Disusun oleh:
Nur Aina Amalia
Shifa Shauqiah . Mufti
KELAS: Xl MIPA 1
Pembimbing
Guru Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
NIP.19640215199003200
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian berjudul
“Toxic Friendship di 11MIPA 1” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk menghindari dan
memfilterisasi suatu pertemanan agar terhindari dari pergaulan yang merugikan diri
sendiri dan lingkungan sekitar
Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberi dukungan moril maupun materi sehingga proposal
penelitian ini dapat selesai. Ucapan terimakasih ini penulis tunjukan kepada :
1. Ibu guru Dra. Elfitriana Kaspy selaku guru Bahasa Indonesia yang telah
mendidik dan membimbing selama masa menulis proposal penelitian ini
2. Murid siswa dan siswi kelas 11 mipa 1 atas kesempatan bantuan yang
diberikan kepada penulis dalam melakukan penelitian dan memperoleh
informasi yang di perlukan selama penulisan ini proposal penelitian ini
Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini sebaik mungkin,
penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih menyadari bahwa proposal
penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala
kekurangan dalam penyusun proposal penelitian ini
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para
pembaca dan pihak pihak lain yang berkepentingan.
Manusia adalah makhluk sosial dan juga makhluk individu, seperti yang
dikemukakan oleh Soekanto (1994: 124) sejak lahir manusia sudah mempunyai dua
hasrat atau keinginan pokok yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia
lain yang berbeda di sekelilingnya (yaitu masyarakat), dan keinginan untuk
menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
Aura negatif yang mereka sebarkan tak jarang membuat teman lain pada
circle tersebut “teracuni” dan membenarkan apapun yang tidak selalu benar asalkan
keluar dari mulut salah satu teman pada circle tersebut. Pertemanan seperti ini
membuat kita menjadi lelah. Lelah membenci orang, lelah selalu 9 berprasangka
buruk. Padahal tidak semua hal tersebut benar. Dan kebanyakan tidak (sama sekali
tidak) berhubungan dengan hidup kita. Sebuah riset yang dilakukan University of
notre Dame menemukan fakta bahwa kekuatan struktur ikatan pertemanan dapat
membuktikan seperti apa kesehatan yang dimiliki seseorang.
2.2 Hipotesis
2.2.1 Ada pengaruh Toxic Friendship terdapat persepsi sosial pada anak kelas
MIPA 1
2.2.2 Tidak ada pengaruh Toxic Friendship terhadap persepsi sosial pada masa
anak kelas MIPA 1
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2.1. Populasi
Populasi adalah seluruh individu yang dimaksudkan untuk diteliti dan yang
nantinya akan dikenai generalisasi. Generalisasi adalah suatu cara pengambilan
kesimpulan terhadap kelompok individu yang lebih luas jumlahnya berdasarkan
data yang diperoleh dari kelompok individu yang sedikit jumlahnya.
3.2.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, Arikunto
(2006:139). Penetapan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
jenis metode random sampling. Teknik sampling ini diberi
nama demikian karena di dalam pengambilan sampelnya, peneliti "mencampur”
subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjeksubjek dalam populasi
dianggap sama. Dalam penelitian ini jumlah sampel
adalah 100 orang.
3.3.3. Dokumentasi
key instrumen : peneliti sendirilah yang berperan sebagai alat utama dalam
penelitian.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Perilaku komunkasi Toxic friendship dengan
teman sebaya pada siswa SMAN 113 yang telah dikemukakan dalam pembahasan,
maka dapat disimpulkan bahwa:
4.2 Saran
1. Persahabatan yang baik berfungsi sebagai a. Companionship, b.Stimulation,
c.Physical Support, d. ego support, e. Sosial Comparison, d.Intimacy/ affection.
2. Saat kelompok pertemanan (circle friendship) terdapat seseorang yang
berperilaku toxic, segera bicarakan dan perbaiki. Jika persahabatan sudah
berdampak buruk pada diri anda segera tinggalkan toxic friends tersebut.
DAFTAR PUSAKA
Lestari, Suci, “Pengaruh Literasi Akidah Akhlak Dan Teman Sebaya Terhadap
AkhlakSiswa”, 116, Alkarim https://doi.org/10.30821/ansiru.v3i1.5484.s740
Listia, Wan Nova, “Anak Sebagai Mahluk Sosial”, Bunga Rampai Usia Emas Vol.
1 No.
1 (2015), 14. https://doi.org/10.24114/jbrue
Monalisa, Daharis, Dan Syahniar, “Kontribusi Kecerdasan Emosional Dan Persepsi
Sosial Terhadap Interaksi Sosial Mahasiswa Serta Implikasinya Dalam
Bimbingan Dan Konseling”, Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia 2, no. 2
(2016): 1-10. https://doi.org/10.29210/02016143
Nikolas F. Wuryaningrat, Aditya Pandowo, Ldya I. Kumajas. “Persepsi Sosial
Masyarakat Sulawesi Utara Disaat Pandemic Covid 19” Jurnal Inovasi Bisnis
Dan Manajemen Indonesia Vol. 4 No. 1. Tahun 2020. 22
https://doi.org/10.31842/jurnalinobis.v4i1.163
Nurhadi Yasin, “Dinamika Perkembangan Pondok Pesantren Modern”, Jurnal
Pendidikan
Islam 2, No. 2 (2019): 131-142 https://doi.org/10.21274/taalum.2013.1.1.49-62
94
Reza Iredho Fani, “Toxic Friendship In Islamic Psychology Persepective” 2020.
https://doi.org/10.33367/psi.v5i1.1042
Riana Monalisa Tamara, “Peranan Lingkungan Sosial Terhadap Pembentukan
Sikap
Peduli Lingkungan Peserta Didik Di SMA Negeri Kabupaten Cianjur”, Jurnal
Pendidikan Geografi 16, No. 1 (2016): 44-55
https://doi.org/10.17509/gea.v16i1.3467
White Suzzane Degges Dan Tieghem Judy Pochel Van. 2015. Toxic Friendship
“Knowing The Rules And Dealing With The Friends Who Break Them”. 34.
https://doi.org/10.5860/choice.194705