Anda di halaman 1dari 6

DESAIN PENGEMBANGAN PRODUK WALLSHELF MENGGUNAKAN

INTEGRASI QFD DAN DFMA DI UD. XYZ

Ary Faizal¹, Saufik Luthfianto², Fajar Nurwildani³


1. Mahasiswa Progdi Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal
2,3 Dosen Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal
Aryfaizaljr1@gmail.com

Abstrak
Wallshelf merupakan sebuah furniture yang biasa ditemui di ruang kantor, sekolah dan
rumah. Desain warna yang monoton serta bahan yang digunakan menggunakan jenis
kayu lapis. Penelitian ini bertujuan untuk membuat pengembangan wallshelf yang sesuai
dengan keinginan konsumen dan menerapkan integrasi Quality Function Deployment
(QFD) dan Design For Manufacturing and Assembly (DFMA) pada wallshelf. Dari hasil
pengolahan dan analisis data dapat disimpulkan bahwa Quality Function Deployment
(QFD) dengan Design For Manufacturing and Assembly (DFMA) saling berhubungan
untuk kelancaran produk dalam persaingan pasar. Dengan QFD perusahaan mampu
mengetahui keinginan dan kebutuhan suatu produk melalui Voice of Customer.
Kemudian dari hasil QFD akan di analisa dengan menggunakan DFM untuk mengetahui
bahwa produk yang dibutuhkan konsumen mampu direalisasikan oleh perusahaan dalam
memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut mulai dari pemilihan bahan, jenis alat yang
digunakan dan perencanaan biaya manufakturnya. Serta menggunakan analisa DFA
untuk mengetahui estimasi waktu perakitan secara teori dan waktu perakitan praktek.
Kunci : QFD, DFMA, Wallshelf
.

PENDAHULUAN 2. Bagaimana menerapkan metode QFD


Latar Belakang Masalah dengan DFMA pada pengembangan
Wallshelf merupakan sebuah furniture wallshelf?
yang bisa dijumpai di ruang rumah, kantor
sekolah. Desain warna yang monoton serta Batasan Masalah
bahan yang digunakan menggunakan jenis Batasan-batasan masalah yang didapat
kayu lapis dan belum sesuai dengan harapan peneliti adalah sebagai berikut :
atau keinginan konsumen. Berdasarkan 1. Bahan yang digunakan plywood atau
permasalahan tersebut, mendorong peneliti MDF
untuk melakukan desain ulang wallshelf 2. Wallshelf berwarna monoton atau kaku
agar sesuai dengan keinginan kualitas. 3. Belum sesuai dengan harapan konsumen
Maka, peneliti mengambil judul “ Desain
Pengembangan Wallshelf menggunakan Tujuan Penelitian
Integrasi QFD dan DFMA di UD. Xyz” Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Rumusan Masalah 1. Mengembangkan desain wallshelf untuk
Dari latar belakang diatas, maka didapat memenuhi keinginan konsumen,
rumusan masalah yaitu : memperkirakan biaya manufaktur dan
1. Bagaimana menghasilkan perakitan wallshelf.
pengembangan desain sesuai keinginan 2. Menerapkan metode QFD dengan
konsumen, memperkirakan biaya DFMA pada pengmbangan produk.
manufaktur dan perakitan wallshelf?
MANFAAT PENELITIAN

