Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BIOGRAFI M AKRAM KHAN


Tugas Matkul : Dosen Pengampu :
Ekonomi Syariah Febri Delmi Yetti S.E.I M.A

Oleh :

Nama : VINDA ADELIA PUTRI


NIM : 12170321969
Kelas : II E

PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
Memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas
Rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
BIOGRAFI M AKRAM KHAN tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi
Tugas dari Dosen pada matakuliah Ekonomi Syariah di Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.Selain itu,Penulis juga berharap agar makalah ini dapat
Menambah wawasan bagi pembaca tentang biografi M Akram Khan ini.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada Ibuk Febri Delmi Yetti
S. E.I M.A selaku dosen mata kuliah Ekonomi Syariah. Tugas yang telah diberikan
ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni
Penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
Membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata kesempurna. Oleh karena itu,
Mohon kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat menyempurnakan
Makalah Biografi M Akram Khan ini.

Pekanbaru, 12 Juni 2022


Penulis

Vinda Adelia Putri

.
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………….I
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..II
BAB 1…………………………………………………………………………………4
PENDAHULUAN…………………………………………………………………….4
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………….4
1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………………4
1.3 TUJUAN MASALAH…………………………………………………….5
BAB 2…………………………………………………………………………………5
PEMBAHASAN………………………………………………………………………5
2.1 RIWAYAT HIDUP M AKRAM KHAN…………………………………5
2.2 HASIL KARYA…………………………………………………………..5
2.3 HASIL PEMIKIRAN……………………………………………………..6
BAB 3………………………………………………………………………………..14
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………..14
3.2 SARAN…………………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..15

(2) Khan, Muhammad Akram Islamic Economics: The State 2 of


the Art", American Journal of Islamic Social Sciences,
Herndon, V A., (16:2), 1999 hal 41.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Biografi adalah salah satu tulisan yang berisikan mengenai kisah tentang
kehidupan suatu orang. Biografi sendiri menceritakan berdasarkan fakta dari kegiatan
hidupnya seseorang contohnya tanggal lahir,alamat,nama asli, nama orang tua,
riwayat pendidikan,peristiwa penting dalam kehidupannya atau peristiwa menarik
dalam kehidupannya sehari-hari serta jasa-jasa dan hasil karya sampai meninggalnya
seseorang tersebut.
Makalah ini akan membahas tentang biografi seorang pemikir ekonomi islam
yaitu Akram Khan. Biografi seorang pemikir ekonomi islam yang dibutuhkan
diberbagai kalangan masyarakat. Biografi ini tidak sekedar menuliskan tentang
riwayat hidupnya tetapi juga menuliskan sebuah bentuk penghargaan terhadap
kehidupan sendiri. Dengaan makalah ini seorang tokoh akan berinteraksi demgan
penerus genarasi bangsa serta mewariskan nilai-nilai kehidupan masyarakat
sayangnya tidaks emua tokoh memiliki waktu untuk menulis kisah hidupnya.
Salah satu pemikiran Ahmad Khan yang paling terkenal larangan terhadap bunga
bank yang mana merujuk kepada unsur riba.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan terssebut maka untuk
membahas lebih dalam tentang pribadi seorang pakar ekonomi islam ini yaitu Akram
Khan dari salah satu karya nya yaitu Pelarangan terhadap bunga bank, maka makalah
ini akan membahas tentang biografi akhram khan secara keseluruhan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dari pembahasan diatas, maka penulis membuat batasan-batasan makalah
dengan membuat beberapa rumusan masala. Rumusan-rumusan masalah tersebut
antara lain :

1. Riwayat hidup Akram Khan


2. Latar pendidikan Akram Khan
3. Karya-karya Akram Khan
4. Hasil pemikiran Akram Khan

. 3
1.3 TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui riwayat hidup Akram Khan


