Anda di halaman 1dari 5

Friska adalah seorang dokter ahli kebidanan yang kini hidup sendiri diumurnya

yang sudah berumur 30-an, Dr. Friska seorang dokter spesialis, pintar, kaya,
cantik, tinggi dan langsing, anggun dan sukses, namun dimata mahasiswa-
mahasiswa kedokteran dan perawat-perawat Dr. Friska adalah seorang dokter
yang tegas, galak, serius. Tapi Dr. Friska sangat disegani dikalangan dokter-
dokter.

Karakternya yang demikian dikarenakan dari kehidupan masa lalunya yang


menyedihkan. Dr. Friska terlahir dari seorang ibu yang tanpa pria yang harus
bertanggung jawab sehingga masa kecilnya Dr. Friska dihina dan diejek dengan
olok-olokan anak haram, Dr. Friska dan ibunya bekerja keras untuk hidup mereka,
namun Dr. Friska belum sempat membahagiakan ibunya, beliau sudah dipanggil
oleh sang pencipta.

Begitupun dengan kisah asmaranya yang cinta sejatinya meninggalkannya, dia


adalah Viktor yang lebih mendengarkan kata-kata ibunya untuk menikahi gadis
lain yang tidak dicintainya. Maka hancurlah hati Dr. Friska saat itu, namun dia
bangkit mengejar cita-citanya hingga dia kini menjadi seorang Dokter yang
sukses.

Dan kini semua berubah dari Dokter yang selalu tegas dan serius kini terlihat
rapuh dan murung ketika Dr. Friska harus dihadapkan oleh kedua masalah
pasiennya :

Pertama; Denon (mahasiswa coschap) yang memiliki 3 adik gadisnya yaitu Titik,
Fifi, Sisi dan 2 lagi adiknya yang masih kecil yaitu Didit dan Kiki, ditambah lagi
1 adik tirinya yang ditinggal mati oleh ibunya saat dilahirkan karena janin ibunya
berada diluar rahim yang mana Dr. Friska sendiri yang menanganinya, dan bayi
itu perlu penanganan khusus. Deon emutuskan untuk meninggalkan rumah lagi,
Denon beranjak mandi. Namun dia malah menemukan ibu tirinya yang masih
berusia 27 tahun sudah bersimbah darah.

Melupakan rasa bencinya pada ibu tirinya, Denon dan adik-adiknya membawa
ibu tiri mereka ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit, dokter jaga menganjurkan
Denon untuk konsultasi ke dokter Friska. Ketakutan, Denon menghadap Friska di
tempat prakteknya.Sempat bersitegang dengan suster jaga, akhirnya Denon dapat
menemui Friska dan Friska menyanggupi untuk menolongnya.

Ternyata ibu tiri Denon mengalami KET- Kehamilan Ektopik Terganggu- pada
usia kandungan 28 minggu. Kasus kehamilan di luar rahim yang biasa menimpa
ibu-ibu yang hamil muda. Dokter Friska meminta Denon menyiapkan darah
karena perlu dilakukan operasi.

Selagi Denon bingung mencari 2000cc darah, ada satu pasien lagi yang
mengalami keguguran di usia kandungan 2 bulan. Bernama Diah Puspitawati dan
ternyata dia adalah istri dari Victor Lumanta. Mantan kekasih Friska.

Disinilah Dr. Friska mulai akrab satu persatu adik-adik Denon yang penuh
masalah-masalah kenakalan remaja dan membangkitkan ingatan masa remaja Dr.
Friska yang suram, itulah yang membuat mereka menjadi akrab, Dr. Friska kini
merasa tidak kesepian lagi dan merasa dibutuhkan anak-anak dari seorang Ayah
yang sibuk.

Dia adalah Bapak Bastian Pengusaha Sukses yang tidak punya waktu untuk
anak-anaknya yang kini menjadi Single Parent. Karena kebaikan Dr. Friska,
Bastian pun diam-diam menyukai Dr. Friska, ia merasa pantas menjadi Ibu dari
anak-anaknya yang sudah menyayangi anak-anak dan seorang istri yang beda dari
wanita lain, yaitu istri yang bisa memberikan solusi dalam masalah yang dihadapi
oleh anak-anaknya.

Kedua; Dr. Friska dihadapkan oleh pasien yang mengingatkan kisah asmaranya
dimasa lalunya. Dia harus menangani istri dari mantan kekasihnya yaitu Viktor,
karena kanker rahim yang dialaminya, walaupun terbesik rasa dendam kepada
Istri Viktor yang telah merebut kekasihnya namun Dr. Friska memiliki hati besar
dan tulus kepada pasiennya.

Bertemu dengan Viktor setelah 15 tahun berlalu membawa kenangan sedih bagi
Friska. Di usia 18 tahun Friska harus merelakan kekasihnya bersanding dengan
wanita lain pilihan orang tuanya. Mereka tidak ingin memiliki menantu anak
yatim piatu miskin dan terlebih anak haram.

Istri Viktorpun sebenarnya telah mengetahui Dr. Friska adalah mantan kekasih
suaminya, untuk itu dia meminta agar bayinya di rawat Dr. Friska dan mau
menikah dengan Viktor berhubung waktu hidupnya tidak lama lagi karena dia
lebih menginginkan bayinya selama ketimbang dirinya.

