Anda di halaman 1dari 5

No.

Dokumen : 445/SPO_Unit/ / /2020

Nomer Revisi : 0

Tanggal Terbit : 10 Oktober 2020

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)


Tentang
PENYEDIAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KI AGENG SELO WIROSARI

Ditetapkan
Direktur RSUD Ki Ageng Selo
Wirosari

dr. AGUNG PROBO MULJONO, M.Si


NIP . 19691007 200212 1 001

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KI AGENG SELO WIROSARI
Jalan Raya Purwodadi – Blora KM. 19 Kel.Kunden Kec. Wirosari
Telp. (0292) 7631915 / (0292) 7631916 Kode Pos 58192
Email: rsud.kiagengselo.wirosari@gmail.com
PEMERIKSAAN KARDIOTOKOGRAF
(CTG )

No. Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


445/ 00 1/2
SPO_unit./
UPTD RSUD KI AGENG SELO
/ /2020
WIROSARI

Tanggal Terbit: Ditetapkan


Direktur
10 OKTOBER
UPTD RSUD Ki Ageng Selo
STANDAR PROSEDUR 2020
Wirosari
OPERASIONAL

dr. AGUNG PROBO MULJONO,M.Si


NIP .196910072002121001
Pemeriksaan kardiotokografi ( CTG ) adalah upaya
Pengertian
untuk mengetahui kondisi kesejahteraan janin
dalam kandungan, dengan merekam pola denyut
jantung janin beserta hubungannya dengan
kontraksi rahim. ( Aandriani, Rika, dkk, 2015,
Buku Ajar Biologi Reproduksi dan Perkembangan,
Yogyakarta, Deepublish )
Untuk memperoleh informasi berupa signal irama
Tujuan
denyut jantung janin (DJJ), gerakan janin dan
kontraksi rahim.
Surat Keputusan Direktur RSUD Ki Ageng Selo
Kebijakan
Wirosari, Nomor 445/SK_DIR_001/I/2021
Tentang Pemeriksaan Kardiotokografi

Buku Ajar Biologi Reproduksi Dan Perkembangan


Referensi
( Yogyakarta, Deepublish)

Persiapan alat :
Prosedur
▪ Alat kardiografi (CTG)
▪ Cek kertas untuk rekam hasil pemeriksaan CTG
▪ Jelly
▪ Waslap/ kassa secukupnya

Pelaksanaan :
1. Berikan penjelasan pada pasien dan
keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan dan kegunaan pemeriksaan.
2. Jelaskan kondisi janin, kondisi janin
dikatakan normal apabila denyut jantung
janin dalam keadaan reaktif, gerakan janin
aktif dan dibarengi dengan kontraksi rahim
yang kuat.
3. Kosongkan kandung kencing terlebih
dahulu.
4. Periksa kesadaran dan tanda vital ibu.
5. Posisikan pasien tidur terlentang, bila ada
tanda-tanda insufisiensi utero- plasenter
atau gawat janin, ibu tidur miring ke kiri
dan berikan oksigen 4 liter/ menit.
6. Lakukan palpasi dan pemeriksaan leopold
untuk mengetahui gerakan janin,
meneentukan letak presentasi, mengukur
tunggi fundus uteri dan meraba punktum
maksimum DJJ.
7. Pasang transduser untuk tokometri di
daerah fundus uteri dan DJJ di daerah
punktum maksimum, berikan jelly
secukupnya.
8. Setelah transduser terpasang dengan benar,
beritahu ibu bila janin terasa bergerak dan
pencet alat yang telah disediakan,
9. Cek kembali kelengkapan alat dan pastikan
alat CTG sudah terpasang dengan benar.
10. Jelaskan pada ibu dan keluarga untuk
menunggu proses pemeriksaan CTG akan
berlangsung selama 20 menit.
11. Pastikan ibu tetap berada pada posisi yang
nyaman selama pemeriksaan CTG
berlangsung.
12. Segera konsultasikan hasil pemeriksaan
CTG dengan dokter spesialis kandungan.
13. Berikan hasil pemeriksaan CTG kepada
dokter penanggung jawab ( dokter jaga )
agar menjelaskan pada pasien dan
keluarga tentang keadaannya saat ini.
14. Dilarang memberikan interpretasi hasil
pemeriksaan CTG kepada pasien

1. Poli kandungan
Unit Terkait
2. Kamar bersalin
3. PONEK

Anda mungkin juga menyukai