2. Mengetahui latar belakang hasil karya Akram khan serta buah pemikirannya.

. 4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Riwayat Hidup Akram Khan


Muhammad Akram Khan merupakan salah satu tokoh pemikir
ekonomi islam yang berasal dari pakistan lahir pada tanggal 3 April 1945. ayahnya
bernama Chaudhry Ali Muhammad. Akram Khan dilahirkan dalam keluarga yang
sangat taat pada agama hingga ia tumbuh besar menjadi sosok yang memiliki prilaku
yang baik. Keluarga Akram khan termasuk orang yang berkecukupan yang
memungkinkan beliau mendapatkan pendidikan yang baik pula. Latar pendidikan
akram khan yaitu bersekolah di Punjab University pada tahun 1966-1967 dengan
memiliki prestasi yang membuat beliau meraih medali emas pada dua tahun tersebut.
Akram khan diketahui bergabung disalah satu Departemen Auditor Jendral Pakistan
pada tahunn 1970 yang telah melewati pemeriksaan CSS sebagai Asisten Comptroller.
Sejak pengalaman itu ia telah melayani berbagai kapasitas dan naik ketingkat Deputy
General Auditor. Kemudian melanjutkan pendidikannya ke University Of Aston,
Birmingham (Industiral Administration) U.K pada tahun 1971. beliau juga mengikuti
Pelatihan Profesional pada tahun 1983-1984 yaitu progam satu tahun di kanada
komprehensif Audit Fondation di Ottawa. Beliau juga pernah bekerja di bidang
organisasi pada tahun 1998-2000 untuk mewakili pakistan di UNCTAD Kelompok
Pakar Antarpemerintah tentang standar internasional akuntansi dan pelaporan (ISAR)
di Jenewa. Akram Khan merupakan seorang pakar ekonomi islam dari Pakistan
sebagaimana dikatakan bahwa ilmu ekonomi bertujuan mempelajari kesejahteraan
manusia (falah) yang dicapai dengan mengorganisir sumber-sumber daya yang ada
dibumi atas dasar kerja sama dan partisipasi.oleh sebab itu, aktivitas ekonomi
merupakan bagian dari kehidupan manusia. Setiap perilaku manusia didorong dari
keinginannya untuk memnuhi kebutuhan hidupnya. Selain bidang ekonomi yang
ditekuni nya beliua juga memajukan dibidang akuntansi dan manajemen.

2.2 Hasil Karya Akram Khan

1. Islamic Economics : The State Of the Art”, American Journal Of Islamic


Social Science,Herdon,V.A., (16:2),1999

. 5
2. Khan, Muhammad Akramrole of audit in fighting corruption,St. Petersburg,
Russia,2006.
3. Khan, Muhammad Akram Management Accountability for Public
Financial Management former Deputy Auditor General of Pakistan
4. Khan, Muhammad Akram Social Accountability Sourcebook Chapter 4
Participatory Public Expenditure Management At The National Level

2.3 Pemikiran Ekonomi Akram Khan


1. Larangan Terhadap Bunga Bank
Muhammad Akram Khan merupakan ahli ekonomi Islam yang mengatakan
benar ijma’nya ulama tentang keharaman bunga bank yang merujuk kepada unsur riba.
Beliau adalah pakar ekonomi terkemuka dari Pakistan. Sebagai seorang ekonomi
muslim, ia melakukan penelitian terhadap pendapat para ahli ekonomi Islam lain di
seluruh dunia. Dalam penelitiannya tersebut beliau tidak menemukan ada pakar
(ilmuwan) ekonomi Islam yang membolehkan bunga bank. Akram Khan menegaskan
kembali ajaran dasar Islam yang berkaitan dengan ekonomi. Ulasan sebelumnya
dibuat dengan memperhatikan penghapusan bunga dari perekonomian Pakistan.
Untuk Mengusulkan strategi untuk melangkah lebih jauh dan memperbaiki kesalahan
yang dibuat sejauh ini. Beliau mengagaskan kepada pemerintah untuk menyajikan
rancangan undang-undang untuk pelarangan riba. Dan Juga menganalisis efek
kemungkinan adanya larangan riba pada berbagai indikator makro ekonomi.
Karena riba mengalokasikan sumber daya secara tidak efisien. Ini mendistorsi
distribusi pendapatan.{1} Larangan riba tidak akan mempengaruhi tingkat tabungan.
Beliau Menganalisis alasan untuk nonimplementasi perbankan bebas bunga di
Pakistan dan menyimpulkan bahwa kepemimpinan politik di negara ini tidak serius
atau tulus dalam menghapuskan bunga dari perekonomian. Terdapat literatur yang
cukup besar yang menunjukkan jalan bagi perubahan yang lebih. Pengalaman praktis
bank syariah juga memberi kesaksian pada kesimpulan yang sama. Berpendapat
bahwa sistem kapitalis saat ini yang didasarkan pada bunga telah gagal membawa
kesejahteraan bagi umat manusia. Beliau Berpendapat bahwa skema hadiah
diumumkan oleh berbagai bank di Pakistan tidak sesuai dengan syariah.1

