata2 jang ada seka-
rang, maka djumlah kata2nja sangat ketjil, sedangkan arti2-
nja lebih dibatasi. Semua arti-ganda dan arti-tambahan
telah dihilangkan. Sekadar dapat diwudjudkan, maka se-
buah perkataan Bahasa-Baru :rnatjam ini hanja sebuah bunji-
staccato, jang menjatakan satu pengertian jang dibatasi
benar2. Mustahil sama sekali untuk memakai kata2 dari
daftar A untuk tudjuan2 sastra, untuk pertukaran pikiran
dilapangan politik atau filsafat. Kata2 dari daftar A hanja
untuk menjatakan pikiran2 sederhana jang dibatasi, bia- .
sanja jang berhubungan dengan benda2 jang njata dan per-
buatan2 badani.
Tata-bahasa Bahasa-Baru memperlihatkan satu kechususan ·
jang njata sekali. Jaitu: hampir semua bagian suatu kalimat
dapat ganti-menggantikan. Setiap perkataan dalam bahasa
ini (pada dasamja hal inipun berlaku bagi perkataan nis-
kala seperti bila atau dpka) dapat dipakai sebagai kata-
kerdja-kata-benda, kata sifat maupun sebagai kata tam-
bahan. Bila pokok suatu kata kerdja dan suatu kata benda
sama, maka takkan mungkin terdapat suatu perbedaan
dalam bentuknja dan aturan ini dengan sendiri berakibat-
kan ditiadakannja bentuk2 lan1a. Perkataan buah-pikiran
misalnja tak dipakai lagi dalam Bahasa-Baru. Gantinja ialah
perkataan pikiran, jang sekaligus dipakai sebagai kata benda
dan sebagai kata kerdja. Ilmu sedjarah kata2 alias etimologi
tak dipergunakan: dalam beberapa hal kata benda aslinjalah
jang tetap dipakai, dalam hal2 lain kata kerdjanja. Misalnja
tak ada perkataan seperti memotong, karena artinja telah
tjukup dinjatakan oleh kata-benda-kata-kerdja pisau. Kata2
sifat dibentuk dengan menempatkan perkataan-penuh di-
belakang kata-benda-kata-kerdjanja, dan kata2 tambahan
dengan perkataan-kali. Demikianlah misalnja arti lekas-
penuh : tjepat dan lekaskali ter-gopoh2.
Beberapa diantara kata sifat kita sekarang, seperti baik,
3H
kuat, besar,. bitam, putih tetap dipakai, tetapi djumlah semua
perkataan jang tinggal ketjil sekali. Kata2 lainnja boleh
dikata tak dibutuhkan, karena hampir setiap arti kata sifat
dapat diperoleh dengan menempatkan perkataan-penuh di-
belakang kata-benda-kata-kerdjanja. Dari kata2 tambahan
jang ada sekarang, tak ada jang tinggal.
Tambahan pula setiap perkataan dapat didjadikan kebalik-
annja - dan djuga dasar ini berlaku bagi setiap perkataan
bahasa itu - dengan menempatkan dimuka perkataan itu
kata -anti-, atau dapat dikuatkan dengan awalan tambah-,
atau untuk lebih menguatkan lagi dengan gandatambah- .
Demikian misalnja anti dingin berarti ,panas", sedangkan
tambahdingin dan gandatambahdingin berarti ber~turut2
,dingin sekali" dan ,luar biasa dinginnja". Seperti djuga
dalam bahasa sekarang, mungkin untuk mengganti arti
hampir setiap perkataan dengan menghubungkannja dengan
awalan atau achiran, seperti di - , ke~, -an, -i, dan demikian
seterusnja. Dengan tjara2 demikian sudah terang dapat
diketjilkan djumlah kata2. Misalnja kita ambil sebagai tjon-
toh perkataan baik. Perkataan seperti buruk tak dibutuhkan
lagi, karena arti jang kita tjari itu dinjatakan dengan tepat-
sebenarnja lebih tepat- dengan perkataan antibaik. Soalnja
sekarang ialah memilih diantara dua perkataan jang derigan
sendirinja membentuk sepasang kebalikannja, djadi memi-
lih mana diantara kedua perkataan itu jang hendak dihi-
langkan. Seperti misalnja perkataan gelap dapat diganti
dengan antiterang dan terang dengan antigelap.
