Anda di halaman 1dari 41

PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP

GENERASI Z

KARYA TULIS ILMIAH


Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
Mu’allimin Pesantren Persatuan Islam 19 Bentar

Disusun Oleh:
NAZWA SALSABILA
NIS: 192010091

PESANTREN PERSATUAN ISLAM 19 BENTAR GARUT


Jl.Guntur No.156 A/668.(0262) 233274 Bentar – Garut 44115
1443-1444 H / 2021-2022 M
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ini telah diajukan pada hari……..,……..Desember 2021

Dan dinyatakan LULUS

Garut, .….Desember 2021 M

Pesantren Persatuan Islam 19 Bentar Garut

Pembimbing Biro Papper

Sayid Sabiq Asshidiq, S.Pd.I Fazar Azhari, M.Pd.I

Penguji I Penguji II

…………………………. ………………………….

Mudirul Mu’allimin Mudirul ‘Am

H. Kadar Muttakin, Lc H. Uban Subandi

KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan

kemampuan dan petunjuk nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya

tulis ilmiah ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW, juga kepada keluarganya, para sahabatnya, tabi’in,

serta kepada pengikutnya sampai akhir nanti.

Alhamdulillah setelah melalui perjuangan panjang yang tidak

mudah, akhirnya penulis berhasil menyusun karya ilmiah yang berjudul

“PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP

GENERASI Z” sebagai salah satu syarat untuk memenuhi salah satu tugas

akhir.

Penulis menyadari karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan

dan penuh kekurangan. Karya ilmiah ini tidak akan terwujud tanpa

bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah mau mengorbankan

waktu dan tenaganya demi membantu penulis. Sebagai perwujudan dari

rasa hormat dan terima kasih penulis, maka dengan segala kerendahan hati

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada :

1. Ustadz H. Uban Subandi selaku mudirul’am Pesantren Persatuan Islam

Bentar.

2. Ustadz H. Kadar Muttakin, Lc. selaku Mudir Mu’allimin Pesantren

Persatuan Islam Bentar.

3. Ustadz Edi Surahman selaku wali kelas XII-C.

4. Ustadz Sayid Sabiq Asshiddiqi, S.Pd.I, selaku pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis

sehingga terwujudnya karya ilmiah ini.


5. Ustadz Fazar Azhari M.PD.I selaku biro paper.

6. Seluruh dewan Asatidz yang turut membantu dalam penyusunan karya

tulis ini hingga selesai.

7. Ayah, Ibu dan adik-adik tercinta, yang telah memberikan perhatian yang

sangat besar kepada penulis da bantuan yang sangat berharga untuk dapat

mewujudkan karya ilmiah ini.

8. Kepada Maryam, Nurhalimah, Novi, Qisti, Silvi Z yang telah memberikan

support, bantuan, dan saling bertukar pikiran dalam proses pengerjaan

karya ilmiah ini.

Penulis memohon kepada Allah SWT semoga penyusunan dan sedikit

pengetahuan ini akan memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. Serta Allah

menjadi Ridho dan memberikan barokah-nya kepada kita semua. Aamiin…

Garut, 27 Desember 2021

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Pendahuluan...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan............................................................................3
D. Metode Penelitian ..................................................................................................4
E. Sistematika Penulisan.............................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI...........................................................................................6
A. Pengertian Generasi................................................................................................6
B. Pengertian Generasi Z............................................................................................8
C. Pengertian Teknologi.............................................................................................9
D. Pendidikan dan Teknologi....................................................................................10
E. Dampak Positif Penggunaan Teknologi...............................................................11
F. Dampak Negatif Penggunaan Teknologi..............................................................12
BAB III PEMBAHASAN MASALAH..........................................................................17
A. Generasi Z............................................................................................................17
B. Timbulnya Generasi Z..........................................................................................18
C. Ciri-ciri Generasi Z..............................................................................................19
D. Sifat Utama Generasi Z........................................................................................19
E. Teknologi.............................................................................................................20
F. Dampak Positif Perkembangan Teknologi...........................................................25
G. Dampak Negatif Perkembangan Teknologi ........................................................28
BAB IV............................................................................................................................32
KESIMPULAN...............................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................34
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.......................................................................................35

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Generasi Z atau yang lebih akrab disebut Generasi Z adalah generasi

yang lahir pada rentang tahun 1996 sampai dengan 2010. Generasi ini juga

terkadang disebut sebagai i-gen karena generasi ini tidak pernah mengenal

kehidupan tanpa teknologi. Ryan Jenkins (2017) dalam artikelnya yang

berjudul “Four Reasons Generation Z will be the Most Different Generation”

menyatakan bahwa Generasi Z memiliki harapan, prefensi dan perspektif kerja

yang berbeda serta dinilai menantang bagi organisasi. Karakter Generasi Z

lebih beragam, bersifat global dan memberikan pengaruh pada budaya dan

sikap masyakarat. Dikarenakan lahir saat dunia sudah mengenal teknologi,

Generasi Z diharapkan mampu memanfaatkan teknologi pada setiap sendi

kehidupan mereka.1

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020 yang dirilis oleh Badan

Pusat Statistik menunjukan bahwa komposisi penduduk Indonesia didominasi

oleh Generasi Z yaitu sebesar 27,94% dari keseluruhan penduduk Indonesia.

Artinya Generasi Z memberikan peranan penting dan pengaruh dalam

perkembangan Indonesia saat ini dan di masa yang akan datang. Saat ini

Indonesia sedang memasuki era bonus demografi, yaitu proporsi jumlah

penduduk usia produktif berada diatas 2/3 dari jumlah penduduk keseluruhan.

Pada era bonus demografi ini, jumlah usia Angkatan kerja yaitu 15-64 tahun

mencapai sekitar 70%. Persentasi itu, akan semakin ideal saat memasuki masa

puncak yaitu antara tahun 2028-2030. Dan pada masa puncak ini, Generasi Z

1
https://puslitjakdikbud.kemdikbud.go.id/produk/artikel/detail/3133/gen-z-dominan-apa-
maknanya-bagi-pendidikan-kita (diakses pada 28 Oktober 2021 pukul 7.49)
akan memimpin masa depan dikarenakan telah memasuki masa produktif baik

dalam bekerja di Perusahaan maupun dalam dunia bisnis.

Kedekatan Generasi Z dengan teknologi memberikan banyak

keuntungan. Generasi ini merupakan generasi yang benar-benar tidak pernah

terasing dari keberadaan orang lain. Media social merupakan peranan penting

dalam hal ini, yaitu menjadi jembatan penghubung atas keterasingan tersebut.

Dengan adanya media social semua dapat terhubung, berkomunikasi dan

berinteraksi. Kemudahan Generasi Z dalam menjelajah dan terkoneksi dengan

banyak orang diberbagai tempat secara virtual menyebabkan Generasi Z

memiliki pola pikir global. Generasi Z mudah menerima keberagaman dan

pandangan.2

Kemajuan teknologi memberikan dampak negatif dan positif dalam

aspek kehidupan sehari-hari. Tersedianya ilmu pengetahuan yang luas dan

mendalam tanpa perlu memiliki buku secara fisik, kemudahan megakses

informasi yang positif maupun negatif dimanapun dan kapanpun, tidak ada

tembok sebagai pembatas hingga informasi mancanegara yang sulit di filter

membuat Generasi Z mudah dalam mengakses informasi apapun. Dengan

adanya kemudahan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

tersebut, tidak menutup kemungkinan munculnya dampak positif dan negatif

dari penggunaan teknologi pada Generasi Z. Oleh karena itu, penulis akan

membahas mengenai dampak perkembangan teknologi pada Generasi Z.