(1) 1 1 Khan, Muhammad Akram Islamic Economics: The State of


the Art", American Journal of Islamic Social Sciences,
Herndon, V A., (16:2), 1999 hal 41.

6
2

Mereka melibatkan bunga, perjudian dan ketidakpastian, semua yang dilarang oleh
syariat. pendapat ini bahwa syariat Islam memiliki tujuan tertentu seperti masyarakat
beradab lain3nya. Islam telah melarang bunga karena merupakan kendala dalam
mewujudkan tujuan tersebut. Peran negatif adalah kepentingan dalam
mempromosikan pengangguran, kesenjangan pendapatan, kemubaziran konsumsi, dan
pengurangan tabungan dan investasi. Riba adalah fenomena ekonomi, ia harus
dihilangkan dari ekonomi melalui kepentingan ekonomi. Syariah tidak
menyebarluaskan hukum apapun untuk melarang itu. Sebaliknya, itu harus diserahkan
kepada kehendak bebas rakyat. Negara harus mencoba untuk menghilangkannya
melalui mekanisme ekonomi. Ini harus memfasilitasi pengembangan dan evolusi
sistem keuangan Islam dan orang-orang harus dibujuk oleh pengoperasian lembaga
keuangan Islam untuk mengadopsi mereka dan meninggalkan transaksi berbasis riba.
Mengusulkan mekanisme kelembagaan untuk menghilangkan riba. Berpendapat
bahwa riba adalah fenomena ekonomi. Ini harus dihilangkan dari ekonomi melalui
kepentingan ekonomi. Ini bukan fenomena hukum. Syariah tidak menyebarluaskan
hukum apapun untuk melarang itu. Sebaliknya, itu harus diserahkan kepada kehendak
bebas rakyat.[2]42Negara harus mencoba untuk menghilangkannya melalui
mekanisme ekonomi. Ini harus memfasilitasi pengembangan dan evolusi sistem
keuangan Islam dan orang-orang harus dibujuk oleh pengoperasian lembaga keuangan
Islam untuk mengadopsi mereka dan meninggalkan transaksi berbasis riba.
Mengusulkan mekanisme kelembagaan untuk menghilangkan riba. Mengembangkan
kritik berbasis bunga pembiayaan utang. Berpendapat bahwa analisis Islam perbankan
dan keuangan adalah pilihan yang layak dibandingkan dengan pembiayaan berbasis
bunga. Dilihat dari sudut pengalaman aktual perbankan dan keuangan Islam, hal itu
menunjukkan jalan bagi mempertimbangkan kemungkinan memperkenalkan
pembiayaan tanpa bunga di negara-negara Barat. Mengembangkan sebuah model
pembagian laba-rugi. Berpendapat bahwa pembiayaan tanpa bunga membawa
stabilitas yang lebih besar dibandingkan dengan pembiayaan berbunga. Membahas

2 Khan, Muhammad Akram Islamic Economics: The State of


the Art", American Journal of Islamic Social Sciences,
Herndon, V A., (16:2), 1999 hal 42

