Anda di halaman 1dari 124

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )

BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Menghargai perbedaan dan keberagama.

2. Bidang Bimbingan : Sosial

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Agar siswa dapat mencapai kematangan

berprilaku Sosial.

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Ceramah, diskusi dan penugasan

12. Media dan Alat : Power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Guru BK menjelaskan tentang keberagaman dan
Kegiatan inti 30’
perbedaan.
- Guru BK mengajak siswa untuk melihat wilayah
357
negara kita yang penuh dengan keberagaman dan
perbedaan.
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan
materi tentang materi perbedaan dan keberagaman
yang ada di wilayah negara kita Republik Indonesia.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
kembali tentang menghargai perbedaan dan
keberagaman.
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan
dampak positif dan negatif dari adanya perbedaan
dan keberagaman kemudian menyimpulkannya.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara
bergantian ,kelompok yang lain memberi
tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah
disiapkan.

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

2. Buku yang relevan dengan materi

15. Rencana Penilaian :

a. Laiseg
b. Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
c. Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap adanya perbedaan dan
keberagamam.
(Comportable) Perasaan yang dialami
peserta didik setelah menerima layanan
informasi tentang perbedaan dan
keberagaman.
(Action) Rencana tindakan yang akan
diambil peserta didik setelah menerima
358
layanan ini.

d. Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam


waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat menerima perbedaan dan
keberagaman.
e. Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 bulan sampai 1 semester ).
Peserta didik dapat menghargai perbedaan
dan keberagaman.

16. Catatan Khusus : ………………………………………………….

……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media

359
Lampiran :1. Uraian Materi

MENGHARGAI PERBEDAAN DAN KEBERAGAMAN

Negara Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau dan lautan
yang sangat luas. Yang terdiri dari bermacam-macam suku bangsa, bahasa daerah,
adat istiadat, agama dan kepercayan, ras, warna kulit, peradaban yang berbeda. Hal
tersebut menunjukan bahawa negara kita banyak perbedaan dan keberagaman.
Perbedaan dan keberagaman merupakan aset dan sumber daya yang perlu
dikembangkan, semua itu merupakan
kekayaan bangsa Indonesia. Adanya perbedaan dan keberagaman bangsa
Indonesia itu akan menjadi modal dasar pembangunan bangsa kita sendiri, jika kita
saling menghormati dan menghargai adanya perbedaan dan keberagaman tersebut.
Sebaliknya jika masyarakat Indonesia tidak mau saling menghargai dan menghomati
adanya perbedaan dan keberagaman tersebut, maka akan menimbulkan berbagai
macam masalah. Misalnya :
perkelahian antar suku, kekerasan, pelecehan, penghinaan dan sebagainya.
Perlu difahami bahwa perbedaan pendapat, perbedaan peradaban akan
tampak dalam perbedaan bersikap dan berperilaku. Apabila remaja banyak belajar
tentang karakter lintas budaya, agama, suku, keadaan sosial ekonomi dalam
masyarakat, tentu akan menjumpai keberagaman, masing-masing akan memiliki
keunikan sendiri-sendiri. Bila kita dapat menikmati, mempelajari, menghormati dan
menghargainya pasti akan menemukan sesuatu, yang merupakan kelebihan yang bisa
kita banggakan.
Oleh karena itu remaja harus belajar mengendalikan diri untuk tidak
mudah terpengaruh atau bersikap emosional bila menjumpai bentuk sikap prilaku yang
berbeda atau menyinggung perasaan. Jadi akan lebih baik bersikap rasional serta
mempelajari faktor latar belakang permasalahan terlebih dahulu.
Suatu fenomena yang sering kita jumpai saat ini, kenakalan dan
kekerasan yang terjadi pada remaja, khususnya terjadi pada pelajar akhir-akhir ini,
menunjukkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Berbagai kekerasan dan tawuran
pelajar diberbagai kota di Indonesia, mengejudkan semua fihak dan merupakan
permasalahan yang serius yang harus segera dicarikan penanganannya secara tepat.
Kenakalan dan kekerasan pelajar menunjukan adanya permasalahan pada diri siswa,
dimana dalam memandang perbedaan dan keberagaman tersebut hanya secara
dangkal dan emosional semata. Oleh karena itu remaja harus belajar membangun
interaksi yang sehat dengan lingkungannya.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa cenderung untuk lebih
menggunakan bahasa kekerasan dari pada bahasa santun dan beradab. Hal tersebut
merupakan masalah yang sangat besar dilingkungan masyarakan dan harus segera

360
diatasi. Jika pembiaran dilakukan terus menerus tanpa ada upaya untuk menangani,
sama artinya dengan memberi peluang untuk timbulnya masalah yang lebih komplek.
Begitu juga bentuk kekerasan yang sudah meluas di dunia maya melalui
internet. Pelecehan, penghinaan, ancaman, pencemaran nama baik maupun bentuk
pelecehan lainnya merupakan kekerasan psikhologis. Media masa memiliki andil besar
dalam menumbuhkan aklim kekerasan di masyarakat melalui tayangan berita
kekerasan secara terus menerus. Informasi tentang kekerasan yang ditayangkan terus
menerus, tanpa ada tindakan nyata untuk mengatasinya, timbul kesan “pembiaran”
sehingga menyebabkan akumulasi tentang kekerasan menjadi hal biasa. Hal tersebut
meembentuk sudut pandang yang keliru pada masyarakat, masyarakat akan
memandang kekerasan merupakan hal yang biasa serta melemahkan kepekaan
masyarakat itu sendiri.
Tingkat kekerasan dikalangan remaja hingga tingkat tertentu akan
menjadi indikator awal kehancuran sebuah bangsa.
Mengejalanya prilaku agresif dan kekerasan dikalangan remaja/pelajar,
salah satu faktor penyebabnya adalah kelalaian yang terjadi sejak dini,
toleransi/pembiaran oleh orang tua, orang-orang yang lebih dewasa dan
Guru terhadap prilaku agresif ringan, baik di rumah ataupun di sekolah. Oleh
karena itu peran komunitas karakter
(orang tua, sekolah,institusi keagamaan, media, pemerintah dan masyarakat)
menjadi sangat penting, dan hendaknya dapat memberikan keteladanan, pembiasaan
dan intervensi yang positif secara konsiten, tarus menerus. Dengan demikian akan
membentuk sebuah pribadi, budaya dan karakter yang kuat bagi remaja/pelajar.

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apa dampak adanya perbedaan dan keberagaman bagi bangsa Indonesia?


Jelaskan!
2. Contohkan dampak positif dan dampak negatif yang berkaitan dengan adanya
perbedaan dan keberagaman di kelas kalian!

361
Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan
jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan


Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk
memahami adanya perbedaan dan keberagaman dalam
kehidupan kita.

362
ENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Ketagihan belajar.

2. Bidang Bimbingan : Belajar.

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Agar siswa dapat belajar dengan baik dan

berkualitas.

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : Guru bidang studi.

11. Metode : Ceramah, diskusi dan penugasan.

12. Media dan Alat : power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
Guru BK menjelaskan tentang pentingnya belajar
Kegiatan inti 30’
bagi seorang pelajar.
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan
363
materi tentang belajar yang baik dan berkualitas.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
kembali tentang bagaimana agar kita dapat belajar
dengan baik dan berkualitas.
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan
kembali dari hasil diskusi tentang belajar yang baik
dan berkualitas dan menyimpulkannya.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara
bergantian ,kelompok yang lain memberi
tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah
disiapkan.

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

2. Buku yang relevan dengan materi

15. Rencana Penilaian :

a. Laiseg
b. Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
c. Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap cara Dan kebiasaan belajar yang
baik di sekolah.
(Comportable) Perasaan yang dialami
peserta didik Setelah menerima layanan
informasi tentang cara belajar yang baik dan
berkualitas.
(Action) Rencana tindakan yang akan
diambil peserta didik setelah menerima
layanan ini.
d. Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat melakukan kegiatan belajar
364
dengan baik di sekolah.
e. Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat menerapkan cara belajar
yang baik dan berkualitas.

16. Catatan Khusus : ……………………………………………………

……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media

365
Lampiran :1. Uraian Materi

KETAGIHAN BELAJAR

Untuk mewujudkan cita – cita bukanlah hal yang mudah,tetapi diperlukan adanya
usaha,biaya dan doa.Usaha merupakan hal utama dan petama yang harus dimiliki oleh
setiap pelajar,bukan berati uang dan doa tidak penting.Sebagaimana pepatah
mengatakan bahwa barakit-rakit kehulu berenang ketepian yang artinya bersakit-sakit
dahulu bersenang-senang kemudian yang berarti untuk mendapatkan kebahagiaan kita
harus bersakit-sakit dahulu ( berusaha,belajar ).Untuk dapat belajar dengan baik
sebaiknya anda harus mengetahui tipe belajar dan metode belajar sehingga akan
melahirkan cara belajar yang tepat yang ditandai oleh perasaan nyaman saat belajar,
perasaan senang, antusias, tidak merasa terpaksa, tidak merasa bosan, dan pada
akhirnya anda akan selalu keranjingan belajar atau ketagihan belajar.
Tipe belajar ada empat yaitu visual, audio, kinestetik dan kombinasi atau
gabungan audio-visual,audio-kinestetik,visual-kinestetik. Tipe visual adalah tipe belajar
dimana individu akan memiliki pemahaman dengan baik apabila dia belajar dengan
melihat, mengamati, membaca, yang pasti tipe visual lebih banyak menggunakan indra
penglihatan.
Tipe audio adalah tipe belajar dimana individu akan memiliki pemahaman
dengan baik apabila dia belajar dengan mendengar, menyimak, yang pasti tipe audio
lebih banyak menggunakan indra pendengar.
Sedangkan tipe kinestetik adalah tipe belajar dimana individu akan memiliki
pemahaman dengan baik apabila dia belajar dengan menggerakkan bagian anggota
tubuhnya, misalnya menulis, merangkum, latihan mengerjakan soal dll.
Setelah anda mengenal tipe atau gaya belajar anda maka anda bisa memilih
metode belajar yang sesuai dengan tipe belajar yang anda miliki, sehingga anda akan
merasa nyaman, senang dan betah dalam belajar bahkan akan selalu rindu untuk
belajar. Nah inilah yang di sebut dengan keranjingan belajar atau ketagihan belajar.
Berikut ini adalah tips agar anda senang dan nyaman dalam belajar sekaligus
dapat belajar denganefektif:

 Sebelum belajar ada baiknya makan dulu agar otak dapat berpikir dengan baik,
jangan terlalu sedikit, jangan terlalu kenyang pula, agar dapat berpikir maksimal.

 Santai dalam aktivitas belajar, jangan anggap belajar sebagai beban, momok
yang harus ditakuti, membayangkan bahwa belajar itu membosankan.

 Hilangkan pikiran negatif dari pikiran anda. Karena jika anda belajar dalam pikiran
yang negatif, maka pikiran anda akan tertutup, misalnya anda berpikir aduh fisika

366
aku benci banget, maka anda akan merasa tertekan, terpaksa dan akhiranya
tidak akan menghasilkan apapun dalam belajar yang anda lakukan.

 Fokus dalam belajar. Hilangkan semua masalah-masalah lain yang tidak


berkaitan dengan aktivitas belajar dari pikiran anda, misalnya masalah pacaran,
ada sms, janji dengan teman dll

 Jangan belajar tanpa refreshing. Kadang-kadang banyak orang yang mengartikan


bahwa belajar terus-menerus itu sangat bagus dan bisa mendapatkan prestasi
yang baik. Pendapat itu tidak benar. Belajar yang terus-menerus dapat membuat
kita lebih cepat bosan dan lelah. Sebaiknya istirahat apabila capek, jangan
diforsir, mulailah belajar kembali apabila badan sudah fit lagi,pikiran sudah fres.

 Jangan terlalu banyak berbicara, bicaralah yang penting saja, karena seperti
pepatah mengatakan “tong kosong berbunyi nyaring”. Jadi dalam belajar coba
ciptakan suasana yang anda senangi. Misalnya suasana hening, atau sambil
mendengarkan musik atau suasana apa saja yang ga bikin kita :bosen bahkan
kita senang untuk melakukan belajar .

 Pikirkan bahwa diri anda bisa mengerjakan soal apapun yang diberikan. Pikiran
yang menyatakan ketidakbisaan dapat menyebabkan ketidakbisaan pula. Jadi
“You Are What You Think” alias diri anda adalah apa yang anda pikirkan.Kalau
anda berpikir bahwa diri anda bodoh,tidak bisa apa-apa maka yang terjadipada
diri kita adalah tida bisa apa-apa. Jangan merasa bahwa diri anda terlalu pandai
karena dapat menyebabkan menyepelekan masalah, namun jangan pula merasa
bahwa diri anda terlalu bodoh, hal itu dapat menyebabkan anda minder dan tidak
dapat memahami pelajaran yang anda pelajari.

 Buat jadwal belajar yang fleksibel atau sesuai dengan kebutuhan, jangan merasa
diikat. Karena belajar yang sesuai kebutuhan itu dapat lebih bisa diterima pikiran
daripada belajar yang terlalu yang dipaksakan. Misalnya belajar jangan dibatasi
harus 2 jam atau minimal berapa jam, yang penting rutin belajar dan paham, itu
lebih baik.

 Cobalah banyak latihan menghadapi soal-soal, cobalah anda luangkan waktu


untuk mengotak-atik soal yang anda kerjakan, soal yang sulit juga , agar otak
anda selalu terasah sehingga lebih mudah ingat, dan kalau terbiasa anda bisa
mengerjakan tanpa menulis caranya.

 Perhatikan dengan cermat dan penuh konsentrasi ketika guru sedang


menerangkan suatu atau menjelaskan materi. Karena apa yang disampaikan
guru kadang tidak ada dalam buku pelajaran sehingga anda akan bertambah
ilmu. Ketika anda fokus dan memperhatikan penjelasan guru, secara tidak
langsung anda telah belajar bertahap, dan apabila belum jelas, maka jangan
pernah takut untuk bertanya.

367
Ingat, untuk sukses tidak diraih dengan instan, namun dengan proses, maka
teruslah belajar dan belajar. Semoga anda sukses selalu.

368
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Mengapa anda perlu belajar?


2. Perlukah anda menemukan tipe belajar anda, bagaimana anda menemukan tipe
belajar anda?
3. Tips apa saja yang dapat anda lakukan agar anda merasa senang dan nyaman
dalam belajar?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


menemukan cara /tipe belajar yang tepat bagi saya.

369
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Peran teman sebaya dalam

pengembangan karier.

2. Bidang Bimbingan : Karir

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Agar siswa dapat mencapai kematangan

karier.

5. Fungsi Layanan : Pengembangan.

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Ceramah, diskusi dan penugasan

12. Media dan Alat : power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
-Guru BK menjelaskan tentang peran teman sebaya
Kegiatan inti 30’
dalam pengembangan karier.
370
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan
materi tentang teman sebaya, jenis-jenis pekerjaan,
kegiatan yang bisa dimanfaatkan untuk
mengembangkan karier.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
kembali tentang hasil diskusinya.
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan
jenis-jenis pekerjaan dan tugas yang dilaksanakan.
Serta peran teman sebaya dalam pengembangan
karier.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara
bergantian ,kelompok yang lain memberi
tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah
disiapkan.

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

2. Buku yang relevan dengan materi

15. Rencana Penilaian :

a. Laiseg
b. Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
c. Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap Jenis-jenis pekerjaan yang ada di
lingkungan sekitar Dan tugas-tugas yang
dilaksanakan. Serta peran teman Sebaya
dalam pengembangan karier.
(Comportable) Perasaan yang dialami
peserta didik setelah menerima layanan
informasi tentang jenis-jenis pekerjaan yang
ada dilingkungan sekitar dan tugas-tugas

371
yang dilaksanakan, peran teman sebaya
dalam pengem bangan karier.
(Action) Rencana tindakan yang akan
diambil peserta didik setelah menerima
layanan ini.

d. Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam


waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat mengetahui jenis-jenis pekerjaan
dan tugas-tugas yang dilakukan serta peran
teman sebaya dalam pengembangan karier.

e. Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam


waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat memahami jenis-jenis
pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar,
serta perannya dalam pengembangan karier.

16. Catatan Khusus : ……………………………………………………

……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media
372
Lampiran 1 : Uraian Materi

PERAN TEMAN SEBAYA DALAM PENGEMBANGAN KARIR

Untuk mencapai karir, banyak sekian faktor yang mempengaruhinya baik positif
maupun negative. Salah satu faktor tersebut adalah peranan lingkungan.

 Peran Teman Sebaya

Peran teman sebaya dalam upaya individu untuk mengembangkan karirnya


antara lain, sebagai berikut :
 Peran positif, antara lain :
a. Memberikan informasi yang kita perlukan
b. Memberikan motivasi / dorongan untuk belajar.
c. Dapat bertukar pikiran untuk menambah wawasan.
d. Memberikan hiburan saat kita sedih.
e. Menegur kita apabila salah.
f. Selalu ada saat dibutuhkan
g. Selalu memaafkan kesalahan kita

 Peran negatif, antara lain :


a. Suka memaksakan kehendak.
b. Suka mengganggu saat kita sedang belajar.
c. Mengajak kita untuk melakukan hal-hal yang dilarang.
d. Memusuhi siapa saja yang tidak mau menuruti keinginannya.
e. Suka mencari kesalahan orang lain
Dan masih banyak lagi pengaruh dan peranan dari teman sebaya.

Sebagai manusia yang sempurna dengan bekal akal pikiran, dengan penuh
penuh kecerdasan, banyak cara yang dapat kita lakukan untuk dapat memilih teman,
antara lain kita harus mau belajar dari pengalaman orang lain, membaca buku / koran,
mendengarkan berita di tv dan radio, dsb.
Oleh sebab itu, akan lebih baik jika kita banyak memiliki teman, berdasarkan
pengalaman hidup yang kita peroleh dari lingkungan sekitar kita.
Agar kita tidak mudah terpengaruh dengan peran negatif teman sebaya, kita
harus memiliki pribadi yang tangguh

373
 Pengembangan Karir

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan karir yaitu:

a. Mampu mengenal diri sendiri.