3H
kan, (k ngan kata2 jang diambil dari daftar A, tetapi biasa-
n.j. h. I ini meminta pendjelasan jang pandjang dan selalu
h1•1'nklb, tkan hilangnja bunji-atasnja. Kata-B ialah sema-.
tJ· m steno dalam kata2 • Kadang2 serentetan paham2 dibu-
latkan dala:m beberapa suku-kata dan bentuk2 ini sekaligus
lebih teliti dan lebih ekspressif dari bahasa biasa.
Tiap2 kata-B itu kata madjemuk. 1) Perkataan2 itu terdiri
atas dua atau lebih kata2 , bagian kata2 , disatukan djadi satu
bentuk, dan mudah diutjapkan. Tjampuran itu selalu kata-
benda-kata-kerdja dan aturan2 jang dipakai berlaku djuga
atasnja. Tjontohnja: perkataan pikiranbaik, artinja kira2
,keortodoksan", atau kalau kita hendak memandangnja
sebagai kata kerdja ,berpikir setjara ortodoks".
Kata-B tidak dibuat berdasarkan ilmu sedjarah kata2 • Kata2
jang disatukan itu mungkin mempunjai bermatjam arti dan
fungsi dan dapat ditempatkan dalam berbagai susunan dan
dirusakkan sedemikian, sehingga memudahkan pengutjap-
annja dan dalam pada itu masih menundjukkan asalnja.
Dalam perkataan pikiransalah (berbuat kesalahan dalam pi-
kiran), misalnja, perkataan pikiran dipertamakan, sedang-
kan dalam Polisi-Pikiran kata pikiran itu dinomor-duakan.
Disebabkan kesulitan jang dihadapi untuk me:mperoleh
kata2 jang enak kedengarannja, maka lebih banjak terdapat
dalam dafta1 B bentuk2 jang tidak teratur kedjadiannja
dibc;mding dengan daftar A. Bentuk mula kata2 sifat seperti
misalnja Kemkeb, Kemperda dan Kemtjin, begini: Kemkebena-
ranpenuh,.. Kemperdamaianpenuh dan Kemtjintapenuh, se-mata2
karena agak tjanggung menjebutkan -kebenarpenuh, -perda-
maianpenuh dan -tjintapenuh. Pada dasamja semua aturan
bahasa berlaku pada kata2-B.
Beberapa kata2-B mempunjai arti2 jang perbedaannja
sangat hal us sekali dan jang hampir tak dapat ditangkap oleh
seseorang jang tak menguasai bahasa itu seluruhnja. Am-
billah misalnja sebagai tjontoh kalimat chusus jang terdapat
1 2
) Kata madjemuk seperti mesin-tulisan-bitjara sebenarnja terdapat
dalam daftar A; tetapi semua ini adalah ringkasan2 tjerdik, jang mem-
punjai warna ideologi jang chusus.
dalam tadjuk rentjana Waktu seperti: Pikiranlama antirasa-
perut Soing. Bunji terdjemahan jang paling singkat dalam
Bahasa-Lama: ,Orang2 jang mempunjai paham jang diben-
tuk sebelum Repolusi takkandapatmerasakan dan mengerti
dasar2 Sosialisme Inggris." T etapi ini bukan terdj emahan
jang sempuma. Per-tama2 kita harus mempunjai gambaran
jang djelas tentang wudjud Soing untuk dapat menangkap
arti sepenuhnja kalimat Bahasa-Baru jang disebut diatas
inL Tambahan pula hanja orang2 jang benar2 menjelami
dasar2 Soinglah jang akan dapat menghargai kekuatan per-
kataan rasaperut, jang menjimpulkan dalamnja penerimaan
buta jang bersemangat; suatu pengertian jang sulit digam-
barkan sekarang ini; atau pikiranlama, jang terdjalin rapat
dengan paham tentang keburukan dan kemerosotan ahlak.
Tetapi fungsi chusus kata2 Bahasa-Baru tertentu, dianta-
ranja perkataan pikiranlama, bukan terutama terletak dalam
keinginan menjatakan maksudnja, tetapi untuk menghan-
tjurkan arti2 kata. Kata2 jang karena terpaksa hanja ber-
djumlah ketjil ini mendapat arti jang diluaskan, sehingga
masing2 mengandung serentetan kata2. Selandjutnja kata2
tadi, jang sekarang dapat dinjatakan dengan hanja satu per-
kataan, lantas dapat ditjoret dan dilupakan. Kesulitan jang
paling besar, jang dihadapi oleh para penjusun kamus Ba-
hasa-Baru, bukan terletak dalam mentjiptakan kata2 baru,
tetapi untuk kemudian memastikan arti kata2 jang telah
diketemukan: artinja menentukan seren:tetan kata2 jang
dapat diganti dan oleh sebab itu tak diperlukan lagi.