Volume 15 No. 2 Oktober 2017 11


Penelitian ini bisa menjadi bahan METODOLOGI PENELITIAN
pertimbangan dalam pengembangan desian Metode Penelitian
produk lainnya dan dapat meningkatkan Dalam penelitian ini menggunakan
penjualan produk. metode eksperimen yaitu suatu metode
penelitian yang digunakan untuk mencari
LANDASAN TEORI pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
Quality Function Deployment (QFD) lain dalam kondisi yang terkendalikan
QFD merupakan praktik untuk (Sugiyono, 2014).
merancang suatu proses seabgai tanggapan
terhadap kebutuhan pelanggan. QFD Populasi, Sampel
menerjemahkan apa yang dibutuhkan 1. Populasi adalah wilayah generalisasi
konsumen menjadi apa yang dihasilkan yang terdiri atas obyek atau subyek
organisasi. QFD dikembangkan untuk yang mempunyai kualitas dan
menjamin bahwa produk yang memasuki karakteristik tertentu yang ditetapkan
tahap produksi benar-benar akan dapat oleh peneliti untuk dipelajari dan
memuaskan kebutuhan konsumen dengan kemudian ditarik kesimpulannya
jalan membentuk tingkat kualitas yang (Sugiyono, 2014). Populasi pada
diperlukan dan kesesuaian maksimum pada penelitian ini adalh pengguna furniture
setiap tahap pengembangan produk. sebanyak 100.
2. Sampel
Design For Manufacturing and Assembly Sampel adalah bagian dari jumlah dan
(DFMA) karakteristik yang dimiliki oleh populasi
Design For Manufacturing and tersebut. Bila populasi besar dan peneliti
Assembly (DFMA) dapat diartikan sebagai tidak mungkin mempelajari semuayang
suatu produk atau komponen yang dapat ada pada populasi, maka peneliti dapat
mempermudah proses manufaktur dan menggunakan sampel yang diambil dari
proses perakitan dengan komponen lain populasi itu ( Sugiyono, 2014).
untuk menjadi satu kesatuan produk. DFMA
merupakan kombinasi antara Design For METODE ANALISA DATA
Manufacture (DFM) dan Design For Metode Quality Function Deployment
Assembly (DFA). DFM dapat dikatakan (HOQ)
sebagai batasan yang berkaitan dengan fase Empat fase pengembangan QFD yaitu :
awal perancangan produk. 1. House of Quality
Pada fase ini pengembang dapat 2. Matrik Part of Deployment
memilih material yang digunakan, teknologi 3. Matrik Perencanaan Proses
yang berbeda serta estimasi biaya yang 4. Matrik Perencanaan Produksi
mungkin terjadi. Sedangkan DFA dapat
diartikan secara mandiri merupakan desain Analisa Menggunakan DFA
dari suatu produk atau komponen yang Pada analisa DFA ini menggunakan
dapat memfasilitasi dan mempermudah estimasi waktu perakitan yang dilakukan
proses perakitan dengan komponen lain. dengan menggunakan kode dan handling
Dalam hal ini, pengembang harus baik handling dan insertion (dilihat pada
memikirkan apakah desain produk yang tabel Boothroy and Dewhurst), yang
dibuatnya dapat memudahkan proses kemudian dimasukan dalam suatu tabel
perakitan nantinya. Bahkan dapat analisis DFA :
memberikan alternatif desain produk
lainnya dalam mencapai produk berkualitas,
life cycle dan biaya produksi yang rendah.

12 Volume 15 No. 2 Oktober 2017


Hasil Uji Reliabilitas

komponen yang dibutuhkan


Cronbach’s Alpha

Waktu operasi (second) =


N of Items
.832 18
Banyak komponen

Waktu handling
Kode handling

Kode insertion

Wakt insertion
No komponen

secara teoritis
Biaya operasi
(2)((4)+(6))
PENGOLAHAN DATA
Dari hasil data kuesinoer yang didapat
kemudian diolah dengan menggunakan
QFD dan DFMA
1. Hubungan antara Customer
Requirement dengan Technical
Requirement

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Uji Validitas
No Atribut r Tabel r Hitung Ket

1 A1 0,2325 0,352 Valid


Valid
2 A2 0,2325 0,411
Valid
3 A3 0,2325 0,321
Valid
4 A4 0,2325 0,381
Valid
5 A5 0,2325 0,291
Valid
6 A6 0,2325 0,374
Valid
7 A7 0,2325 0,413
Valid
8 A8 0,2325 0,275
Valid 2. Hubungan antara kebutuhan teknis
9 A9 0,2325 0,4
dengan Goal
Valid
10 A10 0,2325 0,4
Valid
11 A11 0,2325 0,532
Valid
12 A12 0,2325 0,484
Valid
13 A13 0,2325 0,381
Valid
14 A14 0,2325 0,412
Valid
15 A15 0,2325 0,421
Valid
16 A16 0,2325 0,518
Valid
17 A17 0,2325 0,681
Valid
18 A18 0,2325 0,619