Kita harus mengetahui kelebihan dan kelemahan diri, mengenal
lingkungan kita.
b. Menentukan tujuan.
Mengerjakan suatu pekerjaan tanpa adanya tujuan yang pasti dan njelas,
maka pekerjaan yang kita lakukan adalah sia-sia.
c. Menentukan langkah / cara untuk mencapai tujuan.
Menentukan apa yang kita lakukan adalah hal yang penting, karena hal itu
akan memandu kita untuk berjalan lebih terarah, teratur, dan lebih cepat
mencapai tujuan.
d. Berdisiplin.
Segala sesuatu yang dilakukan penuh displin/ketepatan, pasti akan
menghasilkan sesuatu yang baik
e. Selalu waspada terhadap perilaku teman sebaya.
Karena bagi remaja teman adalah segalanya melebihi daripada
hubungannya dengan keluarga.

Remaja merupakan pribadi yang labil, mereka cenderung berteman dengan


sekelompok teman sebayanya, walau kadang remaja tersebut belum memahami betul
perilaku temannya tersebut. Oleh sebab itu remaja perlu mengetahui dan memahami
pergaulan yang baik di luar rumah dengan teman sebaya baik teman pria/wanita. Untuk
itu, sebagai remaja yang cerdas harus mampu memahami perannya sebagai pria atau
wanita yang wajar, sehingga dalam pergaulan remaja tersebut tidak mengalami
hambatan.
Beberapa contoh Pemanfaatan kegiatan diluar rumah dan sekolah dengan
teman sebaya untuk pengembangan karir, antara lain ; Remaja Masjid, Tutor TPA /
TPQ, Kelompok pengajian remaja / madrasah, Kajian Kitab, Karang Taruna, Himpunan
pecinta alam, Komunitas peduli lingkungan, Pramuka, volly, sepak bola, badminton,
dan sebagainya.
Untuk memanfaatkan hubungan teman sebaya baik pria maupun wanita
hendaknya harus dapat bersikap santun, ramah, toleransi, ikhlas membantu teman,
saling mengingatkan, tidak sombong jika berprestasi dan tidak rendah diri bila gagal.
374
Beberapa hal yang perlu diperhatikan, dalam pengembangan karir baik pria
maupun wanita antara lain :
a) Untuk menentukan karir perlu memahami kemampuan baik bakat
maupun minatnya.
b) Persahabatan itu penting, karena tanpa teman kita tidak bisa bertukar
pikiran, untuk itu kita harus selalu menghargai dan menghormati teman.
c) Kedudukan pekerjaan, keahlian, tidak perlu dibeda-bedakan antara pria
dan wanita, semua punya kemampuan yang saling menunjang.
d) Peran teman sebaya cukup besar dalam pengembangan karir, oleh sebab
itu remaja harus mampu memanfaatkan persahabatan dengan teman
sebaya dengan baik, agar remaja lebih punya semangat untuk
mengembangkan karirnya.

Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa

1. Sebutkan jenis-jenis pekerjaan yang ada dilingkungan sekitar kalian! dan apa
yang menjadi tugas dari masing-masing pekerjaan tsb?
2. Apa peran teman sebaya dalam pengembangan karier anda?
3. Kegiatan-kegiatan apa yang bisa dilakukan saat ini untuk mengembangkan
karier anda kelak?

375
Lampiran 3 : Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencetang ( V ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban
“TIDAK’

Apabila anda tidak setuju.

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


menemukan karier yang cocok dengan diri saya

376
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Kemandirian di usia dini.

2. Bidang Bimbingan : Pribadi.

3. Jenis Layanan : Penguasaan konten.

4. Tujuan Layanan : Agar siswa dapat lebih mandiri dan

bertanggung jawab

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).

377
-Guru BK menjelaskan tentang pengertian mandiri.
Kegiatan inti 30’
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan
tentang kemandirian.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
tentang kemandirian, ciri-ciri kemandirian, contoh-
contoh prilaku mandiri dan pentingnya kemandirian
bagi siswa.
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan
tentang pengertian mandiri, contoh-contoh prilaku
mandiri sesuai dengan usia, ciri-ciri kemandirian.
Serta menyimpulkan
pentingnya kemandirian bagi seorang pelajar.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara
bergantian ,kelompok yang lain memberi
tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap
peserta didik menuliskan di kertas yang sudah
disiapkan.

14. Sumber Mater : 1. Media Bimbingan dan Konseling


2. Buku yang relevan dengan materi

15. Rencana Penilaian :

a. Laiseg
b. Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
c. Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap pentingnya kemandirian bagi
seorang pelajar.
(Comportable) Perasaan yang dialami
peserta didik setelah menerima layanan
informasi tentang kemandirian diusia dini.
(Action) Rencana tindakan yang akan
diambil peserta didik setelah menerima

378
layanan ini.

d. Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam


waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat bersikap lebih mandiri dan
bertanggunng jawab.
e. Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat lebih bersikap mandiri
dalam setiap tugas dan tanggung jawabnya.

16. Catatan Khusus : ...…………………………………………………

……………….,
……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media

379
Lampiran :1. Uraian Materi

KEMANDIRIAN DI USIA REMAJA

Pada usia remaja terjadi pertumbuhan yang pesat, maka tampak remaja secara
fisik tubuhnya menjadi besar namun dalam perkembangan psikhisnya masih bersifat
kekanak-kanakan. Karenanya tidak jarang remaja menjadi pemurung, mudah
emosional dan tidak mau disebut sebagai anak lagi, tetapi juga keberatan kalau disebut
dewasa. Remaja dikatakan dewasa karena berkaitan dengan perkembangan
kemandirian dan rasa tanggung jawab.
Perkembangan kemandirian merupakan suatu masalah penting sepanjang
kehidupan manusia. Kemandirian dipengaruhi oleh perubahan-perubahan fisik, yang
pada gilirannya memicu terjadinya perubahan emosional. Perubahan logis yang
memberikan pemikiran tentang cara berfikir yang mendasari tingkah laku, serta
perubahan nilai dalam peran sosial melalui pengasuhan orangtua dan aktifitas individu.
Masalah kemandirian menuntut kesiapan individu baik fisik maupun emosional untuk
mengatur, dan melakukan aktifitas atas tanggung tanggung jawabnya sendiri tanpa
menggantungkan diri pada orang lain.
Kemandirian biasanya ditandai dengan kemampuan menentukan nasib sendiri,
kreatif dan inisiatif, mengatur tingkah laku, bertanggung jawab, mampu menahan diri,
membuat keputusan, serta mampu mengatasi masalah tanpa ada pengaruh dari orang
lain. Kemandirian merupakan sikap otonomi dimana individu relatif bebas dari pengaruh
penilaian, pendapat dan keyakinan orang lain. Dengan kemampuannya, individu
diharapkan lebih bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Kemandirian
mengandung pengertian:
1. Suatu kondisi dimana seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi
kebaikan dirinya sendiri.
2. Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang
dihadapi.
3. Memiliki kepercayaan diri dan melaksanakan tugas-tugasnya.
4. Bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

Robert Havighurt (1972), membedakan kemandirian atas empat bentuk, yaitu:

1. Kemandirian emosi, yaitu kemampuan mengontrol emosi sendiri dan tidak


tergantungnya kebutuhan emosi pada orang lain.
2. Kemandirian ekonomi, yaitu; kemampuan mengatur ekonomi sendiri dan tidak
tergantungnya kebutuhana ekonomi orang lain.
3. Kemandirian intelektual, yaitu: kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah
yang sedang dihadapi.
4. Kemandirian sosial, yaitu: kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan
orang lain dan tidak tergantung pada aksi orang lain.

380
Pentingnya kemandirian bagi seorang pelajar dapat dilihat dari situasi
kompleksitas kehidupan, yang secara langsung atau tidak langsung memberikan
pengaruh. Berbagai fenomena yang sering terjadi karena kurangnya kemandirian
pelajar, dan sangat perlu perhatian, seperti: perkelaian antar pelajar, penyalagunaan
obat dan alkohol, perilaku agresif, dan berbagai perilaku menyimpang yang sudah
mengarah pada tindak kriminal. Dalam konteks proses belajar, fenomena pelajar yang
kurang mandiri dalam belajar, yang dapat menimbulkan gangguan mental pada
pendidikan lanjutan, kebiasaan belajar yang kurang baik( tidak betah belajar lama, atau
belajar hanya menjelang ujian, membolos, menyontek, dan mencari bocoran soal-soal
ujian).
Beberapa gejala yang berhubungan dengan permasalahan kemandirian yang
perlu mendapat perhatian, diantaranya adalah:
1. Ketergatungan disiplin pada kontrol luar bukan karena niat sendiri yang ikhlas.
Perilaku seperti itu mengarah pada tidak konsisten, perilaku formalistik,
keterpaksaan, sehingga menghambat etos kerja dan kehidupan yang mapan.
2. Sikap tidak peduli terhadap lingkungan hidup, yang menunjukkan kemandirian
masyarakat yang masih rendah, karena manusia mandiri adalah manusia yang
tidak lepas dari lingkungannya.
3. Sikap hidup konformistis tanpa pemahaman dan konformistis dengan
mengorbankan prinsip, adanya faham segala sesuatu bisa diatur yang
berkembang dalam masyarakat. Hal tersebut menunjukkkan ketidakjujuran
dalam berfikir dan bertindak serta kemandirian yang masih rendah.

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Pentingkah kemandirian bagi kalian sebagai seorang pelajar?


2. Apa yang sudah kalian lakukan agar kalian lebih mandiri?

381
Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan
jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


lebih dapat mandiri.

382
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Kenali bakat demi karier.

2. Bidang Bimbingan : Pribadi.

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Agar siswa dapat mengenal bakat

masing-masing untuk mengembangkan

karier.

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini
kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam
pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan
baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- Guru BK menjelaskan tentang bakat.
Kegiatan inti 30’
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
383
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang bakat,
jenis-jenis bakat, cara mengenal bakat dan cara
mengembangkan bakat.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
kembali tentang bakat, jenis-jenis bakat, cara
mengenal bakat,cara mengembangkan bakat yang
dapat digunakan untuk mengembangkan karier.
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan
bakatnya sendiri, kemudian menghubungkan
dengan karier yang mungkin dapat dikembangkan
dengan bakat tersebut.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara
bergantian ,kelompok yang lain memberi
tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

2. http://pusatbahasa.diknas.go.id

15. Rencana Penilaian :

a. Laiseg :
b. Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
c. Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap bakat yang dimilikinya.
(Comportable) Perasaan yang dialami
peserta didik setelah menerima layanan
informasi tentang bakat.
(Action) Rencana tindakan yang akan
diambil peserta didik setelah menerima
layanan ini.
d. Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat mengenal bakatnya sendiri untuk

384
mengembangkan kariernya.
e. Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat memahami bakat yang
dimiliki untuk mengembangkan kariernya.

16. Catatan Khusus : ……………………………………………………

……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media

385
Lampiran :1. Uraian Materi

A. Pengertian Bakat

Bakat adalah sebuah sifat dasar, kepandaian dan pembawaan yang dibawa
sejak lahir, misalnya menulis (http://pusatbahasa.diknas.go.id). Bakat adalah
kemampuan bawaan sejak lahir yang merupakan potensi diri yang masih memerlukan
pengembangan melalui pendidikan, pembelajaran/pelatihan hingga menjadi kecakapan,
pengetahuandan ketrampilan khusus. Misalnya kemampuan berbahasa, bermain
musik, melukis bernyanyi menari dsb. Kita merasa begitu mudah, lancarsaat belajar,
berlatih, beraktifitas disuatu bidang dan merasa menikmatinya saat melakukannya,
maka kemungkinan besar dibidang tersebut bakat yang kita miliki.
Bakat bukanlah merupakan potensi tunggal, melainkan merupakan sekelompok
potensi yang secara bertingkat membentuk bakat. Misalnya pada bakat musik terdapat
kemampuan membedakan nada, kepekaan akan keserasian suara, kepekaaan irama
dan nada.
Bakat baru muncul menjadi suatu kemampuan khusus bila ada kesempatan
untuk berkembang atau dikembangkan, mungkin saja terjadi pada seseorang bakatnya
tidak berkembang karena yang bersangkutan belum mengetahui dan tidaak
mengembangkan bakatnya, sehingga menjadi bakat yang terpendam.
Berdasarkan hal tersebut, maka kita perlu mengenali dan memahami bakat kita
secara mendalam, sungguh-sungguh dan fokus. Karena mengenal, memahami dan
mengembangkan bakat akan berpenaruh besar terhadap keberhasilan karier kita.
.Ciri-ciri bakat, yaitu:

 Bakat merupakan kondisi atau kualitas yang dimiliki seseorang, yang


memungkinkan seseorang tersebut akan berkembang pada masa mendatang. 

 Bakat merupakan potensi bawaan yang masih membutuhkan latihan agar dapat
terwujud secara nyata. 

 Bakat dapat muncul perlu digali, ditemukan, dilatih, dan dikembangkan. 

 Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu,


akan tetapi harus ditunjang dengan minat, latihan, pengertian, pengetahuan,
pengalaman, dan dorongan. 

 Bakat yang tidak disertai minat, maupun minat yang tidak disertai bakat, akan
menimbulkan gap. Bila orang tua tidak cukup cermat misalnya dengan hal ini
akan berdampak buruk bagi anak. 

386
Aspek-aspek Bakat:

 Aspek perseptual: meliputi kemampuan dalam memberikan penilaian atau


pemahaman terhadap sesuatu. 

 Aspek psikomotor: meliputi kemampuan fisik seperti kekuatan fisik, kecepatan


gerak, ketelitian dan ketepatan, koordinasi dan keluwesan anggota tubuh. 

 Aspek intelektual: meliputi kemampuan mengingat dan mengevaluasi suatu


informasi
Bakat ada dua jenis yaitu :

1. Bakat di bidang akademis adalah prestasi yang diraih/diperoleh di sekolah untuk


melihat bakat di bidang akademis dapat dilakukan dengan melihat / merinci nilai
raport.
2. Bakat di bidang non akademis adalah prestasi di bidang seni, olahraga,
ketrampilan dll. Misalnya : olah raga, kesenian, memasak, menjahit dll.

B. Pengertian Minat

Minat adalah seberapa besar seseorang merasa suka/tertarik atau tidak


suka/mengabaikan kepada suatu rangsangan. Minat adalah dorongan yang kuat bagi
seseorang untuk melakukan segala sesuatu yang menjadi keinginannya. Minat
merupakan faktor yang dapat mengarahkan bakat dan keberadaannya merupakan
faktor utama dalam pengembangan bakat.Kata minat lebih menggambarkan motivasi,
yang mempengaruhi perhatian, berpikir dan berprestasi
Spesifikasi minat dapat dibedakan menjadi:

 Minat pribadi (personal interest), yaitu ciri pribadi individu yang relatif stabil.
Minat pribadi ditujukan pada suatu kegiatan atau topik yang spesifik (misalnya
minat pada olah raga, ilmu pengetahuan, musik, tarian, komputer, dan lain-lain).

 Minat situasional, yaitu minat yang ditumbuhkan oleh kondisi atau faktor
lingkungan, misalnya peran pendidikan formal, informasi yang diperoleh melalui
buku, internet atau televisi. 

 Minat sebagai keadaan psikologis, yakni bila seseorang memiliki penilaian yang
tinggi untuk suatu kegiatan (value of activity) dan pengetahuan yang tinggi
terhadap kegiatan tersebut.

387
Minat ada 2 bidang yaitu:

1. Minat bidang akademis, minat ini erat hubungannya dengan masalah


Sekolah misalnya :
1. Setelah lulus SMP, mana yang akan dipilih SMA atau SMK ?
2. Mata pelajaran apa yang anda senangi
2. Minat bidang pekerjaan , minat ini merupakan pendorong dalam mencapai cita-
cita. Misalnya :

Rina mempunyai cita-cita ingin menjadi guru, dalam kegiatan yang ia lakukan,
senang belajar kelompok untuk melatih mengungkapkan / mengutarakan pendapat,
senang mengajari anak-anak yang usia di bawahnya.
Jadi minat merupakan kecenderungan atau arah keinginan terhadap sesuatu
untuk memenuhi dorongan hati, minat merupakan dorongan dari dalam diri yang
mempengaruhi gerak dan kehendak terhadap sesuatu, merupakan dorongan kuat bagi
seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan
cita-cita yang menjadi keinginannya. 
Minat adalah suatu pengetahuan yang dikenal lebih dahulu, baru setelah
mengenalnya akan timbul keinginan dan untuk mewujudkan keinginan tersebut, contoh
Rahmad senang dengan pengetahuan mesin otomotif dan ia sering pergi ke bengkel
untuk mengamatinya, maka si Rahmad apabila lulus SMP berminat melanjutkan
sekolah di SMK Teknik dibidang mesin otomotif.

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apakah kalian sudah menemukan bakat kalian?


2. Bagaimana cara menemukan dan mengembangkan bakat kalian?
3. Adakah manfaat bakat yang kalian miliki dengan karier mendatang?

388
Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


menemukan bakat saya.

389
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Mengenal minat demi suksesna karier.

2. Bidang Bimbingan : Karier.

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Agar siswa dapat mengenal minat dan

menumbuhkannya demi suksesnya

karier.

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Ceramah,Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita
akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan,
kita sepakat akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
-Guru BK menjelaskan tentang minat.
Kegiatan inti 30’
- Guru BK membagi kelas menjadi
4 kelompok, 1 kelompok 8 orang
390
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang minat
jenis minat, mengenal dan menumbuhkan minat.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
kembali tentang bagaimana mengenal dan
menumbuhkan minat demi suksesnya karier.
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan
manfaat dari adanya minat dan menyimpulkannya.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara
bergantian ,kelompok yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

2. Buku yang relevan dengan materi

15. Rencana Penilaian :

a. Laiseg
b. Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
c. Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap minat yang dimiliki.
(Comportable) Perasaan yang dialami
peserta didik setelah menerima layanan
informasi tentang mengenal minat demi
suksesnya karier.
(Action) Rencana tindakan yang akan
diambil peserta didik setelah menerima
layanan ini.

d. Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam


waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat mengetahui dan memahami
minat yang ada dalam dirinya.

391
e. Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat menumbuhkan minatnya
demi karier kelak.