Seperti jang kita lihat dalam hal perkataan bebas, maka
kadang2 tinggal dipakai kata2 jang dahulu mengandung arti
bid'ah, tetapi hanja sesudah arti2 jang tak dikehendaki itu
ditiadakan. Banjak kata lain seperti kehormatan, keadilan,
kesusilaan, internasionalisme, demokrasi dan agama jang dihi-
langkan begitu sadja. Beberapa kata2lain menggantikannja
dan dengan menggantikan:nja dengan sendiri menghilang-
kan:nja. Semua kata2 jang misalnja berkumpul disekitar
pengertian2 seperti kebebasan dan persamaan tersimpul
hanja dalam perkataan pikiransalah sadja, sedangkan semua
357
kata disckitar pengertianZ objektivitet dan rasionalisme, .
tc 'rsimpul hPpatpuakataan pikiranlama. Ketelitian jangle-
hih sunggun eoaaratmbahajakan. Apa jang diinginkan dari
N l~orang angg{mmekrai kira2 sama seperti jang dahulu ter-
clnpat pada orang lberani,. jaitu pandangan atas dunia jang
mengetahui (dengan tak mengetahui lebih banjak lagi),
bahwa semua bangsa lain memudja ,dewa2 palsu". Ia tak
usah tahu, bahwa nama dewa2 itu Baal, Osiris, Moloch,
Astarte dan sebagainja: semakin sedikit ia tahu, semakin
baik barangkali bagi keortodoksannja. Ia kenai Jahweh
(Huwa) dan firman2 Jahweh; djadi ia tahu, bahwa semua
dewa jang bemama lain, dewa2 palsu. Kira2 dengan tjara
jang samalah anggota Partai tahu apa jang diartikan dengan
kelakuan tepat dan ia tahu dalam istilah2, jang sangat kabur
dan umum, matjam2 penjimpangannja jang mungkin. Hidup
seksuilnja misalnja ditentukan sama sekali oleh kedua per-
kataan Bahasa-Baru: disiplinsalah (tjabul) dan disiplinpenuh
(sutji). Dengan disiplinsalah dimaksudkan semua perbuatan
salah dalam perhubungan kelamin. Dalamnja termasuk per-
sundalan, zina, homoseksualitet dan perbuatan2 busuk lain-
• nja, didalamnja termasuk pula perhubungan kelamin biasa
jang dilakukan untuk diri sendiri. Tak ada gunanja untuk
menjebutnja masing2, karena semua kesalahan sama berat
dan pada dasamja dapat dihukum dengan hukuman mati.
Dalam daftar C, jang terdiri atas kata2 ilmu pengetahuan
dan tehnik, kadang2 perlu dimuat keterangan2 chusus ten-
tang penjimpangan2 tertentu. Tetapi rakjat biasa tak me-
merlukannja. Ia tahu apa jang dimaksudkan dengan disi-
plinpenuh - jaitu pergaulan biasa antara laki2 dan perempuan
dengan tudjuan satu2 nja melahirkan anak dan dengan tiada
nikmat djasmani pada pihak perempuan: lain dari itu
disiplinsalah dalam Bahasa Baru hanja sekali2 ada kemung-
kinan untuk mengikuti suatu pikiran bid'ah lebih djauh
dari hanja sampai pengertian, bahwa pikiran itu pikiran
bid'ah: karena untuk mengikutinja lebih djauh lagi dari
titik itu tak ada perkataan2nja lagi. Tak ada sebuah perka-
taan dari daftar B jang netral sama sekali dalam hal ideologi.
