Bahasa Indonesia
tentang
“EKONOMI ISLAM DAN
KESEJAHTERAAN UMAT”
DOSEN PEMBIMBING
Sugiharto, PhD
Disusun Oleh
Muhammad Hafizh Hanafi
64218656
Page | 1
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmannirahim.
Mahasuci Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas segala Rahmat dan
karunia-Nya, Sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan
makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang
membahas tentang “Ekonomi Islam dan Kesejahteraan Umat”. Shalawat serta
salam mari kita curahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW,
keluarganya, para sahabat, dan orang-orang yang istiqomah di jalan Allah SWT.
Penyusun
Page | 2
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
1.3 Tujuan Pembahasan ........................................................................................ 4
1.4 Kegunaan Pembahasan ................................................................................... 4
BAB II .......................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5
2.1 EKONOMI ISLAM ........................................................................................ 5
2.1.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Islam .......................................... 5
2.1.2 Asas Ekonomi Islam .................................................................................... 6
2.1.3 Ekonomi Islam Untuk Kesejahteraan Umat ................................................. 6
2.2 KESEJAHTERAAN UMAT .............................................................................. 7
2.2.1 Pengertian Kesejahteraan Umat ................................................................... 7
2.2.2 Konsepsi Islam Tentang Kesejahteraan Sosial ............................................ 9
2.2.3 Hakikat Kesejahteraan Sosial ..................................................................... 10
BAB III ....................................................................................................................... 12
PENUTUP .................................................................................................................. 12
3.1 KESIMPULAN ................................................................................................. 12
3.2 SARAN ............................................................................................................. 12
Daftar Pustaka ......................................................................................................... 13
Page | 3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Mengetahui secara jelas pengertian atau definisi dari Ekonomi Islam dan
Kesejahteraan Umat tersebut.
2. Mengetahui sumber dan prinsip Ekonomi Islam dan Kesejahteraan Umat.
3. Mampu mengetahui pembagian dan ruang lingkup Ekonomi Islam dan
Kesejahteraan Umat
Page | 4
BAB II
PEMBAHASAN
Dari bebearpa definisi yang sering diutarakan oleh para ahli ekonomi
islam dapat kita simpulkan bahwa ekonomi islam bukan hanya merupakan praktik
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh individu dan komunitas yang ada, namun juga
perwujudan prilaku ekonomi yang didasarkan pada ajaran islam. Ia mencakup cara
memandang permasalahan ekonomi, menganalisis, dan mengajukan alternatif solusi
solusi atas berbagai permasalahan ekonomi. Ekonomi islam adalah konsekuensi logis
dari implementasi ajaran islam secara kaffah dalam aspek ekonomi.
Page | 5
2.1.2 Asas Ekonomi Islam
1. Kekuasaan milik tertinggi adalah milik Allah dan Allah adalah pemilik yang
absolute atas semua yang ada
2. Manusia merupakan pemipin (khalifah) Allah di bumi tapi bukan pemilik
yang sebenarnya
3. Semua yang didapaktan dan dimiliki oleh manusia adalah karena seizing
Allah, oleh karena itu saudara-saudaranya yang kurang beruntung memiliki
hak atas sebagian kekayaan yang dimiliki saudara-saudaranya yang lebih
beruntung.
4. Kekayaan tidak boleh ditumpuk terus atau ditimbun.
5. Kekayaan harus diputar.
6. Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuknya harus dihilangkan
7. Menghilangkan jurang perbedaan antar individu dapat menghapuskan konflik
antar golongan dengan cara membagikan kepemilikan seseorang setelah
kematiannya kepada para ahli warisnya
8. Menetapkan kewajiban yang sifatnya wajib dan sukarela bagi semua individu
termasuk bagi anggota masyarakat yang miskin
Nilai-nilai yang berada atau yang menjiwai ekonomi islam sangat relevan
dengan kondisi segala zaman, sangat mungkin menjadi alternati solusi ketika kita
mengetahu bahwa sistem ekonomi yang kita anut sekarang sangat jauh dari
kesejahteraan masyarakat, jangankan kesejahteraan masyarakat, negara berkembang
pun berusaha untuk mengurangi subsidi untuk masyarakatnya hanya untuk membayar
utang negara.