B. Rumusan Masalah

2
David Stillman, Memahami Karakter Generasi Z, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018) hal.
7.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penulisan

Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1) Apa itu Genenerasi Z?

2) Bagaimana dampak positif dari perkembangan teknologi pada

Generasi Z?

3) Bagaimana dampak negative dari penggunaan teknologi pada Generasi

Z?

4) Bagaimana seharusnya Pendidikan berperan dalam menyikapi

perkembangan teknologi?

C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dan kegunaanpenulisan

ini adalah sebagai berikut :

Tujuan Penelitian:

1) Untuk mengetahui dampak positif dari penggunaan teknologi pada

Generasi Z

2) Untuk mengetahui dampak negative dari penggunaan teknologi pada

Generasi Z

3) Untuk mengetahui peran Pendidikan dalam menyikapi perkembangan

teknologi pada Generasi Z

Kegunaan Penulisan:

1) Bagi penulis, penulisan ini berguna untuk menambah wawasan

mengenai dampak positif dan negative dari penggunaan teknologi di

era saat ini, khususnya untuk Generasi Z sebagai generasi yang melek
akan teknologi. Selain itu, akan berguna untuk dapat memilah dan

memanfaatkan teknologi ke arah yang lebih positif.

2) Bagi Sekolah, penulisan ini diharapkan menambah sumbangan

pemikiran yang dapat dibaca oleh seluruh siswa-siswi agar lebih

terbuka pemikiran terkait perkembangan teknologi, bagaimana dampak

dari penggunaan teknologi, serta sebagai preventif dari penyimpangan

penggunaan teknologi.

D. Metode Penelitian

Adapun metode penulisan yang penulis gunakan dalam penyusunan karya

ilmiah ini adalah:

Penulis menggunakan metode perpustakaan yaitu metode

pengumpulan data yang dihasilkan dari usaha membaca, menelaah buku-

buku yang berkaitan dengan pembahasan tersebut, mencari referensi dari

internet, dokumen, majalah, buku dan laporan-laporan yang ada

hubungannya dengan masalah yang akan dipecahkan.

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai

berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan

kegunaan penulisan, metode penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II Landasan Teori


Bab ini berisi mengenai teori pendukung yang berkaitan dengan

permasalahan yang diteliti, dalam hal ini berkaitan dengan Teknologi dan

Generasi Z.

BAB III Pembahasan Masalah

Bab ini berisi mengenai pembahasan masalah, kaitannya dengan teori dan

beberapa pandangan dari penulis.

BAB IV Kesimpulan

Bab ini mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan

serta saran bagi Generasi Z mengenai penggunaan teknologi yang baik

Daftar Pustaka

Bab ini memberikan informasi mengenai sumber dari materi/bahan yang

didapatkan selama penulisan Karya Tulis Ilmiah ini disusun.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Generasi

Menurut kupperschmidt (2000) (dalam putra, 2016) Generasi adalah

sekelompok orang yang memiliki kesamaan tahun lahir, umur, lokasi dan

juga pengalaman historis atau kejadian-kejadian dalam individu tersebut

yang sama yang memilki pengaruh signifikan dalam fase pertumbuhan

mereka. Jadi, dapat dikatan pula bahwa generasi adalah sekelompok

individu yang mengalami peristiwa-peristiwa yang sama dalam kurun

waktu yang sama pula.3 Generasi manusia disesuaikan dengan periode

kelahirannya.

1. Baby Boomer

Generasi Baby Boomer adalah generasi yang lahir pada tahun 1946

hingga tahun 1964. Dinamakan Baby Boomer, karena angka

kelahiran bayi yang sangat besar seperti boom setelah berakhirnya

Perang Dunia II.

Dilansir dari History, di Amerika Serikat saja ada 76,4 juta

kelahiran dan membentuk hampir 40 persen dari populasi negara.

Generasi Baby Boomer dinilai sebagai generasi yang membangun

era setelah PD II, berkomitmen, kompetitif, pemimpin yang baik,

terstruktur, loyal, pekerja keras, namun tidak suka dikritik. 4


3
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://parent.binus.ac.id/wp-
content/uploads/2018/11/Generasi-X-Y-
Z.pdf&ved=2ahUKEwiJ08iw2e7zAhVUeH0KHasHAwQQFnoECAYQBg&usg=AOvVaw23Dsm8oxNGL
xjFYG0eIfDi (diakses pada 4 November 2021 pukul 20.38)
4
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rtc=j&url=https://amp.kompas.com/skola/
read/2021/04/17/130000069/jangan-tertukar-ini-pengertian-generasi-x-z-millenial-dan-baby-
boomers&ved=2ahUKEwjhy8OP4YP0AhWV5nMBHRDiBD8QFnoECAMQAQ&usg=AOvVaw1lY6yiw
-JNxg1wriVJbbb2&ampcf=1 (diakses pada 17 November 2021 07.21)
2. Generasi X

Generasi X adalah generasi yang lahir sekitar tahun 1965 hingga

tahun 1980. Generasi X sering disebut dengan Baby Bust

dikarenakan penurunan angka kelahiran bayi yang signifikan

dibandingkan generasi Baby Boomer sebelumnya.

Generasi X tumbuh di masa perkembang teknologi yang sekali

baru seperti handphone dan laptop, juga kesulitan ekonomi pada

tahun 1980-an.

Generasi X dinilai sebagai generasi yang mandiri, pekerja keras,

berorientasi pada karier, fleksibel, mahir dalam teknologi, logis,

banyak akal, dan problem solver (pemecah masalah) yang baik.

3. Generasi Milenial

Generasi Milenial atau Generasi Y adalah generasi yang lahir

sekitar tahun 1980 hingga tahun 1995 pada saat teknologi telah

maju.

Mereka tumbuh di dunia yang telah mahir menggunakan media

social dan juga smartphone sehingga otomatis mereka sangat mahir

dalam teknologi. Generasi milenial sering dinilai sebagai generasi

yang malas karena sering bermain ponsel.

Namun sebenarnya generasi milenial adalah generasi yang

memiliki keingintahuan tinggi, percaya diri, dan merupakan

generasi yang paling banyak membaca buku. Namun generasi

milenial rentan terserang depresi serta gangguan kecemasan.

4. Generasi Z
Generasi Z adalah generasi yang lahir sekitar tahun 1997 hingga

tahun 2000-an. Dilansir dari BBC, Generasi Z adalah generasi

yang masih muda dan tidak pernah mengenal kehidupan tanpa

teknologi sehingga terkadang disebut sebagai i-gen.

Generasi Z dinilai sebagai generasi yang ambisius, mahir tentang

hal digital, percaya diri, mempertanyakan otoritas, banyak

menggunakan Bahasa gaul, lebih sering menghabiskan waktu

sendiri, dan rasa ingin tahu yang tinggi. Generasi Z juga rentan

terkena depresi juga anxiety.