16. Catatan Khusus : …………………………………………………………

……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media

392
Lampiran :1. Uraian Materi

MENGENALI MINAT DEMI SUKSESNYA KARIR

Mengenali minat kita sejak dini amat membantu usaha kita meniti karier
sehingga kelak karier yang kita jalani benar-benaar sesuai dengan minat kita. Dengan
demikian kita bisa menjalani karier dengan nikmat enjoy, tanpa tekanan, karena yang
kita rencanakan, kita laksanakan , yang kita kembangkan semuanya seuai dengan
minat yang ada pada diri kita

Pengertian Minat
John holand seorang psikolog kenamaan mendefinisikan minat sebagai
aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan
memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan
seseorang di area tertentu dimana ia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan
menunjukkkan kinerja yang tinggi.
Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya
minat untuk hal tersebut atau hal yang berkaitan dengan bidang yang akan ditekuni dan
dikembangkan.
Minat adalah seberapa besar seseorang merasa suka/tertarik atau tidak
suka/mengabaikan kepada suatu rangsangan. Minat adalah dorongan yang kuat bagi
seseorang untuk melakukan segala sesuatu yang menjadi keinginannya. Minat
merupakan faktor yang dapat mengarahkan bakat dan keberadaannya merupakan
faktor utama dalam pengembangan bakat.Kata minat lebih menggambarkan motivasi,
yang mempengaruhi perhatian, berpikir dan berprestasi
Spesifikasi minat dapat dibedakan menjadi:

 Minat pribadi (personal interest), yaitu ciri pribadi individu yang relatif stabil.
Minat pribadi ditujukan pada suatu kegiatan atau topik yang spesifik (misalnya
minat pada olah raga, ilmu pengetahuan, musik, tarian, komputer, dan lain-lain).

 Minat situasional, yaitu minat yang ditumbuhkan oleh kondisi atau faktor
lingkungan, misalnya peran pendidikan formal, informasi yang diperoleh melalui
buku, internet atau televisi. 

 Minat sebagai keadaan psikologis, yakni bila seseorang memiliki penilaian yang
tinggi untuk suatu kegiatan (value of activity) dan pengetahuan yang tinggi
terhadap kegiatan tersebut.

393
Minat ada 2 bidang yaitu:

1. Minat bidang akademis, minat ini erat hubungannya dengan masalah


Sekolah misalnya :
1. Setelah lulus SMP, mana yang akan dipilih SMA atau SMK ?
2. Mata pelajaran apa yang anda senangi
2. Minat bidang pekerjaan , minat ini merupakan pendorong dalam mencapai cita-
cita. Misalnya :

Rina mempunyai cita-cita ingin menjadi guru, dalam kegiatan yang ia


lakukan, senang belajar kelompok untuk melatih mengungkapkan /
mengutarakan pendapat, senang mengajari anak-anak yang usia di bawahnya.
Jadi minat merupakan kecenderungan atau arah keinginan terhadap sesuatu
untuk memenuhi dorongan hati, minat merupakan dorongan dari dalam diri yang
mempengaruhi gerak dan kehendak terhadap sesuatu, merupakan dorongan kuat bagi
seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan
cita-cita yang menjadi keinginannya. 
Minat adalah suatu pengetahuan yang dikenal lebih dahulu, baru setelah
mengenalnya akan timbul keinginan dan untuk mewujudkan keinginan tersebut, contoh
Rahmad senang dengan pengetahuan mesin otomotif dan ia sering pergi ke bengkel
untuk mengamatinya, maka si Rahmad apabila lulus SMP berminat melanjutkan
sekolah di SMK Teknik dibidang mesin otomotif.

Minat bisa dikategorikan dalam 12 Jenis antara lain :


1. Mechanical : Minat terhadap aktivitas yang berhubungan dengan
mesin, atal-alaty, perkakas dan daya mekanik
contohnya menjadi mInsinyur Sipil ,montir
2. Out Door : Minat terhadap aktivitas yang dilakukan di luar atau di
lapangan, atau pekerjaan yang berhubungan dengan
hal
hal rutin di luar , seperti Nelayan, Sopir, Bertani di
sawah,
pesepakbola dll.
3. Medical : Minat terhadap aktivitas yang terkait dengan
pengobatan,
394
mengurangi akibat umumnya. Contohnya dokter,ahli
bedah, perawat, farmasi, fisioterapi dan laiin.
4. Praktical : Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan
Pekerjaan praktis, yang bisa dilakukan dengan
ketrampilan, contohnya karya pertukangan , ahli
bangunan.
5. Clarical : Minat terhadap aktivitas yang berhubungan dengan
tugas- tugas rutin yang memerlukan ketelitian dan
ketepatan dalam perhitungan, contohnya manager
bank, sekertaris perusahaan, pegawai.
6. Social Service : Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan
kesejahteraan masyarakat, keinginan menolong,
membimbing dan menasehati, keinginan mengerti
orang lain, dan mempunyai ide.
7. Musical : Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan music ,
baik memainkan, mendengarkan, bernyanyi atau
membaca sesuatu yang berhubungan dengan musik,
penghargaan terhadap musik , contohnya pemain
musik, komponis , guru musik, penikmat musik.
8. Laterarary : Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan buku
buku, kegiatan membaca, mengarang, contohnya
wartawan, pengarang, penyair, penulis scenario drama/
film/sinetron.
9. Aesthetic : Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan
keindahan, bersifat seni dan menciptakan sesuai yang
bernilai seni. Contohnya seniman, artik, arsitek,
perancang
10. Personal Contact : Minat yang berkaitan dengan manusia, diskusi,
membujuk, bergaul dengan orang lain, atau sesuatu
yang membutuhkan kontak dengan masyarakat.
Contoh bidang penjualan/sales, penyiar , konselor,

395
motivator, broker.
11. Scientific : Minat yang berkaitan dengan kreativitas dan analisis,
penyelidikan, dan experiment, kimia dan pilmu
pengetahuan umum, contoh; ilmuwan, Insinyur, ahli
biologi dll.
12. Computational : Minat yang berkaitan dengan angka-angka, seperti
akuntan, ahli statistic, auditor, guru matematika, kasir.
Nah dari paparan itu kita bisa mempunyai gambaran kira-kira minat kita masuk
dalam kategori yang mana ya? Kategori pertama kah? Atau kedua kah? Atau ketiga
kah? Atau yang lain.
Bagaimana kita bisa tahu minat kita? ada dua cara yang umum dilakukan.
Seperti halnya bakat , minatpun bisa diketahui secara awam dengan merasakan
kenginan kuat kita terhadap suatu bidang maka sebenarnya di situlah letak minat kita,
itulah minat kita.
Sementara secara ilmiah cara yang sangat umum digunakan untuk mengetahui
minat sesorang adalah dengantes minat. Tes ini tersusun dalam bentk seperangkat alat
ukur yang telah diuji kesakhihannya secara ilmiah, dimana hasilnya sangat kecil
kemungkinan salahnya. Dari hasil tes minat itu akan tergambar secara ilmiah minat kita
kemudian masuk kategori apa. Kemudian dari hasil itu kita mendapat saran sebaiknya
aktivitas apa yang harus kita tekuni agar sukses karier di masa depan kita.
Kalau sudah kita ketahui maka langkah berikutnya adalah memberi ruang agar
minat itu mendapatkan kesempatan untuk terpenuhi dalam bentuk aktivitas yang sesuai
sehingga akan menghasilkan suatu keahlian yang amat berguna bagi karier kita.

Memadukan Bakat dan Minat

Jika ternyata minat sudah kita ketahui, demikian juga dengan bakat kita maka
langkah selanjutnya adalah memadukan antara keduanya melalui aktivitas yang tepat,
usaha keras, terarah, terprogram dan terukur dalam setiap tahabnya. Langkah
konkritnya misalnya, ketika sekarang kita kelas 9 SLTP maka dari hasil tes psikologi
dan pemahaman diri kita mempunyai bakat dan minat di bidang tertentu maka kita bisa
merumuskan studi lanjut yang seharusnyakita tempuh, aktivitas yang kita tekuni dan
lingkungan yang bisa mendukung, fasilitas yang bisa mendukung, teman pergaulan
yang menyokong dan sebagainya.

396
Dimana kita bisa mendapatkan tempat mengembangkan bakat dan minat
kita, kemana kita harus berkonsultasi untuk keberhasilan perkembangan bakat dan
minat kita, Siapa yang bisa mendukung berkembangnya bakat dan minat kita?
Jawabnya, ada banyak alternatif untuk itu, antara lain dengan masuk klub sesuai
dengan bakat minatnya, misalnya yang bakat minatnya, umpamanya masuk klub
olahraga, klub musik, klub drama, klub teknologi dan sebagainya.
Kemudian kita juga bisa berkonsultasi dengan konselor sekolah, kepada
nara sumber orang-orang sukses di bidangnya sesuai dengan bakat minat kita. Teman
sebaya yang sama bakat dan minatnya juga bisa menjadi pendukung suksesnya
perkembangan bakat minat kita. Mereka akan bisa menjadi teman yang asyik untuk
bertukar fikiran dan bersama-sama melakukan aktivitas sesuai dengan bakat kita, tanpa
rasa sungkan atau jarak dsiantara kita dengan mereka. Itu akan bisa menjadi sumber
energi yang tak bisa dianggap ringan untuk perkembangan bakat dan minat kita.
Mereka bisa menjadi sumber inspirasi, pemberi masukan yang bisa kita gunakan
sebagai untuk mengembangkan bakat dan minat kita sehingga bisa optimal pencapaian
hasilnya.
Yang tak kalah pentingnya adalah dukungan orang tua. Orang tua adalah
orang yang amat dekat dengan kita , yang melahirkan kita, membesarkan kita, yang
membiayai kita maka mendapatkan dukungan darinya merupakan suatu keniscayaan.
Sebaliknya ‘meninggalkannya’ jelas merupakan “sumber konflik” yang sebisa mungkin
kita hindari karena akan menjadi “sumber ketidak bahagiaan” dalam hidup kita.
Betapa banyak contoh itu , misalnya anaknya suka basket karena merasa itulah
bakat dfan minatnya, sementara orang tuanya melihat anak ini dengan
“mengatasnamakan’ mengembangkan basketnya kemudia n berkonflik dengan orang
tua berkepanjangan sampai tidak pulang ke rumah atau tak bertegur sapa dengan
orang tuanya sampai menganggap orang tuanya sebagai” penghambat kariernya”.
Padahal sebenarnya yang dimaksud orang tuanya bukan begitu , silakan berlatih dan
bermain basket , tetapi jangan sampai meninggalkan belajar, meninggalkan sholat,
apalagi meninggalkan rumah sampai larut malam tanpa sepengetahuan orang tua.
Sebagai orang tua, adalah wajar berpendapat seperti itu den gan harapan agar
anaknya menjadi sukses dan tawadhu’ rendah hati, hormat pada orang tua. Tak ada
ceritanya orang yang durhaka kepada orang tua bisa berbahagia hidupnya. Bukankah
kita ingin hidup berbahagia? Bukankah tujuan akhir dari berkembangnya bakat, minat
dan suksesnya karier kita itu sesungguhnya bertujuan untuk tercapainya hidup
bahagia? Adakah diantara kita yang terlalu yakin bahwa orang tua tak punya pengaruh
apa-apa terhadap pencapaian kebahagiaan kita? Mari kita renungkan bersama

Lampiran : Lembar kerja siswa.

1. Apakah kalian sudah mengetahui dan memahami minat kalian?


2. Bagaimana cara kalian untuk mengetahui dan memahami minat kalian?
3. Perlukah menumbuhkan minat kalian, adakah manfaat terhadap karier kalian kelak?

397
Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


menumbuhkan minat saya.

398
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Berfikir logis akan membuka cakrawala.

2. Bidang Bimbingan : Pribadi.

3. Jenis Layanan : Orientasi.

4. Tujuan Layanan : Agar siswa mampu mengembangkan

pengetahuan dan Ketrampilannya yang

bermanfat bagi kehidupannya

kelak.

5. Fungsi Layanan : Orientasi.

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Ceramah,diskusi dan penugasan

12. Media dan Alat : power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita
akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan,
kita sepakat akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
399
- Guru BK menjelaskan tentang berfikir logis akan
Kegiatan inti 30’
membuka cakrawala.
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang cara
berfikir ligis akan membuka cakrawala.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
kembali tentang cara berfikir logis,dan ciri orang
berfikir logis.
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan cara-
cara berfikir logis ciri orang yang berfikir logis, serta
manfaatnya.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara
bergantian ,kelompok yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

2. Buku yang relevan dengan Materi

15. Rencana Penilaian :

a. Laiseg :
b. Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
c. Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap pentingnya kemandirian bagi
seorang pelajar.
(Comportable) Perasaan yang dialami
peserta didik setelah menerima layanan
informasi tentang kemandirian diusia dini.
(Action) Rencana tindakan yang akan
diambil peserta didik setelah menerima
layanan ini.

d. Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam


400
waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat lebih berfikir logis.
e. Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat lebih berfikir logis dalam
kehidupannya.

16. Catatan Khusus : …………………………………………………

……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media

401
Lampiran :1. Uraian Materi

BERFIKIR LOGIS AKAN MEMBUKA CAKRAWALA

Peserta didik yang duduk di kelas 9 sesuai dengan fase-fase perkembangan


maka masuk dalam fase atau masa remaja. Masa remaja adalah masa yang dinamis,
masa penuh gejolak, masa yang tidak labil atau masa panca roba. Fase atau masa
remaja dapat dibagi menjadi 3 (tiga) fase yaitu:
1. Fase Pueral;
2. Fase Negatif;
3. Fase Puber.

A. Fase Pueral
Pueral berasal dari kata puer yang artinya laki-laki. Pada fase ini antara anak laki-
laki dan perempuan mulai memisahkan diri. Pada fase ini anak laki-laki yang
memisahkan diri dari pergaulan dengan anak perempuan karena anak laki-laki
memandang anak perempuan sebagai menjijikkan dan anak perempuan memisahkan
diri dengan anak laki-laki karena memandang anak laki-laki sebagai tukang membual
Pada Fase pueral ini, mereka menunjukkan gejala atau ciri- ciri baik secara individu
maupun dalam pergaulan antara lain:

1. Pada fase ini mereka tidak mau lagi disebut sebagai anak, karena sebutan
tersebut merendahkan mereka. Tetapi mereka juga tidak bersedia disebut
dewasa karena sebutan dewasa dirasa terlalu berat, menganggap terlalu tua;
2. Pada fase ini mereka sudah mulai memisahkan diri dari orang tua atau orang
dewasa di sekitar mereka. Mereka mulai menikmati dunianya sendiri dengan
penuh rahasia. Sehingga mereka kadang-kadang menggunakan bahasa rahasia
atau kode-kode tertentu dalam berkomunikasi;
3. Pada fase ini mereka membentuk kelompok-kelompok untuk bersaing antara
kelompok satu dengan kelompok lainnya, dan juga antar anggota dalam
kelompoknya. Yang memiliki keunggulan dalam kelompoknya mereka itulah
yang dijadikan pemimpin dalam kelompok;

402
4. Pada fase ini mereka memiliki sifat mendewakan tokoh-tokoh yang dipandang
memiliki kelebihan baik tokoh tersebut riil atau hanya dalam cerita atau dongeng;
5. Pada fase ini mereka memiliki keberanian dan kadang-kadang kurang
perhitungan dan agak melupakan tata susila.

B. Fase Negatif
Pada fase ini anak lebih banyak bersikap negatif atau sikap menolak. Sikap ini
hanya berlaku beberapa bulan saja. Tetapi menurut Karl Buhler bahwa sikap menolak
tersebut berlangsung lama, dengan alasan bahwa ciri-ciri fase ini juga masih nampak
pada fase berikutnya.
Adapun ciri-ciri fase ini antara lain:

1. Pada fase ini mereka terhadap segala sesuatu anak bersikap serba ragu, tidak
pasti, tidak senang, tidak setuju, dan sebagainya;
2. Pada fase ini mereka sering murung, sedih, tetapi mereka sendiri tidak tahu apa
sebabnya;
3. Sering melamun tidak menentu dan kadang berputus asa.

C. Fase Puber
Fase puber adalah fase yang paling lama diantara dua fase lainnya, dengan kata lain
fase puber adalah fase inti dari seluruh fase atau masa remaja. Pada fase ini terjadi
perubahan yang cukup drastis pada diri anak baik secara fisik maupun psikis. Puber
berasal dari kata pubes yang artinya bulu. Salah satu ciri khas fase ini adalah sudah
terjadi perubahan atau pertumbuhan alat-alat kelamin.
Adapun ciri-ciri pada fase ini antara lain:

1. Baik pada anak laki-laki maupun perempuan sudah mulai tumbuh rambut-rambut
baru di tempat-tempat tertentu;
2. Pada alat kelamin anak laki-laki sudah menghasilkan sel sperma, sementara
pada anak perempuan sudah menghasilkan sel telur;
3. Pada anak laki-laki sudah mengalami mimpi basah, sementara anak perempuan
sudah mulai mengalami menstruasi;

403
4. Terjadi pertumbuhan otot-otot, pada anak laki-laki dadanya bertambah bidang
dengan otot-otot yang kuat, sementara anak permpuan pinggulnya mulai
melebar;
5. Suara anak laki-laki menjadi berat (parau) sementara anak perempuan menjadi
merdu;
6. Wajah anak laki-laki berubah menjadi lebih nampak persegi sementara anak
perempuan menjadi membulat;
7. Gerakan (motorik) anak laki-laki menjadi lebih kaku dan kasar sementara anak
perempuan menjadi lebih canggung;
8. Pada fase ini mereka, baik pada anak laki-laki maupun perempuan mulai saling
tertarik pada lawan jenis teman sebaya;
9. Pada fase ini mereka, baik laki-laki maupun perempuan sudah mulai tahu cara
menghias diri;
10. Pada fase ini perkembangan tubuhnya mencapai kesempurnaan dan mulai
harmonis. Kesehatan pada fase ini sangatlah kuat sehingga jarang terjadi
kematian pada fase ini.