7
konsep riba. Juga membahas berbagai modus alternatif pembiayaan seperti
mudharabah, musyarakah, ijarah, waktu multiple-counter-pinjaman, dan bai 'mu'ajjal.
Menelusuri sejarah perbankan Islam di Pakistan. Poin membutuhkan perubahan
hukum yang diperlukan untuk membuat perubahan ini efektif. Dengan mengacu pada
perdebatan tentang penghapusan bunga dari perekonomian Pakistan, berpendapat
bahwa hal itu tidak akan menimbulkan gangguan ekonomi dalam perekonomian.
Kolempok bisnis lebih memilih untuk mengandalkan ekuitas. Tabungan, investas5i
dan distribusi pendapatan dan kekayaan akan membaik. Pemerintah akan mampu
membiayai kegiatannya atas dasar alterna6tif bebas bunga. Berpendapat bahwa riba
adalah fenomena ekonomi. Ini harus dihilangkan dari ekonomi melalui kepentingan
ekonomi. Ini bukan fenomena hukum. Syariah tidak menyebarluaskan hukum apapun
untuk melarang itu. Sebaliknya, itu harus diserahkan kepada kehendak bebas rakyat.
Negara harus mencoba untuk menghilangkannya melalui mekanisme ekonomi.hal Ini
harus memfasilitasi pengembangan dan evolusi sistem keuangan Islam dan orang-
orang harus dibujuk oleh pengoperasian lembaga keuangan Islam untuk mengadopsi
mereka dan meninggalkan transaksi berbasis riba. Setelah Beliau Mengusulkan
mekanisme kelembagaan untuk menghilangkan riba maka akhirnya. Putusan Banding
Bench syariah Mahkamah Agung Pakistan memutuskan pada tanggal 23 Desember
1999. Penghakiman itu pada sejumlah banding berbaring dengan Mahkamah Agung
Pakistan terhadap Federal syariah Pengadilan Putusan November 1991 yang
menyatakan bahwa semua jenis bunga sebagai riba. Penghakiman ini menguatkan
Putusan FSC dan memerintahkan Pemerintah Pakistan untuk mengambil sejumlah
langkah, termasuk undang-undang baru dan mendirikan sebuah Komisi Islamisasi
Sistem Keuangan pada bulan Juni 2001. Prof.Dr..M. Akram juga tidak sembarangan
mengatakan ijma’nya ulama tentang bunga bank, kecuali setelah mempejalari
pendapat-pendapat para ahli yang diakuinya sebagai ulama kridible dalam bidang
ekonomi. Beliau tentu telah membaca ribuan buku tentang ekonomi Islam yang
menjadi bidang keahliannya.[3]
2. Ekonomi Zakat

[3] Khan, Muhammad


Akram Islamic Economics: The State of the Art"
American Journal of Islamic Social Sciences, Herndon,
VA., (16:2), 1999, pp. Hal 47.

8
Memberikan latar belakang hukum zakat di Pakistan. Bergerak ke distribusi zakat dan
pengaruhnya terhadap pengentasan kemiskinan di Pakistan. Menggunakan
Pendapatan Rumah Tangga data Survei yang diterbitkan oleh Biro Statistik,
Pemerintah Pakistan pada tahun 1990-1991. Menyimpulkan zakat yang telah
mempengaruhi tingkat pendapatan lebih dari 1,73 juta orang. Tapi karena jumlah
penduduk yang menderita karena kemiskinan sangat besar dan bantuan yang
diberikan oleh zakat tidak memadai, masyarakat secara keseluruhan belum mampu
mengentaskan kemiskinan.Menyajikan pandangan ekonomi pendapat fiqh tentang
zakat dan menunjukkan bahwa beberapa dari mereka mungkin tidak konsisten dengan
keadilan sosial dan ekonomi. Di Pakistan bahwa mayoritas pendapat fiqh zakat tidak
mengambil prinsip keadilan menjadi pertimbangan. Sebagian besar orang kaya di
setiap masyarakat muslim kontemporer hampir dibebaskan dari zakat sedangkan
populasi pertanian yang buruk dibebankan pada tingkat yang lebih besar.
Mengidentifikasi beberapa kelemahan dalam ijtehad hari ini dan menyerukan peran
ulama khusus dalam mempertimbangkan kembali masalah ini. Maka Akram Khan
Memberika beberapa saran yang komprehensif dan luas tentang masalah
ini.Membahas perannya dalam mengentas kemiskinan. Mengutip studi kasus dari
Pakistan, Sudan, Yaman, dan Mesir. Akram Khan Menyimpulkan bahwa peran zakat
dalam mengentaskan kemiskinan di negara-negara belum berkembang dengan baik
berdasarkan survei lapangan dari tehsil di Pakistan. Merangkum respon dari survei
tersebut maka beliau memperkenalkan konsep Islam alokasi sumber daya dan
membawa keluar pentingnya aspek ketepatan cara dalam menjalankan sesuatu seperti
alokasi sumber daya dalam model kesejahteraan. Mengembangkan model manfaat
analisis empiris biaya dan manfaat dari program pelatihan zakat. Sehingga
menunjukkan efek kesejahteraan zakat. Perkiraan hubungan multiplier pendapatan
dan zakat dan menunjukkan hubungan yang lebih umum antara zakat, pendapatan dan
kesempatan kerja. Maka zakat dikelolah dengan baik bukan langsung dibagikan terus
habis tetapi dikembangkan dengan memunculkan lapangan pekerjaan baru sehingga
masyarakat miskin tersebut bisa bekerja dan hasilnya bisa berkembang yang
tujuannya juga untuk kesejahtraan mereka dan zakat juga sebagai alat fiskal yang
membahas masalah transfer zakat dan wajib dalam ekonomi Islam. Ini adalah