B. Pengertian Generasi Z

Dalam teori yang dikemukakan oleh Graeme Codrington & Sue Grant-

Marshall, Penguin, (2004) Generasi Z adalah generasi yang lahir pada

rentang tahun 1996 sampai dengan 2010. Generasi Z adalah generasi

setelah milenial, generasi ini merupakan generasi peralihan Generasi

Milenial dengan teknologi yang semakin berkembang. Beberapa

diantaranya merupakan keturunan dari Generasi X dan Milenial. Generasi

ini sudah mengenal teknologi sejak dini yang secara tidak langsung

berpengaruh terhadap perilaku dan keperibadian mereka. Menurut

Rahkmah (2021) Generasi Z memiliki sifat dan karakteristik yang sangat

berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi ini dilabeli sebagai

generasi yang minim batasan (boundary-less generation). Ryan Jenkins

(2017) dalam artikelnya berjudul “Four Reasons Generation Z will be the

Most Different Generation” misalnya menyatakan bahwa Generasi Z

memiliki harapan, preferensi, dan perspektif kerja yang berbeda serta


dinilai menantang bagi organisasi. Karakter Generasi Z lebih beragam,

bersifat global, serta memberikan pengaruh pada budaya dan sikap

masyarakat kebanyakan. Satu hal yang menonjol, Generasi Z mampu

memanfaatkan perubahan teknologi dalam berbagai sendi kehidupan

mereka. Teknologi mereka gunakan sama alaminya layaknya mereka

bernafas.

C. Pengertian Teknologi

Kata teknologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu Technologia Webster

Dictionary yang memiliki arti systematic treatment atau dengan kata lain

pemakaian sesuatu secara sistematis. Sedangkan kata Techne yang

mendasari kata tersebut memiliki arti skil atau keahlian, keterampilan dan

ilmu. Orang awam biasanya memahami teknologi sebagai sesuatu yang

berbentuk mesin atau hal-hal yang berkaitan dengan permesinan. Menurut

Roger teknologi merupakan sebuah rancangan atau desain alat bantu

Tindakan yang dapat mengurangi ketidak pastian dengan hubungan sebab-

akibat guna memperoleh sebuah hasil yang diinginkan. Sedangkan

menurut Gary J.5 Anglin pengerian teknologi adalah penerapan ilmu

perilaku, ilmu alam, dan ilmu pengetahuan lainya secara sistematis untuk

memcahkan masalah manusia. Secara umum, pengertian teknologi ialah

ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang keterampilan dalam

menciptakan alat hingga metode pengolahan guna membantu

menyelesaikan berbagai pekerjaan manusia. Para ahli pun memilki

pengertian tersendiri tentang teknologi, menurut Miarso pengertian

5
https://m.merdeka.com/trending/pengertian-teknologi-menurut-para-ahli-ketahui-manfaat-
beserta-jenisnya-kln.html ( diakses pada 4 November 2021 pukul 20.40)
teknologi ialah suatu bentuk proses yang meningkatkan nilai tambah.

Proses yang berjalan dapat menguunakan atau menghasilakan produk

tertentu, dimana produk yang tidak terpisah dari produk lain yang sudah

ada. Hal itu juga menyatakan bahwa teknologi merupakan bagian integral

dari yang terkandung dalam system tertetu.

D. Pendidikan dan Teknologi

Meningkatnya teknologi di era globalisasi yang serba modern ini bisa kita

terapkan pada dunia pendidikan sebagai fasilitas lebih dan serba canggih

untuk memperlancar proses pembelajaran yang disampaikan. Disini

pentingnya teknologi untuk selalu diikuti perkembangannya.6

Penggunaan teknologi terbukti dapat meningkatkan minat belajar anak

karena tampilan yang lebih menarik sehingga akan terhindar dari rasa

jenuh selama mengikuti pelajaran. Seperti di Indonesia yang sebagian

besar sekolah masih belum menggunakan teknologi dalam pendidikan.

1. Teknologi Dalam Pembelajaran

Makna dari teknologi pembelajaran merupakan aplikasi atau media yang

telah dirancang secara modern dan dimanfaatkan sebagai teori dan praktik

dalam pembelajaran, sebagai sumber belajar. Saat ini teknologi yang sudah

bayak digunakan dalam dunia pendidikan adalah teknologi Informasi.

Adanya informasi yang digunakan untuk media pembelajaran dapat

berdampak positif bagi para siswa, yaitu mereka bisa lebih mudah dalam

mencari informasi yang diperlukan selama proses pembelajaran. 7 Media


6
https://www.viva.co.id/amp/digital/digilife/1400390-pengertian-teknologi-menurut-ahli-
sejarah-manfaat-dan-jenisnya?page=3&utm_medium=page-3 (diakses pada 17 November 2021
pukul 07.57)
7
https://stiaprima.ac.id/syscontent/quick_content/c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c
(diakses pada 17 November pukul 08.07)
yang bisa digunakan adalah dengan menyediakan komputer dan Internet di

tiap-tiap sekolah.

E. Dampak Positif Penggunaan Teknologi

Sisi dampak yang akan kami bahas pertama adalah dampak positif yang

diberikan oleh perkembangan teknologi dalam keseharian kita.

Beberapa pengaruh perkembangan teknologi yang dapat dikatakan sebagai

positif adalah sebagai berikut:

1. Menambah Informasi

Manfaat pertama pengunaan teknologi adalah sebagai sarana pendukung

bagi siswa dan pendidik untuk mencari informasi yang lebih luas, selain

menggunakan sumber dari buku dan media cetak.

2. Meningkatkan Kemampuan Belajar

Hal ini terjadi karena informasi yang ada di Internet lebih update sehingga

para siswa bisa dengan mudah mengakses informasi-informasi baru yang

diperlukan, di bawah pengawasan guru.

3. Memudahkan Akses Belajar

Proses pembelajaran dapat dipemudah dengan adanya teknologi dalam

pendidikan. Misalkan guru dapat memberikan materi atau tugas belajar

melalui email sehingga peserta didik bisa segera menyelesaikan dan

mengumpukan tugas tersebut.

4. Materi Lebih Menarik

Penggunaan teknologi dalam pendidikan dapat membuat peserta didik

lebih nyaman dan tidak terkesan jenuh atau monoton. Karena


penyampaian informasi melalui teknologi cangging terlihat lebih variatif

dan modern.

5. Meningkatkan Minat Belajar

Informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap serta akses yang mudah

didapatkan dapat membuat siswa lebih minat dalam melaksanakan

pembelajaran.

Penggunaan teknologi dalam pendidikan memang memiliki beberapa

manfaat untuk kelangsungan pembelajaran. Namun, di sisi lain Anda harus

tetap mengawasi anak-anak saat memanfaatkan teknologi. Karena

mudahnya informasi yang mudah diakses di teknologi, tidak hanya

informasi positif, tetapi juga informasi yang negatif.

F. Dampak Negatif Penggunaan Teknologi

Dampak positif yang dirasakan oleh berkembangnya teknologi dapat

mempermudah dan meningkatkan kenyamana hidup kita. Namun, terdapat

beberapa pengaruh negative dari perkembangan teknologi apabila tidak

digunakan dengan bijak.