Berdasarkan uraian di atas diharapkan seorang anak (peserta didik) haruslah


memahami tentang fase-fase yang sedang dialaminya sehingga para peserta didik
dapat memngambil nilai manfaatnya antara lain dapat menyesuaikan diri dengan baik,
baik penyesuaian pada dirinya sendiri secara internal maupun penyesuaian diri pada
lingkungan sekitarnya;
Mulai dari fase awal, manusia sudah memiliki kebutuhan-kebutuhan yang mana
semakin lama menjadi semakin kompleks. Kebutuhan-kebutuhan yang dialami oleh
manusia yang semakin kompleks tersebut akan diiring dengan timbulnya
permasalahan-permasalan yang semakin rumit.
Sehubungan dengan permasalahan-permasalahan tersebut, suatu masalah yang
tidak dapat dihindari oleh anak-anak yang sedang duduk di bangku SMP pada
umumnya dan khususnya anak yang sedang duduk di bangku kelas 9 adalah masalah
tentang masa depan. Masalah tentang masa depan yang paling banyak dirasakan pada
anak tersebut biasanya selalu berkisar pada 2 (dua) permasalahan, yaitu permasalahan

404
tentang pendidikan lanjutan yang sesuai dan juga tentang jenis pekerjaan atau karir di
masa depan yang cocok untuk dirinya.
Pada anak yang duduk dibangku SMP pada umumnya dan anak yang duduk di
bangku kelas 9 khususnya sudah mulai tumbuh dan berkembang kesadaran tentang
pentingnya pendidikan sehubungan dengan masa depannya. Dengan kata lain mereka
mulai menyadari betapa erat hubungan antara masa depan (pekerjaan) dengan tingkat
keberhasilan mereka saat dibangku sekolah.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas ada beberapa langkah-langkah cerdas
dalam menghadapi hal tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Persiapkan diri semaksimal mungkin untuk berhasil dalam belajar saat ini, karena
tingkat keberhasilan meraih nilai sangatlah memberikan banyak peluang untuk
meraih harapan-harapan (cita-cita) lebih lanjut.
2. Dalam meraih cita-cita haruslah memiliki semangat pantang menyerah, selalu
berfikir yang positif tentang masa depan.
3. Arif dan bijaksana dalam menerima kondisi dirinya apa adanya tanpa
menyalahkan fihak lain (misalnya kondisi orang tua, fasilitas yang kurang
mendukung dll) yang pada gilirannya justru akan menjadi faktor penghambat
dapam meraih cita-cita. Kondisi tersebut justru seharusnya sebagai peletup
motivasi yang kuat dalam meraih cita-cita.
4. Berfikirlah secara logis dalam meraih cita-cita, yang mana kita harus menyadari
tentang bakat, minat dan kemampuan yang kita miliki. Minat yang kuat tanpa
disertai kemampuan untuk meraih suatu cita-cita adalah hal yang sangat sulit.
Kemampuan internal (intelektual / kecerdasan) yang tinggi tanpa didukung
kemampuan eksternal (finansial dari orang tua) tidak menutup kemungkinan juga
banyak kendala dalam meraih cita-cita.
5. Dengan landasan berfikir yang logis, akan membuka cakrawala atau wawasan
tentang pendidikan lanjutan yang sesuai dengan cita-citanya.

405
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apa yang sudah anda lakukan untuk dapat menemukan bakat dan minat dalam diri
anda ?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam upaya-upaya
menemukan bakat dan minat anda!
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan
jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini


Menurut saya materi ini sangat menarik
Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan
Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk
menemukan bakat dan minat saya.

406
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : IQ bukan segala-galanya.

2. Bidang Bimbingan : Pribadi.

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Agar siswa mampu mencapai

kematangan itelektual

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Ceramah, diskusi dan penugasan

12. Media dan Alat : power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita
akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan,
kita sepakat akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- -Guru BK menjelaskan IQ, EQ dan SQ.
Kegiatan inti 30’
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang IQ, EQ
dan SQ.
407
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
kembali tentang pengertian IQ, EQ, SQ dan langkah-
langkah untuk mengembangkannya.
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan
pengaruh dan hubungan antara IQ,EQ dan SQ. Serta
menyimpulkannya.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara
bergantian ,kelompok yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

2. Buku yang relevan dengahn materi

15. Rencana Penilaian :

a. Laiseg :
b. Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
c. Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap pentingnya kemandirian bagi
seorang pelajar.
(Comportable) Perasaan yang dialami
peserta didik setelah menerima layanan
informasi tentang kemandirian diusia dini.
(Action) Rencana tindakan yang akan
diambil peserta didik setelah menerima
layanan ini.
d. Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat memahami pentingnya
mengembangkan IQ, EQ dan SQ.

e. Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam


408
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat mengembangkan IQ, EQ
dan SQ sehingga siswa dapat mencapai
keberhasilan dalam kehidupannya.

16. Catatan Khusus : ……………………………………………………

Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media

409
Lampiran :1. Uraian Materi

IQ BUKAN SEGALA – GALANYA

HAKEKAT INTELIGENSI
Inteligensi berasal dari bahasa Latin intelligentia, yang berarti kekuatan akal
manusia.  Sudah banyak sekali definisi yang dibuat para ahli mengenai inteligensi. 
Orang awam seringkali mengartikan ini sebagai kecerdasan, kepintaran, ataupun
kemampuan untuk memecahkan problem yang dihadapi. 

PENDAPAT PARA PSIKOLOGI AHLI TENTANG INTELIGENSI 


Ahli-ahli psikologi memusatkan perhatian pada masalah perilaku inteligensi itu
sendiri daripada membuat batasan apa yang dimaksud dengan inteligensi.  Ini karena
ada anggapan bahwa inteligensi merupakan status mental yang tidak memerlukan
definisi, sedangkan perilaku inteligensi lebih konkrit batasan dan ciri-cirinya sehingga
lebih bermanfaat untuk dipelajari. Dengan mengidentifikasi ciri-ciri dan indikator-
indikator perilaku inteligensi maka dengan sendirinya definisi inteligensi akan
terkandung di dalamnya.
Seorang ahli psikologi bernama Galton (pendekatan Psikofisik), menyatakan
bahwa ada dua karakteristik yang hanya dimiliki oleh orang-orang berinteligensi tinggi
yang membedakannya dari orang-orang yang berinteligensi rendah, yaitu energi/
kemampuan untuk bekerja dan kepekaan terhadap stimulus fisik. 
Sementara itu, Alfred Binet (1857 - 1911), tokoh utama perintis pengukuran
inteligensi, bersama Theodore Simon mendefinisikan inteligensi dengan tiga komponen,
yaitu:
1. kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan;
2. kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah
dilaksanakan.
3. kemampuan untuk mengkritik diri sendiri atau autocriticsm.
Pendapat L.M. Terman ditahun 1916  mendefinisikan inteligensi sebagai
kemampuan seseorang untuk berfikir abstrak.  Goddard, tahun 1946 mendefinisikan
410
inteligensi sebagai tingkat kemampuan pengalaman seseorang untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang langsung dihadapi dan untuk mengantisipasi masalah-masalah
yang akan datang. Edward Lee Thorndike (1874 - 1949), tokoh psikologi
fungsionalisme, mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan memberikan respon
yang baik dari pandangan kebenaran atau fakta. 
Dalam kapasitasnya manusia sebagai makhluk sosial, manusia tersebut
haruslah memiliki kemampuan untuk saling mengenal dan saling memahami antara
satu dengan yang lain. Dalam interaksi sosial yang sehat seperti ini merupakan hal
yang tidak mudah, melainkan memerlukan proses yang cukup panjang, lebih-lebih pada
individu yang belum memiliki kepribadian yang cukup matang. Karena dengan
kepribadian yang cukup matang biasanya individu tersebut memiliki daya toleransi yang
cukup tinggi terhadap kelemahan-kelemahan yang dimiliki orang lain dalam berinteraksi
sosial.
Dalam kehidupan nyata sering terjadi seseorang yang memiliki tingkat IQ tinggi
(cerdas) pada masa sekolahnya selalu menduduki peringkat prestasi yang sangat
membanggakan tapi di kemudian hari ternyata termasuk golongan orang-orang yang
gagal. Gagal dalam arti bekerja apa adanya tidak sesuai dengan kemampuan otaknya.
Tidak sedikit diantara mereka yang bekerja di pabrik, kuli bangunan atau bekerja kasar
lainnya padahal mereka sebenarnya memiliki kecerdasan yang memadai. Sebaliknya
tidak sedikit dalam kehidupan nyata orang-orang yang memililiki kecerdasan pas-pasan
(IQ kategori rata-rata) ternyata sangat sukses dalam hidupnya. Diantara mereka ada
yang memiliki home industri, rental mobil, bahkan tidak sedikit yang memiliki
perusahaan.
Berdasarkan suatu penelitian ternyata orang-orang yang gagal walaupun
memiliki IQ yang cukup tinggi dan orang-orang yang berhasil walaupun tidak
memiliki IQ yang tinggi dikarenakan ada faktor yang menentukan di luar IQ tersebut.
Faktor tersebut adalah apa yang sekarang ini sedang populer yang disebut dengan
Emotional Quotion (EQ) dan Spiritual Quotion (SQ).
Emotional Quotion (EQ) atau kecerdasan emosi baru dikenal secara luas pada
pertengahan tahun 1990 dengan diterbitkannya buku Darnel Goleman : Emotional
Intelligence. Goleman menjelaskan bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan
411
untuk mengenali perasaan kita sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan
baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.
Tiga langkah untuk mengembangkan EQ (Emotional Quotion) adalah sebagai
berikut:
1. Membuka hati : ini adalah langkah pertama karena hati adalah simbol pusat
emosi. Hati kitalah yang merasa damai saat kita berbahagia, hati kita merasa
tidak nyaman ketika sakit, sedih, marah atau patah hati. Kita mulai dengan
membebaskan pusat perasaan kita dari impuls dan pengaruh yang membatasi
kita untuk menunjukkan cinta satu sama lain.
2. Menjelajahi dataran emosi : sekali kita telah membuka hati, kita dapat melihat
kenyataan dan menemukan peran emosi dalam kehidupan. Kita dapat berlatih
cara mengetahui apa yang kita rasakan. Kita mengetahui emosi yang dialami
orang lain. Singkatnya, kita menjadi lebih baik dan bijak menanggapi perasaan
kita dan perasaan orang di sekitar kita.
3. Mengambil tanggung jawab : untuk memperbaiki dan mengubah kerusakan
hubungan, kita harus mengambil tanggung jawab. Kita dapat membuka hati kita
dan memahami peta dataran emosional orang di sekitar kita.
Seseorang yang memiliki EQ yang baik maka orang tersebut akan memiliki
kemampuan untuk me manage (mengatur) emosinya dengan baik. Emosi sering kita
salah kaprah dalam mengartikannya, yaitu sebagai luapan kemarahan. Emosi berbeda
dengan luapan kemarahan. Luapan kemarahan hanyalah merupakan salah satu bentuk
emosi. Emosi pada dasarnya adalah suatu kondisi kejiwaan seseorang karena
pengaruh dari luar. Pengaruh dari luar atau rangsangan dari luar yang ditangkap oleh
indera berbeda-beda sehingga secara otomatis akan mengahasilkan emosi yang
berbeda pula. Seseorang yang menangis belum tentu karena sedih, tapi tidak menutup
kemungkinan orang yang karena bahagia sedemikian rupa menjadi terharu sehingga
menangis. Seseorang yang tersinggung akan memunculkan emosi marah dan lain-lain.
Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam
diri kita yang berhubungan dengan kearifan diluar ego atau jiwa sadar. Pandangan
lain, bahwa SQ adalah kecerdasan manusia yang digunakan untuk berhubungan

412
dengan Tuhan. Asumsinya adalah jika seseorang hubungan dengan Tuhannya baik
maka bisa dipastikan hubungan dengan sesama manusiapun akan baik pula.
Spiritual Quotion (SQ) adalah kecerdasan spiritual penting sekali karena
berpengaruh pada sikap pemimpin itu pada dirinya sendiri dan orang lain. Oleh karena
itu, seorang pemimpin harus mampu melihat sesuatu di balik sebuah kenyataan
empirik sehingga ia mampu mencapai makna dan hakikat tentang manusia. Dengan
demikian, kemanusiaan manusia sungguh-sungguh dihargai.
Para peserta didik , khususnya pada tingkat SMP (kelas 9) yang dalam psikologi
masuk dalam fase remaja (13 – 16/22 tahun) dimana pada fase tersebut adalah fase
panca roba, fase penuh gejolak, fase yang labil dll maka pada usia ini perlu sekali
ditanamkan kepribadian yang memiliki kesadaran yang tinggi tentang penting
berinteraksi sosial secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu bentuk nyata
yang harus tertanam dalam diri peserta didik adalah adanya rasa untuk saling
menghargai, saling menghormati, dapat mengelola emosi dengan baik, menghindari
sikap yang destruktif, dan sikap-sikap lain yang intinya akan terbentuk pribadi yang
dapat saling memahami antara individu satu dengan yang lain. Tidak kalah pentingnya,
kita harus menyadari bahwa keberhasilan dalam berinteraksi sosial juga merupakan
salah satu kunci sukses seseorang dalam meraih cita-cita.
Pada era sekarang ini kecerdasan (IQ) bukanlah satu-satu faktor yang dapat
mengantar manusia kejenjang kesuksesan. Justru dalam kehidupan yang nyata, riil di
lapangan mereka yang sukses mencapai jenjang tertinggi dalam meraih cita-cita adalah
mereka yang memiliki Emotional Quotion (EQ) dan Spiritual Quotion (SQ) yang baik.
Banyak pemimpin negara yang berhasil memimpin negara dengan baik karena adanya
dukungan EQ dan SQ yang mereka miliki, selain IQ yang baik pula tentunya.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka suatu hal yang kurang tepat kalau kita
yang hidup di era sekarang ini hanya mengandalkan kecerdasan (IQ) semata dalam
rangka mencapai kesuksesan maksimal.

413
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. IQ, EQ dan SQ perlu dikembangkan, bagaimana kalian mengembangkannya?


2. Apakah keberhasilan seseorang hanya ditentukan oleh IQ saja? Jelaskan!

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini


Menurut saya materi ini sangat menarik
Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan
Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk
menemukan bakat dan minat saya.

414
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Hidup bahagia dalam meraih cita-cita.

2. Bidang Bimbingan : Pribadi.

3. Jenis Layanan : Orientasi.

4. Tujuan Layanan : Agar siswa dapat mencapai kematangan

intelektual Guna mencapai kehidupan

yang bahagia.

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Ceramah,diskusi dan penugasan

12. Media dan Alat : power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita
akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan,
kita sepakat akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- - Guru BK menjelaskan tentang hidup bahagia dalam
Kegiatan inti 30’
meraih cita-cita.
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
415
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang hidup
bahagia dalam meraih cita-cita.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
kembali tentang tujuan manusia hidup, dan ukuran
kebahagiaan hidup manusia.
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan tujuan
hidup masing-masing anggota kelompok dan cara
meraihnya.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara
bergantian ,kelompok yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

2. Buku yang relevan dengan materi

15. Rencana Penilaian :

a. Laiseg :
b. Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
c. Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap pentingnya kemandirian bagi
seorang pelajar.
(Comportable) Perasaan yang dialami
peserta didik setelah menerima layanan
informasi tentang kemandirian diusia dini.
(Action) Rencana tindakan yang akan
diambil peserta didik setelah menerima
layanan ini.
d. Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat menentukan cara untuk meraih
cita-ciatanya.

416
e. Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat bersikap dan berusaha
untuk dapat meraih cita-citanya, agar dapat
mencapai kebahagiaan hidupnya.

16. Catatan Khusus : …………………………………………………

……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media

417
Lampiran :1. Uraian Materi

HIDUP BAHAGIA

DALAM MERAIH CITA-CITA

Manusia secara kodrati selain sebagai makhluk individu juga sebagai makluk
sosial. Manusia diciptakan selain memiliki kemampuan-kemampuan
mengaktualisasikan kemampuannya secara individu juga diharapkan memiliki
kemampuan berinteraksi sosial secara baik. Manusia dalam hidupnya senantiasa
mencari dan mencari apa yang disebut dengan kebahagiaan. Kebahagiaan yang hakiki
tidak dapat diukur dengan ukuran yang bersifat duniawi semata, misalnya: kekayaan,
derajat atau titel yang disandang dll. Kebahagiaan tersebut sebenarnya terletak pada
kemampuan individu tersebut dalam menyesuaikan diri. Menyesuaikan diri baik pada
diri sendiri maupun pada lingkungannya. Seseorang akan bahagia jika dapat menyadari
tentang kelemahan dan kelebihan yang ada pada dirinya.

Manusia akan memperoleh kebahagiaan jika dapat menyesuaikan diri terhadap


kelemahan dan kelebihannya pada lingkungan sekitarnya. Sesukses apapun manusia
dalam urusan duniawi jika manusia tersebut tidak dapat beradaptasi pada lingkungan
sekitarnya maka kebagaiaan yang dia raih belum sempurna, lebih-lebih jika manusia
tersebut mengalami salah suai (malladjusment). Sebagai seorang individu, maka suatu
hal yang mutlak jika setiap siswa didik haruslah menyadari tentang kelebihan dan
kelemahan yang dimilikinya. Dengan menyadari hal tersebut maka tidaklah sulit siswa
didik tersebut untuk membawa diri dalam lingkungan sekitarnya.