9
lembaga pertama kalinya dalam sejarah manusia untuk transfer wajib pendapatan dan
kekayaan dari orang kaya kepada orang miskin.7[4]

3. Makro Ekonomi Teori


Mengembangkan model ekonomi makro ekonomi Islam bebas bunga menggabungkan
zakat sebagai variabel. Dengan asumsi kecenderungan marjinal lebih tinggi untuk
mengkons8umsi kelompok berpenghasilan rendah yang menerima zakat dari
kelompok berpen9ghasilan tinggi, model menetapkan tingkat pendapatan lebih tinggi
untuk nilai-nilai tertentu10 parameter lainnya. Model ini juga menunjukkan bahwa
fungsi investasi berdasarkan nisbah bagi laba rugi di tempat suku bunga menghasilkan
keseimbangan yang stabil antara tabungan dan investasi. Sebelum menjelaskan
penentuan dalam ekonomi Islam sistem yang berbeda dari penentuan pendapatan
dalam ekonomi kapitalis juga dikaji. Setelah pengenalan singkat pembagian rugi-laba,
mengembangkan model makro ekonomi matematika, ekonomi berlatih laba loss
sharing bukan pembiayaan berbasis bunga.[5]

4. Perpajakan
Akram Khan Menyelidiki kasus untuk memperkenalkan pajak pengeluaran di negara
Muslim di Pakistan.beliau berpikir bahwa pajak akan sejalan dengan kerangka syariah
secara keseluruhan, selain mempunyai beragam manfaat dengan alasan
ekonomi.Menyediakan demonstrasi awal fitur penting pajak dalam bentuk barang.
Untuk mengoptimalkan zakat maka pada produk pertanian, lahan pertanian dan
ternak juga dikenai pajak. Mulai dari latar belakang hukum yang mendasar,
membahas isu isu yang relevan insiden pajak dan biaya kesejahteraan bagi
masyarakat dibandingkan dengan pajak properti, pajak gaji dan pajak keuntungan.

7
[4]Khan, Muhammad Akram Islamic Economics: The State of
the Art", American Journal of Islamic Social Sciences,
Herndon, V A., (16:2), 1999, pp. Hal 97.
8
[5] Khan, Muhammad Akram Islamic Economics: The State of the Art", American Journal of Islamic Social
Sciences, Herndon, V A., (16:2), 1999, pp. Hal 98-100.

10
Juga memeriksa dampak pada pendapatan pemerintah serta beberapa elemen dari
pajak yang baik, melibatkan perbandingan pada pendapatan negara.