Beberapa dampak negative perkembangan teknologi adalah sebagai

berikut:

1. Membuat candu terhadap smartphone yang dimiliki dan aplikasi-

aplikasi yang ada di dalamnya

Saat sedang focus melakukan pekerjaan, tiba-tiba orang memanggil

nama kita. Fokus kita pasti teralihkan dan merespon panggilan

tersebut.
Hal ini juga berlaku pada penggunaan smartphone. Saat awal

menggunakan, kita mungkin bisa mengatur waktu. Lambat laun,

smartphone melekat dalam kehidupan kita. Tidak heran jika perhatian

kita selalu tertuju pada smartphone.8

Berikut adalah gejala kecanduan smartphone:

a. Lupa waktu atau mengabaikan hal lain saat mengakses

internet terlalu lama

b. Menarik diri seperti marah Ketika internet tidak bisa

diakses

c. Kebutuhan Gadget yang lebih baik, lebih banyak, dan

trendy untuk dimiliki.

d. Sering berkomentar, berbohong, rendahnya prestasi,

menutup diri secara sosial, dan kelelahan.

e. Kurang perhatian, depresi, gangguan hiperaktif,

kecemasan, rendah kepercayaan diri, impulsif, takt ahu

malu, dan cenderung ingin bunuh diri.

2. Berkurangnya sosialisasi antar manusia

Hal ini dikarenakan kita tidak bisa mengatur waktu, terlalu focus

kepada dirinya yang berinteraksi dengan teknologi. Hingga tidak ada

waktu untuk bersosialisasi secara langsung dengan manusia.

3. Meningkatnya jumlah pengangguran

Karena semakin banyak perusahaan yang memilih tenaga mesin


daripada tenaga manusia karena lebih cepat, tidak kenal Lelah.
4. Pornografi
8
https://m.liputan6.com/tekno/read/3055595/ini-penjelasan-mengapa-kita-kecanduan-
smartphone (diakses pada 17 November pukul 13.04)
Pornografi mengandung arti, hal-hal yang membangkitkan birahi

seksual, penggambaran tingkah laku erotis berupa tulisan maupun

gambar. Saat-saat seperti ini remaja sangat rentan untuk jatuh dalam

hubungan seks di luar pernikahan atau seks bebas. Kebiasaan

bersenggama ini sudah lumrah di Amerika yang budayanya ultra

modern, bahkan bagi remaja tingkat akhir Sekolah Menengah yang

masih perawan akan dianggap “berbeda” yang menimbulkan perasaan

rendah diri. Ini bukan hal yang baik bagi kita. Namun dengan

demikian, factual, kecenderungan ke arah itu sudah tampak dimana-

mana, tidak saja di kota-kota besar, namun merambat sampai ke desa-

desa. 9

5. Kehidupan Seks Menyimpang (sex deviant ion)

Saat ini banyak sekali konten ber-unsur LGBT yang marak di sosial

media.Kejahatan yang menonjol dari orang Sodom dan Gomora,

adalah Homoseksual. Dari dosa homoseksual orang Sodom lahirlah

kata “sodomi” untuk mengistilahkan hubungan sejenis melaui dubur

(annal sex). Harian Surya menulis, bahwa organisasi gay-lesbian

Bernama “Lamda”, namun organisasi ini berumur pendek. Sejak

1987, gerakan sosial ini bergeser ke Surabaya. Dede mendirikan

organisasi serupa saat itu dengan nama Gaya Nusantara (GN). Kelak

GN menjadi induk semua organisasi gay-lesbian se-indonesia.

6. Hedonisme

Hedonisme adalah kehidupan liar, yaitu hidup untuk mengejar

kesenangan kehidupan daging sepuas-puasnya, (tidak hanya


9
Arniwati, Dampak teknologi Terhadap Kehidupan, (Malang: Gandum Mas, 2012) hal. 20.
kehidupan seks liar saja), tanpa mengindah-indahkan norma-norma

agama. Dalam zaman modern, bentuk hedonisme marak pada tahun

1960-an dengan adanya kehidupan hippies yang menamakan diri

sebagai “generasi bunga (flower generation)”. Pesta di café-café atau

night club yang sangat rawan untuk berhubungan seks bebas, sudah

menjadi trend dikalangan kawula muda di kota-kota besar. 10

7. Konsumerisme dan Kehidupan Materialis

Dengan terciptanya barang-barang hasil industry yang tak terbilang

jenisnya, maka nafsu memiliki benda-benda yang memberi

kesenangan hidup bertambah pula. Hal ini memicu ingin memiliki

benda-benda tersebut dengan segala macam cara.

8. Narkoba (drugs)

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat (bahan) berbahaya.

Istilah lain yang digunakan adalah NAPZA. Narkotika adalah zat atau

obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis

maupun semi-sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau

perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai

menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan

kergantungan.Suatu fakta bahwa narkoba merupakan ancaman untuk

kita. Zat adiktif ini sebenarnya bukan barang baru karena zat ini sudah

dipakai berbagai suku sejak ratusan atau bahkan ribuan tahun lalu. Zat

ini sebetulnya merupakan bahan penting dalam pengobatan. Dalam

operasi pembedahan, zat ini digunakan sebagai pembiusan (anastesi),

sehingga pasien tidak merasakan sakit. Yang dilarang adalah


10
Arniwati, Dampak teknologi Terhadap Kehidupan, (Malang: Gandum Mas, 2012) hal. 25.
penyalahgunaannya. Begitu besar pengaruh narkoba ini sehingga

sering menimbulkan peperangan dahsyat.

BAB III

PEMBAHASAN MASALAH
A. Generasi Z

Generasi Z memiliki kesamaan dengan generasi Y, tetapi Generasi Z

mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-

tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC, dan mendengarkan

musik menggunakan headset. Adapun yang dilakukan kebanyakan

berhubungan dengan dunia maya. Sejak kecil Generasi Z sudah mengenal

teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung

berpengaruh dalam kepribadian mereka. 11

Generasi Z memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi-generasi

sebelumnya, berikut ini karakteristik Generasi Z:

1. Fasih Teknologi, tech-savvy, web-savvy, appfriendly generation.

Mereka adalah “generasi digital” yang mahir dan gandrung akan

teknologi informasi dan berbagai aplikasi komputer. Mereka dapat

mengakses berbagai informasi yang mereka butuhkan secara mudah

dan cepat, baik untuk kepentingan Pendidikan maupun kepentingan

hidup kesehariannya.

2. Mereka sangat intens berinteraksi melalui media sosial dengan semua

kalangan, khususnya dengan teman sebaya melalui berbagai situs

jejaring, seperti: FaceBook, Twitter, Instagram, Whatsapp. Melalui

media ini, mereka bisa mengekspresikan apa yang dirasakan dan

dipikirkannya secara spontan.