Salah satu faktor yang memiliki andil yang cukup besar dalam keberhasilan
maupun kegagalan siswa didik dalam beradaptasi pada lingkungannya adalah pola
asuh orang tua. Dengan pola asuh orang tua yang tidak tepat tidak menutup
kemungkinan akan muncul siswa didik yang memiliki kepribadian yang egois, mau

418
menang sendiri, agresif dan tidak menutup kemungkinan memunculkan siswa didik
yang berjiwa destruktif (merusak).
Salah satu cara yang tepat untuk membentuk kepribadian yang bagus sehingga
dapat diterima dalam lingkungan sosial dengan baik maka siswa didik haruslah berlatih
untuk berinteraksi dengan lingkungan sebaik mungkin. Salah satu ajang berlatih
berinteraksi sosial adalah ikut berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang
memungkinkan siswa didik tersebut selalu dan selalu berinteraksi dengan orang lain.
Kegiatan tersebut antara lain: aktif dalam kepengurusan OSIS, kegiatan Pramuka,
kegiatan PMR dll.
Dengan peran aktif dalam organisasi yang bersifat positif maka akan banyak
sekali manfaat yang diraih, antara lain: dapat menghargai orang lain, bisa menerima
pendapat orang lain, mampu mengemukakan pendapatnya pada orang lain, mampu
mengendalikan emosi, dll. Dalam kehidupan sehari-hari akan nampak nyata perbedaan
individu yang terbiasa berorganisasi sejak kecil dibanding dengan individu yang tidak
pernah berkecimpung di organisasi. Akan terlihat nyata bagaimana pola sikap, pola pikir
dan pola bicara pada mereka yang berbeda. Dengan berlatif dalam berorganisasi akan
muncul individu-individu yang memiliki rasa percaya diri, tetapi jauh dari pribadi yang
sombong.
banyak sekali ketinggalan informasi-informasi yang sangat penting, untamanya
sehubungan dengan masa depannya. Hasil akhir, walaupun Dia Berhasil lulus dengan
nilai sangat memuaskan tetapi Dia gagal masuk ke SMA Negeri favorit yang selama ini
diidam-idamkan. Sementara banyak temannya yang kategori prestasinya di bawah kata
berhasil masuk SMA Negeri favorit. Jadi, faktor kecerdasan saja tanpa didukung oleh
kemampuan berinteraksi sosial kadang-kadang hasilnya mengecewakan.

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apa tujuan hidup kalian (manusia) ?


2. Bagaimana cara untuk mencapai tujuan hidup kalian?
3. Apa ukuran kebahagiaan hidup kalian?

419
Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan
jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini


Menurut saya materi ini sangat menarik
Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan
Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk
menemukan bakat dan minat saya.

420
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Hidup harus beretika.

2. Bidang Bimbingan : Sosial

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Agar siswa dapat mengenal dan

menerapkan nilai- Nilai/norna/etika yang

berlaku di lingkungan sekitar.

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Ganjil

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Ceramah,diskusi dan penugasan

12. Media dan Alat : power point, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita
akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan,
kita sepakat akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- Guru BK menjelaskan tentang hidup harus beretika.
Kegiatan inti 30’
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan tentang
421
etika/norma/nilai, jenis-jenisnya dan contoh-contoh
etika/norma/nilai dalam kehidupan sehari-hari.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan
kembali tentang etika/nilai/norma.
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan jenis-
jenis etika/nilai/norma dan contoh-contohnya.
- Setiap kelompok mendemontrasikan cara-cara
beretika.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.

14. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling

2. Buku yang relevan dengan materi

15. Rencana Penilaian :

a. Laiseg :
b. Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
c. Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap pentingnya kemandirian bagi
seorang pelajar.
(Comportable) Perasaan yang dialami
peserta didik setelah menerima layanan
informasi tentang kemandirian diusia dini.
(Action) Rencana tindakan yang akan
diambil peserta didik setelah menerima
layanan ini.

d. Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam


waktu 1 minggu sampai 1 Bulan ).Peserta
didik dapat memahami tentang
etika/nilai/norma yang berlaku di lingkungan.

e. Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam


422
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat mengetrapkan
etika/nilai/norma dalam kehidupan sehari-
hari.

16. Catatan Khusus : …………………………………………………

……………….,……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media

423
Lampiran :1. Uraian Materi

HIDUP HARUS BER-ETIKA

Menurut teori Zoon Politicon mengatakan bahwa manusia selain sebagai


makluk individu juga sebagai makluk sosial. Dalama perannya baik sebagai makluk
individu maupun makluk sosial manusia akan senantiasa dihadapkan pada norma-
norma atau nilai-nilai yang berlaku.

Sebagai makluk individu, manusia memiliki norma – norma yang melekat pada
dirinya antara lain:

1. Norma agama artinya setiap manusia (individu) haruslah selalu dan selau
berpegang teguh pada norma-norma agama yang dianutnya sesuai dengan
kepercayaannya masing-masing;

2. Norma kejujuran yang mana manusia (individu) dalam bertindak haruslah sesuai
dengan hati nurani (jujur). Jika tidak mengindahkan hati nurani (berbohong) akan
menimbulkan konflik batin yang merupakan salah satu sumber stress;

3. Norma kasih sayang, pada hakekatnya manusia (individu) adalah makluk yang
saling membtuhukan kasih sayang pada seksama, sehingga setiap individu memiliki
rasa kasih sayang dan ikatan batin yang kuat serta dapat menciptakan suatu
hubungan yang hangat, salaing tolong menolong, saling hormat menghormati dan
lain-lain;

4. Norma Estetika (keindahan), Manusia sebagai makluk individu sangatlah


mengagungkan norma- norma keindahan (keserasian);

5. Dan lain-lain

Selain manusia sebagai makluk individu, sebagai makluk sosial kehidupan manusia
di dalam pergaulan dalam masyarakat diliputi oleh norma-norma, yaitu peraturan hidup
yang mempengaruhi tingkah laku manusia dalam masyarakat. Sejak masa kecilnya
manusia merasakan adanya peraturan-peraturan hidup yang membatasi sepak
terjangnya. Pada awalnya yang dialami oleh manusia adalah peraturan- peraturan
hidup yang berlaku dalam lingkngan keluarga yang dikenalnya, kemudian juga yang

424
berlaku di luarnya, dalam masyarakat. Peraturan yang paling dirasakan nyata ialah
peraturan-peraturan hidup yang berlaku dalam suatu negara.

Norma-norma yang diberlakukan pada manusia sangatlah bermanfaat untuk


manusia tersebut misalnya dengan adanya norma-norma tersebut manusia akan
merasakan adanya penghargaan dan perlindungan pada dirinya. Norma-norma
tersebut mempunyai tujuan salah satunya supaya kepentingan masing-masing warga
masyarakat dan ketenteraman dalam masyarakat terpelihara dan terjamin.

Sebagai makluk sosial yang senantiasa berhubungan dengan orang lain, ada
beberapa jenis norma yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Norma agama;
2. Norma Kesusilaan;
3. Norma Kesopanan;
4. Norma Hukum.

1. Norma Agama

Norma Agama adalah peraturan hidup yang diterima sebagai perintah-perintah,


larangan-larangan dan anjuran-anjuran yang berasal dari Tuhan. Para pemeluk agama
mengakui dan berkeyakinan, bahwa peraturan-peraturan hidup itu berasal dari Tuhan
dan merupakan tuntunan hidup ke arah yang benar.

Beberapa contoh kalimat atau pernyataan yang merupakan norma agama antara lain:

1. Janganlah berbuat riba, barang siapa berbuat riba akan dimasukkan ke dalam
neraka untuk selama-lamanya;
2. Hormatilah orang tuamu, agar supaya engkau selamat;
3. Kebersihan sebagian dari iman;
4. Dan lain-lain

2. Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang dianggap sebagai suara hati
sanubari manusia (insan kamil). Peraturan-peraturan hidup ini berupa bisikan kalbu
atau suara batin yang diakui dan diinsyafi oleh setiap orang sebagai pedoman dalam

425
sikap dan perbuatannya. Kesusilaan memberikan peraturan-peraturan kepada manusia
agar menjadi manusia yang sempurna.

Hasil daripada perintah dan larangan yang timbul dari norma kesusilaan itu pada
manusia bergantung pada pribadi orang-orang. Kesadaran tentang norma kesusilaan
akan membuat manusia menyadari apakah suatu perbuatan itu pantas dilakukan atau
tidak.

Dalam norma kesusilaan terdapat juga peraturan-peraturan hidup seperti yang


terdapat dalam norma agama misalnya:

1. Hormatilah kedua orang tuamu;


2. Janganlah engkau membunuh sesamamu.

Norma-norma kesusilaan tersebut juga dapat menetapkan buruk baiknya suatu


perbuatan manusia dan turut pula memelihara ketertiban manusia dalam masyarakat.
Norma kesusilaan bersifat umum dan universal yang artinya dapat diterima oleh seluruh
umat manusia.

3.Norma Kesopanan

Pada dasarnya norma kesopanan adalah norma yang timbul dari interaksi
(pergaulan) segolongan manusia. Peraturan-peraturan itu diikuti dan ditaati sebagai
pedoman yang mengatur tingkah laku manusia terhadap mausia yang ada di
sekitarnya. Satu golongan masyarakat tertentu dapat dapat menetapkan peraturan-
peraturan tertentu mengenai kesopanan, yaitu apa yang boleh dan apa yang tidak
boleh dilakukan oleh seseorang dalam masyarakat itu.

Contoh-contoh norma kesopanan antara lain:

1. Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua;


2. Jangan meludah di sembarang tempat;
3. Janganlah berdesak-desakan saat memasuki ruangan;
4. Dan lain-lain.

Norma kesopanan tidak mempunyai lingkungan pengaruh yang luas jika dibandingkan
dengan lingkungan norma agama dan kesusilaan

. 4. Norma hukum (Kaedah Hukum)


426
Peraturan-peraturan yang timbul dari norma hukum dibuat oleh penguasa negara.
Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaannya dapat dipertahankan dengan segala
paksaan oleh alat-alat negara.

Contoh-contoh norma hukum antara lain:

1. Barang siapa dengan sengaja mengambil jiwa orang lain, dipidana karena
membunuh dengan hukuman setinggi-tingginya 15 tahun. Di sini ditentukan
besarnya pidana penjara untuk orang-orang yang melakukan kejahatan (Norma
Hukum Pidana);
2. Suatu perseroan terbatas harus didirikan dengan akte notaris dan disetujui oleh
Departemen Kehakiman. Di sini ditentukan syarat-syarat untuk mendirikan
perseroan dagang (Norma Hukum Dagang);
3. Orang-orang yang tidak memenuhi suatu perikatan yang diadakan, diwajibkan
mengganti kerugian (misalnya: sewa-menyewa, jual-beli). Di sini ditentukan
kewajiban mengganti kerugian atau pidana denda (Norma Hukum Perdata);
4. Dan lain-lain.

Dari uraian tentang norma-norma teesebut di atas diharapkan seorang peserta


didik betul-betul memahami dan menyadari sepenuhnya tentang pentingnya suatu
norma (aturan-aturan). Perlu diketahui juga oleh peserta didik bahwa dimanapun
manusia berada dia akan selalu menemui suatu norma atau aturan-aturan. Norma atau
aturan tersebut sifatnya mengikat yang artinya di dalamnya ada rambu-rambu yang
jelas apa-apa yang boleh dilakukan atau apa-apa yang tidak boleh dilakukan. Contoh riil
norma atau aturan yang ada dalam sekolah yang tertuang dalam tata tertib sekolah.
Sehingga tata tertib sekolah adalah suatu hal yang mutlak harus difahami oleh semua
peserta didik dalam rangka untuk sukses dalam menempuh cita-citanya. Karena
dengan pemahaman yang baik pada tata tertib sekolah seorang peserta didik akan
lebih berhati-hati dalam bersikap, bertingkah laku dan juga dalam bertutur kata di
lingkungan sekolah. Dengan pemahaman yang baik terhadap tata tertib seorang
peserta didik akan terhindar dari kesalahan-kesalahan (pelanggaran-pelanggaran) yang
telah digariskan oleh sekolah. Tidak sedikit peserta didik yang sebenarnya mampu dari
segi intelektual (kecerdasan otak) tapi gagal (tidak naik kelas, tidak lulus, dikeluarkan)

427
gara-gara tidak memahami tata tertib dengan baik sehingga melakukan pelanggaran-
pelanggaran.

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Perlukah kita memahami tentang etika/nilai/norma? Jelaskan!


2. Dalam kehidupan sehari-hari kita harus selalu perpedoman pada etika/norma/nilai
yang berlaku di masyarakat. Mengapa demikian dan beri contohnya ?!

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “
TIDAK” apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini


Menurut saya materi ini sangat menarik
Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan
Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk
menemukan bakat dan minat saya.

428
429
430
431
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Menghadapi  Ujian Nasional.

2. Bidang Bimbingan : Belajar

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan :

 Siswa dapat belajar secara teratur


sehingga selalu siap dalam
menghadapi ujian
 Siswa dapat belajar secara teratur
sehingga selalu siap dalam
menghadapi ujian
 Siswa dapat mengerjakan dan
menyelesaikan ujian dengan baik dan
benar.
 Siswa tidak merasa stress dalam
menghadapi Ujian Nasional
 Siswa tidak merasa gugup
mengahadapi Ujian Nasional
 Siswa dapat menjawab soal – soal
Ujian Nasional dengan baik dan benar
 Siswa dapat lulus dengan hasil yang
memuaskan

5. Fungsi Layanan : Pemahaman

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Genap

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Ceramah,diskusi dan penugasan

12. Media dan Alat : power point, LCD, Laptop

432
13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Menjelaskan tentang pengertian 30’
Kegiatan inti
ujian
- Menjelaskan tentang cara belajar
yang Efektif dan Efesien
- Menjelaskan tentang fasilitas
yang di berikan dari sekolah
- Menjelaskan perlunya motivasi
untuk peserta didik
- Menjelaskan cara mengerjakan
soal
- Kesimpulan
Penutup 5’
- Memberikan evaluasi pada siswa
mengenai materi yang telah disampaikan dengan
mengajukan  sejumlah pertanyaan
- Menutup pelajaran dengan
mengajak peserta didik bersyukur dan mengucapkan
salam

14. Sumber Mater : 1. Media Bimbingan dan Konseling

2. Buku yang relevan dengan materi

15. Rencana Penilaian :

a. Laiseg :
b. Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
c. Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap pentingnya kemandirian bagi
seorang pelajar.

433
(Comportable) Perasaan yang dialami
peserta didik setelah menerima layanan
informasi tentang kemandirian diusia dini.
(Action) Rencana tindakan yang akan
diambil peserta didik setelah menerima
layanan ini.

d. Laijapen : Pengamatan peserta didik dapat bersikap


lebih mandiri dan bertanggunng jawab.

16. Catatan Khusus : ...…………………………………………………

……………….,
……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media

434
Lampiran :1. Uraian Materi

Cara Mengerjakan  Ujian Nasional


1. Pengertian Ujian

          Ujian adalah suatu kegiatan yang mutlak dilaksanakan dalam rangka mengukur
kemampuan dan penguasaan materi yang telah diberikan dalam jangka waktu tertentu.
Karena ujian adalah salah satu kegiatan guru, maka siswa yang telah diberikan materi
pelajaran dituntut untuk harus mempersiapkan diri sedini mungkin agar tidak mengalami
kesulitan saat menghadapi ujian. Siswa tidak dapat mengharapkan nilai yang bagus
tanpa adanya usaha untuk belajar. Oleh karena itu, mempersiapkan diri merupakan
taktik dalam menghadapi ujian.

2. Cara Belajar Efektif dan Efisien Menjelang Ujian


Cara belajar yang efektif dan efisien dirumah sekolah dan lingkungan
masyarakat :
1. Cara belajar di sekolah
a. Dalam proses pembelajaran  didalam kelas yaitu :
 Menyiapkan diri sebelum guru masuk, seperti alat-alat  tulis, buku
mata pelajaran
 Berdo’a sebelum pelajaran di mulai
 Memperhatikan penjelasan guru
 Bertanya kepada guru jika kurang memahami
 Mendiskusikan dengan teman tentang materi yang di bahas guru tadi
 Mencatat dan membuat kesimpulan.
b. Belajar mandiri/sendiri
c. Belajar dengan kelompok.

2. Cara belajar di rumah


a. Mengatur waktu belajar

435
b. Mengulang atau menghafal pelajaran
c. Membuat ringkasan
d. Membaca dengan baik
e. Mengerjakan tugas dan latihan yang diberikan oleh guru di sekolah.

3. Cara belajar di lingkungan masyarakat.


a. Belajar berorganisasi
b. Belajar mengendalikan diri, disiplin, berkomunikasi bergaul dan belajar
memotivasi diri dan prang lain
c. Belajar mempunyai kepercayaan diri sendiri dan bertanggung jawab
d. Belajar dengan memberikan penghargaan terhadap nilai-nilai budaya dan
menghargai orang lain.

3. Tips Belajar Efektif dan Efisien


Untuk mendapatkan hasil yang baik kita harus belajar dengan giat. Tidak hanya
giat dalam belajar, tapi kita harus menerapkan tips cara belajar efektif yang dapat
mempercepat ilmu yang kita pelajari dengan cepat, dengan cepatnya suatu ilmu yang
kita pelajari, akan menghemat waktu serta tenaga. Banyak cara belajar efektif yang
dapat meningkatkan prestasi kita dalam dunia pendidikan, berikut ini tipsbelajar efektif
yang dapat Anda terapkan:
1. Rangkumlah materi pokok yang ada pada buku Anda hingga menjadi sebuah
ringkasan, karena materi pokoknya merupakan inti dari meteri yang sedang
dibahas, dengan merangkum hingga menjadi sebuah ringkasan maka Anda
dapat memahami pokok bahan yang sedang Anda pelajari.
2. Aktif saat belajar. Mengapa kita harus aktif saat belajar ? karena disaat disaat
kita menanyakan apa yang kita tidak tahu kepada bapak atau ibu guru/dosen,
kita lebih mudah mengerti karena fokus kita akan tertuju pada pengajar yang
mengajarkan yang membuat kita lebih cepat mengerti. Karena kalo kita tidak
aktif, mungkin saja ada penyampaian yang kita lewatkan karena kita sedang
melamun atau ngobrol dengan teman kita, karena melamun dan ngobrol ini

436
kebanyakan orang melewatkan sesuatu yang penting yang diberitahukan
guru atau dosen untuk Anda.
3. Belajarlah secara kelompok. Cara belajar ini juga cukup efektif, karena
dengan belajar kelompok Anda dapat bertukar pikiran dengan teman Anda,
karena masing-masing orang punya pendapat yang berbeda yang dapat
disatukan. Akan tetapi disaat belajar kelompok diharapkan fokus pada
pelajar, jika tidak belajar kelompok hanya sia-sia.
4. Kedisiplinan. Ini merupakan salah kunci keberhasilan Anda tanpa kedisiplinan
yang tinggi, apapun yang Anda pelajarin mustahil untuk mencapainya hingga
maksimal. Untuk melatih kedisiplinan, latihlah dari hal yang terkecil yang
mungkin dapat Anda lakukan, jika Anda sudah terbiasa, maka akan dengan
mudah membuat Anda disiplin diberbagai macam kegiatan.
5. Belajar Dari Internet. Jika Anda kesulitan dalam mencari materi yang Anda
inginkan, Anda dapat mencarinya diinternet jika Anda mempunyai akses
internet jika tidak punya akses internet Anda dapat mengaksesnya di warnet,
karena warnet sudah bisa Anda temui dengan mudah dikota kecil atau besar.
Di internet Anda bisa memperoleh berbagai informasi dari gratis seperti
Wikipedia atau berbayar seperti toko buku online.