5. Negara Kesejahteraan
Negara kesejahteraan memperoleh momentum setelah depresi yang terjadi pada tahun
1930 di amerika dan sebagai respon terhadap tantangan kapitalisme dan kesulitan-
kesulitan yang terjadi karena depresi dan perang. Falsafah yang mendasarinya
menunjukkan suatu gerakan menjauhi prinsip-prinsip Darwinisme sosial dari
kapitalisme laissez-faire dan menuju kepada kepercayaan bahwa kesejahteraan
individu merupakan sasaran yang teramat penting, yang realisasinya diserahkan
kepada operasi kekuatan-kekuatan pasar. Falsafah ini berati merupakan pengakuan
formal-formal utama ekonomi bahwa kemiskinan dan ketidakmampuan
seseorangmemenuhi kebutuhannya tidaklah berarti bukti kegagalan individu
tersebut.Paham ini menuntut peran negara yang lebih aktif dalam bidang ekonomi
dibandingkan peranannya dibawah paham kapitalisme laissez-faire. Walaupun tujuan
negara sejahtera berperikemanusiaan, namun ia tidak bisa membangun strategi yang
efektif untuk mencapai tujuannya. Problem ini muncul karena negara sejahtera
menhadapi kekurangan sumber daya sebagaimana yang dihadapi oleh negara-negara
lain. Apabila negara sejahtera meningkatkan pemanfaatannya atau sumber daya itu
melalui pelayanan kesejahteraan, ia harus menurunkan pemanfaatan lain ke atas
sumber-sumber daya. Ilmu ekonomi Islam didasari pada kesadaran bahwa dalam
kehidupan orientasi akhir yang menjadi tujuan adalah mencapai falah. Falah bagi
seorang muslim sebagai tujuan hidup sebagai motivasi utama, tidak hanya
menyangkut pencapaian di dunia tetapi juga di akherat. Falah adalah kemenangan dan
kemuliaan hidup yang mencakup aspek yang lengkap dan menyeluruh bagi kehidupan
manusia.

11
6. Akram Khan Pada Bidang Akuntansi
Dalam bidang akuntansi Akram Khan menuangkan gagasannya diantaranya :

1. menyajikan ide-ide dan prinsip-prinsip yang dapat membantu manajer publik memah
ami kewajiban mereka terhadap manajemen keuangan. Seksi satu kertas memperkenalkan
konsep akuntabilitas dan berbagai perusahaan dimensi.
2. mendefinisikan prinsip-prinsip akuntabilitas dan mengidentifikasi pelaku yang akuntab
ilitas sedang dibahas.
3. mendefinisikan kriteria untuk akuntabilitas dan mekanisme memegang publik manajer
bertanggung jawab.
4. membahas bagaimana akuntabilitas ditegakkan dan mengambil diskusi yang langkah
lebih lanjut dengan mengidentifikasi berbagai masalah dalam memegang pengawas berta
nggung jawab Bagian ini membahas mekanisme akuntabilitas auditor.
5. mengusulkan mekanisme untuk menilai keadaan akuntabilitas dalam suatu negara. M
ekanisme ini dapat membantu dalam mengidentifikasi kesenjangan dalam kerangka akunt
abilitas yang ada dan menunjukkan tindakan kebijakan untuk memperkuat itu. Untuk men
empatkan seluruh diskusi dalam perspektif ke bagian yang tepat.
6. mengeksplorasi kendala dan tantangan yang terlibat dalam memperkenalkan kerangk
a kerja yang kuat akuntabilitas.

Ini menggambarkan dilema manajer publik sehubungan dengan akuntabilitas. Dan terak
hir membuat kebijakan.[6]Akram Khan menarik hipotesis karena Islam memilki syaria
h yang dipatuhi semua umatnya, wajar bahwa masyarakat nya memilki lembaga keuanga
n dari akuntansinya yang diserahkan melalui pembuktian sendiri sesuai landasan agama. k
onsep, system, dan teknik akuntansi yang membantu suatu lembaga atau organisasi untuk
menjaga agar tujuan fungsi dan operasionalnya berjalan sesuai dengan ketentuan syariah,
dapat menjaga hak hal stakeholders yang ada di dalamnya, dan mendorong menjadi lemb
aga yang dapat mencapai kesejahteraan hakiki dunia akhirat.

