Hati (liver) mengeluarkan cairan empedu, yang melewati dua saluran hati
menuju ke dalam saluran hati bersama. Saluran hati bersama membujur 1,5 inci
sebelum bergabung dengan saluran sistik yang menghubungkannya dengan
kantong empedu. Empedu liver melanjutkan perjalanannya melalui saluran
empedu bersama masuk ke dalam saluran usus, tetapi sebagian besar empedu
liver ini harus terlebih dahulu masuk ke dalam kantong empedu. Kantong
empedu adalah kantong berbentuk seperti buah pir yang menonjol dari saluran
empedu. Kantong empedu ini melekat pada sisi belakang hati (liver) (lihat
Gambar 5).
Secara khusus, batu di kantong empedu terus bertambah besar selama sekitar
delapan tahun sebelum gejala yang terlihat mulai muncul. Batu yang lebih besar
umumnya terkalsifikasi (mengeras karena adanya garam kapur) dan dapat
dideteksi dengan mudah melalui alat radiologis atau dengan menggunakan
ultrasound. Sekitar 85 persen batu empedu yang ditemukan di kantong empedu
berukuran sekitar ¾ inci melintang (lihatGambar 6a), meskipun beberapa batu
empedu dapat menjadi sebesar 2 hingga 3 inci melintang (lihat Angka 6b dan
6c dari batu empedu yang terkalsifikasi; Saya pribadi memeriksa dan memotret
batu ini beberapa saat setelah istri saya melepaskannya tanpa rasa sakit selama
pembersihan liver yang kesembilannya; batu itu mengeluarkan bau yang sangat
berbahaya tidak seperti yang pernah saya temui). Batu tersebut terbentuk, untuk
alasan yang dijelaskan dalam Bab 3, ketika empedu di kantong empedu menjadi
terlalu jenuh dan unsur-unsurnya yang tidak diserap mulai mengeras.
Gambar 6a: Batu empedu di kantong empedu yang dibedah
Gambar 6b (kiri): Batu empedu besar yang terkalsifikasi, lewat tanpa rasa
sakit dan Gambar 6c (kanan): Batu yang
sama, dipotong menjadi dua
Jika batu empedu menyelinap keluar dari kantong empedu dan terkena
terbentur pada saluran empedu sistik atau saluran empedu bersama, terdapat
kontraksi hebat sekali-sekali (spasmodic) yang sangat kuat pada dinding saluran
(lihat Gambar 3). Kontraksi membantu untuk memindahkan batu ke depan. Hal
ini menyebabkan rasa sakit yang hebat, yang dikenal sebagai kolik bilier (kolik
= rasa nyeri yang amat sangat yang hilang dan timbul di daerah usus atau
sekitarnya), dan disertai dengan kantong empedu yang menggelembung cukup
besar. Jika kantong empedu penuh dengan batu, ia bisa menderita yang sangat
menyakitkan dari kontraksi otot yang hebat sekali-sekali.