3.)8
Diantaranja sedjumlah besar adalah pemjataan2 jang agak
dihaluskan tentang sesuatu jang tak enak. Misalnja perka-
taan2 seperti kampgembira (kamp-kerdja-paksa) atau Kemdam
(Kementerian Perdamaian) berarti kebalikan dari arti per-
kataan2nja. Dipihak lain beberapa perkataan menjatakan
pengertian jang berani dan menghina tentang perimbangan2 •
jang sebenamja dalam masjarakat Oceania. Sebuah tjon-
tohnja: hiburprole. Jang dimaksudkan ialah penerbitan2
tjabul dan kebenaran2 jang diputar-balik, jang diedarkan
oleh Partai dikalangan rakjat djelata sebagai hiburan dan
sebagai warta-berita. Perkataan2 lain bertimbal balik pula:
djika berhubungan dengan Partai, maka perkataan2 itu
mempunjai arti jang baik, tetapi hila mengenai musuh
berarti buruk. Tetapi disamping itu terdapat sedjumlah
besar kata2, jang sekali lihat seolah nampak bagaikan ring-
kasan dan jang bukan mendapat wama ideologinja dari
artinja, tetapi dari bangunannja.
Se-boleh2nja semua kata jang mempunjai atau dapat mem-
punjai arti politik digolongkan dalam daftar B. Nama
setiap organisasi atau golongan manusia atau adjaran atau
negara atau badan atau gedung umum disesuaikan dengan
tak ada ketjualinja pada resep biasa, jaitu suatu perkataan
jang dapat diutjapkan dengan mudah, jang terdiri atas
djumlah suku2-kata jang terketjil, tetapi kendati demikian
tetap mengandung kedjadiannja jang asli. Bagian Arsip,
tempat Winston bekerdja, dalam Kementerian Kebenaran
disebut Bagara, bagian roman Bagrom, bagian atjara-tele
Bagtel dan demikian seterusnja. Semua ini bukan hanja un-
tuk mentjegah agar djangan waktu terbuang pertjuma. Da-
lam puluhan tahun pertama abad keduapuluh perkataan2
dan kalimat2 jang dipadatkan demikian, sudah merupakan
tanda2 chusus dari bahasa politik; dan orang melihat, bahwa
ketjenderungan jang terkuat untuk mempergunakan ring- ·
kasan jang demikian terdapat dalam negara2 totaliter.
Tjontoh2nja: perkataan2 seperti Nazi 1. Gestapo, Komintern,
lnprecorr, Agitprop. Mula2nja hal ini dipraktekkan seolah
setjara naluri, tetapi dalam Bahasa-Baru dilandjutkan de-
H9
ngan 111 ksud tertentu. Orang menjedari, bahwa arti se~
bual1 nama dapat dipersempit dengan memendekkannja:
d ' ng, n demikian artikata ditukar dengan hampir tak terasa
Md llth mereka menghilangkan sebagian besar pertautan
pikiran (asosiasi 2nja), jang biasanja melekat padanja. Per-
k taan2 Komunis lnternasional misalnja, menghidupkan gam-
baran madjemuk antara persaudaraan manusia setjara
umum, bendera2 merah, empang2an, Karl Marx dan
Komune Paris. Sebaliknja perkataan Komintern hanja me-
njarankan suatu organisasi jang kokoh dengan suatu adjaran
jang djelas dibatasi. Istilah tadi berhubungan dengan sesua-
tu jang sama mudah dikenali dan dengan susunan jang sama
terbatasnja seperti sebuah kursi atau medja. Komintern
adalah sebuah perkataan jang dapat diutjapkan dengan tak
perlu memakai otak, sedangkan Komunis lnternasional suatu
pernjataan jang memaksa orang berpikir dan berhenti se-
tidaknja sebentar. Dengan tjara jang sama sedikit sadja
asosiasi jang dihidupkan oleh Kemkeb; asosiasi 2 tsb lebih
mudah dikuasai dari asosiasi 2 jang dihidupkan oleh Kemen-
terian Kebenaran. Hal ini bukan hanja menerangkan kebia-
saan · untuk memendekkan dimana sadja mung kin, t etapi
djuga usaha jang di-lebih2kan rasanja untuk mendjadikan
setiap perkataan lebih mudah dalam utjapan.
Dalam Bahasa-Baru bunji-enak lebih penting dari setiap
pertimbangan lain, selain ketelitian arti. Bila rasanja perlu,
bentuk tata-bahasanja jang lazim selalu dikorbankan un-
tuknja. Dan ini sudah selajaknja, karena terutama untuk
tudjuan2 politik diperlukan perkataan2 jang pendek dan
padat, dengan arti jang pasti dan jang dapat diutjapkan de-
ngan tjepat dan jang menghidupkan gema jang minimum
dalam djiwa orang jang mengutjapkannja.
