Anda di halaman 1dari 2

Gizi Seimbang untuk Pencegahan Anemia pada Remaja

Gizi seimbang adalah susunan pola hidangan dalam sehari yang memenuhi zat gizi dimana
didalamnya itu ada juga prinsip gizi seimbang diantaranya adalah aktivitas fisik harus
ditingkatkan, keanekaragaman makanan yang harus kita makan setiap hari, menerapkan
pola hidup bersih dan sehat serta yang paling utama juga harus memantau berat badan
yang normal untuk menghindari masalah gizi.

Menurut anduan BKKBN, remaja adalah mereka yang berada pada masa transisi dari anak-
anak ke dewasa di usia sekitar 10 s.d 24 tahun dimana pada umur tersebut terjadi masa
pubertas yang mengalami banyak perubahan baik perubahan bentuk tubuh, organ vital
serta emosi. Terkadang banyak remaja yang pada saat masa pubertas mengalami kenaikan
berat badan yang berlebih atau malah justru berat badan yang tidak naik-naik, perlu
digaris bawahi bahwa gizi seimbang memang sangat penting dalam proses tumbuh dan
kembang dari remaja-remaja di Indonesia.

Kebiasaan remaja yang kurang baik:

1. Perilaku makan yang sering salah dalam remaja yaitu seperti melewatkan sarapan,
padahal sebenarnya sarapan itu sangat penting terutama jika mau memulai aktivitas
seperti sekolah, mereka membutuhkan konsentrasi yang tinggi dan kebutuhan energi
untuk menjalani aktivitas belajar juga sangat tinggi dan otomatis sarapan menjadi
sangat penting.
2. Terlalu sering makan/jajan diluar juga merupakan perilaku yang salah, apabila ingin
beli makanan diluar baiknya memilih makanan yang memenuhi gizi seimbang dan
mengetahui kandungan gizinya.
3. Sebagian remaja yang sudah merokok pasti akan mengganggu penyerapan zat besi
tertentu dan kurangnya aktivitas fisik.

Permasalahan Gizi pada remaja yaitu:

1. Anemia, Kasus anemia sangat menonjol pada anak-anak sekolah terutama remaja putri.
Remaja putri berisiko tinggi menderita anemia, karena pada masa ini terjadi
peningkatan kebutuhan zat besi akibat adanya pertumbuhan dan menstruasi, biasanya
untuk remaja putri yang mengalami menstruasi tentunya mereka akan kehilangan
banyak darah setiap bulannya, itu harus diimbangi dengan asupan gizi yang adekuat.
2. Kurang gizi, faktor ini bisa terjadi karena asupan gizi yang kurang serta faktor ekonomi.
3. Kegemukan, banyak faktor yang menyebabkan kegemukan seperti kurang aktivitas,
kurang asupan serat, terbiasa mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak & garam.

Asupan gizi yang seimbang tentunya harus ada sumber karbohidrat, protein, lemak, serat,
mineral dan vitamin. Zat besi mempunyai fungsi sebagai pembentukan hemoglobin
menjadi lebih baik, sedangkan hemoglobin itu sendiri bagian dari sel darah merah yang
berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh baik otot maupun otak dan apabila dari
asupan zat besinya kurang, otomatis pembentukan hemoglobin menjadi rendah sehingga
darah yang bersirkulasi dalam tubuh kekurangan oksigen dan menyebabkan gangguan.
Terkadang seseorang tidak sadar apabila mengalami gejala anemia, karena proses gejala
anemia tidak dalam jangka waktu yang cepat.

Tahap awal gejala anemia yaitu timbul pusing dan gejala 5L (lemah, lelah, letih, lesu,
lunglai), apabila tidak diimbangi dengan asupan yang adekuat akan menjadi anemia yang
berat, dan anemia yang berat akan sangat menggangu kesehatan.
Asupan nutrisi untuk dapat memenuhi gizi seimbang untuk tubuh kita sehingga bisa
mencegah terjadinya anemia khususnya bagi remaja di Indonesia yaitu dengan
menerapkan prinsip keanekaragaman makanan, sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan
dari satu jenis saja. Apabila ingin/terpaksa makan makanan instan, namun harus dalam
batas yang sesuai tentunya harus dikonsultasikan dahulu dengan ahli gizi atau dokter gizi,
menghindari makanan yang menghambat seperti (teh/kopi dan minuman manis/boba)
serta minum susu yang mengandung zat besi. Dianjurkan remaja bagi remaja putri untuk
minum suplemen tambah darah dengan aturan 1 minggu 1 tablet.

Anda mungkin juga menyukai