          Secara umum dapat di tegaskan bahwa terdapat cara-cara yang lebih tepat
dalam melaksanakan proses pembelajaran pada lingkungan masyarakat tentang etika
dan nilai hidup bagi diri seseorang yang antara lain :
 Harus tekun menjalankan perintah agama;

 Membiasakan berbuat baik kepada  siapapun;

 Dapat mengatasi pergaulan yang tidak baik;

 Menghindari hal-hal yang mungkin dapat menghancurkan diri sendiri;

 Mampu menghindari hal-hal yang berbau porno.

4. Fasilitas yang diberikan sekolah dalam menghadapi Ujian Nasional

437
Sekolah memfasilitasi peserta didiknya dalam menghadapi ujian nasional
dengan mengadakan kegiatan
a. Tambahan Pelajaran
Tambahan pelajaran merupakan waktu yang diberikan oleh para guru
pengajar mata pelajaran yang akan di Ujian Nasionalkan untuk mengulang
lagi pelajaran dari kelas VII hingga kelas IX. Kegiatan ini biasa dilakukan
dengan waktu 1 jam, dan dilakukan setelah waktu sekolah selesai
b. Try Out
Try Out merupakan semacam tes untuk mengukur seberapa besar
peserta didik memahami kisi – kisi soal Ujian Nasional yang akan
dihadapinya. Sekolah mengadakan Try Out dua atau tiga kali sebelum
pelaksanaan Ujian Nasional. Dengan diadakanya Try Out ini siswa akan
menilai seberapa siapkah persiapan diri peserta didik dalam menghadapi
Ujian Nasional
c. Latihan Ujian Nasional ( LatUN)
LatUN merupakan semacam tes untuk mengukur seberapa besar
peserta didik mampu menjawab soal – soal Ujian Nasional. Hasil LatUN
biasanya untuk cerminan peserta didik kedepan sebelum menhadapi Ujian
Nasional, apabila peserta didik banyak yang tidak lulus dalam LatUN ini maka
sekolah aka lebih meningkatkan kebutuhan apa yang perlu lebih ditekankan
untuk mendapatkan peserta didik dapat lulus dalam Ujian Nasional. Selain
sekolah mengadakan LatUN biasanya Dinas Pemerintahan Pendidikan Kota
Tegal juga mengadakan LatUN bersama, yang dikenal dengan sebutan
LatUN Kota yakni Tes Latihan Ujian Nasional tingkat Kota soal – soal LatUN
dibuat oleh Dinas Pemerintahan Kota Tegal lalu dikirimkan keseluruh
SMP/MTS yang ada dikota Tegal dan kemudian pihak sekolah mengadakan
proses LatUN Kota tersebut.
d. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana adalah hal yang sangat penting untuk
menghadapi Ujian Nasional, siswa mebutuhkan kenyamanan dalam sarana

438
dan prasarana pada saat ujian berlangsung, seperti ruang kelas yang
nyaman, tatanan meja, kursi yang rapi, lingkungan yang bersih dll

5. Motivasi untuk para Peserta Didik


Motivasi adalah dorongan (driving force) yang dimaksudkan sebagai desakan
yang alami untuk memuaskan dan memperahankan sesuatu. Dalam dunia pendidikan
motivasi itu sangat penting untuk meningkatkan keinginan belajar siswa. Sekolah dapat
memberikan motivasi melalui Guru BK, Wali Kelas serta guru mata pelajaran lainya
memberikan dorongan motivasi berupa semangat, memberikan pengertian bahwa Ujian
Nasional merupakan suatu hal yang tidak harus ditakuti justru kita harus
menghadapinya sebagai bentuk dari proses belajar kita selama ini. Mendorong siswa
agar mau belajar dengan sungguh – sungguh, menyemangati siswa bahwa ia mampu
menjawab soal – soal ujian dengan baik dan bisa lulus dngan nilai yang maksimal.
Sekolah juga biasanya mengadakan doa bersama atau istighozah sebagai bentuk
dukungan sekolah kepada para peserta didiknya sekolah akan selalu mendoakan
peserta didiknya agar mampu menghadapi Ujian Nasional dengan baik, biasanya
sebulan dan seminggu sebelum pelaksanaan Ujian Nasional sekolah mengadakan doa
bersama ini, siswa kelas IX dikumpulkan diruangan auditorium mereka berdoa meminta
semoga diberi kemudahan dalam menjawab soal – soal Ujian Nasional dengan
dipimpin oleh Ustadz dan motivator peserta didik. Selain dua tersebut dukungan dari
keluarga juga sangat penting bagi para peserta didik terutama dukungan dan doa dari
kedua orangtua.
Cara Mengurangi Stress Siswa dalam Menghadapi Ujian Nasional (UN) Dalam
hitungan minggu, Ujian Nasional (UN) akan dilaksanakan. Tentunya persiapan untuk
menghadapi UN sudah dilakukan berbulan-bulan, bahkan mungkin sejak siswa masuk
menjadi peserta didik di suatu sekolah. Siswa diharapkan mampu untuk memilih cara
belajar yang efektif. Sementara guru diharapkan dapat memberikan stimulus, motivasi
serta menjaga kondisi psikologi siswa. Biasanya memang terjadi penurunan kondisi
psikologis pada siswa yang akan menghadapi UN. Ketakutan yang berlebihan akan
standar kelulusan UN biasanya yang menyebabkan hal ini terjadi. Sekolah dan guru

439
perlu mengawasi perkembangan jiwa siswa dalam menjalani persiapan UN, selain
melakukan penguatan materi akademik.
Di bawah ini ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan siswa stress dalam
menghadapi Ujian Nasional (UN). Berikut uraiannya:
Berbagai tekanan psokologis (dari orang tua dan guru yang mengahruskan siswa
lulus) yang datang pada siswa, membuat siswa menjadi stress saat hendak UN.
Padahal, setiap kegiatan, setiap pembelajaran, memerlukan evaluasi (dalam hal ini
pemerintah memilih evaluasi dalam bentuk UN)
1. Pemberitaan Media
Diakui atau tidak, media, baik elektronik maupun media cetak,
berperan dalam membuat siswa semakin stress. Bagaimana tidak,
sebelum Un dilaksanakan, media begitu gencar memberitakan anak-anak
yang stress saat UN di tahun lalu. Ditambah lagi dengan liputan penuh
dengan air matapada siswa-siswa yang tidak lulus pada tahun
sebelumnya. Liputan-liputan media elektronik (televisi) yang
memberitakan kecurangan-kecurangan saat UN secara  live pada saat Un
masih berlangsung, dapat membuat siswa-siswa yang jujur menjadi
bimbang. Dalam hatinya akan muncul pertentangan "buat apa aku
mengerjakan soal dengan jujur, jika banyak siswa yang mengerjakannya
dengan tidak jujur". Diakui atau tidak, lebih banyak media yang menyorot
siswa yang tidak lulus dibandingkan siswa yang lulus. Padahal, siswa
yang lulus lebih banyak dari pada siswa yang tidak lulus, sebelum dan
selama UN berlangsung.
2. Statemen Para Pakar
Para pakar juga berperan dalam membuat siswa semakin takut.
Komentar-komentarnya yang "BOMBASTIS" tentang tidak perlunya UN
dapat membentuk pola pikir negatif pada diri siswa. Siswa merasa bahwa
UN tidak perlu (berdasarkan pendapat para pakar), namun mereka harus
tetap melaksanakannya. Pertentangan di dalam diri siswa ini tentu
memberikan pengaruh terhadap diri siswa.

440
3. Tekanan Orang tua dan Guru
Orang tua ingin yang terbaik dengan masa depan anaknya. Untuk
mencapai nilai terbaik, maka orang tua membebani anak-anaknya dengan
berbagai kursus pelajaran yang dapat secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi kesehatan anak, istirahatnya, dan
perkembangannya. Banyak orang tua tidak menyadari bahwa membantu
si anak merasa relaks justru akan menyegarkan pikiran dan
membantunya belajar dengan lebih baik. Sebaliknya, orang tua terus
membebani anak-anak mereka untuk mendapatkan prestasi terbaik dan
lulus ujian dengan memuaskan.
Sama seperti orang tua, banyak guru ingin siswanya mendapat
nilai terbaik. Guru selalu mendorong muridnya untuk unggul dalam
pelajaran, terutama jika muridnya berprestasi. Mengapa guru juga ikut
menekan murid-muridnya mendapat nilai terbaik? Karena reputasi guru
dan sekolah dipertaruhkan saat ujian sekolah khususnya Ujian Nasional.
4. Tekanan dari Sesama Siswa
Semangat kompetisi akan semakin memanas menjelang ujian
sekolah. Setiap siswa berlomba-lomba untuk menjunjukkan prestasi
terbaik. Bahkan segala cara dilakukan untuk meraih nilai tertinggi
termasuk menyontek maupun mencari bocoran soal.
5. Tekanan dari Diri Sendiri
Siswa berprestasi cenderung menjadi perfeksionis. Sehingga jika
suatu kemunduran atau kegagalan terjadi, entah itu nyata atau masih
belum terjadi, dapat membuat stress dan depresi.

6. Cara Mengerjakan Ujian


Mengerjakan soal-soal ujian merupakan suatu keterampilan. Dengan menguasai
keterampilan-keterampilan dalam mengerjakan soal-soal ujian dapat mencegah siswa
untuk membuat kesalahan-kasalaha, mengurangi kecemasan dan dapat mengerjakan
dengan lebih baik. Untuk itu perhatikan beberapa petunjuk dalam mengerjakan soal-
soal ujian berikut ini :
441
1. Mempersiapkan diri sebelum tes
Agar pada saat ujian badan tetap segar, maka pada malam harinya harus
tidur yang cukup, tidak lupa makan sebelum berangkat, berangkat lebih awal dan
membawa semua alat-alat yang diperlukan sehingga ada waktu untuk
menenangkan diri sebelum mengerjakan soal. Sebelumnya kita bisa berdoa dan
menarik napas agar lebih rileks dalam mengerjakan Ujian
2. Membaca petunjuk tes dengan cermat
Kita harus teliti membaca petunjuk tes yang tertera didalam soal Ujian
apabila ada pentunjuk atau soal ujian yang tidak jelas agar langsung ditanyakan
pada guru atau pengawas dan jangan didiskusikan dengan teman karena hal ini
bisa mengganggu teman yang lain.
3. Merencanakan waktu
Setelah mulai mengerjakan, hitung waktu yang tersedia dan alokasikan
pada setiap pertanyaan. Taatilah alokasi waktu seperti yang telah
diperhitungkan. Kalau kita kesulitan dalam mengerjakan maka kerjakan dulu
soal-soal yang lain yang kalian anggap mudah. Hal ini untuk mengehmat waktu
karena jika kita terpaku pada satu soal yang sulit tadi dan masih memikirkan
jawabannya maka kita akan membuang-buang banyak waktu.
4. Membaca seluruh pertanyaan
Setelah ada instruksi dari pengawas untuk mengerjakan maka bacalah
seluruh pertanyaan, sehingga dapat mengira-ngira distribusi waktu untuk
masing-masing soal dan  waktu untuk memeriksa jawaban-jawaban yang telah
dikerjakan.           
5. Jangan tergesa-gesa
Jangan terpengaruh apabila ada siswa lain yang lebih dulu selesai.
Mengerjkan sesuatu dengan tergesa-gesa biasanya akan menyebabkan kurang
teliti, membuat kesalahan dan menimbulkan ketegangan. Fokus saja pada
pekerjaan yang ada didepan anda hingga batas waktu mengerjakan selesai
6. Mengatasi rasa panik

442
Bila mengalami rasa panik pada waktu mengerjakan maka lebih baik
berdiam sebentar dan menarik nafas panjang sampai merasa tenang lagi,
setelah tenang baru mengerjakan lagi karena perasaan panik dapat
menyebabkan lupa terhadap hal-hal yang sudah dipelajari.
7. Memeriksa kembali Jawaban
Waktu yang masih ada setelah mengerjakan semua soal agar dipakai
untuk memeriksa dan menyempurnakan jawaban. Biasanya setelah
mengerjakan dan menyelesaikan semua soal maka kita langsung
mengumpulkannya tanpa memeriksa terlebih dulu.
8. Mengumpulkan Jawaban
Apabila sudah diperiksa hasil jawabannya maka kumpulkan lembar
jawaban kepada pengawas, lalu keluar ruangan dengan tertib.

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Menurut anda pentingkah dilaksanakannya ujian?


2. Apa yang sudah kalian persiapkan untuk menghadapi ujian?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan
jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan

443
Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk
lebih dapat mandiri.

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Mengatasi Stress

2. Bidang Bimbingan : Pribadil

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Membantu peserta didik dalam


memahami cara-cara mengatasi dan
mengolah emosi.

5. Fungsi Layanan : Pengembangan

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Genap

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Audio visual, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
444
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Menjelaskan tentang pengertian 30’
Kegiatan inti
ujian
- Menjelaskan tentang cara cara
mengatasi stress
- Menjelaskan tentang fasilitas
yang di berikan dari sekolah
- Menjelaskan perlunya motivasi
untuk peserta didik
- Menjelaskan cara mengerjakan
soal
- Kesimpulan
Penutup 5’
- Memberikan evaluasi pada siswa
mengenai materi yang telah disampaikan dengan
mengajukan  sejumlah pertanyaan
- Menutup pelajaran dengan
mengajak peserta didik bersyukur dan mengucapkan
salam

14. Sumber Mater : 1. Media Bimbingan dan Konseling


2. Buku yang relevan dengan materi

15. Rencana Penilaian :


 Laiseg :
 Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
 Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap pentingnya mengatasi stress
(Comportable). Perasaan yang dialami
peserta didik setelah menerima layanan
informasi tentang mengatasi stress (Action)
Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.
 Laijapen : Pengamatan peserta didik dapat bersikap
lebih mandiri dan bertanggunng jawab dalam

445
mengatasi stress dan mengolahnya menjadi
hal-hal yang positif.
 Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat mengatasi stress dan
mengolahnya menjadi hal-hal yang positif.

16. Catatan Khusus : ...…………………………………………………

……………….,
……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
5. Uraian materi
6. Lembar kerja siswa
7. Instrumen penilaian
8. Media

446
Lampiran :1. Uraian Materi
MENGATASI STRESS…!

Apa itu stress..!

Stres adalah hidup. Tidak ada hidup tanpa stress. Hidup tanpa stress sama
dengan mati. Stres adalah teman yang senantiasa ada bersama anda, oleh karena itu
jangan takut stress tetapi jangan meremehkan stress, karena suatu waktu dapat
membuat anda terjatuh.

Untuk itu anda perlu mengenali stress dan cara-cara mengatasi stress.

Ada bentuk-bentuk bahasa tubuh, untuk mengenali stress, yaitu :

NO ASPEK TANDA-TANDA

A Penampilan 1. Anda terlihat ceroboh


2. Anda terlihat kotor seperti yang tampak
dari pakaian yang anda kenakan.
3. Anda terlihat malas dalam setiap
kesempatan.
4. Tidak ada gairah dalam diri anda.
B Kepercayaan Diri 1. Anda seperti tidak dapat membuat
keputusan-keputusan
2. Membuat keputusan yang menakutkan
anda.
3. Tindakan-tindakan anda dipenuhi
penyesalan.
4. Anda sepenuhnya tidak percaya diri dan
hal tersebut terlihat dalam semua
tindakan anda.
C Mood (Suasana Hati) 1. anda bersikap tidak menyenangkan
terhadap mereka yang dekat dengan
anda.
2. Anda merasa terganggu karena masalah
kecil.
3. Anda terlihat muram
D Keramahan 1. Anda dingin tanpa perasaan dan tidak
simpatik.
E Antusiasme / Kesungguhan 1. Sepenuhnya tidak antusias.

447
F Penghakiman 1. Cara anda menhakimi terlihat tidak
seimbang.
2. tanpa berpikir.
3. Malas tidak mau belajar
G Cara Bersikap 1. Buruk dalam bersikap
2. Jahat dan kasar.
3. Melukai perasaan baik dalam tindakan
maupun cara berbicara.
H Ketenangan 1. Tidak ada
2. Bereaksi tidak baik terhadap semua
situasi .
3. Ceroboh.
I Cara berbicara 1. kacau.
2. Suka menggunakan bahasa yang kasar.
3. Keras dan meluakai hati.
J Pemahaman 1. Tidak memiliki pemahaman.
2. sikap meledak-ledak.
3. Sikap yang selalu berubah-ubah.

K Modulasi Suara 1. Menyakitkan.


2. Mudah dipengaruhi emosi bahkan hanya
karena masalah kecil.

Setelah anda mengenali tanda-tanda stres, harapannya anda bisa terhindar dari
stress, namun stress itu pasti datang.

Cara untuk menghindari dan mengatasi stress, antara lain :

1. Bel;ajarlah dari kesalahan-kesalahan tapi janganlah tenggelam dalam


penderitaan dan penyesalan.

2. Tertawa dengan lepas, karena tertawa baik untuk kesehatan ketika anda tertawa
lepas sepenuh hati, akan memicu pelepasan endstin dari otak, dimana endostin
adalah hormone yang membantu mengembangkan indra relaksasi dan
kebahagiaan.

3. selalu antusias, bersemangat, berpikir positif.

4. Kurangnya kepribadian yang ceria , ramah dan hangat.

448
5. Jangan takut di kritik namun tetap tegar

6. Belajarlah untuk melihat masalah secara proporsional, miliki kemampuan untuk


melihat keadaan sekarang dan kejadian yang akan datang dari sudut pandang
yang paling luas. Ingat bila anda mengalami kesulitan ingatlah kesulitan yang
lebih besar, hal ini membantu untuk mengatasi stress bila mengalami kesulitan.