Volume 15 No. 2 Oktober 2017 13


4. Matrik Perencanaan Proses

5. Matrik perencanaan produksi

3. Matrik Part of Deployment


Rancangan cara pengukuran bahan
Rancangan cara pewarnaan

.
Critical Part Requiretmen

Rancangan cara desain

6. Analisa menggunakan DFA


Berikut hasil perhitungan estimasi waktu
perakitan secara teori menurut tabel
klasifikasi Boothroyd and Dewhurst

Karakteristik teknik Target


Banyak Bentuk
Model/bentuk bervariasi 9 ●
Ukiran,
Tambahan
sablon, cat
Ornamen/hiasan dll
warna dll 8 ● ●
Bermacam ukuran >15cm 9 ● ●
Kinerja ditentukan

Kinerja ditentukan

Kinerja ditentukan

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil dari kebutuhan
pelanggan dengan kebutuhan teknis HOQ
maka atribut yang memiliki nilai bobot
besar yang akan difokuskan dalam

14 Volume 15 No. 2 Oktober 2017


pengembangan produk yaitu kualitas bahan, menggunakan analisa DFA sangat
ketahanan bahan, kemudahan dalam membantu pengembang untuk mengetahui
perbaikan, tekstur bahan, kekokohan bahan, berapa waktu aktual untuk merakit
harga, desain trendi, fungsi produk serta komponen wallshelf. Ada selisih perbedaan
kualitas produk setelah jadi. Kemudian hasil antara estimasi waktu perakitan secar teori
tersebut digabungkan dengan DFM untuk dengan secara praktek yaitu sebesar 23, 2
mengetahui proses manufaktur, dan rencana detik untuk uk. 20cmx20cmx2cm dan 92,1
biayanya. Pada biaya manufaktur untuk detik untuk uk. 40cmx20cmx2cm. Jadi,
produk wallshelf perkiraan biaya sebesar QFD dan DFMA saling berhubungan untuk
Rp. 55.000,- sampai Rp. 60.000,-. Hasil pengembangan produk.
tersebut sudah disesuaikan dengan proses
perencanaan dan perencanaan produksi DAFTAR PUSTAKA
Selanjutnya menetukan estimasi waktu Dudung, Agus. 2012. Merancang Produk.
perakitan secar teori menurut tabel Cetakan Pertama, PT. Remaja
klasifikasi Boothroyd and Dewhurst. Secara Rosdakarya Offset, Bandung.
estimasi, waktu yang diperlukan untuk Ginting, Rosnani, dkk. 2015. Rancangan
merakit komponen wallshelf pada ukuran Perbaikan Produk Saklar dengan
20cmx20cmx2cm membutuhkan waktu Integrasi Metode QFD dan DFMA di
211,8 detik dan ukuran 40cmx20cmx2cm PT. XXX. Jurnal Teknik Industri Vol
membutuhkan waktu 259,2 detik. VIII (3).
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian
KESIMPULAN Pendidikan, Penerbit Alfbeta,
Berdasarkan hasil pengolahan dan Bandung.
analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa Ulrich, Karl T and Steven D Eppinger.
ada atribut yang difokuskan untuk 2001. Perancangan dan
memenuhi keinginan konsumen. Hasil Pengembangan Produk, Terjemahan
atribut tersebut, akan mempermudah oleh Nora Azmi dan Iveline Anne
perusahaan atau pengembang untuk Marie, Penerbit Salemba Teknik,
melakukan proses manufaktur pada DFM. Jakarta.
Dimana pengembang sudah mengetahui Widodo, Imam Djati. 2005. Perencanaan
keinginan dari konsumen tentang produk dan Pengembangan Produk. Cetakan
wallshelf yang akan dikembangkan. Dengan pertama, UII Press Yogyakarta.

Volume 15 No. 2 Oktober 2017 15


16 Volume 15 No. 2 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai