Anda di halaman 1dari 3

Sejak ditemukannya Benua Amerika oleh Christopher Columbus, masyarakat Eropa bersaing untuk

memperluas pengaruhnya di wilayah baru tersebut. Walaupun sebagian besar wilayah tersebut
resmi menjadi milik Spanyol berdasarkan Perjanjian Tordesillas, negara Eropa lain tidak bisa duduk
diam sambil melihat Spanyol menikmati seluruh kekayaan alam Benua Amerika sendirian. Selain itu,
Perdagangan Transatlantik Spanyol di wilayah baru tersebut membuat negara lain tergiur untuk
menjarahnya. Kapal-kapal dagang Spanyol menjadi sasaran empuk bagi Kapal Privateer Inggris
maupun Perancis.

Bukan hanya pihak kerajaan yang terlibat dalam penjarahan terhadap kapal Spanyol. Kapal illegal
berisi para kriminal yang disebut bajak laut juga turut meramaikan lalu lintas lautan. Bagai menyebar
ranjau dilautan, para bajak laut sukses membuat lautan Karibia dipenuhi terror. Bajak laut akan
menjarah atau merampas kapal-kapal yang mereka temui disepanjang jalur pelayaran mereka.
Umumnya bajak laut didominasi oleh pria karena para pelaut meyakini bahwa membawa wanita ke
atas kapal akan mendatangkan nasib buruk, ternyata terdapat juga wanita yang ikut berlayar
dibawah bendera tengkorak. Salah satunya adalah Anne Bonny.

Anne Bonny lahir pada tahun 1698 di Irlandia. Dia lahir dari perselingkuhan seorang pengacara
bernama William Cormac dengan seorang wanita pelayan dari keluarganya sendiri, yaitu Mary
Brennan. Ketika Anne lahir, ayahnya mendandaninya seperti anak laki-laki dan menyebut bahwa
Anne adalah seorang anak milik kenalannya yang dititipkan kepadanya. Namun, skandal William dan
Mary diketahui oleh pihak keluarga. Mereka berdua beremigrasi ke Carolina Selatan bersama anak
tercintanya, Anne.

Pada tahun 1711, Ibu Anne meninggal dunia. Sejak itu, Anne mulai memperlihatkan keganasannya.
Dia dilaporkan pernah membunuh seorang gadis pelayan menggunakan pisau dan menghajar habis-
habisan seseorang yang ingin memperkosanya. Selain itu, muncul berbagai desas-desus yang
menyebutkan bahwa Anne sering mampir ke kedai bar dan tidur bersama para pemabuk dan
nelayan. Ayah Anne, William Cormac yang saat itu menjadi pemilik perkebunan sangat kecewa
terhadap perilaku putrinya tersebut.

Tahun 1718, Anne memutuskan untuk menikahi seorang pelaut miskin bernama James Bonny
padahal dia telah ditunangkan oleh ayahnya. Hal itu membuat kekecewaan William memuncak
sehingga dia mencabut hak waris anaknya. Artinya, Anne tidak berhak untuk mendapatkan
perkebunan milik ayahnya. Anne yang kesal mendengar hal itu kemudian membakar perkebunan
milik ayahnya dan melarikan diri ke New Providence (Nassau) bersama James Bonny.

New Providence merupakan surga bagi bajak laut, disanalah bajak laut terkenal bernama Blackbeard
mengawali karirnya. Disana, suami Anne bekerja sebagai informan untuk pemerintah lokal. Dia
memburu bajak laut untuk mendapatkan hadiah atas bounty bajak laut. Namun ironisnya, malah
Anne sering bergaul dengan para bajak laut dan menghabiskan waktunya di kedai bar. Disaat itulah
dia jatuh cinta pada seorang bajak laut bernama John Rackham atau lebih dikenal sebagai Calico
Jack, orang yang pernah bekerja sama dengan Blackbeard.

Pada Agustus 1720, Anne mencampakkan suaminya demi bergabung bersama Rackham sebagai
bajak laut. Keputusan Rackham dalam menerima Anne Bonny terbilang cukup berani, sebab saat itu
dipercaya bahwa membawa wanita ke atas kapal akan mendatangkan nasib buruk. Saat itu, wanita
dianggap lebih rendah derajatnya dibanding pria. Namun, Anne Bonny mengisyaratkan kepada
Rackham bahwa dia adalah wanita tangguh yang dapat bertarung layaknya pria. Diawal kedatangan
dia sudah menunjukkan taringnya. Anne menembak telinga seorang pelaut mabuk yang
menghalangi jalannya. Sumber lain menyebutkan bahwa Anne menusuk dada seorang bajak laut
karena meremehkannya. Akibat keberaniannya tersebut, dia dihormati oleh seluruh awak kapal.