Page | 6
2.2 KESEJAHTERAAN UMAT
Page | 7
Kesejahteraan social akan tercipta dalam sistem masyarakat yang stabil,
khususnya adanya stabilitas keamanan, stabilitas social, ekonomi tidak mungkin
terjamin tanpa adanya stabilitas keamanan (termasuk di dalamnya stabilitas politik),
hal ini sebagaimana do’a Nabi Ibrahim dalam surat al-Baqarah : 126 :
126. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri
yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang
beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan
kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia
menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali".
“Menurut Ibnu Katsir, kata-kata rabbij‘al hâdzâ baladan âminan, maksudnya adalah
aman dari rasa takut yang menyelimuti warga negeri. Sedangkan menurut al-Qurthubi,
negeri yang aman itu adalah negeri Mekah, Ibrahim berdo’a untuk keluarga dan
penduduk negeri agar tercipta stabilitas keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan”.
Page | 8
2.2.2 Konsepsi Islam Tentang Kesejahteraan Sosial
Kelima pilar asasi ini menjadi apresiasi, advokasi dan proteksi Islam dalam
rangka mewujudkan kesejahteraan social. Berkenaan dengan perlindungan jiwa, harta
dan kehormatan manusia, Allah berfirman dalam surat al-Hujurat ayat 11 :
ٍﺴﺎأء
َ ِء ِﻣﻦ ﻧٞ ﺴﺎ أ َ ِﺴ َٰ أﻰ أَن َﯾ ُكﻮﻧُﻮاْ خ َۡﯿ ٗﺮا ِﻣ ۡﻨ ُﮭ ۡﻢ َو َﻻ ﻧ َ ﻋ َ م ِﻣﻦ ﻗَ ۡﻮ ٍمٞ َٰﯾَأأَﯾُّ َﮭﺎ ٱﻟَّذِﯾﻦَ َءا َﻣﻨُﻮاْ َﻻ ﯾَ ۡﺴﺨ َۡﺮ ﻗَ ۡﻮ
ُ ﺴ
ﻮق ُ ُس ٱِل ِۡﺳ ُﻢ ۡٱﻟﻔ َ ب ﺑِ ۡئ ِ ِۖ َﺴ ُك ۡﻢ َو َﻻ ﺗَﻨَﺎﺑَ ُزواْ ﺑِ ۡٱل َ ۡﻟ َٰق َ ُﺴ َٰ أﻰ أَن َﯾ ُك َّﻦ خ َۡﯿ ٗﺮا ِﻣ ۡﻨ ُﮭ ِۖ َّﻦ َو َﻻ ﺗ َ ۡﻠ ِﻤ ُز أواْ أَﻧﻔ َ ﻋ َ
َّ َٰ ٱۡلﯾ َٰ َﻤ ِۚ ِﻦ َو َﻣﻦ ﻟَّ ۡﻢ َﯾﺘ ُ ۡب َﻓأ ُ ْو َٰﻟَأ ِئ َك ُھ ُﻢ
َٱﻟﻈ ِﻠ ُﻤﻮن ِ ۡ ََﺑﻌۡ ﺪ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan
Page | 9
jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang
direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan
memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka
mereka itulah orang-orang yang zalim.” (Q.S al-Hujurat : 11)
Dalam ranah sejarah kekhalifahan Islam, terdapat tiga generasi yang masing-masing
mempunyai ciri tersendiri:
Page | 10
Di sisi lain, ada kekuatan asing yang siap mengintai lalu dan
menyerbu mereka yang sedang terkapar lemas bermandikan anggur dan minuman
keras, sebetulnya Allah SWT seringkali menjanjikan kesejahteraan bagi manusia.
Akan tetapi manusia seringkali lupa, berpaling dari kebenaran. Firman Allah :
“ Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Q.S al-
A’raf : 96)
“Maka Kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan
bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari
surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan
kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, dan sesungguhnya kamu tidak akan
merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya". (Q.S Ta-ha
: 117-119)
Page | 11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Page | 12
Daftar Pustaka
An-Nabhani, T., 1996. Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam. 1st
ed. Surabaya: Risalah Gusti.
Lubis, H. D., 1995. Ekonomi Islam Suatu Pengantar, Jakarta: Kalam Mulia.
M.A S.E, I. A. K., 2001. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta: The
International Institute of Islamic Thought Indonesi.
Munandar, A., 2013. Scribd. [Online]
Available at: https://www.scribd.com/
[Accessed 18 January 2019].
Page | 13