7. Jangan takut resiko atau jangan menghindari resiko. Takut pada resiko
merupakan penghalang keberhasilan dan hal yang paling mudah menimbulkan
stress.

8. Belajarlah dan berbuatlah sesuai dengan kemampuan anda

9. jangan bersikeras menuntut hak.

10. jangan terlalu memikirkan diri sendiri, orang yang terlalu memikirkan diri sendiri,
sering mangalami rasa putus asa, dan akhirnya menjadi stress.

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Stress tidak dapat dipandang sebelah mata, karena banyak penyakit dan
gangguan kesehatan bermula dari kondisi beban pikiran terlalu berat (stress
berat). Sebutkan Reaksi tubuh paling memungkinkan?
2. Stress yang dialami oleh seseorang disebabkan oleh faktor yang berbeda-beda,
namun dari berbagai penyebab tersebut dapat digolongkan menjadi dua, yakni ,
jelaskan?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan
jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

449
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


lebih dapat mandiri.

450
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Orientasi tentang Sekolah Lanjutan

2. Bidang Bimbingan : Karir

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Membantu peserta didik dalam hal-hal :

 memahami pentingnya mengenali dan


memahami tentang lingkungan
sekolah yang akan dituju.
 mampu menyebutkan hal-hal yang
harus dipahami tentang lingkungan
sekolah yang baru dengan sekolah
sebelumnya.
 dapat menguasai tentang hal-hal
penyesuaian diri belajar di sekolah
lanjutan atas dengan jenis program
keahlian ( jurusan ) serta program
diklat ( mata pelajaran ) yang
diajarkan.
 dapat mematuhi Tata Tertib Sekolah
yang berlaku

5. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Genap

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

451
10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Penugasan

12. Media dan Alat : Audio visual, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Menjelaskan tentang pengertian 30’
Kegiatan inti
ujian
- Menjelaskan tentang Orientasi
tentang Sekolah Lanjutan
- Menjelaskan tentang fasilitas
yang di berikan dari sekolah
- Menjelaskan perlunya motivasi
untuk peserta didik
- Menjelaskan cara mengerjakan
soal
- Kesimpulan
Penutup 5’
- Memberikan evaluasi pada siswa
mengenai materi yang telah disampaikan dengan
mengajukan  sejumlah pertanyaan
- Menutup pelajaran dengan
mengajak peserta didik bersyukur dan mengucapkan
salam

14. Sumber Mater : 1. Media Bimbingan dan Konseling


2. Buku yang relevan dengan materi

15. Rencana Penilaian :


 Laiseg :
 Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
452
 Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap pentingnya Orientasi tentang
Sekolah Lanjutan (Comportable). Perasaan
yang dialami peserta didik setelah menerima
layanan informasi tentang Orientasi tentang
Sekolah Lanjutan (Action) Rencana tindakan
yang akan diambil peserta didik setelah
menerima layanan ini.
 Laijapen : Pengamatan peserta didik dapat bersikap
lebih mandiri dan bertanggunng jawab dalam
mempelajari Orientasi tentang Sekolah
Lanjutan.
 Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat mempelajari Orientasi
tentang Sekolah Lanjutan.

16. Catatan Khusus : ...…………………………………………………

……………….,
……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
9. Uraian materi
10. Lembar kerja siswa

453
11. Instrumen penilaian
12. Media

454
Lampiran :1. Uraian Materi

Orientasi Tentang Sekolah Lanjutan


Iqbal sekarang duduk di kelas IX menginjak semester genap, dia merasa
bingung sehubungan dengan sekolah lanjutan yang cocok dengan cita-citanya. Dia lahir
di lingkungan seorang pendidik, orang tua perempuannya sangat berharap Iqbal kelak
menjadi seorang guru sementara ayahnya memberi kebebasan dia dalam menentukan
jenis pekerjaan atau karirnya kelak. Dalam hal mendidik anak, sang ayah sangatlah
tegas dalam memberi rambu-rambu belajar yaitu seorang anak jika ingin
membahagiakan orang tua salah satunya harus mampu menunjukkan prestasi yang
baik termasuk dalam hal prestasi belajar. Ayah Iqbal sering memberi contoh-contoh riil
anak-anak yang berprestasi termasuk saudara dari ayah Iqbal di kampung yang rata-
rata berprestasi dalam sekolahnya. Sementara sang ibu lebih luwes dan berusaha
memahami anak dalam belajar. Dalam diri Iqbal muncul suatu angan-angan atau lebih
tepatnya rasa beban sehubungan dengan pendidikannya. Karena sang ibu
berpendidikan sarjana (S1) satu sisi sang ayah berpendidikan pasca sarjana (S2)
sehingga dia merasa minimal harus duduk di bangku perkuliahan. Iqbal mempunyai
cita-cita ingin menjadi seorang ilmuwan dalam ilmu eksakta.

Dari contoh di atas tidak meutup kemungkinan juga dirasakan oleh para peserta
didik yang lain yang saat ini duduk di kelas IX semester genap, dimana peserta didik
merasa kebingungan memilih pendidikan lanjutan yang sesuai untuk dirinya sendiri dan
kadang-kadang permasalahan semakin berat mana kala adanya campur tangan orang
tua. Jika orang tua bijak maka akan semakin terbantu permasalahan peserta didik.
Tetapi permasalahan akan semakin berat manakala orang tua memaksakan kehendak
pada peserta didik dalam memilih pendidikan lanjutan. Orang tua yang bijak adalah
masih tetap menghargai anak dan memberikan alternatif-alternatif yang bijak pula.
yang Permasalahan tersebut tidak boleh dipandang enteng, karena menyangkut masa
depan peserta didik.

455
Sehubungan dengan sekolah lanjutan yang merupakan permasalahan yang
sedang dihadapi oleh peserta didik, maka ada beberapa hal (faktor) yang perlu
diperhatikan sebagai berikut:

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan sebelum menentukan pemilihan sekolah


lanjutan.

Permasalahan yang dihadapi Rina adalah suatu masalah yang wajar dan tidak
menutup kemungkinan masalah tersebut juga dihadapi oleh orang lain. Pada dasarnya
dalam memilih sekolah lanjutan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Faktor Bakat
2. Faktor Minat
3. Faktor Kemampuan (internal dan eksternal)

A. Faktor Bakat
Tentang Bakat ada beberapa pendapat antara:
1. William B.Michael: kemampuan individu untuk melakukan tugas , yang
sedikit sekali tergantung kepada latihan mengenai hal tersebut.

2. Woodworth dan Marquis: bakat adalah kemampuan (ability) yang meliputi


achievement( actuality ability), capacity (potential ability) dan aptitude
 Achievement merupakan actual ability , yang dapat diukur langsung
dengan alat atau tes tertentu.

 Capacity merupakan potential ability , yang dapat diukur tidak


langsung dengan melalui pengukuran terhadap kecakapan individu,
dimana kecakapan ini berkembang dengan perpaduan antara dasar
dengan training yang intensif dan berpengalaman.

 Aptitude, yaitu kwalitas yang hanya dapat diungkap / diukur dengan


tes khusus yang sengaja dibuat untuk itu.

456
Pendapat tentang bakat masih banyak lagi, tetapi sebagai gambaran yang
gampang sesuai dengan pendapat William B.Michael adalah sebagai berikut:

Putri adalah siswi yang mempunyai bakat melukis dan mempunyai tingkat
penalaran tinggi dalam mengapresiasikan suatu permasalahan, berbeda dengan Tika
yang tidak memiliki bakat melukis, Putri akan lebih cepat dan hasil yang lebih baik
dalam melaksanakan tugas melukis dibandingkan Tika walaupun antara Putri dan Tika
mendapatkan materi pelajaran dari guru yang sama dan dalam waktu yang bersamaan
juga. Lebih jauh lagi seorang siswa yang bernama Putri tersebut akan berhasil jika
melanjutkan sekolah ke SMA dalam rangka mempersiapkan diri kejenjang perguruan
tinggi misalnya jurusan arsitektur.

B. Faktor Minat
Minat pada dasarnya adalah rasa ketertarikan individu pada suatu hal (aktifivas).
Minat merupakan suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Minat merupakan
kekuatan dari dalam diri individu dan tampak dari luar sebagai suatu aktivitas. Dalam
berfungsinya minat ini merupakan perpaduan antara fikiran dan perasaan.

Sebagai suatu gambaran, Farida adalah seorang siswi yang sangat menaruh minat
gberhasil mendalami ilmu beladiri karate dibandingkan dengan anak lain yang kurang
memiliki minat pada ilmu beladiri karate walaupun mereka berlatih bersamaan dengan
pelatih yang sama.

C. Faktor Kemampuan
Faktor kemampuan pada dasarnya secara garis besar dibagi 2 (dua)yaitu:
1. Kemampuan internal, yaitu kemampuan yang berasal dari diri individu itu sendiri,
yaitu kemampuan intelektual.
2. Kemampuan eketernal, yaitu suatu kemampuan yang berasal dari luar diri
individu yang sangat mendukung terealisasinya cita-cita yaitu kemampuan
ekonomi orang tua walaupun sifatnya tidak mutlak.

457
Jenis-jenis Sekolah Lanjutan

Pada dasarnya sekolah lanjutan setelah jenjang SMP secara garis besar dapat dibagi 2
(dua) yaitu:

1. Sekolah Menengah Atas ( SMA )


2. Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK )
I. Sekolah Menengah Atas ( SMA ) adalah sekolah lanjutan setelah jenjang SMP
yang bersifat umum. Peserta didik yang mempunyai cita-cita untuk melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi lagi (kuliah) adalah tepat sekali jika setelah SMP
melanjutkan ke SMA. Program / jurusan di SMA ada 3 (tiga) yaitu:
1. Program / Jurusan IPA
2. Program / Jurusan IPS
3. Program / Jurusan Bahasa.

II. Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) adalah sekolah lanjutan setelah jenjang
SMP yang bersifat khusus, sehingga diharapkan setelah lulus jenjang ini peserta
didik bisa langsung memasuki dunia kerja. Jenis Sekolah Menengah Kejuruan
bermacam-macam antara lain:
1. STM (Sekolah Teknologi Menengah)
a. Mesin d. Bangunan / sipil
b. Listrik e. Informatika
c. Elektronika f. dan lain-lain
2. SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas)
a. Akuntansi
b. Perkantoran
3. Sekolah Pelayaran Menengah
a. Nautika
b. Mesin
c. Dan lain-lain
4. Sekolah Menengah Farmasi (SMF)
5. Sekolah Menengah Industri Pariwisata (SMIP)

458
6. Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR)
7. Sekolah Menengah Analis Kesehatan (SMAK)
8. Dan lain-lain

Selain sekolah yang ditempuh melalui jalur formal ada beberapa jenis sekolah
lanjutan yang non formal, yang mana sekolah ini lebih banyak dikenal dengan nama
kursus-kursus ketrampilan. Para lulusan kursus ketrampilan diharapkan lebih siap
masuk dunia kerja daripada lulusan sekolah lanjutan yang bersifat formal. Adapun
jenis kursus-kursus ketrampilan tersebut antara lain:

1. Kursus Komputer 4. Kursus Montir


2. Kursus Menjahit / modes 5. Dan lain-lain
3. Kursus Elektronika

Dengan mengetahui atau memahami bakat, minat dan kemampuan yang


dimiliki maka peserta didik akan lebih mudah menentukan pilihan sekolah lanjutan
yang diinginkan. Misalnya seorang peserta didik yang memiliki bakat dan minat di
bidang otomotif, memiliki kemampuan internal (kecerdasan) yang mendukung di sisi
lain kemampuan eksternal (kemampuan ekonomi orang tua) kurang mendukung
maka peserta didik tersebut bisa melanjutkan ke SMK jurusan otomotif. Setelah
lulus dan bekerja siswa tersebut bisa melanjutkan pendidikan tinggi jurusan otomotif.
Sehingga walaupun kemampuan eksternal (ekonomi orang tua) kurang mendukung
selama peserta didik memilih pendidikan lanjutan yang tepat dan memiliki
semangat belajar tinggi maka bukan suatu hal yang mustahil jika peserta didik
tersebut akan berhasil.

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Bagaimana cara siswa yang memasuki lingkungan sekolah baru, Jelaskan..!


2. Hal hal apakah yang harus dipahami siswa sebelum melanjutkan sekolah ke
jenjang yang llebih tinggi ?

459
Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan
jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


hal hal yang berhubungan dengan materi ini

460
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Pengendalian Diri Melalui Kecerdasan


Emosional ( EQ)

2. Bidang Bimbingan : Pribadi

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Membantu peserta didik dalam hal-hal :

 Pengembangan dan pemantapan


kemampuan berkomunikasi baik
melalui ragam lisan maupun tulisan
secara efektif
 Pengembangan kemampuan
bertingkah laku dan berhubungan
sosial, baik di rumah, di sekolah
mapun di masyarakat dengan
menjunjung tinggi tatakrama , sopan
santun serta nilai-nilai agama, adat,
peraturan dan kebiasaan yang berlaku
 Pengembangan dan pemantapan
hubungan yang dinamis, harmonis,
dan produktif dengan teman sebaya,
baik di sekolah yang sama, di sekolah
lain, di luar sekolah mapun
masyarakat pada umumnya.
 Pengenalan, pemahaman dan
pemantapan tentang peraturan,
kondisi dan tuntutan sekolah, rumah
dan lingkungan serta upaya dan
kesadaran untuk melaksanakannya
461
secara dinamis dan bertanggung
jawab
 Pemantapan kemampuan menerima
dan mengemukakan pendapat serta
berargumen secara dinamis, kreatif
dan produk

5. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Genap

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

11. Metode : Diskusi dan Ceramah

12. Media dan Alat : Audio visual, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan
layanan ), hari ini kita akan melakukan kegiatan
selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam
variasi).
- Menjelaskan tentang pengertian
Kegiatan inti 30’
ujian
- Menjelaskan tentang
Pengendalian Diri Melalui Kecerdasan Emosional
( EQ)
- Menjelaskan tentang fasilitas
yang di berikan dari sekolah
462
- Menjelaskan perlunya motivasi
untuk peserta didik
- Menjelaskan cara mengerjakan
soal
- Kesimpulan
Penutup 5’
- Memberikan evaluasi pada siswa
mengenai materi yang telah disampaikan dengan
mengajukan  sejumlah pertanyaan
- Menutup pelajaran dengan
mengajak peserta didik bersyukur dan mengucapkan
salam

14. Sumber Mater : 1. Media Bimbingan dan Konseling


2. Buku yang relevan dengan materi

15. Rencana Penilaian :


 Laiseg :
 Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
 Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap pentingnya Pengendalian Diri
Melalui Kecerdasan Emosional ( EQ)
(Comportable). Perasaan yang dialami
peserta didik setelah menerima layanan
informasi tentang Pengendalian Diri Melalui
Kecerdasan Emosional ( EQ) (Action)
Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.
 Laijapen : Pengamatan peserta didik dapat bersikap
lebih mandiri dan bertanggunng jawab dalam
mempelajari materi Pengendalian Diri
Melalui Kecerdasan Emosional ( EQ).
 Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat mengalami
prosesperbaikan diri melalui kecerdasan
463
emosional ( EQ).

16. Catatan Khusus : ...…………………………………………………

……………….,
……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
13. Uraian materi
14. Lembar kerja siswa
15. Instrumen penilaian
16. Media

464
Lampiran :1. Uraian Materi

PENGENDALIAN DIRI MELALUI KECERDASAN EMOSIONAL (EQ)

Kecerdasan emosional atau Emotional Qoutient (EQ), adalah salah satu kecerdasan
manusia yang saat ini sangat diperlukan dalam upaya untuk pengendalian diri dengan
cara pengendalian emosi. Menurut Daniel Goleman dalam bukunya Emotional
Intellengence (hal. 411–412), emosi dikelompokkan  dalam beberapa golongan yaitu:
amarah,  kesedihan, rasa takut, kenikmatan,  cinta,  terkejut,   jengkel dan  juga  malu.
Secara umum Emosi bisa bersifat positif  diantaranya yaitu  rasa senang,  cinta kasih,
kehati-hatian, bahagia, dan juga bisa bersifat negatife misalnya rasa iri, dengki, rasa
marah, ketakutan, dan lain sebagainya

      Emosi yang muncul sebetulnya dapat menjadi sumber energi, autentisitas dan
semangat manusia yang sangat kuat,  tergantung bagaimana cara mengelola emosi
tersebut, sehingga bisa sebagai energi pengaktif untuk aktifitas kehidupan kita sehari-
hari, misalnya; empati, integritas, kredibilitas, keuletan, saling percaya dan juga untuk
hubungan sosial lainnya. Untuk mencapai kondisi tersebut yang perlu dilakukan hanya
dengan menggunakan kecerdasan,  karena dengan  cerdas emosi kita akan dapat
mengelola emosi dengan baik dan terarah.Orang yang mempunyai kecerdasan
emosional  adalah mereka yang sudah mampu mengenali, mengelola, memanage,
mengarahkan, memanfaatkan dan mengoptimal-kan emosi kita, serta  mampu
mengenali emosi orang lain juga mampu membina hubungan dengan orang lain.