Sebagai kekasih Rackham, Anne selalu berpenampilan layaknya wanita pada umumnya. Namun,
ketika melakukan penjarahan, Anne akan menggunakan attribut pria seperti pakaian longgar dan
lebar yang menutupi dadanya, celana pendek, sebuah pedang tertancap di sisinya dan seikat pistol
yang terselip di ikat pinggang, serta topi kecil yang bertengger di atas rambutnya. Suatu hari,
Rackham berhasil menaklukkan sebuah kapal dan menawan penumpangnya. Salah satu dari
tawanan tersebut adalah Mary Read yang kemudian bergabung menjadi kru Rackham.

Anak baru yang tampan tersebut digoda oleh Anne. Namun, Mary memberitahu fakta yang
mengejutkan bahwa dia juga merupakan seorang wanita. Mary memperlihatkan payudaranya
kepada Anne untuk membuatnya percaya. Anne bersumpah untuk merahasiakan identitas asli Mary
dan sejak saat itu mereka menjadi sahabat. Anne dan Mary memiliki banyak kesamaan yaitu mereka
berdua adalah anak hasil zinah, sejak kecil didandani sebagai anak laki-laki dan menjadi bajak laut
dikapal yang sama. Ada yang menyebutkan bahwa hubungan Anne dan Mary terlibat hubungan
romantis yang lebih dari sekedar sahabat.

Disetiap pertempuran Mary selalu bertarung layaknya pria, agresif dan kejam, serta mengumpat dan
berkata kotor seperti pelaut pada umumnya. Hal itu membuat Rackham dan kru pria yang lain tidak
pernah curiga terhadap gender asli Mary. Namun, kedekatan Mary dan Anne membuat Rackham
cemburu bahkan berniat untuk membunuh Mary. Beruntung bagi Mary, dia segera membuka
bajunya untuk menunjukkan bahwa dia adalah seorang wanita sebelum Rackham sempat
membunuhnya. Akhirnya kecemburuan Rackham sirna dan dia sepakat untuk menjaga rahasia
tersebut serta tetap memperlakukan Mary layaknya pria.

Pada malam 22 Oktober 1720, Kapal Rackham yang tengah berlabuh diserang Angkatan Laut Inggris.
Dipimpin oleh Captain Jonathan Barnett, seorang mantan bajak laut yang telah menjadi komandan
Angkatan Laut Inggris. Mary dan Anne yang saat itu tengah berada di dek kapal segera berteriak
untuk memanggil kru yang lain. Hanya beberapa saja yang menanggapi panggilan mereka termasuk
Rackham, sedangkan awak kapal yang lain masih tertidur pulas. Wajar saja, beberapa saat
sebelumnya mereka berpesta semalaman untuk merayakan keberhasilan mereka dalam merebut
kapal komersial Spanyol. Angkatan Laut Inggris meminta mereka untuk menyerah, namun Anne dan
Mary menolak dan terus bertempur.

Disaat para awak pria bersembunyi, Anne dan Mary saling melindung satu sama lain. Mereka
mengayunkan pedang dan menembakkan timah panas kepada pasukan Angkatan Laut yang
mendekati mereka. Mengetahui bahwa dia kalah kira-kira satu banding tiga puluh, Anne menembak
beberapa bajak laut pria yang bersembunyi dibawah dek kapal untuk meluapkan kemarahannya dan
mengakibatkan beberapa dari mereka terluka hingga tewas. Begitu Angkatan Laut Inggris masuk,
para bajak laut akhirnya menyerah dan ditawan.

John Rackham dijadwalkan untuk dieksekusi gantung pada 18 November. Permintaan terakhirnya
adalah menemui kekasihnya, yaitu Anne Bonny. Alih-alih memberikan salam perpisahan, Anne
malah mengatakan kepada Rackham “Jika kau bertarung layaknya pria, kau tidak akan digantung
layaknya anjing.” Sepuluh hari setelah Rackham digantung, Anne dan Mary menjalani pengadilan di
St. Jago de la Vega, Jamaica. Meskipun terbukti bersalah, mereka tidak dihukum mati karena tengah
hamil.

Mary meninggal akibat demam di penjara sebelum sempat melahirkan pada tahun berikutnya,
sedangkan Anne dibebaskan berkat ayahnya yang kaya raya. Kemudian dia pulang ke Carolina
Selatan, menikah lagi dan menjalani hidup normal hingga akhir hayatnya. Namun, ada versi yang
menyebutkan bahwa Anne dan Mary berhasil kabur dari penjara, melahirkan anak, dan hidup
bahagia sebagai sepasang kekasih.

~ Nonleay

Editor : Margareth_Limm

Sumber :

- Captain Charles Johnson. A General History of the Robberies and Murders of the Most Notorious
Pyrates. London: T. Warner, 1724.

- David Cordingly. Seafaring Women: Adventures of Pirate Queens, Female Stowaways, and Sailors’
Wives. New York: Random House, 2007.

- Rictor Norton, "Lesbian Pirates: Anne Bonny and Mary Read", Lesbian History, updated 14 June
2008

Anda mungkin juga menyukai