3. Ekspresif. Mereka cenderung toleran dengan dengan perbedaan kultur

dan sangat peduli dengan lingkungan

11
Hadion Wijoyo, Generasi Z & Revolusi Industri 4.0, (Purwokerto: Pena Persada, 2020) hal. 1.
4. Multitasking. Mereka terbiasa dengan berbagai aktivitas dalam satu

waktu yang bersamaan. Mereka bisa membaca, berbicara, menonton,

menginginkan segala sesuatu dapat dilakukan dan berjalan serba cepat.

Mereka tidak menginginkan hal-hal yang bertele-tele dan berbelit-

belit.

5. Cepat berpindah dari satu pemikiran/pekerjaan ke pemikiran/pekerjaan

lain (fast switcher).

B. Timbulnya Generasi Z

Kemajuan zaman juga menyebabkan komposisi penduduk tiap generasi

berubah, komposisi kelompok baby boomers mulai menurun, jika terkait

dengan usia produktif dan komposisi Angkatan kerja maka jumlah

kelompok generasi X dan Y yang terbanyak. Selain itu, mulai bangkit

generasi yang mulai memasuki Angkatan kerja yang disebut dengan

Generasi Z. 12

Forbes magazine membuat survei tentang Generasi Z di Amerika Utara

dan Selatan, di Afrika, di Eropa, di Asia dan di Timur Tengah dengan 49

ribu anak-anak ditanya (Dill,2015). Atas dasar hasil itu dapat dikatakan

bahwa Generasi Z adalah mereka telah tumbuh di lingkungan yang tidak

pasti dan kompleks yang menentukan pandangan mereka tentang

pekerjaan, belajar dan dunia.

C. Ciri-ciri Generasi Z:

1. Merupakan generasi digital yang mahir dan gandrung akan

teknologi informasi dan berbagai aplikasi komputer.

12
Ibid. hal. 2.
2. Sangat suka dan sering berkomunikasi dengan semua kalangan

khususnya lewat jejaring sosial media.

3. Cenderung toleran dengan perbedaan kultur dan sangat peduli

dengan lingkungan.

4. Terbiasa dengan berbagai aktivitas dalam satu waktu yang

bersamaan.

5. Cenderung kurang dalam berkomunikasi secara verbal, cenderung

egosentris dan individualis, cenderung ingin serba instan, tidak

sabaran, dan tidak menghargai proses.

D. Sifat Utama Generasi Z:

1. Digital

Generasi Z adalah generasi pertama di mana segala aspek fisik

(manusia dan tenpat) memiliki ekuvailen digital. Bagi generasi Z,

dunia nyata dan dunia virtual saling tumpeng-tindih. Virtual

merupakan bagian dari realitas mereka.

2. Hiper-Kustominasi

Generasi Z selalu berusaha keras mengidentifikasi dan melakukan

kustominasi atau penyesuaian identitas mereka sendiri agar dikenal

dunia. Kemampuan mereka mengustomisasi segala sesuatu

menimbulkan ekspetasi bahwa perilaku dan keinginan mereka

sudah sangat akrab untuk dipahami.

3. FOMO

Fomo adalah singkatan dari ‘Fear Of Missing Out’ merupakan

perasaan cemas yang muncul dalam diri karena ketinggalan sesuatu


yang baru, seperti berita, tren, dan hal lainnya.

4. DIY

Generasi Z merupaka generasi do-it-yourself atau lakukan sendiri.

bertumbuh dengan YouTube, yang dapat mengajari mereka

melakukan apa saja, Generasi Z yakin mereka bisa melakukan apa

saja sendiri. 13

E. Teknologi

Teknologi berasal dari Bahasa Inggris technology. Teknologi memiliki

pengertian “ilmu teknik”, “kemampuan Teknik yang berlandaskan

pengetahuan ilmu eksakta yang bersandarkan proses Teknik.” Teknologi

dalam penulisan ini dimaksudkan sebagai “ilmu pengetahuan dan

teknologi atau IPTEK, yakni segala sesuatu hasil ilmu pengetahuan

manusia yang bisa menggunakan manusia dalam menjalankan

kehidupannya. Teknologi yang adalah hasil pemikiran atau akal budi

manusia, berdampak positif, sangat berguna bagi manusia. Teknologi

memberikan kemudahan-kemudahan (facilities) dan kenyamanan

(comfortable) dan bahkan menciptakan hiburan (entertainment).14 Ilmu

pengetahuan dan teknologi bisa menghasilkan kemakmuran bagi manusia,

tetapi dalam kemakmurannya, manusia tidak berpaling atau bersyukur

kepada Allah, melainkan melakukan berbagai hal yang dilarangnya.

Dengan demikian selain berdampak positif, teknologi juga bisa berdampak

negatif.

a. Pengaruh Teknologi Bagi Generasi Z


13
David stillman, Memahami Karakter Generasi Z, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018) hal.
5.
14
Arniwati, Dampak Teknologi Terhadap Kehidupan, (Malang, Gandum Mas, 2012) hal. 19.
Perkembangan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita

hindari dalam kehidupan ini, karena perkembangan teknologi akan

berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi

diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.

Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan

aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah

menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah

dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada

awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga

juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.

Perkembangan teknologi mempermudah pengguna media sosial dalam

berpartisipasi, berbagi, menciptakan dan menerima informasi (Irfan,2018).

Dalam perkara teknologi ini, dikenal kemudian Generasi Z. Suatu nama

baru dalam periodisasi teknologi, merupakan mereka yang lahir mulai dari

tahun 1996. Generasi ini berbeda dengan generasi milenial sesudahnya

atau pun generasi sebelumnya. Pada generasi ini, mereka memiliki akses

yang lebih muda terhadap teknologi. survei dan riset mandiri bahwa

Generasi Z memiliki pengaruh yang sangat tinggi terhadap masa depan,

sehingga mereka dapat memegang peranan besar dalam pergerakan

kehidupan mulai turut masuk dalam wilayah politik, ekonomi, sosial dan

aspek wilayah lainnya. Teknologi memiliki peran besar dalam

memengaruhi masa depan Generasi Z, dengan peranan bahwa teknologi

akan menggugah dan menciptakan versi yang berbeda dari diri mereka,

namun dengan cara yang lebih efisien dan menghemat waktu mereka. Hal
tersebut menginspirasi Generasi Z untuk menjadi berbeda, dengan kata

lain mereka akan memilih untuk berani tampil beda. Teknologi juga

memiliki pengaruh besar bagi masyarakat karena sebagian dari informasi

akan tampil di masyarakat dan memiliki penilaian dari berbagai sisi oleh

berbagai lapisan masyarakat. Hingga dengan kata lain, Generasi Z

memiliki kemungkinan besar untuk dapat memengaruhi masyarakat

dengan andil mereka dalam dunia teknologi dan informasi. Beberapa dari

mereka memiliki keinginan menjadi influencer seperti menjadi Youtuber

atau menjadi gamer, cita-cita yang tidak terpikirkan oleh generasi sebelum

Generasi Z (Ataqqy,2020).

Pada era Generasi Z ini, penggunaan komputer, internet, dan smart-phone

terjadi secara masif. Oleh karena itu, tidak heran jika Generasi Z ini begitu

akrab dengan penggunaan teknologi digital serta media sosial. Prediksi

mulai tahun 2020, Generasi Z ini akan membanjiri pasar dunia kerja; serta

dianalogkan bahwa Generasi Z akan membanjiri pasar dunia kerja.