Kata2 daftar B malah bertambah tegas karena kenjataan,
bahwa harnpir semua istilahnja serupa benar. Hampir de-
ngan tak ada ketjualinja perkataan2 - pikiranbaik, Kemkeb,
hiburprole, disiplinsalah, kampgembira, Soing, rasaperut dan
masih banjak lagi jang lain - terdiri atas dua, tiga atau
lima suku-kata, dengan pembagian tekanan jang sama antara
360
suku-kata pertama dan jang terachir. Hal ini mengakihat-
kan lagak-hahasa merepet-~engotek: staccato dan sama-
hunji. Dan memang inilah jang dikehendaki. Maksudnja
ialah agar herhitjara, lehih2 herhitjara tentang pokok jang
ideologis tidak netral, diluputkan dari kesedaran. Un-
tuk kehutuhan2 hidup setiap hari memang perlu atau ka-
dang2 perlu untuk herpikir sehelum herhitjara, tetapi hila
seorang anggota Partai diminta pertimhangan politis atau
etis, maka ia harus sanggup menjemprotkan pendapat2 jang
· pfiling tepat dengan otomatis, seperti djuga senapang-mesin
memuntahkan pelor2nja. Pendidikannja telah melatihnja
herhuat demikian; hahasa memherikannja alat jang tak
mungkir; dan hentuk kata2, dengan hunjinja jang kasar
dan disengadja didjanggalkan (jang sesuai dengan djiwa
Soing), pun menamhah landjutnja proses ini.
Hal ini terdjadi djuga karena ketjilnja djumlah kata2. Di-
handingkan dengan djumlah kata2 kita djumlah kata2 Ba.:
hasa-Baru tak seherapa dan tjara2 haru untuk memperketjil
djumlah itu masih terus dipikirkan djuga. Dalam hal ini
Bahasa-Baru memang herheda dari hahasa jang manapun
djuga, karena djumlahnja semakin ketjil setiap tahun dan
hukan semakin hesar. Setiap pengurangan djumlahnja..di-
anggap suatu keuntungan, karena semakin sempit ruangan
memilih, semakin tipis djuga keinginan untuk herpikir.
Achir2-nja, demikian orang mengharap, lidah dan pangkal-
tenggorok akan menghasilkan hahasa jang haik, dengan
tiada memerlukan hantuan pusat-otak jang paling tinggi.
Tudjuan ini diakui terang2an dalam perkataan Bahasa-Baru:
bahasa- bebek, jang herarti ,me-ngakak2 seperti hehek". Se-
perti djuga perkataan lain dalam daftar B, bahasa-bebek
mempunjai dua arti. Bila pendapat jang dikakakkan orto-
doks, maka hahasa itu herarti pudjaan dan hila Waktu me-
nulis, hahwa seorang pemhitjara2 Partai: pembitjara ba-
hasa-bebek dan gandatambahbaik, maka Waktu menjampai-
kan pudjian jang haik dan menghargai kepada orang itu.
361
jang I. In dan hanja terdiri atas istilah2 pengetahuan dan
tcknik , Jstilah 2 dalarn daftar C ini serupa dengan istilah2
jang lipakai sekarang; kedjadiannja dari akarkata2 jang
sama, t tapi sebagai biasanja arti2nja telah dibatasi dan
, rt1 2 nja jang tak diingini telah dihilangkan. Aturan2 tata-:
b. hasanja sarna sadja dengan aturan2 tata-bahasa kedua daf-
t, r pertama. Perkataan2 daftar C hampir tak ada jang dipa-
kai dalam bahasa pergaulan se-hari2 atau dalarn pidato2 po-
litik. Semua perkataan jang diperlukan oleh pekerdja2
dilapangan pengetahuan dan oleh ahli teknik t ersedia dalam _
daftar jang diuntukkan bagi lapangannja, tetapi biasanja
tipis sadja pengetahuannja mengenai kata2 daftar2 lain.
Tetapi semua daftar itu hanja memuat sedjumlah ketjil
perkataan2 dan tak ada sebuah daftar jang menjatakan fungsi
ilmu pengetahuan sebagai sikap djiwa atau tjara berpikir,
lepas dari ranting2 ilmu pengetahuan jang chusus. Dan
perkataan untuk ,pengetahuan" memang tak ada, karena
setiap arti jang akan mungkin dipunjainja telah tjukup ter-
simpul dalarn perkataan Soing.