Menurut Muhammad Akram Khan sifat akuntansi Islam adalah :


1. Penentuan laba rugi yang tepatWalaupun penentuan laba rugi bersifat subyektif dan ber
gantung nilai, kehati-hatian harus dilaksanakan agar tercapai hasil yang bijaksana (sesuai

12
syariah) dan konsisten, sehingga dapat menjamin bahwa kepentingan semua pihak pemak
ai laporan dilindungi.11
2. Mempromosikan dan menilai efisiensi kepemimpinanSistem akuntansi harus mampu m
emberikan standar berdasarkan hukum sejarah untuk menjamin bahwa manajemen mengi
kuti kebijaksanaan-kebijaksanaan yang baik yang mempromosikan amal baik, serta dapat
menilai efisiensi manajemen.
3. Ketaatan pada hukum syariahSetiap aktifitas yang dilakukan oleh unit ekonomi harus
dikenali halal haramnya. Faktor ekonomi tidak harus menjadi alasan tunggal untuk menen
tuk12ain berlanjut tidaknya suatu organisasi, tetapi harus tetap tunduk terhadap syariat Isla
m.
4. Keterikatan pada keadilanKarena tujuan utama dalam syariah adalah penerapan keadil
an dalam masyarakat seluruhnya, informasi akuntan harus mampu melaporkan setiap kegi
atan atau13 keputusan yang dibuat untuk menambah ketidakadilan di masyarakat.
5. Melaporkan dengan baikInformasi akuntansi harus berada dalam posisi yang terbaik un
tuk melaporkan.[7]

11
[6] Khan, Muhammad Akram, Management Accountability for Public Financial Management former Deputy
Auditor General of Pakistan Hal 3.[7] http://mifdlol.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/01/24/book-review-buku-ajar-
ekonomi-islam/

[6] Khan, Muhammad Akram, Management Accountability for Public Financial Management former Deputy
Auditor General of Pakistan Hal 3.[7] http://mifdlol.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/01/24/book-review-buku-ajar-
ekonomi-islam/

13
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1KESIMPULAN
Muhammad Akram Khan merupakan salah satu tokoh pemikir ekonomi islam
yang berasal dari pakistan lahir pada tanggal 3 April 1945. ayahnya bernama Chaudhr
y Ali Muhammad. Akram Khan dilahirkan dalam keluarga yang sangat taat pada aga
ma hingga ia tumbuh besar menjadi sosok yang memiliki prilaku yang baik. Keluarga
Akram khan termasuk orang yang berkecukupan yang memungkinkan beliau mendap
atkan pendidikan yang baik pula. Latar pendidikan akram khan yaitu bersekolah di Pu
njab University pada tahun 1966-1967 dengan memiliki prestasi meraih medali e
mas pada dua tahun tersebut. Akram khan telah bergabung disalah satu Departemen A
uditor Jendral Pakistan pada tahunn 1970 yang telah melewati pemeriksaan CSS seba
gai Asisten Comptroller. Seorang pakar ekonomi islam ini yaitu Akram Khan ini mem
iliki karya yaitu hasil pemikiran Pelarangan terhadap bunga bank yang ia tulis melalu
i buku yang berjudul Islamic Economics : The State Of the Art”, American Journal Of
Islamic Social Science,Herdon,V.A., (16:2),1999.

3.2 SARAN
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih sangat
Jauh dari kata sempurna. Maka dari itu penulis akan menerima kritik dan saran yang
membangun guna untuk memperbaiki isi makalah lebih baik lagi. Dan kedepannya
Penulis akan lebih banyak lagi memcari referensi-referensi dan lebih bertanggung
Jawab

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Accounting Concepts and Auditing Standards for Islamic Financial Institution


s”, Performit, Lahore, (XXIII:1), January 2003, pp. 3-39.
2. Zakah Accounting and Auditing: Principles, Rules and Experience in Pakistan”,
Performit, Lahore, (XXII:4), October 2002, pp.3-28.
3. Recent Developments in Public Sector and Role of Internal Auditor”, Performit,
Lahore, (XXII:3), July 2002, pp.3-27.

15

Anda mungkin juga menyukai