Generasi Z menjadi objek yang terus diteliti pada dekade terakhir ini, baik

dari sisi preferensi politik, ekonomi, hingga gaya hidup atau style. Sebab

diyakini pada peradaban manusia, belum pernah ada generasi sebelumnya

yang sejak lahir sudah sangat dekat dengan teknologi, seperti Generasi Z

ini. Karakteristik Generasi Z adalah fasih dalam menggunakan perangkat

teknologi; senang bersosial dengan berbagai kalangan, khususnya

menggunakan media sosial; ekspresif dan cenderung toleran dengan

perbedaan kultur, dan sangat peduli dengan lingkungan; serta cepat

berpindah dari satu pemikiran atau pekerjaan ke pemikiran atau pekerjaan


yang lain. Karakteristik inilah yang menjadikan Generasi Z sebagai

sumber referensi bagi pemerintah dan pebisnis (Hidayat,2021).

Di Indonesia sejatinya pembangunan berbasis teknologi digital termasuk

di bidang ekonomi dapat konsisten dengan tujuan negara yang terdapat

dalam pembukaan UUD 1945 yakni melindungi, menyejahterakan, dan

mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia khususnya kepada Generasi Z

yang merupakan tunas bangsa, calon pemimpin Indonesia di masa depan.

Oleh karena itu, sedari dini Generasi Z perlu mendapatkan pengembangan

SDM sehingga menjadi generasi cerdas yang bukan hanya dapat

menikmati kemudahan dan kenyamanan hidup berbasis digital. Tetapi

menjadi generasi yang mampu menciptakan, mengendalikan, serta

menggunakan teknologi digital untuk kemajuan bangsa. Diperlukan

program yang bukan hanya memberikan literasi tentang internet sehat, tapi

juga diberikan bimbingan dan dukungan untuk dapat menciptakan produk

digital, yang dapat membuka peluang mereka untuk tak lagi menjadi objek

dari e-commerce. Keaktifan Generasi Z dalam medsos juga menjadi

peluang untuk diarahkan menjadi duta generasi cerdas yang

mengumandangkan pesan-pesan cerdas dalam memanfaatkan teknologi

informasi. Isu-isu keamanan siber serta perlindungan pengguna juga

menjadi komponen terkait dengan pemanfaatan Teknologi dan Informasi

khususnya di kalangan Generasi Z (Mahmudah,2020).

b. Perkembangan Teknologi dalam Proses Pembelajaran Generasi

Z
Perkembangan zaman dan teknologi sangat berpengaruh terhadap berbagai

bidang kehidupan masyarakat masa kini, salah satunya di bidang

pendidikan. Pendidikan masa kini diharapkan beradaptasi dengan

perkembangan teknologi guna mengimbangi perkembangan generasi masa

kini, khususnya Generasi Z dan A (Sumardinata,2018). Penemuan

teknologi-teknologi baru menjadi salah satu faktor penunjang

bertambahnya kebutuhan baru dalam segala bidang, termasuk pada bidang

pendidikan. Inovasi-inovasi baru lahir seiring dengan berkembangnya

teknologi dan kebutuhan pendidik dan terutama peserta didik. Hidup di

zaman yang katanya zamannya Generasi Z di mana generasi ini terbiasa

mendapatkan informasi beragam dalam waktu yang sangat singkat, hanya

dengan “pencet tombol ini, maka lihat apa yang akan terjadi”. Mobilitas

manusia yang semakin padat dan lahirnya teknologi-teknologi baru,

menjadi latar belakang lahirnya model pembelajaran blended learning

sebagai inovasi baru dalam menjawab tantangan zaman. Blended learning

adalah istilah dari pencampuran antara model pembelajaran konvensional

yang biasa dilakukan secara face to face dengan model pembelajaran

berbasis internet yang biasa dikenal dengan istilah e-learning.

Membelajarkan anak Generasi Z akan menjadi hal sulit jika pendidik

masih menerapkan gaya masa lalu, seperti menggunakan metode Duduk

Dengar Catat Hapal (DDCH). Kini bukan zamannya lagi anak duduk

menghabiskan waktu dengan mendengarkan, merangkum dan menuliskan

PR di buku tulis. Seiring perkembangan zaman, pendidik harus

meninggalkan cara lama agar sukses membimbing Generasi Z menghadapi


masa depan. Sangat diperlukan inovasi dalam mengajar anak Generasi Z,

karena mereka mempunyai konsep berpikir yang berbeda. Lingkungan

Generasi Z bukan hanya alam nyata, tetapi juga alam maya

(Purnomo,2017).

F. Dampak Positif Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi di era sekarang ini sangat pesat. Berbagai

perkembangan teknologi dapat kita peroleh dengan mudah. Seiring dengan

perkembangan zaman dan pesatnya perkembangan teknologi itu

komunikasi antar manusia dapat dilakukan dengan berbagai alat dan

sarana, seperti yang alat komunikasi yang saat ini banyak digunakan

adalah internet, handphone, Instagram, youtube dan lain-lain.

Memang sangat bagus bagi Generasi Z, karena bisa menambah wawasan,

di internet, kita bisa dengan mudah mencari dan menemukan informasi-

informasi yang penting untuk diketahui oleh pembaca. Inilah yang

menunjukan kekuatan daya imajinasi dan teknologi komunikasi yang

memungkinkan tersebarnya informasi dalam kualitas yang hamper

sempurna dalam waktu yang sangat cepat.

Instagram dan tik-tok juga tidak kalah saingnya dengan internet, karena di

Instagram dan tik-tok kita bisa bergaul dengan orang lain, membuat konte,

berjualan, dan lain-lain, meskipun mereka tidak tahu dengan siapa mereka

berkenalan dan bernegosiasi, karena itu terjadi dalam dunia maya.

Instagram dan tik-tok sudah menjadi trend saat ini, tidak hanya remaja saja

yang mempunyai Instagram dan tik-tok, anak-anak dan orang tuapun bisa

mempunyai Instagram dan tik-tok.


Teknologi dan informasi serba cepat, membuat Generasi Z terpaksa harus

selalu update dan sigap melihat dan mengadopsi segala kesempatan yang

muncul. Situasi inilah yang membentuk Generasi Z menjadi individu yang

kompetitif. Bahkan, kompetisi ini secara tidak sadar juga terkait hal-hal

yang kurang substantial, seperti misalnya terobsesi untuk mengumpulka

lebih banyak like dan followers di media sosial. Sementara itu, Ketika

berbicara mengenai prestasi dan pekerjaan, lebih dari 70% Generasi Z

mengaku mampu untuk bekerja lebih keras namun tepatnya mereka ingin

melakukan pekerjaan yang membuatnya nyaman dan puas. Dampak

positifnya, mereka dapat memanfaatkan teknologi sebagai sarana

komunikasi, mencari informasi, tempat pembelajaran, dan hiburan

(setyaningrum,2021).