362
hanja dengan tjara jang sama seperti ad;mja semua manusia
berambut merah dalam Bahasa-Lama. Tak ada kesalahan tata-
bahasa dalamnja, tetapi kalimat itu adalah pernj~taan suatu
ketidak-benaran jang njata - jaitu bahwa semua manusia
sama besar, sama berat dan sama kuat. Pengertian persa-
maan politik tak ada lagi dan karena itu arti tambahan per-
kataan sama ini telah ditiadakan.
Dalam tahun 1984-, pada waktu Bahasa-Lama masih meru-
pakan alat perhubungan, setjara teori masih ada bahaja
kalau2 arti2 jang asli (arti2 jang lama) masih lekat diingatan
orang Oceania dalam mereka memakai perkataan Bahasa-
Baru. Dalam praktek tak ada kesulitan bagi setiap orang
jang telah dididik dalam pikiranganda untuk menghindar-
kannja, tetapi beberapa generasi lagi kemungkinan adanja
kesalahan besar demikian akan lenjap sama sekali. Orang
jang dibesarkan dengan Bahasa-Baru sebagai bahasanja tak
tahu-menahu, bahwa sama pernah mempunjai arti tamba-
han ,sama dalam politik" atau, bahwa bebas pernah berarti
,pikiran bebas", seperti djuga misalnja orang jang tak per-
nah mendengar tentang main tjatur, tak mungkin menge-
tahui apa artinja nama2 seperti radja dan benteng. Dan
akan banjak ada kedjahatan dan kesalahan jang se-kali2 tak
sampai dilakukan, se-mata2 karena kedjahatan dan kesalahan
itu tak mempunjai nama dan oleh karena itu tak ada. Dan
dapat dikatakan terlebih dahulu, bahwa makin lama makin
tampil kemuka sifat2 chusus Bahasa-Baru- djumlah kata2-
nja akan semakin ketjil, artinja akan semakin dibatasi dan
kemungkinan untuk memakainja dengan tjara salah akan
semakin berkurang.
Bila kelak Bahasa-Lama sudah dikesampingkan sama sekali,
maka hubungan terachir dengan masa silam akan putus.
Sedjarah telah disusun kernbali; tetapi disana-sini masih
terdapat fragmen2 batjaan2 dari masa silam jang tak ·dapat
disensur lebih sempurna dan selama orang masih mem-
punjai pengetahuan Bahasa-Lamanja, ia akan mungkin dapat
membatjanja. Dimasa datang fragmen2 demikian, sekalipun
masih ada jang tinggal, takkan dimengerti dan tak dapat
363
diterdj emahkan. Mustahil untuk menterdjemahkan bagian ·
mana djuga dari Bahasa"Lama kedalam Bahasa"Baru, ketjuali
hal2 jang berhubungan dengan proses teknik atau hal 2 setiap
hari jang biasa sekali atau hal 2 jang memang telah mengan"
dung tendens jang ortodoks (dalam Bahasa"Baru akan dise"
but pikiranbaikpenuh). Hal ini berarti dalam praktek, bahwa
sebuah buku jang ditulis disekitar tahun 196o, tidak akan
dapat diterdjemahkan sama sekali. Batjaan dari sebelum
Repolusi hanja akan dapat disadur djadi terdjemahan jang
ideologis - artinja: maksud dan bahasanja diubah. Kita
ambil sebagai tjontoh bagian jang telah dikenal dari Per"
njataan Kemerdekaan ini:
Kami menganggap kebenaran 2 jang berikut sebagai sewadjar"
nja, jaitu: bahwa semua manusia ditjipta sama, bahwa mereka
dikaruniai Pentjipta mereka dengan hak 2 mutlak tertentu ; dian"
taranja: hidup, kebebasan dan usaha mentjapai bahagia . Bahwa
untuk melindungi hak 2 ini didirikan diantara manusia pemer"
inta.h2, jang mendapat kekuasaan mereka dari rakjat. Bahwa,,
pabila sadja suatu bentuk pemerintahan memperkosa tudjuan ini,
hak rakjatlah untuk mengubah atau membatalkannja, mendiri"
kan pemerintah baru . ..