Pukul 3 pagi Friska melakukan operasi untuk ibu tiri Denon. Awalnya Friska
menolak untuk melakukan operasi. Karena Denon hanya berhasil mendapat
1000cc darah dan ayahnya tidak dapat hadir, karena masih di singapura, untuk
menandatangi surat persetujuan operasi. Namun begitu menghadapi Fifi dan Sisi
yang memohon, Friska merasa tidak tega.

Teringat bayangan dirinya yang berusia 13 tahun. Di saat hujan lebat. Ibunya
sekarat dan dia berlari mencari pertolongan. Namun tidak ada seorangpun yang
mau menolong ibu-anak yang terbuang itu.

Viktorpun memintanya untuk kembali padanya. Namun Dr. Friska, walaupun


masih ada rasa cintanya pada Viktor dia telah berjanji pada dirinya untuk tidak
mengawini suami pasiennya walaupun itu mantan kekasihnya yang masih
dicintainya. Namun menghadapi Viktor Friska sungguh tidak berdaya menghadapi
pesonanya.

Dan sebelum Viktor sempat menyentuhnya, Friska mendapat kabar kalau ibu tiri
Denon meninggal dunia. Menyaksikan Fifi menangisi jenazah ibu tiri yang tidak
pernah dianggapnya mengembalikan ingatan Friska akan dirinya yang menangisi
kepergian ibunya. Namun saat itu Friska hanya seorang diri.

Dan Friska membiarkan saja saat Fifi menangis di pelukannya, mengejutkan


Denon dan suster jaga yang ada disana.Friska pun rajin menjenguk dan menjaga
bayi Doni, bahkan mencarikan suster untuk merawat Doni di rumah. Meskipun
dia juga masih mengecam Andi untuk lebih sering berada di rumah dan
memperhatikan anak-anaknya.
Diah Puspitawati mendatangi Friska di tempat prakteknya alih-alih ke rumah
sakit. Kekhawatiran Friska bahwa hubungannya dengan Viktor diketahui sirna
karena Diah datang ke tempatnya murni untuk konsultasi.Sudah 3 kali mengalami
keguguran.

Kali ini Diah ingin benar menyelamatkan bayi yang tengah dikandungnya.
Friska mengalami dilema karena jauh di lubuk hatinya dia masih membenci Diah,
wanita yang sudah menghancurkan hati, dunia dan impiannya. Friska
menyarankan Diah untuk melakukan pap smear.

Ditengah prakteknya Fifi kembali datang dan melapor bahwa Kiki kali ini yang
sakit dan lagi-lagi Andi tidak ada di rumah. Geram, malam itu Friska memutuskan
untuk berbicara empat mata dengan Andi Bastian. Namun pembicaraan mereka
tidak berjalan mulus. Friska berusaha memberi penjelasan kepada Andi namun
dengan arogan Andi mementahkannya. Mengesalkan baik Friska dan Andi.

Perilaku Friska justru mempesona bagi Didit karena selama ini tidak pernah ada
yang berani melawan Andi. Walaupun kerap berselisih paham dengan Andi,
Friska merasa ada getaran dalam dirinya, terutama saat tak sengaja jemari mereka
bersentuhan.

Keesokannya Andi pulang lebih cepat untuk mengajak anak-anak perempuannya


ke pesta peresmian pabrik baru di hotel berbintang. Saat itu Andi mengajak pula
Friska yang tengah ada disana menjenguk Kiki. Namun Friska menolak dengan
tegas dan dingin, membuat Andi terheran dengan perilakunya. Membuatnya
menduga-duga masa lalu apa yang telah dialaminya sehingga menjadi pribadi
yang dingin.

Malamnya Friska menemukan Sisi diam di rumah. Tidak ikut ke pesta bersama
adik-adiknya. Mereka lalu mengobrol mengenai parut di wajah Sisi yang
membuatnya minder. Dan Friska kembali menyarankan operasi plastikMalam itu
Friska kembali berdiskusi alot dengan Andi mengenai operasi plastik bagi Sisi.
Sedangkan Andi khawatir bila operasinya gagal dan akan semakin membuat Sisi
minder.
Menghindari Viktor yang datang setiap hari minggu, Friska kerap melarikan diri
ke rumah Andi dengan alasan menjenguk keadaan Doni. Disana dia semakin
dekat terutama dengan Kiki dan Didit yang akhir-akhir ini malah sudah menanti
kedatangannya dan meminta diajak jalan-jalan nonton.

Dr. Friska pun dihadapkan oleh 2 pria yang melamarnya pada waktu yang sama.
Namun` Dr. Friska lebih memilih Basitian karena dengan Bastian dia merasa lebih
dibutuhkan oleh ketujuh anak-anaknya yang memiliki masalah hidup dan sudah
dikatakan Broken Home dan Dr. Friska sudah terlanjur sayang pada anak-anak
Bastian utamanya pada Bayi Bastian yang Up Normal yang sangat membutuhkan
perhatian dari seorang dokter.

Akhirnya Viktorpun dapat mengalah mengingat kesalahan ada pada dirinya


dimasa lalu dan Dr. Friska dimata Denon kini bukan hanya seorang Dokter yang
mengagumkan namun seorang ibu yang sangat mencintai mereka, dikarenakan
kepribadian Dr. Friska yang sangat lembut dan penyayang yang memiliki
sebentuk hati yang berkilau laksana kemuning diambang senja.

Anda mungkin juga menyukai