465
Kecerdasan Emosional

Pengertian Kecerdasan Emosi

Menurut Goleman (2002:45) kecerdasan emosi merujuk pada kemampuan untuk


memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, mengendalikan dorongan
hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar
beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, dan berempati.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional merujuk
pada sejumlah kemampuan dan ketrampilan sosial yang berhubungan dengan
pengendalian dan pembinaan hubungan sosial dengan lingkungan, selain itu
pengaturan diri dan cognitive inteligensi merupakan aspek penting dalam kecerdasan
emosional karena dengan memahami diri dan orang lain, mengatur emosi dengan baik,
individu dapat menyadari berbagai emosi yang dimilikinya dan yang dimiliki orang lain
serta kekurangan dan kelebihannya sehingga ia mampu menggunakan kemampuan
yang ada pada dirinya untuk menghadapi stimulus dari lingkungannya secara tepat
termasuk stimulus yang dapat memunculkan perilaku aggressive driving.
Aspek-Aspek Kecerdasan Emosional

Berdasarkan pendapat Goleman (dalam Mutadin, 2002:1) membagi kecerdasan


emosional dalam beberapa kemampuan atau aspek yaitu:
1) Mengenali Emosi Diri yakni kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu
perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional. Pada tahap ini
diperlukan adanya pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar timbul wawasan
psikologi dan pemahaman tentang diri.
466
2) Mengelola Emosi. Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar perasaan
dapat terungkap dengan tepat, hal ini merupakan kecakapan yang sangat
bergantung pada kesadaran diri.
3) Memotivasi Diri. Kemampuan seseorang memotivasi diri dapat ditelusuri melalui hal-
hal sebagai berikut, cara mengendalikan dorongan hati, derajat kecemasan yang
berpengaruh terhadap unjuk kerja seseorang, kekuatan berfikir positif, optimisme,
dan keadaan flow (mengikuti aliran), yaitu keadaan ketika perhatian seseorang
sepenuhnya tercurah ke dalam apa yang sedang terjadi, pekerjaannya hanya
terfokus pada satu objek
4) Mengenali Emosi Orang Lain. Empati atau mengenal emosi orang lain dibangun
berdasarkan pada kesadaran diri. Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka
dapat dipastikan bahwa ia akan terampil membaca perasaan orang lain.
5) Membina Hubungan Dengan Orang Lain. Membina hubungan dengan orang lain
merupakan keterampilan sosial yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan
dengan orang lain. Tanpa memiliki keterampilan seseorang akan mengalami
kesulitan dalam pergaulan sosial. 

Ciri Orang Yang Mempunyai Kecerdasan Emosional Tinggi

Orang yang sukses dalam pekerjaan tidak hanya memiliki intelegensi yang tinggi,
namun secara emosional mereka juga baik. Orang yang cerdas secara emosi akan
bersikap tegas dan mampu mengendalikan perilaku sehingga terbebas dari perilaku-
perilaku negatif. Kecerdasan emosional sangat sulit diukur dan sampai sekarang belum
ada alat tes tunggal yang menghasilkan nilai kecerdasan emosional.

467
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ciri orang yang mempunyai
kecerdasan emosional adalah mudah bergaul, tidak mudah takut, bersikap tegas,
berkemampuan besar untuk melibatkan diri dengan orang lain, konsisten, tidak
emosional, lebih mengutamakan rasio daripada emosi, dapat memotivasi dirinya sendiri
dan lebih penting dapat memecahkan solusi dalam keadaan yang darurat.

Manfaat Kecerdasan Emosional


Pengendalian emosi sangat penting dalam kehidupan manusia karena melalui
emosi yang terkendali maka bentrokan antara satu dengan yang lain sangat jarang
sekali terjadi. Jika seseorang itu dapat mengenal, mengendalikan emosinya dan dapat
menyalurkan emosi itu kearah yang benar dan bermanfaat, maka akan cerdas dalam
emosinya. Dengan menggunakan aspek-aspek kecerdasan emosionalnya dengan baik,
otomatis akan timbul sikap individu yang diharapkan tersebut.
Perkembangan kecerdasan emosional ini berhubungan erat dengan
perkembangan kepribadian dan kematangan kepribadian. Dengan kepribadian yang
matang dapat menghadapi dan menyelesaikan berbagai persoalan, dan betapapun
beban dan tanggung jawabnya besar tidak menjadikan fisik menjadi terganggu.
Jadi kecerdasan emosional merupakan aspek yang sangat dibutuhkan dalam
mengemudi dan dalam kehidupan bermasyarakat, selain itu masih banyak manfaat
kecerdasan emosional yang lain yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
selain di lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan bermasyarakat. Selain itu
kecerdasan emosionallah yang memotivasi kita untuk mencari manfaat, potensi dan
mengubahnya dari apa yang kita pikirkan menjadi apa yang kita lakukan. Karena
kecerdasan emosional itu bukan muncul dari pemikiran intelek yang jernih tetapi muncul
dari hati nurani, sehingga apapun  yang muncul dari perasaan  akan selalu memberikan
informasi penting yang memotivasi kita untuk mencari potensi yang kita miliki serta
dapat  menggunakannya secara baik dan benar. Meskipun Kecerdasan Emosional ini
sifatnya dinamis, tidak tetap dan bisa berobah setiap saat, tetapi bila kecerdasan ini
konsisten dimiliki, maka  semakin tua orang akan menjadi semakin
bijaksana, Kecerdasan emosional tersebut sangat bermanfaat bagi semua golongan
umur  di semua strata kehidupan, diantaranya dapat membuat  orang  tidak depresi,

468
tidak cepat putus asa, tidak membuat implusif dan agresif, tidak cepat puas, tidak egois,
selalu terbuka pada kritikan, terampil dalam melakukan hubungan sosial, tidak mudah
marah dan lain sebagainya,  dan ini semua tentu akan berdampak positif untuk
menghilangkan sosial problem, sebagai dampak  negatif globalisasi yang saat ini
banyak terjadi di masyarakat.

Pemahaman Pengendalian Diri

Tujuan akhir pengendalian diri adalah untuk mencapai kesuksesan/keberhasilan.


Perjalanan hidup ini sangat dinamis, kadang berliku, menurun atau mendaki. Medan
kehidupan yang demikian itu menuntut kita harus menguasai sejumlah kompentensi
hidup, antara lain pengendalian diri.

Mengapa Harus Mengendalikan Diri

Mengapa Daniel Goleman (Ary Ginanjar, 2001) mengisahkan sebagai berikut:


Anak-anak usia 4 tahun di TK Standford diuji ketika memasuki sebuah ruangan. Dia
atas disediakan kue marsh mallow. Anak boleh mengambilnya dan langsung
memakannya. Tetapi bagi yang mau ‘’berpuasa’’ menahan waktu dalam waktu tertentu,
maka ia akan dapat hadiah tambahan satu kue.

Empat belas kemudian, setelah anak-anak lulus SMA, didapati sebagai berikut:

469
Anak-anak sewaktu di TK langsung memakan kue, tidak menahan dulu, ternyata
cenderung tidak tahan menghadapi stress, mudah tersinggung, gampang terpancing
untuk berkelahi.

Tiga puluh tahun kemudian, terbukti bahwa anak yang sewaktu TK tidak bisa menahan
diri, setelah dewasa terlihat kecakapan kognitif dan emosinya rendah, sering kesepian,
kurang dapat diandalkan, mudah hilang konsentrasinya, dan tidak sabar bila
menghadapi stress hampir tidak terkendali. Tidak fleksibel menghadapi tekanan, dan
mudah meledak-ledak emosinya (impulsif).

Dalam keadaan tertentu kita kadang sulit untuk mengendalikan diri sendiri di mana
banyak hal yang sangat membuat kita ingin marah dan berontak terhadap sesuatu hal
yang membuat kita ingin marah. Semua itu timbul karena emosi yaitu perasaan yang
timbul dalam diri kita sendiri secara alami itu bisa berupa amarah, sedih, senang, benci,
cinta, bosan, dan sebagainya yang merupakan efek atau respon yang terjadi dari
sesuatu yang kita alami. Kecerdasan emosi merupakan kemampuan manusia untuk
memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi, mengendalikan dorongan hati
(kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain), mengatur suasana hati dan
mampu mengendalikan stres dan keadaan yang melanda kita. Kecerdasan emosional
juga mencakup kesadaran diri sendiri dan mengendalikan dorongan hati, ketekunan,
semangat dan motivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan
kecakapan sosial. Ketrampilan yang berkaitan dengan kecerdasan emosi antara lain
misalnya kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan
membina hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim,
membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi inspirasi dan sebagainya.

470
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan EQ..!


2. Bagaimana cara memanfaatkan EQ ?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan
jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


hal hal yang berhubungan dengan materi ini

471
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

1. Materi /Topik Bahasan : Pergaulan Yang Sehat

2. Bidang Bimbingan : Pribadi

3. Jenis Layanan : Informasi

4. Tujuan Layanan : Membantu peserta didik dalam hal-hal :

 Mengerti akan banyaknya kegunaan


pergaulan yang sehat.
 Membuat perasaan bahagia  jika
melakukan pergaulan sehat.
 Menjaga sikap dan akan melakukan
apa yang telah siswa dapatkan selama
siswa mampu mengendalikan
pergaulan yang sehat. 
 Bertindak : Bagaimana siswa
dapat merubah diri dan
mengendalikan diri sesuai dengan
kondisi pergaulan yang sehat. (
 Bertanggung jawab : Bagaimana
mereka bersungguh – sungguh untuk
melakukan pergaulan yang sehat.

5. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengembangan

6. Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Genap

7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

8. Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

472
9. Penyelenggara Layanan : Guru BK

10. Pihak-pihak yang Dilibatkan : -


11. Metode : Diskusi dan Ceramah

12. Media dan Alat : Audio visual, LCD, Laptop

13. Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Mengucapkan salam dan 5’


Pembukaan
mengajak siswa berdoa
- Mengecek kehadiran siswa, dan
mengajak mereka untuk berempati kepada yang
tidak hadir
- Mengajak siswa untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan perhatian, semangat
dan penampilan dengan melakukan kegiatan berpikir,
merasa, bersikap, bertindak, dan bertanggungjawab
(BMB3) berkenaan dengan materi pembelajaran
yang akan di bahas.
- Menyampaikan arah materi
pokok pembelajaran, yaitu dengan judul Pergaulan
Yang Sehat.
- Menyampaikan tujuan
pembahasan yaitu dipahaminya oleh siswa tentang
Pergaulan Yang Sehat. Apa itu Pergaulan Yang
Sehat.
- Menanyakan kepada siswa siapa 30’
Kegiatan inti
yang sudah tahu tentang pergaulan yang sehat.
- Meminta respon siswa
tentang pergaulan yang baik, Bagaimana cara
meningkatkan pergaulan yang sehat.?
- Meminta siswa mengemukakan
pengaruh tentang pergaulan yang sehat..
- Memberikan ulasan umum dan
penegasan-penegasan berkenaan dengan
masukan /respon/pengalaman siswa untuk
no.1,2,dan 3 diatas.
- Pembahasan tentang makna
pergaulan yang sehat..
- Siswa di beri kesempatan untuk
merespon dan menanyakan pengaruh pergaulan
yang sehat.

473
- Apakah manfaat pergaulan yang
sehat.
- Apa, bagaimana dan kapan
siswa meningkatkan pergaulan yang sehat..
- Siswa di minta untuk melihat dan
merasa apakah kondisi pribadi setiap orang tidak
pernah lepas dari pergaulan yang sehat..
- Pergaulan yang baik
mempengaruhi kehidupan individu dapat merubah
siswa menjadi pribadi yang lebih baik.
- Dengan pergaulan yang sehat
dapat melakukan hal-hal yang positif untuk dirinya
sendiri dan ingkungannya.
- Apa yang perlu di sampaikan
siswa kepada orang tua bahwa pergaulan yang sehat
serta melaksankan kegiatan secara tanggungjawab
dan disiplin.
- Kesimpulan
Penutup 5’
- Memberikan evaluasi pada siswa
mengenai materi yang telah disampaikan dengan
mengajukan  sejumlah pertanyaan
- Menutup pelajaran dengan
mengajak peserta didik bersyukur dan mengucapkan
salam

14. Sumber Mater : 1. Media Bimbingan dan Konseling


2. Buku yang relevan dengan materi

15. Rencana Penilaian :


 Laiseg :
 Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan layanan
 Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik
terhadap pentingnya pergaulan yang sehat (
(Comportable). Perasaan yang dialami
peserta didik setelah menerima layanan
informasi tentang pergaulan yang sehat (
(Action) Rencana tindakan yang akan
diambil peserta didik setelah menerima
layanan ini.

474
 Laijapen : Pengamatan peserta didik dapat bersikap
lebih mandiri dan bertanggunng jawab dalam
mempelajari materi pergaulan yang sehat.
 Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam
waktu 1 semester sampai 1 tahun ).
Peserta didik dapat mengalami proses
perbaikan diri melalui pergaulan yang sehat
dan dapat melakukan hal-hal yang positif
untuk dirinya sendiri dan ingkungannya

16. Catatan Khusus : ...…………………………………………………

……………….,
……………
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor,

………………………… ……………………………...
NIP. . NIP. .

LAMPIRAN-LAMPIRAN
17. Uraian materi
18. Lembar kerja siswa
19. Instrumen penilaian
20. Media

475
Lampiran :1. Uraian Materi

PERGAULAN YANG SEHAT

Pergaulan sehari-hari memiliki peran sangat besar dalam menentukan kesuksesan atau
kegagalan kita. Kalau sehari-hari kita hanya bergaul dengan orang-orang yang pesimis
dan tidak memiliki semangat hidup, hampir dapat dipastikan kita pun akan pesimis dan
tidak memiliki semangat hidup seperti teman-teman bergaul kita. Sebaliknya, jika kita
bergaul dengan orang-orang optimis dan selalu memiliki mimpi besar untuk meraih
kesuksesan yang lebih bermakna dari waktu ke waktu, maka kita telah berada di jalur
yang tepat dan benar karena cepat atau lambat kita pun akan meraih kesuksesan
dalam hidup seperti teman bergaul kita.

Apakah ini berarti kita harus memilih hanya bergaul dengan orang-orang yang positif
dan telah sukses saja serta memutuskan tali silaturahmi dengan orang-orang yang
pesimis, banyak mengeluh, berpikir negatif dan gagal dalam hidup? Tentu saja tidak.

Kita perlu menjaga silaturahmi dengan sanak, saudara, sahabat dan teman-teman kita
walaupun mereka pesimis, banyak mengeluh, berpikir negatif dan gagal dalam hidup.
Benar kita tidak boleh memutuskan tali silaturahmi dengan mereka, bahkan kalau bisa
kita mengajak mereka untuk berpikir, bersikap dan bertindak positif seperti kita.

476
Namun demikian agar kita tidak terpengaruh secara negatif, kita perlu secara sengaja
memilih lebih banyak bergaul dengan teman-teman yang positif dan optimis. Karena
seperti dikatakan oleh Charlie “Tremendous” Jones: “Lima tahun lagi Anda akan sama
seperti sekarang, kecuali dua hal, orang-orang dengan siapa Anda bergaul dan buku-
buku yang Anda baca.”

Carilah teman-teman yang sudah sukses sebanyak-banyaknya, tanpa meninggalkan


teman-teman lama kita. Cara mendapatkan teman seperti itu adalah dengan mengikuti
seminar-seminar sukses, pengembangan diri dan motivasi. Orang-orang sukses atau
belum sukses tapi berorientasi sukses sangat gemar mengikuti seminar-seminar
sukses, pengembangan diri.

Menurut Dale Carnegie ada enam cara membuat orang menyukai kita:
1) secara tulus tunjukkan minat terhadap orang lain (Become genuinely interested in
other people);
2) tersenyumlah (Smile);
3) ingat bahwa bagi setiap orang namanya adalah suara termanis dan terpenting dalam
bahasa apa pun (Remember that a person’s name is to that person the sweetest and
most important sound in any language)
4) jadilah pendengar yang baik. Dorong orang untuk berbicara tentang diri mereka (Be
a good listener. Encourage others to talk about themselves);
5) bercakaplah mengenai hal-hal yang menarik orang lain (Talk in terms of the other
person’s interests);
6) buat orang merasa dirinya penting—dan lakukanlah dengan tulus (Make the other
person feel important—and do it sincerelyotivasi.

Dampak Positif dan Negatif dalam Pergaulan


Bergaul memang telah menjadi kebutuhan masing-masing individu untuk melakukan
sosialisasi. Tak heran jika banyak orang yang rela mengorbankan banyak hal agar bisa
eksis di dunia pergaulan.

477
Meskipun demikian, memiliki pergaulan yang luas juga memiliki dampak yang cukup
ekstrim bagi diri anda. karenanya, dalam bergaul, anda perlu memperhatikan kelebihan
atau kekurangan pergaulan yang bisa anda manfaatkan.

Berikut ini merupakan beberapa dampak positif dan dampak negatif dalam pergaulan.

1. Satu hal yang perlu anda ketahui, pergaulan merupakan suatu kebutuhan
manusia untuk menjaga kehidupan sosial mereka tetap berjalan. Dalam bergaul,
anda harus memiliki batasan-batasan tertentu dan pintar memilih agar dampak
negatif yang bisa timbul bisa diminamilisasi.
Pada satu sisi, pergaulan bisa memberi anda manfaat yang sangat baik dalam
perkembangan jiwa anda. Di sisi lain, pergaulan juga bisa melibatkan anda pada
satu permasalahan yang tidak pernah anda kira bisa terlibat. Karenanya, anda
perlu banyak belajar dalam melakukan pergaulan agar  anda tidak mudah
terkena dampak negatif dalam pergaulan.

2. Dalam bergaul, ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan. Salah satunya
adalah mengenai teman anda. Anda harus bisa menyeleksi teman atau orang
lain yang bisa anda anggap sebagai teman. Hal lain yang juga perlu anda
perhatikan adalah mengenai grup yang anda masuki.

478
Anda jangan terlalu mudah untuk bergabung dengan suatu grup pertemanan.
Jika anda sampai salah masuk, anda bisa memiliki kemungkinan besar untuk
mendaptkan dampak yang negatif dalam diri anda.

3. Belajarlah untuk lebih mudah mengatakan kata “tidak”. Terkadang, jika kita
diminta untuk menyediakan suatu hal yang anda rasa kurang mampu untuk
melakukannya, anda harus mampu untuk mengatakan tidak jika memang anda
tidak bersedia untuk melakukannya.

4. Jangan terlalu mudah untuk mengikuti tren. Menjadi diri sendiri memang
terkadang tidak mudah, apa lagi jika anda banyak dikelilingi oleh orang-orang
yang senantiasa up to date dan selalu mengikuti tren masa kini. Karenanya,
anda perlu bisa mengontrol diri anda agar lebih berhati-hati dalam menjalani
pergaulan.

479
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Jelaskan Bagaiamana siswa merasa telah mengetahui dan  memahami tentang


adanya perubahan dalam  pergaulan sehari harinya dan berubah menjadi
pergaulan yang sehat ..!
2. Sebutkan faedah dari pergaulan sehat ?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan
jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


hal hal yang berhubungan dengan materi ini

480

Anda mungkin juga menyukai