Memaksimalkan keberadaan teknologi dengan baik dapat meberikan

dampak positif bagi lingkungan sekitar, banyak Generasi Z yang sudah

sukses dan memberikan pengaruh baik bagi pengguna media sosial,

khususnya Generasi Z. Salah satu contohnya adalah Wirda Mansyur yang

dapat memanfaatkan perkembangan teknologi ke arah positif. Semua

media sosial miliknya digunakan dengan maksimal untuk menyebarkan

positif vibes, selain itu wirda juga memanfatkan media sosial untuk

berbisnis. Sehingga dijuluki pengusaha muda yang sukses dan juga

influencer yang banyak pengikut/followers nya.


Berikut adalah akun youtube yang wirda mansyur gunakan sebagai

sharing ilmu, memberikan motivasi yang bijak, menulis buku, pembicara

motivasi dan digunakan juga sebagai media berdakwah yang bermanfaat

bagi followernya.

Gambar 3.1 Youtube chanel wirda

Dalam akun youtube wirda membagikan pengetahuan yang sangat

menginspirasi sebagai anak muda yang berprestasi. Bisa dilihat bahwa

followers/ pengikutnya saja mencapai 1,51 juta dengan rata-rata klik

menonton video yang diunggah mencapai hingga 45 juta kali ditonton.

Dalam youtube wirda juga diberikan informasi media sosial yang

digunakan olehnya selain youtube yang tentunya memiliki pengaruh

positif bagi anak muda, khususnya kaum Generasi Z. Wirda bahkan

dijuluki pengusaha muda yang menginspirasi seluruh kaum muda di

Indonesia, beliau juga menulis buku serta menjadi pembicara motivasi

bagi kaum muda. Media sosial bagi wirda merupakan tools yang penting

sebagai media yang dapat dimaksimalkan penggunaannya, bukan hanya

sebagai media hiburan namun juga memberikan kemudahan dalam

berinovasi, membawa peluang baik bagi wirda untuk berkarya melalui


media sosial, memanfaatkan seluruh media sosial ke arah yang sangat

positif.

Dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi dapat berpengaruh

positif bagi semua kalangan, khususnya bagi kaum Generasi Z ketika

digunakan dengan maksimal ke arah positif, bahkan bisa menjadikan

seseorang sukses menjadi pengusaha muda. Karena perkembangan

teknologi membuat manusia lebih mudah dalam menjalankan kehidupan

sehari-hari, maka dari itu menggunakan teknologi dengan baik akan

memberikan manfaat yang baik pula. Dapat diketahui bahwa saat ini

bahkan dakwah dapat kita akses dari internet, jadi semua orang dapat

mengikuti kajian tanpa alasan jarak dan waktu yang terbatas, semua orang

dapat belajar semua ilmu termasuk ilmu agama melalui perkembangan

teknologi yang memudahkan mengaksesnya. Masih banyak Generasi Z

lainnya yang memanfaatkan teknologi menjadi positif dan memberikan

manfaat yang baik di Indonesia, mereka memanfaatkan perkembangan

teknologi menjadi peluang untuk berinovasi dan berkarya. Perkembangan

teknologi bagi mereka adalah salah satu tantangan untuk terus

meningkatkan kemampuan dengan terus mengasahnya.

G. Dampak Negatif Perkembangan Teknologi

Dampak positif tidak akan habis dibahas, sementara dampak negatif akan

muncul manakala teknologi digunakan secara berlebihan. Dampak Negatif

Pengaruh Teknologi Bagi Generasi Z

Tidak selamanya kedekatan Generasi Z dengan teknologi memberikan

keuntungan. Dalam dunia kerja misalnya, O’Connor, Becker, dan Fewste


(2018) dalam penelitiannya berjudul Tolerance of Ambiguity at Work

Predicts Leadership, Job Performace, and Creativity, menemukan bahwa

pekerja yang lebih muda menunjukkan kapasitas yang lebih rendah untuk

mengatasi ambiguitas lingkungan dibandingkan dengan pekerja yang lebih

tua. Generasi lebih muda terbiasa mengekspresikan keinginan untuk hal-

hal yang bersifat kebaruan termasuk pada bidang pekerjaan yang sifatnya

lebih menantang. Namun, mereka belum memiliki keterampilan dan

kepercayaan diri yang mumpuni untuk mengelola ketidakpastian

lingkungan yang sering kali terjadi sehingga cenderung menjadi lebih

cemas. Ini semacam mematahkan asumsi yang selama ini terbangun

bahwa menjadi penduduk asli digital (digital native), artinya melengkapi

kekurangan dari karakteristik generasi sebelumnya melalui keterampilan

yang lebih adaptif dan inovatif dalam mengatasi situasi ketidakpastian.

Dasar yang dikemukakan dalam penelitian ini cukup beralasan. Generasi Z

dilahirkan dan dibesarkan dalam pengasuhan yang terlalu protektif di

tengah kondisi dunia yang serba tidak menentu. Resesi ekonomi,

transformasi digital, invasi di beberapa negara, bencana alam, dan juga

wabah penyakit. Ini yang kemudian menyebabkan di masa dewasa, Z

menjadi kurang toleran terhadap ambiguitas lingkungan karena masa

kanak-kanak yang terlalu terlindungi.

Penelitian American Psychological Association yang dikutip dalam Media

Literasi bagi Digital Natives: Perspektif Generasi Z di Jakarta (2018)

menegaskan temuan tersebut. Kemampuan mengelola stres dan mencapai

gaya hidup sehat semakin menurun di setiap generasi. Jika fenomena ini
berlanjut, maka ke depannya, Generasi Z akan menjadi generasi yang

paling stres sepanjang sejarah. Kondisi ini juga berkaitan dengan karakter

Generasi Z yang tidak memiliki batasan dengan individu lain, sehingga

memungkinkan mereka mudah labil karena menerima terpaan informasi

dan kondisi yang cepat berubah dan serba acak (Kemendikbud,2021).

Dampak negative dari penggunaan media sosial juga dapat dirasakan,

banyak sekali berita yang menampilkan penyimpangan sosial akibat

penggunaan media sosial yang berlebihan. Orang-orang yang tanpa takut

akan bahaya media sosial, mereka mengakses yang tidak seharusnya

diakses, serta menggunakan media sosial secara berlebihan. Seperti yang

kita ketahui bahwa penyebaran informasi saat ini sangat cepat, dapat

dihitung dengan hitungan per sekian detik langsung dapat dilihat dan

diakses oleh semua orang. Ketika media sosial digunakan dengan tidak

baik, hal tersebut mudah menyebar dan ditiru oleh Sebagian orang yang

tidak berfikir panjang. Bahkan ditiru dengan mudah oleh anak-anak yang

menggunakan HP tanpa pengawasan orang tua. Hal ini menjadi

boomerang bagi semua kalangan, disisi lain bahwa internet sangat

memudahkan, disisi lain juga berbahaya jika tidak bisa mem-filter apa

yang tersedia di media sosial. Salah satu contohnya maraknya tiktok yang

saat ini menjadi primadona bagi kalangan remaja, music dan dance yang

dipadupadankan menjadi hiburan bagi setiap orang, bahkan anak kecil saat

ini sudah menjadi hal biasa mengikuti apa yang dilihatnya di tiktok. Tiktok

juga membagikan momen-momen lain yang biasanya membuat anak kecil


tertarik dan kecanduan untuk terus mengakses, hingga tahap akhir yaitu

meniru gerakan yang influencer tersebut posting dalam tiktok.

Terdapat case menarik dari maraknya penggunaan media sosial, salah satu

nya tiktok akhir-akhir ini yang diberitakan terhadap konten yang dilakukan

oleh salah satu influencer mengenai tinju pohon pisang yang sangat viral

dimedia sosial, dan banyak sekali anak kecil yang mengikuti postingan

tersebut, kontennya menceritakan bahwa dia pandai tinju dan memiliki ciri

khas dari daerahnya, yaitu salam dari binjai. Dalam hal ini, Yang menjadi

sorotan yaitu dibeberapa daerah di Indonesia pohon pisang rusak akibat

anak kecil yang meniru adegan meninju pohon pisang tersebut. Sangat

disayangkan bahwa media sosial digunakan dengan tidak baik dan

memberikan sudut pandang beragam dari penggunanya. Anak kecil yang

menelan mentah tanpa memfilter atau menyaring yang baik dan buruk

diakibatkan oleh generasi muda yang memberikan konten yang rancu dan

tidak dapat dipahami manfaat didalamnya.

Efek negative dari perkembangan teknologi sangat banyak, dan berita

terus bermunculan setiap harinya. Diperlukan pemahaman dan logika yang

baik Ketika menggunakan media sosial, karena akan sangat banyak orang

yang terlibat menerima informasi yang kita bagikan melalui akun yang

kita miliki sehingga perlu dicerna apa yang akan kita posting, berfikir

secara matang bahwa teknologi akan sangat berbahaya Ketika tidak

digunakan atau dimaksimalkan dengan baik.


BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Perkembangan teknologi tidak dapat dipungkiri telah membawa banyak

perubahan dan perkembangan di berbagai bidang. Tidak heran jika banyak

orang yang memanfaatkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. dengan

adanya perkembangan teknologi maka segala jenis pekerjaan dapat

dilakukan dengan lebih mudah dan lebih menghemat waktu dan tenaga.

Akan tetapi agar teknologi tersebut dapat digunakan secara optimal dan

sebaik mungkin maka lebih baik mengetahui cara penggunaan teknologi

yang tepat. Sekarang banyak terdengar berita berbagai kakus kejahatan

yang timbul akibat dampak penyalahgunaan teknologi. Cara menggunakan

teknologi yang salah inilah yang justru membuat masyarakat menjadi

resah. Agar tidak menyalahgunakan teknologi sebaiknya kita

menggunakan teknologi untuk hal yang positif, hendaknya kurangi

penggunaan teknologi untuk hal-hal yang berbau negatif, lalu kita juga

bisa menggunakan teknologi pada waktu dan tempat yang tepat,

meminimalisir dampak pada tubuh, dengan semakin berkembangnya

teknologi maka berbagai macam peralatan canggih pun banyak

ditawarkan, kita harus waspada dan memperhatikan cara menggunakan

teknologi yang benar. Batasilah penggunaan peralatan berteknologi agar


tidak memberikan dampak buruk pada Kesehatan, seperti halnya

smartphone yang kini banyak orang gunakan, ternyata memiliki radiasi

yang sangat berbahaya bagi otak apabila diletakan didekat kepala saat

tidur, oleh karena itu sebaiknya perhatikan cara penggunaan yang benar.

Teknologi juga memiliki pengaruh besar bagi masyarakat karena sebagian

dari informasi akan tampil di masyarakat dan memiliki penilaian dari

berbagai sisi oleh berbagai lapisan masyarakat. Hingga dengan kata lain,

generasi Z memiliki kemungkinan besar untuk dapat memengaruhi

masyarakat dengan andil mereka dalam dunia teknologi dan informasi.

Meski keterikatan Gen Z dengan dunia digital, khususnya media sosial,

memberikan banyak kemudahan, di sisi lain juga memiliki dampak

negatif. teknologi begitu memengaruhi Gen Z dalam menentukan pilihan

untuk masa depan. Oleh sebab itu, penting untuk memberikan arahan di

tengah canggihnya teknologi dan derasnya arus informasi. Keinginan

untuk memberi impresi dan dampak di masyarakat bisa menjadi

karakteristik dari Gen Z yang bisa membawa harapan positif. Namun,

tidak menutup kemungkinan, alih-alih menjadi harapan malah menjadi

bumerang bagi masyarakat.

B. Saran

Diharapkan untuk menggunakan nalar dan pikirannya dalam

memanfaatkan teknologi, dan juga harus lebih bijak dalam menggunakan

teknologi. Penggunaanya juga harus sesuai dengan kondisi agar beragam

dampak buruk bagi teknologi tidak dapat terjadi.


DAFTAR PUSTAKA

Ataqqqy,R.F.2020. Pengaruh Teknologi terhadap Masa Depan Generasi Z. Di


akses melalui www.mudanews.com.

David Stillman. 2018. Generasi Z Memahami Karakter Generasi Baru Yang Akan
Mengubah Dunia Kerja. Jakarta: Kompas Gramedia Building Blok 1 Lt. 5
Jl. Palmerah Barat.

Hidayat, A. (2021). Pendidikan Generasi Alpha (Vol. 1). Jejak Pustaka Irfan, M.
Y. (2018). Pengaruh Penggunaan Instagram Terhadap Literasi Media
Sosial Pada Generasi Z (Doctoral dissertation, Universitas Multimedia
Nusantara).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2021. Gen Z Dominan, Apa Maknanya


bagi Pendidikan Kita?, diakses melalui www.bud.kemendikbud.go.id

Mahmudah, D. (2020). UPAYA PEMBERDAYAAN TIK DAN


PERLINDUNGAN GENERASI Z DI ERA DIGITAL. Majalah Semi
Ilmiah Populer Komunikasi Massa, 1(01).

O'Connor, P., Becker, K., & Fewster, K. (2018). Tolerance of ambiguity at work
predicts leadership, job performance, and creativity. In Creating
Uncertainty Conference (pp. 1-1).

Purnomo, A., Ratnawati, N., & Aristin, N. F. (2017). Pengembangan


pembelajaran blended learning pada generasi Z. Jurnal Teori dan Praksis
Pembelajaran IPS, 1(1), 70-76.

Sumardianta, J., & Aw, W. K. (2018). Mendidik Generasi Z Dan A. Gramedia


Widiasarana Indonesia.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nazwa Salsabila

Tempat Tanggal Lahir: Garut, 28 Juni 2004

Alamat : Kp.Depok RT.01 RW.02 Kec.Bayongbong

Desa.Sirnagalih Kab.Garut Jawa Barat

Indonesia

RIWAYAT PENDIDIKAN

2008-2010 : TK AL-HIKMAH

2010-2016 : SDN BAYONGBONG 1

2016-2019 : SMPIT NAJAAHAAN

2019-2022 :PPI 19 BENTAR GARUT

DATA ORANG TUA

Nama Ayah : Edi Yusuf

Pekerjaan : Wiraswasta

Nama Ibu : Neng Siti Khodijah

Pekerjaan : Pegawai Negri Sipil

PENGALAMAN ORGANISASI

SMP : Bendahara Pramuka (2018-2019)


Muallimin : Qismu Dakwah UG (2020-2021)

Anda mungkin juga menyukai